Anda di halaman 1dari 18

09.

Pengukuran Besaran Listrik


JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK

9.1

Pendahuluan
Jembatan arus bolak balik bentuk dasarnya terdiri dari :
-

empat lengan jembatan

sumber eksitasi dan

sebuah detektor nol

Pada frekuensi yang diinginkan, sumber daya mensuplai tegangan bolak balik ke
rangkaian jembatan.
Sumber daya ( power line ) dapat berfungsi sebagai sumber eksitasi pada
pengukuran frekuensi rendah, sedangkan osilator berfungsi mensuplai tegangan
eksitasi pada frekuensi yang lebih tinggi.
Detektor nol berfungsi memberi respons terhadap ketidaksetimbangan arus bolak
balik dan bentuknya ada dua jenis, yaitu :
-

bentuk paling sederhana terdiri dari sepasang telepon kepala ( head phones )

bentuk lain, terdiri dari sebuah penguat arus bolak balik dengan sebuah alat
pencatat keluaran atau sebuah indikator tabung sinar elektron ( tuning eye ).

Pada bagian ini, akan dibahas sebagian penggunaan dari rangkaian jembatan arus
bolak balik, antara lain :

9.1.1

Jembatan-jembatan pembanding kapasitansi dan induktansi.

Jembatan Maxwell, jembatan Hay, jembatan Schering, dan jembatan Wien.

Syarat-Syarat Kesetimbangan Jembatan


Pada gambar 1, ditunjukkan bentuk umum dari jembatan arus bolak balik

yang

terdiri dari :
-

empat lengan jembatan Z1, Z2, Z3, dan Z4, merupakan impedansi yang nilainya
tidak ditetapkan.

Sebuah detektor nol yang merupakan sebuah telepon kepala.


Syarat kesetimbangan pada jembatan arus bolak balik ( sama seperti
jembatan arus searah ), diperoleh
jika respons detektor adalah nol, dan
pengaturan

kesetimbangan

untuk

mendapatkan respons nol, dilakukan


dengan mengubah salah satu atau
lebih lengan-lengan jembatan.

Gambar 1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Persamaan umum untuk kesetimbangan jembatan, didapatkan dengan menggunakan notasi kompleks, dan besaran-besaran ini bisa berupa impedansi dan admitansi.
Untuk mendapatkan kesetimbangan jembatan, maka beda potensial dari titik A ke
titik C sama dengan nol ( VAC = 0 ), dan kondisi ini akan dicapai bila drop tegangan
dari B ke A sama dengan drop tegangan dari B ke C ( V BA = VBC ), dalam kebesaran
dan sudut fasa.
Dalam notasi kompleks dapat dituliskan sebagai berikut :
EBA = EBC

atau

I1 Z1 = I2 Z2

( 9-1 )

Jika arus detektor nol, maka kondisi berikut juga dipenuhi :


E
I1 = ------------

( 9-2 )

Z1 + Z 3
E
I1 = ------------

( 9-3 )

Z2 + Z 4
Subsitusikan harga-harga pada persamaan ( 9-2 ) dan ( 9-3 ) kedalam persamaan
( 9-1 ), diperoleh :
Z1
I1 Z1 = I2 Z2

Z2

---------- E = ----------- E
Z1 + Z3

atau

Z2 + Z 4

Z1 Z2 + Z1 Z4 = Z1 Z2 + Z2 Z3 , jadi :
Z1 Z4 = Z2 Z3

( 9-4a )

Jika menggunakan admitansi sebagai pengganti impedansi, maka :


Y1 Y4 = Y2 Y3

( 9-4b )

Persamaan ( 9-4a ), merupakan persamaan umum untuk kesetimbangan jembatan


arus bolak balik, dan persamaan ( 9-4b ) digunakan jika terdapat komponenkomponen paralel dalam lengan-lengan jembatan.
Jika impedansi dituliskan dalam bentuk Z = Z

, dimana ; Z = magnitudo dan

= sudut fasa dari impedansi kompleks, maka persamaan ( 9-4a ) menjadi :


( Z1

1 ) (Z4

4 ) = ( Z2

2 ) (Z3

3 )

( 9-5 )

atau dapat ditulis sebagai :


Z1 Z4

1 + 4 = Z2 Z3

2 + 3

( 9-6 )

Persamaan ( 9-6 ) memperlihatkan bahwa dua persyaratan yang harus dipenuhi


secara bersamaan ( simultan ), untuk membuat jembatan arus bolak balik setimbang,
yaitu :
Syarat pertama :

kesetimbangan magnitudo impedansi memenuhi hubungan :


Z1 Z4 = Z2 Z3

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

( 9-7 )

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

atau perkalian kebesaran-kebesaran dari lengan-lengan yang saling berhadapan harus sama.
Syarat kedua :

sudut-sudut fasa impedansi memenuhi hubungan :


1 +

4 =

2 +

( 9-8 )

atau penjumlahan sudut-sudut fasa dari lengan-lengan yang saling berhadapan


harus sama.
Aplikasi persamaan setimbang
Kedua persamaan ( 9-7 ) dan ( 9-8 ), dapat digunakan, jika impedansi lengan-lengan
jembatan diberikan dalam bentuk polar.
Jika nilai-nilai impedansi dari lengan-lengan jembatan diberikan dalam bentuk lain
atau umum, maka persamaan setimbang diberikan dalam bentuk kompleks.
Dua contoh berikut menggambarkan prosedur tersebut.
Contoh 1 : Pada gambar 1 diatas, impedansi-impedansi jembatan arus bolak balik
adalah :
800

Z1 =

100

( impedansi induktif )

Z2 =

250

( tahanan murni )

Z3 =

400 300

( impedansi induktif )

Z4 =

tidak diketahui ( dicari )

Tentukan nilai Z4
Penyelesaian :
Syarat pertama untuk kesetimbangan adalah :
Z2 Z3
Z1 Z4 = Z2 Z3 atau

Z4 = --------Z1

Subsitusikan magnitudo komponen yang diketahui, maka :


250 x 400
Z4 = -------------- = 1000
100
Syarat kedua untuk kesetimbangan jembatan adalah :
1 +

4 =

4 = 2 +

2 +

3 - 1 = 00 + 300 - 800 = - 500

Jadi nilai Z4 dapat dituliskan dalam bentuk polar, yaitu :


Z4 = 1000 - 500

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Contoh 2 : Pada gambar 1 diatas, Jembatan arus bolak balik adalah setimbang
dengan konstanta-konstanta berikut :
Lengan AB,

R = 450 ; lengan BC,

R = 300 , seri dengan

C = 0,265 F ; lengan CD tidak diketahui ; lengan DA, R = 200 seri


dengan L = 15,9 mH, jika frekuensi osilator 1 KHz, tentukan nilai
konstanta-konstanta lengan CD.
Penyelesaian :
Impedansi lengan-lengan jembatan dinyatakan dalam bentuk kompleks adalah :
Z1 = R = 450
Z2 = R - j XC , dimana : XC = 1 / C atau 1 / (2 f C )
1
Xc =

----------- =

------------------------------------3

2fC

2 x 3,14 x 10 x 0,265 10

600

-6

Z2 = ( 300 - j 600 )
Z3 =

R + j L = 200 + j XL ( dimana XL = 2 f L )

Z3 = 200 + j ( 2 x 3,14 x 103 x 15,9 10 - 3 ) = ( 200 + j 100 )


Z4 =

tidak diketahui

Persamaan umum untuk kesetimbangan jembatan adalah :


Z 2 Z3
Z1 Z4 = Z2 Z3 atau

Z4 = --------Z1

Subsitusikan harga-harga Z1, Z2, dan Z3, diperoleh :


( 300 - j 600 ) ( 200 + j 100 )
Z4 = ------------------------------------450
60000 + j 30000 j 120000 + 60000
=

-------------------------------------------------450
120000 j 90000

Z4 =

------------------------ = ( 266,6 j 200 ) = ( R - j X C )


450

Impedansi Z4 merupakan gabungan sebuah tahanan 200 dihubungkan seri


dengan sebuah kapasitor C, dimana besarnya dapat dihitung sebagai berikut :
( Z4 = R - j X C )
1
XC = 1 / 2 f C

atau

C =

---------------1 / 2 f XC

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

1
C =

----------------------------- = 0,8 F
2 x 3,14 x 1000 x 200

9.2

Jembatan-Jembatan Pembanding

9.2.1

Jembatan Pembanding Kapasitansi.


Jembatan pembanding kapasitansi yang merupakan jembatan arus bolak balik,
digunakan untuk pengukuran kapasitansi yang tidak diketahui, dengan cara
membandingkannya terhadap sebuah kapasitansi yang diketahui.
Pada gambar 2, ditunjukkan sebuah jembatan pembanding kapasitansi, dimana
dapat dilihat bahwa :
-

Kedua lengan pembanding adalah resistif, yaitu : tahanan variabel R1 dan


tahanan R2.

Lengan standar terdiri dari : tahanan variabel Rs dihubung seri dengan kapasitor
standar kualitas tinggi CS.

CX adalah kapasitansi yang tidak diketahui.

RX adalah tahanan kebocoran kapasitor.

Gambar 2
Impedansi keempat lengan dinyatakan dalam bentuk bilangan kompleks, yaitu :
Z1 = R1 ; Z2 = R2 ; Z3 = RS - j / ( CS ) ; Z4 = RX - j / ( CX )
Persamaan umum kesetimbangan jembatan menyatakan :
Z1 Z4 = Z2 Z3
R1 { RX - j / ( CX ) } = R2 { RS - j / ( CS ) }

( 9-9 )

R1 RX - j R1 / ( CX ) = R2 RS - j R2 / ( CS )

.( 9-10 )

Dua bilangan kompleks dikatakan sama, jika bagian nyata dan bagian khayalnya
adalah sama.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Jadi, dengan menyamakan bagian nyata pada persamaan ( 9-10 ), diperoleh :


R2
R1 RX = R2 RS

atau

RX = RS ------

.( 9-11 )

R1
dan menyamakan bagian khayal dari persamaan ( 9-10 ), diperoleh :
R1
R1 / ( CX ) = R2 / ( CS ) atau

CX = CS ------

( 9-12 )

R2
Persamaan ( 8-11 ) dan ( 8-12 ) menyatakan bahwa :
-

dua syarat kesetimbangan harus dipenuhi secara bersamaan ( simultan ).

RX dan CX dinyatakan dalam komponen jembatan yang diketahui.

Catatan :
-

Untuk memenuhi kedua syarat kesetimbangan, jembatan harus mempunyai dua


elemen variabel yang dapat dipilih dari empat elemen yang tersedia.
( kapasitor CS nilainya tetap dan tidak dapat diatur, karena merupakan kapasitor
presisi tinggi ).

Tahanan RS merupakan pilihan yang tepat sebagai elemen variabel karena tidak
muncul dalam bentuk CS ( lihat persamaan 9-12 ), dan sebagai elemen variabel
yang kedua dipilih tahanan R1.

Karena yang diukur adalah kapasitor yang tidak diketahui, maka pengaruh
tahanan bisa kecil sekali.

Pengaturan kedua tahanan R1 dan RS secara bergantian adalah perlu, untuk


menghasilkan keluaran nol dalam telepon kepala dan untuk mencapai
kesetimbangan yang sebenarnya.

Setiap perubahan tahanan R1, tidak saja mempengaruhi persamaan setimbang


resistif, tetapi juga persamaan setimbang kapasitif, karena R 1 muncul pada
kedua persamaan ( 9-11 ) dan ( 9-12 ).

Pada kedua persamaan setimbang ( 9 -11 ) dan ( 9-12 ), frekuensi sumber


tegangan tidak muncul, jadi jembatan tidak bergantung pada frekuensi tegangan
yang diberikan.

9.2.2

Jembatan Pembanding Induktansi


Jembatan pembanding induktansi yang merupakan jembatan arus bolak balik,
digunakan untuk pengukuran induktansi yang tidak diketahui, dengan cara
membandingkannya terhadap sebuah induktor standar yang diketahui.
Pada gambar 3, ditunjukkan sebuah jembatan pembanding induktansi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Gambar 3
Pertama-tama impedansi keempat lengan dinyatakan dalam bentuk bilangan
kompleks, yaitu : Z1 = R1 ; Z2 = R2 ; Z3 = RS + j LS ; Z4 = RX + j LX
Persamaan umum kesetimbangan jembatan, menyatakan :
Z1 Z4 = Z2 Z3

R1 ( R X + j L X ) = R 2 ( R S + j L S )

R1 RX + j R1 LX = R2 RS + j R2 LS

atau

( * )

Dua bilangan kompleks dikatakan sama, jika bagian nyata dan bagian khayalnya
sama.
Jadi, dengan menyamakan bagian khayal dari Persamaan ( * ), diperoleh :
R2
R1 L X = R 2 L S

atau

LX = LS -----

( 9-13 )

R1
dan bagian nyata dari persamaan ( * ), diperoleh :
R2
R1 RX = R2 RS

atau

RX = RS -----

( 9-14 )

R1
Pada jembatan ini, R2 dipilih sebagai pengontrol kesetimbangan induktif dan RS
sebagai pengontrol kesetimbangan resistif.
Jembatan pembanding standar pada gambar 3, rangkuman pengukurannya dapat
diperbesar dengan sedikit modifikasi rangkaian, seperti ditunjukkan pada gambar 4,
dimana tahanan variabel r dihubungkan melalui saklar S ke salah satu lengan
standar ( posisi 1 ) atau ke lengan yang tidak diketahui ( posisi 2 )

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Jika saklar pada posisi 1,


maka:
R2
RX = ( RS + r ) ---- .( 9-15 )
R1
Jika saklar pada posisi 2,
maka:

RX = RS ---- - r .( 9-16 )

Gambar 4

9.3

R2
R1

Jembatan Maxwell
Jembatan Maxwell, digunakan untuk mengukur sebuah induktansi yang tidak
diketahui, yang dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui.
Pada gambar 5, ditunjukkan rangkaian jembatan Maxwell, dimana salah satu lengan
pembanding mempunyai sebuah tahanan yang dihubung paralel dengan sebuah
kapasitansi.

Gambar 5

Impedansi ketiga lengan dan admitansi lengan 1, dinyatakan dalam bentuk bilangan
kompleks :
Z2 = R2 ; Z3 = R3 ; Y1 = 1 / ( R1 + j C1 ) ; ZX = RX + j LX
Persamaan umum kesetimbangan jembatan, menyatakan :
{ 1 / ( Y1 ) } ZX = Z2 Z3

atau

ZX = Z2 Z3 Y1

( 9-17 )

Subsitusikan harga-harga Z2, Z3, Y1, dan ZX kedalam persamaan ( 9-17), diperoleh :
RX + j LX = R2 R3 { 1 / ( R1 ) + j C1 }

( 9-18 )

Bagian nyata pada persamaan ( 9-18 ) harus sama, maka :


R2 R3
RX = ---------

( 9-19 )

R1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Bagian khayal pada persamaan ( 9-18 ) harus sama, maka :


LX = R2 R3 C1 atau
dimana :

tahanan

dinyatakan

LX = R2 R3 C1
dalam

ohm,

( 9-20 )

induktansi

dalam

henry, dan

kapasitansi dalam farad.


Catatan :
-

Jembatan Maxwell penggunaannya terbatas pada pengukuran kumparan dengan


Q menengah ( 1 < Q < 10 ) dan tidak sesuai untuk Q yang sangat rendah
( Q < 1 ).

Karena jumlah sudut fasa dari elemen resistif pada lengan 2 dan 3 sama dengan
nol, maka jumlah sudut fasa pada lengan 1 dan 4 harus sama dengan nol
( syarat kedua kesetimbangan ).

Untuk menyetimbangkan jembatan Maxwell, pertama-tama yang dilakukan


adalah mengatur tahanan R3 untuk kesetimbangan induktif dan kemudian
mengatur R1 untuk kesetimbangan resistif.

9.4

Jembatan Hay
Jembatan hay, digunakan untuk mengukur sebuah induktansi yang tidak diketahui,
yang dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui dan lebih cocok untuk
pengukuran Q tinggi ( Q > 10 ).
Pada gambar 6, ditunjukkan rangkaian jembatan Hay yang berbeda dari jembatan
Maxwell, dimana tahanan R1 dihubungkan seri dengan kapasitor C1.

Gambar 6
Impedansi keempat lengan dinyatakan dalam bentuk bilangan kompleks :
Z1 = R1 - j / ( C1 ) ; Z2 = R2 ; Z3 = R3 ; ZX = RX + j w LX
Persamaan umum kesetimbangan jembatan, menyatakan :
Z1 Z4 = Z2 Z3

..( ** )

Subsitusikan harga-harga Z1, Z2, Z3,dan Z4 kedalam persamaan ( ** ), diperoleh :


{ R1 - j / ( w C1 ) } ( RX + j LX ) = R2 R3
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

( 9-21 )

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

R1 RX + ( LX ) / ( C1 ) + j LX R1 - j RX / ( C1 ) = R2 R3
Bagian nyata harus sama, maka :
R1 RX + ( LX ) / ( C1 ) = R2 R3

( 9-22 )

Bagian khayal harus sama, maka :


LX R1 - RX / ( C1 ) = 0 atau RX / ( C1 ) = LX R1

( 9-23 )

Karena kedua persamaan ( 9-22 ) dan ( 9-23 ) masih mengandung LX dan RX, maka
harus diselesaikan secara bersamaan ( simultan ) :
2 C12 R1 R2 R3
RX = -------------------------1 + 2 C12 R12

( 9-24 )
dan

R2 R3 C1
LX = ----------------------2

1 + C1 R

( 9-25 )

2
1

Catatan :
-

Pada persamaan ( 9-24 ) dan ( 9-25 ), dapat dilihat bahwa harga tahanan dan
induktansi yang tidak diketahui ( RX dan LX ) mengandung kecepatan sudut ,
yang berarti bahwa frekuensi harus diketahui secara tepat.

Syarat kedua kesetimbangan, menyatakan bahwa jumlah sudut fasa dari lenganlengan berhadapan harus sama , jadi, jumlah sudut fasa induktif harus sama
dengan jumlah sudut fasa kapasitif, karena sudut-sudut fasa resistif adalah nol.
Pada gambar 7a, ditunjukkan bahwa :

X L = LX

R1

XC = 1 / C1

RX
a

Gambar 7

Z
b

tangen sudut fasa induktif adalah :


XL
tan L = ------

LX
=

RX

-------- = Q

( 9-26 )

RX

dan pada gambar 7b, tangen sudut fasa kapasitif adalah :


XC
tan C = ------

1 / C1
=

R1

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

----------- = ---------R1

( 9-27 )

C1 R1

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

10

Jika kedua sudut fasa tersebut sama, maka besar tangennya juga sama, jadi :
1
tan L = tan C

atau

Q = ----------

( 9-28 )

C1 R1
Subsitusikan harga pada persamaan ( 9-28 ) kedalam persamaan ( 9-25 ), maka
bentuk LX menjadi :
R2 R3 C1
LX = ------------------1 + (1/Q)

( 9-29 )

Untuk nilai Q lebih besar dari 10 ( Q > 10 ), maka suku ( 1 / Q )

menjadi lebih kecil

dar 1 / 100, sehingga dapat diabaikan, oleh karena itu persamaan ( 9-25 ) berubah
menjadi bentuk yang sama ( diturunkan ) pada jembatan Maxwell, yaitu :
LX = R2 R3 C1
9.5

Jembatan Schering
Jembatan Schering merupakan salah satu jembatan arus bolak balik yang paling
penting dan digunakan secara luas untuk pengukuran kapasitor, dan disamping itu
juga sangat bermanfaat untuk mengukur sifat-sifat isolasi, yaitu pada sudut-sudut
fasa yang mendekati 900.
Jembatan ini memberikan beberapa keuntungan nyata dibandingkan dengan
jembatan pembanding kapasitansi.
Pada gambar 8, ditunjukkan rangkaian jembatan Schering yang menunjukkan
kemiripan dengan jembatan pembanding kapasitansi, dimana pada lengan 1 terdiri
dari tahanan R1 diparalel dengan sebuah kapasitor variabel dan lengan standar
hanya terdiri dari sebuah kapasitor ( umumnya kapasitor standar merupakan
kapasitor mika yang bermutu tinggi untuk pengukuran yang umum dan kapasitor
udara untuk pengukuran isolasi ). Sebuah kapasitor mika bermutu tinggi mempunyai
kerugian yang sangat rendah ( tidak mempunyai tahanan ), oleh karena itu
mempunyai sudut fasa mendekati 900.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Gambar 8

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

11

Impedansi keempat lengan dinyatakan dalam bentuk bilangan kompleks :


ZX = RX - j / ( CX ) ; Z2 = R2 ; Z3 = - j / ( C3 ) ; Y1 = 1 / ( R1 ) + j C1
Persamaan umum kesetimbangan jembatan, menyatakan ( pada lengan 1 impedansi digantikan oleh admitansi ) :
ZX = Z2 Z3 Y1

.. ( *** )

Subsitusikan harga-harga ZX, Z2, Z3, dan Y1 kedalam persamaan ( *** ), diperoleh :
RX - j / ( C X ) = R 2 { - j / ( C3 ) } { 1 / ( R1 ) + j C 1 }
R2 C1

atau

R2

RX - j / ( C X ) = ----------- - j ---------C3

( 9-30 )

C3 R1

Dengan menyamakan bagian nyata dan bagian khayal, diperoleh :


C1
RX = R2 --------

( 9-31 )

C3
R2

R1

1 / ( CX ) = ----------- atau

CX = C3 ------

C3 R1
faktor daya

( 9-32 )

R2

( Power factor, PF ) dari sebuah kombinasi seri RC, didefinisikan

sebagai cosinus sudat fasa rangkaian, jadi faktor daya untuk besaran yang tidak
diketahui ZX = RX - j / ( CX ) atau ZX = RX - j XX adalah PF = RX / ZX.
Untuk sudut-sudut fasa yang mendekati 90 0,

reaktansi hampir sama dengan

impedansi dan faktor daya menjadi :


RX
PF ----- =
XX

RX
--------------

= CX RX

( 9-33 )

1 / ( CX )

Faktor disipasi ( dissipation factor, D ) dari sebuah rangkaian seri RC, didefinisikan
sebagai cotangen sudut fasa, maka perdefinisi factor disipasi adalah :
RX
D = ------ = CX RX

( 9-34 )

XX
Karena kualitas sebuah kumparan didefinisikan oleh Q = XL / RL, maka dipero- leh
bahwa faktor disipasi D adalah kebalikan dari faktor kualitas Q, jadi :
1
D = ---Q

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

12

Faktor disipasi menginformasikan sesuatu mengenai kualitas sebuah kapasitor, yaitu


bagaimana dekatnya sudut fasa kapasitor ke nilai idealnya, yaitu 900.
Subsitusikan harga CX dalam persamaan ( 8-32 ) dan harga R X dalam persamaan
( 8-31 ) kedalam persamaan ( 8-34 ), diperoleh :
D = CX RX atau D = C3 ( R1 / R2 ) R2 ( C1 / C3 )
D = R1 C 1

.( 9-35 )

Catatan :
Persamaan ( 9-35 ), menunjukkan :
-

Jika tahanan R1 pada jembatan Schering, mempunyai nilai yang tetap, maka
kapasitor C1 dapat dikalibrasi langsung dalam faktor disipasi.

Terdapatnya frekuensi sudut , mempunyai arti bahwa kalibrasi piringan C1


hanya berlaku untuk suatu frekuensi tertentu pada mana piringan dikalibrasi,
akan tetapi frekuensi berbeda dapat digunakan dengan syarat perlu dilakukan
koreksi,

yaitu

dengan

mengalikan

pembacaan

piringan

C1

terhadap

perbandingan dari kedua frekuensi tersebut.


9.6

Kondisi Tidak Seimbang


Jika salah satu persyaratan kesetimbangan tidak dipenuhi, maka sebuah jembatan
arus bolak balik sama sekali tidak dapat disetimbangkan.
Untuk menggambarkan keadaan ini, pada gambar 9 ditunjukkan sebuah rangkai-an
jembatan, dimana Z1 merupakan elemen induktif, Z2 adalah sebuah kapasitif murni,
Z3 adalah sebuah tahanan variabel.
Tahanan R3 diperlukan untuk menghasilkan kesetimbangan jembatan,
yang ditentukan dengan menggunakan syarat kesetimbangan pertama
( kebesaran-kebesaran ), yaitu :
R3 Z2 = Z1 Z4
Z1 Z4

atau
200 x 600

R3 = -------- = --------------- = 300

Gambar 9

Z2

400

Syarat kesetimbangan kedua ( sudut-sudut fasa ), yaitu :


1 + 4 = 2 + 3
dimana :

1 + 4 = + 600 + 300 = 900


2 + 3 = - 900 + 00 = - 900

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

13

Jadi : 1 + 4 2 + 3, yang berarti persyaratan kedua tidak dipenuhi, sehingga


kesetimbangan jembatan tidak dapat dicapai.
Sebuah gambaran mengenai masalah menyetimbangkan sebuah jembatan diberikan pada contoh 3, dimana pengaturan kecil pada satu atau lebih lengan-lengan
jembatan akan menghasilkan suatu kondisi, dimana kesetimbangan dapat dicapai.
Contoh 3 : dari rangkaian jembatan pada gambar 10 a, tentukan apakah jembatan
tersebut setimbang sempurna atau tidak. Jika tidak, tun- jukkan dua
cara agar jembatan agar jembatan dapat menjadi setim- bang, dan
tentukan nilai-nilai numerik untuk setiap komponen tam- bahan.
Anggap bahwa lengan jembatan 4 tidak diketahui dan tidak dapat
diubah.
Penyelesaian :

Gambar 10

Pemeriksaan rangkaian menunjukkan bahwa syarat pertama kesetimbangan ( kebesaran ), dengan mudah dapat dipenuhi, dengan sedikit memperbesar R3.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

14

Syarat kesetimbangan kedua menetapkan :


1 + 4 = 2 + 3
dimana :

1 = - 900

( kapasitif murni )

2 = 3 = 00

( tahanan murni )

4 < 90

( impedansi induktif )

jadi, kesetimbangan tidak mungkin dicapai dengan konfigurasi rangkaian jemba-tan


pada gambar 10 a, karena 1 + 4 sedikit negatip, dan 2 + 3 = 00.
Kesetimbangan jembatan dapat kembali dicapai, dengan mengubah rangkaian
sedemikian rupa, sehingga persyaratan sudut fasa dipenuhi.
Pada dasarnya ada dua cara untuk melakukan hal tersebut, yaitu :
Cara pertama :
Mengubah Z1, sehingga sudut fasanya berkurang menjadi lebih kecil dari 90 0 ( sama
dengan 4 ) , yaitu dengan menghubungkan sebuah tahanan yang dihubungkan
paralel dengan kapasitor

dan perubahan ini menghasilkan jembatan Maxwell,

seperti ditunjukkan pada gambar 10b.


Tahanan R1 dapat ditentukan dengan menggunakan admitansi pada lengan satu,
maka syarat kesetimbangan pertama menetapkan :
Z4
( 1 / Y1 ) Z4 = Z2 Z3

atau

Y1 = ------Z2 Z3

Dimana : Y1 = ---- + j ------R1


Jadi :

1000
1

100 + j 500

---- + j ------- =
R1

1000

----- + j ------R1

1000

-----------------500 x 1000
1 + j 5

= ----------5000

Dua bilangan kompleks dikatakan sama, jika bagian riel dan bagian khayalnya sama,
maka :
1

---- = ------R1

R1 = 5000

5000

Perlu diperhatikan bahwa dengan penambahan R1, syarat kesetimbangan pertama


terganggu ( kebesaran Z1 bertambah ), sehingga tahanan variabel R3 harus diatur
untuk mengimbangi pengaruh ini.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

15

Cara kedua :
Mengubah sudut fasa lengan 2 dan lengan 3, yaitu dengan menambah sebuah
kapasitor yang dihubung seri dengan R3, seperti ditunjukkan pada gambar 10c.
Dengan menggunakan syarat kesetimbangan pertama, diperoleh :
Z1 Z4
Z2 Z3 = Z1 Z4

atau

Z3 = ---------

( a )

Z2
Dimana ; Z1 = - j 1000 ; Z2 = 500 ; Z3 = 1000 - j XC ; Z4 = 100 + j 500
Subsitusikan harga-harga Z1, Z2, Z3, dan Z4 kedalam persamaan ( a ), diperoleh ;
- j 1000 ( 100 + j 500 )
1000 j XC

= ------------------------------500
500000 - j 100000
= ----------------------------500

1000 j XC

= 1000 - j 200

bagian khayal harus sama, jadi :


XC = 200
Disini juga, kebesaran Z3 telah bertambah, sehingga syarat kesetimbangan pertama
berubah, oleh karena itu suatu pengaturan kecil pada R3 perlu dilaku-kan kembali
untuk memulihkan kesetimbangan.
9.7

Jembatan Wien
Jembatan Wien yang akan dibahas disini adalah jembatan arus bolak balik untuk
pengukuran frekuensi.
Disamping digunakan sebagai alat untuk mengukur frekuensi, jembatan Wien juga
digunakan untuk berbagai rangkaian bermanfaat lainnya, yaitu :

Di dalam alat penganalisis distorsi harmonik ( harmonic distorsion analyzer ),


dimana jembatan Wien digunakan sebagai saringan pencatat ( notch filter ) yang
membedakan terhadap satu frekuensi tertentu.

Di dalam osilator Audio dan frekuensi tinggi ( high frequency, HF ), jembatan


Wien digunakan sebagai elemen pengukur frekuensi ( frequency determining
element ).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

16

Pada gambar 11, ditunjukkan rangkaian jembatan Wien, yang mempunyai sebuah
kombinasi seri RC pada lengan 1, dan sebuah kombinasi paralel RC pada lengan 3.

Gambar 11

Impedansi lengan 1 adalah Z1 = R1 - j / ( C 1 ), admitansi lengan 3 adalah


Y3 = 1 / ( R3 ) + j C3 , Z2 = R2 dan Z4 = R4.
Dengan menggunakan persamaan umum kesetimbangan jembatan ( untuk
kebesaran ), dan memasukkan nilai-nilai elemen, diperoleh :
1
Z2 ----- =

Z1 Z4

atau

Z2 = Z1 Z4 Y3

Y3
R2 = ( R1 - j ----- - ) R4 ( ----- + j C3 )
C1

( 9-36 )

R3

R1 R4

R4

R4 C3

R2 = -------- + j C3 R1 R4 - j ----------- + --------R3


R1 R4

C1 R3

C1

R4 C3

R4

R2 = --------- + --------- + j ( C3 R1 R4 - ------------ )


R3

C1

( 9-37 )

C1 R3

Dengan menyamakan bagian-bagian nyata, diperoleh :


R1 R4

R4 C3

R2 = --------- + ---------R3

( 9-38 )

C1

Disederhanakan menjadi :
R2

R1

C3

----- = ------ + ----R4


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

R3

( 9-39 )

C1
Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

17

Dengan menyamakan bagian-bagian khayal, diperoleh :


R4

R4

0 = C3 R1 R4 - ---------- atau C3 R1 R4 = -------- C1 R3

( 9-40 )

C1 R3

dimana = 2 f.
subsitusikan harga = 2 f kedalam persamaan ( 8-40 ), diperoleh :
R4

C3 R1 R4 = ----------

2 =

atau

C1 R3

--------------C1 C3 R1 R3

1
(2f)2 =

-----------------

atau

2 f = --------------------

C1 C3 R1 R3

C1 C3 R1 R3
1

f =

--------------------------

( 9-41 )

2 C1 C3 R1 R3
Kedua persyaratan kesetimbangan menghasilkan :
-

Persamaan yang menentukan perbandingan R2 / R4, persamaan ( 9-39 ).

Persamaan yang menentukan frekuensi tegangan input, persamaan ( 9-41 ).

Pada kebanyakan rangkaian jembatan Wien, dipilih nilai R 1 = R3 dan C1 = C3,


sehingga akan menyederhanakan persamaan ( 9-39 ) menjadi :
R2
---- = 2

( 8-42 )

R4
dan persamaan ( 9-41) menjadi :
1
f = ------------

( 8-43 )

2 RC
Persamaan ( 9-43 ), merupakan pernyataan umum untuk frekuensi jembatan Wien.
Karena sensitivitas frekuensinya, jembatan Wien mungkin sulit dibuat setimbang,
kecuali untuk bentuk gelombang tegangan input adalah sinusoida murni.
Daftar Pustaka
1. Wiliam D. Cooper, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran
Jakarta, September 2008
Ir. S.O.D. Limbong
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. S.O.D. Limbong

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

18

Anda mungkin juga menyukai