Anda di halaman 1dari 93

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan Magang


Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran yang strategis dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal tersebut membuat Rumah Sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu misalnya, Rumah Sakit XX telah memberikan pelayanan yang tidak
memuaskan kepada salah satu pasiennya sehingga menimbulkan ketidakpuasan bagi keluarga
pasien. Pasien mengalami benturan bagian kepala saat naik becak yang menyebabkan kejang
dan kemudian tidak sadarkan diri. Pihak Rumah Sakit menyarankan untuk pemeriksaan foto
thorax. Salah satu anggota keluarganya menanyakan hasil rontgen thorax tersebut, petugas
yang menyerahkannya sambil makan jagung rebus bilang tenang saja, kondisinya baik-baik
saja. Mendengar hal tersebut, keluarganya mendapat semangat baru. Namun ternyata dua
jam kemudian pasien menghembuskan nafas terakhir (Ir.Endar, 1999).
Pelayanan kesehatan yang bermutu merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
medis dan manajemen Rumah Sakit sehingga Rumah Sakit tetap berkembang seiring dengan
tuntutan modernisasi. Perkembangan yang terjadi pada organisasi Rumah Sakit membawa
konsekuensi pada sistem manajemen, baik manajemen pelayanan medik, maupun manajemen
administrasi. Sistem manajemen Rumah Sakit saat ini tidak dapat lagi bertumpu pada
paradigma dan konsep manajemen masa lampau. Diperlukan berbagai macam pengetahuan
dan keterampilan manajemen terkini untuk mengelola Rumah Sakit, sehingga memberikan
manfaaat yang besar bagi penggunanya.
Melihat kondisi di atas, maka penulis melakukan masa magang dalam rangka
menempuh pendidikan minat studi Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit. Melalui
proses magang selama satu tahun ini diharapkan penulis dapat memahami konsep konsep
manajemen Rumah Sakit, sehingga nantinya dapat menjadi ilmu yang sangat bermanfaat
dalam menempuh pendidikan dan menyelesaikan pendidikan Manajemen Administrasi
Rumah Sakit, dan menjadi bekal yang berharga dalam melakukan pengelolaan manajemen
sebuah Rumah Sakit nantinya.

Penulis menempuh masa magang dengan memenuhi empat blok, yaitu Blok 1 yang
meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ), Blok 2 yang
melewati Instalasi Rawat Inap (IRNA), Intensive Care Instalasi (ICU), Instalasi Bedah
Sentral (IBS), Blok 3 yang meliputi Laboratorium, Farmasi, Radiologi, dan IPSRS, dan Blok
4 yang meliputi Administrasi dan Rekam Medik. Dalam masa magang selama 3 bulan
pertama ini penulis akan mengkaji dan mengamati kegiatan manajerial di Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJ) di Rumah Sakit Umum (RSU) Denisa Gresik.
Pada blok yang pertama ini, penulis akan mengkaji mengenai gambaran umum Rumah Sakit
dan Instalasi kerja tempat magang, struktur organisasi, job descripstion, ketenagaan, fasilitas
yang ada, alur pelayanan, standar prosedur operasional, hasil kegiatan dan hal spesifik
lainnya yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah
Sakit Umum Denisa Gresik.
1.2 Tujuan Kegiatan Magang
1.2.1 Tujuan Umum
Mempelajari sistem manajemen dan tata laksana di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mempelajari gambaran umum Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
b. Mempelajari gambaran umum di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat
Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
c. Mempelajari struktur organisasi dan job descripstion Instalasi Gawat Darurat (IGD)
dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
d. Mempelajari ketenagaan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat Jalan
(IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
e. Mempelajari fasilitas yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat
Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
f. Mempelajari alur pelayanan medik dan alur administrasi Instalasi Gawat Darurat
(IGD) dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
g. Mempelajari standar prosedur operasional di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
h. Mempelajari hasil kegiatan (2-3 tahun terkahir) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
i. Mempelajari hal spesifik yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi
Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit


2.1.1 Definisi Rumah Sakit
Rumah Sakit menurut Undang-Undang Repubik Indonesia nomor 44 tahun 2009
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan mempermudah akses masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,
masyarakat, lingkungan Rumah Sakit dan sumber daya manusia di Rumah Sakit,
meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan Rumah Sakit, dan memberikan
kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia Rumah Sakit, dan Rumah
Sakit.
2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Bab III Pasal 4
dan 5 maka Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna, untuk menjelaskan tugas sebagaimana dimaksud maka Rumah Sakit
mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan Rumah Sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
2.2 Struktur Organisasi
2.2.1 Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa orang yang secara bersama-sama
berusaha mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan adanya pembagian
kerja (Agustinus, 1996). Klein dan Ritti melakukan penelitian terhadap sejumlah organisasi
dan sampai pada kesimpulan bahwa organisasi :
1. Sebuah sistem di mana setiap anggotanya saling berinteraksi dan akan mempengaruhi
kinerja anggota lainnya.
2. Selalu terbuka terhadap lingkungannya.
4

3. Memiliki tujuan dan sasaran.


4. Selalu beradaptasi (jika tidak maka akan mati).
2.2.2 Pengertian Struktur Organisasi
Sampai saat ini bentuk dari struktur organisasi telah berkembang sangat cepat.
Berbagai macam struktur diciptakan untuk mengikuti perkembangan organisasi yang semakin
rumit dan kompleks. Menururt Agustinus (1996) Struktur organisasi yang baik akan
menggambarkan fungsi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bagaimana pekerjaan didefinisikan.


Bagaimana pekerjaan dikombinasikan atau dikelompokkan.
Ukuran yang tepat untuk setiap grup kerja.
Rentang kontrol dari manajemen.
Melaporkan hubungan antarInstalasi dalam organisasi.
Bagaimana orang dan teknologi disatukan.
Bagaimana organisasi akan ditampilkan kepada pihak luar.
Bagaimana kekuasaan dan wewenang didistribusikan.

Karakteristik yang dapat dijadikan pertimbangan dalam proses merancan yaitu bahwa
struktur organisasi harus : (Agustinus, 1996)
1. Mencerminkan bisnis yang telah dipilih dimana perusahaan akan bersaing.
2. Mendukung tujuan dan strategi perusahaan dan tidak akan memunculkan
ketidakefisiensi.
3. Sesuai dengan/atau mendukung visi dan misi perusahaan.
4. Mendukung tujuan pemasaran dan penjualan dengan mempercepat aliran informasi
antara karyawan, konsumen, dan potensi konsumen.
5. Menciptakan keunggulan bersaing dan menambah nilai bagi konsumen.
6. Membuat organisasi lebih fleksibel dan mudah beradaptasi terhadap perubahan.
7. Mengganti hierarki yang kaku dengan sedikit lebih informal dan open sistem
yang mebuat setiap orang di perusahaan merasa penting, berharga, dibutuhkan,
dihargai, dan menjadi bagian dari tim.
8. Memperbaiki kualitas dan keterbukaan komunikasi dari semua tingkatan (atasan,
bawahan, dan rekan sekerja).
2.3 Job Description
Menurut Dessler (2008) Job description adalah suatu daftar pekerjaan, tanggung
jawab, hubungan laporan, kondisi pekerjaan dan penyeliaan.

Job description menurut

Hasibuan (2002) adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab,
kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan
tertentu dalam organisasi. Handoko (1998) mengemukaan bahwa job description adalah suatu
pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang,
kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya.
5

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa job description


adalah daftar pernyataan tertulis yang berisi informasi mengenai tugas, tanggung jawab,
wewenang, kondisi kerja dan hubungan pekerjaan pada suatu jabatan tertentu.
2.4 Standar Prosedur Operasional (SPO)
2.4.1 Definisi
SPO adalah pedoman yang berisi berbagai prosedur operasional standar yang ada di
dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah,
atau tindakan, dan penggunakan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan setiap orang di
dalam suatu organisasi telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis (Rudi,
2013). SPO memberikan langkah-langkah yang benar dan terbaik untuk melaksanakan
berbagai kegiatan dan fungsi. SPO membantu mengurangi kesalahan dan pelayanan di bawah
standart (sub standart) dengan memberikan langkah-langkah yang sudah diuji dan disetujui
dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan atas (ketentuan pokok) yang menjadi garis
besar dan dasar bagi rencana (SPO) dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, serta konsistensi
dengan tujuan organisasi. Kebijakan yang efektif haruslah rasional, relevan, wajar, direvisi
bila diperlukan, disosialisasikan dengan adekuat. Kebijakan memuat apa, mengapa dan
bagaimana (Boedihartono, 2001). Kebijakan terdiri dari :
1. Kebijakan organisasi atau RS : berlaku bagi seluruh jajaran organisasi sebagai suatu
kesatuan.
2. Kebijakan meliputi subsatnsi : cakupan dan batas-batas pelayanan, standar pelayanan
yang mencakup hak dan etik, aktivitas mutu, perencanaan, dokumentasi, koordinasi,
dan evaluasi pelayanan pasien, SDM, keamanan lingkungan seperti : pengendalian
infeksi, penanganan limbah, dan lain-lain.
2.4.2 Tujuan
Tujuan pembuatan SPO selain agar proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,
konsisten, dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan
standar yang berlaku. Tujuan khusus yang lainnya yaitu (Boedihartono, 2001):
1. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan
keamanan petugas dan lingkungan, dalam melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan
tertentu.
2. Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja,
supervisor, surveyor,dsb.
6

3. Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian menghindari atau


mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan
kegiatan.
4. Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan.
5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif.
6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang
terkait.
7. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bila
terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administrative lainnya,
sehingga sifatnya melindungi Rumah Sakit dan petugas.
8. Sebagai dokumen yang digunakan untuk peltihan.
9. Sebagai dokumen sejarah bila telah dibuat revisi SPO yang baru.
2.4.3 Jenis
Jenis SPO, antara lain : (Boedihartono, 2001)
1. SPO Profesi (Keilmuan atau teknis) : merupakan SPO keilmuan atau teknis untuk
profesi medis, keperawatan, dan profesi lainnya. SPO memuat proses kerja untuk
2.

diagnostic, terapi, tindakan, asuhan.


SPO Pelayanan (Manajerial) : merupakan SPO pelayanan medik, keperawatan,
penunjang medik yang sifatnya manajerial atau administrasi atau berhubungan dengan
pelayanan pasien.
Misalnya : Prosedur dokter jaga ruangan, prosedur rujukan keluar RS, prosedur visite,

dan lain-lain.
3. SPO Administrasi : mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk hubungan
antar Instalasi dan kegiatan-kegiatan non medis.
Misalnya : prosedur pendaftaran pasien, prosedur teknis penyelenggaraan rekam
medik, prosedur pemeliharaan dan perbaikan alat radiologi, dan lain-lain.
Langkah-langkah dan prinsip penulisan SPO (Boedihartono, 2001):
1. Kebijakan yang mendasari suatu prosedur atau proses kerja.
2. Pertimbangkan prosedur merupakan prosedur menyeluruh atau terdiri dari kumpulan
beberapa prosedur yang lebih kecil (terutama bila prosedur tersebut cukup panjang,
3.
4.
5.
6.

dipecah-pecah, misalnya: tahap persiapan, tahap kegiatan awal, tahan evaluasi, dsb).
Kapan SPO dibuat, sedapatnya sebelum sesuatu proses kerja baru dilaksanakan.
Cari literatur dan informasi lain yang terkait yang mendukung prosedur tersebut.
Cari masukan dari staf atau petugas terkait.
Tetapkan prosedur adalah wajib atau sebagai pedoman (guideline). Bila wajib, harus
jelas bahwa SPO tersebut harus dilaksanakan dengan tidak ada langkah-langkah lain.
Kalau sebagai pedoman, maka ada peluang untuk langkah alternatif sebagian atau

seluruh langkah.
7. Tetapkan hasil (outcome) yang diterapkan.
7

8. Tuliskan peralatan atau fasilitas yang diperlukan.


9. Tetapkan siapa yang berwenang melaksanakan prosedur tersebut (dalam pengertian :
kualifikasi jabatan misalnya : supervisor).
10. Tulis indikasi dan kontra indikasi. Garis bawahi (atau beri kotak) resiko, peringatanperingatan dan hal-hal yang perlu diwaspadai.
11. Langkah-langkah disusun berdasarkan logika, untuk menyelesaikan proses kerja
secara efektif, efisien dan aman.
12. Dapat ditambahkan bagan arus (flowchart) untuk mempermudah atau mempercepat
pemahaman uraian langkah-langkah.
13. Dibuat sistem penomoran SPO yang terorganisir dan independen.
14. Gunakan bahasa sehari-hari, istilah harus konsisten, susun kata-kata pendek dan
sederhana mungkin dan memudahkan pemakaian, mempunyai urutan, gunakan bahasa
yang positif, serta dapat dimasukkan tabel.
15. Jelaskan bahan bacaan acuan yang peru dibaca (cross reference) termasuk SPO lain.
16. SPO agar diuji coba : apakah mudah dipahami, mudah pemakaiannya oleh petugas
terkait.
17. Sesudah uji coba mungkin diperlukan penyempurnaan.
18. Sosialisasikan SPO.
19. Revisi SPO dilakukan sesuai dengan kebutuhan perkembangan, ilmu informasi lain,
perubahan Instalasi dan struktur. Bila SPO terkait dengan Instalasi atau SPO lain,
maka perubahan tersebut harus dikoordinasikan.
20. Sebaiknya SPO disusun oleh suatu tim yang terdiri dari : petugas yang akan
melaksanakan proses kerja, petugas yang akan melaksanakan pemeliharaan alat yang
digunakan dalam proses kerja tersebut, penulis yang sudah bisa menulis SPO, petugas
kesehatan lingkungan atau K3 atau infeksi nosokomial.
Prioritas SPO
Untuk memulai menyusun SPO dan melakukan pilihan-pilihan proses kerja,
perlu dikaji sebagai berikut (Boedihartono, 2001):
1. Bagaimana dampak yang timbul, positif atau negatif terhadap pelayanan pasien.
2. Bagaimana dampak terciptanya masalah pada staf atau petugas.
3. Apakah proses kerja tersebut menciptakan limbah, masakah waktu, keperluan
peralatan baru, pengulangan pekerjaan.
4. Dampak-dampak spesifik lainnya untuk Rumah Sakit.
2.4.4 Petunjuk Pengisian SPO
Petunjuk pengisian SPO sebagai berikut :
1. Kotak heading, terdiri dari nama Rumah Sakit, judul SPO, nomer dokumen, nomer
revisi, halaman, prosedur tetap, tanggal terbit, ditetapkan direktur.
2. Kotak Heading dicetak pada setiap halaman.
3. Kotak heading pada halaman-halaman berikut dapat hanya memuat : nama Rumah
Sakit, judul SPO, no.dokumen, no.revisi, dan halaman.
8

4.
5.
6.
7.

Kotak Rumah Sakit diberi nama Rumah Sakit, dapat diberi logo.
Judul SPO : diberi judul sesuai proses kerjanya. Misalnya : triage, rujukan pasien.
Nomor dokumen : sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit yang terkait.
Nomor revisi : merupakan status revisi, dianjurkan menggunakan huruf, dokumen
baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya. Dapat

juga dengan angka.


8. Halaman diisi nomer halaman yang bersangkutan atau total halaman. Misalnya :
halaman pertama 1/5, halaman kedua : 2/5, halaman terakhir : 5/5.
9. Prosedur tetap diberi penamaan sesuai ketentuan Rumah Sakit. Misalnya : prosedur,
prosedur tetap, petunjuk, pelaksanaan, prosedur kerja dan sebagainya.
10. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai terbitnya.
11. Ditetapkan direktur : diberi tanda tangan direktur dan namanya. Tanda tangan direktur
dapat dituangkan dengan alternatif : pada halaman pertama saja atau pada halaman
terakhir saja.
2.4.5 Isi SPO
Isi SPO (Boedihartono, 2001):
1. Pengertian : berisi penjelasan tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
definisi.
2. Tujuan : berisi tujuan spesifik dari pelaksanaan SPO
3. Kebijakan : berisi kebijakan (RS dan atau bidang atau departemen) yang menjadi
garis besar dan dasar bagi SPO tersebut. Dapat berisi beberapa kebijakan menjadi
dasar beberapa SPO, sehingga tercantum dalam beberapa SPO tersebut yang
dipayunginya.
4. Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan unntuk menyelesaikan proses kerja tertentu, dan staf atau petugas yang
berwenang. Dapat dicantumkan alat atau formulir atau fasilitas yang digunakan,
waktu, frekuensi dalam proses kerja tersebut. Bila memungkinkan diuraikan secara
lengkap unsure-unsur: Siapa, Dimana, Kapan, dan Bagaimana (who, what, where,
when, how).
5. Instalasi terkait : berisi Instalasi-Instalasi yang terkait dan prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.

2.4.6

Bentuk SPO

Judul SPO
Nama dan Logo
Rumah Sakit

Nomor Dokumen

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal terbit

Nomor Revisi

Jumlah Halaman
Hal : 1/1

Ditetapkan,
DIREKTUR
Nama Rumah Sakit

Nama Terang
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT

10

2.5 Instalasi Gawat Darurat (IGD)


2.5.1 Prinsip Umum
1.

Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang


memiliki kemampuan :
a.

Melakukan pemeriksaan awal kasus kasus gawat darurat.

b.

Melakukan resusitasi dan stabilisasi (life saving).

2. Pelayanan di IGD Rumah Sakit harus dapat memberikan pelayanan 24 jam dalam
sehari dan tujuh hari dalam seminggu.
3. Berbagai nama untuk instalasi/Instalasi pelayanan gawat darurat di Rumah Sakit
diseragamkan menjadi IGD
4. Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat
darurat.
5. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah sampai di
IGD.
6. Organisasi IGD didasarkan pada organisasi multidisiplin, multiprofesi dan
terintegrasi, dengan struktur organisasi fungsional yang terdiri dari unsur pimpinan
dan unsur pelaksana, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap
pasien gawat darurat di IGD, dengan wewenang penuh yang dipimpin oleh dokter.
7. Setiap Rumah Sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan pelayanan gawat daruratnya
minimal sesuai dengan klasifikasinya.
2.5.2 Klasifikasi
Klasifikasi Pelayanan IGD terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
2.5.3

Pelayanan IGD Level IV sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas A.
Pelayanan IGD Level III sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas B.
Pelayanan IGD Level II sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas C.
Pelayanan IGD Level I sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas D.
Ketenagaan
Level

Kualifikasi
Tenaga
Dokter
Subspesialis

Level IV

Level III

Level II

Level I

Semua jenis
on call

11

Dokter Spesialis

Dokter PPDS

4 Besar +
Anestesi on
site 24 Jam
(dr
Spesialis lain
on call)
On site 24 jam

Dokter Umum On site 24 jam


(+pelatihan
kegawat
daruratan)
GELS,ATLS,
ACLS, dll
Perawat Kepala
S1
Jam kerja /
DIII
Diluar jam kerja
(+Pelatihan
kegawata
Daruratan)
Emergency
Nursing, BTLS,
BCLS dll
Perawat
On site 24 jam
(+Pelatihan
Emergency
Nursing)
Non Medis
Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam) On site 24 jam
Pekarya(24jam)
2.5.4 Sarana dan Prasarana

Bedah,Obsgyn Bedah,Obsgy
, Anak,
n, Anak,
Penyakit
Penyakit
Dalam on site
Dalam on
Jam Kerja
call.
(dokter
spesialis lain
on call)
On site 24 jam
(RS Pendidikan)
On site 24 jam
On site 24 jam

On site 24 jam

Jam kerja /
diluar jam kerja

Jam kerja

Jam Kerja

On site 24 jam

On site 24 jam

On site 24 jam

On site 24 jam

On site 24 jam

On site 24 jam

A. Persyaratan Fisik Bangunan :


1.

Luas bangunan IGD disesuaikan dengan


beban kerja Rumah Sakit dengan memperhitungkan kemungkinan penanganan korban
massal / bencana .

2.

Lokasi gedung harus berada dibagian


depan Rumah Sakit, mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tanda tanda yang
jelas dari dalam dan luar Rumah Sakit.

3.

Harus mempunyai pintu masuk dan


keluar yang berbeda dengan pintu utama ( alur masuk kendaraan / pasien tidak sama
dengan alur keluar ) kecuali pada klasifikasi IGD level I dan II.
12

4.

Ambulans / kendaraan yang membawa


pasien harus dapat sampai di depan pintu yang areanya terlindung dari panas dan
hujan (catatan : untuk lantai IGD yang tidak sama tinggi dengan jalan ambulans harus
membuat ramp).

5.

Pintu IGD harus dapat dilalui oleh


brankar.

6.

Memiliki area khusus parkir ambulans

7.

yang bisa menampung lebih dari 2 ambulans (sesuai dengan beban Rumah Sakit).
Susunan ruang harus sedemikian rupa
sehingga arus pasien dapat lancar dan tidak ada cross infection, dapat menampung
korban bencana sesuai dengan kemampuan RS, mudah dibersihkan dan memudahkan
kontrol kegiatan oleh perawat kepala jaga.

8.
9.

Area

dekontaminasi

ditempatkan

didepan / diluar IGD atau terpisah dengan IGD.


Ruang triase harus dapat memuat
minimal 2 (dua) brankar.

10.

Mempunyai

ruang

tunggu

untuk

keluarga pasien.
11.
12.

Apotik 24 jam tersedia dekat IGD.


Memiliki ruang untuk istirahat petugas

(dokter dan perawat)


B. Persyaratan Sarana
No
1

KELAS / RUANG

LEVEL
IV

LEVEL
III

LEVEL
II

LEVEL
I

RUANG
PENERIMAAN
a. R. Tunggu (Public
Area)
- Informasi
- Toilet
- Telepon Umum
- ATM
- Kafetaria
- Keamanan
b. R. Administrasi
- Pendaftaran
pasien baru/rawat
- Keuangan

+
+
+
+
+
+

+
+
+
+

+
+
-

+
-

+
+

+
+

Bisa
bergabu

- Rekam Medik
c. R. Triase

13

KET

Tergantung
IT Sistem

d. R. Penyimpanan
Strecher
e. R. Informasi dan
Komunikasi
2

RUANG
TINDAKAN
a. R. Resusitasi
b. R. Tindakan :
- Bedah
Non Bedah / Medical
- Anak
- Kebidanan

ng
dengan
ruangan
lain
-

+/-

+
+
+
+

+
+

+
+

Bisa bergabung

Bisa
bergabu
ng

c. R. Dekontaminasi

+/-

+/-

+/-

RUANG OPERASI

+/-

No

KELAS / RUANG

LEVEL
IV
+

LEVEL
III
+

LEVEL
II
+

LEVEL
1
Bisa
bergabu
ng
dengan
ruangan
lain

+
+
+/+/+/+/+/-

+
-

RUANG
OBSERVASI

RUANG KHUSUS
a. R. Intermediate /
HCU
. Umum
+
. Cardiac / Jantung
+
. Pediatric / Anak
+
. Neonatus
+
b. R. Luka Bakar
+
c. R. Hemodialisis
+
d. R. Isolasi
+
C. FASILITAS / PRASARANA MEDIS

Bagi IGD yg
berada dekat
industri harus
memiliki
ruang ini.
Bisa
bergabung
atau terpisah
dan dapat
diakses 24
jam
KET

14

Bisa
bergabung
atau terpisah
dan dapat
diakses 24
jam

Fasilitas dan penunjang yang harus tersedia selain ditentukan oleh level IGD Rumah
Sakit, juga oleh jumlah kasus yang di tangani.
KELAS
LEVEL
/RUANG
IV
A. RUANG TRIASE
+

Kit
Pemeriksaan
Sederhana
+

Brankar
Penerimaan
Pasien

Pembuat
an rekam
medik khusus
+

Label
(pada saat
korban
massal)
B. RUANG TINDAKAN
1
Ruang Resusitasi
No

Nasopha
ringeal tube
Oropharingeal
tube

Laringos
cope set Anak

Laringos
cope set
Dewasa

Nasotra
kheal tube
Orotracheal

Suction

Tracheo
stomi set
Bag Valve
Mask
(Dewasa/Ana
k)
Kanul Oksigen
Oksigen mask
(Dewasa/Ana
k)
Chest Tube

LEVEL
III

LEVEL
II

LEVEL
I

KET

Minimal 2
+

Rasio
(Cross Sectional)
(perlu dibuatkan
form)

PERALATAN MEDIS
+
+

Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no

+
+

+
+

+
+

+
+

+
+

+
+

+
+

+
+

Sesuai jumlah TT
Minimal 1

Minimal 1

15

Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no
Sesuai jumlah TT
Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no

Ruang
Lidokain

Tindakan
La LEVE
Minimal
Minimal
+Bayi
1LEVEL
&
1 Minimal
Anak
Minimal
+ LEVEL
1 1 Minimal
+- LEVEL
1 Minimal
+1 Selalu
KELAS
/ Op
KET
/
/
/
thalmos
ennec L IV
RUANG
III
II
I
Tersedia
bergabung
bergabung
bergabung
cope
OBAT-OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI
dalam

Analget
+
+
+
+
Imobilizat
jumlah
ik ion Set
yang

Antisep
+ +
+ +
++
++
Minimal 1
Crico /
cukup
tik
Neck Collar
+
+
+
+
Minimal
1 di
Trakheostomi
IGD tanpa
Cairan/
+
+
+
+
No
KELAS
LEVEL
LEVEL
LEVEL
LEVEL
KET
Splint
+
+
+
+
Minimal
set
harus1 di
kristaloid
RUANG
IV
III
II
I
resepkan
Long
Lidokai
+ ++
++/++Minimal
Spine + ++
+
Minimal 11 set
Ventilat
norBoard
Transport
Scoop
Wound
+ ++
++/++Strecher + ++
+
Minimal
1 set TT
Sesuai
jumlah

Vital
dressing
Dextrose
50%
+
+
+
+
Sign Monitor
Kendrik + + +
+
Minimal 1 set
Aminophilin
Alat++ +
Selalu
+ +/++++
+
2 s/d tersedia
3 tiap TT
Infusion pump
Extrication
dalam jumlah yang
anti
alat
ATS ,
+
+
+
+
+
+
+/Syringe
pump
Device
(KED)
cukup di Ruang
septic
TT
+
+
+
+
MinimalBedah
1

ECG
Tindakan

ATS
++
Tromboli + + +
++
+++
Urine
Bag
+
Minimal
Minimal
tanpa
harus11diset /
VenaAnti
Section
tik
+ +
+ +
+
++
TT
resepkan
Bisa Ular
Amiodar
+
+
++
+
Minimal 1
Defibrilator
NGT
Anti
+ ++
+ ++
+ ++
+++
on
(inotropik)
Minimal 1 set
Minimal 1
Gluko:
RabiesAPD
++
++
++
+ +
Wound
Minimal 1 set
masker
Benang
+ +
++
++
stick
, Toilet + +
jarum
Set
+
+
+
+
Minimal
1
sarung
tangan,

Stetosko
kacamata

OBAT
+ OBATAN
+
DAN +
ALAT HABIS
+ PAKAI
p APD :
google
masker
,
+
+
+
+
Minimal 1

Termom
Cairan
Infus
+
+
+
+
Selalu
sarung
Manitol
+
+
+
+
eter
Koloid
tangan,
Furosem
++
++
++
+ +
Minimaldalam
1
Nebuliz
Tersedia
kacamata
Cairan
Infus
+
+
+
+
id
er
jumlah yang cukup
Kristaloid
google
+
+
+
+
Rasio 1:1 TT di
Cairan
Oksigen
Infus Medik
+
+
+
di IGD tanpa harus
Ruang
23
RuangTindakan
Tindakan
Bedah+
IGD
Medis
/
Dextrose
di resepkan
PERALATAN
MEDIS
ALAT
MEDIS
Consentrators
+ Minimal
+
+
+
Adrenalin
Minimal
Minimal
Minimal
MejaKumba Minimal
+ Minimal+ Minimal+/- MinimalMinimal 1
Warmer
1
1
1
1
hOperasi
Lambung
/
3
3
1
1
Sulfat
Atropin
+
+
+
+
Set
tempat
Kortikosteroid
Minimal
Minimal
Minimal
tidurEKG
+ Minimal
+
+
+
Ruang Operasi1(R. Persiapan
Operasi)
1 dan Kamar
1
1
tindakan
Dressing
Kursi Minimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
Minimal
Periksa
set
10 1
10 1
10 1
10 1
Infusion
IrigatorMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
Minimal
1
1
1
pemeriksaan
Set
10
10
10
10 1
VenaNebulizMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
Minimal -Minimal
1
1
1
1
er Sectio
1
1
1

Suction Minimal Minimal Minimal Minimal


n set
1 Minimal
1 Minimal1
Torakosi
Minimal
- 1

Minimal
Minimal
ntetisOksige
set
1
1
1Minimal Minimal
1
1
1
1
n Medis
Metal
Minimal Minimal Minimal

NGT
Minimal Minimal Minimal Minimal
kauter
1
1
1
1
1
1
1
Film
Minimal Minimal Minimal

Syringe Minimal Minimal Minimal


Viewer
1
1
1
2
2
2
Pump
Tiang
Infusio Minimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimalInfus
6 2
6 2
2 2
2
n Pump
Lampu
Jarum Minimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
Minimal
operas
3
3
1
1
1
1
1
1
Spinal
i Lampu Minimal Minimal Minimal Minimal

Kepala
Thermo
Minimal
1 Minimal
1 16Minimal1 Minimal1
meter
1
1 1 1
Bronch Minimal
oscopy
Stetosko Minimal
1 Minimal Minimal Minimal
p
1
1
1
1

No

6
a. RUANG PERSIAPAN

Ruan
g ganti
+

Brank
ar
+

Oksig
en
+

Suctio
n
+

Linen
b. KAMAR OPERASI
Minimal
Meja Operasi
1
Mesin Anastesi Minimal
1
Minimal
Alat regional
1
Anestesi
Minimal
Lampu
1
(mobile/statis)
Pulse Oximeter Minimal
1
Minimal
Vital Sign
1
Monitor
Minimal
Meja
1
Instrumen
Minimal
Suction
1
Minimal
C-arm
1

+/-

+/-

+/-

+/-

Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1

Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
-

17

Tindakan
/operasi
yang
dilakukan
terutama
untuk
keadaan
Cito, bukan
elektif

Tindakan
yang
dilakukan
terutama
untuk
keadaan
Cito, bukan
elektif

Minimal1 1 Minimal
Minimal1 1 Minimal
Minimal1 1
Film
Minimal
Infusion
Viewer
set
Set
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Bedah dasar
Set
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
laparatomi
Set
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Apendiktomi
Set
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
sectiosesaria
Set
Minimal
1
Bedah anak
Set
Minimal Minimal
1
1
Vascular
Torakosi
Minimal Minimal
1
1
ntetis set
Set
Minimal
1
Neurosurgery
Set
Minimal Minimal
1
1
orthopedic
Set
Minimal Minimal
1
1
urologi
Emergency
Set
Minimal
1
Bedah Plastik
Emergency
Set
Minimal
1
Laparoscopy
Endoscop Minimal
1
y surgery
Laringos Minimal -Minimal Minimal
1
1
1
cope
Bag
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Valve Mask
Defibrilat Minimal Minimal Minimal
1
1
1
or
c. RUANG RECOVERY
Infusion pump Minimal Minimal Minima
2
2
l2
Syringe pump
Minimal Minimal Minimal
2
2
2
Bed side
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Monitor
Suction
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Tiang infuse
Minimal Minimal Minimal
1
1
1

--

18

Tindaka
n yang
dilakuka
n
terutama
untuk
keadaan
Cito,
bukan
Elektif

Minimal Minimal Minimal


1
1
1
C. RUANG PENUNJANG MEDIS
1. Ruang Radiologi
Minimal Minimal Minimal
Mobile X1
1
1
ray
Mobile USG Minimal Minimal
1
1
Minimal Minimal Minimal
Apron
2
2
2
Timbal
Minimal Minimal
CT Scan
1
1
Tersedia
MRI
1
Minimal Minimal Minimal
Automatic
1
1
1
Film
Processor
Minimal Minimal Minimal
Film Viewer
1
1
1
2. Ruang Laboratorium
a. Lab. Standar
+
+
+
Lab. Rutin
+
+
+
Elektrolit
+
+
+
Kimia Darah
+
+
+/ Analisa Gas
Darah
+
+/ CKMB
(jantung)
b. Lab. Khusus
Oxygen Line

3. Bank Darah
+
+
5. Gas Medis : N2O
(BDRS)

Tabung
++
++
BMHP
Gas
(Bahan

Sentral
+
+
Medis
Habis
D. RUANGPakai)
PENUNJANG NON MEDIS
1.4.Alat
Komunikasi
Ruang
SterilisasiInternal
++
++
Fix Basah
Mobile
+
+/+
+

Autoclave
Radio medik
+
+
2. Alat Komunikasi Eksternal

Fix
+
+

Mobile
+
+/
Radio
+
+
medik
3. Alat Rumah Tangga
Tersedia
4. Alat Administrasi

Komputer
+
+
Mesin ketik
+
+ 19
Alat kantor
+
+
Meubelair
+
+
Papan Tulis
+
+

+/-

Bisa
bergabung
/
tersendiri
dan dapat
diakses 24
jam

+
+
+
-

bisa bergabung
++

++

+/-

+/-

++
+/+
+/-

++
+/+
+/-

+
+/+

+
+/+

+/+
+
+
+

+/+
+
+

Bisa
bergabung
/
tersendiri
dan dapat
diakses 24
jam
Dapat
diakses 24
jam

Minimal 1
Minimal 1

2.5.5

Triage
Triase (Triage) adalah Tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar

beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya
(SDM dan sarana) yang tersedia. Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan
sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin. Triase tidak
disertai tindakan dan dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien serta setiap pertolongan harus
dilakukan sesegera mungkin. Pengelompokan pasien mendapatkan prioritas pelayanan
berdasarkan warna (merah, kuning, hijau, hitam):
a.

Prioritas I (label merah): Emergency.


Pasien gawat darurat; mengancam nyawa/ fungsi vital; penanganan dan
pemindahan bersifat segera, antara lain: syok oleh berbagai kausa; gangguan
pernapasan; perdarahan eksternal massif; gangguan jantung yang mengancam;
problem kejiwaan yang serius;

b.

Prioritas II (label kuning): Urgent


Pasien dalam kondisi darurat yang perlu evaluasi secara menyeluruh dan
ditangani oleh dokter untuk stabilisasi, diagnosa dan terapi definitif, potensial
mengancam jiwa/fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat
penanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat, antara lain: pasien
dengan resiko syok; fraktur multiple; fraktur femur/ pelvis; luka bakar luas;
gangguan kesadaran/trauma kepala; pasien dengan status yang tidak jelas;

c.

Priotas III (label hijau): Non Emergency


Pasien gawat darurat semu (False emergency) yang tidak memerlukan
pemeriksaan dan perawatan segera.

d.

Prioritas IV (label hitam): Death, Pasien datang dalam keadaan sudah


meninggal

2.6 Instalasi Rawat Jalan (IRJ)


Berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat jalan adalah sebagai
berikut:
1. Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter spesialis.
2. Rumah Sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik penyakit
dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
3. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari Jumat
pukul 08.00 11.00.
4. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
20

5. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.


6. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB, standar 60%,
Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS, standar 60%

BAB 3
METODE KEGIATAN MAGANG
3.1 Waktu Pelaksanaan
Proses magang Blok 1 dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai pada tanggal 01 Juni
2013 31 Agustus 2013. Mengingat perkuliahan mahasiswa baru dimulai bulan September,
maka jam magang menyesuaikan dengan jam kerja Rumah Sakit Umum Denisa Gresik pada
hari Senin Jumat.
3.2 Tempat Pelaksanaan
21

Kegiatan Magang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik yang bertempat
di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No.736 Gresik.
3.3 Jadwal Pelaksanaan
Jadwal kegiatan selama magang Blok I di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Magang Blok I (IGD&IRJ) di Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik
No

Kegiatan Blok I

Jadwal Pelaksanaan (selama 3 bulan)


Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1-2
3-4
5-6
7-8
9-10
11-12

Mempelajari struktur
organisasi job
descripstion (IGD)
2 Mempelajari ketenagaan
dan fasilitas (IGD)
3 Mempelajari alur
pelayanan dan SPO (IGD)
4 Mempelajari Hasil dan hal
spesifik (IGD)
5 Mempelajari struktur
organisasi job
descripstion (IRJ)
6 Mempelajari ketenagaan
dan fasilitas (IRJ)
7 Mempelajari alur
pelayanan dan SPO (IRJ)
8 Mempelajari Hasil dan hal
spesifik (IRJ)
9 Mempersiapkan laporan
dan presentasi
10 Presentasi dan evaluasi
laporan magang
3.4 Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan magang dilakukan dengan cara observasi dan survey langsung di IGD
dan IRJ di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik. Data yang diperoleh berdasarkan hasil
wawancara, observasi, maupun data yang sudah ada.
3.5 Metode Pelaporan

22

Hasil kegiatan magang dipresentasikan setelah kegiatan di IGD dan IRJ di Rumah
Sakit Umum Denisa Gresik selesai dilakukan. Pembahasan dilakukan dengan cara
mengintegrasikan hasil observasi, survey dan wawancara dengan teori yang ada.
3.6 Manfaat
3.6.1 Bagi Mahasiswa
Dapat lebih memahami dan mengetahui sistem manajemen di IGD dan IRJ baik
manajemen secara khusus maupun manajemen secara umum serta dapat mencari
penyelesaian dari masalah manajemen yang ada di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
3.6.2 Bagi Rumah Sakit
Dapat memperoleh evaluasi yang berkaitan dengan masalah manajemen IGD dan IRJ
sehingga bermanfaat untuk perbaikan mutu dan pelayanan sebuah Rumah Sakit nantinya.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Magang di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik


4.1.1 Profil Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik adalah Rumah Sakit swasta yang berlokasi di Jalan
Dr. Wahidin Sudirohusodo no 736, Dahanrejo, Kebomas Gresik. Rumah Sakit Umum
23

Denisa Gresik memiliki letak yang sangat strategis yaitu pada jalur utama kabupaten Gresik,
berhadapan dengan kantor Pemerintah Kabupaten Gresik serta RSUD Ibnu Sina Gresik.
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik berawal dari Rumah Bersalin Denisa yang beroperasi
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gresik Nomor : 445/225/HK/403.14/2003 tanggal 3 Juni
2003. Rumah Bersalin Denisa dilengkapi oleh 1 Dokter Spesialis Obgyn & 2 Dokter Spesialis
Anak, ruang Neonatologi, kamar inap dan Fasilitas penunjang lainnya.
Rumah Bersalin Denisa semakin maju sampai dengan tahun 2005 dan telah
mendapatkan surat rekomendasi pendirian RS dari Dinkes Kabupaten Gresik dengan Nomor :
445/3310/403.52/2005. Berdasarkan Permenkes Nomor : 340 tahun 2010 tentang klasifikasi
Rumah Sakit, Rumah Sakit Denisa Gresik adalah Rumah Sakit umum karena Rumah Sakit
Denisa Gresik merupakan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit dan pengelolaan secara privat yang dikelola oleh badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas dimana dalam hal ini Rumah Sakit Umum Denisa dibawahi
oleh PT. Denisa Hanesti Pratama. Rumah Sakit Umum Denisa dibentuk oleh PT. Denisa
Hanesti Pratama, suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan Akta Notaris pada tanggal
02 Juni 2005 di Gresik dan telah disahkan oleh Departemen Hukum dan HAM Nomor : C21976 HT.01.01.TH. 2005 tanggal 08 Agustus 2005.
Berdasarkan Permenkes Nomor 147 tahun 2010 setiap Rumah Sakit diwajibkan
memiliki ijin operasional Rumah Sakit. Pada tahun 2006 Rumah Bersalin Denisa mendapat
ijin uji coba untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum dari Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur. Ijin tersebut berupa Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Nomor : 442.1/973/111.4/2006 bertanggal 07 Maret 2006. Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik telah memiliki ijin operasional Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Bupati Gresik,
dengan Nomor surat: 442.1/91/HK/403.14/2008 dan berlaku selama 5 tahun terhitung sejak
tanggal 21 Agustus 2008 sampai dengan 21 Agustus 2013, sekarang dalam pengurusan
perpanjangan Rumah Sakit.
Pada tanggal 9 Oktober 2009 Rumah Sakit Umum Denisa Gresik ditetapkan menjadi
RSU

tipe

oleh

Departemen

Kesehatan

dengan

SK

Menkes

Nomor

894/MENKES/SK/X/2009. Rumah Sakit Umum Denisa Gresik ditinjau dari pelayanan,


ketenagaan, peralatan, sarana prasarana, administrasi dan manajemen, maka klasifikasi
Rumah Sakit Denisa memenuhi persyaratan untuk Rumah Sakit Umum kelas D. Rumah Sakit
Umum kelas D yaitu mempunyai pelayanan medik dasar dan paling sedikit dua pelayanan
medik spesialis dasar, tenaga pelayanan medik dasar minimal harus empat dokter umum dan
satu orang dokter gigi sebagai tenaga tetap, jumlah tempat tidur minimal 50 buah, struktur
24

organisasi paling sedikit kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit (UU nomor 44 tahun
2009). Rumah Sakit Umum Denisa Gresik telah mencapai Akreditasi pada tahun 2012 dan
telah

mendapatkan

Sertifikat Akreditasi

Rumah

Sakit

dengan

Nomor

KAR-

SERT/691/VI/2012 yang diterbitkan tanggal 29 Juni 2012 dengan status Lulus Tingkat Dasar
sebagai Rumah Sakit yang telah memenuhi standar pelayanan Rumah Sakit.
Keberhasilan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik makin diperluas dengan dibukanya
Poli Umum dan Laboratorium Denisa di kawasan industri Gresik. Berdirinya Poli umum dan
Laboratorium Denisa ini diharapkan dapat lebih mempermudah bagi masyarakat umum
maupun perusahaan sekitar yang membutuhkan pelayanan kesehatan ditengah kota. Prinsip
dalam pelayanan di Poli Umum dan Laboratorium Denisa ini selalu berdasarkan pada motto,
visi dan misi yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Umum Denisa Gresi serta didukung oleh
dokter umum dan gigi serta 4 besar Dokter spesialis dasar (Anak, Obsgyn, Bedah, dan
Penyakit Dalam,).
4.1.2 Visi, Misi, Value, dan Motto
Visi, Misi, Value, dan Motto Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat dilihat pada
dokumen Rencana Strategi Bisnis dengan Nomor : 078/DHP/X/201. Visi Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik adalah:
Menjadi Rumah Sakit yang Profesional dan Unggul dalam pelayanan serta
terjangkau oleh masyarakat.
1. Profesional berarti pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
harus dilakukan oleh tenaga yang memenuhi standar kompetensi (pendidikan dan
ketrampilan) sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan, dan dalam
pelaksanaannya mantaati standar atau prosedur yang ditetapkan serta berperilaku
sesuai nilai-nilai moral dan etika.
2. Unggul dalam pelayanan berarti memberi pelayanan yang lebih baik.
3. Terjangkau oleh masyarakat berarti biaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Misi
Misi adalah alasan yang mendasari eksistensi suatu organisasi, misi menjadi alasan mengapa
sebuah organisasi atau perusahan tersebut didirika (Drucker, 2000). Misi Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik adalah:
a

Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, cepat, hemat dan efektif.

Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) diseluruh lini pelayanan.

Meningkatkan kepuasan seluruh pemangku kepentingan (Stakeholders) Rumah Sakit.


25

Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan kepada


masyarakat.

Value
Menurut Djahiri (1996) Value adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang
tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga bermakna secara fungsional.
Value Rumah Sakit Umum Denisa Gresik adalah Dengan kerja keras, disiplin dan kejujuran
kami akan selalu meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat.
Moto
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Berpegang pada moto Pelayanan Prima, Prioritas kami,
seluruh tenaga medis, Paramedis dan karyawan Rumah Sakit Umum Denisa berupaya untuk
selalu mengaplikasikannya dalam menangani pasien maupun mitra usahanya.
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki visi yang jelas tentang apa yang harus
diperbuat organisasi di masa yang akan datang yaitu sebagai Rumah Sakit yang profesional
dan unggul dalam pelayanan serta terjangkau oleh masyarakat. Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik mencapai visi tersebut memiliki 4 poin misi yang dilaksanakan. Berdasarkan UndangUndang Nomor : 44 tahun 2009 Bab III Pasal 4 tentang tugas dan fungsi, Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik belum memuat salah satu fungsi RS yaitu sebagai penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
4.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit
Struktur

organisasi

Rumah

Sakit

Umum

Denisa

Gresik

dengan

Nomor:

045/DHP/VII/2011 dapat dilihat pada gambar di halaman berikut:

Direktur

Komite Medik
Tim Pemasaran
SPI

Seksi
Pelayanan

Seksi
Keperawatan

Sub Bagian
Tata Usaha
26

Sub Bagian
Keuangan

Unit Rekam Medis


Unit Gizi
Unit Pemeliharaan Sarana
Instalasi Gawat
Darurat

Unit Pemeliharaan
Lingkungan

Instalasi Rawat Inap


Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Penunjang
Medik
Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSU Denisa Gresik
Struktur organisasi yang berada di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat dikaji
dengan :
1. Pemenkes Nomor : 1045 tahun 2006 tentang pedoman organisasi Rumah Sakit
Berdasarkan Permenkes Nomor : 1045 tahun 2006 tentang pedoman organisasi Rumah
Sakit, struktur organisasi Rumah Sakit Umum Denisa Gresik yang merupakan Rumah Sakit
umum tipe D masih belum sesuai. Hal ini dapat dilihat dari unsur inti dimana direktur masih
memimpin dan membawahi 2 Seksi dan 2 Subbagian, sedangkan seharusnya direktur
memimpin dan membawahi 2 Seksi dan 3 Subbagian.
2. Mendukung visi dan misi
Berdasarkan visi dan misi dan kebutuhan, struktur organisasi Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik masih bisa dipertahankan

Berdasarkan dua kajian diatas dapat dikatakan struktur organisasi Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik dapat dibenarkan sesuai dengan kebutuhan saat ini, namun untuk
perkembangan selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
kedepannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah pada struktur organisasi di instalasi Rumah
Sakit Umum Denisa Gresik masih belum menggambarkan unitnya, perlu adanya pembagian
lagi di setiap instalasi pada struktur organisasi Rumah Sakit Umum Denisa Gresik. Gambar
struktur organisasi RSU Denisa Gresik yang disarankan di halaman berikutnya:

27

28

Komite medik adalah perangkat Rumah Sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis diRumah Sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin
profesi medis. Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di Rumah
Sakit oleh kepala/direktur dan bukan merupakan wadah perwakilan dari staf medis
(Permenkes 755/2011).
Komite medik Rumah Sakit Umum Denisa Gresik terdiri dari ketua staf medis
fungsional yang merupakan perwakilan dari seluruh profesi medis yang ada di Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Direktur. Berdasarkan Permenkes
29

Nomor : 755 tahun 2011 Bab II Pasal 5 , komite medik bukan merupakan wakil dari staf
medis. Komite medik RSU Denisa Gresik dibentuk dengan SK Direktur Nomor: 01/SKDen/25/III/2012.
Struktur Organisasi Komite Medik RSU Denisa adalah sebagai gambar berikut:

Subkomite
mutu profesi

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Komite Medik RSU Denisa


Struktur organisasi Komite Medik di RSU Denisa Gresik sudah sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 755 2011 tentang Penyelenggaraan Komite medik di
Rumah Sakit. Susunan organisasi komite medik sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
sekretaris, subkomite. Ketua komite medik ditetapkan oleh kepala/direktur Rumah Sakit
dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja di Rumah Sakit. Sekretaris
komite medik dan ketua subkomite ditetapkan oleh kepala/direktur Rumah Sakit berdasarkan
rekomendasi dari ketua komite medik dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang
bekerja di Rumah Sakit. Subkomite terdiri dari:
a. subkomite kredensial yang bertugas menapis profesionalisme staf medis
b. subkomite mutu profesi yang bertugas mempertahankan kompetensi dan profesionalisme
staf medis
c. subkomite etika dan disiplin profesi yang bertugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku
profesi staf medis.
Subkomite kredensial RSU Denisa Gresik dalam melaksanakan tugasnya sudah sesuai
dengan kebijakan Rumah Sakit yang ditetapkan. Staf medis mengajukan permohonan
kewenangan klinis kepada direktur dengan mengisi formulir daftar rincian kewenangan
klinis. Subkomite kredensial melakukan seleksi meliputi elemen kompetensi profesi medis
yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, perilaku profesional, dan kompetensi fisik dan

30

mental. Kredensial medis sudah dilakukan dan dinyatakan berkompeten maka komite medik
memberi rekomendasi kewenangan klinis berdasarkan masukan dari subkomite kedensial.
Subkomite mutu profesi RSU Denisa Gresik belum melaksanakan tugasnya sehingga
masih belum ada kegiatan. Subkomite mutu profesi bertujuan memberikan perlindungan
terhadap pasien agar ditangani oleh staf medis yang bermutu, kompeten, etis, dan
professional. Disarankan bagi RSU Denisa Gresik untuk mempertahankan mutu dengan cara
dilakukan upaya pemantauan dan pengendalian melalui kegiatan morning report, kasus sulit
dan kematian, ronde ruangan, audit medis, journal reading, serta pertemuan ilmiah yang
dilaksanakan oleh kelompok staf medis.
Kegiatan subkomite etika dan disiplin profesi RSU Denisa Gresik juga belum ada.
Kegiatan yang harus dilakukan misalnya pembinaan profesionalisme kedokteran yang dapat
diselenggarakan dalam bentuk ceramah, diskusi, simposium, lokakarya. Landasan kerja
subkomite etika dan disiplin profesi antara lain peraturan internal Rumah Sakit dan peraturan
internal staf medis. Direktur menetapkan dan memberlakukan peraturan internal Rumah Sakit
(Hospital By Laws) RSU Denisa Gresik dengan Nomor: 077/DHP/IX/2011 pada tanggal 26
September 2011. Peraturan internal staf medis (Medical Staff By Laws) RSU Denisa Gresik
ditetapkan Direktur dengan Nomor: 01/SK-Den/31/X/2011 pada tanggal 15 Oktober 2011.
Subkomite etika dan disiplin dalam menjalankan tugasnya sudah ditetapkan direktur dengan
Nomor: 06/SK-DEN/07/XI/2011 tentang pedoman penanganan etis medis.
4.1.4 Ketenagaan RSU Denisa
Ketenagaan di RSU Denisa berjumlah 73. Berikut adalah tabel daftar keseluruhan
tenaga kerja RSU Denisa.
Tabel 4.1 Ketenagaan RSU Denisa Gresik Bulan Juni Tahun 2013
No
.
1
2
3
4
5

Tenaga Kerja

Jumlah

Proporsi (%)

Karyawan Tetap
Karyawan Kontrak
Dokter Tetap
Dokter Paruh Waktu
Harian
TOTAL

44
20
5
11
1
81

54%
25%
6%
14%
1%
100 %

Sumber : Data di HRD RSU Denisa


Ketenagaan RSU Denisa berjumlah 81 orang, yang terdiri dari karyawan tetap,
karyawan kontrak, dokter tetap, dokter paruh waktu, dan karyawan harian. Untuk menjadi
karyawan tetap, yaitu yang berasal dari karyawan kontrak. Karyawan kontrak adalah
31

karyawan yang dikontrak selama jangka waktu (1- 2 tahun). Tingkat pendidikannya ada yang
S1 dan S2, tetapi rata-rata adalah D3. Ada beberapa yang tingkat pendidikannya SMP dan
SMA yaitu petugas laundry, staf umum, dan satpam.
Dokter umum sebanyak 4 orang yaitu dokter tetap, sedangkan dokter spesialis
merupakan dokter paruh waktu yang terdiri dari 1 dokter gigi, 2 dokter anak, 3 dokter
obsgyn, 1 dokter bedah, 2 dokter penyakit dalam, 1 dokter kulit kelamin, 1 dokter anastesi,
dan 1 dokter patologi klinik. Berdasarkan Kemenkes no. 340 tentang klasifikasi Rumah Sakit,
tenaga dokter umum dan dokter spesialis RSU Denisa sudah sesuai dengan standar Rumah
Sakit Umum kelas D.
Tabel 4.2 Ketenagaan RSU Denisa tahun 2013 Bulan Juni Tahun 2013
No.
Jenis Tenaga
Jumlah
1
Direktur
1
2
Komite Medik
4
3
Keuangan
3
4
HRD
1
5
Rekam Medik
1
6
Instalasi Farmasi
4
7
Bidan
20
8
Perawat
13
9
Dokter Umum
4
10
Dokter Gigi
1
11
Dokter Spesialis
11
12
Laboratorium
4
13
Radiologi
1
14
Staf Umum
3
15
IPSRS
1
16
Pemeliharaan Lingkungan
1
17
Laundry/Linen
1
18
Jasa Boga
1
19
Ahli Gizi
1
20
Satpam
4
21
Petugas Cafeteria
1
TOTAL
81
Ketenagaan Rumah Sakit umum kelas D berdasarkan Kemenkes no. 340 tentang
klasifikasi Rumah Sakit Umum, terdiri atas 4 dokter umum & 1 dokter gigi, 2 dari 4 spesialis
dasar, keperawatan (perawat dan bidan), farmasi, gizi, keterapian fisik, keteknisian medis,
petugas rekam medik, petugas IPSRS, petugas pengolahan limbah, petugas kamar jenazah.
Ketenagaan RSU Denisa Gresik secara garis besar sudah memenuhi standar Rumah Sakit
umum kelas D, namun ada tenaga yang belum tersedia di RSU Denisa Gresik yaitu
keterapian fisik. RSU Denisa Gresik disarankan memiliki tenaga keterapian fisik karena
termasuk pelayanan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit. Ketenagaan
32

RSU Denisa Gresik terdiri atas Direktur, Komite medik, keuangan, HRD, 4 dokter umum, 1
dokter gigi, dokter spesialis dasar (dokter spesialis anak, dokter spesialis obsgyn, dokter
spesialis bedah, dokter spesialis penyakit dalam), penunjang medik (radiologi, patologi
klinik), perawat dan bidan yang sudah sesuai yakni 2:3, penunjang klinik (pelayanan darah,
gizi, farmasi), analis, apoteker dan asisten apoteker, satpam, petugas cafeteria. Ketenagaan
RSU Denisa Gresik disarankan lebih baik dibedakan antara tenaga Rumah Sakit dengan
jabatan struktural dan kelompok jabatan yang fungsional. Ketenagaan RSU Denisa Gresik
dibedakan berdasarkan kelombok jabatan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Ketenagaan RSU Denisa tahun 2013 yang disarankan
No.
1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
2

Jenis Tenaga

Kelompok Jabatan
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl

Direktur
Komite Medik
Seksi Pelayanan
Seksi Keperawatan
Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Keuangan
Rekam Medik
Unit Gizi
Unit SDM
Unit Pemeliharaan Sarana
Unit Pemeliharaan Lingkungan
Keuangan
Akuntasi
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Instalasi Rawat Inap
Ruang Operasi
VK bersalin
Ruang Observasi
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Penunjang Medik
Farmasi
Labolatorium
Radiologi
Sumber : Data di HRD RSU Denisa

Tabel diatas menujukkan untuk jumlah keseluruhan ketenagan RSU Denisa Gresik
dimana dibedakan secara struktural dan fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan yang
secara tegas ada dalam struktur organisasi, misalnya jabatan struktural di RSU Denisa Gresik
adalah Direktur,komite medik, seksi dan sub bagian . Kelompok jabatan fungsional terdiri
dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional
sesuai dengan bidang keahliannya misalnya dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional.
33

4.1.5 Job Description


Unsur yang ada di dalam job description terdiri dari : nama jabatan, ikhtisar jabatan,
persyaratan jabatan (Hard Competency, Soft Competency, Other competency), tanggung
jawab, tugas pokok, uraian tugas. Berikut adalah misalnya job description RSU Denisa
dengan jabatan seksi keperawatan.
Tabel 4.4 Job Decription Seksi Keperawatan RSU Denisa Gresik
1.

Nama Jabatan

SEKSI KEPERAWATAN

1
2.

Ikhtisar Jabatan

Adalah seorang perawat profesional yang diberi

tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta


mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di

3.
3

Persyaratan Jabatan

Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.


Hard Competency:
S1 Keperawatan
Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya

tahun.
D3 Keperawatan / D3 Kebidanan
Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya

tahun.
Soft Competency:
Sehat jasmani dan rohani dan tidak sedang dalam
proses masalah keduanya.
Memiliki kemampuan kepemimpinan.
Memiliki

sensitifitas

terhadap

masalah

keperawatan dalam Rumah Sakit.


Memiliki ketelitian dan kepekaan sosial yang
memadai.
Memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi.
Mampu berkomunikasi verbal dan non verbal
dengan baik.
Bertanggung jawab.
Other Competency:
Mempunyai loyalitas dan pengabdian terhadap RSU
34

Denisa Gresik.
4.

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab kepada Direktur RSU Denisa

4
5.

Tugas Pokok

Gresik.
Mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan

5
6.

Uraian Tugas

keperawatan di RSU Denisa Gresik.


1. Memberi bimbingan kepada tenaga keperawatan

yang

dibawah

tanggungjawabanya

untuk

melaksanakan program kesehatan terpadu di


Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
2. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga
keperawatan baru yang akan bekerja di Rumah
Sakit Umum Denisa Gresik.
3. Melaksanakan program mutasi dan rotasi tenaga
keperawatan.
4. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua
Instalasi kerja atau instalasi di luar Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik demi kelancaran kegiatan
pelayanan.
5. Memelihara hubungan kerjasama yang baik
dengan institusi pendidikan keperawatan untuk
menunjang kelancaran program pendidikan.
6. Memperhatikan kesejahteraan tenaga keperawatan
yang berada dibawah tanggungjawabnya.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Setelah melakukan observasi, langkah selanjutnya yaitu mewawancarai seorang
perawat di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik. Perawat tersebut merupakan lulusan D3
keperawatan dan telah bekerja selama 5 tahun. Menurut beliau, seksi keperawatan sudah
melaksanakan tugasnya dengan baik. Kepala perawat juga sudah memberikan bimbingan
kepada tenaga keperawatan, mulai dari persiapan partus spontan, persiapan operasi SC/bedah
sampai dengan cara merawat hand scoon (mencuci, mensteril, melipat). Program
mutasi/rotasi setiap bulan juga sudah diterapkan, misalnya perawat di VK bersalin dirotasi ke
bagian Neonatus. Memelihara hubungan kerjasama dengan beberapa institusi pendidikan juga
sudah dilakukan, diantaranya Stikes ABI, Akper, Akbid, sedangkan untuk mensejahteraan
tenaga keperawatan, pihak Rumah Sakit telah memberikan kebijakan dalam mengatur
libur/cuti.
35

4.1.6 Fasilitas
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik menempati gedung berlantai 4 dengan luas tanah
1.059 m2. Fasilitas Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat dilihat pada tabel di halaman
berikutnya:

Lantai 1
Instalasi Gawat Darurat
Ruang Bersalin
Ruang Observasi (3 TT)
Ruang Operasi

Lantai 2
Kelas 1 (2 TT)
VIP (2 TT)
Kelas 3 (zaal) (15 TT)
Kamar Perinatologi

Informasi dan Registrasi


Kasir
Poli rawat jalan terdapat 3

(5 TT)
Laboratorium
Poli gigi
Ruang Komite medic

Lantai 3
Kelas 2 (6 TT)
Kelas zaal (15 TT)
Ruang radiologi
Cafeteria

Lantai 4
Ruang pertemuan
Laundry

Musholla

kamar, yaitu poli bedah,


poli anak, poli kandungan.
Cafeteria
NICU (2 TT)
Instalasi Farmasi
Ruang Direktur
Apotek
Ruang RM
Dapur
Kantor manajemen
Ruang Dokumen RM
Kantor Administrasi
Ruang instalasi gizi
Musholla
Kamar Jenazah
Kelas 2 (2 TT)
Tabel 4.5 Fasilitas Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Masing-masing lantai terdapat lift yang sangat memudahkan akses antar lantai, terdapat toilet
karyawan dan pasien, serta terdapat ruang tunggu untuk pasien. Denah setiap lantai RSU
Denisa dapat dilihat di halaman berikutnya:

36

Gambar 4.4 Denah Lantai 1 RSU Denisa Gresik

37

Gambar 4.5 Denah Lantai 2 RSU Denisa Gresik

38

Gambar 4.6 Denah Lantai 3 RSU Denisa Gresik

39

4.1.7 Jenis Pelayanan


Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki pelayanan yang terdiri dari atas :
Tabel 4.6 Jenis Pelayanan RSU Denisa Gresik
No
A

Keterangan

Pelayanan
Pelayanan Medik Umum

Penyakit Dalam, Anak,

Pelayanan medik dasar

2
3
B
1
C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
D
1
2
3
4
E
1
2
3
F
1
2
G
1
2
3
4
5
6
H
1
2
3
4

Pelayanan medik gigi mulut


Pelayanan KIA/KB
Pelayanan Gawat Darurat
24 Jam & 7 hari seminggu
Pelayanan Rawat Inap
Kelas VIP
Kelas I
Kelas II
Kelas III
R-NICU
Kelas RO
Ruang Anak ( Peri )
VK Bersalin
Ruang Observasi
Pelayanan Rawat Jalan
Penyakit Dalam
Kesehatan Anak
Bedah
Obstetri & Ginekologi
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
Radiologi
Patologi Klinik
Anestesiologi
Pelayanan keperawatan dan kebidanan
Asuhan keperawatan
Asuhan kebidanan
Pelayanan penunjang klinik
Perawatan Intensif
Pelayanan Darah
Gizi
Farmasi
Sterilisasi Instrumen
Rekam Medik
Pelayanan penunjang non klinik
Laundry/linen
Jasa Boga/Dapur
Teknik dan pemeliharaan fasilitas
Pengelolaan Limbah

Bedah, Obstetri & Ginekologi

40

2 (TT)
2 (TT)
6 (TT)
30 (TT)
2 (TT)
3 (TT)
5 (TT)

5
Gudang
6
Ambulance
7
Komunikasi
8
Kamar Jenazah
9
Pemadam Kebakaran
10
Pengelolaan Gas Medik
11
Penampungan Air Bersih
4.1.8 Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tahapan penyusunan SPO dimulai dengan diadakan pertemuan yang membahas
tentang penyusunan Standar Prosedur Operasional yang dihadiri seluruh kelompok staf
Medis, tenaga perawat dan bidan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik. SPO yang telah
disetujui oleh semua pihak yang terkait maka SPO akan ditetapkan oleh Direktur. SPO yang
sudah tersusun berupa dokumen kemudian dilakukan maaping berdasar tiap Instalasi. SPO
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik sudah cukup tersebar dengan merata di berbagai Instalasi
pelayanan dan substansinya Pada pelaksanaannya masih ada beberapa yang tidak sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional. Jumlah SPO Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 SPO Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
No

SPO

Jumlah

.
1 IGD
28
2 Pelayanan Medis (Yanmed)
11
3 Administrasi dan Manajemen 61
4 Rekam Medik
96
5 Keperawatan
137
6 Ketenagaan
14
7 Umum
18
8 Gigi
17
9 Anak
9
10 Obsgyn
24
11 Bedah
24
12 Penyakit Dalam
20
13 Kulit Kelamin
11
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan maka
perlu disusun Standar Pelayanan Medis (SPM) sebagai dasar bagi setiap kelompok staf medis
di lingkungan Rumah Sakit Umum Demisa Gresik dalam melaksanakan tugasnya. Jumlah
SPM Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Standar Pelayanan Medis (SPM) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
No

Pelayanan Medis

Jumlah SPM

.
41

1
Umum
10
2
Gigi
10
3
Anak
10
4
Obsgyn
10
5
Bedah
7
6
Penyakit Dalam
10
7
Kulit Kelamin
10
Pelayanan medis di RSU Denisa Gresik memiliki SPM yang dibentuk dengan Surat
Keputusan Direktur Nomor 09/SK-Den/1/XI/2011 dan berlaku sejak tanggal 7 November
2011. Setiap SPM minimal memiliki satu atau lebih SPO tetapi jumlah SPO tidak boleh lebih
banyak daripada jumlah SPM.

4.2 Hasil Magang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik
Gambaran Umum IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik

4.2.1

Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki IGD yaitu merupakan pelayanan gawat
darurat yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian
atau cacat, diselenggarakan secara terus menerus selama 24 jam. Pelayanan IGD dilakukan
oleh dokter, perawat dan bidan yang dibagi menjadi tiga shif, yaitu : Shif pagi (07.00 s/d
14.00), Shif siang (14.00 s/d 21.00), Shif malam (21.00 s/d 07.00). Pergantian shift petugas
jaga IGD harus melakukan timbang terima (pasien, alat medis , non medis, dll) dan dilakukan
15 menit sebelum jadwal jaga. Pelayanan IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik terpisah
dengan unit pelayanan lain. Lokasi IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik berada di bagian
depan Rumah Sakit dengan tanda-tanda yang jelas baik dari dalam maupun dari luar Rumah
Sakit. Pintu masuk dan keluar yang berbeda dengan pintu utama dan dapat dilalui oleh
brankar. Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki IGD yang terdapat 3 tempat tidur, meja
pemeriksa, peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam kasus kegawatdaruratan, serta
memiliki ruang untuk istirahat dokter. Pelayanan IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
menerima rujukan pasien. Semua permintaan Visum et Repertum untuk korban hidup
dipusatkan di IGD.
Falsafah dan Tujuan IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Falsafah IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik

42

Senantiasa mengutamakan kesehatan penderita dengan memberikan pelayanan cepat, tepat,


cermat dan Islami
Tujuan IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
1. Menanggulangi kasus darurat agar dapat dicegah kecacatan dan kematian yang
seharusnya dapat dihindari.
2. Memberikan pelayanan musibah masal atau bencana secara cepat dan profesional.
4.2.2 Triage IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Triage adalah pengelompokan korban berdasarkan atas berat ringannya trauma atau
penyakit serta ketepatan, kecepatan penanganan / pemindahannya. Tujuannya adalah seleksi
korban berdasarkan kegawat-daruratan pasien dan sebagai dasar pelaksanaan pelayanan
darurat dan non darurat. Prosedurnya adalah masukkan pasien dari bagian penerimaan ke
ruang triage. Triage dilakukan oleh dokter jaga yang bertugas di IGD saat itu. Pasien yang
bisa jalan, dengan bantuan kursi roda di pindah ke brancard atau tempat tidur. Lakukan
pemeriksaan untuk memilih dan memilah serta menentukan labelisasi sesuai dengan prioritas.
Menurut Surat Keputusan direktur Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Nomor :.
01/DEN/06/XI/2011, tingkat kegawatan pasien dikategorikan menjadi 4 kelompok warna
yaitu:
Kategori

Arti atau Makna

Merah

pasien

dengan

kondisi

gawat

yang

mengancam jiwa
Kuning

pasien dengan kondisi gawat dan darurat

Hijau

pasien dengan kondisi tidak gawat dan


tidak darurat

Hitam

pasien meninggal

Pada pasien yang memerlukan pertolongan jiwa dasar (basic life support) harus
dibawa langsung ke ruang resusitasi. Pada pasien kasus bedah harap dibawa keruang tindakan
bedah. Pada pasien kasus nonbedah dibawa ke ruang tindakan nonbedah. Lakukan pencatatan
dan pelaporan.
Dibawah ini merupakan hasil wawancara dengan beberapa dokter umum di IGD di
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik :
1. Dokter pertama
a. Kategori merah hanya untuk pasien yang apabila tidak ditangani secepatnya
bisa menyebabkan kematian, misalnya fraktur tulang terbuka. Pasien tersebut
43

punya golden period selama 6 jam untuk segera dilakukan tindakan bedah.
Tindakan dokter umum saat menemui pasien tersebut yaitu segera lakukan
reposisi, kemudian hecting kondisional, dibebat bidai kemudian segera dikirim
ke Rumah Sakit yang mampu menangani pasien tersebut.
b. Kategori kuning hanya untuk pasien yang gawat namun tidak mengancam
jiwa. Pasien tersebut perlu penanganan cepat. Sebagai contohnya yaitu pasien
asma akut episode sedang perlu dinebulasi 2 kali sampai ada perubahan,
apabila tidak ditangani secara tepat maka bisa jatuh ke asma akut episode
berat.
c. Kategori hijau hanya untuk pasien yang apabila tidak gawat dan keadaan
umumnya baik.
2. Dokter kedua
a. Kategori merah hanya untuk penyakit yang pasti mengancam jiwa, misalnya
cidera otak berat, Keto Asidosis Diabetikum (KAD), Hiperosmolar Non Keto
Asidosis (HONK), infarct myocard, fraktur tulang terbuka, femur syok sepsis
dan stroke.
b. Kategori kuning hanya untuk penyakit yang bisa mengancam jiwa misalnya
fraktur tulang tertutup, apendicitis, ileus obstruksi, ileus paralitik, cedera
kepala sedang, colic abdomen,dan pneumonia.
c. Kategori hijau hanya untuk penyakit yang tingkat kegawadaruratannya ringan,
tidak terlalu menghawatirkan, misalnya vulnus appertum, diare, dehidrasi
ringan, demam, mual dan muntah.
3. Dokter ketiga
a. Kategori merah hanya untuk pasien yang berpotensi gawat dan terancam
nyawanya bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya misalnya luka
berat, segala macam syok, patah tulang terbuka dan trauma kepala berat.
b. Karegori kuning hanya untuk pasien yang tidak sampai mengancam nyama
dan anggota badan, misalnya luka ringan yang memerlukan tindakan bedah
minor seperti jahit luka yang kecil.
c. Kategori hijau hanya untuk pasien yang tidak gawat dan tidak darurat
misalnya pasien yang tidak ada luka (tidak perlu tindakan bedah) seperti
pasien batuk pilek.
4.2.3 Struktur Organisasi IGD RSU Denisa Gresik
44

Struktur organisasi di IGD RSU Denisa dapat dilihat pada gambar halaman berikutnya:

Direktur

Kepala IGD

Instalasi Lain

Dokter Umum

Konsultan

Kepala Ruangan

Koordinator
Pelayanan Medis

Koordinator
Pelayanan
Keperawatan

Koordiator
Administrasi, Logistik
dan Ambulance

Gambar 4.7 Struktur Organisasi IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Struktur Organisasi IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik sudah cukup jelas.
Direktur memberi tanggung jawab kepada kepala IGD dan kepala IGD memberi tanggung
jawab kepada tiap-tiap koordinator sehingga anggotanya dapat lebih baik menjalankan
fungsinya.
4.2.4 Ketenagaan IGD RSU Denisa Gresik
Tabel 4.9 Tenaga Dokter IGD RSU Denisa Gresik
45

N
O
1
2
3
4

Tenaga Dokter

Pendidika

Status

Diklat yang Pernah

n
Pegawai
Diikuti
Dokter Umum
S1 Ked
Tetap
ATLS, PONED, APN
Dokter Umum
S1 Ked
Tetap
Dokter Umum
S1 Ked
Tetap
Dokter Umum
S1 Ked
Tetap
ATLS, ACLS
Kebutuhan jenis tenaga dokter di IGD berdasarkan pedoman perhitungan tenaga

dokter yang sudah ditetapkan, Rumah Sakit Umum Denisa Gresik sudah terpenuhi menurut
standar depkes yaitu berjumlah 4 dokter. Berikut perhitungan pola ketenagaan dokter IGD
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik :

Kebutuhan tenaga medis (Dokter) IGD RSU Denisa Gresik


Rata-rata jumlah pasien/hari x jumlah jam perawatan/hari + Loss day
jam kerja efektif/tahun
Pasien dalam 1 hari : 1 shift 5 pasien
Kapasitas maksimal dokter dalam melayani
1 shift = 8 jam
Efektif = 7 jam
1 pasien = 20 menit
Kapasitas maksimal = 7 x 60 = 21 pasien
20
Setiap dokter melayani di IGD
1 shift = 1 dokter jaga
1 dokter jaga = semingggu bekerja 40 jam
Jam kerja IGD 7x24 = 168 jam
Jumlah kebutuhan dokter = 168 = 4 dokter
40
Jadi Kebutuhan tenaga medis (Dokter) di IGD sebanyak 4 dokter
Tabel 4.10 Tenaga Paramedis IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
N
O
1
2
3
4

Tenaga

Pendidikan

Status

Diklat yang Pernah

Paramedis
Pegawai
Diikuti
Perawat
S1 Kep
Tetap
PPGD, BLS, ECG
Perawat
S1 Kep
Tetap
PPGD, BLS, ECG
Bidan
Akbid
Tetap
Manajemen laktasi
Bidan
Akbid
Tetap
Kebutuhan jenis tenaga paramedis di IGD berdasarkan pedoman perhitungan tenaga

paramedis berdasarkan beban kerja di IGD belum terpenuhi yaitu jumlah tenaga paramedis di
IGD RSU Denisa berjumlah 4 orang. Menurut standar depkes jumlah tenaga paramedis di
IGD adalah 6 orang sehingga masih dibutuhkan 2 orang lagi. Berikut perhitungan pola
ketenagaan paramedis IGD (Depkes) dan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik:
1. Kebutuhan tenaga perawat di IGD (Depkes)
46

Rata-rata jumlah pasien/hari


= 30
Jumlah jam perawatan/hari
= 4 jam
Jam efektif perawat/hari
= 7 jam
Jumlah kebutuhan tenaga IGD (Depkes)
Rata-rata jumlah pasien/hari x jumlah jam perawatan/hari + Loss day
jam kerja efektif/tahun
30 x 4 = 22,86 = 23 orang + 78 x 23 = 6,21 = 6
7
287
= 23 + 6 = 29 orang
2. Kebutuhan tenaga di IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Rata-rata jumlah pasien/hari
= 10
Jumlah jam perawatan/hari
= 3 jam
Jam efektif perawat/hari
= 7 jam
Jumlah kebutuhan tenaga IGD Denisa Gresik
Rata-rata jumlah pasien/hari x jumlah jam perawatan/hari + Loss day
jam kerja efektif/tahun
10 x 3 = 4,28 = 4 orang + loss day 78 x 4 = 1.08 = 1
7
287
= 4 + 1 = 5 orang + 1 karu = 6 orang
Jadi Kebutuhan tenaga paramedis IGD sebanyak : 6 orang
4.2.5 Job Description IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Job description kepala IGD, dokter jaga IGD, kepala ruangan IGD, koordinator pelayanan
medik, koodinator pelayanan keperawatan IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik secara
umum adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Job Description Kepala IGD
1.
2.
3.

4.

5.

Nama Jabatan

KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT


Ikhtisar Jabatan Adalah pejabat yang ditunjuk untuk memimpin pelaksanan
pelayanan gawat darurat
1. Dokter
Persyaratan
2. Telah bekerja di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik selama
Jabatan
minimal 2 tahun
Telah mengikuti pelatihan penanggulangan gawat
darurat (PPGD/ATLS/ACLS)
Fasilitas dan
Ruangan nyaman ber ac
Peralatan
Satu set komputer
Meja kantor
Almari dan rak tempat literature buku
Kompatibilitas dengan WIFI
Resiko
Terinfeksi oleh penyakit menular yang datang ke IGD
Pekerjaan
( Infeksi nosokomial )
Bersedia Jaga dan datang dalam keadaan gawat darurat atau
emergency dimana terjadi bencana

47

6.

Kondisi
Pelaksanaan
Kerja

7.

Atasan
Langsung

8.

Jajaran
Bawahan /
koordinatif

9.

Tugas Pokok

10.

Tanggung
Jawab

11.

Wewenang

12.

Uraian Tugas

5 hari kerja
Jam pelayanan jaga 5 x 7 jam
Jam pelayanan pagi 1 x 7 jam
Jam struktural 4 x 7 jam

Direktur

Koordinator pelayanan medik


Koordinator pelayanan Keperawatan
Koordinator administrasi, logistik,dan ambulance

Melaksanakan,
menyelenggarakan
dan
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di IGD
- Masuk ke dalam struktur Disaster Plan sesuai dengan
tugas yang ada
Memberikan laporan informasi hasil kegiatan IGD kepada
Direktur
Melaporkan hasil kegiatan IGD tepat waktu
Menjadi penghubung komunikasi antara tenaga IGD dengan
direksi dan Instalasi lain yang terkait
Meningkatkan mutu pelayanan IGD
Membawahi secara langsung kepala Instalasi darurat medis /
bedah IGD beserta kru yang berada dibawahnya
Bertanggung jawab terhadap terhadap kualitas sumber daya
insani di IGD
Selalu berinovasi dalam mengembangkan IGD
Selalu mengevaluasi instalasi yang dibawahinya
Berhak untuk memberi informasi kepada direksi mengenai
sikap dan perilaku kru IGD
Memberikan tugas kepada Koordinator pelayanan Medis dan
koordinator pelayanan Keperawatan untuk menyelesaikan
laporan bulanan maksimal tanggal 5 setiap bulannya
Berhak menegur dan memberikan sanksi bagi kru IGD yang
bertindak tidak sesuai protap yang ada
Memberikan tanggung jawab pengurusan ruangan kepada
Koordinator Pelayanan medis
Menjadi pembimbing bila RS menjadi tempat pendidikan
Menilai kru yang berada di bawahnya langsung antara lain
koordinator pelayanan Medis,koordinator pelayanan
keperawatan,koordinator administrasi,
logistik,
dan
ambulance, dokter, perawat maupun tenaga penunjang
lainnya
1. Melaksanakan fungsi perencanaan :
1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
2. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan medis /
keperawatan yang dibutuhkan di Instalasi Gawat
Darurat.
3. Merencanakan jenis kegiatan pada Instalasi Gawat
48

Darurat berdasarkan falsafah, tujuan dan kebijaksanaan


di Instalasi Gawat Darurat.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan medik di Instalasi Gawat Darurat.
2. Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan di Instalasi
Gawat Darurat kepada seluruh staf yang berada di
bawah tanggung jawabnya.
3. Memberikan bimbingan kepada seluruh staf yang
berada di bawah tanggung jawabnya. tentang
pelaksanaan pelayanan gawat darurat.
4. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga baru
yang akan bekerja di Instalasi Gawat Darurat
5. Memberikan bimbingan kepada seluruh staf yang
berada di bawah tanggung jawabnya untuk
melaksanakan program kesehatan terpadu Rumah
Sakit.
6. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga medis dan
perawatan sesuai kebutuhan dan ketentuan/peraturan
yang berlaku.
7. Mengadakan pertemuan dengan seluruh staf yang
berada di bawah tanggung jawabnya secara berkala
atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
8. Menampung dan menanggulangi usul-usul serta
keluhan-keluhan, baik tentang masalah tenaga
perawatan maupun pelayanan gawat darurat, serta
menyampaikan kepada Direktur RSU Denisa Gresik
9. Membantu memecahkan masalah yang timbul di
Instalasi yang menjadi tanggung jawabnya.
10. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Direktur
Rumah Sakit.
11. Menerima, menyusun dan meneruskan laporan hasil
rapat staf serta kegiatan pelayanan kegawat daruratan
kepada Direktur Medis secara rutin atau sewaktuwaktu, sesuai kebutuhan, mencakup peristiwa penting
lainnya.
12. Mengupayakan dan memelihara suasana kerja yang
harmonis di Instalasi Gawat Darurat, terutama dalam
menegakkan tata tertib dan kedisiplinan pegawai.
13. Mengadakan kerjasama dengan Instalasi terkait lainnya
di RSU Denisa Gresik.
14. Memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
institusi terkait di luar Rumah Sakit keperawatan untuk
menunjang kelancaran kegiatan pelayanan di IGD.
15. Meneliti dan mempertimbangkan surat permohonan
cuti, pindah, berhenti, dan lain-lain, dari seluruh staf
yang berada di bawah tanggung jawabnya
16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan
dalam rangka pelaksanaan tugas kedinasan.
49

3.

13.

Hasil Kerja

a.
b.
c.
d.
e.

14.

Indikator
Kinerja

a.
b.
c.
d.
e.

17. Mengembangkan diri sendiri dan membina/


mengembangkan
bawahan
sehingga
memiliki
wawasan, sikap dan keahlian yang sepadan dengan
tuntutan jabatan saat ini dan siap menerima tanggung
jawab yang lebih besar di masa yang akan datang.
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian, meliputi :
1. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan peraturan / tata tertib yang berlaku.
2. Mengendalikan pendayagunaan sumber daya yang ada
di IGD secara efektif dan efisien.
3.
Mengawasi dan menilai pelaksanaan pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat.
4.
Menilai mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
secara berkala / sewaktu-waktu bila diperlukan, agar
pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat ditingkatkan,
dan perkembangan kemajuan di bidang pelayanan
medik dapat ditingkatkan.
5. Menampung dan menanggulangi usul-usul serta
keluhan-keluhan, baik tentang masalah tenaga
perawatan maupun pelayanan gawat darurat.
6. Melaksanakan koordinasi kegiatan gerakan kesehatan
masyarakat guna menunjang peningkatan mutu terpadu
bidang pelayanan medik di Instalasi Gawat Darurat.
7. Melaksanakan penilaian terhadap seluruh staf yang
berada di bawah tanggung jawabnya di Instalasi Gawat
Darurat (dalam formulir penilaian berkala dari
personalia) untuk berbagai kepentingan (kenaikan
pangkat / golongan dan melanjutkan pendidikan).
Laporan hasil kegiatan IGD
Peningkatan kualitas pelayanan IGD
Peningkatan kualitas SDI di IGD
Peningkatan keuangan RS melalui IGD
Memperbarui protap keilmuan maupun manajerial yang
telah ada
Pemberian laporan tepat waktu
Peningkatan jumlah pasien
Peningkatan rujukan pasien
Peningkatan pendapatan
Peningkatan skil dan kemampuan kru IGD

Tabel 4.12 Job Description Dokter Jaga IGD

50

1.
Nama Jabatan
1

DOKTER JAGA IGD

Adalah tenaga medis profesional yang ditunjuk untuk


melaksanakan pelayanan gawat darurat di IGD
1.
Dokter
Persyaratan
Telah mengikuti pelatihan penanggulangan gawat
Jabatan
darurat/ACLS/ATLS

Tersedia
alat-alat penunjang resusitasi dan stabilitasi yang
Fasilitas
dan
lengkap di IGD
Peralatan
Tersedia ruang istirahat dan makan untuk dokter
Tersedia kamar mandi untuk dokter
Tersedia tempat locker untuk dokter
Tersedia ruang untuk melakukan observasi
Tersedia meja untuk menulis
Tersedia kursi yang nyaman untuk mengetik
Tersedia komputer kerja untuk melakukan MRE+triage
Tersedia APD (Alat Pelindung Diri) lengkap untuk
memeriksa pasien yang beresiko tinggi berupa tutup kepala,
kacamata, masker, sarung tangan, celemek, dan sepatu boot
Resiko
Kesalahan dalam memasukkan MRE dan triage
Pekerjaan
Infeksi nosokomial
Terkena dampak dari Disaster yang terjadi di tempat kerja
Kesalahan dalam melakukan penanganan terhadap penderita
Kondisi
7 x 24 jam harus terus ada dokter jaga IGD
Pelaksanaan
Satu hari kerja untuk dokter BP dengan syarat harus
Kerja
sudah ter PPGD

2. Ikhtisar Jabatan
2
3.
3
4.

5.
5

6.
6

7. Atasan
7 Langsung
8. Jajaran
8 Bawahan /
koordinatif
9. Tugas Pokok

Kepala IGD

Tidak ada

Melaksanakan kegiatan pelayanan kegawatdaruratan di Instalasi


Gawat Darurat
10. Tanggung Jawab Melaporkan hasil kegiatan jaga IGD dengan morning report
8
setiap harinya kecuali hari jumat
Senantiasa menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan IGD
Selalu mengevaluasi dalam menghadapi setiap pasien yang
datang di IGD
Melayani semua pasien IGD dengan baik
Memastikan pasien yang akan dipindah dari IGD dalam
kondisi yang aman untuk dikirim
Menjadi komandan dalam keadaan tertentu seperti bencana
ataupun kecelakaan masal
Mengisi MRE dengan lengkap
Berhak untuk memberi informasi kepada pasien maupun
11. Wewenang
51

12. Uraian Tugas


1

keluarga dengan sejelas-jelasnya


Memberikan terapi dan tatalaksana sesuai dengan prosedur
yang ada
Berhak menegur perawat pelaksana IGD yang bertindak
tidak sesuai protap yang ada
Menjadi pembimbing bila RS menjadi tempat pendidikan
Berhak untuk melakukan tindakan yang dipandang perlu
dalam penanganan pasien IGD meliputi konsulen
Mendelegasikan tugas kepada perawat IGD jika dipandang
tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan IGD
1. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan
disiplin yang tinggi
2. Bertanggung jawab atas kelancaran arus pelayanan
3. Bertanggung jawab atas keadaan fisik IGD
4. Hadir di IGD sesuai jam kerja yang telah ditentukan
5. Mengetahui karakteristik penderita gawat darurat serta
melakukan triage terhadap pasien yang datang
6. Melaksanakan penulisan dokumen medik maupun MRE
dengan lengkap, jelas dan akurat
7. Memahami dan mengintrol alur penderita
8. Membuat laporan jaga/evaluasi harian secara lengkap, baik
dan benar
9. Berperan aktif dalam program IGD
10. Melakukan tindakan/pertolongan pada kasus-kasus gawat
darurat
11. Memberikan penjelasan/penyuluhan dan edukasi tentang
penyakit atau keadaan penderita serta tindakan yang akan
dilakukan terhadap penderita secara jelas kepada penderita
dan/atau keluarga
12. Menggunakan sarana dan fasilitas yang ada dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
13. Membantu memecahkan masalah yang timbul di Instalasi
kerjanya
14. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Direktur Rumah
Sakit maupun oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat
15. Mengupayakan dan memelihara suasana kerja yang
harmonis di Instalasi Gawat Darurat, terutama dalam
menegakkan tata tertib dan kedisiplinan pegawai.
16. Mengadakan kerjasama dengan Instalasi terkait lainnya di
Rumah Sakit
17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan dalam
rangka pelaksanaan tugas kedinasan
18.
Mengembangkan diri sendiri baik secara in house
training maupun ex house training sehingga memiliki
wawasan, sikap dan keahlian yang sepadan dengan tuntutan
jabatan saat ini dan siap menerima tangging jawab yang
lebih besar di masa yang akan dating

52

13. Hasil Kerja


1

14. Indikator
1 Kinerja

a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
d.
e.

Penaganan pasien yang tepat, cepat dan cermat


Penulisan MRE pasien sesuai dan lengkap
Penulisan triage yang lengkap
Ilmu dan skill yang dimiliki meningkat
Morning report hadir dan tepat waktu
Laporan kasus sulit dan kematian bila ada
Jumlah pasien IGD meningkat
Angket IGD hasilnya baik dalam hal pelayanan
Peningkatan kualitas SDM
Hasil laporan harian yang lengkap
Penanganan pasien yang tepat tidak ada insiden miss
atau near miss

Tabel 4.13 Job Description Kepala Ruangan IGD


1. Nama Jabatan

KEPALA RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT

2. Ikhtisar Jabatan

adalah tenaga perawat yang ditunjuk untuk


mengkoordinasikan pelayanan
keperawatan,administrasi,logistikdan ambulance gawat darurat
di IGD

3. Persyaratan
Jabatan

Sarjana keperawatan

4. Resiko
Pekerjaan

5. Kondisi
Pelaksanaan
Kerja

Telah bekerja di Rumah Sakit selama minimal 2 tahun


Telah mengikuti pelatihan penanggulangan gawat
darurat
Terinfeksi oleh penyakit menular yang datang ke IGD
( Infeksi nosokomial )
Bersedia Jaga dan datang dalam keadaan gawat darurat
atau emergency dimana terjadi bencana
6 hari kerja
Pagi dapat membantu pelaksanaan pelayanan IGD jika
diperlukan
Dengan jaga PPKK 2 kali dalam sebulan

6. Atasan
Langsung

Kepala IGD

7. Jajaran
Bawahan /
koordinatif

Koordinator keperawatan
Koordinator logistik,ambulance dan administrasi

8. Tugas Pokok

1.

Mengawasi semua
pelayanan
keperawatan Instalasi gawat Darurat (IGD) sesuai
standart;
2. Melakukan koordinasi IGD dengan Instalasi terkait
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan di IGD;
3. Melakukan pengendalian, monitoring dan evaluasi
53

tentang
keperawatan,
logistik,Administrasi
dan
ambulance.
4. Menetapkan indikator mutu pelayanan Keperawatan ,
Administrasi dan ambulance IGD.
5. Mengevaluasi
dan menyusun laporan bulanan
kegiatan,rencana
pengadaan,pemeliharaandan
penggunaan alat, obat, dan bahan habis pakai sesuai
kebutuhan ruangan IGD.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
7. Masuk kedalam struktur Disaster Plan sesuai dengan
tugas yang ada.
8. Memonitoring pencatatan dan pelaporan seluruh hasil
kegiatan pelayanan Instalasi perawatan sesuai prosedur
yang berlaku.
9. Mengevaluasi dan memonitoring inventarisasi ruangan
IGD
10. Ikut memeilhara dan merawat fasilitas dari sarana dan
prasarana ambulance
9. Tanggung Jawab

10.

Wewenang

11.

Uraian Tugas

Mengevaluasi hasil kegiatan IGD tepat waktu paling


setiap bulannya
Menjadi penghubung komunikasi antara tenaga perawat
IGD dengan direksi dan Instalasi lain yang terkait
Meningkatkan mutu pelayanan IGD
Membawahi secara langsung koordinator perawat
penanggung jawab IGD beserta kru yang berada
dibawahnya
Selalu berinovasi dalam mengembangkan terutama
penataan ruang, alat dan bahan di IGD
Selalu mengevaluasi tenaga IGD yang dibawahinya
Ikut bertanggung jawab atas catatan buku inventaris dan
daftar peralatan logistik
Berhak untuk memberi informasi kepada Kepala IGD
mengenai sikap dan perilaku kru IGD
Memberikan tugas kepada koordinator perawat dan perawat
pelaksana IGD sesuai dengan tugasnya
Berhak menegur dan memberikan sanksi bagi kru IGD
yang bertindak tidak sesuai protap yang ada
Memberikan tanggung penataan IGD kepada tiap
koordinator yang terkait
Menjadi pembimbing bila RS menjadi tempat pendidikan
untuk perawat orientasi
Menilai kru yang berada di bawahnya langsung antara lain
agar dapat menyelesaikan tugas dan kewajibannya setiap
bulannya
1. Pengawasan pelaksanaan fungsi perencanaan :
1.
Monitoring jumlah, jenis
peralatan logistik dan administrasi keperawatan yang
54

diperlukan sesuai kebutuhan.


2.
Mengevaluasi
dan
menentukan jenis kegiatan / asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan.
3.
Ikut
merencanakan
pengadaan ,pemeliharaan, penggunaan obat,alat,
fasilitas ambulance.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan,
meliputi :
1. Ikut mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat.
2. Merencanakan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru dan tenaga lain yang akan bekerja di
Instalasi Gawat Darurat
3. Mengevaluasi dan memonitoring pengarahan dan
motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai ketentuan / standar.
4. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan
cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
5. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain di Instalasinya.
6. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
keperawatan antara lain dengan pertemuan ilmiah.
7. Mengenal jenis dan kegunaan barang / peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan
penderita, agar tercapai pelayanan yang optimal.
8. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat,
obat dan bahan lain yang diperlukan di Instalasi Gawat
Darurat.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
10. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventarisasi
peralatan.
11. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan secara tepat dan benar. Hal ini sangat penting
untuk tindakan perawatan selanjutnya.
12. Memeriksa dan mengevaluasi buku register dan berkas
catatan medik.
13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan
dalam rangka pelaksanaan tugas kedinasan.
14. Mengembangkan diri sendiri dan membina /
mengembangkan bawahan sehingga memiliki wawasan,
sikap dan keahlian yang sepadan dengan tuntutan
jabatan saat ini dan siap menerima tanggung jawab yang
lebih besar di masa yang akan datang.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian, meliputi :
1. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan
55

2.
3.
4.
5.
12.

Hasil Kerja

13.

Indikator
Kinerja

a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.

peralatan perawatan serta obat-obatan, secara efektif


dan efisien.
Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
Melaksanakan penilaian tenaga perawatan di Instalasi
Gawat Darurat untuk berbagai kepentingan.
Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan
pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat
kegiatan lain di Instalasi Gawat Darurat
Mengawasi
pelaksanaan
penggunaan
fasilitas
ambulance
Laporan hasil kegiatan IGD
Peningkatan kualitas pelayanan IGD
Peningkatan kualitas SDM di IGD
Peningkatan keuangan RS melalui IGD
Pemberian laporan tepat waktu
Pelaporan bulanan dalam hal pasien, alat maupun
bahan di IGD secara tepat waktu
Penataan IGD yang sesuai

Tabel 4.14 Job Description Koordinator Pelayanan Medik IGD


1.

Nama Jabatan

2.

Ikhtisar Jabatan

3.

Persyaratan
Jabatan

4.

Resiko
Pekerjaan

5.

Kondisi
Pelaksanaan
Kerja

6.

Atasan
Langsung

7.

Jajaran
Bawahan /
koordinatif
Tugas Pokok

8.

9.

KOORDINATOR PELAYANAN MEDIK IGD


Adalah tenaga dokter yang ditunjuk untuk
mengkoordinasikan
Pelayanan medik gawat darurat di IGD
1.
Dokter
Telah bekerja di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik selama
minimal 1 tahun
Terinfeksi oleh penyakit menular yang datang ke IGD
( Infeksi nosokomial )
Bersedia Jaga dan datang dalam keadaan gawat darurat
atau emergency dimana terjadi bencana
5 hari kerja
Jam pelayanan jaga 5 x 7 jam
Jam pelayanan pagi 1 x 7 jam
Jam struktural 4 x 7 jam
Kepala IGD
Penanggung jawab seluruh pelayanan medik
-

Merencanakan
,menggerakkan,mengawasi
dan
mengendalikan kegiatan pelayanan medik diinstalasi
Gawat Darurat
- Masuk ke dalam struktur Disaster Plan sesuai dengan
tugas yang ada
Tanggung Jawab Melaporkan hasil kegiatan IGD tepat waktu paling lambat
56

10.

Wewenang

15Uraian Tugas
1

tanggal 5 setiap bulan


Menjadi penghubung komunikasi antara tenaga IGD
dengan direksi dan Instalasi lain
Meningkatkan mutu pelayanan IGD
Membawahi secara langsung pelayanan medik penanggung
jawab IGD beserta kru yang berada dibawahnya
Selalu berinovasi dalam mengembangkan terutama
dibidang pelayanan medik
Selalu mengevaluasi tenaga IGD yang dibawahinya
Membuat perencanaan jaga dokter yang terstruktur dan
merencanakan panggilan on call bila diperlukan sesuai
kebutuhan
Berhak untuk memberi informasi kepada Kepala IGD
mengenai sikap dan perilaku kru IGD
Memberikan tugas kepada dokter jaga IGD sesuai dengan
tugasnya
Berhak menegur dan memberikan sanksi bagi kru IGD
yang bertindak tidak sesuai protap yang ada
Bersama koordinator lain ikut merencanakan penataan di
IGD
Menjadi pembimbingbila Rumah Sakit menjadi tempat
pendidikan untuk dokter umum orientasi
Menilai kru yang berada dibawahnya langsung antara lain
agar dapat menyelesaikan tugas dan kewajibannya seiap
bulannya.
1.Pengawasan fungsi perencanaan :
1.Merencanakan jumlah,jenis peralatan medik yang
diperlukan sesuai kebutuhan
2. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan pada
instalasi gawat darurat berdasarkan falsafah, tujan,
dan kebijaksanaan di Instalasi Gawat Darurat.
3. Merencankan program program refreshing pelatihan
khususnya dokter untuk meningkatkan SDM
2.Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan medik di Instalasi Gawat Darurat.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga medis
sesuai kebutuhan dan ketentuan /peraturan yang
berlaku.
3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga dokter
umum baru dan tenaga lain yang akan bekerja di
Instalasi Gawat Darurat.
4. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga
dokter dan pegawai medis untuk melaksanakan
kegiatan medis Instalasi Gawat Darurat sesuai
ketentuan/ standar.
5. Mengkordinasikan seluruh kegiatan yang ada dan
57

16Hasil Kerja
1

bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat


dalam pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
6. Bersama kepala IGD mengadakan pertemuan berkala
dengan tenaga dokter tiap bulannya.
7. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidangf
medis antara lain dengan pertemuan ilmiah.
8. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan
dan pelaporan pelayanan medis dan kegiatan lain yang
dilakukan secara tepat dan benar.hal ini9 sangat
penting untuk tindakan selanjutnya.
9. Mengawasi dan mengevaluasi berkas catatan medik
harian.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan
dalam rangka pelaksanaan tugas kedinasan.
11. Mengembangkan diri sendiri dan membina
/mengembangkan bawahan sehingga memiliki
wawasan sikap,dan keahlian yang sepadan dengan
tuntutan jabatan saat ini dan siap menerima tanggung
jawab yang lebih besar dimasa yang akan datang
3.Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian, meliputi :
1. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan peraturan / tata tertib yang berlaku.
2. Mengendalikan pendayagunaan sumber daya yang ada
di IGD secara efektif dan efisien.
3. Mengawasi dan menilai pelaksanaan pelayanan medik
di Instalasi Gawat Darurat.
4. Menilai mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
secara berkala / sewaktu-waktu bila diperlukan, agar
pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat ditingkatkan,
dan perkembangan kemajuan di bidang pelayanan
medik dapat ditingkatkan.
5. Menampung dan menanggulangi usul-usul serta
keluhan-keluhan, baik tentang masalah tenaga medik
maupun pelayanan gawat darurat.
6. Melaksanakan koordinasi kegiatan gerakan kesehatan
masyarakat guna menunjang peningkatan mutu terpadu
bidang pelayanan medik di Instalasi Gawat Darurat.
7. Melaksanakan penilaian terhadap seluruh staf yang
berada di bawah tanggung jawabnya di Instalasi Gawat
Darurat (dalam formulir penilaian berkala dari
personalia) untuk berbagai kepentingan (kenaikan
pangkat / golongan dan melanjutkan pendidikan).
a. Laporan hasil kegiatan IGD
b. Peningkatan kualitas pelayanan IGD
c. Peningkatan kualitas SDI di IGD
d. Peningkatan keuangan RS melalui IGD
e. Memperbarui protap keilmuan maupun manajerial yang
telah ada
58

17Indikator
1 Kinerja

a.
b.
c.
d.
e.

Pemberian laporan tepat waktu


Peningkatan jumlah pasien
Peningkatan rujukan pasien
Peningkatan pendapatan
Peningkatan skil dan kemampuan kru IGD

Tabel 4.15 Job Description Koordinator Pelayanan Keperawatan IGD


1.

Nama Jabatan

KOORDINATOR PELAYANAN KEPERAWATAN IGD

2.

Ikhtisar Jabatan

3.

Persyaratan
Jabatan

4.

Resiko
Pekerjaan

5.

Kondisi
Pelaksanaan
Kerja

adalah tenaga perawat yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan


pelayanan keperawatan gawat darurat di IGD
Ahli madya keperawatan
Telah bekerja di Rumah Sakit selama minimal 2 tahun
Telah mengikuti pelatihan penanggulangan gawat
darurat
Terinfeksi oleh penyakit menular yang datang ke IGD
( Infeksi nosokomial )
Bersedia Jaga dan datang dalam keadaan gawat darurat atau
emergency dimana terjadi bencana
6 hari kerja
pagi dapat membantu pelaksanaan pelayanan IGD jika
diperlukan
Dengan jaga PPKK 2 kali dalam sebulan

6.

Atasan
Langsung

7.

8.

Jajaran
Bawahan /
koordinatif
Tugas Pokok

9.

Tanggung Jawab

Kepala IGD

Penanggung Jawab seluruh anggota Keperawatan


Merencanakan,
menggerakkan,
mengawasi
dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat
Masuk ke dalam Disater Plan dan mempunyai peran dan
tugas sesuai dengan Disaster Plan
Melaporkan hasil kegiatan IGD tepat waktu paling lambat
tanggal 5 setiap bulannya
Menjadi penghubung komunikasi antara tenaga IGD dengan
direksi dan Instalasi lain yang terkait
Meningkatkan mutu pelayanan IGD
Membawahi secara langsung perawat penanggung jawab
IGD beserta kru yang berada dibawahnya
Selalu berinovasi dalam mengembangkan terutama penataan
59

ruang, alat dan bahan di IGD


Selalu mengevaluasi tenaga IGD yang dibawahinya
Membuat perencaan jaga perawat yang terstruktur dan
merencanakan panggilan on call bila diperlukan
10. Wewenang

Berhak untuk memberi informasi kepada Kepala IGD


mengenai sikap dan perilaku kru IGD
Memberikan tugas kepada koordinator perawat dan perawat
pelaksana IGD sesuai dengan tugasnya
Berhak menegur dan memberikan sanksi bagi kru IGD yang
bertindak tidak sesuai protap yang ada
Memberikan tanggung penataan IGD kepada tiap
koordinator yang terkait
Menjadi pembimbing bila RS menjadi tempat pendidikan
untuk perawat orientasi
Menilai kru yang berada di bawahnya langsung antara lain
agar dapat menyelesaikan tugas dan kewajibannya setiap
bulannya

11.

1. Melaksanakan fungsi perencanaan :


1. Merencanakan jumlah, jenis peralatan keperawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
2. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan / asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan.

Uraian Tugas

2.

Melaksanakan fungsi penggerakan dan


pelaksanaan, meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan
sesuai kebutuhan dan ketentuan /peraturan yang berlaku.
3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru dan tenaga lain yang akan bekerja di
Instalasi Gawat Darurat
4. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai ketentuan / standar.
5. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan
cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
6. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain di Instalasinya.
7. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
keperawatan antara lain dengan pertemuan ilmiah.
8. Mengenal jenis dan kegunaan barang / peralatan serta
mengusahakan
pengadaannya
sesuai
kebutuhan
penderita, agar tercapai pelayanan yang optimal.
9. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat
60

dan bahan lain yang diperlukan di Instalasi Gawat


Darurat.
10. Mengatur
dan
mengkoordinasikan
pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
11. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventarisasi
peralatan.
12. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan secara tepat dan benar. Hal ini sangat penting
untuk tindakan perawatan selanjutnya.
13. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan dalam
rangka pelaksanaan tugas kedinasan.
15. Mengembangkan diri sendiri dan membina /
mengembangkan bawahan sehingga memiliki wawasan,
sikap dan keahlian yang sepadan dengan tuntutan jabatan
saat ini dan siap menerima tanggung jawab yang lebih
besar di masa yang akan datang.

12. Hasil Kerja

13. Indikator
Kinerja

3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan


penilaian, meliputi :
1. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan
perawatan serta obat-obatan, secara efektif dan efisien.
2. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
yang telah ditentukan.
3. Melaksanakan penilaian tenaga perawatan di Instalasi
Gawat Darurat untuk berbagai kepentingan.
4. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan
lain di Instalasi Gawat Darurat
a. Laporan hasil kegiatan IGD
b. Peningkatan kualitas pelayanan IGD
c. Peningkatan kualitas SDM di IGD
d. Peningkatan keuangan RS melalui IGD
a. Pemberian laporan tepat waktu
b. Pelaporan bulanan dalam hal pasien, alat maupun bahan
di IGD secara tepat waktu
c. Penataan IGD yang sesuai

Tabel 4.16 Job Description Koordinator Ambulance IGD


1.

Nama Jabatan

KOORDINATOR AMBULANCE IGD

2.

Ikhtisar Jabatan

Adalah tenaga perawat profesional yang berwenang untuk


melaksanakan pegunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
ambulance di Instalasi Gawat Darurat

3.

Persyaratan

Hard Competency :

61

Jabatan

o Pendidikan formal keperawatan, semua jenjang yang


disahkan pemerintah atau yang berwenang.
o Telah tersertifikasi BCLS / BTLS / PPGD diutamakan
PPGD
o Telah berpengalaman min 2 tahun apabila belum
tersertifikasi
o Mampu mengoperasionalkan komputer minimal
program windows/ Excel
Soft Competency :
Disiplin dan Tanggung Jawab
Etos dan semangat kerja tinggi
Mempunyai komitmen dan pengabdian terhadap sehat
Rasa memilki terhadap Institusi
Mampu melaksanakan tugas sebagai koordinator
ambulance di IGD
Other competency :
o
o
o
o
o

Aktif di RSU Denisa Gresik baik di Lingkungan tempat tinggal


maupun di Lingkungan Institusi kerja :
o Sebagai motor penggerak hidupnya RSU Denisa Gresik
o Sebagai donatur tetap setiap kegiatan RSU Denisa
Gresik
o Bertanggung jawab
4.

5.

Fasilitas
Peralatan

Resiko
Pekerjaan

dan

Tersedia satu ambulance yang siap 24 jam di IGD


Tersedia ruang istirahat dan makan untuk perawat
Tersedia kamar mandi untuk perawat
Tersedia tempat locker untuk perawat
Tersedia satu set komputer untuk memasukkan billing
pasien, memasukkan MRE perawat dan menulis laporan
harian jaga
Tersedia Ruang untuk melakukan Observasi
APD yang cukup dan sesuai dengan SPO
Penyakit yang diakibatkan oleh pasien baik secara langsung
maupun tidak langsung
Terkena dampak dari Disaster yang terjadi di tempat kerja
Kesalahan dalam observasi pasien
Kesalahan dalam memasukkan billing pasien
Bekerja tidak sesuai dengan advis dokter dan protap yang
ada

62

6.

Kondisi
Pelaksanaan
Kerja

7.

Atasan
Langsung

Kepala Ruangan IGD

8.

Jajaran
Bawahan /
koordinatif

Perawat/ bidan pelaksana


Sopir ambulance

9.

Tempat parkir cukup luas untuk ambulance yang


memudahkan pelayanan di IGD.
Dibagi dalam tiga shift dalam melaksanakan tugas jaga
di IGD dengan shift I dan II 7 jam sedangkan shift
malam 10 jam
Siap dipanggil On call bila terjadi disaster baik di Luar
maupun di dalam RS
Jaga malam tiap bulannya 6 - 8 kali tiap orang
Dalam satu shift jaga ada satu penanggung jawab shift
yang akan bertugas untuk bertanggung jawab terhadap
laporan jaga tiap shift

Tugas Pokok
1. Ikut merencanakan pengadaan pemeliharaan dan
penggunaan alat, obat dan habis pakai sesuai kebutuhan

10.

11.

12.

Tanggung Jawab Menjaga dan merawat setiap fasilitas ruang perawatan baik
fasilitas medis maupun non medis dalam kondisi siap saat
difungsikan
Melaporkan kelengkapan dan kesiapan alat inventaris
rumah tangga setiap bulannya ke Kepala Ruangan IGD
untuk diteruskan kepada Kepala IGD
Mengevaluasi Kebutuhan inventaris alat rumah tangga IGD
untuk perencanaan Penambahan maupun Perampingan
setiap bulanya selanjutnya melaporkan ke Kepala Instalasi
Darurat Medis / Bedah untuk diteruskan ke Kepala IGD
Mengawasi sirkulasi atau alur keluar masuk inventaris
rumah tangga IGD baik yang berhubungan dengan pasien
maupun Instalasi lain RSU Denisa Gresik
Mengingatkan sejawat profesi maupun sejawat lain apabila
Wewenang
ada kekhilafan dalam pemberian pelayanan maupun
interaksi dengan sejawat ketika kerja
Membuat sistim pengaturan dan pengawasan inventaris alat
rumah tangga yang keluar dari IGD oleh karena dipinjam
Instalasi lain, retur karena expired date dan rusak, sehingga
alur keluar masuk alat terawasi dan rencana pengadaan
untuk laporan bulanan
A. Melaksanakan Fungsi Administratif
Uraian Tugas
1. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan seluruh
hasil kegiatan pelayanan di Instalasi perawatan
sesuai dengan prosedur yang berlaku, diantaranya:
- Mencatat pasien yang MRS kedalam buku
register
63

B.

13.

Hasil Kerja

o
o
o
o
-

Membuat sensus harian pasien IGD


Mencatat
kasus
penyakit
diInstalasi
perawatan
- Mengecek laporan pencapaian di Instalasi
perawatan setiap satu minggu sekali
- Membuat laporan
2. Mengisi dan mencetak serta menempel identitas
pasien di bed pasien IGD
3. Memasukkan dan monitoring program billing sistem
atau pemebebanan biaya pasien di IGD
4. Monitoring atau cek ulang kartu catatan obat (KCO)
pasien di IGD dari pasien masuk sampai dengan
pulang dalam kondisi akurat
5. Memelihara ketersediaan barang diruangan IGD
dalam jumlah yang cukup banyak kelengkapan
bahan dan alat serta obat diruangan dengan
melakukan anfra sesuai kebutuhan
6. Menyusun dan mengatur pendokumentasian semua
surat yang masuk atau keluar di Instalasi IGD
7. Bersama kepala ruangan menyusun laporan bulanan,
rencana pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan
alat, obat, dan bahan habis pakai sesuai kebutruhan
ruangan.
8. Mengkkordinir pengembalian dan peminjaman
status pasien gawat darurat ke rekam medis
9. Membantu kepala ruangan dalam melaksanakan
inventarisasi di IGD dan bertanggung jawab atas
catatan buku inventaris
10. Memonitoring dan mengevaluasi summary pasien
dan mencetak balasan rujukan
11. Melaksanakan tugass yang diberikab oleh atasan
Melaksanakan Fungsi Promotif
1. Memberikan dan menganjurkan untuk mengisi
format angket IGD pada pasien / keluarga yang akan
pulang
2. Memaksimalkan jumlah angket minimal 50% dari
jumlah pasien IGD
3. Bekerjasama dengan anggota tim dan instansi lain
4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman
Terciptanya pelayanan pasien secara paripurna yang
cepat, tepat dan akurat
Terwujudnya kesiapan semua fasilitas baik medis (nonkegawatan) maupun non-medis secara administratif
dalam kondisi siap pakai
Selalu siap sedia apabila tenaga dan fikiranya
dibutuhkan extra di luar jadwal jam kerjanya oleh
Rumah Sakit
Terciptanya budaya disiplin dalam berkerja
Kesesuain dan kelengkapan atribut busana dalam kerja
64

Ketepatan jam datang dan pulang sesuai peraturan yang


tertuang
- Keefektifan pemanfaatan waktu dalam bekerja
- Ketepatan dan keakuratan setiap pencatatan dan
pelaporan
o Terciptanya hubungan kerja yang harmonis antar
sejawat , rekan profesi lain maupun dengan pasien dan
keluarganya
o Terciptanya lingkungan dan suasana kerja yang kondusif
untuk pelayanan pasien
14.

a. Laporan lisan dan tertulis tentang kelengkapan


administrasi IGD setiap sepekan sekali baik kualitas
maupun kwantitasnya
b. Laporan tertulis tentang administrasi yang keluar dari
IGD Oleh karena dipinjam instansi lain, rusak atau retur
ke logistik karena sesuatu hal
c. Laporan tertulis maupun lisan adanya apresiasi pasien
baik positif maupun negatif terhadap pelayanan yang
diberikan
d. Laporan lisan dan tertulis dari sejawat profesi maupun
sekerja tentang sikap dan prilaku terhadap sesame
Setelah melakukan observasi, langkah selanjutnya yaitu mewawancarai kepala IGD

Indikator
Kinerja

Rumah Sakit Umum Denisa Gresik mengenai tugas dan wewenang selama bekerja dan
berikut hasil wawancara yang diperoleh :
1. Satu minggu sekali kepala IGD mengadakan bimbingan kepada seluruh staf,
bimbingannya meliputi bagaimana menghadapi kasus kegawatdaruratan, kapan
pasien wajib untuk dirujuk dan bagaimana memilah pasien yang gawat dan tidak.
2. Memberikan orientasi kepada tenaga baru yang akan bekerja di Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik selama seminggu namun setelah itu tenaga baru tersebut
masih dalam pengawasan.
3. Mengadakan pertemuan dengan seluruh staf setiap satu bulan sekali. Pertemuan
tersebut membahas tentang kasus penyakit yang paling banyak di IGD, standar
pelayanan IGD, evaluasi pada respond time, serta evaluasi kinerja satu bulan pada
setiap staf.
4. Membantu memecahkan masalah yang timbul di IGD Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik. Masalah yang dihadapi misalnya kurangnya persediaan barang habis
pakai, alat-alat yang harus dijaga agar tetap berfungsi, dan terkadang kurangnya
respond time.
5. Mengadakan kerjasama dengan instalasi tekait lainnya yaitu Laboratorium,
Radiologi, dan Instalasi Farmasi.

65

6. Melakukan kerjasama dengan institusi terkait di luar Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik masih belum terlaksana.
7. Kepala IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik telah mengikuti pelatihan
penanggulangan gawat darurat (PPGD, ATLS, ACLS).
Selanjutnya yaitu melakukan wawancara dengan koordinator pelayanan keperawatan
IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik mengenai tugas dan wewenangnya selama bekerja
dan berikut hasil wawancara yang diperoleh :
1. Koordinator Pelayanan Keperawatan IGD menginvestaris alat - alat yang ada di IGD
dan menyiapkan alat-alat tersebut agar bisa siap pakai.
2. Menyusun dan mengatur jam kerja tenaga perawatan menjadi 3 shift beserta hari
liburnya. Hal ini akan berubah setiap 4 bulan sekali.
3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawat IGD pada awal dia bekerja
mulai dari posisi alat sampai situasi ruangan IGD.
4. Memberikan pengarahan kepada tenaga perawat untuk melaksanakan asuhan
keperawatan misalnya melengkapi status pasien.
5. Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga lain, misalnya dengan tenaga
laboratorium, membahas tentang respond time dalam pengambilan darah, bagaimana
caranya agar pasien tidak menunggu terlalu lama. Mengadakan pertemuan dengan
tenaga gizi dan membahas bagaimana cara mengatur diet makanan pasien. Selain itu
juga mengadakan pertemuan dengan tenaga radiologi dan membahas tentang respond
time supaya pasien tidak menunggu lama saat mengambil hasil radiologi.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan misalnya
seorang perawat mengikuti seminar atau pelatihan kemudian di sosialisasikan dengan
tenaga yang lain dalam bentuk pertemuan ilmiah. Seminar dan pelatihan tersebut
membahas antara lain tentang cara perawatan luka masa kini serta cara memasang
kateter yang benar
7. Mengadakan pengecekan alat di IGD dan mengajukan permintaan alat yang
dibutuhkan kepada direktur Rumah Sakit, misalnya Instalasi membutuhkan alat
stetoskop dewasa/bayi, maka diajukan permohonan alat kepada direktur.
8. Menyusun dalam bentuk tertulis (buku) tentang alat, obat dan bahan lain yang
digunakan dalam perawatan pasien. Hal ini untuk memudahkan dalam menyiapkan
alat dan pengadaan obat dan bahan lain yang dibutuhkan pasien selanjutnya.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan dalam bentuk pembukuan
misalnya jika pasien menggunakan tabung oksigen maka di dalam buku tersebut
tertera tanggal berapa sampai tanggal berapa serta lamanya (jam) pasien
menggunakan alat tersebut.
4.2.6. Kewajiban petugas dan Alur Pelayanan Pasien IGD RSU Denisa Gresik
66

A. Kewajiban petugas IGD RSU Denisa Gresik


1. Melaksanakan Senyum, Sapa, dan Salam dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2. Waktu Penanganan Pasien maks.10 menit setelah dihubungi pihak RS Denisa.
3. Memberikan KIE (Konfirmasi, Informasi, Edukasi) setiap akan melakukan tindakan
kepada pasien.
4. Melaksanakan Pelayanan Imunisasi serta mengisi Kartu Menuju Sehat.
5. Melakukan Visite Pasien Ruangan dengan ketentuan dan batas waktu :
Dokter Jaga Shift Pagi : 08.00 09.00 WIB (didampingi oleh paramedis)
Dokter Jaga Shift Sore : 15.00 16.00 WIB (didampingi oleh paramedis)
Dokter Jaga Shift Malam : 22.00 23.00 WIB (didampingi oleh paramedis)
( Menanyakan Keadaan Umum Pasien & Keadaan Pelayanan di RS Denisa Gresik)
B.

6. Mengisi buku Visite Pasien yang ada di Ruang IGD Rumah Sakit Denisa Gresik.
Alur Pelayanan Pasien IGD RSU Denisa Gresik

67

Gambar 4.8 Bagan Alur Pelayanan Pasien IGD RSU Denisa Gresik
Pasien yang berobat harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di pendaftaran. Apabila
kondisi pasien tidak memungkinkan untuk jalan sendiri maka ada petugas transportasi yang
68

membawa kursi roda atau brankar ke tempat pasien yang baru datang. Dokter atau perawat
jaga menerima pasien, menilai tingkat kegawatannya (gawat darurat, gawat tidak darurat,
darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat) dan memilah pasien menurut kasusnya
(Bedah, Non Bedah dan Obgyn), memberi label sesuai tingkat kegawatannya. Kemudian,
dokter jaga dan perawat jaga menerima pasien dari ruang triage. Dokter jaga dan perawat
jaga melakukan pemeriksaan fisik diantaranya melakukan anamnesa pasien meliputi
identitas, keluhan utama, riwayat penyakit dan lain-lain. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital meliputi tensi, nadi, pernafasan, temperature dan pemeriksaan fisik lain sesuai dengan
standar keperawatan. Dokter jaga memeriksa pasien meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi. Dokter jaga dan perawat jaga mencatat dan melengkapi anamnesis dan
pemeriksaan fisik ke kartu rekam medik pasien.
Melakukan tindakan dan pengobatan, perawat jaga merencanakan dan melakukan
tindakan keperawatan terhadap pasien sesuai indikasi, melakukan observasi pada pasien
setelah dilakukan tindakan keperawatan sebelum pasien keluar/meninggalkan IGD,
melakukan tindakan medis sesuai dengan pelimpahan tugas dan wewenang dokter,
melaporkan hasil tindakan ke dokter jaga. Sedangkan dokter jaga memberikan tindakan dan
pengobatan sesuai kasus, merekomendasikan pemeriksaan penunjang, konsul pada dokter
spesialis sesuai dengan kasusnya, mencatat tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan
pada kartu rekam medis, menentukan pasien untuk rawat inap atau rawat jalan. Dokter
spesialis menerima konsulan dari dokter jaga, melakukan pemeriksaan, merekomendasikan
pemeriksaan

penunjang,

memberikan

tindakan

dan

pengobatan

sesuai

kasus,

menentukan/merekomendasikan untuk rawat inap atau rawat jalan.


Merujuk pemeriksaan penunjang, perawat jaga menerima surat peemintaan
pemeriksaan penunjang dari dokter, membantu pelaksanaan pemeriksaan penunjang,
menerima hasil pemeriksaan penunjang dan menyerahkan ke dokter. Dokter Jaga dan dokter
spesialis menerima dan mengkaji hasil pemeriksaan penunjang. Pada administrasi,
petugasnya menerima kartu rekam medik dari perawat, melengkapi identitas pasien,
memasukkan identitas pasien ke dalam program sistem informasi manajemen Rumah Sakit,
memberikan/menuliskan nomor rekam medik dan no registrasi ke status rekam medik pasien,
dan terkahir pasien yaitu melakukan pembayaran di petugas kasir.

Pada bagan alur pelayanan pasien IGD perlu adanya revisi. Revisi tersebut yaitu kata
membaik yang dalam bagan ini berbentuk persegi, dimana seharusnya berbentuk belah
69

ketupat. Hal tersebut dikarenakan kata membaik disini merupakan suatu pilihan, pasien itu
membaik atau tidak.

4.2.7 SPO di IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik


SPO IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik terdiri dari SPO triage, rujukan pasien,
rujukan laboratorium/radiologi/layanan kesehatan, penyediaan alat, penyediaan obat, life
saving, pemberian lembar informed consent, pemakaian obat gawat darurat, pemakaian
peralatan gawat darurat, konsultasi medis di IGD, penggunaan ambulance, pelayanan
ambulance sewaktu dicegat di perjalanan, pelayanan ambulance sewaktu macet di jalan
tanjakan, pelayanan ambulance penjemputan pasien dari luar, pelayanan ambulance bila
pasien meninggal di TKP, penggunaan inkubator, penatalaksanaan bencana kebakaran,
pemeriksaan fisik, penatalaksanaan musibah masal, pasien meninggal, pengambilan darah ke
PMI, prosedur anfra barang, death on arrival, observasi pasien, permintaan pemeriksaan
penunjang, pulang paksa, penolakan tindakan, mekanisme hubungan kerja IGD dengan unit
lain, menerima telepon dan menelepon. Jumlah total keseluruhan SPO di IGD Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik adalah 28.
4.2.8 Kinerja IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Kinerja pelayanan yang dimaksud adalah jumlah kunjungan pasien di IGD Rumah
Sakit Umum Denisa Gresik, berikut adalah data yang dapat dipaparkan mengenai jumlah
kunjungan pasien di Rumah Sakit Umum Denisa tahun 2011 sampai 2012.

Tabel 4.17 Jumlah Kunjungan pasien IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik tahun
2011 - 2012
Tahun
70

1.

Jumlah
Kunjungan

2050

2135

4185

2885

2945

5830

4935

5080 10015

IGD
Grafik 4.1 Jumlah Kunjungan IGD Tahun 2011-2012
2885

2945

3000
2500

2050

2135

2000

Laki-laki
Perempuan

1500
1000
500
0
Tahun 2011

Tahun 2012

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat terjadi peningkatan kunjungan pasien
di IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik pada tahun 2011 - 2012. Berikut adalah daftar 10
penyakit di IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
Tabel 4.18 Sepuluh Besar Kasus / Penyakit di IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Kode ICD
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

10 Penyakit
J06.9
A09
A01
A01
O42.9
-

10

10 Besar Kasus/Penyakit

Total

Jumlah
Kasus/Penyakit
1026
962
936
858
1245
-

Infaksi Saluran Nafas


Diare
Demam Thypoid
Demam Thypoid
KPD
-

Kasus/Penyakit
10.20%
19.71%
19.83%
20.50%
29.75%
-

4.19 Pencapaian Standar Pelayanan minimal di IGD Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik
Hasil
Hasil
N
Indikator
Standar Numerato Denominato Pencapaian
o
r
r
1

Kemampuan

menangani

life

100%
71

2.980

4.185

71.2%

saving anak dan dewasa


Jam buka
2 darurat

pelayanan

gawat

3 Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang
bersertifikat yang masih berlaku
Ketersediaan tim
4 penanggulangan bencana

24 jam

24 jam

24 jam

17

21

80.95%

1tim

20

25%

70%

120

180

66.67%

dua per
seribu
(pindah
ke
pelayana
n rawat
inap
setelah 8
jam

100%

satu tim

5 menit
terlayani
Waktu tanggap pelayanan Dokter
5
setelah
di Gawat Darurat
pasien
datang
6 Kepuasan Pelanggan

7 Kematian pasien 24 jam

720 jam

4.3 Hasil Magang di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSU Denisa Gresik
4.3.1 Gambaran Umum IRJ RSU Denisa Gresik
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki IRJ yang terdiri dari Poli Umum, Poli
Gigi, Poli Anak, Poli Obsgyn, Poli Bedah, Poli Penyakit Dalam, Poli Kulit Kelamin.
Pelayanan yang diberikan IRJ di Rumah Sakit Denisa Gresik yaitu pada hari senin sampai
sabtu pukul 08.00 13.00. Ruang Lingkup IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik mencakup
proses penerimaan, pendaftaran, pemeriksaan fisik, memberikan tindakan dan / pengobatan,
rujukan pemeriksaan penunjang (bila diperlukan), observasi, rujukan rawat inap, rujukan ke
fasilitas pelayanan kesehatan lain.
Falsafah dan Tujuan IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Falsafah IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Mewujudkan Instalasi Rawat Jalan sebagai Instalasi pelayanan medik yang cepat dan
professional
Tujuan IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
72

Tujuan umum

Memberikan pelayanan medik rawat jalan sesuai dengan standar mutu dan etika
profesi
Tujuan khusus

Memanfaatkan kemampuan dan Sumberdaya Rumah Sakit secara optimal untuk


pelayanan medik yang cepat dan professional
4.3.2 Struktur Organisasi IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Struktur organisasi IRJ Rumah Sakit Umum Denisa dapat dilihat pada gambar di
halaman berikutnya:
Direktur

Kepala IRJ

Instalasi Lain
Dokter Umum,
Gigi, dan Spesialis

Konsultan
lainnya

Kepala Ruangan

Koordinator
Pelayanan Medis

Koordinator
Pelayanan
Keperawatan

Koordiator
Administrasi, dan
Logistik

Gambar 4.9 Struktur Organisasi IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
4.3.3 Ketenagaan IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Tabel 4.20 Tenaga Dokter IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
N

Tenaga Dokter

Pendidikan

Status Pegawai

O
1.
2.
3.

Dokter Umum
S1 Ked
Dokter Gigi
S1 Ked
Dokter Spesialis Spesialis

Tetap
Tetap
Paruh Waktu

4.

Anak
Dokter Spesialis Spesialis

Paruh Waktu
73

5.

obsgyn
Dokter Spesialis Spesialis

Paruh Waktu

6.

Bedah
Dokter Spesialis Spesialis

Paruh Waktu

7.

Penyakit Dalam
Dokter
Kulit Spesialis

Paruh Waktu

Kelamin
Kebutuhan jenis tenaga dokter umum, gigi dan spesialis IRJ Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik sudah memenuhi.
Tabel 4.21 Tenaga Paramedis IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
N
O
1
2
3

Tenaga

Pendidikan

Status

Paramedis
Pegawai
Bidan
Akbid
Tetap
Bidan
Akbid
Tetap
Bidan
Akbid
Tetap
Kebutuhan jenis tenaga paramedis IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik

berdasarkan pedoman perhitungan tenaga paramedis berdasarkan beban kerja IRJ belum
terpenuhi yaitu jumlah tenaga paramedis IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik berjumlah 3
orang. Menurut standar depkes jumlah tenaga paramedis IRJ adalah 5 orang sehingga masih
dibutuhkan 2 orang lagi. Berikut perhitungan pola ketenagaan paramedik di IRJ Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik :
Kebutuhan tenaga Paramedis di IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Rata-rata jumlah pasien perhari

= 15 pasien

Jumlah jam perawatan perhari

= 15 menit

Jam efektif/hari

= 7 jam

Koreksi

= 25%

Rata-rata jumlah pasien/hari x jumlah jam perawatan/hari (15 menit)+25% (koresi)+Loss day
jam kerja efektif/tahun
Kebutuhan tenaga di IRJA (Belum ditambah Loss) = 15x15 + 25% = 0,5 + 1,3 = 1,8 = 2
orang + 1 karu = 3 orang

7x60

Rumus Loss day = 78 x Jml tenaga


286
= 0,27 x 3 = 0,81 = 1

74

Jadi kebutuhan tenaga di IRJA apabila ditambah dengan loss day sebanyak = 3 + 1 = 4 orang
+ 1 Karu = 5 orang.
4.3.4 Job Description IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Job description Kepala Ruangan Rawat Jalan, Pelaksana Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik secara umum adalah sebagai berikut :
Tabel 4.22 Job Description Kepala Ruangan Rawat Jalan
1.

2.

Nama Jabatan

KEPALA RUANGAN RAWAT JALAN

Ikhtisar Jabatan

Adalah Seorang tenaga keperawatan profesional yang diberi


wewenang

dan

tanggung

jawab

dalam

mengawasi

dan

mengkoordinasi kegiatan pelayanan keperawatan di Rawat jalan


3.

Persyaratan

atau yang berada di wilayah tanggung jawabnya : ( IGD, Poli)


Hard Competency :

Jabatan

S1 Keperawatan
Memiliki pengalaman sekurang kurangnya 2 tahun.
D3 Keperawatan / D3 Kebidanan
Memiliki pengalaman sekurang kurangnya 3 tahun
Soft Competency :
Sehat jasmani dan rohani dan tidak sedang dalam proses
masalah keduanya.
Memiliki kemampuan kepemimpinan
Memiliki sensitifitas terhadap masalah keperawatan dalam
Rumah Sakit.
Memiliki ketelitian dan kepekaan sosial yang memadahi.
Memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi.
Mampu berkomunikasi verbal dan non verbal dengan baik.
Bertanggung jawab
Other competency :
Mempunyai loyalitas dan pengabdian terhadap RSU Denisa
75

Gresik

4.

Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Seksi Keperawatan

5.

Tugas Pokok

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan


di Rawat jalan atau yang berada di wilayah tanggung jawabnya.

6.

Uraian Tugas

1. Melaksanakan sebagian tugas yang dilimpahkan dari Seksi


Keperawatan.
2. Mewakili tugas dan wewenang Seksi Keperawatan atas
persetujuan Pimpinan RSU Denisa Gresik
3. Menampung dan menanggulangi usul dan keluhan tentang
masalah tenaga maupun pelayanan keperawatan di unit rawat
jalan, serta menyampaikan kepada seksi keperawatan.
4. Membantu memecahkan masalah yang timbul diunit rawat
jalan.
5. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Seksi Keperawatan
atau Pimpinan Rumah Sakit.
6. Mengupayakan dan memelihara suasana kerja yang harmonis
ditiap unit perawatan yang berada di unit rawat jalan.

Tabel 4.23 Job Description Pelaksana Perawat Rawat Jalan


1.

2.

Nama Jabatan

PELAKSANA PERAWAT RAWAT JALAN

Ikhtisar Jabatan

Adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan di


tugaskan untuk melaksanakan pelayanan perawatan di rawat jalan
( poliklinik )

3.

Persyaratan
Jabatan

a. Berijazah pendidikan formal di bidang perawatan dari semua


jenjang yang disahkan oleh pemerintah atau yang berwenang.
b. Pendidikan minimal DIII Keperawatan / DIII Kebidanan
76

c. Berpenampilan menarik
d. Mempunyai komitmen dan pengabdian terhadap RSU Denisa
Gresik
e. Sehat jasmani dan rohani.
f. Bertanggung jawab

a. Secara administratif dan fungsional bertanggungjawab kepada


4.

Tanggung Jawab

kepala perawat poliklinik.


b. Secara teknik medis operasional bertanggung jawab kepada
dokter poliklinik di unit rawat jalan

5.

Tugas Pokok

Melaksanakan asuhan keperawatan di unit rawat jalan

6.

Uraian Tugas

a. Melaksanakan asuhan keperawatan di unit rawat jalan


b. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran
pelayanan

perawatan

serta

memudahkan

pasien

dalam

menerima pelayanan.
c. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter ( memberikan
penjelasan dan menyiapkan pasien untuk tindakan tindakan )
d. Melaksanakan
penyuluhan
kesehatan
secara
perorangan/kelompok sesuai dengan kebutuhan.
e. Memelihara peralatan medis/perawatan dalam keadaan siap
pakai.
f. Memberi petunjuk pada pasien untuk kunjungan ulang,
terutama pasien yang pertama kali berkunjung ataupun
keperluan lain yang berhubungan dengan penyakitnya.
g. Membantu dokter dalam melaksanakan merujuk pasien kepada
anggota

tim

kesehatan

lain

sesuai

kebutuhan

untuk

pemeriksaan diagnostik, tindakan pengobatan dan perawatan


lanjutan.
HASIL WAWANCARA
4.3.5 Jenis dan Alur Pelayanan Pasien IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
A. Jenis Pelayanan Poli Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Tabel 4.24 Jadwal Pelayanan Poli Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
77

No
1.

Poliklinik
Umum

Jadwal

Jam kerja

Senin s/d Sabtu

Pagi

2.

Gigi

Senin s/d Jumat

08.00 s/d 14.00


Pagi

3.

Anak

Senin s/d Sabtu

08.00 s/d 14.00


Pagi
08.00 s/d 13.00
Sore
16.00 s/d 17.00

4.

Obsgyn

Senin s/d Jumat

19.30 s/d 20.30


Pagi
08.00 s/d 10.00
Sore
17.00 s/d 19.00

4.

Bedah

Sabtu

Pagi

Senin s/d Sabtu

08.00 s/d 14.00


Pagi
08.00 s/d 08.00
Siang

5.

Penyakit Dalam

Senin s/d Rabu

13.00 s/d 15.00


Siang
14.00 s/d 15.00

5.

Kulit & Kelamin

Kamis s/d Sabtu

Siang

Senin s/d Sabtu

14.00 s/d 15.00


Pagi
8.0

/d 08.30

B. Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik

78

Pelaksana

Alur Proses
Mulai

Menerima, Mendaftar

Petugas Administrasi/Perawat
Jaga

Tidak

Baru

Ambil
Kartu lama

Petugas Administrasi/
Perawat Jaga

Dokter Spesialis

Ya

No RM
Baru

Pemeriksaan Dokter

Pemeriksaan Penunjang

Dokter Spesialis

Tidak

Konsul

Dokter Spesialis

Dokter Spesialis

Penunjang

Ya

(Lab, Radiologi)

Tidak
Dokter Spesialis
Dokter Spesialis

IRNA

Ya

Ya

MRS Dokter

Spesialis
Lain

Spesialis
Tidak

Dokter Spesialis
Petugas Administrasi/
Perawat Jaga

Pemberian Resep

Administrasi

Selesai
Gambar 4.10 Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik

79

Pasien yang berobat harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di pendaftaran. Petugas
atau perawat jaga menanyakan kepada pasien apakah pasien sebelumnya pernah berobat di
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik atau tidak untuk mengetahui pasien memiliki nomer
rekam medis di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik atau tidak. Pasien yang sudah pernah
berobat di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik maka petugasnya akan mencari nomer rekam
medis yang lama, sedangkan pasien yang belum pernah berobat di Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik maka petugas akan membuat nomer rekam medis baru. Perawat jaga
melakukan pemeriksaan fisik diantaranya melakukan anamnesa pasien meliputi identitas,
keluhan utama, riwayat penyakit dan lain-lain. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
meliputi tensi, nadi, pernafasan, temperature dan pemeriksaan fisik lain sesuai dengan standar
keperawatan. Perawat memberikan status pasien yang telah di anamnesa ke dokter spesialis
yang dituju untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter spesialis akan melakukan
pemeriksaan penunjang (lab atau radiologi) apabila dibutuhkan. Dokter spesialis setelah
melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan ternyata pasien memerlukan bidang spesialis
lain maka akan disarankan untuk konsul ke spesialis lain. Dokter spesialis menentukan pasien
untuk rawat inap atau rawat jalan, apabila pasien tidak memerlukan rawat inap maka dokter
spesialis akan memberikan resep. Pada administrasi, petugasnya menerima kartu rekam
medik dari perawat, melengkapi identitas pasien, memasukkan identitas pasien ke dalam
program sistem informasi manajemen Rumah Sakit, memberikan/menuliskan nomor rekam
medik dan no registrasi ke status rekam medik pasien, dan terkahir pasien yaitu melakukan
pembayaran di petugas kasir.
4.3.6

SPO di IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik

4.3.7 Kinerja IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik


Kinerja pelayanan yang dimaksud adalah jumlah kunjungan pasien Rawat Jalan RSU
Denisa Gresik, berikut adalah data yang dapat dipaparkan mengenai jumlah kunjungan pasien
Rawat Jalan di RSU Denisa tahun 2011 sampai dengan 2012
Tabel 4.22 Jumlah Kunjungan Pasien IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2011 dan 2012
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei

Pasien Baru
2011
2012
197
222
207
223
224
235
238
237
240
241

Pasien Lama
2011
2012
236
467
250
501
266
511
284
513
288
554
80

Jumlah Kunjungan Pasien


2011
2012
433 Pasien
689 Pasien
457 Pasien
724Pasien
490 Pasien
746 Pasien
522 Pasien
750 Pasien
528 Pasien
795 Pasien

Juni
244
249
352
562
596 Pasien
811 Pasien
Juli
252
213
364
559
616 Pasien
772 Pasien
Agustus
228
190
329
538
557 Pasien
728 Pasien
September
220
193
305
540
525 Pasien
733 Pasien
Oktober
253
203
396
564
649 Pasien
767 Pasien
November
267
210
416
571
683 Pasien
781 Pasien
Desember
268
215
479
609
747 Pasien
824 Pasien
Berdasarkan tabel di atas jumlah kunjungan Pasien IRJ Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik pada tahun 2011 setiap bulan secara keseluruhan rat-rata mengalami peningkatan,
namun pada bulan agustus dan september mengalami penurunan. Penurunan kunjungan
pasien IRJ Rumah Sakit Umum Denisa bisa disebabkan karena bulan tersebut sedang
berpuasa dan merayakan hari raya idul fitri. Jumlah kunjungan pasien IRJ Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik Tahun 2012 pada bulan juli dan agustus juga mengalami penurunan
dan juga bisa disebabkan karena bulan tersebut sedang berpuasa dan merayakan hari raya idul
fitri.
4.3.7 Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Penyakit tropik infeksi masih mendominasi pasien yang berobat di Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik. Di bawah ini Rumah Sakit Umum Denisa Gresik telah membagi
penyakit rawat jalan terbanyak menjadi 4 triwulan pada tahun 2011.
Tabel 4.23 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan I Tahun 2011
No

Jenis Kasus

Jumlah Kasus

dari total kasus

(%)
1
Pengawasan Kehamilan Normal
636
51,96
2
Infeksi saluran Nafas
181
14,79
3
Infertilitas
82
6,69
4
Amenorhea
73
5,96
5
Kista dan abses kelenjar Bartolin
70
5,72
6
Menometrorarghia
50
4,08
7
Diare
48
3,92
8
Gangguan Haid
30
2,45
9
Demam Thypoid
27
2,21
10 Gastritis Duodenitis
27
2,21
Total
1224
100
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik tahun
2011.
Tabel 4.24 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan II Tahun 2011
N

Jenis Kasus

Jumlah Kasus

dari total kasus


(%)

81

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pengawasan Kehamilan Normal


625
49,56
Infeksi saluran Nafas
167
13,24
Infertilitas
115
9,12
Kista dan abses kelenjar Bartolin
79
6,26
Amenorhea
73
5,79
Diare
65
5,15
Menometrorarghia
52
4,12
Gangguan Haid
35
2,78
Faringitis
25
1,98
Gangguan dalam masa Menopous
25
1,98
Total
1261
100
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2011
Tabel 4.25 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan III Tahun 2011
N

Jenis Kasus

o
1
2
3
4
5
6

Pengawasan Kehamilan Normal


Infeksi saluran Nafas
Diare
Infertilitas
Amenorhea
Kista dan Abses Kelenjar

7
8
9
10

Bartholin
Demam Thypoid
Tonsilitis akut
Menometrorarghia
Hipertensi

Jumlah Kasus
600
191
83
70
56
50

Total

dari total kasus


(%)
50,85
16,19
7,03
5,93
4,75

48
30
27
25

4,24
4,07
2,54
2,29
2,12

1180

100

Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2011
Tabel 4.25 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan IV Tahun 2011
No

Jenis Kasus

Jumlah Kasus

1
2
3

Pengawasan Kehamilan Normal


Amenorhea
Infeksi saluran Nafas

638
255
169

Infertilitas

101
82

dari total kasus


(%)
41,32
16,52
10,95
6,54

5
6
7

Diare
Gangguan Haid
Pemeriksaan kesehatan bayi dan

8
9

anak
Kehamilan lain berakibat abortus
Kista dan kelenjar abses bartholin

10

80
68
65
65
56

Pemeriksaan kesehatan umum


Total

47
1544

5,18
4,40
4,21
4,21
3,63
3,04
100

Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2011
Berdasarkan sepuluh penyakit rawat jalan empat triwulan diatas dapat disimpulkan
sepuluh pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik pada tahun 2011 sebagai
berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jenis Kasus

Jumlah Kasus

dari total kasus

(%)
Pengawasan Kehamilan Normal
2499
50,33
Infeksi saluran Nafas
708
14,26
Amenorhea
457
9,20
Infertilitas
368
7,41
Diare
276
5,56
Kista dan Abses Kelenjar Bartholin 255
5,14
Gangguan Haid
133
2,68
Menometrorarghia
129
2,6
Demam Thypoid
75
1,51
Kehamilan lain berakibat abortus
65
1,31
Total
4965
100
Berdasarkan tabel diatas pasien rawat jalan Triwulan I tahun 2011 penyakit terbanyak

adalah Pengawasan kehamilan Normal. Mayoritas pasien yang berkunjung di Rumah Sakit
Umum Denisa adalah pasien Bersalin. Sebaiknya pihak instalasi farmasi Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik menyediakan multivitamin bagi ibu hamil sebagai pemakaian obat terbanyak,
dan antibiotik juga harus banyak disediakan dikarenakan banyaknya pasien infeksi saluran
nafas (ISPA) yang berobat di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
V .2.c. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan

Tabel 11
10 Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan I Tahun 2012
Prosentase
83

Kode ICD 10

No

Jenis Kasus

Jumlah
Kasus
214
70
48

1
2
3

dari total
kasus
39,77
13,01
8,92

Infeksi Saluran Nafas


J06.9
Pemeriksaan Kesehatan Umum
Orang yang mendapatkan pelayanan
N97.9
kesehatan
4
Diare & GE
39
7,24
N91.2
5
Tonsilitis Akut
38
7,06
N75.9
6
Demam Thypoid
34
6,31
N92.1
7
Demam Bolak-balik
26
4,83
A09
8
Infeksi Kulit
25
4,64
N92.1
9
Faringitis Akut
23
4,27
A01
10
Gastritis Duodenitis
21
3,90
A09 K29
Total
538
100
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2012

Analisa Penyebab :
Berdasarkan hasil Rekapitulasi Morbiditas pasien rawat jalan Triwulan I tahun 2012
penyakit terbanyak adalah Infeksi Saluran Nafas.

Rekomendasi :
Supaya dapat di tentukan Pemakaian obat terbanyak adalah obat untuk kehamilan
(Multivitamin Kehamilan), dan diharapkan Instalasi Farmasi bisa menyediakan Obat
tersebut. Dan yang harus disediakan lagi adalah obat untuk ISPA karena banyaknya
prosentase dari total kasus tersebut.

Tabel 12
10 Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan II Tahun 2012

No

1
2
3

Jenis Kasus

Jumlah
Kasus

Amenore
ISPA
Diare & GE

346
226
71
84

Prosentase
dari total
kasus
34,25
22,37
7,02

Kode ICD 10
N91
J06.9
A09

Orang yang mendapatkan pelayanan


kesehatan
71
7,02
Z00.2
5
Kehamilan lain yang berakhir
dengan abortus
66
6,53
O06
6
Menoragi atau Metroragi
56
5,54
N92
7
Gastritis dan doedentis
53
5,24
K29
8
Infertilitas perempusm
45
4,45
N97
9
Gangguan haid lainnya
43
4,25
N91.3
10
Demam Thypoid
33
3,26
A01
Total
1010
100
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2012

Analisa Epidemiologi
Berdasarkan hasil Rekapitulasi Morbiditas pasien rawat jalan Triwulan II tahun
2012 penyakit terbanyak adalah Amenore

Analisa Penyebab :
hal ini disebabkan karena mayoritas pasien yang berkunjung di Rumah Sakit
Umum Denisa adalah pasien Bersalin. Sehingga dapat di tentukan Pemakaian obat
terbanyak adalah obat untuk kehamilan (Multivitamin Kehamilan), dan diharapkan
Instalasi Farmasi bisa menyediakan Obat tersebut. Dan yang harus disediakan lagi adalah
obat untuk ISPA karena banyaknya prosentase dari total kasus tersebut

Tabel 13
10 Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan III Tahun 2012

No

1
2

Jenis Kasus

Jumlah
Kasus

ISPA
Gastritis dan duodenitis

202
70
85

Prosentase
dari total
kasus
30,23
10,47

Kode ICD 10
J06.9
K29

3
4

5
6
7
8
9
10

Gangguan haid lainnya


Orang Pelayanan kesehatan untuk
pemeriksaan khusus dan investigasi
lainnya
Infertilitas perempuan

63

9,43

N91.3
Z00.2

58
8,68
56

Diare
Faringitis Akut
Kehamilan lain yang berakhir
dengan abortus
Demam tifoid dan paratifoid
Demam bolak-balik

55
43

8,38
8,23
6,43

43
40
38

6,43
5,98
5,68

Total

668

100

N97
A09
J02
O06
A01
A68

Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2012

Analisa Epidemiologi
Berdasarkan hasil Rekapitulasi Morbiditas pasien rawat jalan Triwulan III tahun
2012 penyakit terbanyak adalah ISPA

Analisa Penyebab :
hal ini disebabkan karena mayoritas pasien yang berkunjung di Rumah Sakit
Umum Denisa adalah pasien Bersalin. Sehingga dapat di tentukan Pemakaian obat
terbanyak adalah obat untuk kehamilan (Multivitamin Kehamilan), dan diharapkan
Instalasi Farmasi bisa menyediakan Obat tersebut. Dan yang harus disediakan lagi adalah
obat untuk Gastritis dan duodenitis karena banyaknya prosentase dari total kasus
tersebut.

Tabel 14
10 Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan IV Tahun 2012

86

No

Jenis Kasus

Jumlah
Kasus

1
2
3

Pengawasan Kehamilan Normal


Amenorhea
Ispa

638
255
169

4
5
6
7

Infertilitas
Diare
Gangguan Haid
Pemeriksaan kesehatan bayi dan
anak
Kehamilan lain berakibat abortus
Kista dan kelenjar abses bartholin

101
80
68
65

Pemeriksaan kesehatan umum


Total

47
1544

8
9
10

65
56

Prosentase
dari total
kasus
41,32
16,52
10,95
6,54
5,18
4,40
4,21
4,21
3,63
3,04
100

Kode ICD 10
Z34
N75.9
J06.9
N97.9
N92.1
N92.1
Z00.1
O06
N91.2
Z00.0

Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2012

Analisa Epidemiologi
Berdasarkan hasil Rekapitulasi Morbiditas pasien rawat jalan Triwulan IV tahun 2012
penyakit terbanyak adalah Pengawasan kehamilan Normal

Analisa Penyebab :
hal ini disebabkan karena mayoritas pasien yang berkunjung di Rumah Sakit Umum
Denisa adalah pasien Bersalin. Sehingga dapat di tentukan Pemakaian obat terbanyak
adalah obat untuk kehamilan (Multivitamin Kehamilan), dan diharapkan Instalasi
Farmasi bisa menyediakan Obat tersebut. Dan yang harus disediakan lagi adalah obat
untuk Amenorhea karena banyaknya prosentase dari total kasus tersebut

87

V.2.d. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rawat Jalan

88

Daftar pustaka
A.

Kosasih

Djahiri.

1996.

Dasar-Dasar

Umum

Metodologi

Pengajaran Nilai Moral PVCT. IKIP Bandung.


Boedihartono, 2001. Pedoman Penyusunan SPO & program di Rumah Sakit, komisi
Akreditasi RS dan Sarana Kesehatan Lainnya.
Dessler, G. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia: Jilid 1 Edisi kesepuluh. Alih bahasa:
Rahayu, P. PT.Indeks.
Drucker, Peter F. The Organization Of The Future. Terjemahan. M Ansyar. Jakarta: Elex
Media Komputindo
Gibson, dkk. 2002. Organisasi jilid 1: Perilaku, struktur, proses. Tangerang Selatan:
Binarupa Aksara.
Handoko, T.H. 1998. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
(Edisi kedua).
Hasibuan, M.S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 Tentang
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.
Mintzberg, Henry. 1980. Struct re in 5s: A Synthesis of the Reseacrh on Organization Design.
Management Science Journal. Vol 26. P 322-341.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/Menkes/Per/I/2010 Tentang
Perizinan Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.

89

Tambunan, Rudi M. 2013. Pedoman Penyusunan Standard Operating Prosedures (SPO)


Edisi Kedua. Jakarta: Maiestas Publishing.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Wahyudi, A. 1996. Managemen strategik: pengantar proses berpikir strategik. Jakarta:
Binarupa Aksara.

90

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa direktur RS tidak bertanggung jawab
secara langsung dengan instalasi gawat darurat, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan,
instalasi penunjang medik, perlu adanya the middle line yang menjadi penguhubung
kelompok pelaksana (instalasi-instalasi) dengan kelompok strategis (Direktur RS). Penulis
menyarankan gambar di halaman berikut ini. GAMBAR
Tabel x.x Jumlah Kunjungan Pasien IRJ RSU Denisa Gresik Tahun 2011
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pasien lama
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
TRIWULAN IV

Jumlah Kunjungan Pasien


573 Pasien
597 Pasien
613 Pasien
584 Pasien
635 Pasien
656 Pasien
603 Pasien
587 Pasien
555 Pasien
749 Pasien
883 Pasien
947 Pasien

1103
1124
954
1659

Pasien Baru
680
761
791
920

Jumlah
1783
1875
1745
2579

Tabel x.x Jumlah Kunjungan Pasien IRJ RSU Denisa Gresik Tahun 2012
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pasien lama

Jumlah Kunjungan Pasien


228 Pasien
240 Pasien
216 Pasien
450 Pasien
515 Pasien
561 Pasien
411 Pasien
418 Pasien
410 Pasien
567 Pasien
581 Pasien
624 Pasien
Pasien Baru

Jumlah
91

TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
TRIWULAN IV

428
1084
704
1183

256
442
535
589

684
1526
1239
1772

Hehe
Bulan

Pasien Baru

Pasien Lama

Jumlah
Kunjungan

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November

197
207
224
238
240
244
252
228
220
253
267

236
250
266
284
288
352
364
329
305
396
416
92

Pasien
433 Pasien
457 Pasien
490 Pasien
522 Pasien
528 Pasien
596 Pasien
616 Pasien
557 Pasien
525 Pasien
649 Pasien
683 Pasien

Desember

268

479

747 Pasien

Berdasarkan tabel di atas jumlah kunjungan Pasien IRJ RSU Denisa Gresik pada tahun 2011
setiap bulan secara keseluruhan rat-rata mengalami peningkatan, namun pada bulan agustus
dan september mengalami penurunan. Penurunan kunjungan pasien IRJ RSU Denisa bisa
disebabkan karena bulan tersebut sedang berpuasa dan merayakan hari raya idul fitri.
Tabel 4.23 Jumlah Kunjungan Pasien IRJ RSU Denisa Gresik Tahun 2012
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Pasien Baru
222
223
235
237
241
249
213
190
193
203
210
215

Pasien Lama
467
501
511
513
554
562
559
538
540
564
571
609

Jumlah Kunjungan
Pasien
689 Pasien
724Pasien
746 Pasien
750 Pasien
795 Pasien
811 Pasien
772 Pasien
728 Pasien
733 Pasien
767 Pasien
781 Pasien
824 Pasien

Unit
bagian terkecil dr sesuatu yg dapat berdiri sendiri; satuan: keluarga merupakan -- sosial yg
paling kecil; desa sbg -- kelompok hidup masyarakat;
Instalasi
perangkat peralatan teknik beserta perleng-kapannya yg dipasang pd posisinya dan siap
dipergunakan (generator, mesin diesel, bangunan pabrik, dsb):
Kebijakan:
rangkaian konsep dan asas yg menjadi garis besar dan dasar rencana dl pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tt pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan
cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sbg garis pedoman untuk manajemen dl usaha
mencapai sasaran; garis haluan: - Pemerintah mengenai moneter perlu dibahas oleh DPR;

93

Anda mungkin juga menyukai