Anda di halaman 1dari 5

W.W.

Grainger and McMaster Carr


Profil Perusahaan
WW Grainger, Inc dan McMaster-Carr menjual produk MRO (pemeliharaan, perbaikan,
dan operasi). Kedua perusahaan ini sama-sama memiliki katalog dan situs web, di mana
pelanggan dapat memesan barang lewat situs tersebut. WW Grainger memiliki ratusan toko yang
tersebar di berbagai wilayah Amerika Serikat. Pelanggan dapat pergi ke toko langsung, memesan
barang, ataupun melakukan pemesanan lewat website. WW Grainger dapat mengantarkan barang
pesanan kepada para pelanggannya ataupun memberikan kewenangan kepada pelanggan sendiri
untuk mengambil barang yang dipesan di salah satu toko WW Grainger.

Di lain pihak

McMaster-Carr melakukan pengiriman semua pesanan ke pelanggannya (Meskipun beberapa


pelanggan yang berada di dekat DC memilih mengambil sendiri barang mereka di DC). WW
Grainger memiliki 9 DC yang sama-sama sebagai penyedia kebutuhan toko. McMaster memiliki
5 DC yang berfungsi untuk menerima pesanan. Kedua perusahaan sama-sama membuat beberapa
produk dan menerima order pelanggan. Mereka menjadi distributor sekaligus riteler. Kesuksesan
mereka berasal dari kecakapan dalam manajemen rantai pasokan.
Kedua perusahaan menawarkan ribuan produk kepada pelanggan. Stock Keeping Unit
dari Grainger mencapai 200.000 produk, sementara McMaster memiliki sekitar 500.000,
Grainger juga menyediakan berbagai produk yang tidak disimpan di supplier.
Studi kasus W.W Grainger and Mcmaster Carr
1. How many DC should there be built and where should they be located?
2. How should product stocking be managed at the DC? Should all DCs carry all products?
3. What products should be carried in inventory and what products should be left at the
supplier?
4. What products should Grainger carry at a store?
5. How should markets be allocated to DC?
6. How should replenishment of inventory be managed at various stocking locations?
7. How should Web orders be handled?
8. What transportation modes should be used?

Jawab
1. Banyaknya DC yang harus dibangun dan penempatannya tergantung pada beberapa aspek
seperti
- Daya beli konsumen
Keberadaan DC yang merupakan jantung inventory pada toko ritel menurut kami
layak dipertimbangkan sebagai pertimbangan pertama. Dalam kasus ini pada kondisi
WW Grainger yang juga memiliki toko fisik tidak akan terlalu tergantung pada daya
beli konsumen. Pemetaan konsumen dapat ditugaskan pada toko-toko yang sudah
tersebar di seluruh wilayah Amerika Serikat. Namun, berbeda pada kasus McMaster
yang merupakan online store yang bertumpu pada e-commerce, sehingga McMaster
paling tidak harus menyesuaikan lokasi penempatan DC yang ada dengan lokasi
penyebaran pelanggan guna efisiensi atas Supply Chain Cost yang akan timbul
disebabkan oleh jarak antara tempat tinggal pelanggan dengan lokasi DC . Apalagi di
sisi lain beberapa pelanggan memilih untuk mengambil barangnya sendiri di DC.
-

Lokasi pabrik pemasok barang


Guna kesuksesan supply chain yang terbentuk, lokasi pabrik terhadap DC juga harus
menajdi pertimbangan karena hal ini akan berpengaruh secara langsung pada biaya
yang timbul. Baik dalam kasus WW Grainger maupun McMaster kedekatan lokasi
DC dengan pabrik menjadi perhitungan utama, bukan semata-mata karena cost yang
timbul dalam proses distribusi, namun biaya tunggu yang harus ditanggung
konsumen akibat jarak pabrik dengan perusahaan riteler. Apalagi keduanya samasama mempunyai peran manufacture.

Banyaknya toko dalam setiap negara bagian


Keberadaan DC juga harus menyesuaikan dengan sebaran toko yang ada, berbeda
dengan McMaster yang berbasic toko online, WW Grainger memiliki toko fisik yang
tersebar di berbagai wilayah AS. Sehingga peletakan DC juga harus menyesuaikan
banyaknya toko yang ada. Semakin banyak toko berada di sekitar tempat itulah
diadakan DC, bilamana cuman ada 1 toko di suatu negara bagian dapat digabungkan
kebutuhan toko tersebut dengan DC yang terdekat.

2. Dalam kasus ini kedua perusahaan sama-sama menerapkan SKU, guna menjaga
persediaan, bilamana ada permintaan dari pelanggan. Guna menjaga SKU yang ada

perusahaan dapat menggunakan teknologi integrasi yang terhubung dengan supplier


produk, sehingga SKU yang merupakan hasil data demand tahunan, dan forecasting
penjualan perusahaan dapat terjaga.
Menurut kelompok kami DC tidak perlu menampung semua produk, hal ini berkaitan
dengan inventory cost yang timbul akibat overstock, sehingga cukup ditentukan saja DC
induk yang nanti menampung semua barang, yang nanti sebarannya dekat dengan DC
lain.
3. Sebaiknya produk yang disimpan di inventory merupakan jenis produk fast moving,
sehingga dapat dengan cepat memenuhi permintaan dari konsumen, sementara barangbarang yang bersifat slow moving, dapat ditinggalkan di supplier guna menghindari
carrying cost.
4. Semua jenis produk yang sifatnya fast moving, dan sebisa mungkin dengan ukuran yang
tidak terlalu besar, sehingga dapat memaksimalkan space toko yang ada, sementara
barang-barang besar yang cenderung slow moving dapat menggunakan katalog untuk
deskripsi produk.
5. Penempatan DC harus disesuaikan dengan besarnya market yang ada, semakin besar
market yang ada di tempat tersebut maka di situlah keberadaan DC semakin penting.
Terutama pada McMaster di mana perusahaan ini berbasis pada e-commerce, di mana
semua pembelian membutuhkan biaya untuk mengantarkan barang ke tempat konsumen,
jangan sampai Supply Chain Cost menurunkan Value daripada perusahaan itu sendiri.
6. Dengan menggunakan e-business, pengisian kembali pesediaan dapat dilakukan sesuai
dengan kebutuhan. Lewat e-business tidak hanya proses pemesanan produk oleh
konsumen yang dimudahkan, melainkan proses replenishment stock dapat dilakukan,
meskipun terdapat perbedaan penyimpanan persediaan di tiap DC. Penyimpanan
persediaan dapat dilakukan dengan proses sentralisasi DC induk di beberapa negara
bagian yang strategis, sehingga dengan bantuan internet kedua perusahaan dapat
melayani kebutuhan pelanggan secara cepat, tanpa harus kehilangan profit dari biaya
persediaan dan biaya pengiriman yang mungkin timbul.
7. Tentunya akan ada estimasi pengiriman dari DC terdekat menuju ke tempat pelanggan
yang ingin barangnya dikirimkan pada Website e-commerce perusahaan. Dengan bantuan
e-business persediaan barang akan semakin akurat karena secara otomatis dapat dilacak
keberadaan barang di DC terdekat. Setelah itu lewat bantuan internet juga akan dilakukan

pencarian persediaan barang pada DC terdekat tadi dan akan masuk purchasing order
yang nantinya akan diproses berdasarkan Standar operasional prosedur perusahaan.
Selain itu guna menambahkan nilai tambah pada website, perusahaan dapat juga
diberikan fasilitas tracking order barang yang telah dibeli pelanggan
8. Ada dua model transportasi yang dapat digunakan oleh W.W. Grainger and McMasterCarr yaitu:
Transportasi darat jika lokasi pengantaran barang masih dalam 1 daratan
Lewat transportasi darat bisa dilakukan dengan 3 jenis yaitu :
1. Kurir
Penggunaan kurir biasnya digunakan bila lokasi pelanggan berada dekat
daerah sekitar DC, kurir bisa menggunakan alternatif kendaraan mulai motor
sampai dengan mobil Van, selain lebih praktis, penggunaan kurir juga lebih
cepat. Namun, karena kendaraan terbatas pada beban dan volume barang yang
dapat dibawa, kurir hanya bisa mengantarkan beberapa barang tertentu dalam
kuantitas tertentu.
2. Kereta api
Jika jarak daripada lokasi pengantaran pelanggan dari DC jauh, alternatif
penggunaan kereta dapat digunakan, selain lebih cepat, penggunaan kereta
juga dapat menurunkan delivery cost dan waktu tunggu(lead time) pelanggan.
3. Jalan Raya (mobil besar)
Jalan Raya merupakan alternatif paling murah dan fleksibel dari segi akses

Transportasi laut dan udara untuk luar pulau dimana biaya transportasi lebih
murah dan dapat mengangkut banyak barang.
Pada beberapa kondisi transportasi udara dapat lebih murah dibandingkan
tranportasi laut, mengingat kedua perusahaan menjual barang teknis, akan muncul
kemungkinan bahwa pelanggan dari perusahaan adalah konsumen bisnis, yang
membutuhkan dengan segera sparepart guna keperluan maintanence sehingga
tidak terjadi oppurtunity cost karena terhambatnya proses produksi.

TUGAS
SUPPLY CHAIN MANAJEMEN
STUDY KASUS
W.W. Grainger and McMaster Carr

OLEH
FRANSNARDO

3103012155

APRYANTO CH. BANUNAEK

3103012165

FLORENSIA AGNES R.

3103012226

FRANSISKA KAROLINA

3103012227

MARIA YUSTIN YOSEPH

3103012230

HOLIA GOZALI

3103012268

ERMELINDA MELISA LIJAYA

3103012320

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2015

Anda mungkin juga menyukai