Anda di halaman 1dari 8

ADU DOMBA

Ade Nurul Fajriyani


Maulidya Mustika Eka Putri

Pengertian..
Namimah atau adu domba berasal dari
bahasa Arab dari kataal namimahyang
berarti penyebar fitnah.
Namimah
adalah
mengadukan
ucapan
seseorang kepada orang lain dengan tujuan
merusak
salah
satu
faktor
yang
menyebabkan terputusnya ikatan, serta
yang
menyulut
api
kebencian
dan
permusuhan antara sesama manusia sering
kita menyebutnya adu domba.

Hukum

Namimah dan dalil-dalilnya Namimah


merupakan salah satu dosa besar, dan
hukumnya haram karena menimbulkan
dampak yang sangat buruk dan sangat
merugikan. Imam Munziri rahimahullah
berkata:"Telah sepakat dan Ijma' para
ulama bahwa Namimah hukumnya haram dan
ia merupakan sebesar-besarnya dosa di sisi
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Sifat dan perilaku

Pendorong utama yang menyebabkan seseorang


berbuat namimah, adakalanya menghendaki
kejelekan orangyang diceritakannya, atau
menjilat kepada seseorang. Bisa juga karena
memang
sudah
menjadi
kegemarannya
mengadu dombaoranglain. Sesudah itu si
pengadu domba akan mengambil keuntungan
dari upayanya ini atau memang hanyalah ingin
memuaskan hatinya yang hitam penuh dengan
kedengkian terhadaporanglain.

Dampak perilaku adu


domba
Namimah

merupakan sebuah dosa besar dan amat dibenci


Allah SWT
Orang yang berbuat namimah tidak akan dimasukkan ke
dalam surga tetapi justru akan dimasukkan ke dalam
neraka
Namimah dikelompokkan ke dalam perbuatan fitnah, dan
fitnah itu bahayanya lebih kejam dari pembunuhan
Orang namimah termasuk kelompok orang munafik, karena
memiliki muka dua
Akibat namimah dapat memutuskan tali silaturahmi dan
ukhuwah Islamiyah dua orang atau lebih
Orang berbuat namimah hidupnya tidak akan tenang
karena kebohongan yang diperbuatnya

Upaya agar terhindar dari


namimah
Menyadari

tentang bahayanya sifat

namimah
Menyadari bahwa namimah adalah
perbuatan dosa
Selalu meneliti kebenaran informasi
yang didengarnya
Menyadari bahwa diri kita juga tidak
suka apabila diadu domba dengan orang
lain

Hal yang dilakukan jika berhadapan


dengan orang berprilaku namimah

Tidak membenarkan apa yang disampaikannya, karena


persaksiannya tertolak. Al-Quran menyebut orang semacam itu
dengan sebutan fasik.
Melarangnya dari namimah, karena melarang kemunkaran itu
wajib.
Membencinya karena Allah, karena ia telah maksiat; dan
membenci orang yang maksiat itu wajib.
Tidak berburuk sangka terhadap saudara kita yang
diceritakannya, karena berburuk sangka terhadap sesama muslim
itu haram.
Tidak mencari-cari keterangan untuk menemukan kesalahan
orang lain, karena Allah melarang perbuatan tersebut.
Apa yang tidak disukai oleh manusia dari namimah jangan sampai
kita lakukan, dan jangan pula menyebarkan apa yang disampaikan
oleh orang yang berbuat namimah kepada siapa pun.

Yang dilakukan jika termasuk


golongan namimah
Menyesali

perbuatan itu, bertekad untuk tidak


melakukannya kembali danberistighfar serta
bertaubat dengan benar.
Bila sudah telanjur memanas-manasi keadaan, maka dia
harus segera meluruskankembali permasalahannya
sehingga suasana menjadi tenteram kembali,
kemudianmeminta maaf kepada keduanya
Jika telah terjadi permusuhan dan perselisihan
antarpihak yang diadu domba,maka dia harus berusaha
untuk mendamaikanya kembali dan meminta
maafkepada kedua belah pihak serta berjanji tidak
akan mengulanginya lagi

Anda mungkin juga menyukai