Anda di halaman 1dari 136

Perpustakaan Unika

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana


Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Katolik Soegijapranata

Disusun Oleh :

INOSENSIA LYDIA FRANSISCA

DHANI PRAYOGO

05.12.0007

05.12.0016

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008

Perpustakaan Unika

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar .... iii
Lembar Asistensi iv
Daftar Isi . vi
Daftar Notasi .. xi
Daftar Tabel ..........................................................................................................

xv

Daftar Lampiran ....................................................................................................

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Nama Proyek .. 1


1.2. Lokasi Proyek . 1
1.3. Tujuan Penulisan Tugas Akhir 3
1.4. Pembatasan Masalah .. 3
1.5. Sistematika Penyusunan . 4
BAB II PERENCANAAN STRUKTUR
2.1. Uraian Umum . 6
2.2. Tinjauan Pustaka 7
2.2.1. Peraturan-peraturan 7
2.2.2. Beban yang Bekerja pada Struktur . 8
2.3. Landasan Teori 9
2.3.1

Pembebanan ... 9

2.3.2

Pembebanan Gempa menggunakan Analisa Statik Ekivalen . 10

2.3.3

Perhitungan Pondasi Tiang Pancang ... 11

2.4 Asumsi asumsi . 12

vi

Perpustakaan Unika

BAB III METODE PERANCANGAN.............................................................

17

BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR .........................................................

25

4.1 Perhitungan Struktur Atas

25

4.1.1. Perhitungan Kuda-kuda ....................................................................

25

4.1.1.1 Perencanaan Gording Kuda-Kuda.......................................

25

4.1.1.2 Perhitungan Trekstang ........................................................

29

4.1.1.3 Perencanaan Kuda-Kuda .....................................................

30

4.1.2. Perhitungan Profil dan Sambungan ..................................................

42

4.1.2.1 Cek Penampang Batang Tekan ...........................................

42

4.1.2.2 Cek Penampang Batang Tarik .............................................

45

4.1.2.3 Perhitungan Sambungan Baut .............................................

48

4.2 Perhitungan Pelat Lantai ..

49

4.2.1

Pembebanan Pelat Lantai .

49

4.2.2

Penulangan Pelat Lantai Tipe two way slab......................................

50

4.2.3

Penulangan Pelat Lantai Tipe one way slab......................................

53

4.3 Perhitungan Penulangan Balok

56

4.3.1

Penulangan Lentur Balok .........

56

A. Penulangan Lentur Bagian Tumpuan ...........................................

56

B. Penulangan Lentur Bagian Lapangan...........................................

57

Penulangan Geser Balok ..........

58

A. Penulangan Geser Bagian Tumpuan ..........................................

58

b. Penulangan Geser Bagian Lapangan ...........................................

59

Penulangan Torsi Balok ....................................................................

60

4.4 Perhitungan Penulangan Kolom....................................................................

62

4.3.2

4.3.3

4.4.1

Kolom Persegi 700 mm x 700 mm dengan Tinggi Kolom = 4,5 m ..

62

A. Lentur Kolom Arah M 2-2 ...........................................................

62

B. Lentur Kolom Arah M 3-3 ...........................................................

64

C. Penulangan Geser Kolom .............................................................

65

4.5 Perhitungan Gaya Gempa (static analysis) .....................................................

67

4.5.1. Perhitungan Gaya Geser Dasar Horisontal Total Akibat Gempa .

67

4.5.2. Perhitungan Waktu Getar .

74

vii

Perpustakaan Unika

4.6 Perhitungan Tangga ..

78

4.6.1. Perencanaan Tangga .....

78

4.6.2. Pembebanan Tangga .....

78

4.6.3. Perhitungan Reaksi Tangga ..

80

4.6.4. Penulangan Tangga dan Bordes ....

81

4.6.5. Perhitungan Pondasi Tangga .....

82

4.7 Perhitungan Pondasi ...

84

4.7.1

Pemilihan Tipe Pondasi . 84

4.7.2. Menentukan Daya Dukung Tiang Pancang ... 84


A. Kelompok Tiang dengan 12 Tiang Pancang ................................

85

B. Kelompok Tiang dengan 9 Tiang Pancang ..................................

87

4.7.3. Penulangan Tiang Pancang ................................................................ 89


4.7.7. Penulangan Pile Cap .........................................................................

93

4.7.8. Penulangan Tie Beam .......................................................................

99

BAB V RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR

101

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA ...................................................

127

5.1. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah ..........................................................

127

5.2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan. 130


5.3. Daftar Harga Satuan Pekerjaan.................

135

5.4. Rencana Anggaran Biaya......

136

5.5. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya.

137

5.6 Time Schedule...............................................................................................

138

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

Perpustakaan Unika

DAFTAR NOTASI
Perhitungan Kuda-kuda
Ag

adalah luas penampang baja profil (cm2)

Fu

adalah tegangan leleh baja (kg)

fy

adalah tegangan tarik pada baja (kg/cm2)

fr

adalah tegangan tekan residual pada pelat sayap yang dirol (MPa)

adalah tinggi profil (cm)

Ix

adalah momen inersia baja profil terhadap sumbu x (cm4)

Iy

adalah momen inersia baja profil terhadap sumbu y (cm4)

ix

adalah jari-jari inersia baja profil terhadap sumbu x (cm)

iy

adalah jari-jari inersia baja profil terhadap sumbu y (cm)

Kt

adalah gaya terbesar yang dipikul oleh baut (kg)

s1

adalah jarak antara sumbu baut paling luar ke tepi atau ke ujung bagian yang
disambung (cm)

adalah jarak dari sumbu ke sumbu dari 2 baut yang berturutan (cm)

Sx

adalah modulus penampang baja profil terhadap sumbu x ( cm3 )

Sy

adalah modulus penampang baja profil terhadap sumbu y ( cm3 )

adalah tebal screew ( mm )

Vd

adalah baut dalam geser ( N )

Vu

adalah kuat geser terfaktor (N)

Vn

adalah kuat geser nominal (N)

adalah berat baja profil per meter (kg/m)

Zx

adalah momen tahanan baja profil terhadap sumbu x ( cm3 )

Zy

adalah momen tahanan baja profil terhadap sumbu y ( cm3 )

tr

adalah tegangan tarik (kg/cm2)

adalah tegangan geser (kg/cm2)

Perhitungan Pelat Lantai


a

adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)

Cc

adalah gaya tekan beton (N)

ts

adalah selimut beton (mm)

ix

Perpustakaan Unika

adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)

lx

adalah bentang pendek pelat lantai (cm)

ly

adalah bentang panjang pelat lantai (cm)

Mu

adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)

Mn

adalah momen nominal penampang ( Nmm)

Ts

adalah gaya tarik Baja (N)

adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)

Perhitungan Tangga
a

adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)

Cc

adalah gaya tekan beton (N)

ts

adalah selimut beton (mm)

adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)

Mu

adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)

Mn

adalah momen nominal penampang ( Nmm)

Ts

adalah gaya tarik Baja (N)

adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)

Perhitungan Gempa
C

adalah nilai faktor respon gempa

di

adalah simpangan horizontal lantai ke i

Fi

adalah beban gempa nominal static ekuivalen pada lantai ke i

adalah percepatan gravitasi

adalah momen inersia

Ni

adalah nilai Nspt pada lapisan ke i

adalah faktor reduksi gempa

ti

adalah tebal lapisan ke i

Wt

adalah berat total gedung

Wi

adalah berat lantai ke i

Perhitungan Balok
Acp

adalah luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton (mm2)

Perpustakaan Unika

Al

adalah luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir (mm2)

Ao

adalah luas bruto yang dibatsi oelh lintasan aliran geser (mm2)

Aoh

adalah luas daerah yang dibatasi oleh garis pusat tulangan sengkang torsi terluar

As

adalah luas tulangan tarik (mm2)

As

adalah luas tulangan tekan (mm2)

At

adalah luas satu kaki sengkang tertutup yang menahan puntir (mm2)

Av

adalah luas satu kaki sengkang tertutup yang menahan geser (mm2)

adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)

Cc

adalah gaya tekan beton (N)

Cs

adalah gaya tekan baja (N)

ts

adalah selimut beton (mm)

adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)

adalah jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan tekan (mm)

Es

adalah modulus elastisitas baja (MPa)

fyl

adalah kuat leleh tulangan torsi longitudinal (MPa)

fyv

adalah kuat leleh tulangan sengkang torsi (MPa)

Mn

adalah momen nominal penampang ( Nmm)

Mu

adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)

ph

adalah keliling dari garis pusat tulangan sengkang torsi terluar (mm)

pcp

adalah keliling luar penampang beton (mm)

Tn

adalah momen puntir nominal (Nmm)

Ts

adalah gaya tarik baja (N)

Tu

adalah momen puntir terfaktor pada penampang (Nmm)

Vc

adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton (N)

Vs

adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan (N)

Vu

adalah kuat geser terfaktor pada penampang (N)

adalah jarak dari serat tekan terluar ke garis netral (mm)

adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)

adalah faktor reduksi

adalah regangan tulangan tekan

adalah regangan tulangan luluh

adalah rasio tulangan tarik

xi

Perpustakaan Unika

adalah rasio tulangan tarik

Perhitungan Kolom
Ag

adalah luas bruto penampang (mm2)

As

adalah luas tulangan tarik (mm2)

As

adalah luas tulangan tekan (mm2)

adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)

ab

adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen dalam kondisi balance (mm)

Cc

adalah gaya tekan beton (N)\

adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)

adalah jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan tekan (mm)

adalah eksentrisitas (mm)

eb

adalah eksentrisitas dalam kondisi balance (mm)

Mu

adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)

Mn

adalah momen nominal penampang ( Nmm)

Mnb

adalah momen nominal penampang dalam kondisi balance ( Nmm)

Pn

adalah kuat beban aksial nominal pada penampang (N)

Pnb

adalah kuat beban aksial nominal pada penampang dalam kondisi balance (N)

Pu

adalah kuat beban aksial terfaktor (N)

Ts

adalah gaya tarik Baja (N)

Vc

adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton (N)

Vs

adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan (N)

Vu

adalah kuat geser terfaktor pada penampang (N)

xb

adalah jarak dari serat tekan terluar ke garis netral dalam kondisi balance (mm)

adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)

adalah faktor reduksi

f s

adalah kuat tekan tulangan (MPa)

xii

Perpustakaan Unika

Perhitungan Pondasi
Ag

adalah luas bruto penampang (mm2)

Ap

adalah luas ujung pondasi (mm2)

As

adalah luas selimut pondasi (mm2)

Ast

adalah luas total tulangan longitudinal (mm2)

adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)

Cc

adalah gaya tekan beton (N)

ts

adalah selimut beton (mm)

adalah diameter tiang pancang

adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)

fs

adalah tahanan selimut (kN/m2)

Mn

adalah momen nominal penampang ( Nmm)

Mu

adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)

Mx

adalah momen arah x

My

adalah momen arah y

adalah banyak baris

N 60

adalah rata-rata nilai SPT disekitar ujung pondasi atau nilai rata-rata SPT dari
permukaan tanah ke ujung pondasi

adalah banyak tiang pancang tiap baris

nx

adalah banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah x

ny

adalah banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah y

Pn

adalah kuat beban aksial nominal pada penampang (N)

Pu

adalah kuat beban aksial terfaktor (N)

Qp

adalah daya dukung ujung (kN)

Qs

adalah daya dukung selimut (kN)

Qu

adalah daya dukung ijin (kN)

qp

adalah tahanan ujung (kN/m2)

adalah jarak antar tiang pancang

Ts

adalah gaya tarik Baja (N)

xmax

adalah absis terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang

ymax

adalah ordinat terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang

adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)

xiii

Perpustakaan Unika

adalah efisiensi kelompok tiang

adalah arc tg ( D/S )

adalah jumlah beban normal

adalah kuadrat absis-absis tiang pancang

adalah kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang

xiv

Perpustakaan Unika

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Nama Proyek
Nama proyek yang data-data dan gambarnya digunakan untuk keperluan
pembuatan Tugas Akhir perencanaan struktur gedung ini adalah Gedung
Perpustakaan Pusat YSKI Semarang.

1.2. Lokasi Proyek


Letak gedung Perpustakaan Pusat YSKI Semarang ini berada di Jl.
Sidodadi Timur no. 24 Semarang. Gedung ini berada di atas tanah seluas
2244 m2 dengan tinggi total bangunan 39.5 m dan luas total bangunan 7574
m2 dengan perincian sebagai berikut:
a. Lantai 1 (+ 0,50 m)
Luas = 1082 m2
Berfungsi sebagai tempat parkir.
b. Lantai 2 ( + 5,40 m )
Luas = 1082 m2
Berfungsi sebagai Pujasera dan toilet.
c. Lantai 3 (+ 9,90 m)
Luas = 1082 m2
Berfungsi sebagai kafetaria, ruang auditorium, ruang fotocopy, warnet,
hot spot area, taman baca, ruang buku umum, ruang penjaga, dan toilet.
d. Lantai 4 (+ 14,40 m)
Luas = 1082 m2
Berfungsi sebagai perpustakaan SD YSKI, taman bermain, ruang staff
perpustakaan SD YSKI, gudang, dan toilet.
e. Lantai 5 (+ 18,90 m)
Luas = 1082 m2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 1 PENDAHULUAN

Berfungsi sebagai perpustakaan SMP YSKI, ruang lab bahasa inggris


SMP, ruang staff perpustakaan SMP, gudang, dan toilet.
f. Lantai 6 (+ 23,40 m)
Luas = 1082 m2
Berfungsi sebagai perpustakaan SMA YSKI, ruang lab bahasa inggris
SMA, ruang staff perpustakaan SMA, gudang, dan toilet.
g. Lantai 7 (+ 27,90 m)
Luas = 1082 m2
Berfungsi sebagai ruang serbaguna, gudang, ruang VIP, ruang operator
dan toilet.
Proyek pembangunan gedung Perpustakaan Pusat YSKI semarang ini
secara geografis letak bangunannya dibatasi oleh :
a) Sebelah Utara

: Gedung IKIP PGRI lama

b) Sebelah Timur

: kantin makan Jasmine

c) Sebelah Barat

: GIA ( Gereja Isa Almasih ) Dr. Cipto

d) Sebelah Selatan

: Gedung Sekolah SMP, SMA YSKI

Lokasi Gedung Perpustakaan YSKI

Gambar 1.1 Denah situasi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 1 PENDAHULUAN

1.3. Tujuan Penulisan Tugas Akhir


Tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan tugas akhir ini yaitu
a. Untuk lebih memahami dan mendalami langkah-langkah perhitungan dalam
perencanaan struktur gedung dengan menerapkan disiplin ilmu yang telah
diterima selama mengikuti pendidikan di Jurusan Teknik Sipil.
b. Dapat melakukan perhitungan dengan teliti dan mengambil asumsi yang
tepat dalam menyelesaikan perhitungan struktur sehingga dapat mendukung
tercapainya keamanan dan keekonomisan gedung.
c. Dapat menggunakan program AutoCAD 2007 untuk gambar rekayasa,
sedangkan ETABS v9.0.8 dan SAP 2000 v11.0.0 untuk perhitungan
mekanika struktur.
d. Dapat menerapkan hasil perhitungan mekanika struktur ke dalam
perhitungan struktur beton maupun struktur baja dan gambar kerja.
e. Perencanaan ini dapat digunakan sebagai latihan awal sebelum menerapkan
ilmu yang dipelajari dalam dunia kerja dalam hal membuat perhitungan dan
gambar bagian-bagian dari struktur gedung yang terkait dengan bidang
teknik sipil yaitu atap, pelat, balok, kolom dan pondasi, menyusun Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Rencana Anggaran Biaya (RAB), Network
Planning (NWP) dan Time Schedule pekerjaan struktur.

1.4. Pembatasan Masalah


Perencanaan struktur yang merupakan salah satu pekerjaan yang sangat
rumit karena di dalamnya terdapat banyak unsur yang saling berhubungan.
Untuk mempermudah perhitungan maka ada beberapa batasan-batasan yang
diambil dalam perencanaan struktur ini antara lain :
a. Perhitungan pembebanan dan penulangan tangga dilakukan terpisah dari
perhitungan portal utama.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 1 PENDAHULUAN

b. Balok anak langsung dimasukkan dalam portal dengan menggunakan


rigid frame, sehingga beban pelat langsung didistribusikan ke balok
induk dan balok anak.
c. Dalam perencanaan ini kuat tekan beton diasumsikan 28 Mpa.
d. Perhitungan pembebanan pada struktur akibat gempa menggunakan
statik ekivalen.

1.5. Sistematika Penyusunan


Sistematika penyusunan ini dibuat untuk memudahkan para pembaca
dalam memahami isi Tugas Akhir ini. Sistematika penyusunan tersebut
adalah sebagai berikut :
BAB I

: Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini diterangkan mengenai nama proyek,
maksud dan tujuan proyek, tujuan penulisan Tugas Akhir, tujuan
perencanaan

struktur

gedung,

pembatasan

masalah,

dan

sistematika penyusunan Tugas Akhir.


BAB II : Perencanaan Struktur
Dalam bab ini penulis membahas tentang uraian umum
perencanan gedung, tinjauan pustaka meliputi peraturanperaturan dan pembebanan yang digunakan pada struktur gedung,
serta landasan teori yang mencakup rumus-rumus yang
digunakan serta asumsi-asumsi yang dipakai.
BAB III : Perhitungan Struktur
Perhitungan

struktur

meliputi

perhitungan

kudakuda,

perhitungan pelat, perhitungan tangga dan bordes, perhitungan


portal utama (balok dan kolom), serta perhitungan pondasi.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV : Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


Pada bagian ini penulis menguraikan tentang rencana kerja
beserta aturan-aturan dan syarat-syarat teknis yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan.
BAB V : Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Pada bagian ini penulis menguraikan tentang Rencana Anggaran
Biaya (RAB) yang meliputi perhitungan volume, analisa harga
satuan, rencana anggaran biaya sampai dengan time schedule
(kurva S) dari pekerjaan Struktur Gedung Perpustakaan Pusat
YSKI Semarang.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

BAB II
PERENCANAAN STRUKTUR
2.1. Uraian Umum
Gedung yang direncanakan akan dibangun 7 lantai ini merupakan gedung
bertingkat tinggi oleh karena itu dalam perencanaan struktur harus memenuhi
empat kriteria utama yaitu:
a. Ketetapan
Kriteria ini meliputi tata letak ruang dalam gedung, bentang, ketinggian
plafon, serta segi estetika yang sesuai dengan persyaratan yang ada.
b. Persyaratan struktur
Struktur yang digunakan harus:
1) Kuat: struktur dapat memikul semua beban yang direncanakan dengan
aman.
2) Nyaman: struktur tidak melendut secara berlebihan, terangkat, bergetar,
retak dan hal-hal lain yang dapat mengganggu fungsi bangunan.
3) Awet: struktur harus dapat digunakan sesuai dengan fungsinya dalam
waktu yang relatif lama.
c. Desain harus memungkinkan pemeliharaan minimum dan dapat dilakukan
secara sederhana.
d. Ekonomi
Pemilihan model konstruksi perlu diperhatikan karena menentukan besarnya
biaya proyek dan biaya perawatan bangunan.
Konstruksi Gedung Perpustakaan Pusat YSKI Semarang ini direncanakan terdiri
dari 7 lantai yang dilengkapi dengan fasilitas tangga dan lift.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

2.2. Tinjauan Pustaka


2.2.1. Peraturan-peraturan
Perhitungan konstruksi gedung ini memperhatikan ketentuan ketentuan
yang berlaku yang terdapat pada buku-buku pedoman antara lain :
a. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-28472002, diterbitkan oleh Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan
Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002 dalam perencanaan Tugas Akhir
ini adalah:
1) modulus elastisitas beton ( Ec)
2) kuat perlu ( U )
3) faktor reduksi kekuatan ( )
4) faktor 1
5) tebal selimut beton
b. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI-17292002, diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung SNI-1729-2002 dalam perencanaan Tugas Akhir ini
adalah:
1) modulus elastisitas baja (Es),
2) mutu baja,
3) tegangan-tegangan baja (tegangan ijin, tegangan geser, tegangan leleh),
4) ketentuan-ketentuan mengenai sambungan.
c. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
SNI-1726-2002, diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Standar Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726-2002, dalam perencanaan Tugas
Akhir ini adalah:

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

1) cara-cara analisis gempa


2) faktor respons gempa ( C )
3) faktor keutamaan ( I )
4) faktor reduksi gempa ( R )
5) wilayah / zone gempa
d. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
Gedung 1983 dalam perencanaan Tugas Akhir ini adalah:
1) berat sendiri bahan bangunan
2) beban hidup lantai gedung
3) beban angin

2.2.2. Beban yang Bekerja pada Struktur


Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, 1983,
struktur gedung harus direncanakan kekuatannya terhadap pembebananpembebanan sebagai berikut :
a. Beban Mati
Adalah semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala
unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu (PPIUG 1983 pasal 1.0. ayat 1).
Beban mati yang direncanakan pada Tugas Akhir ini diambil dari Tabel 2.1.
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
b. Beban Hidup
Adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu
gedung, dan ke dalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari
beban-beban yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama
masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

pembebanan lantai dan lantai tersebut. Khusus pada atap kedalam beban hidup
dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan, baik akibat genangan
maupun akibat tekanan jatuh (energi kinetik) butiran air (PPIUG 1983 - pasal
1.0. ayat 2). Beban hidup yang direncanakan pada Tugas Akhir ini diambil
dari Tabel 3.1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
c. Beban Angin
Semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan
oleh selisih dalam tekanan udara (PPIUG 1983 pasal 1.0 ayat 3). Beban
angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan negatif
(isapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup dan koefisien angin
(PPIUG 1983 pasal 4.1).
d. Beban Gempa
Adalah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian
gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa (PPIUG
1983 pasal 1.0 ayat 4).

2.3. Landasan teori


2.3.1. Pembebanan
Struktur

gedung

direncanakan

kekuatannya

terhadap

pembebanan-

pembebanan sebagai berikut :


A. Kombinasi beban pada struktur beton (SNI 03-2847-2002):
U = 1,2 D + 1,6 L ............................................................................................. (2.1)
U = 0,75 ( 1,2 D+1,6 L+1,6 W )....................................................................... (2.2)
U = 0,9 ( D + 1,0 E ) .......................................................................................... (2.3)
U = 0,9 ( D - 1,0 E ) ........................................................................................... (2.4)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

B. Kombinasi beban pada struktur baja (SNI-1729-2002):


U = 1,4 D ............................................................................................................ (2.5)
U = 1,2 D + 0,5 L ............................................................................................... (2.6)
U = 1,2 D + 1,6 L + 0,8 W.................................................................................. (2.7)
U = 1,2 D + 0,5 L + 1,3 W.................................................................................. (2.8)
U = 0,9 D - 1,3 W ............................................................................................... (2.9)

2.3.2. Pembebanan gempa menggunakan analisa statik ekivalen


Pada Tugas Akhir ini pengaruh gempa diperhitungkan atas dasar analisa
statik ekivalen mengingat tinggi struktur utamanya 32,3 m. Gaya gempa yang
bekerja pada sistem struktur diasumsikan sebagai gaya frontal (lateral horisontal)
yang bekerja pada setiap lantai gedung.
Fi. =

Wi H i
V ........................................................................................ (2.10)
Wi H i

( Sumber : Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, 2005 )

Sedangkan beban gempa dasar gedung yaitu beban horisontal lateral yang bekerja
dari gedung terhadap pondasi dihitung dengan persamaan:
V =

C1 I
Wt
R

............................................................................................... (2.11)

( Sumber : Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, 2005 )

Untuk bangunan gedung perkantoran yang menggunakan struktur rangka beton


han bertulang dengan dengan kategori gedung umum maka I = 1,0 dan R = 3,3
(SNI-1726-2002). Koefisien beban gempa dasar dapat diketahui jika kita sudah
menghitung waktu getar alami gedung (T), dimana T didapat dari perhitungan
vibrasi 3 dimensi menggunakan ETABS.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

10

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

Semua rencana dan perhitungan gempa di atas disesuaikan dengan SNI-17262002 yaitu dengan menggunakan persamaan (2.10) dan (2.11).

2.3.3. Perhitungan pondasi tiang pancang


Pondasi adalah struktur bagian bawah yang paling penting, karena pondasi
berfungsi sebagai media atau perantara untuk meneruskan seluruh beban dari atas
kepada tanah pendukung. Untuk gedung ini direncanakan menggunakan pondasi
tiang pancang persegi (50 cm x 50 cm) dengan pertimbangan kemampuan untuk
mendukung beban diatasnya. Rumus-rumus lain yang digunakan dalam
perhitungan ini antara lain :
a. Perhitungan daya dukung pondasi dengan rumus Briaud

Qa =

Qp + Qs
............................................................................................ (2.12)
SF

End bearing (Qp) :

Q p = q p A p ........................................................................................... (2.13)
q p = 19,7 r ( N 60 ) 0,36

N 60 =

N1 + N 2
2

Skin friction :
Qs = f s As ..............................................................................................(2.14)
f s = 0,224 r ( N 60 ) 0, 29
( Sumber : Foundation Design : Principles and Practices, 1994 )

b. Menentukan jarak antar tiang pancang


Jarak antar tiang pancang diambil berdasarkan perhitungan daya dukung tiang
pancang oleh Direktorat Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, sebagai
berikut :

S 2,5 D

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

11

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

S<3 D
Perhitungan efisiensi kelompok tiang pancang
Menurut rumus dari Converse Labbarre adalah sebagai berikut :
Eff = 1-

(n-1 ) m + (m-1 ) n

....(2.15)
90
m n

( Sumber : Foundation Design : Principles and Practices, 1994 )

2.4 Asumsi-asumsi

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perencanaan gedung ini adalah :


a. Struktur utama dibuat dari konstruksi beton bertulang sedangkan atap
menggunakan rangka kuda-kuda baja.
b. Beban mati yang digunakan:
1) beton bertulang

= 2400 kg/m3

2) pasir

= 1800 kg/m3

3) spesi dengan tebal 1 cm

21 kg/m2

4) pasangan bata merah tebal setengah batu = 250 kg/m2


5) plafon dan penggantung

= 18 kg/m2

6) keramik

= 24 kg/m2

7) talang AC

= 10 kg/m2

8) penutup atap genting beton

= 50 kg/m2

c. Beban hidup yang digunakan :


1) beban hidup lantai kantor

= 250 kg/m2

2) beban hidup tangga dan bordes kantor

= 300 kg/m2

3) beban hidup lantai ruang olah raga

= 400 kg/m2

4) beban hidup lantai leufel

= 100 kg/m2

5) beban hidup atap

= 100 kg

koefisien reduksi beban hidup untuk gempa sebesar 0,5 sedang untuk portal
dan balok induk sebesar 0,9.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

12

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

d. Kuda-kuda dan rangka atap perhitungan dimensi dan profilnya mengacu pada
Load and Resistance Factor Design (LRFD)
1) analisa terhadap tegangan
2) analisa terhadap lendutan
e. Profil kuda-kuda yang digunakan 90.90.9 dan 70.70.7
f. Mutu beton yang digunakan untuk semua elemen struktur adalah 28 MPa,
dengan modulus elastisitas Ec = 4700 fc = 4700 28 = 24.870MPa.
g. Mutu baja yang digunakan ada 3 macam :
i. baja profil untuk struktur baja

: BJ 37

ii. baja tulangan dengan <12 mm

: U-24 (fy = 240 MPa)

iii. baja tulangan dengan D 13 mm

: U-39 (fy = 390 MPa)

dengan modulus elastisitas Es = 2 105 MPa


h. Faktor-faktor reduksi kekuatan beton
1) lentur

: 0,80

2) geser dan torsi

: 0,65

3) aksial tarik dengan lentur

: 0,80

4) aksial tekan dengan lentur

: 0,70

i. Pelat lantai beton


Tebal plat lantai yaitu 12 cm.
j. Balok
Tipe balok yang direncanakan ada 8 buah yaitu:
40/50, 35/70, 35/50, 30/60, 25/50, 25/40, 20/40, 15/25
k. Kolom
Tipe kolom yang direncanakan kolom persegi berdimensi 70/70, 80/80
l.

Beban merata (q) yang

berasal dari beban pelat ekivalen maupun berat

sendiri balok dan pelat akan diterima oleh balok anak dan atau balok induk.
Sistem pembebanan didasarkan pada anggapan bahwa balok anak dan balok

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

13

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

induk merupakan konstruksi yang menerima beban secara bersamaan. Bebanbeban tersebut akan didistribusikan ke kolom oleh balok yang kemudian
diteruskan ke pondasi.
m. Tebal dinding direncanakan pasangan batu bata setengah batu dengan tebal
15 cm termasuk plesteran dan acian
n.

Perhitungan mekanika menggunakan aplikasi software komputer yaitu


ETABS versi 9.0.0 untuk portal utama, sedangkan untuk perhitungan rangka
atap dengan SAP 2000 versi 11.0.0

o.

Pondasi adalah struktur bagian bawah yang paling penting, karena pondasi
berfungsi sebagai media atau perantara untuk meneruskan seluruh beban dari
atas kepada tanah pendukung. Untuk gedung ini direncanakan menggunakan
pondasi tiang pancang dengan dimensi 50 cm x 50 cm dengan pertimbangan
kemampuan untuk mendukung beban diatasnya. Rumus yang digunakan
untuk tiang pancang menggunakan Metode Briaud (Coduto, 1994)

p.

Data mekanika tanah


Data tanah yang digunakan adalah data sondir dari Penyelidikan Tanah Jl.
Sidodadi Timur No. 24 Semarang. Data sondir tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Kedalaman 0 s/d 0,40 m, nilai conus friction berkisar 19 kg/cm2
2. Kedalaman - 0,40 s/d 1,20 m, nilai conus friction berkisar 17 kg/cm2
3. Kedalaman 1,20 s/d 1,60 m, nilai conus friction berkisar 15 kg/cm2
4. Kedalaman 1,60 s/d 2,40 m, nilai conus friction berkisar 12 kg/cm2
5. Kedalaman 2,40 s/d 2,80 m, nilai conus friction berkisar 16 kg/cm2
6. Kedalaman 2,80 s/d 3,20 m, nilai conus friction berkisar 20 kg/cm2
7. Kedalaman 3,20 s/d 3,60 m, nilai conus friction berkisar 28 kg/cm2
8. Kedalaman 3,60 s/d 4,00 m, nilai conus friction berkisar 45 kg/cm2
9. Kedalaman 4,00 s/d 4,40 m, nilai conus friction berkisar 48 kg/cm2
10. Kedalaman 4,40 s/d 4,80 m, nilai conus friction berkisar 42 kg/cm2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

14

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

11. Kedalaman 4,80 s/d 5,20 m, nilai conus friction berkisar 34 kg/cm2
12. Kedalaman 5,20 s/d 6,00 m, nilai conus friction berkisar 22 kg/cm2
13. Kedalaman 6,00 s/d 6,40 m, nilai conus friction berkisar 25 kg/cm2
14. Kedalaman 6,40 s/d 7,00 m, nilai conus friction berkisar 24 kg/cm2
15. Kedalaman 7,20 s/d 7,40 m, nilai conus friction berkisar 12 kg/cm2
16. Kedalaman 7,40 s/d 8,00 m, nilai conus friction berkisar 9 kg/cm2
17. Kedalaman 8,00 s/d 9,20 m, nilai conus friction berkisar 13 kg/cm2
18. Kedalaman 9,20 s/d 10,60 m, nilai conus friction berkisar 9 kg/cm2
19. Kedalaman 10,60 s/d 11,00 m, nilai conus friction berkisar 10 kg/cm2
20. Kedalaman 11,00 s/d 11,60 m, nilai conus friction berkisar 9 kg/cm2
21. Kedalaman 11,60 s/d 12,00 m, nilai conus friction berkisar 10 kg/cm2
22. Kedalaman 12,00 s/d 13,20 m, nilai conus friction berkisar 11 kg/cm2
23. Kedalaman 13,20 s/d 14,80 m, nilai conus friction berkisar 12 kg/cm2
24. Kedalaman 14,80 s/d 15,60 m, nilai conus friction berkisar 14 kg/cm2
25. Kedalaman 15,60 s/d 16,20 m, nilai conus friction berkisar 16 kg/cm2
26. Kedalaman 16,20 s/d 16,80 m, nilai conus friction berkisar 17 kg/cm2
27. Kedalaman 16,80 s/d 17,20 m, nilai conus friction berkisar 28 kg/cm2
28. Kedalaman 17,20 s/d 18,00 m, nilai conus friction berkisar 17 kg/cm2
29. Kedalaman 18,00 s/d 18,40 m, nilai conus friction berkisar 18 kg/cm2
30. Kedalaman 18,40 s/d 18,80 m, nilai conus friction berkisar 19 kg/cm2
31. Kedalaman 18,80 s/d 20,00 m, nilai conus friction berkisar 21 kg/cm2
( data sondir secara lengkap dapat dilihat pada lampiran )
q.

Lift
Lift yang digunakan pada gedung ini adalah Standard Dimension merk
Hyundai, dengan data data sebagai berikut:
1). Speed

: 60 m/min

2). Clear Opening ( OP)

: 900 mm

3). Car

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

15

Perpustakaan Unika

BAB 2 PERENCANAAN STRUKTUR

a).

Internal ( CA CB ) : 1600 mm 1500 mm

b).

External ( A B)

: 1660 mm 1655 mm

4). Hoistway ( X Y )

: 2050 mm 2150 mm

5). M/C Room ( MX MY )

: 2300 mm 3850 mm

6). M/C Room Reaction


a).

R1

: 5450 kg

b).

R2

: 4300 kg

7). Overhead ( OH )

: 4600 mm

8). Pit ( PP )

: 1500 mm

9). M/C Room Height ( MH ) : 2200 mm


10). Kapasitas

: 1000 kg (15 orang)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

16

Perpustakaan Unika

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAB III
METODE PERANCANGAN

Dalam perencanaan struktur gedung Pespustakaan Pusat YSKI Semarang


ini terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Survei lokasi
Tahap-tahap yang dilakukan dalam survei lokasi adalah :
a. Tata guna lahan
Dimaksudkan untuk mengetahui keadaan di lingkungan sekitar proyek
yang akan dibangun.
b. Data tanah
Dimaksudkan untuk mengetahui daya dukung tanah dan jenis pondasi
yang dapat digunakan.
2. Desain arsitektural
Desain arsitektural ini dibuat berdasarkan data dari tata guna lahan di
lingkungan sekitar proyek yang akan dibangun. Desain arsitektural ini
digunakan sebagai patokan bentuk dasar bangunan.
3. Pembuatan RKS ( Rencana Kerja dan Syarat-Syarat )
Dalam pembuatan RKS ini akan ditentukan ketentuan dan syarat-syarat
pelaksanaan, penggunaan bahan-bahan bangunan ( seperti mutu beton, mutu
baja, dll. ) , time schedule, Network Planning ( NWP ), dan lain sebagainya.
4. Analisis dan desain rangka atap
Dalam tahap ini langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a) Desain bentuk rangka atap
b) Perhitungan pembebanan pada rangka atap
c) Desain perkiraan profil rangka atap
d) Analisis mekanika dengan menggunakan software SAP v 11
e) Perhitungan sambungan dan jumlah baut yang diperlukan.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

17

Perpustakaan Unika

BAB 3 METODE PERANCANGAN

5. Analisis dan desain beton bertulang


Beton bertulang yang dimaksudkan disini meliputi pelat lantai, balok dan
kolom. Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan adalah :
a) Perecanaan perletakan balok dan kolom
b) Perhitungan pembebanan pelat lantai ( one way atau two way slab )
c) Asumsi dimensi balok dan kolom
d) Perhitungan gempa
e) Analisis mekanika dengan menggunakan software ETABS v. 9.0.0
f) Perhitungan jumlah tulangan balok, kolom dan pelat lantai
6. Analisis dan desain pondasi
Analisis dan desain pondasi dilakukan paling akhir karena pondasi berguna
untuk menopang seluruh beban bangunan dan menyalurkannya ke tanah.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam analisis dan desain pondasi antara lain
adalah sebagai berikut :
a) Penentuan titik-titik pondasi dan dimensi pondasi
b) Perhitungan daya dukung pondasi, jarak antar pondasi dan efisiensi
pondasi.
7. Gambar struktur
Gambar struktur yang dimaksud disini antara lain denah balok, kolom dan
pondasi serta detail-detailnya, denah dan kerangka atap serta detail
sambungan, detail penulangan pelat lantai.
8. Perhitungan RAB dan pembuatan time schedule serta network planning
(NWP )
Perhitungan RAB yang dilakukan antara lain perhitungan volume dan
perhitungan harga satuan. Perhitungan RAB, pembuatan time schedule serta
network planning akan menghasilkan kurva S.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

18

Perpustakaan Unika

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAGAN ALIR PERENCANAAN GEDUNG


Fungsi Gedung

Desain Arsitektural

Material yang Digunakan ( RKS )

Perhitungan Struktur atas

Perhitungan Struktur Beton

Analisis dan Desain Pondasi

Gambar struktur

Perhitungan RAB
Pembuatan Time Schedule dan Network Planning

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

19

Perpustakaan Unika

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAGAN ALIR PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS


Desain Bentuk Rangka Atap

Perhitungan Pembebanan Atap


Ulangi
Perhitungan Gording
Perbesar Profil
Kontrol Lendutan Max Gording
Oke

Tidak Oke

Perhitungan Trekstang

Perhitungan Mekanika
Atap Menggunakan SAP

Perbesar Profil

Tidak Oke

Oke

Perhitungan Sambungan

Perhitungan Jumlah Baut

Finish

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

20

Perpustakaan Unika

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAGAN ALIR PERHITUNGAN PELAT LANTAI

Perencanaan Perletakan
Balok dan Kolom

Menentukan Dimensi Plat


Lantai

Menentukan Beban Beban


yang Bekerja Pada Masing
Masing Pelat Lantai

Perhitungan Pembebanan
Pelat Lantai

Mencari Momen Pada


Masing Masing Tipe

Perhitungan Jumlah
Tulangan Balok dan Kolom

Finish

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

21

Perpustakaan Unika

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAGAN ALIR PERHITUNGAN BALOK


Perencanaan Perletakan
Balok

Asumsi Dimensi Balok

Menentukan Beban
Beban pada Balok

Perhitungan mekanika
Dengan ETABS v 9.0.0

Mendapatkan Gaya
Batang Maksimum dari
ETABS v 9.0.0

Perbesar Dimensi
Balok dan Kolom

Perhitungan Jumlah
Tulangan Balok dan Kolom

Oke

Tidak Oke
Finish

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

22

Perpustakaan Unika

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAGAN ALIR PERHITUNGAN KOLOM

Perencanaan Perletakan
Kolom

Asumsi Dimensi Kolom

Menentukan Beban
Beban yang Bekerja Pada
Kolom

Perhitungan Gempa

Perhitungan Mekanika
dengan ETABS v 9.0.0
Perbesar Dimensi
Kolom
Mendapatkan Gaya Batang
Maksimum Tiap Kolom

Perhitungan Jumlah
Tulangan Tiap Jenis Kolom

Oke
Tidak Oke
Finish

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

23

Perpustakaan Unika

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAGAN ALIR PERHITUNGAN PONDASI


Penentuan Titik Titik Pondasi

Penentuan Dimensi Pondasi

Perhitungan Daya Dukung tiang


pancang dan jumlah tiang pancang

Penentuan Jarak Antar Pondasi

Perhitungan Efisiensi Pondasi

Finish

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

24

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

BAB IV
PERHITUNGAN STRUKTUR

4.1. Perhitungan Struktur Atas


4.1.1 Perhitungan Kuda-Kuda
4.1.1.1 Perencanaan Gording kuda-kuda
a. Ukuran profil (Bj 37)
Dicoba light lip channel C 150 x 65 x 20 x 3,2
Data-data profil:
Ix = 332 cm4

ix = 5,89 cm

Iy = 53,8 cm4

iy = 2,37 cm

Zx = Wx = 44,3 cm3

w = 7,51 kg/m

Zy = Wy = 12,2 cm3

Ag = 9,567 cm2

Jarak antar gording = 1,443 m


b. Pembebanan
1). Beban mati
Berat Penutup Atap ( genting ) = 50 1,443 = 72,15 kg/m
Berat Gording

7,51 kg/m
+
q = 79,66 kg/m

2). Beban hidup = 100 kg


3). Beban angin
Koefisien angin ( = 30o )
Untuk < 65 Ct = 0,02 - 0,4
Ct = 0,02 x 30 0,4 = 0,2
Ch = - 0,4
Beban angin (W) = 25 kg/cm2
Beban angin tekan = Ct x W x jarak antar gording
= 0,2 x 25 x 1,443
= 7,215 kg/m

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

25

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Beban angin hisap = Ch x W x jarak antar gording


= - 0,4 x 25 x 1,443
= - 14,43 kg/m
c. Perhitungan Momen
1). Akibat beban mati
= q sin

qx

= 79,66 sin 300


= 39,83 kg/m
= q cos

qy

= 79,66 cos 300


= 68,988 kg/m
Dipasang trekstang untuk jarak 1,553 m, jadi gording dengan bentang
3,106 m dibagi menjadi dua bagian.
Mx = qy ly2 = 68,988 3,1062 = 83,205 kgm.
My = qx lx2 = 39,83 1,5532 = 12,008 kgm
2). Akibat beban hidup
Px = P sin
= 100 sin 300
= 50 kg
Py = P cos
= 100 cos 300
= 86,603 kg
Mx = Py ly = 86,603 3,1062 = 208,870 kgm.
My = Px lx = 50 1,5532 = 30,148 kgm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

26

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

3). Akibat beban angin


ANGIN TEKAN
qx = 0
qy = 7,215 kg/m

Mx = qy ly2 = 7,215 3,1062 = 8,701 kgm.


My = 0
ANGIN HISAP
qx = 0
qy = - 14,43 kg/m

Mx = qy ly2 = - 14,43 3,1062 = - 17,401 kgm.


My = 0

KOMBINASI MOMEN
Beban Angin

Beban

Beban

Mati

Hidup

Tekan

Hisap

A+B

A+B+C

A+B+D

Mx

83,205

208,870

8,701

- 17,401

292,075

300,776

274,674

My

12,008

30,148

42,156

42,156

42,156

Momen
(kgm)

Kombinasi

Mx max = 300,776 kgm = 30.077,6 kg cm


My max = 42,156 kgm = 4.215,6 kg cm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

27

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

d. Kontrol Tegangan Lentur


=

Mx My
30077,6 4215,6
+
+
=
44,3
12,2
Wx Wy

= 1.024,494 kg/cm2 < ijin = 1600 kg/cm2 Ok!


e. Kontrol Lendutan
E = 2,1 x 106 kg/cm2
Lendutan ijin =

L
310,6
= 1,726 cm
=
180
180
4

l
l
Px . x
5 . qx . x
2
2 +
=
48 . E . Iy
384 . E . Iy

310,6
310,6
50.
5 . 39,83 . 10 2 .

2
2

=
+
48 . 2,1 . 10 6 . 53,8
384 . 2,1 . 10 6 . 53,8

= 0,061 cm

y =

5 . qy . (ly)4 Py . (ly)3
+
384 . E . Ix 48 . E . Ix

5 . 68,988 . 10 2 (310,6) 4 86,603 . (310,6) 3


=
+
384 . 2,1.10 6 . 332
48 . 2,1 . 10 6 . 332

= 0,197 cm

x2 + y2

0,0612 + 0,197 2 = 0,206 cm < Lendutan ijin ( 1,726 cm ) Ok!

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

28

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.1.1.2. Perhitungan Trekstang


Dipakai satu trekstang pada gording
P
1,553 m
3,106 m

y =

5 . q x . (l x ) 4 Px . (l x ) 3
+
384 . E . I y 48 . E . I y

5 . 39,83 .10 2 . (310,6)


50. (310,6)
=
+
6
384 . 2,1 .10 . 53,8
48 . 2,1 .10 6 . 53,8
4

= 0,703 cm

y =
=

5 . qy . (ly)4 Py . (ly)3
+
384 . E . Ix 48 . E . Ix
5 . 68,988 . 10 2 (310,6) 4 86,603 . (310,6) 3
+
384 . 2,1.10 6 . 332
48 . 2,1 . 10 6 . 332

= 0,197 cm

x2 + y2

0,703 2 + 0,197 2 = 0,73 cm < Lendutan ijin ( 1,726 cm ) Ok!

P l3
=
48 E I

P 300 3
P = 904,811 kg
0,73 =
48 2,1 10 6 332

ijin

1600 =

P
A
904,811
A = 0,5655 cm2 = 56,55 mm2
A

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

29

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

= 2

= 3,14 2 = 8,487 mm

56,55

Diambil trekstang dengan = 10 mm


4.1.1.3. Perencanaan Kuda-kuda
Kombinasi pembebanan yang digunakan ada 2, yaitu :
1. kombinasi 1 ( 1,2 D + 1,6 L + 0,8 W )
2. kombinasi 2 ( 1,2 D + 0,5 L + 1,3 W )
1. Perhitungan Jurai ( 75.75.7)
A. Pembebanan Jurai
Diambil segmen dengan jurai paling panjang dan paling banyak menumpu
gording.

Pembebanan :
Berat sendiri gording = 7,51 kg/m x 3,106 m = 23,3206 kg
Berat penutup atap = 50 kg/m2 x 1,443 m x 3,106 m = 224,0979 kg
Berat sendiri jurai = 7,94 kg/m x 16,8043 m / 10 = 13,343 kg
Beban hidup = 100 kg
Beban angin
Angin tekan = 7,215 kg/m x 1,443 m = 10,4113 kg
Angin hisap = 14,43 kg/m x 1,443 m = 20,8225 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

30

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Perhitungan reaksi dengan program SAP 2000, diperoleh :


RVA = 1327,093 kg
RVB = 788,146 kg

RHB = 23,021 kg

2. Pembebanan pada kuda-kuda


KUDA-KUDA A
Batang 1 16 : profil double siku 70.70.7
Batang 17 31 : profil double siku 90.90.9

Pembebanan :
Berat sendiri kuda-kuda =

(7,38 35,1359 m 2) + (12,2 22,0562 m 2) = 1056,777 = 117,42 kg


9

Berat sendiri gording = 7,51 kg/m x 3,106 m = 23,3206 kg


Berat penutup atap = 50 kg/m2 x 1,443 m x 3,106 m = 224,0979 kg
Berat plafond = 18 x 1,4219 m x 3,106 m = 79,496 kg
Berat baut =

10% 1056,777
= 6,216 kg
17

Berat pelat buhul =

20% 1056,777
= 12,432 kg
17

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

31

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Berat talang AC = 10 x 3,106 m x 1,4219 m = 44,164 m


Beban hidup = 100 kg
Beban angin
Angin tekan = 7,215 kg/m x 1,443 m = 10,4113 kg
Angin hisap = 14,43 kg/m x 1,443 m = 20,8225 kg
Perhitungan reaksi dengan program SAP 2000, diperoleh :
RVA = 3325,567 kg
RVB = 3341,407 kg

RHB = 60,907 kg

Rekap gaya batang maksimal kuda-kuda A


Tabel 4.1 Rekap Gaya Batang Kuda-Kuda A
NO.
BATANG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

GAYA
BATANG
( kg )
-5384,41
-5326,38
-4741,95
-5686,74
-5908,86
-5338,15
-2934,85
-1270,11
4657,9
4112,12
5593,03
5851,83
5325,09
2604,41
1178,96
51,01

NO.
BATANG
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

(Sumber : Data Pribadi)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

32

GAYA
BATANG
( kg )
-588,99
809,33
-1037,1
-1648,24
308,99
-401,36
-428,71
929,67
-1169,05
4289,85
-3226,76
3660,16
-3202,25
3469,25
-3222,14

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

KUDA-KUDA B
Batang 1 16 : profil double siku 70.70.7
Batang 17 31 : profil double siku 90.90.9

Pembebanan :
Berat sendiri kuda-kuda =

(7,38 27,0221 m 2) + (12,2 21,4831 m 2) = 923,033836 = 102,559 kg


9

Berat sendiri gording = 7,51 kg/m x 3,106 m = 23,3206 kg


Berat penutup atap = 50 kg/m2 x 1,443 m x 3,106 m = 224,0979 kg
Berat plafond = 18 x 1,4222 m x 3,106 m = 79,5124 kg
Berat baut =

10% 923,033836
= 5,4296 kg
17

Berat pelat buhul =

20% 923,033836
= 10,8592 kg
17

Berat talang AC = 10 x 3,106 m x 1,4222 m = 44,173532 m


Beban hidup = 100 kg
Beban angin
Angin tekan = 7,215 kg/m x 1,443 m = 10,4113 kg
Angin hisap = 14,43 kg/m x 1,443 m = 20,8225 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

33

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Mendapat limpahan beban dari jurai pada jarak 6,894 meter dari roll dan
sebesar 788,146 kg sebagai beban vertikal dan 16, 278 kg kearah kanan
serta 16,278 kg kearah depan.

Perhitungan reaksi dengan program SAP 2000, diperoleh :


RVA = 3485,098 kg
RVB = 3866,274 kg

RHB = 41,368 kg

Rekap gaya batang maksimal kuda-kuda B


Tabel 4.2 Rekap Gaya Batang Kuda-Kuda B
NO.
BATANG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

GAYA
BATANG
( kg )
-5791,56
-5732,63
-5184,22
-6371,27
-6765,05
-5769,14
-2622,3
-2604,78
5010,22
4493,42
6249,76
6734,09
6537,29
4738,95
4711,64
59,88

NO.
BATANG
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

(Sumber : Data Pribadi)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

34

GAYA
BATANG
( kg )
-512,48
766,35
-951,78
-2041,45
589,29
-791,93
57,68
346,66
1973,03
1649,66
167,33
-3323,61
-499,71
4139,91
-3735,5

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

KUDA-KUDA C
Batang 1 16 : profil double siku 70.70.7
Batang 17 31 : profil double siku 90.90.9

Pembebanan :
Berat sendiri kuda-kuda =

(7,38 25,2093 m 2) + (12,2 20,7522 m 2) = 878,443 = 97,605 kg


9

Berat sendiri gording = 7,51 kg/m x 3,106 m = 23,3206 kg


Berat penutup atap = 50 kg/m2 x 1,443 m x 3,106 m = 224,0979 kg
Berat plafond = 18 x 1,4222 m x 3,106 m = 79,5124 kg
Berat baut =

10% 878,443
= 5,1673 kg
17

Berat pelat buhul =

20% 878,443
= 10,335 kg
17

Berat talang AC = 10 x 3,106 m x 1,4222 m = 44,173532 m


Beban hidup = 100 kg
Beban angin
Angin tekan = 7,215 kg/m x 1,443 m = 10,4113 kg
Angin hisap = 14,43 kg/m x 1,443 m = 20,8225 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

35

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Mendapat limpahan beban dari jurai pada jarak 3,789 meter dari roll dan
sebesar 788,146 kg sebagai beban vertikal dan 16, 278 kg kearah kanan
serta 16,278 kg kearah depan.

Kuda-kuda C juga mendapat limpahan beban dari kuda-kuda F sebesar


1469,555 kg sebagai beban vertikal dan 27,069 kg kearah depan.

Perhitungan reaksi dengan program SAP 2000, diperoleh :


RVA = 3485,098 kg
RVB = 3866,274 kg

RHB = 41,368 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

36

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Rekap gaya batang maksimal kuda-kuda C


Tabel 4.3 Rekap Gaya Batang Kuda-Kuda C
NO. BATANG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

GAYA
BATANG
-9544,18
-9466,41
-9060,12
-10366,67
-10322,67
-9751,64
-7614,29
-4055,82
8255,39
7838,52
11665,12
10342,36
9727,35
7694,57
4100,22
73,91

NO. BATANG
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

(Sumber : Data Pribadi)

KUDA-KUDA F
Batang 1 6 : profil double siku 70.70.7
Batang 7 11 : profil double siku 90.90.9

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

37

GAYA BATANG
-473,5
610,61
-914,61
-4922,75
5540,7
110,24
-514,46
950,6
-2278,53
3164,11
-4024,9
5469,94
-4592,4
6225,53
-5283,83

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Pembebanan :
Berat sendiri kuda-kuda =

(7,38 8,759 m 2) + (12,2 8,271 m 2) = 331,09524 = 82,77381 kg


4

Berat sendiri gording = 7,51 kg/m x 3,106 m = 23,3206 kg


Berat penutup atap = 50 kg/m2 x 1,443 m x 3,106 m = 224,0979 kg
Berat plafond = 18 x 1,263 m x 3,106 m = 70,611804 kg
Berat baut =

10% 331,09524
= 4,1387 kg
8

Berat pelat buhul =

20% 331,09524
= 8,2774 kg
8

Berat talang AC = 10 x 3,106 m x 1,263 m = 39,22878 m


Beban hidup = 100 kg
Beban angin
Angin tekan = 7,215 kg/m x 1,443 m = 10,4113 kg
Angin hisap = 14,43 kg/m x 1,443 m = 20,8225 kg
Perhitungan reaksi dengan program SAP 2000, diperoleh :
RVA = 1388,869 kg
RVB = 1469,555 kg

RHB = 27,069 kg

Rekap gaya batang maksimal kuda-kuda F


Tabel 4.4 Rekap Gaya Batang Kuda-Kuda F
NO.
BATANG
1
2
3
4
5
6

GAYA
BATANG
( kg )
-1663,55
-1636,96
-825,72
1443,17
743,18
30,41

NO.
BATANG
7
8
9
10
11

(Sumber : Data Pribadi)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

38

GAYA
BATANG
( kg )
-591,14
1051,29
-1006,1
1420,2
-1304,25

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

KUDA-KUDA D ( kuda-kuda utama )


Batang 1 44 : profil IWF 400 x 400 x 20 x 35
Batang 45 85 : profil IWF 250 x 250 x 9 x 14

Pembebanan :
Berat sendiri kuda-kuda =

(72,4 151,904 m ) + (415 62,6368 m ) = 36992,1216 = 1608,353 kg


23

23

Berat sendiri gording = 7,51 kg/m x 3,106 m = 23,3206 kg


Berat penutup atap = 50 kg/m2 x 1,443 m x 3,106 m = 224,0979 kg
Berat plafond = 18 x 1,4222 m x 3,106 m = 79,5124 kg
Berat baut =

10% 36992,1216
= 95,039 kg
44

Berat pelat buhul =

20% 36992,1216
= 190,078 kg
44

Berat talang AC = 10 x 3,106 m x 1,4222 m = 44,173532 m


Beban hidup = 100 kg
Beban angin
Angin tekan = 7,215 kg/m x 1,443 m = 10,4113 kg
Angin hisap = 14,43 kg/m x 1,443 m = 20,8225 kg
Kuda-kuda utama mendapat limpahan beban dari :
a. jurai ( pada jarak 10 meter dan 19 meter dari roll, sebesar 788,146
kg pada arah vertikal ).

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

39

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

b. Kuda-kuda A ( pada jarak 10 meter, 13 meter, 16 meter dan 19


meter dari roll, sebesar 6682,814 kg pada arah vertikal ).
c. Kuda-kuda B ( pada jarak 6,895 meter dan 22,105 meter dari arah
roll, sebesar 7732,548 kg pada arah vertikal ).
d. Kuda-kuda C ( pada jarak 3,789 meter dan 25,211 meter dari roll,
sebesar 10.837,804 kg pada arah vertikal ).
Perhitungan reaksi dengan program SAP 2000, diperoleh :
RVA = 71.843,066 kg
RVB = 71.834,782 kg

RHB = 33,836 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

40

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Rekap gaya batang maksimal kuda-kuda D


Tabel 4.5 Rekap Gaya Batang Kuda-Kuda D
NOMOR
BATANG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

GAYA
BATANG
-84125,63
-85000,51
-111288,05
-140578,02
-170490,78
-196069,19
-188395,56
-154238,12
-126688,75
-126155,12
-129567,02
-129567,15
-126150,97
-126680,1
-154230,11
-188390,03
-196063,51
-170482,31
-140566,5
-111273,98
-84986,34
-84111,2
71745,29
89465,54
124290,16
157420,67
182782,87
189202,23
145249,88
127401,92

NOMOR
BATANG
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60

GAYA
BATANG
125949,19
129430,05
130298,9
130299,07
129434,71
125957,91
127414,37
145264,14
189220,07
182799,59
157434,51
124300,83
89473,56
71753,8
3333,94
-21020,06
-7979,19
-42166,17
10705,18
-38236,88
15865,08
-32646,05
11738,37
-10467,11
20220,09
45761,37
-17292,1
36234,49
10307,54
1532,75

(Sumber : Data Pribadi)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

41

NOMOR
BATANG
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85

GAYA
BATANG
4321,91
-6873,09
-220,69
-1446,69
323,38
-1438,24
-230,81
-6865,65
4315,27
1539,73
10301,59
36237,89
-17294,84
45765,48
20222,62
-10468,65
11739,87
-32649,47
15866,61
-38240,48
10706,32
-42169,11
-7980,5
-21019,22
3333,51

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.1.2. Perhitungan Profil dan Sambungan


4.1.2.1. Cek penampang batang tekan (LRFD)
A. Cek penampang profil 90.90.9

Data profil siku 90.90.9 :


Ag = 1550 mm2 Ix = Iy = 1160000 mm4

i = 34,5 mm

e = 25,4 mm

i = 17,6 mm

ix = iy = 27,4 mm

BJ 37 fy = 240 Mpa
fu = 370 Mpa
Ambil gaya tekan akibat kombinasi pembebanan terbesar Nu = 10365,66 kg
dengan panjang bentang 1,25 m.
a) cek tekuk lokal

f =

b 90
=
= 10
t
9

f < r

r =

200
fy

200
= 12,91
240

(Ok!)

b) estimasi jarak kopel minimum


k Lk
k L1
= 0 ,75
ix
imin

L1
1250
= 0,75
17,6
27,4
L1 = 602,2 mm
ambil 5 daerah L1 = 1250 / 5 = 250 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

42

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

c) cek kestabilan elemen-elemen batang

1 =

k L1 250
=
= 34,22 < 50
imin
17,6

stabil (Ok!)

d) kelangsingan arah sumbu bahan (sumbu x)

x =

k Lx 1250
= 45,62
=
ix
27,4

e) cek elemen-elemen barang harus lebih stabil dari batang majemuk

x 45,62
=
= 1,34 > 1,2 (Ok!)
1 34,22
f) kelangsingan arah sumbu bebas bahan (sumbu y)
Iy = 2 ( Iy + A1 (ex + 0,53t)2 )
= 2 (1160000 + 1550 (25,4 + 0,5 3 9)2 )
= 7010951 mm4
Ag = 2 Ag1 = 2 1550 = 3100 mm2
iy total =

y =

Iy
Ag

k Lky
i y tot

7010951
= 47,56 mm
3100

1250
= 26,28
47,56

g) kelangsingan ideal

iy =

2y +

2
m 2
1 = 26,28 2 + 34,22 2 = 43,15
2
2

h) cek elemen-elemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk

iy 43,15
=
= 1,26 > 1,2 (Ok!)
1 34,22
i) kestabilan batang majemuk

iy = 43,15 < x = 45,62 (jadi tekuk terjadi pada sumbu bahan)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

43

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

fy

cx =

45,62
240
= 0,49
3,14 2,1 10 5

= 1,25 cx2 = 1,25 0,49 2 = 0,300


fcr =

fy

240
= 800 MPa
0,300

j) daya dukung nominal komponen struktur tekan

Nn = 0,85. Ag . fcr
= 0,85 1550 800 = 105400 kg
Nu = 10365,66 kg < Nn = 105400 kg (Ok!)
N u 10365,66
=
= 0,098 < 1
N n
105400

k) perhitungan dimensi pelat kopel


syarat kekuatan pelat kopel
a = 2e + t = 2 25,4 + 9 = 59,8 mm
I
Ip
10 1 dimana I1 = Ix = Iy = 1160000 mm4
a
L1

2
2

1
12

I
t h3
10 1
a
L1

9 h3
1160000
10
59,8
602,2

1
12

0,025 h3 19262,7
h 91,57
maka diambil h = 95 mm dan t = 10 mm
l) cek kekuatan pelat kopel
Du = 0,02 Nu = 0,02 10365,66 kg = 207,3132 kg
Untuk 5 daerah ada 6 pelat kopel maka masing-masing kopel memikul
34,55 kg.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

44

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Kekuatan geser pelat kopel :

w =

h 95
=
= 9,5
t 10

pv = 1,1

= 1,1

Kv E
fy

dimana Kv = 5 +

5
a

5
= 5 + 59,82 = 5,13
95

5,13 2,1 10 5
= 73,69
240

w < pv
maka :

Vn = 2 . 0,65 0,6 fy Aw
= 2 . 0,65 0,6 240 95 10 = 17784 kg
Vu = 34,55 kg < Vn = 17784 kg (Ok!)
Vu
34,55
<1
=
Vn 17784

4.1.2.2. Cek penampang batang tarik (LRFD)


A. Cek penampang profil 90.90.9

Data profil 90.90.9 :


Ag = 1550 mm2

Dbaut =

e = 25,4 mm

w = 50 mm

BJ 37 fy = 240 MPa
fu = 370 MPa
Ambil gaya tarik akibat kombinasi pembebanan terbesar Nu = 11664,32 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

45

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

1) luas bersih (untuk tarik murni) :


An = Ag n d b t
= 1550 1(12,7+2)9 = 1417,77 mm2
2) luas efektif (untuk tarik murni) :

25,4
x
Ae = U An = 1 An = 1
1417,77 = 1192,69 mm2
160
L

3) luas bidang geser (untuk kasus geser murni) :

As = ((40 8) + (20 2)) 9 = 3240 mm2


4) luas kombinasi geser + tarik pada blok ujung :

Ant

= ((90-45) - (0,5 (12,7+2))) 9 = 338,85 mm2

Agt

= (90-45) 9 = 405 mm2

Anv = (180 4 db) t


= (180 (4 (12,7+2))) 9 = 1024,65 mm2
Agv = (20 + 160) 9 = 1620 mm2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

46

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

5) pemeriksaan kekuatan :
1) tarik murni :
- leleh : t Nn = t fy 2Ag
= 0,9 240 3100 = 669600 N
-fraktur :

t Nn = t fu 2Ae
= 0,75 370 2385,38 = 661942,95 N

2) geser murni :

t Nn = t (0,6 fu) 2As = 0,75(0,6370)6480 = 1078920 N


3) kombinasi geser dan tarik (geser blok):
- fraktur geser : Nn = 0,6 fu 2 Anv
= 0,6 370 (2 1024,65) = 454944,6 N
- fraktur tarik : Nn = fu 2 Ant
= 370 (2 338,85) = 250749 N
karena fraktur geser > dari fraktur tarik maka kombinasi yang terjadi
fraktur geser + leleh tarik

t . Nn = t . (0,6 fu 2 Anv + fy 2 Agt)


= 0,75 (0,6 370 (2 1024,65) + 240 (2 405))
= 487008,45 N
Dari perhitungan di atas didapatkan :
669600 N (leleh tarik)

t . Nn

661942,95 N (fraktur tarik)


1078920 N (geser murni, geser blok)
487008,45 N (kombinasi geser blok)

t . Nn diambil terkecil = 487008,45 N = 48700,845 kg


t . Nn = 48700,845 kg Nu = 11664,32 kg (Ok!)
Nu
11664,32
=
= 0,24 < 1
N n 48700,845

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

47

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.1.2.3. Perhitungan sambungan baut


Diambil contoh pada batang no 5 kuda-kuda B
Dari tabel gaya batang didapatkan gaya batang maksimum Ru = - 6765,05 kg
(batang menderita tegangan tarik)
Diketahui :
tebal pelat = 10 mm
diameter baut = 3/8 = 9,52mm
1) Tahanan geser baut
r1 = 0,5 untuk baut tanpa ulir pada bidang geser

f = 0,75
m = jumlah bidang geser =2
fub = tegangan tarik putus baut = 825 Mpa
Rn = f r1 f u 0,25 d 2 m
b

R n = 0,75 0,5 825 0,25 3,14 9,52 2 2 = 44020,885 N = 4402,089 kg


2) Tahanan tumpu baut

f = 0,75
db = diameter baut
tp = tebal pelat
fu = tegangan tarik putus yang terendah antara baut dan pelat = 370 Mpa
Rn = 2,4 x f x d x tp x fu
Rn = 2,4 x 0,75 x 9,52 x 10 x 370
= 63403,2
3) Menentukan jumlah baut
Tahanan nominal baut dipilih yang terkecil di antara tahanan geser dan
tahanan tumpu baut Rn = 4402,089 kg
Jumlah baut (n) = Ru / Rn = -6765,05 / 4402,089 = -1,5368 ~ 2 baut

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

48

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.2. Perhitungan Pelat Lantai


4.2.1. Pembebanan Pelat Lantai
a. Beban mati lantai dengan tebal 12 cm
a) berat sendiri pelat lantai

= 0,12 m 2400 kg/m3 = 288 kg/m2

b) urugan pasir

= 0,05 m 1800 kg/m3 = 90 kg/m2

c) spesi

= 3 21 kg/m2

= 63 kg/m2

d) ubin keramik

= 1 24 kg/m2

= 24 kg/m2

e) plafond penggantung

= 11 + 7

= 18 kg/m2
= 10 kg/m2 +

f) talang AC

D = 493 kg/m2
b. Beban mati lantai atap dag beton
a) berat sendiri pelat lantai

= 0,10 m 2400 kg/m3 = 240 kg/m2


= 10 kg/m2 +

b) talang AC

D = 250 kg/m2
c. Beban mati lantai balkon
a) berat sendiri pelat lantai

= 0,10 m 2400 kg/m3 = 240 kg/m2

b) spesi

= 1 x 21 kg/m2

= 21 kg/m2 +
D = 261 kg/m2

d. Beban hidup lantai restoran, warnet

= 250 kg/m2

e. Beban hidup lantai perpustakaan

= 300 kg/m2

f. Beban hidup lantai ruang pertemuan, hall

= 400 kg/m2

g. Beban hidup lantai atap dag beton, balkon

= 120 kg/m2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

49

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

h. Jenis jenis plat tipe two way slabs


Jenis Pelat

Dimensi (m)

Fungsi Ruangan

Jenis

4,00 x 3,50 x 0,12

Restoran, warnet

Two Way Slabs

3,50 x 3,00 x 0,12

Restoran, warnet

Two Way Slabs

4,00 x 3,50 x 0,12

Perpustakaan

Two Way Slabs

3,50 x 3,00 x 0,12

Perpustakaan

Two Way Slabs

4,00 x 3,50 x 0,12

Hall

Two Way Slabs

3,50 x 3,00 x 0,12

Hall

Two Way Slabs

4,00 x 4,00 x 0,12

Dag

Two Way Slabs

4,00 x 3,00 x 0,12

Dag

Two Way Slabs

4.2.2. Penulangan pelat lantai tipe two way slabs jenis A


ly = 4 m, lx = 3,5 m

ly
= 1,142 ,
lx

dengan

asumsi

jepit

elastis

ly

Dari PBI71 tabel 13.3.2 didapatkan


k x = 37,42 dan k y = 37,42

Untuk restoran
x

Gambar 2.1. Pelat Lantai

Data-data perencanaan
fc

= 28 MPa

fy

= 240 MPa
2

= 10 mm

ts

= 20 mm

= 493 kg/m

= 0,8

= 250 kg/m2

= 12 cm

U = 1,2 D + 1,6 L = 1,2 493 + 1,6 250 = 991,6 kg/m2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

50

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Penulangan arah x

= h ts

dx

10

= 95 mm
= 120 20
2
2

= - Mtx = 0,001 qu lx2 kx

M1x

= 0,001 991,6 3,52 37,42


= 454,54 kgm = 454,54 104 Nmm
Mnx

M lx

454,54 10 4 Nmm
= 5,68 106 Nmm
0,8

Mn = Cc z
6,68 106 = 0,85 fc a b (dx

a
)
2

5,68 106 = 0,85 28 a 1000 (95

a
)
2

a = 2,54 mm
Ts

As fy

= 0,85 fc a b
=

As

Cc
0,85 28 2,54 1000
= 251,88 mm2
240

Ts
As min
fy
As min =

1,4 b d 1,4 1000 95


=
= 554,17 mm2
fy
240

As min =

b d fc' 1000 95 28
=
= 523,64 mm2
4 fy
4 240

Digunakan As pakai = As = 554,17 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
= 141,64 mm
554,17

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

51

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Jarak pakai = 140 mm


Dengan As pasang = 628 mm2
Jadi diambil Tulangan 10-140
Digunakan 10 140 mm untuk tulangan arah x

Penulangan arah y

= h ts 1,5tul = 120 20 1,5 (10) = 85 mm

dy

= - Mty = 0,001 qu ly2 ky

M1y

= 0,001 991,6 4 2 37,42


= 593,69 kgm = 593,69 104 Nmm
Mny

Mu
593,69 10 4 Nmm
= 7,42 106 Nmm
=

0,8

Mn

Cc z
a
)
2

7,42 106

= 0,85 fc a b (dy

7,42 106

= 0,85 28 a 1000 (85

a
)
2

a = 3,75 mm
Ts

As fy

= 0,85 fc a b

As

Cc
0,85 28 3,75 1000
= 371,875mm2
240

Ts
As min
fy
As min =

1,4 b d 1,4 1000 85


=
= 495,83 mm2
fy
240

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

52

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

As min =

b d fc' 1000 85 28
=
= 468,52 mm2
4 fy
4 240

Digunakan As pakai = As = 495,83 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
495,83

= 158,4 mm

Jarak pakai = 150 mm


Dengan As pasang = 549,8 mm2
Jadi diambil Tulangan 10-150

Digunakan 10 150 mm untuk tulangan arah y

4.2.3. Penulangan pelat lantai tipe one way slabs

ly = 7 m, lx = 0,775 m
ly
= 9,032 ,
lx

ly

dengan

asumsi

jepit

elastis
Dari PBI71 tabel 13.3.2 didapatkan
k x = 63 dan k y = 63

Untuk balkon
x

Gambar 2.1. Pelat Lantai

Data-data perencanaan
fc

= 28 MPa

fy

= 240 MPa
2

= 10 mm

ts

= 20 mm

= 261 kg/m

= 0,8

= 120 kg/m2

= 12 cm

U = 1,2 D + 1,6 L = 1,2 261 + 1,6 120 = 505,2 kg/m2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

53

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Penulangan arah x

10

= 95 mm
= 120 20
2
2

dx

= h ts

M1x

= - Mtx = 0,001 qu lx2 kx


= 0,001 505,2 0,7752 63
= 19,116 kgm = 19,116 104 Nmm

Mnx

M lx

19,116 . 10 4 Nmm
= 238.950 Nmm
0,8

= Cc z

Mn

a
)
2

238.950

= 0,85 fc a b (dx

238.950

= 0,85 28 a 1000 (95

= 0,11 mm

Ts

As fy

Cc

= 0,85 fc a b
=

As

a
)
2

0,85 28 0,11 1000


= 10,908 mm2
240

Ts
As min
fy
As min =

1,4 b d 1,4 1000 95


=
= 554,17 mm2
fy
240

As min =

b d fc' 1000 95 28
=
= 523,64 mm2
4 fy
4 240

Digunakan As pakai = As = 554,17 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
= 141,64 mm
554,17

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

54

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Jarak pakai = 140 mm


Dengan As pasang = 628 mm2
Jadi diambil Tulangan 10-140
Digunakan 10 140 mm untuk tulangan arah x

Penulangan arah y

Tulangan arah y pada pelat lantai tipe one way slab hanya berfungsi sebagai
tulangan pembagi saja, sehingga :
As tulangan bagi

= 0,25 x As utama
= 0,25 x 554,17
= 138,543 mm2

Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
138,543

= 566,89 mm

Jarak pakai = 150 mm


Dengan As pasang = 549,8 mm2
Jadi diambil Tulangan 10-150

Digunakan 10 150 mm untuk tulangan arah y

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

55

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.3. Perhitungan Penulangan Balok


4.3.1. Penulangan lentur balok
A. Penulangan lentur bagian tumpuan
Diambil contoh balok B 25 x 50 yang menerima momen maksimum
Data-data perencanaan:
fc = 28 MPa

lentur

fy = 240 MPa

sengkang = 10 mm

1 = 0,85 ( untuk fc 30 MPa )

Dtul

= 250 mm

= 500 mm

= 0,8
= 20 mm

ds = d = 25 mm
Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS diperoleh :
Mn tumpuan maksimum = 163.313.116,2 Nmm

Mn = 0 ,85 f' c a b d- a

163.313.116,2 = 0,85 28 a 250 455 - a

a = 64,9618 mm
Ts = Cc
Ts = 0,85 f' c a b
Ts = 0,85 28 64,9618 250

Ts = 386.522,4 N
As = Ts

Fy

As = 1610,51 mm2

As
1610,51
=
= 1,42 %
b d 250 455

'

28
f
600
b = 0,85 c 1
= 0,85
0,85

fy

600 + f y

240

600
= 6,0208 %
600 + 240

maks = 0,75 b = 0,75 6,0208 % = 4,5156 %

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

56

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

= 1,42 % < maks = 4,5156 % penampang OK


Jadi dipasang tulangan 6 D 20 (1884 mm2)

B. Penulangan lentur bagian lapangan

Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS diperoleh :


Mn lapangan maksimum = 111.212.370,5 Nmm

M1 = 0,85 f'c a b d- a

111.212.370,5 = 0,85 28 a 250 455 - a

a = 43,123 mm
Ts = Cc
Ts = 0,85 f' c a b
Ts = 0 ,85 28 43 ,123 250
Ts = 256.581,7 N
As = Ts

Fy

As = 1069,09 mm2

As
1069,09
=
= 0,9398 %
b d 250 455

'

28
f
600
= 0,85
b = 0,85 c 1
0,85

fy

600 + f y

240

600
= 6,0208 %
600 + 240

maks = 0,75 b = 0,75 x 6,0208 % = 4,5156 %


= 0,9398 % < maks = 4,5156 % penampang OK
Jadi dipasang tulangan 4 D 20 (1256 mm2)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

57

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.3.2 Penulangan geser balok


A. Penulangan geser bagian tumpuan

Diambil contoh balok B 25 x 50 yang menerima gaya lintang maksimum


Data-data perencanaan:
fc = 28 MPa

Dtul

= 20 mm

fy = 240 MPa

sengkang, = 10 mm

b = 250 mm

geser

= 0,6

h = 500 mm

= 455 mm

Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS diperoleh:


Vu tumpuan = 121.501,58 N
Vc = 1
6

f c' b d

= 1 28 250 455
6
= 100.318,07 N
Vs =
=

Vu tump

Vc

121.501,58
100.318,07
0,6

= 102.184,563 N
Cek ukuran penampang :
Vs maks = 2
3

fc ' b d

= 2 28 250 455 = 401.272,282 N


3
Vs (=102.184,563 N) < Vs maks (= 401.272,282 N) tampang memenuhi
Vs min =

bw d
250 455
= 37.916,67 N
=
3
3

Vs min < Vs < Vs maks

OK!

Cek penulangan geser :


Vu < 0,5 . Vc

tidak perlu tulangan geser

0,5 . Vc < Vu < Vc

cukup tulangan geser praktis

Vc < Vu < ( Vc + Vs min )

cukup tulangan geser praktis

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

58

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Vu > ( Vc + Vs min )

tulangan geser dihitung

Dari perhitungan didapat Vu (=121.501,58 N) > ( Vc + Vs min (= 95.460,74 N)


Jadi perlu tulangan geser
Perhitungan tulangan geser :
Dipasang sengkang tegak 1 10 Av = 1 2 (0,25 102) = 157,079 mm2
Jarak sengkang (S) =

Av f y d
Vs

157,079 240 455


= 167,9 mm
102.184,563

Jarak tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini (SK SNI 3.14.93.3b) :
- d/ 4 = 455/ 4 = 113,75 mm
- 10 diameter tulangan longitudinal = 10 20 = 200 mm
- 24 diameter tulangan geser = 24 10 = 240 mm
- 300 mm
Jadi dipakai pada daerah tumpuan dipakai sengkang 1 10 160

B. Penulangan geser bagian lapangan

Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS diperoleh:


Vu lapangan = 81.001,053 N
Vc = 1
6

f c' b d

= 1 28 250 455
6
= 100.318,07 N
Vs =
=

Vu lap

Vc

81.001,053
100.318,07
0,6

= 34.683,7 N
Cek ukuran penampang :
Vs maks = 2
3

fc ' b d

= 2 28 250 455 = 401.272,282 N


3
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

59

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Vs (= 34.683,7 N) < Vs maks (= 401.272,282 N) tampang memenuhi


Vs min =

bw d
250 455
= 37.916,67 N
=
3
3

Vs < Vs min < Vs maks

Vs = Vs min

Cek penulangan geser :


Vu < 0,5 . Vc

tidak perlu tulangan geser

0,5 . Vc < Vu < Vc

cukup tulangan geser praktis

Vc < Vu < ( Vc + Vs min )

cukup tulangan geser praktis

Vu > ( Vc + Vs min )

tulangan geser dihitung

Dari perhitungan didapat Vc (=60190,842 N) < Vu (=81.001,053 N) < ( Vc +

Vs min (= 82.940,844 N)
Cukup dengan tulangan geser praktis
Sehingga diberi sengkang 10 240

4.3.3

Penulangan torsi balok

Diambil contoh balok B 30 x 60 yang menerima torsi maksimum


Data-data perencanaan:
fc = 28 MPa

Dtul

= 20 mm

fy = 240 MPa

sengkang, = 10 mm

b = 300 mm

torsi

= 0,6

h = 600 mm

ts

= 25 mm

d = 555 mm
b1 = b - 2 ts 2 (1/2 sengkang) = 300 50 2 5 = 240 mm
h1 = h - 2 ts 2 (1/2 sengkang) = 600 50 2 5 = 540 mm
Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS diperoleh:
Momen Tu = 26.876.201,9 Nmm
f' c 2
b h=
Tc =
15

28
2

15 250 600 = 13.228.756,56 Nmm

Tc = 0,6 13.228.756,56 = 7.937.253,93 Nmm


Tu = 26.876.201,9 Nmm > Tc = 7.937.253,93 Nmm perlu tulangan torsi
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

60

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Ts = ( Tu - Tc ) = 18.938.947,97 Nmm
Cek penampang :

Ts = 18.938.947,97 Nmm
4 Tc = 4 13.228.756,56 = 52.915.026,24 Nmm

Ts < 4 Tc penampang memenuhi


Perhitungan tulangan longitudinal torsi :
2+
t =
At =

h1
b1

= 1,42 1,5

b1 + h1 2 (Tu Tc ) 240 + 540 2 18.938.947,97

= 1114,9 mm2
b1 h1
t f y
240 540 1,42 0,6 240

Dipasang tulangan memanjang pada 2 sisi, untuk satu sisinya dipasang :


1114,9 / 2 = 557,45 mm2 dipasang 2 20 = 628,32 mm2
Perhitungan tulangan sengkang torsi :
Dipasang sengkang 10 At = 78,5 mm2
Jarak sengkang (S) =

At t b1 h1 f y
(Tu Tc )

78,5 1,42 240 540 0,6 240


18.938.947,97

= 109,8 mm
dipakai sengkang 10 110 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

61

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.4 Perhitungan penulangan kolom


4.4.1

Kolom persegi 700 mm 700 mm dengan tinggi kolom (lu) = 4,5 m


Kolom yang menerima Pu dan Mu maksimum.

A.

Lentur kolom arah M 2-2

Data-data perencanaan :

fc = 28 MPa
fy = 240 MPa
b = 700 mm
h = 700 mm
ts = 25 mm
Dtulangan = 22 mm (asumsi)
d = h ts sengkang Dtul
= 700 25 10 22
= 654 mm
d = ts + sengkang + Dtul
= 25 + 10 + 22
= 46 mm

Dipakai analisa kolom pendek beban uniaksial karena

k lu

22 dimana k = 1

dan r = 0,3 h = 210 mm.


Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS 9.00
diperoleh :
Pu = 5.095.925,3 N
Mu = 510.177.654 Nmm
M
510.177.654
e= u =
= 100,11 mm
Pu
5.095.925,3
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Dicoba pakai 7 D 22 As = As = 7 22 = 2660,93 mm

As
2660,93
100% =
100% = 0,5812% 1 sisi
bd
700 654

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT SEMARANG

62

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Sehingga 2 sisi 0,5812 % 2 = 1,1624 % (Ok!)


xb =
=

600
d
600 + f y

600
654 = 467,14 mm
600 + 240

ab = 1 xb

= 0,85 467,14 = 397,07 mm


x b d'
600
xb

f s =

467,14 46
600 = 540,92 MPa
467,14

fs = 540,92 MPa > fy = 240 MPa fs = fy = 240 MPa


Pnb = 0,85 fc b ab + As fs As fy

= 0,85 28 700 397,07 + 2660,93 240 2660,93 240


= 6.615.182,2 N
Mnb = 0,85 fc b ab ( h/2 ab /2) + As fs ( h/2 d ) + As fy (d h/2 )

= 0,85 28 700 397,07 (700/2 397,07/2) + 2660,93 240


(700/2 46) + 2660,93 240 (654 700/2)
= 1.390.483.615 Nmm
eb =

M nb 1.390.483.615
= 210,19 mm
=
Pnb
6.615.182,2

eb = 210,19 mm > e = 100,11 mm keruntuhan DESAK

Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :


Pn =

Pn =

As f y
e

+ 0,5
d-d'

b h f c'
3 h e

+ 1,18
2
d

700 700 28
2660,93 240
= 9.168.932,342 N
+
100,11
3 700 100,11

+ 0,5
+ 1,18
654 2
654 46

Pr = 0,65 Pn = 5.959.806,023 N > Pu (= 5.095.925,3 N) Ok!

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT SEMARANG

63

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Syarat :
Pr

> 0,1 b h fc

5.959.806,023 N > 0,1 700 700 28


5.959.806,023 N > 1.372.000 N

B.

Ok!

Lentur kolom arah M 3-3

Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS 9.00


diperoleh :
Pu = 5.095.925,3 N
Mu = 334.954.785 Nmm
M
334.954.785
= 65,73 mm
e= u =
Pu
5.095.925,3
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Dicoba pakai 14 D 22 As = As = 7 22 = 2660,93 mm

2660,93
As
100% =
100% = 0,58% 1 sisi
700 654
bd

Sehingga 2 sisi 0,5812 % 2 = 1,1624 % (Ok!)

xb =
=

600
d
600 + f y

600
654 = 467,14 mm
600 + 240

ab = 1 xb
= 0,85 467,14 = 397,07 mm

fs =
=

x b d'
600
xb

467,14 46
600 = 540,92 MPa
467,14

fs = 540,92 MPa > fy = 240 MPa fs = fy = 240 MPa


Pnb = 0,85 fc b ab + As fs As fy
= 0,85 28 700 397,07 + 2660,93 240 2660,93 240
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT SEMARANG

64

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

= 6.615.182,2 N

Mnb = 0,85 fc b ab ( h/2 ab /2) + As fs ( h/2 d ) + As fy (d h/2 )


= 0,85 28 700 397,07 (700/2 397,07/2) + 2660,93 240
(700/2 46) + 2660,93 240 (654 700/2)
= 1.390.483.615 Nmm
eb =

M nb 1.390.483.615
=
= 210,19 mm
Pnb
6.615.182,2

eb = 210,19 mm > e = 65,73 mm keruntuhan DESAK


Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :

Pn =

Pn =

As f y
e

+ 0,5
d-d'

b h f c'
3 h e

+ 1,18
2

2660,93 240
700 700 28
= 10.180.283,34N
+
3 700 65,73
65,73
+ 1,18

+ 0,5
654 2

654 46

Pr = 0,65 Pn = 6.617.184,173 N > Pu (= 5.095.925,3 N) Ok!


Syarat :

Pr

> 0,1 b h fc

6.617.184,173 N > 0,1 700 700 28


6.617.184,173 N > 1.372.000 N

C.

Ok!

Penulangan geser kolom

Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS 9.0.0


diperoleh :

Vu = 181.816,78 N
Pu = 5.095.925,3 N

Pu
Vc = 1 +
14 A
g

fc

bd

5.095.925,3
28

700 654
= 1 +

6
14 700 700
= 703.659,62 N
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT SEMARANG

65

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Vc = 0,6 x 703.659,62 = 422.195,772 N


Vu (= 181.816,78 N) < Vc (= 422.195,772 N ) pakai geser minimum
Perhitungan tulangan geser minimum :
Dipasang sengkang tegak 10 Av = 2 (0,25 102) = 157 mm2
Jarak sengkang (S) =

3 Av f y

3 157 240
= 162 mm
700

Jarak tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini :


- dimensi terkecil = 700 = 350 mm
- 10 diameter tulangan = 10 22 = 220 mm
- 200 mm

Jadi dipakai sengkang 10 200 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT SEMARANG

66

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.5. Perhitungan gaya gempa (static analysis)


4.5.1 Perhitungan gaya geser dasar horisontal total akibat gempa
A. Berat total struktur (Wt)
Koefisien reduksi beban hidup akibat gempa untuk gedung Perpustakaan Pusat
YSKI Semarang adalah :
Wt = Wm + Wh
di mana :
Wt = berat total struktur (kg)
Wm = beban mati (kg)
Wh = beban hidup (kg)
qDL pelat A,B,C,D,E,F

= 493 kg/m2

qDL pelat G,H

= 250 kg/m2

qLL pelat A,B

= 250 kg/m2

qLL pelat C,D

= 300 kg/m2

qLL pelat E,F

= 400 kg/m2

qLL pelat G,H

= 120 kg/m2

1) Berat lantai 2
- beban mati:
pelat pelat tipe A,B,C,D,E,F = 493 kg/m2 (43 x 28) m2
= 593.572 kg
balok
2 B 15 x 25

0,15 x (0,25 0,12) x 129,15 x 2400

6.044,22

2 B 20 x 40

0,20 x (0,40 0,12) x 138,55 x 2400

18.621,12

2 B 25 x 40

0,25 x (0,40 0,12) x 2,15 x 2400

361,2

2 B 25 x 50

0,25 x (0,50 0,12) x 199 x 2400

45.372

2 B 30 x 60

0,30 x (0,60 0,12) x 168 x 2400

58.060,8

2 B 35 x 70

0,35 x (0,70 0,12) x 189 x 2400

92.080,8

+
= 220.540,14 kg
kolom
K 70 x 70 = (0,7 x 0,7) x 5,40 m x 2400 kg/m2 x 31 buah = 196.862,4 kg
K 80 x 80 = (0,8 x 0,8) x 5,40 m x 2400 kg/m2 x 2 buah = 16.588,8 kg
dinding = 250 kg/m2 x 4,5 m x 138 m = 155.250 kg
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

67

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Jumlah beban mati (DL) = 1.183.850,14 kg


- beban hidup :
pelat
pelat tipe A, B

= 250 kg/m2 (43 x 28)m2


= 301.000 kg

Jumlah beban hidup (LL) = 301.000 kg


Beban total untuk lantai 2 = DL + LL
= 1.183.850,14 kg + 301.000 kg
= 1.484.850,14 kg

2) Berat lantai 3
- beban mati:
pelat pelat tipe A,B,C,D,E,F = 493 kg/m2 (43 x 28) m2
= 593.572 kg
balok
3 B 15 x 25

0,15 x (0,25 0,12) x 129,15 x 2400

6.044,22

3 B 20 x 40

0,20 x (0,40 0,12) x 138,55 x 2400

18.621,12

3 B 25 x 40

0,25 x (0,40 0,12) x 2,15 x 2400

361,2

3 B 25 x 50

0,25 x (0,50 0,12) x 199 x 2400

45.372

3 B 30 x 60

0,30 x (0,60 0,12) x 168 x 2400

58.060,8

3 B 35 x 70

0,35 x (0,70 0,12) x 189 x 2400

92.080,8

+
= 220.540,14 kg
kolom
K 70 x 70 = (0,7 x 0,7) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 31 buah = 164.052 kg
K 80 x 80 = (0,8 x 0,8) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 2 buah = 13.824 kg
dinding = 250 kg/m2 x 4,5 m x 138 m = 155.250 kg
Jumlah beban mati (DL) = 1.147.238,14 kg
- beban hidup :
pelat
pelat tipe A, B

= 250 kg/m2 (43 x 28)m2


= 301.000 kg

Jumlah beban hidup (LL) = 301.000 kg


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

68

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Beban total untuk lantai 3 = DL + LL


= 1.147.238,14 kg + 301.000 kg
= 1.448.238,14 kg

3) Berat lantai 4
- beban mati:
pelat pelat tipe A,B,C,D,E,F = 493 kg/m2 (43 x 28) m2
= 593.572 kg
balok
4 B 15 x 25

0,15 x (0,25 0,12) x 129,15 x 2400

6.044,22

4 B 20 x 40

0,20 x (0,40 0,12) x 138,55 x 2400

18.621,12

4 B 25 x 40

0,25 x (0,40 0,12) x 2,15 x 2400

361,2

4 B 25 x 50

0,25 x (0,50 0,12) x 199 x 2400

45.372

4 B 30 x 60

0,30 x (0,60 0,12) x 168 x 2400

58.060,8

4 B 35 x 70

0,35 x (0,70 0,12) x 189 x 2400

92.080,8

+
= 220.540,14 kg
kolom
K 70 x 70 = (0,7 x 0,7) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 31 buah = 164.052 kg
K 80 x 80 = (0,8 x 0,8) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 2 buah = 13.824 kg
dinding = 250 kg/m2 x 4,5 m x 138 m = 155.250 kg
Jumlah beban mati (DL) = 1.147.508,14 kg
- beban hidup :
pelat
pelat tipe C,D

= 300 kg/m2 (43 x 28)m2


= 361.200 kg

Jumlah beban hidup (LL) = 361.200 kg


Beban total untuk lantai 4 = DL + LL
= 1.147.508,14 kg + 361.200 kg
= 1.508.708,14 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

69

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4) Berat lantai 5
- beban mati:
pelat pelat tipe A,B,C,D,E,F = 493 kg/m2 (43 x 28) m2
= 593.572 kg
balok
5 B 15 x 25

0,15 x (0,25 0,12) x 129,15 x 2400

6.044,22

5 B 20 x 40

0,20 x (0,40 0,12) x 138,55 x 2400

18.621,12

5 B 25 x 40

0,25 x (0,40 0,12) x 2,15 x 2400

361,2

5 B 25 x 50

0,25 x (0,50 0,12) x 199 x 2400

45.372

4 B 30 x 60

0,30 x (0,60 0,12) x 168 x 2400

58.060,8

5 B 35 x 70

0,35 x (0,70 0,12) x 189 x 2400

92.080,8

+
= 220.540,14 kg
kolom
K 70 x 70 = (0,7 x 0,7) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 31 buah = 164.052 kg
K 80 x 80 = (0,8 x 0,8) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 2 buah = 13.824 kg
dinding = 250 kg/m2 x 4,5 m x 138 m = 155.250 kg
Jumlah beban mati (DL) = 1.147.508,14 kg
- beban hidup :
pelat
pelat tipe C,D

= 300 kg/m2 (43 x 28)m2


= 361.200 kg

Jumlah beban hidup (LL) = 361.200 kg


Beban total untuk lantai 5 = DL + LL
= 1.147.508,14 kg + 361.200 kg
= 1.508.708,14 kg

5) Berat lantai 6
- beban mati:
pelat pelat tipe A,B,C,D,E,F = 493 kg/m2 (43 x 28) m2
= 593.572 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

70

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

balok
6 B 15 x 25

0,15 x (0,25 0,12) x 129,15 x 2400

6.044,22

6 B 20 x 40

0,20 x (0,40 0,12) x 138,55 x 2400

18.621,12

6 B 25 x 40

0,25 x (0,40 0,12) x 2,15 x 2400

361,2

6 B 25 x 50

0,25 x (0,50 0,12) x 199 x 2400

45.372

6 B 30 x 60

0,30 x (0,60 0,12) x 168 x 2400

58.060,8

6 B 35 x 70

0,35 x (0,70 0,12) x 189 x 2400

92.080,8

+
= 220.540,14 kg
kolom
K 70 x 70 = (0,7 x 0,7) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 31 buah = 164.052 kg
K 80 x 80 = (0,8 x 0,8) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 2 buah = 13.824 kg
dinding = 250 kg/m2 x 4,5 m x 138 m = 155.250 kg
Jumlah beban mati (DL) = 1.147.508,14 kg
- beban hidup :
pelat
pelat tipe C,D

= 300 kg/m2 (43 x 28)m2


= 361.200 kg

Jumlah beban hidup (LL) = 361.200 kg


Beban total untuk lantai 6 = DL + LL
= 1.147.508,14 kg + 361.200 kg
= 1.508.708,14 kg

6) Berat lantai 7
- beban mati:
pelat pelat tipe A,B,C,D,E,F = 493 kg/m2 (43 x 28) m2
= 593.572 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

71

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

balok
7 B 15 x 25

0,15 x (0,25 0,12) x 129,15 x 2400

6.044,22

7 B 20 x 40

0,20 x (0,40 0,12) x 138,55 x 2400

18.621,12

7 B 25 x 40

0,25 x (0,40 0,12) x 2,15 x 2400

361,2

7 B 25 x 50

0,25 x (0,50 0,12) x 199 x 2400

45.372

7 B 30 x 60

0,30 x (0,60 0,12) x 168 x 2400

58.060,8

7 B 35 x 70

0,35 x (0,70 0,12) x 189 x 2400

92.080,8

+
= 220.540,14 kg
kolom
K 70 x 70 = (0,7 x 0,7) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 31 buah = 164.052 kg
K 80 x 80 = (0,8 x 0,8) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 2 buah = 13.824 kg
dinding = 250 kg/m2 x 4,5 m x 138 m = 155.250 kg
Jumlah beban mati (DL) = 1.147.508,14 kg
- beban hidup :
pelat
pelat tipe E,F

= 400 kg/m2 (43 x 28)m2


= 481.600 kg

Jumlah beban hidup (LL) = 481.600 kg


Beban total untuk lantai 7 = DL + LL
= 1.147.508,14 kg + 481.600 kg
= 1.629.108,14 kg

7) Beban atap dan ring balk


- berat kuda-kuda = 3.188,923 kg
ring balk (40/50) = 0,40 x 0,5 x 2400 kg/m3 x 415 m = 199.200 kg
kolom
K 70 x 70 = (0,7 x 0,7) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 23 buah = 121.716 kg
K 80 x 80 = (0,8 x 0,8) x 4,50 m x 2400 kg/m2 x 2 buah = 13.824 kg
Jumlah beban mati = 337.928,923 kg
- beban hidup :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

72

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

pelat
pelat tipe G,H

= 120 kg/m2 x 502 m2


= 60.240 kg

Jumlah beban hidup (LL) = 60.240 kg


Beban total untuk lantai 7 = DL + LL
= 337.928,923 kg + 60.240 kg
= 398.168,923 kg
Beban total struktur :
Atap

= 398.168,923

kg

Lantai 7

= 1.629.108,14 kg

Lantai 6

= 1.508.708,14 kg

Lantai 5

= 1.508.708,14 kg

Lantai 4

= 1.508.708,14 kg

Lantai 3

= 1.448.238,14 kg

Lantai 2

= 1.484.850,14 kg

Wt

= 9.486.489,763 kg

B. Waktu getar struktur (T)


Dari hasil analisis vibrasi bebas 3 dimensi

dengan reduksi momen inersia

penampang sebesar 0,75 (SNI-1726-2002-5.5 ) menggunakan program ETABS


v9.0.0, diperoleh periode struktur Tx= 1,16 & Ty= 1,16.
C. Koefisien gempa dasar (C)
Lokasi bangunan berada di Semarang di jalan Sidodadi Timur No. 24, sehingga
gedung ini dikategorikan terletak pada wilayah 2, kondisi tanah lunak, dari grafik
harga koefisien gempa dasar diperoleh C = 0,43 (SNI -1726 - 2002 Gambar 2).

D. Faktor keutamaan (I) dan faktor reduksi gempa (R)


Gedung Perpustakaan Pusat YSKI Semarang termasuk kategori gedung umum
yang mempunyai faktor keutamaan gedung ( I ) = 1,0 (SNI - 1726 - 2002 tabel 1)
,menggunakan struktur rangka beton bertulang diperoleh faktor reduksi gempa
R = 3,3 (SNI - 1726 - 2002 tabel 3).
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

73

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

E. Gaya geser horisontal total akibat gempa


Gaya geser horisontal total akibat gempa dihitung dengan persamaan:

V =

CI
Wt
R

di mana :

Vx,y = gaya geser horisontal total akibat gempa (kg)


C = koefisien gempa dasar
I

= faktor keutamaan struktur

R = faktor reduksi gempa


Wt = berat total bangunan (kg)
Gaya geser arah x dan y

Vx =

0,43 1
CI
Wt =
9.486.489,763 kg = 1.236.118,363 kg
3,3
R

3.5.2. Perhitungan Waktu Getar


A. Menentukan gaya geser horisontal tiap lantai ( Fi )
Beban geser dasar nominal V harus dibagikan sepanjang tinggi struktur gedung
menjadi beban-beban gempa nominal statik ekivalen Fi yang menangkap pada
pusat masa lantai ke-i (SNI -1726 - 2002 6.1.3 ).
Arah x : H / A = 32,3 / 43 = 0,751 < 3
Arah y : H / B = 32,3/ 28 = 1,154 < 3

karena H/A dan H/B <3, maka digunakan persamaan :


Fi.x,y =

Wi H i
V x,y
Wi H i

di mana :

Fi = gaya geser horisontal akibat gempa pada lantai ke-i (kg)


Wi = berat total lantai ke-i (kg)
Hi = tinggi lantai ke-i terhadap lantai dasar (m)
Vx,y = gaya geser horisontal total akibat gempa (kg)
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

74

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Tabel 3.2 Distribusi gaya geser dasar horisontal total akibat gempa arah x
Wi x Hi

Fi

Fx (untuk tiap
kolom)

398.168,92

12860856

96316,175

3852,647018

27,8

1.629.108,14

45289206

339175,17

10278,03556

23,3

1.508.708,14

35152900

263263,41

7977,679066

18,8

1.508.708,14

28363713

212418,54

6436,925598

14,3

1.508.708,14

21574526

161573,68

4896,17213

9,9

1.448.238,14

14337558

107375,33

3253,797954

5,4

1.484.850,14

8018190,8

60048,993

1819,666461

Lantai
8
(atap)

Hi
32,3

Wi

Jumlah

165596950

(Sumber : Data Pribadi)

Tabel 3.3 Distribusi gaya geser dasar horisontal total akibat gempa arah y
Wi x Hi

Fi

Fiy (untuk tiap


kolom)

398.168,92

12860856

96316,175

3852,647018

27,8

1.629.108,14

45289206

339175,17

10278,03556

23,3

1.508.708,14

35152900

263263,41

7977,679066

18,8

1.508.708,14

28363713

212418,54

6436,925598

14,3

1.508.708,14

21574526

161573,68

4896,17213

9,9

1.448.238,14

14337558

107375,33

3253,797954

5,4

8018190,8

60048,993

1819,666461

Lantai
8
(atap)

32,3

Hi

Wi

1.484.850,14

Jumlah

165596950

(Sumber : Data Pribadi)

B. Kontrol waktu getar struktur


Waktu getar struktur dikontrol dengan cara T. Rayleigh di mana selisih waktu
getar (T) yang diperoleh dengan rumus T. Rayleigh dengan waktu getar hasil
analisis vibrasi 3 dimensi tidak boleh melebihi 20 % .
Tx,y = 6 ,3

Wi d i.x,y

g Fi.x,y d i.x,y

di mana:

= waktu getar alami (detik)

Wi = berat lantai ke-i (kg)


Fix,y = gaya gempa lantai ke-i (kg)
dix,y = deformasi lateral total akibat Fi pada lantai ke-i (m)
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

75

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

= percepatan gravitasi (9,81 m/det)


Tabel 3.4 Waktu getar struktur dalam arah x
Lantai
8
(atap)

Wi

dix (cm)

dix2

Fix (kg)

398.168,92

24,9836

624,18027

3852,647

248529185,4

96252,992

1.629.108,14

23,5515

554,67315

10278,036

903622547,4

242063,15

1.508.708,14

21,2466

451,41801

7977,6791

681058028,6

169498,56

1.508.708,14

17,9023

320,49235

6436,9256

483529410,1

115235,77

1.508.708,14

13,6747

186,99742

4896,1721

282124529,8

66953,685

1.448.238,14

8,8481

78,288874

3253,798

113380932,7

28789,93

1.484.850,14

3,9251

15,40641

1819,6665

22876210,06

7142,3728

2735120844

725936,46

Jumlah

Wi x dix2

Fix x dix

(Sumber : Data Pribadi)


Waktu getar struktur arah x :
Wi d ix
2.735.120.844
Tx = 6 ,3
= 6,3
g Fix d ix
981 725.936,46
2

= 1,109 detik

Tabel 3.5 Waktu getar struktur dalam arah y

Lantai
8
(atap)

Wi

diy (cm)

diy2

Fiy (kg)

Wi x diy2

398.168,92

6,7865

46,056582

3852,647

18338299,75

26145,989

1.629.108,14

6,5996

43,55472

10278,036

70955349,15

67830,924

1.508.708,14

5,9854

35,825013

7977,6791

54049488,97

47749,6

1.508.708,14

5,066

25,664356

6436,9256

38720022,81

32609,465

1.508.708,14

3,8839

15,084679

4896,1721

22758378,31

19016,243

1.448.238,14

2,5188

6,3443534

3253,798

9188134,625

8195,6663

1.484.850,14

1,121

1,256641

1819,6665

1865923,565

2039,8461

215875597,2

203587,73

Jumlah

(Sumber : Data Pribadi)

Waktu getar struktur arah y :


T y = 6 ,3

Fiy x diy

Wi d iy

g Fiy d iy

= 6,3

215.875.597,2
981 203.587,73

= 1,012 detik

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

76

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Kesimpulan :
Dengan cara T. Rayleigh diperoleh:

Tx = 1,109 detik
Ty = 1,013 detik
Selisih Tx = ((1,16 1,109) / 1,35) 100% = 3,78 %

< 20%

Selisih Ty = ((1,16 1,012) / 1,35) 100% = 10,96 %

< 20%

Karena selisih waktu getar (T) yang diperoleh dengan rumus T. Rayleigh dengan
waktu getar hasil analisis vibrasi 3 dimensi tidak melebihi 20 %, maka
perhitungan tidak perlu diulang.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

77

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.6. Perhitungan Tangga


4.6.1. Perencanaan Tangga
tinggi lantai

= 4,50 m

lebar tangga

= 1,85 m

optrede / tanjakan

= 0,20 m

antrede/ injakan

= 0,30 m

tebal pelat tangga

= 0,20 m

jumlah anak tangga = ( beda tinggi / optrede ) - 1


= ( 2,25 m / 0,20 m ) 1
= 11 buah
panjang bordes

=4m

lebar bordes

= 1,825 m

tebal pelat bordes

= 0,25 m

= tg -1

2,25
= 33,69 O
3,375

4.6.2. Pembebanan Tangga

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

78

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

1. Pelat tangga
A. Beban mati
- Berat anak tangga
= 0,5 m x 0,3 m x 0,2 m x 1,85 m x 2400 kg/m3 = 133,2 kg
Dalam 1 m terdapat =

100
= 3,3
30

4 anak tangga

Berat anak tangga per m = 133,2 x 4 = 532,8 kg/m


- Berat sendiri pelat
x=

20
= 24,037
cos 33,69

= (0,24037 x 1,85) m 2400 kg/m3 = 1.067,243 kg/m


- Berat spesi
= 1 cm 21 kg/m2/cm = 21 kg/m2
Untuk 1 anak tangga berat spesi
= (0,3 + 0,2) m x 1,85 m x 21 kg/m2 = 19,425 kg
Dalam 1 m ada 4 anak tangga, sehingga berat spesi per m
= 19,425 x 4 = 77,7 kg/m
- Berat keramik

= 0,5 cm 24 kg/m2/cm = 12 kg/m2

Untuk 1 anak tangga berat keramik


= (0,3 + 0,2) m x 1,85 m x 12 kg/m2 = 11,1 kg
Dalam 1 m ada 4 anak tangga, sehingga berat keramik per m
= 11,1 x 4 = 44,4 kg/m

Beban mati total untuk pelat tangga = 1.722,143 kg/m

B. Beban hidup
Lebar efektif beban hidup = 1,85 0,15 = 1,7 m
qLL untuk perpustakaan = 300 kg/m2
Beban hidup total untuk pelat tangga
= 1,7 m x 300 kg/m2 = 510 kg/m

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

79

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

2. Pelat bordes
A. Beban mati
2
2

Berat sendiri bordes = 0,25 m 2 m x 2400 kg/m3


Berat spesi
Berat keramik

= (2 cm x 21 kg/m2/cm) x 4 m

= 1200 kg/m
= 168 kg/m

= (0,5 cm 24 kg/m /cm) x 4 m = 12 kg/m


= 1.380 kg/m

B. Beban hidup
qLL untuk perpustakaan = 300 kg/m2
Beban hidup total untuk pelat bordes
= (2 - 0,15) m x 300 kg/m2 = 555 kg/m
q u = 1,2 DL + 1,6 LL

4.6.3. Perhitungan Reaksi Tangga

Dari perhitungan mekanika dengan S.A.P.2000 ver. 11, diperoleh:


RAV akibat qu = 699,14 kg

RBV akibat qu = 13.945,76 kg

RAH akibat qu = 14.849,95 kg

RBH akibat qu = 14.849,95 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

80

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.6.4. Penulangan Tangga dan Bordes


fc = 28 MPa
fy = 240 MPa
b = 1000 mm

tulangan = 10 mm
tebal pelat tangga (h)

= 200 mm

tebal selimut beton (ts) = 20 mm


Dari perhitungan mekanika dengan S.A.P. 2000 ver. 11, didapat :
Mu maksimun = 29.940.271,4 Nmm

Mn = Mu/ = 29.940.271,4 / 0,8 = 37.425.339,25 Nmm


d = 200 20 10/2 = 175 mm
Mn = Cc . Z
37.425.339,25 = 0,85 fc a b (d a/2)
37.425.339,25 = 0,85 28 a 1000 (175 a/2)
a

= 9,23 mm

Ts = Cc
As fy

= 0,85 fc a b

As =

0,85 28 9,23 1000


= 915,308 mm 2
240

Pembatasan luas tulangan :


As min = 0,25 % b h = 0,0025 1000 200 = 500 mm2

Digunakan As pakai = 915,308 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
915,308

= 85,81 mm 80 mm

Digunakan tulangan utama 10 80 mm

Tulangan bagi = 20% tulangan utama

= 20% 915,308 mm2


= 183,062 mm2

Jarak (S) =

1
4

6 2 1000
183,062

= 154,452 mm 150 mm

Digunakan tulangan bagi 6 150 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

83

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.6.5. Perhitungan Pondasi Tangga

Data-data perencanaan:
fc = 28 MPa

ts = 50 mm

fy = 240 MPa

Dtulangan = 12 mm (asumsi)

drat = 300 50 12 = 238 mm

= 1,0 m

tebal pondasi (t) = 0,3 m


Pu = 13.945,76 kg = 139.457,6 N / 1,85 m = 75.382,5 N
Pnetto = 75.382,5 / A = 75.382,5 N / (1m2m) = 37.691,25 N/m2
Pu tangga

As bagi

As'

As

b= 1.00 m

x =

b poer

bkolom
1 0,361
= 0,3195 m
=
2
2
2

q = 37.691,25 N /m
= 37,691 kN /m
M u = q x2

= 37,691 0,31952
= 1,924 kNm
Mn =

Mu

Mn

1,924
= 2,405 kNm = 2.405.000 Nmm
0,8
= Cc z

2.405.000 = 0,85 fc a b (d a )
2
2.405.000 = 0,85 28 a 1000 (238 - a )
2
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

83

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

a = 0,425 mm
Ts

= Cc

As fy = 0,85 fc a b
As =

0,85 28 0,425 1000


= 42,15 mm2
240

As min = 0,25 % b h

= 0,25 % 1000 200 = 500 mm


As pakai = As min = 500 mm2
1 D 2 b 1 12 2 1000
tul
Jarak tulangan (S) = 4
= 4
= 226,2 mm
As
500

Digunakan tulangan utama D12200 mm

Tulangan bagi :
As = 20% As pakai

= 20% 500 mm2 = 100 mm2


Jarak (S) =

1
4

6 2 1000
100

= 282,743 mm 250 mm

Digunakan tulangan bagi 6 250 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

83

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.7 Perhitungan pondasi


4.7.1 Pemilihan tipe pondasi
Pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan didasarkan pada kondisi tanah
keras berada pada kedalaman 25 meter sehingga perencanaan struktur gedung
perpustakaan ini menggunakan pondasi tiang pancang. Tiang pancang yang
digunakan dalam perencanaan ini yaitu pondasi persegi dengan dimensi 50 x 50
cm.
Pondasi tiang pancang digunakan pada pembangunan gedung ini dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a. Tanah keras berada pada kedalaman 20 meter.
b. pemancangan pondasi dapat dilakukan dalam waktu yang singkat sehingga
pekerjaan struktur bagian atas dapat segera dilakukan.

4.7.2 Menentukan daya dukung tiang pancang


Perhitungan daya dukung tiang pancang untuk perencanaan struktur gedung
perpustakaan ini didasarkan pada data tanah yang diperoleh dari uji Sondir yang
telah dilakukan.
Daya dukung pondasi persegi dengan dimensi 50 x 50 cm dan panjang 20 m
Diketahui :
qc = 21 kg/cm2

SF 1 = 3

Tf = 820 kg/cm2

SF 2 = 3

Qtiang =

Ab q c K T f
+
SF1
SF2

50 2 21 (50 4 ) 820
Qtiang =
+
3
3

Qtiang = 72,1667 kg 72 ton / tiang.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

84

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

A. KELOMPOK TIANG DENGAN 12 TIANG PANCANG


1. Menentukan jarak antar tiang pancang

Jarak antar tiang yang digunakan berdasarkan jarak tiang pancang yang
telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan
Umum, yaitu:
S 2,5D = 2,5 50 = 125 cm
S < 3,0D = 3,0 50 = 150 cm
Direncanakan jarak antar tiang (S) = 125 cm
Diasumsikan jumlah tiang pancang adalah 12 tiang pancang

12 tiang pancang

2. Menentukan effisiensi kelompok tiang pancang (group piles)

Menurut rumus dari Uniform Building Code dan AASHTO

=1

( n 1 ) m + ( m 1) n

90
m n

dengan:

= effisiensi kelompok tiang


= arc tg ( D/ S ) = arc tg ( 50/125 ) = 21,8
m = jumlah tiang pada deretan baris
n = jumlah tiang pada deretan kolom
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

85

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

D = diameter tiang pancang = 50 cm


S = jarak antar tiang pancang = 125 cm
kelompok tiang dengan 12 tiang pancang

=1

21,8 ( 4 1 ) 3 + (3 1) 4

= 65,685 %
90
4 3

3. Cek kekuatan tiang pancang dalam kelompok tiang (group piles)

Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang diperhitungkan terhadap


kelompok tiang dengan persamaan :
P maksimum =

v M y x max M x y max
+
+
n n y x 2 nx y 2

v = jumlah beban normal


= Pu dari ETABS + berat pile cap
= 5043,2323 + ( 3,8 5,05 0,9 24 ) = 5.457,7363 kN
n = banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang = 12 tiang
Mx = momen arah x = 91,703 kNm
My = momen arah y = 286,872 kNm
ny = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah y = 4
nx = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah x = 3
xmax = absis terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 1,25 m
ymax = ordinat terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 1,875 m

x = kuadrat absis-absis tiang pancang = 6,25


y = kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang = 25
P maks

5.457,7363 286,872 1,25 91,703 1,875


+
+
12
4 6,25
3 25

= 471,450 kN
syarat :
Pmaks

< Pmaks untuk satu tiang pancang

471,450 kN < 720 0,65685


471,450 kN < 472,932 kN

Ok!

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

86

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

B. KELOMPOK TIANG DENGAN 9 TIANG PANCANG


1. Menentukan jarak antar tiang pancang

S 2,5D = 2,5 50 = 125 cm


S < 3,0D = 3,0 50 = 150 cm
Direncanakan jarak antar tiang (S) = 125 cm
Diasumsikan jumlah tiang pancang adalah 9 tiang pancang

9 tiang pancang

2. Menentukan effisiensi kelompok tiang pancang (group piles)

kelompok tiang dengan 9 tiang pancang

=1

21,8 ( 3 1 ) 3 + (3 1) 3

= 67,703 %
33
90

3. Cek kekuatan tiang pancang dalam kelompok tiang (group piles)

Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang diperhitungkan terhadap


kelompok tiang dengan persamaan :
P maksimum =

v M y x max M x y max
+
+
n n y x 2 nx y 2

Kelompok tiang dengan 9 tiang pancang

v = jumlah beban normal


= Pu dari ETABS + berat pile cap
= 2945,41 + ( 3,8 3,8 0,8 24 ) = 3222,658 kN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

87

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

n = banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang = 9 tiang


Mx = momen arah x = 2,425 kNm
My = momen arah y = 416,898 kNm
ny = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah y = 3
nx = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah x = 3
xmax = absis terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 1,25 m
ymax = ordinat terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 1,25 m

x = kuadrat absis-absis tiang pancang = 6,25


y = kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang = 6,25
P maks =

3222,658 416,898 1,25 2,425 1,25


+
+
9
3 6,25
3 6,25

= 386,028 kN
syarat :
Pmaks

< Pmaks untuk satu tiang pancang

386,028 kN < 720 0,6770


386,028 kN < 487,44 kN

Ok!

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

88

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.7.3 Penulangan tiang pancang

Dimensi tiang pancang yang digunakan adalah 50 50 cm dengan panjang 10 m.


Penulangan tiang pancang ini didasarkan pada kebutuhan pada waktu
pengangkatan yang diperoleh dari dua macam kondisi yaitu:
1) Kondisi I ( pengangkatan di 2 titik)

diangkat

L 2a
a

10 m

M1

M2
M1 =

1
q a
2

M2 =

1
1
q ( L 2a ) - q a
8
2

Disyaratkan agar ekonomis maka M1 = M2


1
1
1
q a =
q ( L 2a ) q a
2
8
2
8 q a = q ( L 2a )
8 a = L 4 L a + 4 a
4a + 4La L

= 0 L = 10 m

4a + 40a 100 = 0
a + 10a 25 = 0
a = 2,071 m

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

89

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Mmaks =

1
q a
2
1
((0,5m)2 25 kN/m3 ) 2,0712
2

= 13,403 kNm
2) Kondisi II ( pengangkatan di 1 titik)
diangkat

a
L-a
10 m

M1
x

M2

M1 =

1
q a
2

q a2
q L a
R1 =

2 ( L a)
2 ( L a )
L2 2aL
R1
=

q
2 ( L a )

Mx = R1 x -

1
dMx
q x , syarat ekstrim =
dx
2

R1 q x = 0 x =

L2 2aL
R1
=

q
2 ( L a )

L2 2aL
L2 2aL
1
Mmaks = M2 = R1

2
2 ( L a )
2 ( L a )
2

L2 2aL
1
=q
q
2
2 ( L a )

L2 2aL

2 ( L a )

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

90

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

1
= q
2
=

M1

L2 2aL

2 ( L a )

M2

1
1
q a =
q
2
2

L2 2aL

2 ( L a )

didapat: a =

L2 2aL
2 ( L a )

2aL 2a

= L 2aL

L = 10 m

L + 2a 4aL = 0
a 20a + 50 = 0
didapat a = 2,929 m
Mmaks =

1
((0,5m)2 25 kN/m3 ) 2,929 = 26,81 kNm
2

3) Perhitungan penulangan tiang pancang


Kondisi yang menentukan adalah kondisi ke II dengan Mmaks = 26,81 kNm.
Dipertimbangkan faktor kejut karena tarikan oleh kabel dari crane pada waktu
pengangkatan yaitu sebesar 1,3
Mu = 26,81 1,3 = 34,853 kNm = 34,853 106 Nmm
Data perencanaan :
fc = 28 MPa

ts

= 50 mm

fy = 240 MPa

Dtul = 16 mm

h = 500 mm
d = 500 50 10 13 = 433,5 mm
Mu = 34,853 106 Nmm
Mn =

Mu

Mn

34,853 106
= 43.566.250 Nmm
0,8

Cc z

43.566.250 = 0,85 fc a b (d a)
43.566.250 = 0,85 28 a 500 (433,5 a)
a

= 8,53 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

91

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Ts

= Cc

As perlu fy = 0,85 fc a b
As perlu =

0,85 28 8,53 500


= 422,95 mm
240

Dipasang tulangan 4D13 ( As = 4 Dtul = 530,93 mm2 )


Dipakai sengkang 10 100 untuk daerah tumpuan
Dipakai sengkang 10 150 untuk daerah lapangan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

92

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

4.7.7 Penulangan pile cap


A. Pile cap ukuran (3,8 3,8 0,8)m dengan jumlah tiang pancang 9
buah

Data-data perencanaan:
fc = 28 MPa

ts = 50 mm

fy = 240 MPa

Dtulangan = 19 mm

= 3,8 m

drat = 800 50 19 = 731 mm

= 3,8 m

tebal pile cap (t) = 0,8 m


Pu kolom = 2945,41 kN
Pmax = 386,028 kN
Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada dua arah :
Vu2 =
=

Vc2 =
=

Pu
2
A (b.kolom + d rat )
A

2945,41
3,8 3 ,8 (0 ,8 + 0,731
3 ,8 3 ,8
f c'
3

)2 ) = 2.467,29 kN

{2 (bklm + d rat ) + 2 (hklm + d rat )} d rat

28
{2 (800 + 731) + 2 (800 + 731)} 731
3

= 7.896.057,821 N = 7.896,058 kN

Vc 2 = 0,6 Vc 2 = 4.737,635 kN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

93

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Syarat :
< Vc2

Vu2

2.467,29 kN

Ok!

< 4.737,635 kN

Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada satu arah :


Vu1 =

Vc1 =

Pu
Lefektif
A

2945,41 3,8 0 ,8

0 , 731 3,8 = 596,058 kN


3 ,8 3 , 8 2
2

f' c
6

h d rat

28
3800 731 = 2.449.789,331 N = 2.449,789 kN
6

Vc1 =

Vc 1 = 0,6 Vc 1 = 1.469,873 kN
Syarat :
Vu1

<

Vc1
Ok!

596,058 kN < 1.469,873 kN

Penulangan arah panjang dan pendek


q
2Pmax
y

0,6
1,0
x

x=

b poer

bklm
3,8 0,8

= 1,5 m
=
2
2
2

q = tpoer hpoer 24

= 0,8 3,8 24 = 72,96 kN/m


Mu = 2 Pmax y q x2

= 2 386,028 0,5 72,96 1,52


= 303,948 kNm
Mn =

Mu

Mn
379935000

303,948
= 379,935 kNm = 379935000 Nmm
0,8
= Cc z
= 0,85 fc a b (d a )
2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

94

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

379935000

= 0,85 28 a 3800 (731 - a )


2

= 5,77 mm

Ts

Cc

As fy = 0,85 f c a b
As

0,85 28 5,77 3800


= 2.174,328 mm2
240

As min = 0,18 % b h
= 0,18 % 3800 800 = 5.472 mm

As pakai = 5.472 mm2


1 D 2 b 1 19 2 3800
tul
Jarak tulangan (S) = 4
= 4
= 196,89 mm
As
5.472

digunakan tulangan tarik 20D19150 (As = 5.670,574 mm)


Tulangan tekan

As = 20% As pakai
= 20% 5.472 = 1.094,4 mm2
digunakan tulangan tekan 10D13-220 (As = 1327,323 mm2)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

95

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

C. Pile cap ukuran (3,8 5,05 0,9)m dengan jumlah tiang pancang 12
buah

Data-data perencanaan:

fc = 28 MPa

ts = 50 mm

fy = 240 MPa

Dtulangan = 22 mm (asumsi)

b = 3,8 m

drat = 900 50 22 = 828 mm

h = 5,05 m
tebal pile cap (t) = 0,8 m

Pu kolom = 5.043,2323 kN
Pmax = 467,610 kN
Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada dua arah :

Vu2 =
=

Vc2 =
=

Pu
2
A (b.kolom + d rat )
A

5043,2323
2
3,8 5,05 (0,7 + 0,828) = 4.429,639 kN
3,8 5,05
fc '
3

{2 (bklm + d rat ) + 2 (hklm + d rat )} d rat

28
{2 (700 + 828) + 2 (700 + 828)} 828
3

= 8.926.299,271 N = 8.926,299 kN

Vc 2 = 0,6 Vc 2 = 5.355,779 kN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

96

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

Syarat :

Vu2

Vc2

<

Ok!

4.429,639 kN < 5.355,779 kN

Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada satu arah :

Vu1 =
=

Vc1 =

Pu
Lefektif
A

5.043,2323
3 ,8 0 , 7

0 ,828 5 , 05 = 958,214 kN
3,8 5 , 05
2
2

f' c
6
f' c

Vc1 =

h d rat
5050 828 = 3.687.648,177 N = 3.687,648 kN

Vc 1 = 0,6 Vc 1 = 2.212,589 kN
Syarat :

Vu1

<

Vc1

958,214 kN

<

2.212,589 kN

Ok!

Penulangan arah panjang

h poer
2

hklm
5,05 0,7
= 2,175 m
=

2
2
2

q = tpoer bpoer 24

Pmax
y

x=

= 0,9 3,8 24 = 82,08 kN/m2

0,6
1,0
x

Mu = 2 Pmax y q x2

= 2 471,450 1,175 82,08 2,1752


= 913,763 kNm
Mn =

Mu

Mn

913,763
= 1.142,204 kNm = 1.142.204.000 Nmm
0,8
= Cc z

1.142.204.000 = 0,85 fc a b (d a )
2
1.142.204.000 = 0,85 28 a 5050 (828 - a )
2
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

97

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

= 11,56 mm

Ts

= Cc

As fy = 0,85 fc a b

0,85 28 11,56 5050


= 5.789,15 mm2
240

As

As min

= 0,18 % b h
= 0,18 % 5050 900 = 8.181 mm

As pakai = 8.181 mm2


1 D 2 b 1 22 2 5050
tul
Jarak tulangan (S) = 4
= 4
= 234,65 mm
As
8.181

digunakan tulangan 22D22200 (As = 8.362,92 mm)


Tulangan tekan
As = 20 % As pakai

= 20 % 8.181 = 1.636,2 mm2


digunakan tulangan tekan 14D13-220 (As = 1.858,25 mm2)
Penulangan arah pendek
q

x=

b poer

hklm
3,8 0,7

= 1,55 m
=
2
2
2

q = tpoer hpoer 24

= 0,9 5,05 24 = 109,08 kN/m2


M u = q x2

= 109,08 1,552 = 131,032 kNm


Mn =

Mu

Mn

131,032
= 163,79 kNm = 1.310.322.000 Nmm
0,8
= Cc z

1.310.322.000 = 0,85 fc a b (d a )
2
1.310.322.000 = 0,85 28 a 3800 (828 - a )
2
a
Ts

= 17,68 mm
= Cc

As fy = 0,85 fc a b
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

98

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

0,85 28 17,68 3800


= 6.662,41 mm2
240

As =

As min = 0,18 % b h

= 0,18 % 3800 900 = 6.156 mm


As pakai = As min = 6.662,41 mm2
1 Dtul 2 b 1 22 2 3800
Jarak tulangan (S) = 4
= 4
= 216,81 mm
As
6.662,41

digunakan tulangan 18D22200 (As = 6.842,389 mm)


Tulangan tekan
As = 20% As pakai

= 20% 6.662,41 = 1.332,482 mm2


digunakan tulangan tekan 12D13-220 (As = 1592,787 mm2)

4.7.8 Penulangan tie beam

Tie beam direncanakan menahan gaya aksial sebesar 20% dari gaya geser

horizontal total akibat gempa.


Data-data perencanaan :
fc = 28 MPa

Dtul

= 16 mm

fy = 240 MPa

sengkang = 10 mm

b = 350 mm

aksial

= 0,65

h = 500 mm
ts = 25 mm

Dari perhitungan gempa gaya geser horizontal total yang didapatkan adalah :
V = 1.240.171,309 kg
d = h (ts + sengkang + Dtul )

= 500 (25 + 10 + 16) = 457 mm


gaya aksial yang ditanggung :
Pu = 20% x V

= 20% 1.240.171,309 = 248.034,2618 kg = 2.480.342,618 N


rasio tulangan () diambil 2 % dibagi kedua sisi
Ast = 0,02 b d
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

99

BAB 4 PERHITUNGAN STRUKTUR


Perpustakaan Unika

= 0,02 350 457 = 3.199 mm2


Dicoba tulangan 16D16 (8 D16 + 8 D16) As = 3.216,99 mm2
Ag = b h

= 350 500 = 175.000 mm2


Pn = 0,8 aksial (0,85 fc (Ag Ast) + fy Ast)

= 0,8 0,65 (0,85 28 (175.000 3.216,99) + 240 3.216,99)


= 2.527.466,884 N
Cek syarat :
Pu < Pn

2.480.342,618 < 2.527.466,884 N

Ok!

Tulangan geser digunakan tulangan minimum dimana jarak sengkang tidak boleh
melebihi syarat dibawah ini (SK SNI 3.14.9-6.2)
a. dimensi terkecil = 350 = 175 mm
b. 10 Dtul = 10 16 = 160 mm
c. 200 mm
Dipakai sengkang 10-100 mm untuk daerah tumpuan
10-150 mm untuk daerah lapangan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

100

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


PEKERJAAN PEMBANGUNAN
GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG
JL. SIDODADI TIMUR NO. 24 SEMARANG

BAB I
SYARAT SYARAT UMUM
Pasal 1.01
KETENTUAN PELAKSANAAN / PELAKSANA PEMBORONG
1. Pemborong supaya menempatkan seorang kepala pelaksana yang ahli dan
dapat memahami gambar, RKS, serta Berita Acara Aanwijzing dan diberi
kuasa penuh oleh Direktur Pemborong untuk bertindak atas namanya.
2. Selambat lambatnya 14 hari sejak penandatanganan kontrak, Surat
Perintah Mulai Kerja akan segera diterbitkan.
3. Untuk kontrak sederhana tanggal mulai kerja dapat ditetapkan sama
dengan tanggal penandatanganan kontrak.
4. Kepala pelaksana yang diberi kuasa penuh harus ditempatkan pekerjaan
agar dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan apa yang ditugaskan oleh
Direksi.
5. Kepala pelaksana supaya yang berpengalaman dan harus dapat memahami
bestek dan mengerti gambar.
Pasal 1.02
SYARAT SYARAT PELAKSANAAN
Kontraktor sebelum mulai melaksanakan diharuskan mengadakan penelitian,
antara lain :
1. Lapangan / lahan yang tersedia
2. Gambar gambar secara menyeluruh
3. Penjelasan penjelasan yang tertuang dalam Berita Acara Aanwijzing
Pekerjaan harus dilaksanakan antara lain menurut :
1. RKS dan gambar gambar detail untuk pekerjaan ini
2. RKS dengan segala perubahan perubahannya dalam Berita Acara
Aanwijzing
3. Petunjuk petunjuk dari Perencana dan Pengawas.
4. Setiap pelaksanaan pekerjaan / setiap item pekerjaan harus mengadakan
ijin tertulis pada buku Direksi yang disetujui oleh pihak terkait.
Pasal 1.03
PENETAPAN UKURAN UKURAN DAN PERUBAHAN PERUBAHAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

101

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

1. Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut


ukuran ukuran yang tercantum dalam gambar dan bestek.
2. Pemborong diwajibkan mencocokan ukuran satu sama lain, apabila ada
perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS segera dilaporkan kepada
Pemilik. Bilaman ternyata terdapat selisih atau perbedaan ukuran gambar
dan RKS, maka petunjuk Pengawas yang dijadikan pedoman.
3. Bilamana dalam pelaksanaan pekerjaan diadakan perubahan perubahan,
maka perencanaan harus membuat gambar perubahan ( revisi ) dengan
tanda garis berwarna diatas gambar aslinya, kesemua atas biaya
perencanaan. Gambar perubahan tersebut harus disetujui oleh Pemilik
proyek dan pengawas.
Pasal 1.04
PENJAGAAN DAN PENERANGAN
1. Pemborong harus mengurus penjagaan di luar jam kerja ( siang dan malam
) dalam kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan,
gedung dan lain lain.
2. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan penerangan
lampu pada tempat tertentu atas kehendak Direksi.
3. Pemborong bertanggungjawab sepenuhnya atas bahan dan alat alat lain
yang disiapkan dalam gudang dan halaman pekerjaan apabila terjadi
kebakaran dan pencurian, Pemborong harus segera mendatangkan
gantinya untuk melancarkan pekerjaan.
4. Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau terjadi
sabotase ditempat pekerjaan, alat alat pemadam kebakaran atau alat
alat bantu lain untuk keperluan yang sama harus selalu berada di tempat
pekerjaan.
5. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian
kerugian dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan bahan material juga
gudang dan lain - lain, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong
Pasal 1.05
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Bilamana terjadi kebakaran, Pemborong harus segera mengambil tindakan
dan segera memberitahukan kepada Pengawas dan Pemilik.
2. Pemborong harus memenuhi atau mentaati peraturan peraturan tentang
perawatan korban dan keluarganya
3. Pemborong harus menyediakan obat obatan yang tersusun menurut
syarat syarat Palang Merah dan setiap kali sehabis digunakan harus
dilengkapi
4. Pemborong selain memberikan pertolongan kepada pekerja juga selalu
memberikan bantuan pertolongan kepada PIHAK KETIGA dan juga
menyediakan air minum yang memenuhi kesehatan
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

102

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

5. Pemborong diwajibkan mentaati undang undang ketenagakerjaan


6. Mengasuransikan tanaga kerjanya kepada perum Astek
Pasal 1.06
PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN
1. Semua bahan bahan bangunan untuk pekerjaan sebelum digunakan harus
mendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu
2. Semua bahan bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh Pengawas
tidak dipakai ( Afteur ) harus segera disingkirkan keluar dari lapangan
pekerjaan dan hal ini menjadi tanggungjawab Pemborong
3. Bilamana Pemborong melanjutkan pekerjaan dengan bahan bahan
bangunan yang ditolak, maka direksi berhak menyuruh Pemborong dan
harus diganti dengan bahan bahan yang memenuhi syarat atas tanggung
jawab Pemborong dan harus diganti bahan bahan yang memenuhi syarat
atas tanggung jawab Pemborong
4. Bilamana Direksi sangsi atas mutu ( Kualitas ) bahan bangunan yang
digunakan, Direksi berhak minta kepada Pemborong untuk memeriksa
bahan bahan bangunan tersebut di laboratorium bahan bahan bangunan
yang akan ditentukan atas biaya Pemborong
5. Diutamakam penggunaan bahan produksi dalam negeri
Pasal 1.07
KENAIKAN HARGA DAN FORCE MEJURE
1. Apabila terjadi Kahar ( Force Mejure ), Pemborong memberitahukan
dalam waktu 14 hari dari hari terjadinya kahar dengan menyertakan
pernyataan kahar dari instansi yang berwenang
2. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak sebagai pekerja yang telah diterntukan dalam kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi antara lain sebagai berikut :
Peperangan
Kerusuhan
Revolusi
Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
lonsor, wabah penyakit dan angin topan
Pemogokan
Kebakaran
Gangguan industri lainnya
3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal hal merugikan yang disebabkan
oleh perbuatan / kelalain oleh para pihak
4. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh kahar tidak dapat dikenai
sangsi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

103

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

5. Yang menanggung terjadinya kahar dan hal hal yang diambil untuk
mengatasi terjadinya keadaan kahar diserahkan kepada kesepakatan
bersama
6. Semua kenaikanharga yang bersifat biasa, Pemborong tidak dapat
mengajukan Claim
Pasal 1.08
ASURANSI
Pemborong harus mengasuransikan semua tenaga kerja yang bekerja di
proyek ini ke PT. Jamsostek, termasuk tenaga dari tim teknis.
Pasal 1.09
LAIN LAIN
1. Hal hal yang belum tercantum dalam RKS ini, akan dijelaskan di dalam
Aanwijzing dan atau akan diberikan petunjuk Direksi.
2. Bilamana ada pekerjaan yang bersifat menunjang dan belum dijelaskan
dalam RKS yang yang diberi volume tidak mengikat, Pemborong harus
menghitung sendiri
3. Contoh RAB ( Bill of Quantity ) yang diberikan, volume tidak mengikat,
pemborong harus menghitung sendiri
4. Bilamana jenis pekerjaan yang telah tercantum di dalam contoh daftar
RAB ternyata banyak kekurangan, maka kekurangannya dapat
ditambahkan menurut pos posnya masing masing dengan cara
manambah huruf Alphabet pada nomor terakhir dari pos yang
bersangkutan, misalnya tidak nomor 5 tetapi no. 4a, 4b , dan seterusnya.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

104

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

BAB II
SYARAT SYARAT ADMINISTRASI
Pasal II.01
PERMULAAN PEKERJAAN
1. Selambat lambatnya 7 hari terhitung dari penandatanganan kontrak
dikeluarkan SPMK oleh Pemilik, pekerjaan lapangan harus segera
dimulai yang sebelumnya didahului penandatanganan Berita Acara serah
terima lapangan secara bersama sama.
2. Pemborong wajib memberitahukan kepada Pemilik dan pengawas yang
ditunjuk bila akan memulai pekerjaan selambat lambatnya 7 hari
setelah SPMK.
Pasal II.02
RENCANA KERJA ( TIME SCHEDULE )
1. Sebelum pelaksanaan kontrak, pemborong bersama sama Pemilik, unsur
Perencana, unsur Pengawas menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan
selambat lambatnya 7 hari sejak tanggal diterbitkan SPMK
2. Hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
adalah sbb :
Organisasi kerja
Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan,
Jadwal pengadaan bahan, alat dan personil,
Menyusun rencana pemeriksaan lapangan,
Pendekatan kepada masyarakat dan penguasa setempat,
Menyusun program untuk mutu proyek.
3. Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaan menurut rencana kerja
tersebut.
4. Pemborong tetap bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan tepat
pada waktunya.
Pasal II.03
LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN
1. Tiap minggu Pengawas supaya mengirimkan kepada Pemilik mengenai
prestasi pekerjaan disertai laporan banyaknya orang yang bekerja setiap
harinya. Laporan tersebut diperiksa oleh direksi lapangan.
2. Penilaian prosentase kerja atau dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan dan
betul, tidak termasuk bahan bahan di tempat pekerjaan dan tidak atas
dasar besarnya pengeluaran uang oleh Pemborong.
3. Pemborong diwajibkan membuat buku catatan Laporan Harian dimana
dicatat semua peristiwa, peringatan peringatan, pemberitahuan,
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

105

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

perubahan perubahan yang akan dating dan keadaan / kemajuan


pekerjaan. Setiap hari buku catatan tersebut harus diperiksakan kepada
Direksi Lapangan.
4. Laporan mingguan dan catatan harian dibuat oleh Pengawas.
5. Laporan bulanan dibuat setiap bulan terdiri dari rangkuman laporan harian,
mingguan serta hal hal penting yang ditonjolkan.
Pasal II.04
PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Jangka
waktu
pelaksanaan
pekerjaan
selama

(
) hari kalender termasuk hari minggu, hari besar
dan hari raya.
2. Pekerjaan dapat diserahkan yang pertama kalinya bilamana pekerjaan
sudah mencapai prestasi 100 % selesai dan dapat diterima baik oleh sama
Pemilik dengan disertai dengan Berita Acara Serah Terima dan Daftar
Kemajuan Pekerjaan, keadaan halaman serta bangunan harus dalam
keadaan rapi dan bersih
3. Untuk memudahkan dalam suatu penelitian sewaktu diadakan
pemeriksaan teknis dalam rangka penyerahan pertama, maka surat
Permohonan Pemeriksaan Teknis yang diajukan kepada Pemilik supaya
dilampiri :
a. Daftar kemajuan pekerjaan 100 %
b. Satu album berisi foto yang menyatakan prestasi kerja
4. Surat Permohonan pemeriksaan teknis yang dikirim kepada Pemilik harus
sudah diterima selambat lambatnya 7 ( tujuh ) hari sebelum batas waktu
penyerahan pertama kalinya berakhir.
5. Pada penyerahan pekerjaan yang pertama kali, pihak Pemborong harus
menyerahkan semua persyaratan administrasi yang diperlukan untuk
penyerahan pertama kepada Pemilik, antara lain :
a. Bukti pembayaran Astek lunas
b. Foto pelaksanaan 0 % - 25 % - 50 % - 75 % - 100 % diambil dari
sudut yang sama dengan ukuran klise 3 R dan klise diserahkan
Kepada Pemilk.
Pasal II.05
PEMBAYARAN
1. Pembayaran akan dilunasi kemudian dan diatur dalam kontrak
2. Tiap pengajuan pembayaran angsuran disertai Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan yang disahkan Pengawas dan dilampiri daftar prestasi pekerjaan
serta foto foto dokumentasi dalam album.
Pasal II.06
SURAT PERJANJIAN PEMBORONG ( KONTRAK )
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

106

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

1. Surat Perjanjian Pemborong / Kontrak dibuat rangkap 2 ( dua ) ganda / 2


buku atas biaya pemborong.
2. Konsep Kontrak dikoreksi oleh Pemilik, dan disetujui oleh Pemborong,
sedangkan lampiran lampiran dan seluruh Kontrak disiapkan oleh
Pemborong antara lain :
a. Bestek / RKS yang telah disahkan
b. Berita Acara Aanwijzing yang telah disahkan
c. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran
d. Berita Acara Evaluasi Penawaran
e. Fotocopy Surat Penawaran beserta lampirannya
f. Gambar Pelaksanaan yang telah disahkan
Pasal II.07
MASA PEMELIHARAAN ( ONDERHOUD TERMIJN )
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah selama . ( . ) hari
kalender sehabis penyerahan pertama
2. Bilamana dalam masa pemeliharaan ( onderhoud termijn ) terjadi
kerusakan akibat kurang sempurnanya dalam pelaksanaan atau kurang
baiknya suatu mutu bahan bahan yang dipergunakan, maka Pemborong
harus segera memperbaiki dan menyempurnakannya.
3. Meskipun pekerjaan telah diserahkan yang kedua kalinya, namum
Pemborong masih terikat pada pasal 1609 KUHP
Pasal II.08
PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN
1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pertama yang diajukan
kepada Pemilik harus sudah diterima selambat lambatnya 15 ( lima belas
) hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kali berakhir dan surat
tersebut supaya dilampiri dengan :
a. Data data yang lengkap
b. Time Schedule baru yang sudah disesuaikan dengan sisa pekerjaan
2. Surat Permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa data yang
lengkap tidak akan dipertimbangkan
3. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang pertama
kalinya dapat diterima oleh Pemilik bilamana :
a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan yang tidak dapat
dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak
b. Adanya Surat Pemerintah tertulis dari Pemilik tentang pekerjaan
tambahan
c. Adanya force mejure dari ( bencana alam, gangguan keamanan,
pemogokan, perang ), kejadian mana harus diteguhkan oleh yang
berwenang
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

107

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

d. Adanya gangguan curah hujan yang terus menerus ditempat


pekerjaan secara langsung mengganggu pekerjaan yang dilaporkan
oleh Konsultan Pengawas dan dilegalisir oleh unsur yang
berwenang
e. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktu yang telah
ditentukan karena lahan dipakai untuk bangunan masih ada
permasalahan
Pasal II.09
SANKSI / DENDA
1. Bilamana batas waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya
dilampaui ( tidak dipenuhi ), maka Pemborong dikenakan denda /
diwajibkan membayar denda 1 ( satu permil ) tiap hari keterlambatan,
sampai sebanyak-banyaknya 5 % (lima prosen) dari nilai kontrak.
2. Menyimpang terhadap segala kelalaian mengenai peraturan atau tugas
yang tercantum dalam RKS ini, maka sepanjang dari KRS ini tidak ada
ketetapan denda lainnya. Pemborong dapat dikenakan denda berupa
pengganti barang ataupun volume yang kurang memenuhi bestek tersebut
3. Bilamana ada perintah untuk mengerjakan tambahan dan tidak disebutkan
jangka waktu pelaksanaannya tidak akan diperpanjang
4. Bilamana harga satuan pekerjaan belum tercantum dalam Surat Penawaran
yang diajukan, maka akan diselesaikan secara musyawarah
Pasal II.10
PEKERJAAN TAMBAHAN DAN PENGURANGAN
1. Harga untuk pekerjaan yang diperintahkan secara tertulis oleh Pemilik,
Pemborong dapat mengajukan pembayaran tambahan
2. Sebelum pekerjaan tambahan dikerjakan, Pemborong supaya mengajukan
kepada Pemilik dapat memperhitungkan apakah pekerjaan tambahan
tersebut dapat dibayar atau tidak
3. Untuk memperhitungkan pekerjaan tambahan dan pengurangan
menggunakan harga satuan dan telah dimasukkan dalam penawaran /
kontrak
4. Bilamana harga satuan pekerjaan belum tercantum dalam surat penawaran
yang diajukan, maka akan disesuaikan secara musyawarah
Pasal II.11
DOKUMENTASI
1. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat pekerjaan
masih 0 % lapangan dengan ukuran supaya diadakan pemotretan di tempat
yang dianggap penting menurut pertimbangan Pengawas 9 x 14 cm
sebanyak 3 ( tiga ) set foto berwarna dan klise diserahkan pada Pemberi
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

108

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Tugas. Pengambilan gambar ( pemotretan ) pada 0 %. 25 %, 50 %, 75 %,


dam 100 % diambil dari titik pemotretan yang sama.
Pasal II.12
PENCABUTAN PEKERJAAN
1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selaesai.
2. Penghentian kontrak dihentikan karena terjadi hal hal diluar kekuasaan
kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan
kewajiban yang ditentukan dalam kontrak.
a. Timbulnya perang
b. Pemberontakan di wilayah Indonesia
c. Keributan, kekacauan dan huru hara
d. Bencana Alam
Dalam hal ini kontrak dihentikan maka Pemilik wajib membayar kepada
Pemborong sesuai dengan prestasi .yang telah
dicapai.
3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana Pemborong cidera / ingkar janji
sebagaimana diatur dalam kontrak kepada pemborong dikenakan sanksi
sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak.
4. Apabila yang ditunjuk adalah pemborong usaha kecil / koperasi maka
harus dikerjakan sendiri dan dilarang diserahkan kepada pihak lain.
5. Apabila pemborong yang ditunjuk bukan usaha kecil / koperasi kecil maka
dalam kontrak dimuat :
a. Pemborong wajib bekerja sama dengan usaha kecil / koperasi kecil
setempat dengan sub kontrak sebagian pekerjaan.
b. Dalam melaksanakan kewajiban tersebut diatas pemborong utama
harus bertanggungjawab penuh atas keseluruhan pekerjaan.
c. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan
dilarang mengesub kontrakkan seluruh pekerjaan.
d. Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan tersebut diatas.
Pasal II.13
PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya
diselesaikan secara musyawarah
2. Jika perselisihan tidak dapat diselelsaikan secara musyawarah maka akan
diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri /
wasit yang dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri atas
:
a. Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai Anggota
b. Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai Anggota
c. Seorang wakil dari PIHAK KETIGA yang ahli sebagai Ketua,
yang telah disetujui oleh kedua belah pihak
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

109

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

3. Keputusan Panitia Pendamai ini mengingat kedua belah pihak, dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama oleh
kedua belah pihak
4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal ini tidak dapat
diterima oleh salah satu pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui
Pengadilan Negeri Semarang.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

110

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

BAB III
SYARAT SYARAT TEKNIS
Pasal III.01
PENJELASAN UMUM
1. Tata cara penyelenggaraan ini telah diatur BAB I ( Syarat syarat umum )
dan BAB II ( Syarat syarat administrasi ), sedang bentuk bangunan yang
dimaksud harus dilaksanakan sesuai gambar yang telah ditetapkan dengan
syarat syarat teknis sebagaimana tercantum dalam Pasal demi Pasal di
bawah ini.
2. Pelaksanaan berdasarkan gambar kerja, syarat syarat dan uraian dalam
RKS ini, gambar tambahan serta perubahan perubahan dalalm Berita
Acara Aanwijzing. Petunjuk serta perintah Pemilik pada waktu atau
sebelum berlangsungnya pekerjaan. Termasuk hal ini adalah pekerjaan
pekerjaan tambah / kurang yang timbul dalam pelaksanaan. Namun
demikian semuanya harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pemilik.
3. Perbedaan ukuran
Bilamana terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara lain :
a. Gambar rencana detail, maka yang mengikat adalah gambar yang
skala lebih besar.
b. Gambar dengan bestek, maka yang berlaku adalah bestek atau
petunjuk / penjelasan dari Pemilik.
c. Bilamana dalam bestek disebutkan sedang dalam gambar tidak
dilukiskan, maka yang mengikat adalah bestek.
Meskipun demikian hal hal tersebut diatas diberitahukan kepada Pemilik
atau dapat persetujuan sebelum dilaksanakan.
Pasal III.02
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Tempat pekerjaan diserahkan kepada Pemborong dalam keadaan seperti
pada waktu pemberian penjelasan di lapangan
2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang
disebabkan pelaksanaan pembangunan, menjadi tanggung jawab
Pemborong. Untuk itu diharapkan Pemborong minta ijin kepada Pemilik
untuk mendapatkan dispensasi pemakaian jalan menuju lokasi.
3. Pembersihan dan perataan atau keprasan tanah pada daerah yang
direncanakan pekerjaan keprasan / urugan, pembabatan semak, penutup
lubang, penimbunan daerah rendah, pembuangan humus dan tanah yang
mengandung bahan bahan organik minimum sedalam 20 cm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

111

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Pasal III.03
AIR KERJA
Pemborong harus memperhitungkan penyediaan air untuk keperluan bangunan
tersebut, air harus bersih, dan tidak berwarna, berbau serta bisa diminum, baik
dengan sumur pompa maupun cara cara lain yang memenuhi syarat.
Pasal III.04
UKURAN
1. Ukuran yang digunakan dalam pekerjaanini dinyatakan dalam cm, kecuali
untuk ukuran baja yang dinyatakan dalam mm.
2. Untuk pedoman peil lantai di lapangan adalah sesuai gambar atau
menyesuaikan lapangan.
3. Di bawah pengawasan Direksi Pengawas, Pemborong diwajibkan membuat
titik duga di atas tanah bangunan dengan tiang beton ukuran 15 x 15 cm
setinggi peil lantai bangunan didekatnya yang akan dipakai sebagai ukkuran
0,00. Titik duga harus dijaga kedudukannya serta tidak terganggu selama
pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar sebelum mendapat ijin
tertulis dari Pengawas.
4. Memasang papan bangunan ( Bouwplank / Papan piket ) :
a. Ketepatan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Konsultan
Pengawas. Untuk papan papan piket bangunan menggunakan kayu
Kalimantan kelas II ( meranti ), ukuran 2/20 cm, panjang minimal 250 cm,
yang diserut pada bagian atasnya.
b. Semua papan piket ( bouwplank ) harus dipasang kuat dengan patok kayu
5/7 cm atau dolken 8 cm, dan tidak mudah berubah kedudukannya.
c. Penetapan ukuran ukuran dan sudut siku harus diperhatikan ketelitiannya
dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
Pasal III.05
PEKERJAAN TANAH
Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Pekerjaan Galian
a. Pekerjaan galian untuk semua lubang baru boleh dilaksanakan setelah
papan patok ( bouwplank ) dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai
diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan Pengawas
b. Dalamnya galian untuk lobang pondasi harus sesuai dengan gambar kerja,
untuk hal tersebut diadakan pemeriksaan setempat oleh Direksi dan
Pengawas
c. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar
kerja dan dibersihkan dari segala kotoran, bilamana Pemborong
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

112

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

d.
e.
f.
g.

melakukan penggalian yang melebihi dari apa yang ditetapkan, maka


dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disiram air tiap ketebalan 15 cm
lapis demi lapis sampai mencapai lapisan yang dibutuhkan dan semua
tambahan ditanggung oleh Pemborong
Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan keluar penimbunan tanah
sisi galian dan perataan disediakan pada areal lahan sesuai dengan rencana
gambar
Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian baik pada saat
penggalian maupun pada pelaksanaan pondasi harus disediakan pompa air
yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus
Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan dari tempat
pekerjaan, dan dilaksanakan sebelum pekerjaan pondasi dimulai. Antara
bouwplank dan galian harus bebas dari timbunan tanah
Jika lubang lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air tanah
dan air hujan, maka sebelum pemasangan dimulai terlebih dahulu air harus
dipompa keluar dan dasar lubang dikeringkan

2. Pekerjaan Urugan
a. Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang dikehendaki dapat
digunakan tanah urug sejenis tanah padas atau sirtu atau sisa tanah
keprasan ( bukan humus ) dari tanah lahan yang ada dalam lokasi
b. Urugan kembali lobang pondasi hanya boleh dilakukan seijin Konsultan
Pengawas serta dilakukan pemeriksaan pondasi
c. Setiap tanah urug harus dibersihkan dari tanah tumbuh tumbuhan dan
segala macam sampah atau kotoran. Tanah urug harus sejenis tanah
berbutir ( tanah ladang ) atau berpasir dan tidak terlalu basah, tidak
mengandung bahan organik brangkal
d. Urugan tanah dipadatkan dengan mesin pemadatan ( stemper ) dan tidak
dibenarkan hanya menggunakan timbres, kecuali pada bagian bagian
tertentu
e. Lapis pasir untuk pekerjaan urugan yang tebalnya lebih dari 30 cm maka
pemadatannya dilakukan lapis demi lapis setiap 20 cm

3. Pemadatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan memadatkan kembali tanah yang selesai
diurug dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Konstruksi maupun non
Konstruksi
Pasal III.06
PEKERJAAN PONDASI DANGKAL
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi
pekerjaan pondasi batu kali.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

113

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja sesuai
dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk
proyek ini.
2. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi pemborong harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar
konstruksi dan harus meminta persetujuan Pengawas Lapangan.
b. Pemborong wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada
perbedaan gambar-gambar konstruksi dengan gambar-gambar arsitektur
atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.
3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
b. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10
cm.
c. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan denngan keadaan tanah,
dengan menghindari kelongsoran.
4. Pengurugan Kembali
a. Lapisan sirtu dibawah pondasi harus dipadatkan dengan stamper.
b. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing,
sampah-sampah harus disingkirkan.
c. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dengan stamper untuk
memperoleh pemadatan yang maksimal.
5. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan pondasi kering.
b. Stek kolom, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan
dengan pekerjaan pondasi.
c. Ketentuan mengenai pemasangan batu kali :
Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortal.
d. Pelaksanaan pondasi harus memperhatikan gambar arsitek dan ME, jika
ada kelainan / ketidak cocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana.
6. Pondasi Batu Kali
a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan pada
pekerjaan struktur dinding bata dalam bangunan dan lain-lain sesuai
gambar rencana.
b. Bahan-bahan yang digunakan :
Batu kali dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu kwarsa
yang disetujui pengawas lapangan.
Semen, sesuai ketentuan Portland Cement Indonesia NI 8 1972.
Air yang digunakan harus bersih yang dapat diminum/tawar.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

114

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

c. Syarat Pelaksanaan
Bentuk pasangan batu kali harus sesuai dengan rencana.
Adukan harus mempunyai komposisi minimal 1 Pc : 5 Ps dan
dibraben dengan adukan yang sama.
Pasal III.07
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah : Sesuai gambar
b. Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga
kerja serta pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan RKS dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
2. Lantai Kerja
Lapisan dasar dari beton (plat concrete 1:3:5) supaya dibuat sebagai lantai
kerja tidak kurang dari 5 cm. Dibawah lantai kerja diberi lapisan pasir yang
dipadatkan setebal tidak kurang dari 5 cm.
3. Kwalitas Beton
a. Bahan yang digunakan adalah beton dengan mutu K-337 menurut SKSNI
T-15-1991-03 dan sebagai tulangan adalah besi dengan U24 untuk besi
< 12 mm dan U39 untuk besi 13 mm keatas.
b. Beton yang digunakan harus ditest mutunya dari benda uji dengan
persyaratan sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03.
c. Besi beton yang digunakan harus ditest sesuai dengan ketentuan.
d. Hal-hal lain yang tidak disebutkan harus memenuhi persyaratan yang
berlaku.
4. Pekerjaan Peil Cap
a. U m u m
Peraturan umum yang digunakan adalah Tata cara Perhitungan Struktur
Beton untuk bangunan gedung dan hal-hal yang belum terjangkau dapat
digunakan peraturan-peraturan lainnya yang relevan.
b. Besi Beton (Steel Reinforcement)
1. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
Pada SKSNI T-15-1991-03 & PBI 1971
Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak, minyak, karat dan tidak
cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
Mempunyai penampang yang sama rata.
Disesuaikan dengan gambar-gambar.
2. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuanketentuan diatas harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

115

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

3. Besi beton yang digunakan adalah dengan U24 untuk < 12 mm


dengan tegangan leleh minimum 2400 kg/cm dan dengan U39 untuk
13 mm keatas dengan tegangan leleh 3900 kg/cm.
4. Besi beton harus berasal dari satu sumber (manufacture) dan tidak
dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber besi
beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
5. Pemborong harus mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan
dipakai sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi. Batang
percobaan diambil dibawah kesaksian Pengawas Lapangan berjumlah
minimum 3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan yang
diameternya sama, dengan panjangnya tidak kurang dari 100 cm.
6. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Pengawas Lapangan. Semua biaya-biaya
pengetesan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
7. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar dan
mendapat persetujuan Pengawas Lapangan. Hubungan antara besi
beton satu dengan lainnya harus menggunakan kawat bendrat, diikat
dengan teguh, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas
dari tanah.
8. Besi beton yang tidak memenuhi syarat secara kwalitas, tiadak sesuai
dengan spesifikasi harus segera dikeluarkan dari site, setelah menerima
instruksi tertulis dari Pengawas Lapangan, dalam waktu 2 x 24 jam.
c. B e t o n
1. U m u m
Kekuatan beton untuk peil cap dan sloof adalah K 337 menurut
SKSNI T-15-1991-03 dengan deviasi standar sebesar 40 kg/cm.
Beton harus merupakan bahan yang kuat dan tahan terhadap
bahan-bahan berbahaya (seperti asam dan garam) karena terletak
didalam tanah.
Pengecoran beton dilakukan dalam keadaan lokasi yang berair.
Selama pengecoran dan pengeringan beton, air tanah yang ada
harus terus menerus dipompa untuk mencegah rusaknya adukan
beton akibat air dari luar.
Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971
dan SKSNI T-15-1991-03.
Panjamg stek untuk penyambungan kolom atau untuk
penyambungan batang-batang tulangan minimal 40 kali diameter
(40 d).
2. Pengecoran Beton
Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran
dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin,
sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan
tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

116

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Pemakaian beton ready mix harus mendapat persetujuan Pengawas


Lapangan, mengenai nama perusahaan, alamat maupun
kemampuan alat-alatnya.
Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan, sebelum alat-alat tersebut
didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut yang
digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa
adukan yang mengeras.
Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum
pemasangan besi beton selesai diperiksa dan mendapat persetujuan
dari Pengawas Lapangan.
Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu tanpa berhenti.
Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dan tidak dibenarkan
menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian
yang akan menyebabkan pengendapan agregat.
Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama
pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa tidak
merusak acuan maupun posisi tulangan. Kontraktor harus
menyediakan vibrator-vibratoruntuk menjamin efesiensinya tanpa
adanya penundaan.
Pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkan
kebocoran melalui acuan dan lain-lain harus dihindarkan.
3. Curing dan perlindungan atas beton.
Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan
terhadap matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air
dan perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum
waktunya.
Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 10
hari dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada
permukaan beton tersebut.
Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing
dan perlindungan atas beton harus diperhatikan. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini.
6. Pekerjaan Sloof
Pekerjaan beton bertulang untuk sloof harus mengguanakan beton dengan
mutu K 337 dan besi beton U24 untuk < 12 mm dan U32 untuk 16 mm
keatas. Besi-besi harus ditempatkan seperti pada gambar detail. Selesai
pekerjaan sloof, tanahnya harus ditimbun dan dipadatkan sampai peil yang
diperlukan.
7. Pekerjaan Stek Kolom.
Besi stek kolom harus memenuhi syarat spesifikasi.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

117

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Besi beton harus terpasang sesuai gambar rencana dan turut dicor pada
waktu sloof dicor sampai batas permukaan atas sloof.
Besi stek harus dijaga letaknya dan harus tetap lurus setelah selesai
pekerjaan sloof.
Pasal III. 08
PEKERJAAN BETON STRUKTUR ATAS
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Semua pekerjaan beton struktur yang ada dalam masing-masing jenis
pekerjaan yang tercantum dalam pasal-pasal buku RKS ini antara lain
yang dikerjakan :
Beton bertulang struktur bangunan 4 lantai.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan
yang telah disediakan untuk proyek ini.
2. Pedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti :
Semua ketentuan dalam SKSNI T-15-1991-03 yang menyangkut pekerjaan
beton struktur.
3. Bahan-bahan Yang Digunakan
a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement jenis
II menurut NI 8 atau Type 1 menurut ATSM, memenuhi S.400
menurut standart Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi
Cement Indonesia.
2. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa
persetujuan Pengawas Lapangan.
3. Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang
sudah digunakan harus disertai jaminan dari pemborong yang
dilengkapi dengan data teknis yang membuktikan bahwa mutu semen
pengganti seteraf dengan mutu semen yang digantikan.
4. Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan harus disetujui
oleh Pengawas Lapangan.
b. Aggregat.
Aggregat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat dalam SKSNI T15-1991-03, terdiri dari :
1. Pasir beton (agregat halus), kadar lumpur tidak boleh melebihi 4%
berat pasir beton.
2. Koral.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

118

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat


kekerasannya dan padat. Dimensi maksimun 2,5 cm, dan tidak lebih
seperempat dimensi beton yang terkecil dan bagian konstruksi yang
bersangkutan.
Khusu untuk pekerjaan beton, diluar lapis pembesian yang berat
batas maksimum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
Pada bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet)
digunakan slit pecah giling mesin.
c. Besi beton
Besi beton yang digunakan ialah besi beton ulir mutu fy = 320 MPa ex SII,
untuk diameter lebih besar atau sama dengan 16 mm dan fy = 240 Mpa
untuk diameter lebih kecil dari 12 mm.
Untuk mendapatkan jaminan atas kwalitas besi yang diminta, maka
disamping adanya setifikat untuk setiap jenis diameter dari pabrik, juga
harus dimintakan sertifikat dari laboratorium baik pada saat pendatangan
secara periodic minimal 2 contoh percobaan tarik (stress-strain) dan atau
untuk setiap 20 ton besi. Untuk pemotong tulangan tidak boleh
menggunakan alat pemanas (las), pemotongan dengan alat gunting atau
besi cutter atau gergaji besi.
d. Admixture
Pemakaian bahan tambahan untuk perbaikan mutu beton, dari merk setara
Super Plaster SR (kedap air) dan plastet No.2 untuk beton biasa. Namun
sebelumnya pemborong diwajibkan mengajukan analisis kimia serta test,
dan juga bukti penggunaan selama 5 tahun di Indonesia. Penggunaan harus
sesuai dengan petunjuk teknis pabrik.
4. Tata Cara Pengiriman Dan Penyimpanan Bahan
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan
jadwal pelasksanaan.
b. Penyimpanan semen.
1. Semen harus didatangkan dan disimpan dalan kantung/zak yang utuh.
Berat semen harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
2. Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca, berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
3. Semen harus dalam keadaan belum mengeras jika ada bagian yang
mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh
tangan bebas (tanpa alat) dan jumlah bagian yang mulai mengeras ini
tidak lebih dari 5 % berat semen.
c. Penyimpanan besi beton
1. Besi beton disimpan dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu
sehingga bebas dari tanah (minimal 20 cm).
2. Beton harus disimpan bebas dari Lumpur, minyak atau zat asing
lainnya.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

119

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

d. Aggregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu
dan lain jenisnya/gradasinya dengan landasan yang bersih dan
menghindari tercampurnya dengan tanah.
5. Bekesting dan Perancah Yang Digunakan
a. Bekisting harus dibuat dari papan kayu dengan rangka kayu yang kuat,
tidak mudah berubah bentuk. Untuk perancah/penguat digunakan kayu
dolken yang cukup kuat atau menggunakan scaffolding dengan bentuk dan
konstruksi yang sesuai.
b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara
sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.
c. Semua bekinsting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga
kemungkinan bergeraknya bekisting selama dalam pelaksanaan dapat
dihindari, juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan
mortal.
d. Susunan bekisting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga
pengawasan atas kekurangannya dapat mudah dilakukan.
e. Penyusunan begesting harus sedemikian rupa sehingga pada waktu
pembongkarannya tidaak akan merusak dinding, balok, atau kolom beton
yang bersangkutan.
f. Pada bagian terendah pada setiap pase pengecoran dari bekisting kolom
atau dinding, harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan.
g. Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum
pengecoran.
h. Air pembasahan tersebut diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar
tidak menggenangi sisi bawah dari bekisting.
i. Pemilihan susunan dan ukuran yang tepat dari penyangga-penyangga atau
silangan-silangan bekisting menjadi tanggung jawab pemborong.
j. Pembongkaran bekisting
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan khusus
yang cukup untuk memikul 2 x beban sendiri.
Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja
beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan
tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung.
Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton
seluruhnya terletak pada pemborong.
Pembongkaran harus memberi tahu Pengawas Lapangan bila mana
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang
utama dan minta persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak
berarti pemborong terlepas dari tanggung jawabnya.
6. Kualitas Beton
a. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kwalitas beton adalah K 337
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

120

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

b. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya untuk


memenuhi kwalitas beton ini dengan memperhatikan data-data
pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan tial mix.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji.
d. Benda-benda uji dibuat minimum 1 benda uji per 5 m.
e. Pemborong harus membuat laporan data-data kwalitas beton yang dibuat ,
laporan tersebut harus disyahkan oleh Pengawas Lapangan.
f. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7,5 cm
maksimum 12,5 cm.
g. Pengujian kubus atau silinder percobaan harus dilakukan dilaboratorium
yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.
h. Pengadukan dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
i. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya separasi
komponen-komponen beton.
j. Pemadatan beton harus menggunakan vibrator.

7. Perawatan Beton
a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan deras harus
diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hari sesudah
pengecoran.
8. Tanggung Jawab Pemborong
a. Pemborong bertanggung jawab penuh atas kwalitas konstruksi sesuai
dengan ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi yang diberikan.
b. Adanya atau kehadiran Pengawas Lapangan selaku wakil Pemilik yang
sejauh melihat / menegur / mengawasi atau memberi nasehat tidaklah
mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.
c. Jika Pengawas Lapangan menberikan ketentuan-ketentuan tambahan yang
menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan atau yang tertera dalam
gambar, maka menjadi tanggung jawab Pengawas Lapangan , ketentuan
tambahan ini harus dibuat secara tertulis.
Pasal III. 09
LAPISAN KEDAP AIR / WATER PROOFING
1. Lapisan yang Perlu Diberi Lapisan Kedap Air
Lapisan kedap air harus dipasang pada tempat-tempat :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

121

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Lantai ruang toilet, KM/WC, plat beton atap, plat beton kanopi, talang beton,
leufel-leufel yang menjorok keluar bangunan, ground reservoir serta tempattempat lain yang diperkirakan akan selalu berhubungan dengan air dan tanah.
2. Bahan Kedap Air Yang Digunakan
a. Setara Carabit Water Proofing
b. Bahan yang digunakan harus mempunyai jaminan tertulis dari pabrik
selama minimal 5 tahun.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga yang berpengalaman dan
pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
Bidang permukaan beton yang akan diberi water proofing haruslah kering dan
bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus ditambal
dengan sdukan/acian terlebih dahulu, tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan
grinda dahulu.
Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertical yang
mengelilingi lantai KM/WC hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan
bidang tersebut.
HAsil akhir dari lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau
bercelah-celah pada sambungan-sambungan ataupun keretakan-keretakan
lainnya yang mungkin bias menimbulkan kebocoran.
4. Pengujian terhadap pekerjaan waterproofing
a. Pemborong harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan
water proofing yang telah dilaksanakan.
b. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air keata bidang yang akan
diuji tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat
hasilnya selama 3 x 24 jam.
5. Perbaikan Pekerjaan
Setiap pekerjaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara
yang dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak menggangu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan
finishing yang rusak akibat perbaikan water proofing tersebut, maka
kerusakan perbaikan finishing tersebut harus segera diperbaiki.
6. Syarat Pemeliharaan
Pemborong harus menjaga pekerjaan waterproofing yang sudah selesai
dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bias
menimbulkan kerusahan.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

122

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Pasal III.09
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (KAP BAJA DAN ATAP)

1. Ruang Lingkup
Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga-tenaga kerja, bahan instalasi
konstruksi dan pekerjaan unit pembuatan (dengan Mesin) pembangunan dan
pengecatan semua pejkerjaan baja strukturil, termasuk pemasangan alat-alat
(fixing) dari benda-benda yang terlekat.
2. Keahlian/Pertukangan
Semua pekerja yang diterima untuk melakukan pekerjaan harus ahli (tukangtukang) yang berpengalaman dan mengrti benar pekerjaannya.
Segala hasil pekerjaan mutunya sebanding dengan standard hasil pekerjaan
ahli/pertukangan yang baik.
3. Bahan-Bahan :
a. Baja yang dipakai harus baja yang sesuai dengan standard internasional
yang telah disetujui.
Tegangan putus baja minimum 3700 kg/cm2 (yield stress 2400 kg/cm2).
Untuk setiap perubahan pemakain baja untuk konstruk bangunan harus
dengan persetujuan Konsultan/Ahli.
b. Bagian-bagian baja strukturil dengan pelat-pelat harus dari baja lunak dan
sesuai dengan daftar untuk konstruksi baja 1969.
c. Elektroda-elektroda harus setandard internasional dengan yield stress 3.9
t/cm2. Allowable tensile stress 2.25 t/cm2 tidak berkarat, dan dsilindungi
dari karat baik sebelum maupun sesudah terpasang.
Hanya digunakan baut dari satu produk dengantanda kode yang jelas
terdapat pada baut.

4. pekerjaan Las.
a. Pekerjaan las sebanyak mungkin didalam bengkel.
Pekerjaan las dilapangan harus cukup baik dan tidak boleh dilakukan
sewaktu dalam keadaan basah atau hujan.
b. Las perapat/pengendap :
Dalam setiap posisi dimana 2 (dua) bagian (dari suatu benda saling
berdekatan, harus dibuat suatu las perapat/pengendap guna mencegah
masuknya lengas) terlepas apakah itu diberikan detailnya atau tidak.
c. Perbaikan las :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

123

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Bila las-lasan apap[pun memerlukan pembetulan maka hal ini dilakukan


sebagaimana diperintahkan oleh pengawas Lapangan tanpa diberi biaya
tambahan.
5. Pembersihan
Sebelum mengecat semua pekerjaan harus disikat dengan sikat kawat secara
baik-baik dimana guna menghilangkan segala kulit oksid besi (berasal dari
pabrik) dan tanda-tanda pengeratan. Minyak, gemuk dan debu halus
dipermikaan harus segera dihilangkan sebelum pengecatan.
Permukaan-permukaan yang harus dikelilingi/diselubungi dengan beton
dibiarkan, tidak dicat.
6. Pengecatan Pekerjaan Baja Strukturil :
tidak boleh dilakukan pengecatan atas permukaan apapun yang tidak
bersih atau tidak kering sama sekali atau dalam keadaan cuaca yang menurut
pendapat Konsultan mungkin menimbulkan kerusakan pada cat.
Harus diberikan waktu yang cukup lamaantara dua lapis agar cat bias menjadi
kering terlebih dahulu, dan waktu utnggu ini tidak boleh kurang dari satu hari.
Baja yang berada dalam jarak 5 cm dari tempat las-lasan atau yang harus
diselubungi dengan beton tidak boleh dicat.
Pakailah meni dari took pada lapis pertama, setelah didirikan, bersihkan
semua tempat-tempat yang rusak dan tempat las-lasan dan meni.
Pakailah satu lapisan cat yang yeng telkah disetujui. Semua cat harus dari satu
pabrik dan harus dipakai persis menurut anjuran dari pabrik pembuatnya.
Kedua lapisan cat harus menutupi semua permikaan baja.
7. Notasi & Toleransi
Semua yang dinyatakan dalam gambar untuk notasi M adalah dia meter baut,
sedang diameter lubang baut adalah diameter baut + 1mm.
Kalu diameter lubang lebih dari diameter baut + 1 mm maka harus dilas
ring yang tepat pada lubang yang kebesaran tersebut (dilas penuh) baru
dipasang bautnya.
8. Gambar Pabrik ( Shop Drawing)
Apa yang diberikan adalah gambar kerja (working drawing). Gambar
pabrik (shop drawing) yang terperinci harus dibuat oleh kontraktor secara teliti
dengan memperhatikan working drawing yang diberikan dan harus mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan/Perencana terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan.
Pasal III.10
PEKERJAAN PENUTUP ATAP, LISPLANK DAN TALANG
1. Lingkup Pekerjaan Dan Ketentuan Umum
a. Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

124

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

b. Pekerjaan meliputi pembuatan penutup atap, lisplank dan talang, seperti


disebut dalam persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi
khsus.
2. Penutup Atap
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap, bubungan nok, gording
dan lain-lain pekerjaan yang berhubungandengan pekerjaan ini.
2. Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini : pekerjaan
konstruksi, atap, pekerjaan rangka baja untuk gording, pekerjaan
talang, pekerjaan lisplank beton, pekerjaan listrik dan penangkal petir.
b. Bahan-bahan
1. Bahan rangka kayu : gording, usuk 5/7, reng , lisplank menggunakan
kayu bengkirai, masing-masing dengan ukuran sesuai gambar
diawetkan dengan cat meni atau teer.
2. Sebelum dipasang genteng diatas usuk dibawah reng dipasang seng
alumunium foil dengan kualitas yang baik.
3. Penutup menggunakan genting keramik glazure setara M Class.
4. Bubungan atap menggunakan bahan yang sama satu produksi
bubungan atap/pertemuan-pertemuan lainnya, harus khusus dari
produksi yang sama dengan atapnya, begitupun warnanya. Bentuk
harus teratur menurut fubgsi penempatannya, dipasang pada
kedudukannya harus memakai baut/paku pewarna khusus yang
dikeluarkan pabrik pembuatnya agar sesuai dengan warna gentengnya.
3. pekerjaan talang
a. Lingkup pekerjaan
1. Meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat dan bahan untuk
pekerjaan ini.
2. pekerjaan meliputi pemasangan saluran talang tegak, saringan-saringan,
saluran cucuran kebawah, kerangka dan penggantung talang berikut
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. pekerjaan yang berhubungan ini:
Pekerjaan konstruksi atap, pekerjaan listplank dan pekerjaan langitlangit.
b. Bahan-bahan
1. Bahan untuk saluran talang tegak digunakan pipa PVC 4 jenis AW
ex Maspion atau setara
2. Bahan untuk saluran talang mendatar dengan konstruksi beton tebal 8
cm tidak boleh keropos. Adapun pelaksanaan harus hati-hati.
c. Pemasangan talang
Semua pekerjaan dari plat beton harus dibuat & dipasang nenurut standard
yang paling baik. Saringan talang dapat dibuat dari pipa PVC 4
dilubang dan dipasang tegak (minimal setinggi 15 cm)
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

125

BAB 5 RENCANA KERJA dan SYARAT-SYARAT


Perpustakaan Unika

Pasal III.12.
PERATURAN-PERATURAN DAN SYARAT-STARAT YANG
DIGUNAKAN
Peraturan umum yang diugunakan :
1. A.V. (Algemene Voor Waarden Voor de Uit Voering by Aaneming Van
Openbare Werken in Indonesia Tanggal 28 Mei tahun 1941 No. 9 dan
tambahan lembaran No. 14571.
2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) NI-2 / 1971
3. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan NI-3 / 1970
4. Peraturan Bangunan Nasional yang berlaku.
5. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
6. Peraturan Muatan Indonesia NI-18/1970 dan Peraturan Pembebanan
Indonesia tahun 1981.
7. Dan lain-lain Peraturan-peraturan yang berlaku dan dipersyaratkan
berdasarkan normalisasi di Indonesia.

PASAL III.13
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau
dipasang pada bangunan ini sebelum digunakan harus diperiksa dan
diluluskan oleh pengawas dan pemilik.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan
ditanggung oleh pemborong.
3. Jika ada perbedan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar
detail, maka segera dilaporkan untuk segera diputuskan dengan tetap
mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi
itu mutlak dibutuhkan, maka hal tersebut harus dikerjakan/dilaksanakan
dengan petunjuk dan persetujuan pengawas.
5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam pasal-pasal RKS
ini akan dijelaskan dalam Aanwijzing.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

126

Anda mungkin juga menyukai