Peristiwa-Peristiwa Kejiwaan
Peristiwa-Peristiwa Kejiwaan
KEJIWAAN
PERSEPSI
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului
oleh proses penginderaan, yaitu merupakan
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera atau sisebut juga proses sensoris.
Namun proses tersebut tidak berhenti begitu saja,
melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya disebut proses persepsi.
Dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap
stimulus yang diinderanya sehingga merupakan
sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang
integrated dalam diri individu.
Pengertian Persepsi
Pandangan, tanggapan, penilaian dalam
mengamati berbagai hal yang ditemui dalam
kehidupan sehari-hari.
Proses pemberian makna atau arti terhadap
informasi sensorik yang diterima manusia.
Proses membangun kesan atau penilaian.
Dalam proses persepsi terkandung 2 hal, yaitu :
1. Unsur Interpretasi
Adanya penilaian terhadap sesuatu
2. Subjektif
Adanya faktor pengalaman, jadi tergantung pada
individunya, sehingga tidak dapat disalahkan.
PROSES PERSEPSI
Stimulus
Individu
Reseptor
Sistem Saraf Pusat
Persepsi
Kesan
Disadari
Otak
(pusat kesadaran)
Stimulus
Saraf Sensorik
Persepsi
Pusat Kesadaran
Perilaku
Saraf Motorik
Organisasi Persepsi
Dalam mempersepsikan sesuatu timbul suatu masalah apa
yang dipersepsi terlebih dahulu, apakah bagian merupakan
hal yang dipersepsi terlebih dahulu, baru kemudian
keseluruhannya, ataukah keseluruhan dipersepsi dahulu
baru kemudian bagian-bagiannya. Hal ini berkaitan
bagaimana seseorang mengorganisasikan apa yang
dipersepsinya.
Ada 2 teori yang berbeda tentang organisasi persepsi :
1. Teori elemen
Menurut teori elemen dalam individu mempersepsi sesuatu
maka yang dipersepsi mula-mula adalah bagianbagiannya, baru kemudian keseluruhan
2. Teori Gestalt
Dalam mempersepsi sesuatu yang didahulukan adalah
keseluruhannyaatau gestaltnya, baru kemudian bagianbagiannya
Kedua teori ini masih bertahan, tetapi lebih berkembang teori
gestalt yang dikemukakan oleh Wertheimer.
Kesalahan-kesalahan dalam
melakukan persepsi :
Ilusi
llusi merupakan kesalahan individu dalam
melakukan interpretasi atau arti terhadap
stimulus yang diterimanya.
Halusinasi
Halusinasi merupakan kelainan dalam kejiwaan
seseorang, dimana individu merasa mengalami
sesuatu persepsi, sekalipun secara objektif
individu yang bersangkutan tidak dikenai
stimulus. Biasanya halusinasi merupakan awal
dari ketidaknormalan jiwa.
Telepati
Kemampuan untuk memindahkan pikiran dari
seseorang ke orang lain.
Clairvoyance
Kemampuan untuk membaca pikiran seseorang
dan apa yang akan terjadi pada jarak jauh
Precognition
kemampuan untuk meramalkan atau
mempersepsikan kejadian-kejadian yang akan
datang.
BAYANGAN
Istilah bayangan sering disebut pula dengan istilah tanggapan.
Selain mempunyai kemampuan untuk mengadakan persepsi,
manusia juga mempunyai kemampuan membayangkan atau
menanggap kembali hal-hal yang telah diamatinya
Bayangan atau tanggapan ini merupakan representasi, yaitu
membayangkan kembali atau menimbulkan kembali gambarangambaran yang terjadi pada waktu persepsi
Baik persepsi ataupun tanggapan kedua-duanya dapat
membentuk gambaran tetapi pada umumnya gambaran yang
yang terjadi pada persepsi lebih jelas dan lebih lengkap apabila
dibandingkan dengan gambaran pada tanggapan
2.
3.
Tipe T (tetanoide)
pada tipe ini bayangan lebih meyerupai bayangan pengiring.
Sesudah melihat sesuatu benda seakan-akan benda itu masih
terlihat di hadapannya.
2.
Tipe B (basedoide)
bayangan pada tipe ini dapat timbul dengan sendirinya, dan
dapat pula timbul dengan sengaja. Pada umumnya sifatnya
hidup, bergerak, dan dengan warna yang asli
2. Halusinasi
Pada halusinasi orang merasa bahwa ia seakan-akan
menerima sesuatu stimulus yang sebenarnya secara objektif stimulus
tersebut tidak ada. Pada halusinasi terjadi bayangan yang jelas seperti
pada persepsi.
Berbeda dengan bayangan eidetik. Pada bayangan eidetik bayangan
ini terjadi sebagai hasil persepsi. Jadi individu pada waktu itu tahu dan
sadar bahwa stimulus pada waktu itu tidak ada, sekalipun bayangan
sangat jelas. Hal yang demikian tidak didapati pada orang yang
menderita halusinasi, pada halusinasi orang tidak menyadari bahwa itu
hanya bayangan saja.
2.
3.
4.
Hukum sama waktu. Menurut hukum ini persepsi yang sama waktu
atau serempak, menimbulkan bayangan yang sama waktu pula.
Sehingga apabila salah satu bayangan timbul, maka yang lainnyapun
akan ikut timbul dalam alam kesadaran. Misalnya benda dengan
namanya, benda dengan bahannya, huruf dengan bunyinya.
Hukum berturut-turut. Jika dua bayangan atau lebih berturut-turut
masuk dalam alam kesadaran, maka terjadilah asosiasi, hingga
apabila salah satu timbul dalam kesadaran, maka yang lainnyapun
akan ikut timbul pula. Misalnya deretan abjad, sajak, deretan angka
Hukum persamaan. Bayangan yang mempunyai persamaaan
tertentu, akan berasosiasi dan saling mereproduksi. Misalnya melihat
harimau akan berasosiasi dengan kucing, melihat serigala akan
berasosiasi dengan anjing.
Hukum berlawanan. Bayangan yang berlawanan akan berasosiasi
dan saling mereproduksi satu dengan yang lain. Misalnya kaya akan
berasosiasi dengan miskin, besar akan berasosiasi dengan kecil,
gelap akan berasosiasi dengan terang.
FANTASI
Fantasi ialah kemapuan kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Fantasi sebagai
kemampuan jiwa manusia dapat terjadi :
1.
Secara disadari, yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan
fantasinya. Misalnya seorang pelukis yang sedang menciptakan
lukisan dengan kemampuan fantasinya, seorang pemahat yang
sedang memahat arca di atas dasar daya fantasinya.
2.
Secara tidak disadari, yaitu apabila individu tidak secara sadar
telah dituntun oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak
dijumpai pada anak-anak
Macam-macam fantasi
Fantasi yang menciptakan yaitu bentuk
atau jenis fantasi yang menciptakan
sesuatu. Mis : perancang mode, pelukis,
dll
Fantasi yang dituntun atau dipimpin
yaitu bentuk dan jenis fantasi yang
dituntun oleh pihak lain. Mis : Menonton
film, mendengar berita, dll
Tes fantasi
Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan individu untuk
Berfantasi, pada umumnya digunakan tes fantasi. Tes yang sering
digunakan untuk mengetes fantasi ialah:
1.
Tes TAT, yaitu tes yang berwujud gambar-gambar, dan testee
disuruh bercerita tentang gambar itu
2.
Tes kemustahilan, yaitu tes yang berbentuk gambar-gambar atau
cerita-cerita yang mustahil terjadi. Testee disuruh mencari
kemustahilannya itu.
3.
Heilbronner Wirsma Test, yaitu tes yang berwujud suatu seri
gambar yang semakin lama semakin sempurna
4.
Tes Rorschach, yaitu tes yang berwujud gambar-gambar dari
bercak tinta dan testee disuruh menginterpretasikan gambar
tersebut