Anda di halaman 1dari 3

Pembentukan cekungan sedimen erat hubungannya dengan gerakan kerak dan proses

tektonik yang dialami lempeng. Ingersol dan Busby (1995) menunjukkan bahwa cekungan
sedimen dapat terbentuk dalam 4 (empat) tataan tektonik: divergen, intraplate, konvergen dan
transform). Menurut Dickinson, 1974 dan Miall, 1999; klasifikasi cekungan sedimen dapat
berdasarkan pada:

tipe dari kerak dimana cekungan berada,


posisi cekungan terhadap tepi lempeng,
untuk cekungan yang berada dekat dengan tepi lempeng, tipe interaksi lempeng yang

terjadi selama sedimentasi,


Waktu pembentukan dan basin fill terhadap tektonik yang berlangsung,
Bentuk cekungan.

Selley (1988) memberikan klasifikasi cekungan sedimen secara sederhana , sedang Boggs (2001)
membagi cekungan sedimen lebih rinci dan lebih komplit
Mekanisme penendatan disariakan dari Dickinson (1993) dan Ingersol dan Busby (1995)
Penipisan

kerak (crustal

thinning):
Penebalan

Perenggangan, erosi selama pengangkatan, dan penarikan


akibat magmatisme

mantel

Pendinginan

litosper

yang

diikuti penghentian

litosper(mantle

perenggangan atau pemanasan akibat peleburan adiabatik

lithospheric thickening):

atau naiknya lelehan astenosper

Pembebanan

batuan

sedimen

dan

gunungapi(sedimentary
and volcanic loading):

Kompensasi isostatik lokal dari kerak dan perenggangan


litosper regional, tergantung kegetasan litosper, selama
sedimentasi dan kegiatan gunungapi

Kompensasi isostatik lokal dari kerak dan perenggangan


Pembenan

litosper regional, tergantung kegetasan dibawah litosper,

tektonik(tectonic loading):

selama pensesaran naik (overthrusting) dan/atau tarikan


(underpulling)

Pembenan

kelenturan

subkerak(subcrustal

selama underthrusting dari

litosper

padat

loading):
Aliran
astenosper(asthenospheric
flow):
Penambahan

litosper

berat

pengaruh dinamik aliran astenosper, umumnya karena


penunjaman litosper

Peningkatan berat jenis kerak akibat perubahan tekanan/

kerak(crustal

temperatur dan/atau pengalihan tempat kerak berberat-jenis

densification):

tinggi ke kerak berberat-jenis rendah

Klasifikasi cekungan sedimen (Selley, 1988)


PROSES
PENYEBAB

TIPE CEKUNGAN

TATAAN

TEKTONIK

LEMPENG

TERBENTUKNYA
Crustal sag

Cekungan intrakraton

Intra-plate collapse

Epicratonic
Puntir (tension)

downward

lempeng

pasif

(passive plate margin)


Rift

Tepian

Sea-floor spreading
Tekanan (compression)Palung (trench)
Busur depan (fore-arc)
Busur belakang (back-arc)
Subduksi (tepian lempeng aktif)
Wrenching
Strike-slip
Gerakan mendatar lempeng

Klasifikasi cekungan menurut Boggs (2001)


TATAAN
TECTONIK
Divergen

TIPE CEKUNGAN

Rift: terrestrial rift valleys; proto-oceanic rift valleys


Cekungan beralaskan

kerak

benua/peralihan: cekungan

intrakraton,

paparan benua, sembulan benua (continental rises) dan undak, pematang


Antar-

benua.

lempeng
Cekungan beralaskan kerak samodra: cekungan samodra aktif, kepulauan
samodra, dataran tinggi dan bukit aseismik (aseismic rigde and plateau)
Cekungan akibat subduksi: palung, cekungan lereng palung, cekungan
busur depan, cekungan intra-busur, cekungan busur belakang.
Konvergen
Cekungan akibat tabrakan: cekungan retroac forels, peripheral foreland
basin, cekungan punggung babi (piggyback basin), broken forland

Tranform

Hybrid

Cekungan

akibat

sesar

mendatar: cekungan transextensional,

transpressional, transrotaional
Cekungan akibat berbagai sebab: cekungan-cekungan intracontinental
wrench, aulacogen, impactogen, successor

Anda mungkin juga menyukai