Anda di halaman 1dari 26

Pendekatan Sistem

dalam Keperawatan
Ns. Nedra Wati Zaly, S.Kep., M.Kep
Bahan Kajian
Pendekatan Sistem dalam Keperawatan

2
1
Konsep Sistem Konsep Sistem
Pendidikan Pelayanan
Keperawatan di Kesehatan di
Indonesia Indonesia
Pendahuluan

 Dalam keperawatan, teori sistem merupakan suatu kesatuan yang harus di


pelajari oleh seorang perawat sehingga dapat diterapkan dalam proses
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dalam sistem ada beberapa subsistem
yang saling mendukung.

 Dalam keperawatan, teori sistem merupakan suatu kesatuan yang harus


dipelajari oleh seorang perawat sehingga dapat diterapkan dalam proses
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dalam sistem ada beberapa subsistem
yang saling mendukung
DEFINISI

 Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen
yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
 Pendekatan sistem dapat di definisikan untuk memandang sesuatu system
yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen atau
unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi, saling tergantung
dalam mencapai tujuan.
 Pendekatan sistem meliputi cara berpikir tentang fenomena secara
keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah atau
pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah karena beberapa faktor)
CIRI-CIRI SUATU SISTEM

1. Komponen di dalam sistem bersifat mandiri, saling berhubungan, saling


bergantung & berinteraksi dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan
berdasarkan kebutuhan bersama
2. Pengorganisasian komponen dalam dalam sistem bersifat teratur dan memiliki
struktur yang diakui
3. Terdapat komunikasi yang menghubungkan satu komponen dengan komponen
lain di dalam lingkungan yang berfungsi mengatur pertukaran energi antara
sistem dan lingkungan
4. Berorientasi pada hasil/tujuan yang diharapkan berdasarkan kebutuhan dan
tercapainya tujuan yang akan memelihara kelanggengan keseluruhan
Komponen Sistem dalam Keperawatan
 Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen,
sebagai berikut :
1. Input (Masukan). Masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi
yang berasal dari pengkajian klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan
lingkungan dan fungsi fisiologis klien).
2. Output (Hasil). Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses
keperawatan adalah dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau
tetap stabil sebagai hasil asuhan keperawatan.
3. Feed back (Umpan balik). Umpan balik berperan untuk memberikan informasi
sebuah sistem tentang bagaimana sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses
keperawatan hasil menggambarkan respons klien terhadap intervensi
keperawatan.
4. Proses (Isi). Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu,
penggunaan proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tentang
pelayanan keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.
Konsep Sistem
Pendidikan Keperawatan
di Indonesia
Landasan Pengembangan Sistem
Pendidikan Tinggi Keperawatan
 Peraturan Presiden No. 8/2012 tentang KKNI
 UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
 UU No. 38/ 2014 tentang Keperawatan
 PP no. 14/2013 tentang Pengelolaan Pendidikan Tinggi
 Permendikbud 73/2013 tentang implementasi KKNI
 Permendikbud 49/2014 tentang SNPT
 Permendikbud 50/2014 tentang SPMPT
 Permendikbud 81/2014 tentang IJASAH, transkrip dan SKPI
 Permendikbud 87/2014 tentang Akreditasi
 Permendikbud 95/2014 tentang Pendirian, perubahan dan pembubaran PT
Alasan Pengembangan Sistem
Pendidikan Tinggi Keperawatan
 Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia
 Kebijakan nasional
 Tuntutan kebutuhan masyarakat
 Perkembangan profesionalisme
Jenjang Pendidikan Keperawatan Di
Indonesia
Pendidikan Vokasi Pendidikan Akademik Pendidikan Profesi
DIII Keperawatan Sarjana Keperawatan Ners
DIV Keperawatan Magister Keperawatan Ners Spesialis
Keperawatan … (SP1)
Doktor Keperawatan Ners Konsultan
Keperawatan …. (SP2)
UU no.12 tahun 2012 Pasal 15
 Pendidikan akademik merupakan Pendidikan Tinggi program sarjana dan/atau
program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan
cabang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

UU no.12 tahun 2012 Pasal 17


 Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang
menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan
keahlian khusus.
Perbedaan Kompetensi Keilmuan
Jenjang Pendidikan
Jenjang Kompetensi Keilmuan
Pendidikan

Vokasi Paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan


dan keterampilan tertentu secara umum

Akademik Paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan


(144 sks, 4 s.d 5 dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis
tahun) bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan
tersebut secara mendalam

Profesi Paling sedikit menguasai konsep aplikasi bidang pengetahuan


(36 sks, 1 s.d 2 dan keterampilan tertentu
tahun)
Profil Lulusan Ners

1. Care Provider (Pemberi Asuhan Keperawatan)


2. Community Leader (Pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun
sosial)
3. Educator (Pendidikan kesehatan bagi klien, keluarga dan masyarakat)
4. Manager (Pengelola asuhan keperawatan)
5. Researcher (Peneliti )
Konsep Sistem Pelayanan Kesehatan di
Indonesia
 Setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga
dan ataupun masyarakat (Levey dan Loomba)
Bentuk dan Jenis pelayanan Kesehatan
di Indonesia ditentukan :
 Pengorganisasian pelayanan Sendiri atau bersama sama
 Lingkup upaya dan kegiatannya Pemeliharaan, peningkatan, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan atau kombinasi
 Sasaran pelayanan kesehatan Perseorangan, kelompok atau masyarakat
Syarat- syarat Pokok
Pelayanan Kesehatan
1. Tersedia dan berkesinambungan (Available dan Continous)
Semua jenis pelayanan dan keberadaannya setiap saat tidak sulit ditemukan bila
dibutuhkan..
2. Dapat diterima dan wajar (Acceptable & Appropriate)
Tak bertentangan dengan budaya,keyakinan, kepercayaan, adat istiadat masyarakat
3. Mudah dicapai (Accesible)
Pengaturan distribusi sarana kesehatan
4. Mudah dijangkau (Affordable)
Sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat
5. Bermutu (Quality)
Tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, sesuai kode etik dan
standar
Masalah Pelayanan Kesehatan

1. Fragmentasi pelayanan kesehatan


 Munculnya Spesialisasi dan subspesialisasi
 Menyulitkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan berkelanjutan
2. Perubahan sifat pelayanan kesehatan
 Merubah orientasi penyelenggara dengan memfokuskan pada sign dan simptom
serta fisik dengan meninggalkan orientasi menyeluruh,
 Ketergantungan terhadap peralatan canggih
 Hubungan tenaga kesehatan – pasien renggang
 Biaya kesehatan mahal
Pelayanan Kesehatan Menyeluruh Dan
Terpadu (comprehensive and integrated health services)
 Pelayanan kesehatan yang memadukan berbagai upaya yang dibutuhkan
masyarakat (promosi, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan) yang
diselenggarakan secara bersamaan.

 Menerapkan pendekatan menyeluruh (holistic approach) yaitu tidak hanya


memper hatikan keluhan penderita tetapi juga mem-perhatikan berbagai
aspek kehidupan dari para pemakai jasa pelayanan kesehatan.
STRATIFIKASI PELAYANAN KESEHATAN

 Sebagai suatu sistem untuk menerapkan pelayanan kesehatan menyeluruh dan


terpadu.
 Pelayanan kesehatan dibagi dalam berbagai strata (tingkatan)
 Masing masing strata diikat dengan suatu mekanisme hubungan kerja sehingga
menjadi kesatuan yang terpadu.
STRUKTUR PELAYANAN KES
Pembagian Strata Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary health services)
 Pelayanan kesehatan bersifat pokok (Basic health services) yang sangat
dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat, Contoh : Pelayanan
kesehatan di Puskesmas, Praktek Dokter Keluarga, Balai pengobatan,dsb
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (Secondary health services)
 Pelayanan kesehatan yang bersifat lanjutan yang tidak dapat tertangani
oleh pelayanan kesehatan tingkat pertama Memerlukan perawatan inap
(in patient services) Perlu tenaga spesialis Contoh : Pelayanan kesehatan
pada Rumah Sakit tipe D dan tipe C
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (Tertiary health services)
 Pelayanan kesehatan lanjutan yang tidak dapat tertangani oleh pelayanan
kesehatan tingkat kedua, Pelayanan kesehatan bersifat kompleks dan
Membutuhkan tenaga subspesialis Contoh : Pelayanan kesehatan pada
Rumah Sakit tipe B dan A

Anda mungkin juga menyukai