BAB 1 Neewwwww
BAB 1 Neewwwww
PENDAHULUAN
Penulis menempuh masa magang dengan memenuhi empat blok, yaitu Blok 1 yang
meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ), Blok 2 yang
melewati Instalasi Rawat Inap (IRNA), Intensive Care Instalasi (ICU), Instalasi Bedah
Sentral (IBS), Blok 3 yang meliputi Laboratorium, Farmasi, Radiologi, dan IPSRS, dan Blok
4 yang meliputi Administrasi dan Rekam Medik. Dalam masa magang selama 3 bulan
pertama ini penulis akan mengkaji dan mengamati kegiatan manajerial di Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJ) di Rumah Sakit Umum (RSU) Denisa Gresik.
Pada blok yang pertama ini, penulis akan mengkaji mengenai gambaran umum Rumah Sakit
dan Instalasi kerja tempat magang, struktur organisasi, job descripstion, ketenagaan, fasilitas
yang ada, alur pelayanan, standar prosedur operasional, hasil kegiatan dan hal spesifik
lainnya yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah
Sakit Umum Denisa Gresik.
1.2 Tujuan Kegiatan Magang
1.2.1 Tujuan Umum
Mempelajari sistem manajemen dan tata laksana di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mempelajari gambaran umum Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
b. Mempelajari gambaran umum di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat
Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
c. Mempelajari struktur organisasi dan job descripstion Instalasi Gawat Darurat (IGD)
dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
d. Mempelajari ketenagaan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat Jalan
(IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
e. Mempelajari fasilitas yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat
Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
f. Mempelajari alur pelayanan medik dan alur administrasi Instalasi Gawat Darurat
(IGD) dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
g. Mempelajari standar prosedur operasional di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
h. Mempelajari hasil kegiatan (2-3 tahun terkahir) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
i. Mempelajari hal spesifik yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi
Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik yang dapat dijadikan pertimbangan dalam proses merancan yaitu bahwa
struktur organisasi harus : (Agustinus, 1996)
1. Mencerminkan bisnis yang telah dipilih dimana perusahaan akan bersaing.
2. Mendukung tujuan dan strategi perusahaan dan tidak akan memunculkan
ketidakefisiensi.
3. Sesuai dengan/atau mendukung visi dan misi perusahaan.
4. Mendukung tujuan pemasaran dan penjualan dengan mempercepat aliran informasi
antara karyawan, konsumen, dan potensi konsumen.
5. Menciptakan keunggulan bersaing dan menambah nilai bagi konsumen.
6. Membuat organisasi lebih fleksibel dan mudah beradaptasi terhadap perubahan.
7. Mengganti hierarki yang kaku dengan sedikit lebih informal dan open sistem
yang mebuat setiap orang di perusahaan merasa penting, berharga, dibutuhkan,
dihargai, dan menjadi bagian dari tim.
8. Memperbaiki kualitas dan keterbukaan komunikasi dari semua tingkatan (atasan,
bawahan, dan rekan sekerja).
2.3 Job Description
Menurut Dessler (2008) Job description adalah suatu daftar pekerjaan, tanggung
jawab, hubungan laporan, kondisi pekerjaan dan penyeliaan.
Hasibuan (2002) adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab,
kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan
tertentu dalam organisasi. Handoko (1998) mengemukaan bahwa job description adalah suatu
pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang,
kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya.
5
dan lain-lain.
3. SPO Administrasi : mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk hubungan
antar Instalasi dan kegiatan-kegiatan non medis.
Misalnya : prosedur pendaftaran pasien, prosedur teknis penyelenggaraan rekam
medik, prosedur pemeliharaan dan perbaikan alat radiologi, dan lain-lain.
Langkah-langkah dan prinsip penulisan SPO (Boedihartono, 2001):
1. Kebijakan yang mendasari suatu prosedur atau proses kerja.
2. Pertimbangkan prosedur merupakan prosedur menyeluruh atau terdiri dari kumpulan
beberapa prosedur yang lebih kecil (terutama bila prosedur tersebut cukup panjang,
3.
4.
5.
6.
dipecah-pecah, misalnya: tahap persiapan, tahap kegiatan awal, tahan evaluasi, dsb).
Kapan SPO dibuat, sedapatnya sebelum sesuatu proses kerja baru dilaksanakan.
Cari literatur dan informasi lain yang terkait yang mendukung prosedur tersebut.
Cari masukan dari staf atau petugas terkait.
Tetapkan prosedur adalah wajib atau sebagai pedoman (guideline). Bila wajib, harus
jelas bahwa SPO tersebut harus dilaksanakan dengan tidak ada langkah-langkah lain.
Kalau sebagai pedoman, maka ada peluang untuk langkah alternatif sebagian atau
seluruh langkah.
7. Tetapkan hasil (outcome) yang diterapkan.
7
4.
5.
6.
7.
Kotak Rumah Sakit diberi nama Rumah Sakit, dapat diberi logo.
Judul SPO : diberi judul sesuai proses kerjanya. Misalnya : triage, rujukan pasien.
Nomor dokumen : sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit yang terkait.
Nomor revisi : merupakan status revisi, dianjurkan menggunakan huruf, dokumen
baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya. Dapat
2.4.6
Bentuk SPO
Judul SPO
Nama dan Logo
Rumah Sakit
Nomor Dokumen
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
Nomor Revisi
Jumlah Halaman
Hal : 1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR
Nama Rumah Sakit
Nama Terang
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
10
b.
2. Pelayanan di IGD Rumah Sakit harus dapat memberikan pelayanan 24 jam dalam
sehari dan tujuh hari dalam seminggu.
3. Berbagai nama untuk instalasi/Instalasi pelayanan gawat darurat di Rumah Sakit
diseragamkan menjadi IGD
4. Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat
darurat.
5. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah sampai di
IGD.
6. Organisasi IGD didasarkan pada organisasi multidisiplin, multiprofesi dan
terintegrasi, dengan struktur organisasi fungsional yang terdiri dari unsur pimpinan
dan unsur pelaksana, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap
pasien gawat darurat di IGD, dengan wewenang penuh yang dipimpin oleh dokter.
7. Setiap Rumah Sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan pelayanan gawat daruratnya
minimal sesuai dengan klasifikasinya.
2.5.2 Klasifikasi
Klasifikasi Pelayanan IGD terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
2.5.3
Pelayanan IGD Level IV sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas A.
Pelayanan IGD Level III sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas B.
Pelayanan IGD Level II sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas C.
Pelayanan IGD Level I sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas D.
Ketenagaan
Level
Kualifikasi
Tenaga
Dokter
Subspesialis
Level IV
Level III
Level II
Level I
Semua jenis
on call
11
Dokter Spesialis
Dokter PPDS
4 Besar +
Anestesi on
site 24 Jam
(dr
Spesialis lain
on call)
On site 24 jam
Bedah,Obsgyn Bedah,Obsgy
, Anak,
n, Anak,
Penyakit
Penyakit
Dalam on site
Dalam on
Jam Kerja
call.
(dokter
spesialis lain
on call)
On site 24 jam
(RS Pendidikan)
On site 24 jam
On site 24 jam
On site 24 jam
Jam kerja /
diluar jam kerja
Jam kerja
Jam Kerja
On site 24 jam
On site 24 jam
On site 24 jam
On site 24 jam
On site 24 jam
On site 24 jam
2.
3.
4.
5.
6.
7.
yang bisa menampung lebih dari 2 ambulans (sesuai dengan beban Rumah Sakit).
Susunan ruang harus sedemikian rupa
sehingga arus pasien dapat lancar dan tidak ada cross infection, dapat menampung
korban bencana sesuai dengan kemampuan RS, mudah dibersihkan dan memudahkan
kontrol kegiatan oleh perawat kepala jaga.
8.
9.
Area
dekontaminasi
ditempatkan
10.
Mempunyai
ruang
tunggu
untuk
keluarga pasien.
11.
12.
KELAS / RUANG
LEVEL
IV
LEVEL
III
LEVEL
II
LEVEL
I
RUANG
PENERIMAAN
a. R. Tunggu (Public
Area)
- Informasi
- Toilet
- Telepon Umum
- ATM
- Kafetaria
- Keamanan
b. R. Administrasi
- Pendaftaran
pasien baru/rawat
- Keuangan
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
-
+
+
+
+
Bisa
bergabu
- Rekam Medik
c. R. Triase
13
KET
Tergantung
IT Sistem
d. R. Penyimpanan
Strecher
e. R. Informasi dan
Komunikasi
2
RUANG
TINDAKAN
a. R. Resusitasi
b. R. Tindakan :
- Bedah
Non Bedah / Medical
- Anak
- Kebidanan
ng
dengan
ruangan
lain
-
+/-
+
+
+
+
+
+
+
+
Bisa bergabung
Bisa
bergabu
ng
c. R. Dekontaminasi
+/-
+/-
+/-
RUANG OPERASI
+/-
No
KELAS / RUANG
LEVEL
IV
+
LEVEL
III
+
LEVEL
II
+
LEVEL
1
Bisa
bergabu
ng
dengan
ruangan
lain
+
+
+/+/+/+/+/-
+
-
RUANG
OBSERVASI
RUANG KHUSUS
a. R. Intermediate /
HCU
. Umum
+
. Cardiac / Jantung
+
. Pediatric / Anak
+
. Neonatus
+
b. R. Luka Bakar
+
c. R. Hemodialisis
+
d. R. Isolasi
+
C. FASILITAS / PRASARANA MEDIS
Bagi IGD yg
berada dekat
industri harus
memiliki
ruang ini.
Bisa
bergabung
atau terpisah
dan dapat
diakses 24
jam
KET
14
Bisa
bergabung
atau terpisah
dan dapat
diakses 24
jam
Fasilitas dan penunjang yang harus tersedia selain ditentukan oleh level IGD Rumah
Sakit, juga oleh jumlah kasus yang di tangani.
KELAS
LEVEL
/RUANG
IV
A. RUANG TRIASE
+
Kit
Pemeriksaan
Sederhana
+
Brankar
Penerimaan
Pasien
Pembuat
an rekam
medik khusus
+
Label
(pada saat
korban
massal)
B. RUANG TINDAKAN
1
Ruang Resusitasi
No
Nasopha
ringeal tube
Oropharingeal
tube
Laringos
cope set Anak
Laringos
cope set
Dewasa
Nasotra
kheal tube
Orotracheal
Suction
Tracheo
stomi set
Bag Valve
Mask
(Dewasa/Ana
k)
Kanul Oksigen
Oksigen mask
(Dewasa/Ana
k)
Chest Tube
LEVEL
III
LEVEL
II
LEVEL
I
KET
Minimal 2
+
Rasio
(Cross Sectional)
(perlu dibuatkan
form)
PERALATAN MEDIS
+
+
Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Sesuai jumlah TT
Minimal 1
Minimal 1
15
Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no
Sesuai jumlah TT
Minimal 1 setiap
no
Minimal 1 setiap
no
Ruang
Lidokain
Tindakan
La LEVE
Minimal
Minimal
+Bayi
1LEVEL
&
1 Minimal
Anak
Minimal
+ LEVEL
1 1 Minimal
+- LEVEL
1 Minimal
+1 Selalu
KELAS
/ Op
KET
/
/
/
thalmos
ennec L IV
RUANG
III
II
I
Tersedia
bergabung
bergabung
bergabung
cope
OBAT-OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI
dalam
Analget
+
+
+
+
Imobilizat
jumlah
ik ion Set
yang
Antisep
+ +
+ +
++
++
Minimal 1
Crico /
cukup
tik
Neck Collar
+
+
+
+
Minimal
1 di
Trakheostomi
IGD tanpa
Cairan/
+
+
+
+
No
KELAS
LEVEL
LEVEL
LEVEL
LEVEL
KET
Splint
+
+
+
+
Minimal
set
harus1 di
kristaloid
RUANG
IV
III
II
I
resepkan
Long
Lidokai
+ ++
++/++Minimal
Spine + ++
+
Minimal 11 set
Ventilat
norBoard
Transport
Scoop
Wound
+ ++
++/++Strecher + ++
+
Minimal
1 set TT
Sesuai
jumlah
Vital
dressing
Dextrose
50%
+
+
+
+
Sign Monitor
Kendrik + + +
+
Minimal 1 set
Aminophilin
Alat++ +
Selalu
+ +/++++
+
2 s/d tersedia
3 tiap TT
Infusion pump
Extrication
dalam jumlah yang
anti
alat
ATS ,
+
+
+
+
+
+
+/Syringe
pump
Device
(KED)
cukup di Ruang
septic
TT
+
+
+
+
MinimalBedah
1
ECG
Tindakan
ATS
++
Tromboli + + +
++
+++
Urine
Bag
+
Minimal
Minimal
tanpa
harus11diset /
VenaAnti
Section
tik
+ +
+ +
+
++
TT
resepkan
Bisa Ular
Amiodar
+
+
++
+
Minimal 1
Defibrilator
NGT
Anti
+ ++
+ ++
+ ++
+++
on
(inotropik)
Minimal 1 set
Minimal 1
Gluko:
RabiesAPD
++
++
++
+ +
Wound
Minimal 1 set
masker
Benang
+ +
++
++
stick
, Toilet + +
jarum
Set
+
+
+
+
Minimal
1
sarung
tangan,
Stetosko
kacamata
OBAT
+ OBATAN
+
DAN +
ALAT HABIS
+ PAKAI
p APD :
google
masker
,
+
+
+
+
Minimal 1
Termom
Cairan
Infus
+
+
+
+
Selalu
sarung
Manitol
+
+
+
+
eter
Koloid
tangan,
Furosem
++
++
++
+ +
Minimaldalam
1
Nebuliz
Tersedia
kacamata
Cairan
Infus
+
+
+
+
id
er
jumlah yang cukup
Kristaloid
google
+
+
+
+
Rasio 1:1 TT di
Cairan
Oksigen
Infus Medik
+
+
+
di IGD tanpa harus
Ruang
23
RuangTindakan
Tindakan
Bedah+
IGD
Medis
/
Dextrose
di resepkan
PERALATAN
MEDIS
ALAT
MEDIS
Consentrators
+ Minimal
+
+
+
Adrenalin
Minimal
Minimal
Minimal
MejaKumba Minimal
+ Minimal+ Minimal+/- MinimalMinimal 1
Warmer
1
1
1
1
hOperasi
Lambung
/
3
3
1
1
Sulfat
Atropin
+
+
+
+
Set
tempat
Kortikosteroid
Minimal
Minimal
Minimal
tidurEKG
+ Minimal
+
+
+
Ruang Operasi1(R. Persiapan
Operasi)
1 dan Kamar
1
1
tindakan
Dressing
Kursi Minimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
Minimal
Periksa
set
10 1
10 1
10 1
10 1
Infusion
IrigatorMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
Minimal
1
1
1
pemeriksaan
Set
10
10
10
10 1
VenaNebulizMinimal
MinimalMinimal
MinimalMinimal
Minimal -Minimal
1
1
1
1
er Sectio
1
1
1
Minimal
Minimal
ntetisOksige
set
1
1
1Minimal Minimal
1
1
1
1
n Medis
Metal
Minimal Minimal Minimal
NGT
Minimal Minimal Minimal Minimal
kauter
1
1
1
1
1
1
1
Film
Minimal Minimal Minimal
Kepala
Thermo
Minimal
1 Minimal
1 16Minimal1 Minimal1
meter
1
1 1 1
Bronch Minimal
oscopy
Stetosko Minimal
1 Minimal Minimal Minimal
p
1
1
1
1
No
6
a. RUANG PERSIAPAN
Ruan
g ganti
+
Brank
ar
+
Oksig
en
+
Suctio
n
+
Linen
b. KAMAR OPERASI
Minimal
Meja Operasi
1
Mesin Anastesi Minimal
1
Minimal
Alat regional
1
Anestesi
Minimal
Lampu
1
(mobile/statis)
Pulse Oximeter Minimal
1
Minimal
Vital Sign
1
Monitor
Minimal
Meja
1
Instrumen
Minimal
Suction
1
Minimal
C-arm
1
+/-
+/-
+/-
+/-
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
Minimal
1
-
17
Tindakan
/operasi
yang
dilakukan
terutama
untuk
keadaan
Cito, bukan
elektif
Tindakan
yang
dilakukan
terutama
untuk
keadaan
Cito, bukan
elektif
Minimal1 1 Minimal
Minimal1 1 Minimal
Minimal1 1
Film
Minimal
Infusion
Viewer
set
Set
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Bedah dasar
Set
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
laparatomi
Set
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Apendiktomi
Set
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
sectiosesaria
Set
Minimal
1
Bedah anak
Set
Minimal Minimal
1
1
Vascular
Torakosi
Minimal Minimal
1
1
ntetis set
Set
Minimal
1
Neurosurgery
Set
Minimal Minimal
1
1
orthopedic
Set
Minimal Minimal
1
1
urologi
Emergency
Set
Minimal
1
Bedah Plastik
Emergency
Set
Minimal
1
Laparoscopy
Endoscop Minimal
1
y surgery
Laringos Minimal -Minimal Minimal
1
1
1
cope
Bag
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Valve Mask
Defibrilat Minimal Minimal Minimal
1
1
1
or
c. RUANG RECOVERY
Infusion pump Minimal Minimal Minima
2
2
l2
Syringe pump
Minimal Minimal Minimal
2
2
2
Bed side
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Monitor
Suction
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
Tiang infuse
Minimal Minimal Minimal
1
1
1
--
18
Tindaka
n yang
dilakuka
n
terutama
untuk
keadaan
Cito,
bukan
Elektif
3. Bank Darah
+
+
5. Gas Medis : N2O
(BDRS)
Tabung
++
++
BMHP
Gas
(Bahan
Sentral
+
+
Medis
Habis
D. RUANGPakai)
PENUNJANG NON MEDIS
1.4.Alat
Komunikasi
Ruang
SterilisasiInternal
++
++
Fix Basah
Mobile
+
+/+
+
Autoclave
Radio medik
+
+
2. Alat Komunikasi Eksternal
Fix
+
+
Mobile
+
+/
Radio
+
+
medik
3. Alat Rumah Tangga
Tersedia
4. Alat Administrasi
Komputer
+
+
Mesin ketik
+
+ 19
Alat kantor
+
+
Meubelair
+
+
Papan Tulis
+
+
+/-
Bisa
bergabung
/
tersendiri
dan dapat
diakses 24
jam
+
+
+
-
bisa bergabung
++
++
+/-
+/-
++
+/+
+/-
++
+/+
+/-
+
+/+
+
+/+
+/+
+
+
+
+/+
+
+
Bisa
bergabung
/
tersendiri
dan dapat
diakses 24
jam
Dapat
diakses 24
jam
Minimal 1
Minimal 1
2.5.5
Triage
Triase (Triage) adalah Tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar
beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya
(SDM dan sarana) yang tersedia. Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan
sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin. Triase tidak
disertai tindakan dan dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien serta setiap pertolongan harus
dilakukan sesegera mungkin. Pengelompokan pasien mendapatkan prioritas pelayanan
berdasarkan warna (merah, kuning, hijau, hitam):
a.
b.
c.
d.
BAB 3
METODE KEGIATAN MAGANG
3.1 Waktu Pelaksanaan
Proses magang Blok 1 dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai pada tanggal 01 Juni
2013 31 Agustus 2013. Mengingat perkuliahan mahasiswa baru dimulai bulan September,
maka jam magang menyesuaikan dengan jam kerja Rumah Sakit Umum Denisa Gresik pada
hari Senin Jumat.
3.2 Tempat Pelaksanaan
21
Kegiatan Magang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik yang bertempat
di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No.736 Gresik.
3.3 Jadwal Pelaksanaan
Jadwal kegiatan selama magang Blok I di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Magang Blok I (IGD&IRJ) di Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik
No
Kegiatan Blok I
Mempelajari struktur
organisasi job
descripstion (IGD)
2 Mempelajari ketenagaan
dan fasilitas (IGD)
3 Mempelajari alur
pelayanan dan SPO (IGD)
4 Mempelajari Hasil dan hal
spesifik (IGD)
5 Mempelajari struktur
organisasi job
descripstion (IRJ)
6 Mempelajari ketenagaan
dan fasilitas (IRJ)
7 Mempelajari alur
pelayanan dan SPO (IRJ)
8 Mempelajari Hasil dan hal
spesifik (IRJ)
9 Mempersiapkan laporan
dan presentasi
10 Presentasi dan evaluasi
laporan magang
3.4 Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan magang dilakukan dengan cara observasi dan survey langsung di IGD
dan IRJ di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik. Data yang diperoleh berdasarkan hasil
wawancara, observasi, maupun data yang sudah ada.
3.5 Metode Pelaporan
22
Hasil kegiatan magang dipresentasikan setelah kegiatan di IGD dan IRJ di Rumah
Sakit Umum Denisa Gresik selesai dilakukan. Pembahasan dilakukan dengan cara
mengintegrasikan hasil observasi, survey dan wawancara dengan teori yang ada.
3.6 Manfaat
3.6.1 Bagi Mahasiswa
Dapat lebih memahami dan mengetahui sistem manajemen di IGD dan IRJ baik
manajemen secara khusus maupun manajemen secara umum serta dapat mencari
penyelesaian dari masalah manajemen yang ada di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
3.6.2 Bagi Rumah Sakit
Dapat memperoleh evaluasi yang berkaitan dengan masalah manajemen IGD dan IRJ
sehingga bermanfaat untuk perbaikan mutu dan pelayanan sebuah Rumah Sakit nantinya.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Denisa Gresik memiliki letak yang sangat strategis yaitu pada jalur utama kabupaten Gresik,
berhadapan dengan kantor Pemerintah Kabupaten Gresik serta RSUD Ibnu Sina Gresik.
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik berawal dari Rumah Bersalin Denisa yang beroperasi
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gresik Nomor : 445/225/HK/403.14/2003 tanggal 3 Juni
2003. Rumah Bersalin Denisa dilengkapi oleh 1 Dokter Spesialis Obgyn & 2 Dokter Spesialis
Anak, ruang Neonatologi, kamar inap dan Fasilitas penunjang lainnya.
Rumah Bersalin Denisa semakin maju sampai dengan tahun 2005 dan telah
mendapatkan surat rekomendasi pendirian RS dari Dinkes Kabupaten Gresik dengan Nomor :
445/3310/403.52/2005. Berdasarkan Permenkes Nomor : 340 tahun 2010 tentang klasifikasi
Rumah Sakit, Rumah Sakit Denisa Gresik adalah Rumah Sakit umum karena Rumah Sakit
Denisa Gresik merupakan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit dan pengelolaan secara privat yang dikelola oleh badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas dimana dalam hal ini Rumah Sakit Umum Denisa dibawahi
oleh PT. Denisa Hanesti Pratama. Rumah Sakit Umum Denisa dibentuk oleh PT. Denisa
Hanesti Pratama, suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan Akta Notaris pada tanggal
02 Juni 2005 di Gresik dan telah disahkan oleh Departemen Hukum dan HAM Nomor : C21976 HT.01.01.TH. 2005 tanggal 08 Agustus 2005.
Berdasarkan Permenkes Nomor 147 tahun 2010 setiap Rumah Sakit diwajibkan
memiliki ijin operasional Rumah Sakit. Pada tahun 2006 Rumah Bersalin Denisa mendapat
ijin uji coba untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum dari Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur. Ijin tersebut berupa Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Nomor : 442.1/973/111.4/2006 bertanggal 07 Maret 2006. Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik telah memiliki ijin operasional Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Bupati Gresik,
dengan Nomor surat: 442.1/91/HK/403.14/2008 dan berlaku selama 5 tahun terhitung sejak
tanggal 21 Agustus 2008 sampai dengan 21 Agustus 2013, sekarang dalam pengurusan
perpanjangan Rumah Sakit.
Pada tanggal 9 Oktober 2009 Rumah Sakit Umum Denisa Gresik ditetapkan menjadi
RSU
tipe
oleh
Departemen
Kesehatan
dengan
SK
Menkes
Nomor
organisasi paling sedikit kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit (UU nomor 44 tahun
2009). Rumah Sakit Umum Denisa Gresik telah mencapai Akreditasi pada tahun 2012 dan
telah
mendapatkan
Sertifikat Akreditasi
Rumah
Sakit
dengan
Nomor
KAR-
SERT/691/VI/2012 yang diterbitkan tanggal 29 Juni 2012 dengan status Lulus Tingkat Dasar
sebagai Rumah Sakit yang telah memenuhi standar pelayanan Rumah Sakit.
Keberhasilan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik makin diperluas dengan dibukanya
Poli Umum dan Laboratorium Denisa di kawasan industri Gresik. Berdirinya Poli umum dan
Laboratorium Denisa ini diharapkan dapat lebih mempermudah bagi masyarakat umum
maupun perusahaan sekitar yang membutuhkan pelayanan kesehatan ditengah kota. Prinsip
dalam pelayanan di Poli Umum dan Laboratorium Denisa ini selalu berdasarkan pada motto,
visi dan misi yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Umum Denisa Gresi serta didukung oleh
dokter umum dan gigi serta 4 besar Dokter spesialis dasar (Anak, Obsgyn, Bedah, dan
Penyakit Dalam,).
4.1.2 Visi, Misi, Value, dan Motto
Visi, Misi, Value, dan Motto Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat dilihat pada
dokumen Rencana Strategi Bisnis dengan Nomor : 078/DHP/X/201. Visi Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik adalah:
Menjadi Rumah Sakit yang Profesional dan Unggul dalam pelayanan serta
terjangkau oleh masyarakat.
1. Profesional berarti pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
harus dilakukan oleh tenaga yang memenuhi standar kompetensi (pendidikan dan
ketrampilan) sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan, dan dalam
pelaksanaannya mantaati standar atau prosedur yang ditetapkan serta berperilaku
sesuai nilai-nilai moral dan etika.
2. Unggul dalam pelayanan berarti memberi pelayanan yang lebih baik.
3. Terjangkau oleh masyarakat berarti biaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Misi
Misi adalah alasan yang mendasari eksistensi suatu organisasi, misi menjadi alasan mengapa
sebuah organisasi atau perusahan tersebut didirika (Drucker, 2000). Misi Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik adalah:
a
Value
Menurut Djahiri (1996) Value adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang
tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga bermakna secara fungsional.
Value Rumah Sakit Umum Denisa Gresik adalah Dengan kerja keras, disiplin dan kejujuran
kami akan selalu meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat.
Moto
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Berpegang pada moto Pelayanan Prima, Prioritas kami,
seluruh tenaga medis, Paramedis dan karyawan Rumah Sakit Umum Denisa berupaya untuk
selalu mengaplikasikannya dalam menangani pasien maupun mitra usahanya.
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki visi yang jelas tentang apa yang harus
diperbuat organisasi di masa yang akan datang yaitu sebagai Rumah Sakit yang profesional
dan unggul dalam pelayanan serta terjangkau oleh masyarakat. Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik mencapai visi tersebut memiliki 4 poin misi yang dilaksanakan. Berdasarkan UndangUndang Nomor : 44 tahun 2009 Bab III Pasal 4 tentang tugas dan fungsi, Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik belum memuat salah satu fungsi RS yaitu sebagai penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
4.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit
Struktur
organisasi
Rumah
Sakit
Umum
Denisa
Gresik
dengan
Nomor:
Direktur
Komite Medik
Tim Pemasaran
SPI
Seksi
Pelayanan
Seksi
Keperawatan
Sub Bagian
Tata Usaha
26
Sub Bagian
Keuangan
Unit Pemeliharaan
Lingkungan
Berdasarkan dua kajian diatas dapat dikatakan struktur organisasi Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik dapat dibenarkan sesuai dengan kebutuhan saat ini, namun untuk
perkembangan selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
kedepannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah pada struktur organisasi di instalasi Rumah
Sakit Umum Denisa Gresik masih belum menggambarkan unitnya, perlu adanya pembagian
lagi di setiap instalasi pada struktur organisasi Rumah Sakit Umum Denisa Gresik. Gambar
struktur organisasi RSU Denisa Gresik yang disarankan di halaman berikutnya:
27
28
Komite medik adalah perangkat Rumah Sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis diRumah Sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin
profesi medis. Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di Rumah
Sakit oleh kepala/direktur dan bukan merupakan wadah perwakilan dari staf medis
(Permenkes 755/2011).
Komite medik Rumah Sakit Umum Denisa Gresik terdiri dari ketua staf medis
fungsional yang merupakan perwakilan dari seluruh profesi medis yang ada di Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Direktur. Berdasarkan Permenkes
29
Nomor : 755 tahun 2011 Bab II Pasal 5 , komite medik bukan merupakan wakil dari staf
medis. Komite medik RSU Denisa Gresik dibentuk dengan SK Direktur Nomor: 01/SKDen/25/III/2012.
Struktur Organisasi Komite Medik RSU Denisa adalah sebagai gambar berikut:
Subkomite
mutu profesi
30
mental. Kredensial medis sudah dilakukan dan dinyatakan berkompeten maka komite medik
memberi rekomendasi kewenangan klinis berdasarkan masukan dari subkomite kedensial.
Subkomite mutu profesi RSU Denisa Gresik belum melaksanakan tugasnya sehingga
masih belum ada kegiatan. Subkomite mutu profesi bertujuan memberikan perlindungan
terhadap pasien agar ditangani oleh staf medis yang bermutu, kompeten, etis, dan
professional. Disarankan bagi RSU Denisa Gresik untuk mempertahankan mutu dengan cara
dilakukan upaya pemantauan dan pengendalian melalui kegiatan morning report, kasus sulit
dan kematian, ronde ruangan, audit medis, journal reading, serta pertemuan ilmiah yang
dilaksanakan oleh kelompok staf medis.
Kegiatan subkomite etika dan disiplin profesi RSU Denisa Gresik juga belum ada.
Kegiatan yang harus dilakukan misalnya pembinaan profesionalisme kedokteran yang dapat
diselenggarakan dalam bentuk ceramah, diskusi, simposium, lokakarya. Landasan kerja
subkomite etika dan disiplin profesi antara lain peraturan internal Rumah Sakit dan peraturan
internal staf medis. Direktur menetapkan dan memberlakukan peraturan internal Rumah Sakit
(Hospital By Laws) RSU Denisa Gresik dengan Nomor: 077/DHP/IX/2011 pada tanggal 26
September 2011. Peraturan internal staf medis (Medical Staff By Laws) RSU Denisa Gresik
ditetapkan Direktur dengan Nomor: 01/SK-Den/31/X/2011 pada tanggal 15 Oktober 2011.
Subkomite etika dan disiplin dalam menjalankan tugasnya sudah ditetapkan direktur dengan
Nomor: 06/SK-DEN/07/XI/2011 tentang pedoman penanganan etis medis.
4.1.4 Ketenagaan RSU Denisa
Ketenagaan di RSU Denisa berjumlah 73. Berikut adalah tabel daftar keseluruhan
tenaga kerja RSU Denisa.
Tabel 4.1 Ketenagaan RSU Denisa Gresik Bulan Juni Tahun 2013
No
.
1
2
3
4
5
Tenaga Kerja
Jumlah
Proporsi (%)
Karyawan Tetap
Karyawan Kontrak
Dokter Tetap
Dokter Paruh Waktu
Harian
TOTAL
44
20
5
11
1
81
54%
25%
6%
14%
1%
100 %
karyawan yang dikontrak selama jangka waktu (1- 2 tahun). Tingkat pendidikannya ada yang
S1 dan S2, tetapi rata-rata adalah D3. Ada beberapa yang tingkat pendidikannya SMP dan
SMA yaitu petugas laundry, staf umum, dan satpam.
Dokter umum sebanyak 4 orang yaitu dokter tetap, sedangkan dokter spesialis
merupakan dokter paruh waktu yang terdiri dari 1 dokter gigi, 2 dokter anak, 3 dokter
obsgyn, 1 dokter bedah, 2 dokter penyakit dalam, 1 dokter kulit kelamin, 1 dokter anastesi,
dan 1 dokter patologi klinik. Berdasarkan Kemenkes no. 340 tentang klasifikasi Rumah Sakit,
tenaga dokter umum dan dokter spesialis RSU Denisa sudah sesuai dengan standar Rumah
Sakit Umum kelas D.
Tabel 4.2 Ketenagaan RSU Denisa tahun 2013 Bulan Juni Tahun 2013
No.
Jenis Tenaga
Jumlah
1
Direktur
1
2
Komite Medik
4
3
Keuangan
3
4
HRD
1
5
Rekam Medik
1
6
Instalasi Farmasi
4
7
Bidan
20
8
Perawat
13
9
Dokter Umum
4
10
Dokter Gigi
1
11
Dokter Spesialis
11
12
Laboratorium
4
13
Radiologi
1
14
Staf Umum
3
15
IPSRS
1
16
Pemeliharaan Lingkungan
1
17
Laundry/Linen
1
18
Jasa Boga
1
19
Ahli Gizi
1
20
Satpam
4
21
Petugas Cafeteria
1
TOTAL
81
Ketenagaan Rumah Sakit umum kelas D berdasarkan Kemenkes no. 340 tentang
klasifikasi Rumah Sakit Umum, terdiri atas 4 dokter umum & 1 dokter gigi, 2 dari 4 spesialis
dasar, keperawatan (perawat dan bidan), farmasi, gizi, keterapian fisik, keteknisian medis,
petugas rekam medik, petugas IPSRS, petugas pengolahan limbah, petugas kamar jenazah.
Ketenagaan RSU Denisa Gresik secara garis besar sudah memenuhi standar Rumah Sakit
umum kelas D, namun ada tenaga yang belum tersedia di RSU Denisa Gresik yaitu
keterapian fisik. RSU Denisa Gresik disarankan memiliki tenaga keterapian fisik karena
termasuk pelayanan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit. Ketenagaan
32
RSU Denisa Gresik terdiri atas Direktur, Komite medik, keuangan, HRD, 4 dokter umum, 1
dokter gigi, dokter spesialis dasar (dokter spesialis anak, dokter spesialis obsgyn, dokter
spesialis bedah, dokter spesialis penyakit dalam), penunjang medik (radiologi, patologi
klinik), perawat dan bidan yang sudah sesuai yakni 2:3, penunjang klinik (pelayanan darah,
gizi, farmasi), analis, apoteker dan asisten apoteker, satpam, petugas cafeteria. Ketenagaan
RSU Denisa Gresik disarankan lebih baik dibedakan antara tenaga Rumah Sakit dengan
jabatan struktural dan kelompok jabatan yang fungsional. Ketenagaan RSU Denisa Gresik
dibedakan berdasarkan kelombok jabatan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Ketenagaan RSU Denisa tahun 2013 yang disarankan
No.
1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
2
Jenis Tenaga
Kelompok Jabatan
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Fungsioanl
Direktur
Komite Medik
Seksi Pelayanan
Seksi Keperawatan
Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Keuangan
Rekam Medik
Unit Gizi
Unit SDM
Unit Pemeliharaan Sarana
Unit Pemeliharaan Lingkungan
Keuangan
Akuntasi
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Instalasi Rawat Inap
Ruang Operasi
VK bersalin
Ruang Observasi
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Penunjang Medik
Farmasi
Labolatorium
Radiologi
Sumber : Data di HRD RSU Denisa
Tabel diatas menujukkan untuk jumlah keseluruhan ketenagan RSU Denisa Gresik
dimana dibedakan secara struktural dan fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan yang
secara tegas ada dalam struktur organisasi, misalnya jabatan struktural di RSU Denisa Gresik
adalah Direktur,komite medik, seksi dan sub bagian . Kelompok jabatan fungsional terdiri
dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional
sesuai dengan bidang keahliannya misalnya dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional.
33
Nama Jabatan
SEKSI KEPERAWATAN
1
2.
Ikhtisar Jabatan
3.
3
Persyaratan Jabatan
tahun.
D3 Keperawatan / D3 Kebidanan
Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya
tahun.
Soft Competency:
Sehat jasmani dan rohani dan tidak sedang dalam
proses masalah keduanya.
Memiliki kemampuan kepemimpinan.
Memiliki
sensitifitas
terhadap
masalah
Denisa Gresik.
4.
Tanggung Jawab
4
5.
Tugas Pokok
Gresik.
Mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan
5
6.
Uraian Tugas
yang
dibawah
tanggungjawabanya
untuk
4.1.6 Fasilitas
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik menempati gedung berlantai 4 dengan luas tanah
1.059 m2. Fasilitas Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat dilihat pada tabel di halaman
berikutnya:
Lantai 1
Instalasi Gawat Darurat
Ruang Bersalin
Ruang Observasi (3 TT)
Ruang Operasi
Lantai 2
Kelas 1 (2 TT)
VIP (2 TT)
Kelas 3 (zaal) (15 TT)
Kamar Perinatologi
(5 TT)
Laboratorium
Poli gigi
Ruang Komite medic
Lantai 3
Kelas 2 (6 TT)
Kelas zaal (15 TT)
Ruang radiologi
Cafeteria
Lantai 4
Ruang pertemuan
Laundry
Musholla
36
37
38
39
Keterangan
Pelayanan
Pelayanan Medik Umum
2
3
B
1
C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
D
1
2
3
4
E
1
2
3
F
1
2
G
1
2
3
4
5
6
H
1
2
3
4
40
2 (TT)
2 (TT)
6 (TT)
30 (TT)
2 (TT)
3 (TT)
5 (TT)
5
Gudang
6
Ambulance
7
Komunikasi
8
Kamar Jenazah
9
Pemadam Kebakaran
10
Pengelolaan Gas Medik
11
Penampungan Air Bersih
4.1.8 Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tahapan penyusunan SPO dimulai dengan diadakan pertemuan yang membahas
tentang penyusunan Standar Prosedur Operasional yang dihadiri seluruh kelompok staf
Medis, tenaga perawat dan bidan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik. SPO yang telah
disetujui oleh semua pihak yang terkait maka SPO akan ditetapkan oleh Direktur. SPO yang
sudah tersusun berupa dokumen kemudian dilakukan maaping berdasar tiap Instalasi. SPO
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik sudah cukup tersebar dengan merata di berbagai Instalasi
pelayanan dan substansinya Pada pelaksanaannya masih ada beberapa yang tidak sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional. Jumlah SPO Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 SPO Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
No
SPO
Jumlah
.
1 IGD
28
2 Pelayanan Medis (Yanmed)
11
3 Administrasi dan Manajemen 61
4 Rekam Medik
96
5 Keperawatan
137
6 Ketenagaan
14
7 Umum
18
8 Gigi
17
9 Anak
9
10 Obsgyn
24
11 Bedah
24
12 Penyakit Dalam
20
13 Kulit Kelamin
11
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan maka
perlu disusun Standar Pelayanan Medis (SPM) sebagai dasar bagi setiap kelompok staf medis
di lingkungan Rumah Sakit Umum Demisa Gresik dalam melaksanakan tugasnya. Jumlah
SPM Rumah Sakit Umum Denisa Gresik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Standar Pelayanan Medis (SPM) Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
No
Pelayanan Medis
Jumlah SPM
.
41
1
Umum
10
2
Gigi
10
3
Anak
10
4
Obsgyn
10
5
Bedah
7
6
Penyakit Dalam
10
7
Kulit Kelamin
10
Pelayanan medis di RSU Denisa Gresik memiliki SPM yang dibentuk dengan Surat
Keputusan Direktur Nomor 09/SK-Den/1/XI/2011 dan berlaku sejak tanggal 7 November
2011. Setiap SPM minimal memiliki satu atau lebih SPO tetapi jumlah SPO tidak boleh lebih
banyak daripada jumlah SPM.
4.2 Hasil Magang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik
Gambaran Umum IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
4.2.1
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki IGD yaitu merupakan pelayanan gawat
darurat yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian
atau cacat, diselenggarakan secara terus menerus selama 24 jam. Pelayanan IGD dilakukan
oleh dokter, perawat dan bidan yang dibagi menjadi tiga shif, yaitu : Shif pagi (07.00 s/d
14.00), Shif siang (14.00 s/d 21.00), Shif malam (21.00 s/d 07.00). Pergantian shift petugas
jaga IGD harus melakukan timbang terima (pasien, alat medis , non medis, dll) dan dilakukan
15 menit sebelum jadwal jaga. Pelayanan IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik terpisah
dengan unit pelayanan lain. Lokasi IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik berada di bagian
depan Rumah Sakit dengan tanda-tanda yang jelas baik dari dalam maupun dari luar Rumah
Sakit. Pintu masuk dan keluar yang berbeda dengan pintu utama dan dapat dilalui oleh
brankar. Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki IGD yang terdapat 3 tempat tidur, meja
pemeriksa, peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam kasus kegawatdaruratan, serta
memiliki ruang untuk istirahat dokter. Pelayanan IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
menerima rujukan pasien. Semua permintaan Visum et Repertum untuk korban hidup
dipusatkan di IGD.
Falsafah dan Tujuan IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Falsafah IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
42
Merah
pasien
dengan
kondisi
gawat
yang
mengancam jiwa
Kuning
Hijau
Hitam
pasien meninggal
Pada pasien yang memerlukan pertolongan jiwa dasar (basic life support) harus
dibawa langsung ke ruang resusitasi. Pada pasien kasus bedah harap dibawa keruang tindakan
bedah. Pada pasien kasus nonbedah dibawa ke ruang tindakan nonbedah. Lakukan pencatatan
dan pelaporan.
Dibawah ini merupakan hasil wawancara dengan beberapa dokter umum di IGD di
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik :
1. Dokter pertama
a. Kategori merah hanya untuk pasien yang apabila tidak ditangani secepatnya
bisa menyebabkan kematian, misalnya fraktur tulang terbuka. Pasien tersebut
43
punya golden period selama 6 jam untuk segera dilakukan tindakan bedah.
Tindakan dokter umum saat menemui pasien tersebut yaitu segera lakukan
reposisi, kemudian hecting kondisional, dibebat bidai kemudian segera dikirim
ke Rumah Sakit yang mampu menangani pasien tersebut.
b. Kategori kuning hanya untuk pasien yang gawat namun tidak mengancam
jiwa. Pasien tersebut perlu penanganan cepat. Sebagai contohnya yaitu pasien
asma akut episode sedang perlu dinebulasi 2 kali sampai ada perubahan,
apabila tidak ditangani secara tepat maka bisa jatuh ke asma akut episode
berat.
c. Kategori hijau hanya untuk pasien yang apabila tidak gawat dan keadaan
umumnya baik.
2. Dokter kedua
a. Kategori merah hanya untuk penyakit yang pasti mengancam jiwa, misalnya
cidera otak berat, Keto Asidosis Diabetikum (KAD), Hiperosmolar Non Keto
Asidosis (HONK), infarct myocard, fraktur tulang terbuka, femur syok sepsis
dan stroke.
b. Kategori kuning hanya untuk penyakit yang bisa mengancam jiwa misalnya
fraktur tulang tertutup, apendicitis, ileus obstruksi, ileus paralitik, cedera
kepala sedang, colic abdomen,dan pneumonia.
c. Kategori hijau hanya untuk penyakit yang tingkat kegawadaruratannya ringan,
tidak terlalu menghawatirkan, misalnya vulnus appertum, diare, dehidrasi
ringan, demam, mual dan muntah.
3. Dokter ketiga
a. Kategori merah hanya untuk pasien yang berpotensi gawat dan terancam
nyawanya bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya misalnya luka
berat, segala macam syok, patah tulang terbuka dan trauma kepala berat.
b. Karegori kuning hanya untuk pasien yang tidak sampai mengancam nyama
dan anggota badan, misalnya luka ringan yang memerlukan tindakan bedah
minor seperti jahit luka yang kecil.
c. Kategori hijau hanya untuk pasien yang tidak gawat dan tidak darurat
misalnya pasien yang tidak ada luka (tidak perlu tindakan bedah) seperti
pasien batuk pilek.
4.2.3 Struktur Organisasi IGD RSU Denisa Gresik
44
Struktur organisasi di IGD RSU Denisa dapat dilihat pada gambar halaman berikutnya:
Direktur
Kepala IGD
Instalasi Lain
Dokter Umum
Konsultan
Kepala Ruangan
Koordinator
Pelayanan Medis
Koordinator
Pelayanan
Keperawatan
Koordiator
Administrasi, Logistik
dan Ambulance
Gambar 4.7 Struktur Organisasi IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Struktur Organisasi IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik sudah cukup jelas.
Direktur memberi tanggung jawab kepada kepala IGD dan kepala IGD memberi tanggung
jawab kepada tiap-tiap koordinator sehingga anggotanya dapat lebih baik menjalankan
fungsinya.
4.2.4 Ketenagaan IGD RSU Denisa Gresik
Tabel 4.9 Tenaga Dokter IGD RSU Denisa Gresik
45
N
O
1
2
3
4
Tenaga Dokter
Pendidika
Status
n
Pegawai
Diikuti
Dokter Umum
S1 Ked
Tetap
ATLS, PONED, APN
Dokter Umum
S1 Ked
Tetap
Dokter Umum
S1 Ked
Tetap
Dokter Umum
S1 Ked
Tetap
ATLS, ACLS
Kebutuhan jenis tenaga dokter di IGD berdasarkan pedoman perhitungan tenaga
dokter yang sudah ditetapkan, Rumah Sakit Umum Denisa Gresik sudah terpenuhi menurut
standar depkes yaitu berjumlah 4 dokter. Berikut perhitungan pola ketenagaan dokter IGD
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik :
Tenaga
Pendidikan
Status
Paramedis
Pegawai
Diikuti
Perawat
S1 Kep
Tetap
PPGD, BLS, ECG
Perawat
S1 Kep
Tetap
PPGD, BLS, ECG
Bidan
Akbid
Tetap
Manajemen laktasi
Bidan
Akbid
Tetap
Kebutuhan jenis tenaga paramedis di IGD berdasarkan pedoman perhitungan tenaga
paramedis berdasarkan beban kerja di IGD belum terpenuhi yaitu jumlah tenaga paramedis di
IGD RSU Denisa berjumlah 4 orang. Menurut standar depkes jumlah tenaga paramedis di
IGD adalah 6 orang sehingga masih dibutuhkan 2 orang lagi. Berikut perhitungan pola
ketenagaan paramedis IGD (Depkes) dan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik:
1. Kebutuhan tenaga perawat di IGD (Depkes)
46
4.
5.
Nama Jabatan
47
6.
Kondisi
Pelaksanaan
Kerja
7.
Atasan
Langsung
8.
Jajaran
Bawahan /
koordinatif
9.
Tugas Pokok
10.
Tanggung
Jawab
11.
Wewenang
12.
Uraian Tugas
5 hari kerja
Jam pelayanan jaga 5 x 7 jam
Jam pelayanan pagi 1 x 7 jam
Jam struktural 4 x 7 jam
Direktur
Melaksanakan,
menyelenggarakan
dan
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di IGD
- Masuk ke dalam struktur Disaster Plan sesuai dengan
tugas yang ada
Memberikan laporan informasi hasil kegiatan IGD kepada
Direktur
Melaporkan hasil kegiatan IGD tepat waktu
Menjadi penghubung komunikasi antara tenaga IGD dengan
direksi dan Instalasi lain yang terkait
Meningkatkan mutu pelayanan IGD
Membawahi secara langsung kepala Instalasi darurat medis /
bedah IGD beserta kru yang berada dibawahnya
Bertanggung jawab terhadap terhadap kualitas sumber daya
insani di IGD
Selalu berinovasi dalam mengembangkan IGD
Selalu mengevaluasi instalasi yang dibawahinya
Berhak untuk memberi informasi kepada direksi mengenai
sikap dan perilaku kru IGD
Memberikan tugas kepada Koordinator pelayanan Medis dan
koordinator pelayanan Keperawatan untuk menyelesaikan
laporan bulanan maksimal tanggal 5 setiap bulannya
Berhak menegur dan memberikan sanksi bagi kru IGD yang
bertindak tidak sesuai protap yang ada
Memberikan tanggung jawab pengurusan ruangan kepada
Koordinator Pelayanan medis
Menjadi pembimbing bila RS menjadi tempat pendidikan
Menilai kru yang berada di bawahnya langsung antara lain
koordinator pelayanan Medis,koordinator pelayanan
keperawatan,koordinator administrasi,
logistik,
dan
ambulance, dokter, perawat maupun tenaga penunjang
lainnya
1. Melaksanakan fungsi perencanaan :
1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
2. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan medis /
keperawatan yang dibutuhkan di Instalasi Gawat
Darurat.
3. Merencanakan jenis kegiatan pada Instalasi Gawat
48
3.
13.
Hasil Kerja
a.
b.
c.
d.
e.
14.
Indikator
Kinerja
a.
b.
c.
d.
e.
50
1.
Nama Jabatan
1
Tersedia
alat-alat penunjang resusitasi dan stabilitasi yang
Fasilitas
dan
lengkap di IGD
Peralatan
Tersedia ruang istirahat dan makan untuk dokter
Tersedia kamar mandi untuk dokter
Tersedia tempat locker untuk dokter
Tersedia ruang untuk melakukan observasi
Tersedia meja untuk menulis
Tersedia kursi yang nyaman untuk mengetik
Tersedia komputer kerja untuk melakukan MRE+triage
Tersedia APD (Alat Pelindung Diri) lengkap untuk
memeriksa pasien yang beresiko tinggi berupa tutup kepala,
kacamata, masker, sarung tangan, celemek, dan sepatu boot
Resiko
Kesalahan dalam memasukkan MRE dan triage
Pekerjaan
Infeksi nosokomial
Terkena dampak dari Disaster yang terjadi di tempat kerja
Kesalahan dalam melakukan penanganan terhadap penderita
Kondisi
7 x 24 jam harus terus ada dokter jaga IGD
Pelaksanaan
Satu hari kerja untuk dokter BP dengan syarat harus
Kerja
sudah ter PPGD
2. Ikhtisar Jabatan
2
3.
3
4.
5.
5
6.
6
7. Atasan
7 Langsung
8. Jajaran
8 Bawahan /
koordinatif
9. Tugas Pokok
Kepala IGD
Tidak ada
52
14. Indikator
1 Kinerja
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
d.
e.
2. Ikhtisar Jabatan
3. Persyaratan
Jabatan
Sarjana keperawatan
4. Resiko
Pekerjaan
5. Kondisi
Pelaksanaan
Kerja
6. Atasan
Langsung
Kepala IGD
7. Jajaran
Bawahan /
koordinatif
Koordinator keperawatan
Koordinator logistik,ambulance dan administrasi
8. Tugas Pokok
1.
Mengawasi semua
pelayanan
keperawatan Instalasi gawat Darurat (IGD) sesuai
standart;
2. Melakukan koordinasi IGD dengan Instalasi terkait
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan di IGD;
3. Melakukan pengendalian, monitoring dan evaluasi
53
tentang
keperawatan,
logistik,Administrasi
dan
ambulance.
4. Menetapkan indikator mutu pelayanan Keperawatan ,
Administrasi dan ambulance IGD.
5. Mengevaluasi
dan menyusun laporan bulanan
kegiatan,rencana
pengadaan,pemeliharaandan
penggunaan alat, obat, dan bahan habis pakai sesuai
kebutuhan ruangan IGD.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
7. Masuk kedalam struktur Disaster Plan sesuai dengan
tugas yang ada.
8. Memonitoring pencatatan dan pelaporan seluruh hasil
kegiatan pelayanan Instalasi perawatan sesuai prosedur
yang berlaku.
9. Mengevaluasi dan memonitoring inventarisasi ruangan
IGD
10. Ikut memeilhara dan merawat fasilitas dari sarana dan
prasarana ambulance
9. Tanggung Jawab
10.
Wewenang
11.
Uraian Tugas
2.
3.
4.
5.
12.
Hasil Kerja
13.
Indikator
Kinerja
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
Nama Jabatan
2.
Ikhtisar Jabatan
3.
Persyaratan
Jabatan
4.
Resiko
Pekerjaan
5.
Kondisi
Pelaksanaan
Kerja
6.
Atasan
Langsung
7.
Jajaran
Bawahan /
koordinatif
Tugas Pokok
8.
9.
Merencanakan
,menggerakkan,mengawasi
dan
mengendalikan kegiatan pelayanan medik diinstalasi
Gawat Darurat
- Masuk ke dalam struktur Disaster Plan sesuai dengan
tugas yang ada
Tanggung Jawab Melaporkan hasil kegiatan IGD tepat waktu paling lambat
56
10.
Wewenang
15Uraian Tugas
1
16Hasil Kerja
1
17Indikator
1 Kinerja
a.
b.
c.
d.
e.
Nama Jabatan
2.
Ikhtisar Jabatan
3.
Persyaratan
Jabatan
4.
Resiko
Pekerjaan
5.
Kondisi
Pelaksanaan
Kerja
6.
Atasan
Langsung
7.
8.
Jajaran
Bawahan /
koordinatif
Tugas Pokok
9.
Tanggung Jawab
Kepala IGD
11.
Uraian Tugas
2.
13. Indikator
Kinerja
Nama Jabatan
2.
Ikhtisar Jabatan
3.
Persyaratan
Hard Competency :
61
Jabatan
5.
Fasilitas
Peralatan
Resiko
Pekerjaan
dan
62
6.
Kondisi
Pelaksanaan
Kerja
7.
Atasan
Langsung
8.
Jajaran
Bawahan /
koordinatif
9.
Tugas Pokok
1. Ikut merencanakan pengadaan pemeliharaan dan
penggunaan alat, obat dan habis pakai sesuai kebutuhan
10.
11.
12.
Tanggung Jawab Menjaga dan merawat setiap fasilitas ruang perawatan baik
fasilitas medis maupun non medis dalam kondisi siap saat
difungsikan
Melaporkan kelengkapan dan kesiapan alat inventaris
rumah tangga setiap bulannya ke Kepala Ruangan IGD
untuk diteruskan kepada Kepala IGD
Mengevaluasi Kebutuhan inventaris alat rumah tangga IGD
untuk perencanaan Penambahan maupun Perampingan
setiap bulanya selanjutnya melaporkan ke Kepala Instalasi
Darurat Medis / Bedah untuk diteruskan ke Kepala IGD
Mengawasi sirkulasi atau alur keluar masuk inventaris
rumah tangga IGD baik yang berhubungan dengan pasien
maupun Instalasi lain RSU Denisa Gresik
Mengingatkan sejawat profesi maupun sejawat lain apabila
Wewenang
ada kekhilafan dalam pemberian pelayanan maupun
interaksi dengan sejawat ketika kerja
Membuat sistim pengaturan dan pengawasan inventaris alat
rumah tangga yang keluar dari IGD oleh karena dipinjam
Instalasi lain, retur karena expired date dan rusak, sehingga
alur keluar masuk alat terawasi dan rencana pengadaan
untuk laporan bulanan
A. Melaksanakan Fungsi Administratif
Uraian Tugas
1. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan seluruh
hasil kegiatan pelayanan di Instalasi perawatan
sesuai dengan prosedur yang berlaku, diantaranya:
- Mencatat pasien yang MRS kedalam buku
register
63
B.
13.
Hasil Kerja
o
o
o
o
-
Indikator
Kinerja
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik mengenai tugas dan wewenang selama bekerja dan
berikut hasil wawancara yang diperoleh :
1. Satu minggu sekali kepala IGD mengadakan bimbingan kepada seluruh staf,
bimbingannya meliputi bagaimana menghadapi kasus kegawatdaruratan, kapan
pasien wajib untuk dirujuk dan bagaimana memilah pasien yang gawat dan tidak.
2. Memberikan orientasi kepada tenaga baru yang akan bekerja di Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik selama seminggu namun setelah itu tenaga baru tersebut
masih dalam pengawasan.
3. Mengadakan pertemuan dengan seluruh staf setiap satu bulan sekali. Pertemuan
tersebut membahas tentang kasus penyakit yang paling banyak di IGD, standar
pelayanan IGD, evaluasi pada respond time, serta evaluasi kinerja satu bulan pada
setiap staf.
4. Membantu memecahkan masalah yang timbul di IGD Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik. Masalah yang dihadapi misalnya kurangnya persediaan barang habis
pakai, alat-alat yang harus dijaga agar tetap berfungsi, dan terkadang kurangnya
respond time.
5. Mengadakan kerjasama dengan instalasi tekait lainnya yaitu Laboratorium,
Radiologi, dan Instalasi Farmasi.
65
6. Melakukan kerjasama dengan institusi terkait di luar Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik masih belum terlaksana.
7. Kepala IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik telah mengikuti pelatihan
penanggulangan gawat darurat (PPGD, ATLS, ACLS).
Selanjutnya yaitu melakukan wawancara dengan koordinator pelayanan keperawatan
IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik mengenai tugas dan wewenangnya selama bekerja
dan berikut hasil wawancara yang diperoleh :
1. Koordinator Pelayanan Keperawatan IGD menginvestaris alat - alat yang ada di IGD
dan menyiapkan alat-alat tersebut agar bisa siap pakai.
2. Menyusun dan mengatur jam kerja tenaga perawatan menjadi 3 shift beserta hari
liburnya. Hal ini akan berubah setiap 4 bulan sekali.
3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawat IGD pada awal dia bekerja
mulai dari posisi alat sampai situasi ruangan IGD.
4. Memberikan pengarahan kepada tenaga perawat untuk melaksanakan asuhan
keperawatan misalnya melengkapi status pasien.
5. Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga lain, misalnya dengan tenaga
laboratorium, membahas tentang respond time dalam pengambilan darah, bagaimana
caranya agar pasien tidak menunggu terlalu lama. Mengadakan pertemuan dengan
tenaga gizi dan membahas bagaimana cara mengatur diet makanan pasien. Selain itu
juga mengadakan pertemuan dengan tenaga radiologi dan membahas tentang respond
time supaya pasien tidak menunggu lama saat mengambil hasil radiologi.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan misalnya
seorang perawat mengikuti seminar atau pelatihan kemudian di sosialisasikan dengan
tenaga yang lain dalam bentuk pertemuan ilmiah. Seminar dan pelatihan tersebut
membahas antara lain tentang cara perawatan luka masa kini serta cara memasang
kateter yang benar
7. Mengadakan pengecekan alat di IGD dan mengajukan permintaan alat yang
dibutuhkan kepada direktur Rumah Sakit, misalnya Instalasi membutuhkan alat
stetoskop dewasa/bayi, maka diajukan permohonan alat kepada direktur.
8. Menyusun dalam bentuk tertulis (buku) tentang alat, obat dan bahan lain yang
digunakan dalam perawatan pasien. Hal ini untuk memudahkan dalam menyiapkan
alat dan pengadaan obat dan bahan lain yang dibutuhkan pasien selanjutnya.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan dalam bentuk pembukuan
misalnya jika pasien menggunakan tabung oksigen maka di dalam buku tersebut
tertera tanggal berapa sampai tanggal berapa serta lamanya (jam) pasien
menggunakan alat tersebut.
4.2.6. Kewajiban petugas dan Alur Pelayanan Pasien IGD RSU Denisa Gresik
66
6. Mengisi buku Visite Pasien yang ada di Ruang IGD Rumah Sakit Denisa Gresik.
Alur Pelayanan Pasien IGD RSU Denisa Gresik
67
Gambar 4.8 Bagan Alur Pelayanan Pasien IGD RSU Denisa Gresik
Pasien yang berobat harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di pendaftaran. Apabila
kondisi pasien tidak memungkinkan untuk jalan sendiri maka ada petugas transportasi yang
68
membawa kursi roda atau brankar ke tempat pasien yang baru datang. Dokter atau perawat
jaga menerima pasien, menilai tingkat kegawatannya (gawat darurat, gawat tidak darurat,
darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat) dan memilah pasien menurut kasusnya
(Bedah, Non Bedah dan Obgyn), memberi label sesuai tingkat kegawatannya. Kemudian,
dokter jaga dan perawat jaga menerima pasien dari ruang triage. Dokter jaga dan perawat
jaga melakukan pemeriksaan fisik diantaranya melakukan anamnesa pasien meliputi
identitas, keluhan utama, riwayat penyakit dan lain-lain. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital meliputi tensi, nadi, pernafasan, temperature dan pemeriksaan fisik lain sesuai dengan
standar keperawatan. Dokter jaga memeriksa pasien meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi. Dokter jaga dan perawat jaga mencatat dan melengkapi anamnesis dan
pemeriksaan fisik ke kartu rekam medik pasien.
Melakukan tindakan dan pengobatan, perawat jaga merencanakan dan melakukan
tindakan keperawatan terhadap pasien sesuai indikasi, melakukan observasi pada pasien
setelah dilakukan tindakan keperawatan sebelum pasien keluar/meninggalkan IGD,
melakukan tindakan medis sesuai dengan pelimpahan tugas dan wewenang dokter,
melaporkan hasil tindakan ke dokter jaga. Sedangkan dokter jaga memberikan tindakan dan
pengobatan sesuai kasus, merekomendasikan pemeriksaan penunjang, konsul pada dokter
spesialis sesuai dengan kasusnya, mencatat tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan
pada kartu rekam medis, menentukan pasien untuk rawat inap atau rawat jalan. Dokter
spesialis menerima konsulan dari dokter jaga, melakukan pemeriksaan, merekomendasikan
pemeriksaan
penunjang,
memberikan
tindakan
dan
pengobatan
sesuai
kasus,
Pada bagan alur pelayanan pasien IGD perlu adanya revisi. Revisi tersebut yaitu kata
membaik yang dalam bagan ini berbentuk persegi, dimana seharusnya berbentuk belah
69
ketupat. Hal tersebut dikarenakan kata membaik disini merupakan suatu pilihan, pasien itu
membaik atau tidak.
Tabel 4.17 Jumlah Kunjungan pasien IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik tahun
2011 - 2012
Tahun
70
1.
Jumlah
Kunjungan
2050
2135
4185
2885
2945
5830
4935
5080 10015
IGD
Grafik 4.1 Jumlah Kunjungan IGD Tahun 2011-2012
2885
2945
3000
2500
2050
2135
2000
Laki-laki
Perempuan
1500
1000
500
0
Tahun 2011
Tahun 2012
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat terjadi peningkatan kunjungan pasien
di IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik pada tahun 2011 - 2012. Berikut adalah daftar 10
penyakit di IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
Tabel 4.18 Sepuluh Besar Kasus / Penyakit di IGD Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Kode ICD
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Penyakit
J06.9
A09
A01
A01
O42.9
-
10
10 Besar Kasus/Penyakit
Total
Jumlah
Kasus/Penyakit
1026
962
936
858
1245
-
Kasus/Penyakit
10.20%
19.71%
19.83%
20.50%
29.75%
-
4.19 Pencapaian Standar Pelayanan minimal di IGD Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik
Hasil
Hasil
N
Indikator
Standar Numerato Denominato Pencapaian
o
r
r
1
Kemampuan
menangani
life
100%
71
2.980
4.185
71.2%
pelayanan
gawat
3 Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang
bersertifikat yang masih berlaku
Ketersediaan tim
4 penanggulangan bencana
24 jam
24 jam
24 jam
17
21
80.95%
1tim
20
25%
70%
120
180
66.67%
dua per
seribu
(pindah
ke
pelayana
n rawat
inap
setelah 8
jam
100%
satu tim
5 menit
terlayani
Waktu tanggap pelayanan Dokter
5
setelah
di Gawat Darurat
pasien
datang
6 Kepuasan Pelanggan
720 jam
4.3 Hasil Magang di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSU Denisa Gresik
4.3.1 Gambaran Umum IRJ RSU Denisa Gresik
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik memiliki IRJ yang terdiri dari Poli Umum, Poli
Gigi, Poli Anak, Poli Obsgyn, Poli Bedah, Poli Penyakit Dalam, Poli Kulit Kelamin.
Pelayanan yang diberikan IRJ di Rumah Sakit Denisa Gresik yaitu pada hari senin sampai
sabtu pukul 08.00 13.00. Ruang Lingkup IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik mencakup
proses penerimaan, pendaftaran, pemeriksaan fisik, memberikan tindakan dan / pengobatan,
rujukan pemeriksaan penunjang (bila diperlukan), observasi, rujukan rawat inap, rujukan ke
fasilitas pelayanan kesehatan lain.
Falsafah dan Tujuan IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Falsafah IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Mewujudkan Instalasi Rawat Jalan sebagai Instalasi pelayanan medik yang cepat dan
professional
Tujuan IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
72
Tujuan umum
Memberikan pelayanan medik rawat jalan sesuai dengan standar mutu dan etika
profesi
Tujuan khusus
Kepala IRJ
Instalasi Lain
Dokter Umum,
Gigi, dan Spesialis
Konsultan
lainnya
Kepala Ruangan
Koordinator
Pelayanan Medis
Koordinator
Pelayanan
Keperawatan
Koordiator
Administrasi, dan
Logistik
Gambar 4.9 Struktur Organisasi IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
4.3.3 Ketenagaan IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Tabel 4.20 Tenaga Dokter IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
N
Tenaga Dokter
Pendidikan
Status Pegawai
O
1.
2.
3.
Dokter Umum
S1 Ked
Dokter Gigi
S1 Ked
Dokter Spesialis Spesialis
Tetap
Tetap
Paruh Waktu
4.
Anak
Dokter Spesialis Spesialis
Paruh Waktu
73
5.
obsgyn
Dokter Spesialis Spesialis
Paruh Waktu
6.
Bedah
Dokter Spesialis Spesialis
Paruh Waktu
7.
Penyakit Dalam
Dokter
Kulit Spesialis
Paruh Waktu
Kelamin
Kebutuhan jenis tenaga dokter umum, gigi dan spesialis IRJ Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik sudah memenuhi.
Tabel 4.21 Tenaga Paramedis IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
N
O
1
2
3
Tenaga
Pendidikan
Status
Paramedis
Pegawai
Bidan
Akbid
Tetap
Bidan
Akbid
Tetap
Bidan
Akbid
Tetap
Kebutuhan jenis tenaga paramedis IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
berdasarkan pedoman perhitungan tenaga paramedis berdasarkan beban kerja IRJ belum
terpenuhi yaitu jumlah tenaga paramedis IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik berjumlah 3
orang. Menurut standar depkes jumlah tenaga paramedis IRJ adalah 5 orang sehingga masih
dibutuhkan 2 orang lagi. Berikut perhitungan pola ketenagaan paramedik di IRJ Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik :
Kebutuhan tenaga Paramedis di IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Rata-rata jumlah pasien perhari
= 15 pasien
= 15 menit
Jam efektif/hari
= 7 jam
Koreksi
= 25%
Rata-rata jumlah pasien/hari x jumlah jam perawatan/hari (15 menit)+25% (koresi)+Loss day
jam kerja efektif/tahun
Kebutuhan tenaga di IRJA (Belum ditambah Loss) = 15x15 + 25% = 0,5 + 1,3 = 1,8 = 2
orang + 1 karu = 3 orang
7x60
74
Jadi kebutuhan tenaga di IRJA apabila ditambah dengan loss day sebanyak = 3 + 1 = 4 orang
+ 1 Karu = 5 orang.
4.3.4 Job Description IRJ Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Job description Kepala Ruangan Rawat Jalan, Pelaksana Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik secara umum adalah sebagai berikut :
Tabel 4.22 Job Description Kepala Ruangan Rawat Jalan
1.
2.
Nama Jabatan
Ikhtisar Jabatan
dan
tanggung
jawab
dalam
mengawasi
dan
Persyaratan
Jabatan
S1 Keperawatan
Memiliki pengalaman sekurang kurangnya 2 tahun.
D3 Keperawatan / D3 Kebidanan
Memiliki pengalaman sekurang kurangnya 3 tahun
Soft Competency :
Sehat jasmani dan rohani dan tidak sedang dalam proses
masalah keduanya.
Memiliki kemampuan kepemimpinan
Memiliki sensitifitas terhadap masalah keperawatan dalam
Rumah Sakit.
Memiliki ketelitian dan kepekaan sosial yang memadahi.
Memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi.
Mampu berkomunikasi verbal dan non verbal dengan baik.
Bertanggung jawab
Other competency :
Mempunyai loyalitas dan pengabdian terhadap RSU Denisa
75
Gresik
4.
5.
Tugas Pokok
6.
Uraian Tugas
2.
Nama Jabatan
Ikhtisar Jabatan
3.
Persyaratan
Jabatan
c. Berpenampilan menarik
d. Mempunyai komitmen dan pengabdian terhadap RSU Denisa
Gresik
e. Sehat jasmani dan rohani.
f. Bertanggung jawab
Tanggung Jawab
5.
Tugas Pokok
6.
Uraian Tugas
perawatan
serta
memudahkan
pasien
dalam
menerima pelayanan.
c. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter ( memberikan
penjelasan dan menyiapkan pasien untuk tindakan tindakan )
d. Melaksanakan
penyuluhan
kesehatan
secara
perorangan/kelompok sesuai dengan kebutuhan.
e. Memelihara peralatan medis/perawatan dalam keadaan siap
pakai.
f. Memberi petunjuk pada pasien untuk kunjungan ulang,
terutama pasien yang pertama kali berkunjung ataupun
keperluan lain yang berhubungan dengan penyakitnya.
g. Membantu dokter dalam melaksanakan merujuk pasien kepada
anggota
tim
kesehatan
lain
sesuai
kebutuhan
untuk
No
1.
Poliklinik
Umum
Jadwal
Jam kerja
Pagi
2.
Gigi
3.
Anak
4.
Obsgyn
4.
Bedah
Sabtu
Pagi
5.
Penyakit Dalam
5.
Siang
/d 08.30
B. Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
78
Pelaksana
Alur Proses
Mulai
Menerima, Mendaftar
Petugas Administrasi/Perawat
Jaga
Tidak
Baru
Ambil
Kartu lama
Petugas Administrasi/
Perawat Jaga
Dokter Spesialis
Ya
No RM
Baru
Pemeriksaan Dokter
Pemeriksaan Penunjang
Dokter Spesialis
Tidak
Konsul
Dokter Spesialis
Dokter Spesialis
Penunjang
Ya
(Lab, Radiologi)
Tidak
Dokter Spesialis
Dokter Spesialis
IRNA
Ya
Ya
MRS Dokter
Spesialis
Lain
Spesialis
Tidak
Dokter Spesialis
Petugas Administrasi/
Perawat Jaga
Pemberian Resep
Administrasi
Selesai
Gambar 4.10 Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
79
Pasien yang berobat harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di pendaftaran. Petugas
atau perawat jaga menanyakan kepada pasien apakah pasien sebelumnya pernah berobat di
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik atau tidak untuk mengetahui pasien memiliki nomer
rekam medis di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik atau tidak. Pasien yang sudah pernah
berobat di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik maka petugasnya akan mencari nomer rekam
medis yang lama, sedangkan pasien yang belum pernah berobat di Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik maka petugas akan membuat nomer rekam medis baru. Perawat jaga
melakukan pemeriksaan fisik diantaranya melakukan anamnesa pasien meliputi identitas,
keluhan utama, riwayat penyakit dan lain-lain. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
meliputi tensi, nadi, pernafasan, temperature dan pemeriksaan fisik lain sesuai dengan standar
keperawatan. Perawat memberikan status pasien yang telah di anamnesa ke dokter spesialis
yang dituju untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter spesialis akan melakukan
pemeriksaan penunjang (lab atau radiologi) apabila dibutuhkan. Dokter spesialis setelah
melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan ternyata pasien memerlukan bidang spesialis
lain maka akan disarankan untuk konsul ke spesialis lain. Dokter spesialis menentukan pasien
untuk rawat inap atau rawat jalan, apabila pasien tidak memerlukan rawat inap maka dokter
spesialis akan memberikan resep. Pada administrasi, petugasnya menerima kartu rekam
medik dari perawat, melengkapi identitas pasien, memasukkan identitas pasien ke dalam
program sistem informasi manajemen Rumah Sakit, memberikan/menuliskan nomor rekam
medik dan no registrasi ke status rekam medik pasien, dan terkahir pasien yaitu melakukan
pembayaran di petugas kasir.
4.3.6
Pasien Baru
2011
2012
197
222
207
223
224
235
238
237
240
241
Pasien Lama
2011
2012
236
467
250
501
266
511
284
513
288
554
80
Juni
244
249
352
562
596 Pasien
811 Pasien
Juli
252
213
364
559
616 Pasien
772 Pasien
Agustus
228
190
329
538
557 Pasien
728 Pasien
September
220
193
305
540
525 Pasien
733 Pasien
Oktober
253
203
396
564
649 Pasien
767 Pasien
November
267
210
416
571
683 Pasien
781 Pasien
Desember
268
215
479
609
747 Pasien
824 Pasien
Berdasarkan tabel di atas jumlah kunjungan Pasien IRJ Rumah Sakit Umum Denisa
Gresik pada tahun 2011 setiap bulan secara keseluruhan rat-rata mengalami peningkatan,
namun pada bulan agustus dan september mengalami penurunan. Penurunan kunjungan
pasien IRJ Rumah Sakit Umum Denisa bisa disebabkan karena bulan tersebut sedang
berpuasa dan merayakan hari raya idul fitri. Jumlah kunjungan pasien IRJ Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik Tahun 2012 pada bulan juli dan agustus juga mengalami penurunan
dan juga bisa disebabkan karena bulan tersebut sedang berpuasa dan merayakan hari raya idul
fitri.
4.3.7 Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik
Penyakit tropik infeksi masih mendominasi pasien yang berobat di Rumah Sakit
Umum Denisa Gresik. Di bawah ini Rumah Sakit Umum Denisa Gresik telah membagi
penyakit rawat jalan terbanyak menjadi 4 triwulan pada tahun 2011.
Tabel 4.23 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan I Tahun 2011
No
Jenis Kasus
Jumlah Kasus
(%)
1
Pengawasan Kehamilan Normal
636
51,96
2
Infeksi saluran Nafas
181
14,79
3
Infertilitas
82
6,69
4
Amenorhea
73
5,96
5
Kista dan abses kelenjar Bartolin
70
5,72
6
Menometrorarghia
50
4,08
7
Diare
48
3,92
8
Gangguan Haid
30
2,45
9
Demam Thypoid
27
2,21
10 Gastritis Duodenitis
27
2,21
Total
1224
100
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik tahun
2011.
Tabel 4.24 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan II Tahun 2011
N
Jenis Kasus
Jumlah Kasus
81
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis Kasus
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Bartholin
Demam Thypoid
Tonsilitis akut
Menometrorarghia
Hipertensi
Jumlah Kasus
600
191
83
70
56
50
Total
48
30
27
25
4,24
4,07
2,54
2,29
2,12
1180
100
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2011
Tabel 4.25 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan IV Tahun 2011
No
Jenis Kasus
Jumlah Kasus
1
2
3
638
255
169
Infertilitas
101
82
5
6
7
Diare
Gangguan Haid
Pemeriksaan kesehatan bayi dan
8
9
anak
Kehamilan lain berakibat abortus
Kista dan kelenjar abses bartholin
10
80
68
65
65
56
47
1544
5,18
4,40
4,21
4,21
3,63
3,04
100
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2011
Berdasarkan sepuluh penyakit rawat jalan empat triwulan diatas dapat disimpulkan
sepuluh pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik pada tahun 2011 sebagai
berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis Kasus
Jumlah Kasus
(%)
Pengawasan Kehamilan Normal
2499
50,33
Infeksi saluran Nafas
708
14,26
Amenorhea
457
9,20
Infertilitas
368
7,41
Diare
276
5,56
Kista dan Abses Kelenjar Bartholin 255
5,14
Gangguan Haid
133
2,68
Menometrorarghia
129
2,6
Demam Thypoid
75
1,51
Kehamilan lain berakibat abortus
65
1,31
Total
4965
100
Berdasarkan tabel diatas pasien rawat jalan Triwulan I tahun 2011 penyakit terbanyak
adalah Pengawasan kehamilan Normal. Mayoritas pasien yang berkunjung di Rumah Sakit
Umum Denisa adalah pasien Bersalin. Sebaiknya pihak instalasi farmasi Rumah Sakit Umum
Denisa Gresik menyediakan multivitamin bagi ibu hamil sebagai pemakaian obat terbanyak,
dan antibiotik juga harus banyak disediakan dikarenakan banyaknya pasien infeksi saluran
nafas (ISPA) yang berobat di Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
V .2.c. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan
Tabel 11
10 Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan I Tahun 2012
Prosentase
83
Kode ICD 10
No
Jenis Kasus
Jumlah
Kasus
214
70
48
1
2
3
dari total
kasus
39,77
13,01
8,92
Analisa Penyebab :
Berdasarkan hasil Rekapitulasi Morbiditas pasien rawat jalan Triwulan I tahun 2012
penyakit terbanyak adalah Infeksi Saluran Nafas.
Rekomendasi :
Supaya dapat di tentukan Pemakaian obat terbanyak adalah obat untuk kehamilan
(Multivitamin Kehamilan), dan diharapkan Instalasi Farmasi bisa menyediakan Obat
tersebut. Dan yang harus disediakan lagi adalah obat untuk ISPA karena banyaknya
prosentase dari total kasus tersebut.
Tabel 12
10 Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan II Tahun 2012
No
1
2
3
Jenis Kasus
Jumlah
Kasus
Amenore
ISPA
Diare & GE
346
226
71
84
Prosentase
dari total
kasus
34,25
22,37
7,02
Kode ICD 10
N91
J06.9
A09
Analisa Epidemiologi
Berdasarkan hasil Rekapitulasi Morbiditas pasien rawat jalan Triwulan II tahun
2012 penyakit terbanyak adalah Amenore
Analisa Penyebab :
hal ini disebabkan karena mayoritas pasien yang berkunjung di Rumah Sakit
Umum Denisa adalah pasien Bersalin. Sehingga dapat di tentukan Pemakaian obat
terbanyak adalah obat untuk kehamilan (Multivitamin Kehamilan), dan diharapkan
Instalasi Farmasi bisa menyediakan Obat tersebut. Dan yang harus disediakan lagi adalah
obat untuk ISPA karena banyaknya prosentase dari total kasus tersebut
Tabel 13
10 Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan III Tahun 2012
No
1
2
Jenis Kasus
Jumlah
Kasus
ISPA
Gastritis dan duodenitis
202
70
85
Prosentase
dari total
kasus
30,23
10,47
Kode ICD 10
J06.9
K29
3
4
5
6
7
8
9
10
63
9,43
N91.3
Z00.2
58
8,68
56
Diare
Faringitis Akut
Kehamilan lain yang berakhir
dengan abortus
Demam tifoid dan paratifoid
Demam bolak-balik
55
43
8,38
8,23
6,43
43
40
38
6,43
5,98
5,68
Total
668
100
N97
A09
J02
O06
A01
A68
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2012
Analisa Epidemiologi
Berdasarkan hasil Rekapitulasi Morbiditas pasien rawat jalan Triwulan III tahun
2012 penyakit terbanyak adalah ISPA
Analisa Penyebab :
hal ini disebabkan karena mayoritas pasien yang berkunjung di Rumah Sakit
Umum Denisa adalah pasien Bersalin. Sehingga dapat di tentukan Pemakaian obat
terbanyak adalah obat untuk kehamilan (Multivitamin Kehamilan), dan diharapkan
Instalasi Farmasi bisa menyediakan Obat tersebut. Dan yang harus disediakan lagi adalah
obat untuk Gastritis dan duodenitis karena banyaknya prosentase dari total kasus
tersebut.
Tabel 14
10 Penyakit Terbanyak di Rawat Jalan Triwulan IV Tahun 2012
86
No
Jenis Kasus
Jumlah
Kasus
1
2
3
638
255
169
4
5
6
7
Infertilitas
Diare
Gangguan Haid
Pemeriksaan kesehatan bayi dan
anak
Kehamilan lain berakibat abortus
Kista dan kelenjar abses bartholin
101
80
68
65
47
1544
8
9
10
65
56
Prosentase
dari total
kasus
41,32
16,52
10,95
6,54
5,18
4,40
4,21
4,21
3,63
3,04
100
Kode ICD 10
Z34
N75.9
J06.9
N97.9
N92.1
N92.1
Z00.1
O06
N91.2
Z00.0
Sumber : Laporan Kegiatan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Denisa Gresik Tahun
2012
Analisa Epidemiologi
Berdasarkan hasil Rekapitulasi Morbiditas pasien rawat jalan Triwulan IV tahun 2012
penyakit terbanyak adalah Pengawasan kehamilan Normal
Analisa Penyebab :
hal ini disebabkan karena mayoritas pasien yang berkunjung di Rumah Sakit Umum
Denisa adalah pasien Bersalin. Sehingga dapat di tentukan Pemakaian obat terbanyak
adalah obat untuk kehamilan (Multivitamin Kehamilan), dan diharapkan Instalasi
Farmasi bisa menyediakan Obat tersebut. Dan yang harus disediakan lagi adalah obat
untuk Amenorhea karena banyaknya prosentase dari total kasus tersebut
87
88
Daftar pustaka
A.
Kosasih
Djahiri.
1996.
Dasar-Dasar
Umum
Metodologi
89
90
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa direktur RS tidak bertanggung jawab
secara langsung dengan instalasi gawat darurat, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan,
instalasi penunjang medik, perlu adanya the middle line yang menjadi penguhubung
kelompok pelaksana (instalasi-instalasi) dengan kelompok strategis (Direktur RS). Penulis
menyarankan gambar di halaman berikut ini. GAMBAR
Tabel x.x Jumlah Kunjungan Pasien IRJ RSU Denisa Gresik Tahun 2011
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pasien lama
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
TRIWULAN IV
1103
1124
954
1659
Pasien Baru
680
761
791
920
Jumlah
1783
1875
1745
2579
Tabel x.x Jumlah Kunjungan Pasien IRJ RSU Denisa Gresik Tahun 2012
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pasien lama
Jumlah
91
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
TRIWULAN IV
428
1084
704
1183
256
442
535
589
684
1526
1239
1772
Hehe
Bulan
Pasien Baru
Pasien Lama
Jumlah
Kunjungan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
197
207
224
238
240
244
252
228
220
253
267
236
250
266
284
288
352
364
329
305
396
416
92
Pasien
433 Pasien
457 Pasien
490 Pasien
522 Pasien
528 Pasien
596 Pasien
616 Pasien
557 Pasien
525 Pasien
649 Pasien
683 Pasien
Desember
268
479
747 Pasien
Berdasarkan tabel di atas jumlah kunjungan Pasien IRJ RSU Denisa Gresik pada tahun 2011
setiap bulan secara keseluruhan rat-rata mengalami peningkatan, namun pada bulan agustus
dan september mengalami penurunan. Penurunan kunjungan pasien IRJ RSU Denisa bisa
disebabkan karena bulan tersebut sedang berpuasa dan merayakan hari raya idul fitri.
Tabel 4.23 Jumlah Kunjungan Pasien IRJ RSU Denisa Gresik Tahun 2012
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pasien Baru
222
223
235
237
241
249
213
190
193
203
210
215
Pasien Lama
467
501
511
513
554
562
559
538
540
564
571
609
Jumlah Kunjungan
Pasien
689 Pasien
724Pasien
746 Pasien
750 Pasien
795 Pasien
811 Pasien
772 Pasien
728 Pasien
733 Pasien
767 Pasien
781 Pasien
824 Pasien
Unit
bagian terkecil dr sesuatu yg dapat berdiri sendiri; satuan: keluarga merupakan -- sosial yg
paling kecil; desa sbg -- kelompok hidup masyarakat;
Instalasi
perangkat peralatan teknik beserta perleng-kapannya yg dipasang pd posisinya dan siap
dipergunakan (generator, mesin diesel, bangunan pabrik, dsb):
Kebijakan:
rangkaian konsep dan asas yg menjadi garis besar dan dasar rencana dl pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tt pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan
cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sbg garis pedoman untuk manajemen dl usaha
mencapai sasaran; garis haluan: - Pemerintah mengenai moneter perlu dibahas oleh DPR;
93