PM No. 60 Tahun 2012
PM No. 60 Tahun 2012
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR : PM.60 TAHUN 2012
J.
~
1.
2.
3.
4.
-1 -
5.
Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Sera
Susunan
Organisasi,
Tugas
Dan Fungsi
Eselon
I
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;
6.
Peraturan
Menteri
Perhubungan
Nomor
KM.
60
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan;
PERATURAN
PERSYARATAN
MENTERI
PERHUBUNGAN
TEKNIS JALUR KERETA API.
TENTANG
1.
2.
3.
4.
Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak
jalan rei yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang
milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api,
termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas kereta api.
5.
6.
Sarana
perkeretaapian
bergerak di jalan reI.
adalah
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Menteri
adalah
perkeretaapian.
13.
Menteri
yang
kendaraan
yang
membidangi
dapat
urusan
a.
b.
(1)
dimaksud
(2)
Persyaratan
sebagaimana
meliputi:
sistem dan
komponen
jalur
kereta
api
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b,
Persyaratan
sistem
dan
komponen
jalur
kereta
api
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), termuat dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak teq:}isahkan dari Peraturan ini.
Jalur kereta api yang ada saat ini tetap dapat dioperasikan dan
menyesuaikan berdasarkan ketersediaan lahan, peningkatan permintaan
jasa angkutan kereta api.
Ditetapkan di : Jakarta
pad a tanggal : 23 Nopember 2012
MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 7 Maret 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
1.1
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
Persyaratan Sistem
Persyaratan Komponen
Vrencana= ex
:r NiVi
:r Ni
b. Kecepatan Maksimum
Kecepatan maksimum adalah kecepatan tertinggi yang diijinkan
untuk operasi suatu rangkaian kereta pad a lintas tertentu.
c.
d.
Kecepatan Operasi
Kecepatan operasi adalah kecepatan
tertentu.
Kecepatan Komersial
Kecepatan komersial kecepatan rata-rata kereta api sebagai hasil
pembagian jarak tempuh dengan waktu tempuh.
Beban gandar adalah beban yang diterima oleh jalan rei dari satu
gandar.
Beban gandar untuk lebar jalan rei 1067 mm pada semua kelas jalur
maksimum sebesar 18 ton.
Beban gandar untuk lebar jalan rei 1435 mm pada semua kelas jalur
maksimum sebesar 22,5 ton.
Kelas
Jalan
Daya Angkut
Lintas
(tonltahun)
V
maks
(kmljam)
P
maks
gandar
(ton)
TipeRel
>20.106
120
18
R.60/R.54
18
R.54/R.50
18
R.54/R.50/R.42
18
R.54/R.50/R.42
18
R.42
II
III
IV
10.10620.106
110
5.106-10.106
100
2,5.1065.106
90
< 2.5.106
80
Jenis
Penambat
Tebal
Balas
Atas
(em)
Lebar
Bahu
Balas
(em)
Elastis
Ganda
30
60
Elastis
Ganda
30
50
Elastis
Ganda
30
40
Elastis
Gandal
Tunggal
25
40
Elastis
Tunggal
25
35
Jenis Bantalan
60
KayulBaja
60
Kelas
Jalan
Daya Angkut
Lintas
(tonJtahun)
V
maks
(km/jam)
P
maks
gandar
(ton)
TipeRel
> 20.106
160
22,5
R.60
II
III
10.106 20.106
140
22,5
R.60
Beton
60
5.106-10.106
120
22,5
R.601R.54
Beton
60
IV
< 5.106
100
22,5
Jenis
Penambat
Tebal
Balas
Atas
(em)
Lebar
Bahu
Balas
(em)
Elastis
Ganda
30
60
Elastis
Ganda
30
50
Elastis
Ganda
30
40
Elastis
Ganda
30
40
Jenis Bantalan
R.60/R.54
Beton
60
2.
2.1
UMUM
Persyaratan tata letak, tata ruang dan Iingkungan meliputi persyaratan
peruntukan lokasi, pengalokasian ruang, dan pengendalian dampak
lingkungan.
Segmen Jalur
Jalur Lengkung
R<800
Lintas Bebas
Emplasemen
Jembatan,
Terowongan
Persyaratan geometri;
Persyaratan ruang bebas;
Persyaratan beban gandar; dan
Persyaratan frekuensi
1. Lebar jalan rei terdiri dari 1067 mm dan 1435 mm. Lebar jalan
rei merupakan jarak minimum kedua sisi kepala rei yang
diukur pada 0-14 mm dibawah permukaan teratas rei, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2-1 dan Gambar 2-2;
2. Penyimpangan lebar jalan rei untuk lebar 1067 mm yang dapat
diterima +2 mm dan -0 untuk jalan rei baru dan +4 mm dan -2
mm untuk jalan rei yang telah dioperasikan;
3. Toleransi pelebaran jalan rei untuk lebar jalan rei 1435 mm
adalah -3 dan +3.
10%0
20%0
25%0
25%0
Kecepatan Reneana
(kmJjam)
Lebih besar dari 100
Sampai 100
Ln
H
V =
Ln=O,01 h V
panjang minimum /engkung (m)
pertinggian re/atit antara dua bagian yang
dihubungkan (mm)
kecepafan rencana untuk /engkung peralihan
(km/jam)
Pelebaran (mm)
Pelebaran (mm)
R > 400
350 < R s400
300 < R S 350
250 < R S 300
R S 250
0
5
10
15
20
0
5
10
15
20
1. Pada lengkungan, elevasi rei luar dibuat lebih tinggi dari pada
rei dalam untuk mengimbangi gaya sentrifugal yang dialami
oleh rangkaian kereta.
2. Peninggian rei dicapai dengan menempatkan rei dalam pada
tinggi semestinya dan rei luar lebih tinggi.
3. Besar peninggian untuk lebar jalan rei 1067 mm pada
berbagai kecepatan rencana tercantum pada TabeI3-6.
Jari-jari
(m)
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
800
850
900
950
1000
1100
1200
1300
1400
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2500
3000
3500
4000
normal'
= 5 95 x (Vrencana )2
....
jan- jan
120
110
105
100
95
90
80
75
70
65
60
55
55
50
50
45
35
30
25
25
110
105
100
90
85
80
80
75
70
60
60
55
50
45
45
40
40
40
30
25
25
20
100
110
100
95
85
80
75
70
70
65
60
55
55
50
45
40
40
35
35
35
30
25
20
20
15
90
110
100
90
85
75
70
65
65
60
55
55
50
45
45
40
35
35
35
30
30
30
25
20
20
15
15
80
110
100
85
80
70
65
60
55
55
50
45
45
45
40
35
35
30
30
30
25
25
25
25
20
20
15
15
10
70
60
100
85
75
65
60
55
50
50
45
40
40
35
35
35
30
30
25
25
25
20
20
20
20
20
15
15
10
10
10
110
90
75
65
55
50
45
40
40
35
35
30
30
30
25
25
25
20
20
20
20
15
15
15
15
15
15
10
10
10
10
mm.
5. Besar peninggiannormal untuk lebarjalanrei1435 mm pada
berbagaikecepatanrencanatercantumpada Tabel3-7.
= 8 1x (Vrencana
h
normal
Jarl-Jari
(m)
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
800
850
900
950
1000
1100
1200
1300
1400
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2500
3000
3500
4000
)2
jari - jari
160
150
145
150 135
140 125
130 115
125 110
120 105
110 100
105 95
85
75
70
65
55
60
55
50
140
145
135
125
115
110
100
95
90
85
80
65
55
50
40
130
145
140
125
115
110
100
95
90
85
80
75
70
55
50
40
35
120
150
140
130
125
120
110
100
90
85
80
75
70
65
65
60
50
40
35
30
110
100
145
135
125
120
110
105
100
90
85
80
75
70
65
60
55
55
50
40
35
30
25
150
120
135 100
150 115 85
130 100 75
150 120 90 65
135 105 80 60
150 120 95
75
55
50
135 110 90
70
65 45
125 105 80
60 45
120 95
75
70
55 40
110 90
50 40
105 85
65
65
100 80
50 35
35
90
75
60
45
70
55 45
35
90
30
85
70
55 40
75
60
50 40
30
70
55 45
35 25
35 25
65
55 40
60
50 40
30 25
35
30 20
55 45
35
55 45
25 20
35
25 20
50 40
45
40
30
25 20
20
45
35
30
25
15
45
35
30
20
20
15
35
30
25
15 10
30
25
20
15 10
20
15
25
15
10 10
25
20
90
80
70
60
3.1.1.3
1. Badan jalan;
2. Proteksi lereng; dan
3. Drainase
Lebar formasi badan jalan (tidak termasuk pam tepi) adalah jarak
dari sumbu jalan rei ke tepi terluar formasi badan jalan. Jarak ini
harus diambil lebih besar dari yang ditunjukkan pada tabel berikut:
L
Keeepatan Maksimum Desain
Rei 1067 mm
Rei 1435mm
(em)
(em)
315
295
285
250
(300)
(285)
(275)
(240)
426 (396)
396 (366)
366 (336)
335 (305)
Dimana, y
C
4. Lebar badan jalan rei untuk jalur belok (siding track) harus
lebih besar dari yang ditunjukkan pada tabel 3.8. di atas, untuk
kecepatan kurang dari 70 km/jam.
~-~-_____~------I
Lebar Badan Jalan
2,Om
~
Siok Pendekat
(approach block)
Lapis Dasar
~
F.L
Slok Pendekat
(approach block)
1. Sila badan jalan pada galian atau tanah asli, maka jenis tanah
dasar tersebut tidak boleh termasuk klasifikasi tanah tidak
stabil/kestabilan rendah.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
badan jalan;
subbalas;
balas;
bantalan;
alat penambat;
rei; dan
wese!.
Badan Jalan
1. tanah dasar;
2. tanah timbunan; dan
3. lapis dasar (subgrade).
NO.4
No. 40
No. 200
Presentase Lolos
(%)
100
55 -100
25- 95
5-35
0-10
1. Balas harus terdiri dari batu pecah (25 - 60) mm dan memiliki
kapasitas ketahanan yang baik, ketahanan gesek yang tinggi
dan mudah dipadatkan;
2. Material balas harus bersudut banyak dan tajam;
3. Porositas maksimum 3%;
4. Kuat tekan rata-rata maksimum 1000 kg/cm2;
5. Specific gravity minimum 2,6;
6. Kandungan tanah, lumpur dan organik maksimum 0,5%;
7. Kandungan minyak maksimum 0,2%;
8. Keausan balas sesuai dengan test Los Angeles tidak boleh
lebih dari 25%.
a)
b)
Lebar maksimum
Tinggi di bawah dudukan rei
2.440 mm untuk
beban gandar
sampai dengan
22,5 ton;
- 2.740 mm untuk
beban gandar di
atas 22,5 ton
330 mm
220 mm
0.15 - 0.30%
0.35% max
0.40 - 0.80%
0.050% max
0.05%
d. Alas rei (rail pad) dapat terbuat dari bahan High Density Poly
Ethylene (HDPE) dan karet (Rubber) atau Poly Urethane (PU).
e. Seluruh komponen alat penambat harus memiliki identitas produk
tercetak permanen sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Merek dagang;
Identitas pabrik pembuat;
Nomor komponen (part number);
Dua angka terakhir tahun produksi.
R-42
R-50
R-54
R-60
KOMPOSISI KIMIA
Si
Mn
0.40 max
0.55 -1.00
0.40 max
0.55 -1.00
0.40 max
0.55 -1.00
0.40 max
0.55-1.00
C
- 0.55
- 0.55
- 0.55
-0.55
,%
P
0.040 max
0.040 max
0.040max
0.040 max
S
0.045 max
0.045 max
0.045 max
0.045 max
Partambahan panjang
(elongation) %
12
12
12
12
Kakarasan Brinefl
HBN
262 - 331
262 -331
262 - 331
262 - 331
e. Komposisi kimia mur, baut dan ring pegas pada pelat sambung
terdiri dari:
Nama
Barang
Baut
Mur
Ring
Pegas
Cinein
Pegas
JISI UIC
SC440
JIS 4104
S40C-S53C
JIS-G4501
SWRH
62A-82
B
JIS G-3506
SWRH
62 A-82
B
JIS G-3506
Nama
Barang
Baut
Mur
Ring Pagas
Cincin Pagas
Komposisi
Mn
0.60 0.80
0.600.90
Kimia, %
Pmax
0.15-0.35
0.15-0.35
C
0.38 0.43
0.15-0.30
0.42-0.48
0.15-0.35
0.59-0.86
0.59-0.86
Material sesuai
JISI UIC
SC 440
JIS 4104
S40C-S53C
JIS-G4501
SWRH
62 A-82
B
JIS G-3506
Si
Smax
Cr
0.030
0.030
0.9 -1.2
0.030
0.035
0.30-0.90
0.040
0.040
0.30-0.90
0.040
0.040
Sifat mekanis
a kg/mm"
tensile strenDth
6,%
e/onDation
110
10 minimal
110
10 minimal
HBI HRe
kekerasan
262-341
HBI
(32 -46 HRc)
(27 - 37 HRc)
(40 -46
HRc)
Besaran
Geometri Rei
H (mm)
B (mm)
C (mm)
D (mm)
E (mm)
F (mm)
G (mm)
R (mm)
A (cm2)
W(kg/m)
Ix (cm4)
Yb (mm)
A
W
Ix
Yb
=
=
=
=
Tipe Rei
R54
R42
R50
159,00
138,00
153,00
110,00
140,00
127,00
68,50
70,00
65,00
13,50
15,00
16,00
49,40
40,50
49,00
23,50
30,20
30,00
72,00
74,79
76,00
320,00
500,00
508,00
69,34
54,26
64,20
54,43
50,40
42,59
1369
1960
2346
76,20
68,50
71,60
luas penampang
berat rei permeter
momen inersia terhadap sumbu x
jarak tepi bawah rei ke garis netral
RaO
172,00
150,00
74,30
16,50
51,00
31,50
80,95
120,00
76,86
60,34
3055
80,95
----------------j
Jalur Lurus
-----------
010011
:a
4. Celah antara lidah wesel dan rei lantak pada posisi terbuka
tidak boleh kurang dari 125 mm.
5. Celah (gap) antara rei lantak dan rei paksa pada ujung jarum
34mm.
6. Jarak antara jarum dan rei paksa (check rail) untuk lebar jalan
rei 1067 mm:
a) Untuk Wesel rei R 54 paling kecil 1031 mm dan paling
besar 1043 mm.
b) Untuk Wesel jenis rei yang lain, disesuaikan dengan
kondisi wese!.
7. Pelebaran jalan rei di bagian lengkung dalam wesel harus
memenuhi peraturan radius lengkung.
8. Desain wesel harus disesuaikan dengan sistem penguncian
wesel.
1. jembatan baja;
2. jembatan beton;
3. jembatan komposit.
b. Tipe jembatan baja secara umum dibagi empat kelompok
sebagaimana tersebut dalam TabeI3-10:
Tipe
Gelagar
Rangka
Dinding
Rasuk
Gelagar Dinding
Gelagar Rasuk
Rangka Dinding
Rangka Rasuk
1. jembatan gelagar;
2. jembatan portal kaku;
3. jembatan busur.
1.
2.
3.
4.
beban gandar;
lendutan;
stabilitas konstruksi; dan
ruang bebas.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
beban mati;
beban hidup;
beban kejut;
beban horizontal:
(1) beban sentrifugal;
(2) beban lateral kereta;
(3) beban rem dan traksi;
(4) beban rei panjang longitudinal.
beban angin;
beban gempa;
beban air;
beban tanah aktif.
perubahan temperatur;
pemuaian, penyusutan dan/atau rangkak dari beton;
penurunan;
dan lain-lain.
78.50 kN/m3
72.50 kN/m3
8.00 kN/m3
24.00 kN/m3
11.00 kN/m3
19.00 kN/m3
MUATAN GERAK
Sebagai muatan gerak dianggap suatu susunan kereta api terdiri dari 2 Lokomotifpakai
~
~----
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - --
- ----
Lokomotif
--
1920m - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --
---
------~-
---
Tender ----
12
'.~._--~'(--_/
f'20
f20
17
17
f' !
2
0l1.20
17
17
17 ton
[1.2.1 I.20JI
. '~+
18
18
18 ton
maka beratnya muatan gandar hams ditambah
TT.iOf
+ ...."+
19
19 ton
T
20 ton
Dari rencana-rencana
yang dihitungnya,
= 0.1 +
22.5
50+L
= 0.2 +
25
50+L
25
50+L
pada
LR
1
~
1
1.2 m
LR
LR
1.2m
1.2m
~
Lendutan
didefinisikan
sebagai
besaran
penyimpangan
yang tidak boleh melebihi persyaratan koefisien
terhadap panjang teoritis.
(deflection)
Jenis
Rangka
Satang
Gelagar
L (m)
Jenis Kereta
Lokomotif
L< 50
L~50
Seluruh
Rangka
L1S00
L 1700
L11000
V < 100
Kereta Listrik
dan/atau
Kereta
V
(kmlh
L 1700
100 < V s
130
L/SOO
L 1700
100 <Vs
130
L11100
L1900
Beban
Lokomotif
Bentang L (m)
L < 50
L~50
L/SOO
L 1700
20 < L <
50
Ls20
Bentang L (m)
V < 100
Untuk Satu
Kereta
Kecepatan
Maksimum
V (km/jam)
Kereta
Penumpang
dan Kereta
Diesel
Untuk Dua
Rangkaian
atau Lebih
Kecepatan
Maksimum
V (km/jam)
L ~ 50
L 1700
100 < V s
130
L1S00
L 1700
130 < VS
160
L 11100
L1900
V < 100
L1S00
L1S50
100 <V s
130
L11000
L/1100
130 < V s
160
L11300
L11400
L 1700
L1900
L11200
dapat
i.
ruang bebas;
geometri;
beban gandar;
stabilitas konstruksi; dan
kedap air.
rencana sarana
sekurang-
topografi;
geologi;
tanah;
hidrologi; dan
lingkungan.
topografi;
geologi;
hidrologi;
tanah;
daerah amblesan;
f) udara berkadar oksigen rendah dan gas berbahaya; dan
g) lingkungan.
3. Dinding pelapis terowongan harus kedap air dan jika ada
kebocoran masih diijinkan dengan laju kebocoran (leakage)
tidak boleh melampaui O.21/m2/hari.
Terowongan Pegunungan
portal;
beton tembak (shotcrete);
baja penyangga (steel support);
baut batuan (rock bolt);
dasar Terowongan (invert);
dinding, dan
fasilitas pendukung.
berfungsi
sebagai
+8.200
+
+
ATASIII
BATASII
ATASI
PERON TINGGI
1.950
PERON RENDAH
1.950
+ 1.000
1.530
+0.750
1.300
Keterangan :
Batas I
Untuk jembatan dengan kecepatan sampai 60 km/jam
Batas II
Untuk 'Viaduk' dan terowongan dengan kecepatan sampai
60km/jam dan untuk jembatan tanpa pembatasan kecepatan.
Batas III
Untuk 'viaduk' baru dan bangunan lama kecuali terowongan dan
jembatan
Batas IV
Untuk lintas kereta Iistrik
=
=
=
=
+6.200
+6.045
+
PERON TINGGI
1.950
PERON RENDAH
1.950
1.530
1.300
1.000
Keterangan :
Batas I = Untuk jembatan dengan kecepatan sampai 60 km/jam
Batas /I = Untuk 'Viaduk' dan terowongan dengan kecepatan sampai
60km/jam dan untuk jembatan tanpa pembatasan kecepatan.
Batas III = Untuk 'viaduk' baru dan bangunan lama kecuali terowongan dan
jembatan
Batas IV = Untuk lintas kereta Iistrik
1.375
+4.050
___
~\
~ ,.
_. _
PERON RENDAH
1.950
+0.200
KR + 0.000
+0
1.375
+ 4.050
___
~\
11
,.
_.~
PERON RENDAH
1.950
KR+O.OOO
+0.200
+
-------------------------------
Batas ruang bebas pada lintas lurus dan pada bagian lengkungan
dengan jari - jari > 3000 m.
Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari - jari 300 sampai
dengan 3000 m.
Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari - jari < 300 m.
,
-'
------4.000
,
I
..:
I
I
I
I
I
I
I
I
I
1.300--+:
,"-1.300
I
I
Gambar 1-5 Ruang Bebas Lebar Rei 1067 mm Pada Jalur Lurus Untuk Jalur
Ganda
Gambar 1-6 Ruang Bebas Lebar Rei 1435 mm Pada Jalur Lurus Untuk Jalur
Ganda
I
I
I
I
I
:..
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
:'--1.300
1.300-+-.
:"'1.000
"'1.000":
________
1+ 1.067 -+j
Gambar 1-7 Ruang Bebas Lebar Rei 1067 mm Pada Lengkungan Untuk
JalurGanda
I
I
I
I
I
:...
1.950
1.950
I
I
,
I
I
I
I
I
,,--1.300
1.300 -.:
I
I
:.. 1.000
.. 1.000 -.:
- - - - - - - _1-
1+ 1.435 -+j
Gambar 1-8 Ruang Bebas Lebar Rei 1435 mm Pada Lengkungan Untuk
JalurGanda
(f.
I
'+-- a
I
a-+,
;+-- b --.!+"-
......... ,
b ------..
50 30
50
40
,!
....... ,............
".
'.
k1
'..
k2
J.ilRi.'jQiI'.'r ....................
.!..
.',
~.o
1.0
~.j....i..
~;
;.:.;;~
..
k1
.1..
k2
50 30
................
,'..
'.
'.
J.ilRi.,.I?i1MT..j .!!..~!'!!!~.':'!!'!!
...................
c
.',
k1
k2
.~..
40
0"
ut...~
.....
i i
..-i
k1
.1.
50
.~ "'..
.1 . 1"
k2
,+--a
.~
j+-- b --.!+"I
a-+'
ot .
b ------..
~ ~
50 30
50
I,
..............
,'..
c
k1
i.
~
k2
J.ilP.i;lljP.!!,.'!f.. ...........
.~..
~.
."
k1
.-i
40
I
.....
i i
1.
.1'1"
,....
k2
~ ;
b--..~
b-+i
..... ,
"4
.
J.IlR\'.RilP.\IT.i!!~:'~!!~
c
., I4
c
'4
".4
k1
k2
.
." .
k1
.,14
1
.~..
::
.......
i i ..1 : 1"3
I.
*;n ';
~
k2
KELAS
JALAN
:......
V Maks
d1
k1
d2
k2
(km/jam)
(em)
(em)
(em)
(em)
(em)
(em)
(em)
120
30
150
235
265
15 - 50
25
375
II
110
30
150
235
265
15 - 50
25
375
III
100
30
140
225
240
15 - 50
22
325
IV
90
25
140
215
240
15 - 35
20
300
80
25
135
210
240
15 - 35
20
300
I.
110
.\
MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,