Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH SEJARAH

HUBUNGAN PERANG DUNIA DENGAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN


DAN TEKNOLOGI

Kelompok 5
Albert Sharvo
Caroline Pangestu
Diana Effendi
Priscilla
Retno

SMA STRADA ST.THOMAS AQUINO


2011-2012
A. PERANG DUNIA I (1914-1918).
Penyebab terjadinya Perang Dunia I ini dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu sebab-sebab secara umum
dan sebab khusus yang menjadi pemicu meletusnya perang dunia.
1. Sebab Umum Perang Dunia I
a. Adanya pertentangan antara negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan Perancis, Jerman
dengan Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab pertentangan antara Jerman dengan Perancis

karena Perancis ingin melakukan politik kevanche, Perancis balas dendam terhadap Jerman atas
kekalahannya pada perang tahun 1870-1871. Sedangkan pertentangan antara Jerman dengan Inggris
karena Inggris merasa tersaingi oleh Jerman dalam bidang Industri, daerah jajahan dan
pembangunan Angkatan Laut yang dilakukan oleh Jerman. Untuk penyebab pertentangan Jerman
dan Rusia karena Jerman dianggap menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke
laut tengah.
b. Adanya politik persekutuan/System of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena
masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk
persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka
anggota yang lain harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE
ALLIANTIE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang
lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.
Sedangkan penyebab secara umum berikutnya adalah
c. Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling curiga
mencurigai dan saling mempersenjatai diri.
2. Sebab Khusus Perang Dunia I
Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang
tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai Bosnia
Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Australia, yaitu Frans Ferdinand yang mengunjungi
latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan perang kepada Rusia tgl 1 Agustus 1914,
karena Rusia mendukung Serbia. dan tgl 3 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada lagi
terhadap Jerman tgl 4 Agustus 1914. Untuk menambah wawasan Anda silahkan Anda simak gambar 4
berikut ini.
3. Pihak Yang Berperang
Pihak yang berperang dalam PD I adalah pihak sentral atau disebut Blok Jerman yang terdiri dari
empat negara yaitu, Jerman, Austria, Turki dan Bulgaria, sedangkan lawannya adalah Blok Sekutu atau
disebut Blok Perancis. Blok Perancis terdiri dari 23 negara yaitu antara lain Perancis, Inggrism Rusia,
Serbia, Belgia dan Rumania. Italia masuk ke blok Perancis tahun 1915 setelah mengumumkan perang
terhadap Austria, karena ingin mendapatkan daerah Tirol selatan, Istria dan Delmatia milik Austria.
Amerika Serikat juga ikut Blok Perancis tahun 1917, karena Jerman menenggelamkan kapal Lusitania
milik Amerika Serikat.
4. Jalannya Perang
Perang Dunia I (juga dinamakan Perang Dunia Pertama, dan nama dalam bahasa Inggris lainnya:
Great War, War of the Nations, dan "War to End All Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang)
adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918. Perang ini dimulai setelah
Pangeran Ferdinand dari Austro-Hongaria (sekarang Austria) dibunuh anggota kelompok teroris Serbia,
Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah
tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk
pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan
massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov,
Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman.
Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang. Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia
lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia,
yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan
menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Kekalahan Jerman dalam perang ini dan
kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab
terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia
II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada
teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di mana sejumlah besar
tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan
yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan
perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan,
kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran. Front Timur.
Front Timur adalah Front dimana Jerman berhadapan dengan Russia. Pada awalnya Jerman dapat
mengalahkan Russia, meskipun Russia melancarkan Mobilisasi yang menyebabkan ekonomi Russia
terbengkalai dan nantinya mencetus Revolusi Russia. Tapi karena musim dingin di Russia, dan tentara
Jerman
tidak
dilengkapi
pakaian
musim
dingin,
akhirnya
Russia
menang.
5. Akhir Perang Dunia I
Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan Jerman dilanjutkan dengan perjanjian perdamaian antara
negara yang kalah perang terhadap negara-negara sekutu yaitu seperti Perjanjian Versailles antara
Jerman dengan negara sekutu pada tanggal 28 Juni 1919 dimana dalam perjanjian tersebut Jerman harus
menanggung semua beban biaya perang.
Pemeran perjanjian Versailles adalah apa yang disebut sebagai the big four yang terdiri dari Wilson
(USA) Lioyd George (Inggris), Orlanda (Italia) dan Clemenceai (Perancis). Walaupun perjanjian
peradamaian telah dilaksanakan sebagai akhir dari perang dunia ini tetapi dampak dari perang tersebut
sangat dirasakan oleh negara-negara di seluruh dunia khususnya negara Eropa dan Amerika. Pada tahun
1918, Perang Dunia I akhirnya berakhir, setelah empat tahun serangan tanpa guna di tangan tentara
Jerman, Prancis, dan Inggris. Namun perdamaian ini, yang dinyatakan pada jam 11 pagi, hari kesebelas
dari bulan kesebelas, tidak membawa kebahagiaan untuk siapa pun. Ratusan ribu serdadu menjadi cacat.
Sebagian lainnya terbukti tidak mampu mengatasi dampak kejiwaan karena perang setelah tinggal di
dalam parit yang penuh dengan lumpur, kotoran, dan mayat. Bentuk trauma yang dikenal sebagai shell
shock atau kejutan bom sangat umum di antara para veteran perang, dan hal ini menyebabkan
penderitanya mengalami serangan ketakutan dan goncangan yang berat. Rasa takut akan dibom, yang
mereka alami setiap hari selama empat tahun berturut-turut, telah terukir di benak mereka.
Ada beberapa penderita yang merasa harus segera bersembunyi hanya karena kata 'bom' disebutkan.
Beberapa veteran bahkan merasa ngeri setiap kali mereka melihat seragam. Puluhan ribu serdadu juga
kehilangan satu atau lebih anggota badannya dalam perang ini. Serdadu ini adalah tentara yang mata,
dagu, atau hidungnya menjadi cacat selama pengeboman, sehingga topeng khusus diciptakan di Eropa
untuk menyembunyikan wajah mereka yang cacat.
6. Dampak/Akibat Perang Dunia I
Perang Dunia I membawa dampak/akibat dalam berbagai kehidupan antara lain:
a. Bidang Politik
Dampak/akibat yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya paham-paham
baru. Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar seperti Jerman, Turki,
Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia,
Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan penguasaan terhadap daerah jajahan yang disebabkan
semua jajahan Jerman diambil alih oleh Inggris, Perancis Jepang dan Australia.
Paham-paham politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena demokrasi
dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi. Diktatorisme yang
muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di di Turki dan Diktatorisme
Proktariat di Rusia
b. Bidang Ekonomi
Akibat PD I yang ditimbulkan adalah adanya egoisme ekonomi yang merajalela melalui penetapan
perjanjian oleh negara-negara yang menang perang terhadap negara yang kalah dan sebagai
reaksinya. timbullah paham-paham politik ekonomi seperti komunisme di Rusia, Fascisme di Italia,
Nazi di Jerman. Dampak dari adanya kekacauan ekonomi dan nasinalisme seperti yang dilakukan
oleh negara-negara tersebut diatas, menyebabkan timbulnya bea masuk yang tinggi sehingga
menghentikan perdagangan internasional. Hal tersebut berakibat terjadinya Over Produksi di

beberapa negara seperti USA dan Canada, yang akhirnya terjadi Malaise atau krisis ekonomi tahun
1923 dan 1929.
c. Bidang Sosial
Akibat yang ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena kehancuran perang dan
munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama perang berlangsung wanita perannya sama
dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan digaris depan. Pengalaman wanita-wanita ini
memperkokoh perasaan sama antara wanita dan pria.
d. Bidang Kerohanian
Kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk melenyapkan
peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi ummat manusia. untuk itu munculnya
gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-`931 yang di sebut dengan LBB (Liga
Bangsa-Bangsa).
Setelah berakhirnya perang dunia, maka cita-cita untuk menciptakan perdamaian yang abadi dengan
melenyapkan perang dari muka bumi, selalu timbul setelah orang mengalami kengerian peperangan
besar. Hal tersebutlah yang mendorong berdirinya Liga Bangsa Bangsa (Leahue of Nations).
Dimana LBB ini merupakan gagasan dari presiden USA yaitu Woodrow Wilson. Beliau
mengusulkan suatu konsep perdamaian yang disebut dengan "Peace Without Victory".
Usul tersebut kemudian menjelma menjadi Wilson's Fourteen Poin (14 pasal perdamaian Wilson).
Pasal-pasal inilah yang akhirnya menjadi landasan lahirnya LBB pada tanggal 10 Januari 1920.
Pada awal berdirinya LBB mempunyai anggota 24 negara selanjutnya berkembang menjadi 60
negara dengan berkedudukan di Jenewa, Swiss. Pada intinya LBB bertujuan menjamin perdamian
dunia, melenyapkan perang, mengadakan diplomasi terbuka dan menaati hukum internasional dan
perjanjian internasional. Dalam susunan organisasi, LBB mempunyai empat badan utama yaitu
Sidang Umum (the council), Sekretariat Tetap (the secretary), Dewan Khusus dan Mahkamah
Internasional (theworldcourt). Sedangkan sifat dari keanggotaan LBB adalah sukarela, tidak
mengikat, walaupun ada sangsi berupa boikot untuk negara-negara yang melanggar tetapi negara
lain sukarela menjalankan atau tidak. Maka dengan hal tersebut pada akhirnya LBB mengalami
kegagalan dan tidak mampu menciptakan perdamaian dikarenakan negara-negara besar
menggunakan LBB untuk kepentingan sendiri.
Disamping hal tersebut LBB tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk memaksa suatu
negara yang menentangnya untuk tunduk kembali ke LBB. Dan hal inilah tujuan LBB tergelincir
dari soal-soal perdamaian menjadi soal politik belaka, akibatnya LBB menjadi alat politik negaranegara besar. Bukti-bukti adanya kegagalan LBB dapat ditunjukkan ketika Jepang menyerbu
Manchuria tahun 1931, tetapi LBB tidak berbuat apa-apa, demikian pula ketika Italia menduduki
Abbessynia tahun 1935. Seruan LBB juga tidak didengar oleh Italia. Hal inilah yang menjdi salah
satu sebab terjadinya perang dunia II.

B. LIGA BANGSA-BANGSA (LEAGUE OF NATIONS)


Usaha untuk menciptakan perdamaian selalu muncul setelah lenyapnya peperangan. Setiap manusia baru
sadar akan lingkungannya setelah mengalami secara langsung bagaimana jahatnya perang itu. Menyadari
hal yang menyedihkan itu, banyak kalangan yang merasa prihatin. Maka para tokoh dunia berusaha untuk
menciptakan suatu perdamaian dunia dan berusaha untuk mengakhiri kepedihan yang melanda umat
manusia. Adapun tokoh-tokoh perdamaian dunia adalah sebagai berikut:
1) Hugo de Groot dengan bukunya De Jure Belli ac Pacis tahun 1625
2) Abbe de Saint-Pierre dengan bukunya Memories pour rende lapaix perpetuelle en Europe tahun 1712
3) Kant dengan bukunya Entwurf zum ewigwn Frieden tahun 1795
4) Simon Bolivar (tokoh perang kemerdekaan Amerika Latin) menganjurkan supaya semua pertikaian
diselesaikan melalui perang dengan meminta Negara lain sebagai wasit (arbitrase)
5) Henry Dunant menciptakan Palang Merah Internasional tahun 1859
6) Bartha von Suttner dengan gerakan Pasifismenya yakni gerakan anti perang. Bukunya yang terkenal
adalah Die Waffen Nieder.

7) Tsar Nicholas II (Rusia), menciptakan Konferensi Perdamaian di Den Haag (Belanda) tahun 1899 dan
tahun 1907, hasilnya didirikan Badan Arbitrase yang tetap dan berkedudukan di Istana Perdamaian
Den Haag.
8) Bryan (Amerika Serikat) pada tahun 1913 mengumumkan Peace Plan (Rencana Perdamaian)
9) Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat sejak tahun 1913 1921). Sebelum Amerika Serikat
terjun dalam kancah Perang DUnia I, Wilson telah mengajukan usul untuk mengakhiri perang dan
menjamin perdamaian. Usulnya itu dikenal dengan nama Peace Without Victory, yang isinya antara
lain:
a. Perjanjian-perjanjian rahasia tidak diperbolehkan.
b. Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama.
c. Pengurangan persenjataan.
Usulan-usulan ini kemudian dijelmakan pada tanggal 8 Januari 1918 ke dalam 14 pasal (Wilsons
Fourteen Points) yang merupkan tujuan Amerika untuk cepat-cepat menyelesaikan perang. Isi terpenting
dari Wilsons Fourteen Points antara lain:
a) Diplomasi rahasia tidak diperbolehkan.
b) Pengurangan persenjataan.
c) Bangsa-bangsa diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri.
d) Pembentukan Liga Bangsa-bangsa.
Dari keempat belas pasal tersebut yang dapat terlaksana hanya Liga Bangsa-Bangsa. Sedangkan yang
lainnya meskipun disetujui, tetapi tidak ada yang terlaksana. Adapun tujuan Liga Bangsa-Bangsa adalah:
a) Menjamin perdamaian dunia.
b) Melenyapkan perang.
c) Diplomasi terbuka.
d) Mentaati hokum dan perjanjian internasional.
Liga Bangsa-Bangsa (LBB) sebagai sebuah organisasi tingkat dunia terdiri dari badan-badan yang
mempunyai tugas dan wewenang yang sesuai dengan yang telah ditetapkan. Badan-badan yang terdapat
dalam organisasi LBB di antaranya:
1) Sidang umum; Sidang dari semua anggota setiap tahun sekali di Jenewa. Tiap Negara diwakili oleh
3 orang wakil, tetapi mewakili hanya satu suara. Tugas Sidang Umum LBB:
a. Merundingkan soal-soal dan memberikan nasehat (tidak mengikat).
b. Membuat rencana keuangan untuk biaya LBB.
c. Memilih hakim-hakim untuk mahkamah internasional (di Den Haag).
d. Menerima anggota-anggota baru.
e. Menetapkan atau mengubah perjanjian-perjanjian nternasional.
2) Dewan Keamanan; keanggotaan Dewan Keamanan terdiri dari 15 orang sebagai wakil dari 15
negara anggota. Wakil-wakil Negara-negara besar (anggota tetap) terdiri dari 5 orang wakil yang
memiliki hak veto dan 10 orang wakil dari Negara-negara anggota tidak tetap. Pergantian anggota
tidak tetap dilakukan setiap 3 tahun. Tugas Dewan Keamanan ini adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan perselisihan-perselisihan internasional.
b. Menjaga Negara-negara anggoa terhadap serangan Negara-negara lainnya.
c. Pengurangan senjata.
d. Membela dan melindungi Liga Bangsa-bangsa.
3) Sekretariat Tetap; berkedudukan di Jenewa. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Melayani kebutuhan Liga Bangsa-bangsa.
b. Mencatat perjanjian-perjanjian internasional.
4) Organisasi-organisasi tambahan: terdiri atas panitia-panitia mengenai ekonomi, keuangan, teknik,
kesehatan, mandat, ilmu pengetahuan dan perhubungan.
Organisasi-organisasi yang termasuk dalam Liga Bangsa-Bangsa dengan status otonomi di antaranya:

1) ILO (Internastional Labour Organization); badan ini mengurus kepentingan perburuhan seperti 8
jam kerja sehari, hak-hak buruh, melarang buruh anak-anak, pengangguran, kerja malam dan lainlain.
2) Mahkamah Internasional (International Court of Justice); berkedudukan di Den Haag dan
bertugas memberikan keputusan atas dasar hokum internasional terhadap perselisihan-perselisihan
internasional
Dalam segala hal, sifat Liga Bangsa-Bangsa adalah tidak mengikat atau sukarela, kedaulatan suatu
Negara tidak boleh dilanggar atau dikurangi. Secara sukarela Negara-negara mentaati atau tidak mentaati
segala keputusan Liga Bangsa-Bangsa tersebut. Misalnya sanksi untuk memaksa ada yaitu boikot, tetapi
setiap Negara anggota melaksanakannya hanya dengan sukarela. Liga Bangsa-Bangsa menjatuhkan boikot
kepada satu Negara, terserah kepada anggota untuk menggunakannya. Hal ini merupakan kelemahan Liga
Bangsa-Bangsa, karena jika Negara-negara besar dan kuat bersalah, maka Negara kecil pada umumnya
tidak berani menjalankan keputusan Liga Bangsa-Bangsa, dan mereka tetap diam di belakang kedok
sukarela. Oleh karena itulah, Liga Bangsa-Bangsa mengalami kegagalan dalam menjalankan tugasnya.
Sementara itu, selama perkembangan Liga Bangsa-Bangsa telah diselenggarakan beberapa perjanjian
perdamaian diantaranya:
1) Protokol Jenewa (1924); Perdana Menteri James Ramsay MacDonald dan Eduard Herriot
menciptakan Protokol Jenewa 1924 untuk memaksa anggota-anggota Liga Bangsa-Bangsa menaati
seluruh keputusan dari lembaga itu, dan jika perlu dengan melalui perang.
2) Perjanjian Locarno (1925): Dalam perjanjian ini Jerman berjanji kepada semua bekas lawannya
dalam Perang Dunia I, agar:
a. Tidak akan menuntut daerahnya yang terletak disebelah barat Sungai Rhijn yang dikuasai
oleh Perancis dan Belgia,
b. Tidak akan menjalankan agresi atau ekspansi lagi,
c. Jerman menjadi anggota Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1926,
d. Sema perselisihan harus di selesaikan dengan damai.
e. Daerah Ruhr yang diduduki oleh Perancis sejak tahun 1923 dikembalikan kepada Jerman.
3) Perjanjian Perdamaian Kellogg-Briand (Perjanjian Perdamaian Paris) (Frank Billing Kellogg
seorang diplomat Amerika dan Menteri LUar Negeri Perancis Aristade Briand) tahun 1929: Amerika
Serikat sebagai pencipta Liga Bangsa-Bangsa tidak mau menjadi anggota, karena ingin taat dengan
politik isolasi dari Monroe Doctrine. Dengan demikian, Liga Bangsa-Bangsa kehilangan tiang yang
penting dan akhirnya menjadi sebuah lembaga yang sangat lemah. Akan tetapi Amerika Serikat ikut
serta mengusahakan perdamaian pada Perjanjian Perdamaian Kellogg-Briand (1928). Dalam
perjanjian ini 50 negara berjanji untuk menyelesaikan segala perselisihan dengan jalan damai.
Beberapa hasil yang telah dapat dicapai oleh Liga Bangsa-Bangsa diantaranya:
1) Soal Kepulauan Aland: Kepulauan Aland merupakan daerah Finlandia, tetapi penduduknya sebagian
besar bangsa Swedia yang ingin menggabungkan diri dengan Negara Swedia. Aland tetap daerah
Finlandia dengan status otonomi.
2) Soal Wilna; WIlna merupakan ibu kota Lithuania. Tahun 1918 Wilna direbut oleh Rusia. Rusia
berhasil diusir sampai keluar kota Wilna, tetapi Polandia mendudukinya dan tak mau
melepaskannya. Lithuania protes kepada Liga Bangsa-Bangsa, tetapi LBB tidak dapat
menyelesaikannya. Soal ini merupakan kegagalan LBB yang pertama, karena tidak berani bertindak
tegas kepada Polanda.
3) Soal Mosul: di dalam menentukan batas antara Turki dengan Mesopotamia, timbul perselisihan
paham antara Turki dengan Inggris. Turki menginginkan Mosul menjadi daerahnya, tetapi Inggris
ingin menjadikan Mosul sebagai daerah mandatnya. Meskipun penduduk Mosul ingin masuk Turki,
tetapi Liga Bangsa-Bangsa memberikan Mosul kepada Inggris. Hal ini juga merupakan bukti bahwa
kedudukan Liga Bangsa-Bangsa mulai menjadi alat dari Negara-negara besar.
4) Soal Manchuria; Manchuria merupakan daerah China yang diduduki oleh Jepang pada tahun 1931
dengan alas an menegakkan keamanan dan ketertiban akibat kekacauan yang ditimbulkan oleh

bandit-bandit China. Jepang menjadikan Manchuria sebagai daerah merdeka di bawah pemerintahan
Kaisar Pu-Yi. China protes dan Liga Bangsa-Bangsa memerintahkan agar Jepang mengembalikan
Manchuria kepada China. Jepang menolak dan keluar dari LIga Bangsa Bangsa tahun 1933. Liga
Bangsa-Bangsa juga tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga hal ini juga merupakan kelemahan dari
lembaga itu.
5) Soal Abessynia (Ethiopia); Abessynia sebagai anggota Liga Bangsa Bangsa yang diserbu oleh Italia
tahun 1935. Kaisar Haile SElassi dari Abesssynia protes di depan Liga Bangsa Bangsa. Badan ini
menetapkan Italia sebagai agresor dan menjatuhkan sangsi-sangsi ekonomi kepada Italia. Italia tidak
memperdulikan dan keluar dari Liga Bangsa Bangsa tahun 1937. Juga lembaga ini tidak berbuat apaapa dan merupakan bukti dari kelemahannya.
Dengan kenyataan seperti itu, Liga Bangsa Bangsa tidak dapat bertahan lama dan Liga Bangsa Bangsa
ini berakhir setelah muculnya Perang Dunia II. Sebab Sebab hancurnya lembaga ini dapat dirinci sebagai
berikut:
1) Tidak adanya peraturan-peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara sukarela,
2) Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak setiap Negara yang melanggar,
3) Terlalu lemah terhadap negara negara besar,
4) Adanya pergeseran tujuan, dari masalah perdamaian ke masalah politik.
Karena ketidak berhasilannya dalam melaksanakan tugasnya, maka pada tahun 1945 LBB diganti
menjadi PBB atau United Nations Organization pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransisco, Amerika
Serikat.

C. PERANG DUNIA II
Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang
terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia,
termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu
dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil.
Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan
kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber
militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II
sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1
September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara
Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese
Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang
dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut adalah data
pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
1937: Perang Sino-Jepang
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sesudah pertikaian di Eropa. Jepang telah menginvasi Cina
pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry
Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang
dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940
yang mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam
operasi terselubung di Cina sebagai "American Volunteer Group" (AVG) (juga dikenal sebagai Harimau
Terbang Chennault). Selama tujuh bulan, kelompok Harimau Terbang berhasil menghancurkan sekitar 600

pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang, dan menghentikan invasi Jepang terhadap
Burma. Dengan adanya tindakan Amerika Serikat dan negara lainnya yang memotong ekspor ke Jepang,
maka Jepang merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan
deklarasi perang; sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada Armada Pasifik Amerika. Hari berikutnya,
pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris pada Hari
Natal di bulan itu.
1940: Jajahan Perancis Vichy
Pada 1940, Jepang menduduki Indocina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan
Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Pembebasan Perancis (Forces Franaises
Libres/FFL), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman serta Italia. Aksi ini menguatkan konflik
Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan memboikot kiriman minyak
terhadap Jepang.
1941: Pearl Harbor, A.S. turut serta dalam perang, invasi Jepang di Asia Tenggara
Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl
Harbor. Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh
Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan
terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik.
Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan
pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap
Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga
menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang
menginvasi Filipina dan koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya,
Borneo dan Birma dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak
Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu
beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill
sebagai salah satu kekalahan dan sejarah yang paling memalukan bagi Britania.
1942: Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura,
Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber
minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi
kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America (Amerika Serikat),
British (Inggris), Dutch (Belanda), Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu
mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.
Sejak peristiwa ini, Sekutu akhirnya memindahkan basis pertahanannya ke Australia meskipun demikian
Sekutu masih mempertahankan beberapa kekuatannya di Hindia Belanda agar tidak membuat Hindia
Belanda merasa ditinggalkan dalam pertempuran ini. Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke
Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut
Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan
sekutu kalah dan Karel Doorman gugur. Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan
sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan
Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam.
Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda
ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima Hindia
Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya

perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda
yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan
kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi Panglima
tertinggi angkatan perang Hindia Belanda tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan
kepada Ter Poorten sehingga dilain waktu Belanda menganggap bahwa kedudukan di Hindia Belanda
masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya
Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu
dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga
menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan
pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway
dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS
mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan
empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS
kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini
dalam posisi bertahan.
Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui Track Kokoda
yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia, banyak dari mereka masih
muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras kepala menjaga garis belakang sampai
tibanya pasukan reguler Australia dari aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika
ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, mulai dari
Pulau Guadalcanal, melawan tentara Jepang yang getir dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau
tersebut diserang oleh Amerika Serikat. Pada akhir Agustus dan awal September, selagi perang berkecamuk
di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia
dalam Teluk Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di
Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.
194345: Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian yang
diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami
beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun
1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir
tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang
sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah kampanye Borneo pertengahan tahun
1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan
tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan
industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang
memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih
dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis Cina (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis Cina
dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap Cina, tetapi tidak
pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh

sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun
lebih tidak kelihatan.
Pasukan Jepang telah merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang digunakan oleh
Sekutu untuk memasok Tentara Nasionalis Cina. Hal ini menyebabkan Sekutu harus menyusun suatu
logistik udara berkelanjutan yang besar, yang lebih dikenal sebagai "flying the Hump". Divisi-divisi Cina
yang dipimpin dan dilatih oleh AS, satu divisi Inggris, dan beberapa ribu tentara AS, membersihkan Burma
utara dari pasukan Jepang sehingga Jalan Ledo dapat dibangun untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke
selatan, induk dari tentara Jepang di kawasan perang ini berperang sampai terhenti di perbatasan BurmaIndia oleh Tentara ke-14 Inggris yang dikenal sebagai "Forgotten Army", yang dipimpin oleh Mayor
Jendral Wingate yang kemudian melancarkan serangan balik dan berhasil dengan taktik gerilyanya yang
terkenal dan bahkan dijadikan acuan bagi Tentara dan Pejuang Indonesia pada tahun 19451949. Setelah
merebut kembali seluruh Burma, serangan direncanakan ke semenanjung Malaya ketika perang berakhir.
1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang
Bom atom berjulukan Fat Man, menimbulkan cendawan asap di atas
kota Nagasaki, Jepang. Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan
Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam
jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Di antara kota-kota lain, Tokyo
dibom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada
90.000 orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban
yang tinggi ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar
sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang
banyak terdapat di masa itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 "Enola
Gay" yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom
Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti yang telah
disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki
Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945,pesawat bomber jenis Boeing B-29 Superfortress
"Bock's Car" yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang merupakan
faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan
deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan. Jepang menyerah
tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menandatangani surat penyerahan pada tanggal 2 September
1945 di atas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.
AFRIKA DAN TIMUR TENGAH
1940: Mesir dan Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir
memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan
Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan sandi Operasi
Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran
(Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan
Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di
Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.
1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut
Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh
kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-

Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India
dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar
Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta
menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan
diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk menyingkirkan
orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah
timur, merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan
hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke
garis di El Alamein.
1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942.
Pasukan Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum
Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan suplai, dan
pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3
November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude
Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang
Korps Afrika Tentara Jerman, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun", absen
pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di
Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun
mereka kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery
memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama pertempuran.
Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang
sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada
menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel
membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa berhasilnya
Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya
yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh,
melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh pasukan AS.
1942: Operasi Obor (Torch Operation), Afrika Utara Perancis
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation
Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol
terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang
dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bne, gerbang menuju Tunisia.
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan terbatas, sebelum akhirnya
bersedia bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan mereka.
1943: Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh
Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini
dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi Jerman
di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit di antara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan
Libya. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel
mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur
strategisnya menuju garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat,

pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000
tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10
Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943.
Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan.
Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni 1944.
EROPA DAN RUSIA (UNI SOVIET)
1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September
1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan
memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia
kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik
yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat itu
tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan
garis belakang dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar
memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti
melawan Angkatan Udara Jerman "Luftwaffe". Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap
Jerman pada 3 September sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh
serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan
mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov.
Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa
pemimpin Polandia melarikan diri di antaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni
Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan Perancis
yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan
perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang
digantikan oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet
akhirnya membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke
Polandia ini juga mengawali praktik-praktik kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang
orang Yahudi.
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada
awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar
serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang
cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan
menggantikan Lenin. Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav
von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara
Barat terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia
memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit
(kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000
tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga
memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia
untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.

1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan


Perang Dunia II di Eropa. Merah adalah Sekutu atau penguasaannya, Biru adalah Axis atau
penguasaannya, dan Hijau adalah Uni Soviet sebelum bergabung dengan Sekutu tahun 1941. Dengan tibatiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi Weserbung, yang
terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia
mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara
Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri
apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap
awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot
dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux
dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang
Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian
dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati
Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata
pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan
Bukovina Utara dari Rumania. Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa
yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman Luftwaffe
melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris.
Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk menginvasi daratan
Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri
perang berubah menjadi serangan besar-besaran pesawat pembom ke London. Sebelumnya terjadi
pemboman kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang
menyerang London. Alhasil pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapat beristirahat. Perang juga
berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk
menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara
formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros). Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober
1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania.
Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran
juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat
dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal
Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang
didominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran
dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada
dekade 1990-an.
1941: Invasi Uni Soviet

Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman

Pertempuran Stalingrad
1944: Serangan Balik

Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944
1945: Runtuhnya Kekuasaan Nazi Jerman
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada
tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri bersama dengan
istrinya Eva Braun di dalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah

mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya yang
masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dnitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan
menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada
tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa
pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8
Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari
kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.
A. Latar Belakang Perang Dunia II
Hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya Perang Dunia II dapat digolongkan menjadi sebab umum dan
sebab khusus. Berikut ini sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II.
1. Pertentangan antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan bagi
warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
2. Persekutuan mencari kawan.
3. Semangat untuk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dalam PD I.
4. Perlombaan senjata antarnegara.
5. Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan.
6. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik.
Berikut ini sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II.
1. Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di

Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.


2. Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1
September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa
Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada
tanggal 3 September 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam
perkembangannya melibatkan banyak negara.
B. Berbagai Konferensi Selama Perang Dunia II
Beberapa
konferensi
yang
diselenggarakan
selama
Perang
Dunia
II
tentang
strategi pertempuran ataupun perdamaian dunia, antara lain sebagai berikut.
a. Konferensi Atlantik
Konferensi Atlantik diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus 1941 antara Franklin Delano Roosevelt
(Presiden Amerika Serikat) dan Winston Churcill (Perdana Menteri Inggris). Konferensi Atlantik
menghasilkan piagam perdamaian yang disebut Piagam Atlantik (Atlantik Charter). Piagam Atlantik
sebagai fondasi berdirinya PBB.
b. Konferensi Casablanca
Konferensi Casablanca diselenggarakan pada bulan Januari 1943 antara Franklin Delano Roosevelt
dan Winston Churcill. Konferensi itu membahas perencanaan penyerbuan tentara Sekutu ke Eropa guna
mengalahkan tentara blok Sentral (Poros atau blok Jerman).
c. Konferensi Moskow
Konferensi Moskow diselenggarakan pada bulan Oktober 1943 yang dihadiri oleh Menteri Luar
Negeri Rusia (Vyacheslav Mikhailovich Molotov), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Cordel Hull),

dan Menteri Luar Negeri Inggris (Anthony Eden). Konferensi itu membahas tentang rencana
pembentukan organisasi internasional yang menjamin perdamaian.
d. Konferensi Kairo
Konferensi Kairo diselenggarakan pada bulan November 1943 antara Franklin Delano Roosevelt,
Winston Churcill, dan Chiang Kai-shek (Cina). Konferensi itu memutuskan bahwa mereka akan
menggempur Jepang sampai menyerah.
e. Konferensi Teheran
Konferensi Teheran diselenggarakan pada Desember 1943 yang dihadiri Josep Stalin, Franklin
Delano Roosevelt, dan Winston Churcill. Pada prinsipnya konferensi itu mendukung keputusan
Konferensi Kairo dan bertekad melanjutkan kerja sama meskipun perang telah berakhir.
f. Konferensi Yalta
Konferensi Yalta diselenggarakan pada bulan Februari 1945 antara Josep Stalin, Franklin Delano
Roosevelt, dan Winston Churcill. Konferensi berhasil mengambil keputusan, antara lain:
a. penyerahan Jerman tanpa syarat;
b. pembentukan organisasi internasional yang menjamin perdamaian dunia;
c. perencanaan penyelenggaraan konferensi di San Fransisco pada tanggal 25 April 1945.
C. Perjanjian-Perjanjian PascaPerang Dunia II
a. Perjanjian SekutuJerman
Jerman merupakan salah satu negara Pact Poros yang hancur dalam PD II dan telah menyerah kepada
sekutu pada tanggal 7 Mei 1945. AS,Uni Soviet, dan Inggris membicarakan tentang pembagian Jerman,
denazifikasi dan demiliterisasi Jerman. Perjanjian SekutuJerman ditentukan oleh Harry S. Truman
(Presiden Amerika Serikat), Josep Stalin (Presiden Uni Soviet), dan Clement Richard Attlee (Perdana
Menteri Inggris) dalam Konferensi Postdam (2 Agustus 1945). Konferensi Postdam berisi, antara lain
sebagai berikut.
1. Jerman yang dikuasai oleh empat negara Sekutu dibagi dua, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat.
Jerman Timur, 1 zona dikuasai oleh Uni Soviet, sedangkan Jerman Barat, 3 zona dikuasai oleh Amerika
Serikat, Inggris, dan Prancis.
2. Kota Berlin yang terletak di tengah daerah pendudukan Uni Soviet juga dibagi dua. Berlin Timur
diduduki oleh Uni Soviet dan Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
3. Wilayah Danziq dan daerah Jerman di sebelah timur Sungai Oder dan Niesse diberikan kepada Polandia.
4. Demiliterisasi bagi Jerman.
5. Penjahat perang harus dihukum.
6. Jerman harus membayar kerugian perang.
b. Perjanjian SekutuJepang
Perjanjian SekutuJepang dilakukan di San Fransisco pada tahun 1945. Perjanjian tersebut berisi, sebagai
berikut.
1. Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat (untuk sementara).
2. Kepulauan Kuril dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Uni Soviet, sedangkan Manchuria dan Taiwan
diserahkan kepada Cina. Kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat. Korea akan
dimerdekakan dan untuk sementara waktu dibagi dua wilayah pendudukan dengan batas 38 lintang
utara. Di bagian utara diduduki Uni Soviet, sedangkan di selatan dikuasai oleh Amerika Serikat.
3. Penjahat perang harus dihukum.
4. Jepang harus membayar ganti rugi perang.
c. Perjanjian Sekutu dengan Negara Lainnya
Selain mengadakan perjanjian dengan Jerman dan Jepang, sekutu juga mengadakan perjanjian dengan
Negara negara lain yang kalah berperang dalam Perang Dunia II.
1. Perjanjian SekutuItalia dilaksanakan di Paris pada tahun 1945 dengan beberapa keputusan, antara lain
sebagai berikut.
a. Wilayah Italia diperkecil.

b.
c.
d.
e.

Triastie menjadi negara merdeka di bawah perwalian PBB.


Abbesynia dan Albania memperoleh kemerdekaannya kembali.
Semua jajahan Italia dan Afrika Utara dikuasai Inggris.
Italia harus membayar ganti rugi akibat perang yang ditimbulkannya.

2. Perjanjian SekutuAustria dilaksanakan di Austria pada tahun 1945 dengan berbagai keputusan, antara
lain sebagai berikut.
a. Kota Wina dibagi menjadi empat wilayah pendudukan dan dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris,
Prancis, dan Uni Soviet.
b. Persyaratan lain menyusul karena belum ada keputusan dan persetujuan dari keempat negara pemenang
Perang Dunia II di Wina.
3. Perjanjian Sekutu dengan Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan Finlandia ditentukan di Paris tahun 1945
dengan beberapa keputusan yang pada intinya sama, yaitu:
a. setiap negara wilayahnya diperkecil;
b. setiap negara harus mengganti biaya perang.
D. Dampak Perang Dunia II
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang teerlibat perang maupun tidak.
Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun menjadi
berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
1. Bidang Politik
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam mengakhiri
Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan,
tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan
Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis,
Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara
negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia
hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan
Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain dengan
berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa
Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam
berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara negaranegara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan
Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat dengan
ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari
kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki suatu
masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi
internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus sosialisme-komunisme. Munculnya politik
memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh
dua negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi
liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika Serikat
membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara
sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria,
Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua
belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin. Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-

Afrika yang merupakan bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan
Filipina. (dampak positif)
2.

Bidang Ekonomi

Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara, dan
sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem
ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di
negara-negara yang baru merdeka. Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat
mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar
untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi
untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut
akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara
kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu
membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara
peminjam pada Amerika. Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun
kembali perekonomian dunia.
3.

Bidang Sosial

Semakin
kuatnya
kedudukan
golongan
cerdik
pandai
(para
ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat
perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud
dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations). Amerika Serikat membentuk badan guna
menghindari jatuhnya korban lebih banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation
Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya
produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan Jerman. Bantuan yang diberikan berupa
makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu
bagian dari PBB) dibubarkan sebab tugas untuk memberikan bantuan pembangunan kembali negara Eropa
telah dilaksanakan oleh European Reconstructions Plan atau yang dikenal dengan Marshall Plan.
4.

Bidang Kerohanian

Kesengaraan yang berkepanjangan akibat perang dunia II mendorong manusia untuk mewujudkan
perdamaian yang abadi. Niat ini semakin kuat setelah Liga Bangsa-Bangsa gagal dalam usaha mencari
perdamaian. Maka pada tahun 1946, LBB dihapuskan dan diganti dengan United Nations Organization
(UNO) atau PBB.

D. PBB
Nama "PBB", diciptakan oleh Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt, pertama kali digunakan
dalam "Deklarasi oleh PBB" 1 Januari 1942, selama Perang Dunia Kedua, ketika perwakilan dari 26 negara
berjanji pemerintah mereka untuk terus berjuang bersama-sama melawan Axis Powers.
Amerika pertama kali didirikan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam hal-hal tertentu.
International Telecommunication Union didirikan pada tahun 1865 sebagai International Telegraph Union, dan
Perhimpunan Pos Sedunia didirikan pada tahun 1874. Keduanya sekarang badan-badan khusus PBB.
Pada 1899, Konferensi Perdamaian Internasional diadakan di Den Haag untuk menguraikan instrumen
untuk menyelesaikan krisis secara damai, mencegah perang dan kodifikasi aturan-aturan peperangan.
Mengadopsi Konvensi untuk Penyelesaian Sengketa Internasional Pasifik dan mendirikan Pengadilan Tetap
Arbitrase, yang mulai bekerja pada tahun 1902.
Pendahulu PBB Liga Bangsa-Bangsa, sebuah organisasi yang dikandung dalam keadaan serupa selama
Perang Dunia pertama, dan didirikan pada tahun 1919 di bawah Perjanjian Versailles "untuk mempromosikan

kerjasama internasional dan untuk mencapai perdamaian dan keamanan." Organisasi Buruh Internasional juga
dibuat di bawah Perjanjian Versailles sebagai badan yang berafiliasi dengan Liga. Liga Bangsa-Bangsa
menghentikan kegiatannya setelah gagal mencegah Perang Dunia Kedua.
Pada tahun 1945, perwakilan dari 50 negara bertemu di San Francisco pada Konferensi PBB tentang
Organisasi Internasional untuk menyusun Piagam PBB. Delegasi itu dibahas berdasarkan usulan yang
dikerjakan oleh perwakilan China, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat di Dumbarton Oaks, Amerika
Serikat pada Agustus-Oktober 1944. Piagam tersebut ditandatangani pada 26 Juni 1945 oleh wakil dari 50
negara. Polandia, yang tidak diwakili di Konferensi, ditandatangani nanti dan menjadi salah satu dari 51
Negara Anggota yang asli.
PBB resmi muncul pada tanggal 24 Oktober 1945, ketika Piagam telah diratifikasi oleh Cina, Perancis, Uni
Soviet, Inggris, Amerika Serikat dan mayoritas penanda tangan lainnya PBB Hari dirayakan pada tanggal 24
Oktober. setiap tahun.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau disingkat
UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini
dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi
Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah
organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung menjadi anggota PBB,
termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan diakui kedaulatannya secara
internasional, kecuali Vatikan. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antarnegara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada
juga yang hanya berstatus sebagai pengamat .Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (nonmember states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan
Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)
Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari
2007 , menggantikan Sekretaris Jendral terdahulu, yaitu Kofi Annan dari Ghana.
Organisasi ini memiliki enam organ utama: Majelis Umum (majelis musyawarah utama),Dewan Keamanan
(untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanan),Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk
membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial internasional dan pembangunan), Sekretariat
(untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB), Mahkamah Internasional (organ
peradilan primer), Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif).
Instansi Sistem PBB lainnya yang menonjol termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program
Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa(UNICEF). Tokoh masyrakat PBB
yang paling terkenal mungkin adalah Sekretaris Jenderal PBB, saat ini Ban Ki-moon dari Korea Selatan, yang
mengambil jabatan itu pada tahun 2007, menggantikan Kofi Annan. Organisasi ini didanai dari sumbangan
yang ditaksir dan sukarela dari negara-negara anggotanya, dan memiliki enam bahasa resmi: Arab, Cina,
Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.
Penandatanganan Piagam PBB di San Francisco, 1945.
Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk mencegah
meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada tahun 1945
PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara
perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial dan
kemanusiaan internasional. Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan
Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama
menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan
negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26
pemerintah menandatangani Piagam Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha
perang. Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San

Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam
penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi
Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis, Republik Cina, Uni Soviet, Inggris dan Amerika
Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan
Keamanan, diadakan di Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake
Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung Markas Besar PBB di Manhattan telah
selesai dibangun.
Sejak pendiriannya, banyak kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat, saingan awal
PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out of the UN" pada tahun 1959, dan
menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat diakui oleh AS sebagai
pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak diikutsertakan dalam konferensi yang membahas
pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa
Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga
perdamaian dunia, dia lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.
1.

Dasar hukum pendirian


Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum internasional supaya bisa
menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cidera yang Dideritanya" dengan disertai pendapat dari Mahkamah
Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah "Apakah PBB, sebagai organisasi, memiliki hak untuk
meminta klaim internasional terhadap pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang
diduga telah disebabkan oleh negara/pemerintahan tersebut."
Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak dan kewajiban, dan pada
kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban dan menerima hak tertentu yang hanya mungkin
dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian internasional yang besar dan mampu untuk beroperasi
dalam ranah internasional. ... Dengan demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi
ini (PBB) adalah Badan Hukum Internasional. Namun hal ini tidak bisa dipersamakan dengan mengatakan
bahwa PBB adalah suatu Negara, yang mana jelas-jelas bukan, atau bahwa kewajiban-kewajiban dan hak-hak
adalah sama dengan suatu Negara. ... Apa yang sebenarnya dimaksud adalah, bahwa dia (PBB) adalah subjek
Hukum Internasional dan mampu memiliki hak dan kewajiban internasional, dan bahwa dia (PBB) memiliki
kapasitas untuk mempertahankan haknya dengan membawa klaim internasional.
2.

Organisasi

Sistem PBB berdasarkan lima organ utama (sebelumnya enam--Dewan Perwalian dihentikan operasinya
pada tahun 1994, setelah kemerdekaan Palau, satu-satunya wilayah perwalian PBB yang tersisa)[17]; Majelis
Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Dewan Sosial (ECOSOC), Sekretariat, dan Mahkamah
Internasional. Lima dari enam organ utama Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Markas Besar Perserikatan
Bangsa-Bangsa berkedudukan di wilayah internasional di kota New York. Mahkamah Internasional
berkedudukan di Den Haag, sementara lembaga-lembaga besar lainnya berbasis di kantor PBB di Jenewa,
Wina, dan Nairobi. Lembaga PBB lainnya tersebar di seluruh dunia.
Enam bahasa resmi PBB, yang digunakan dalam pertemuan antar pemerintah dan pembuatan dokumendokumen, adalah Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol, Sekretariat menggunakan dua bahasa
kerja, bahasa Inggris dan Perancis. Empat dari bahasa resmi adalah bahasa nasional dari anggota tetap Dewan
Keamanan (Britania Raya dan Amerika Serikat masing-masing menggukanan bahasa Inggris sebagai bahasa
resmi secara de facto), Spanyol dan Arab adalah bahasa dari dua blok terbesar bahasa resmi di luar dari
anggota permanen (Spanyol merupakan bahasa resmi di 20 negara, sedangkan Arab di 26). Lima dari bahasa
resmi dipilih ketika PBB didirikan; Arab ditambahkan kemudian pada tahun 1973. Editorial PBB Manual
menyatakan bahwa standar untuk dokumen-dokumen bahasa Inggris adalah menggunakan Bahasa Inggris dari
Inggris (British-English) dalam Ejaan Oxford, standar penulisan Bahasa Cina menggunakan aksara Cina yang

disederhanakan, sebelumnya menggunakan aksara Cina tradisional sampai pada tahun 1971 ketika
representasi PBB dari China berubah dari Republik Cina ke Republik Rakyat Cina.
3.

Majelis Umum

Majelis Umum adalah majelis permusyawaratan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terdiri dari semua
negara anggota PBB, majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan yang dipilih dari negara-negara
anggota. Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua anggota memiliki kesempatan untuk berpidato di
hadapan majelis. Biasanya Sekretaris Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti oleh pimpinan dewan.
Sidang pertama diadakan pada tanggal 10 Januari 1946 di Westminster Central Hall di London dan dihadiri
oleh wakil dari 51 negara.
Ketika Majelis Umum mengadakan pemilihan pada masalah-masalah penting, minimal diperlukan dua
pertiga suara dari seluruh anggota yang hadir. Contoh masalah penting ini termasuk: rekomendasi tentang
perdamaian dan keamanan; pemilihan anggota untuk badan PBB; pemasukan, suspensi, dan pengusiran
anggota; dan hal-hal anggaran. Sedang masalah-masalah lain yang ditentukan cukup oleh suara mayoritas.
Setiap negara anggota memiliki satu suara. Selain hal-hal persetujuan anggaran, resolusi tidak mengikat pada
anggota. Majelis dapat membuat rekomendasi mengenai setiap masalah dalam lingkup PBB, kecuali masalah
perdamaian dan keamanan yang berada di bawah pertimbangan Dewan Keamanan.
Dapat dibayangkan, dengan struktur satu negara memiliki satu suara maka dapat terjadi negara-negara yang
mewakili dari hanya delapan persen populasi mampu meloloskan resolusi dengan suara dua-pertiga (lihat
Daftar negara menurut jumlah penduduk). Namun, karena resolusi ini tidak lebih dari sekedar rekomendasi,
sulit dibayangkan situasi dimana ketika rekomendasi dari delapan persen populasi dunia akan diikuti oleh
sembilan puluh dua persen lainnhya, jika mereka semua menolak resolusi tersebut.
4.

Dewan Keamanan

Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara.Jika organ-organ lain
dari PBB hanya bisa membuat 'rekomendasi' untuk pemerintah negara anggota, Dewan Keamanan memiliki
kekuatan untuk membuat keputusan yang mengikat bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk
melaksanakan, menurut ketentuan Piagam Pasal 25.Keputusan Dewan dikenal sebagai Resolusi Dewan
Keamanan PBB.
Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota tetapCina, Prancis, Rusia,
Inggris dan Amerika Serikatdan 10 anggota tidak tetap, saat ini , Bosnia dan Herzegovina, Brazil,
Kolombia, Gabon, Jepang, Jerman, India, Lebanon, Nigeria, Portugal, dan Afrika Selatan. Lima anggota tetap
memegang hak veto terhadap resolusi substantif tetapi tidak prosedural, dan memungkinkan anggota tetap
untuk memblokir adopsi tetapi tidak berkuasa untuk memblokir perdebatan resolusi tidak dapat diterima untuk
itu. Sepuluh kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan dengan negara-negara anggota dipilih
oleh Majelis Umum secara regional. Presiden Dewan Keamanan diputar secara abjad setiap bulan.
5.

Sekretariat

Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal PBB, dibantu oleh suatu staf pegawai sipil
internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang Sekretaris-Jenderal adalah menyediakan penelitian,
informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh badan-badan PBB untuk pertemuan mereka. Dia juga membawa
tugas seperti yang diperintahkan oleh Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan Ekonomi dan
Sosial PBB, dan badan PBB lainnya. Piagam PBB menjelaskan bahwa staf yang akan dipilih oleh penerapan
"standar tertinggi efisiensi, kompetensi, dan integritas," dengan memperhatikan pentingnya merekrut luas
secara geografis.
Piagam menetapkan bahwa staf tidak akan meminta atau menerima instruksi dari otoritas lain selain PBB.
Setiap negara anggota PBB diperintahkan untuk menghormati karakter internasional dari Sekretariat dan tidak
berusaha untuk memengaruhi para stafnya. Sekretaris Jenderal sendiri bertanggung jawab untuk pemilihan
staf.

Tugas Sekretaris-Jenderal termasuk membantu menyelesaikan sengketa internasional, administrasi operasi


penjaga perdamaian, menyelenggarakan konperensi internasional, mengumpulkan informasi tentang
pelaksanaan keputusan Dewan Keamanan, dan konsultasi dengan pemerintah anggota mengenai berbagai
inisiatif. Sekretariat kunci kantor di daerah ini termasuk Kantor Koordinator Urusan Kemanusiaan dan
Departemen Operasi Penjaga Perdamaian. Sekretaris-Jenderal dapat membawa kepada perhatian Dewan
Keamanan setiap masalah yang, menurut nya, bisa mengancam perdamaian dan keamanan internasional.
6.

Sekretaris Jenderal

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB, yang bertindak sebagai juru bicara de facto dan
pemimpin PBB. Sekretaris Jenderal saat ini Ban Ki-moon, yang mengambil alih dari Kofi Annan pada tahun
2007 dan akan memenuhi syarat untuk pengangkatan kembali ketika masa jabatan pertamanya berakhir pada
tahun 2011.
Dibayangkan oleh Franklin D. Roosevelt sebagai "moderatir dunia", posisi ini ditetapkan dalam Piagam
PBB sebagai "kepala pegawai administrasi" organisasi, tetapi Piagam juga menyatakan bahwa Sekretaris
Jenderal dapat membawa ke perhatian Dewan Keamanan "setiap masalah yang menurut pendapatnya dapat
mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional", memberikan ruang lingkup yang lebih
besar untuk posisi aksi di panggung dunia. Posisi ini telah berkembang menjadi peran ganda dari administrator
organisasi PBB, dan seorang diplomat dan mediator menangani yang sengketa antara negara-negara anggota
dan menemukan konsensus dalam menangani isu-isu global.
Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum, setelah direkomendasikan oleh Dewan Keamanan, setiap
anggota yang dapat memveto, dan Majelis Umum secara teoritis dapat mengabaikan rekomendasi Dewan
Keamanan jika suara mayoritas tidak tercapai, meskipun smapai sekarang hal ini tidak terjadi. Pada 1996,
Dewan Keamanan mengadopsi seperangkat pedoman untuk proses seleksi yang dicetuskan oleh Duta
Permanen Indonesia untuk PBB pada waktu itu, Nugroho Wisnumurti. Pedoman Wisnumurti (Wisnumurti
Guidelines) telah mempengaruhi proses seleksi, termasuk penggunaan surat suara berkode warna untuk
memilih kandidat . Tidak ada kriteria khusus untuk jabatan tersebut, tetapi selama bertahun-tahun, telah
diterima bahwa jabatan itu bisa dijabat untuk jangka satu atau dua dari lima tahun, dan akan diangkat pada
dasar rotasi geografis, dan bahwa Sekretaris-Jenderal tidak berasal dari salah satu lima negara anggota tetap
Dewan Keamanan.
7.

Mahkamah Internasional

Pengadilan Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan peradilan utama
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1945 oleh Piagam PBB, Pengadilan mulai bekerja pada
tahun 1946 sebagai penerus ke Mahkamah Tetap Kehakiman Internasional. Statuta Mahkamah Internasional,
mirip dengan pendahulunya, adalah dokumen utama yang merupakan konstitusional dan mengatur Pengadilan.
Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, berbagi gedung dengan Akademi Hukum
Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi hukum internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan
adalah baik alumni atau anggota fakultas mantan Academy. Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara
negara. Pengadilan telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan perang, campur tangan
negara ilegal dan pembersihan etnis, antara lain, dan terus untuk mendengar kasus-kasus.
Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai beroperasi pada tahun 2002
melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis Umum. Ini adalah pengadilan internasional
pertama tetap dikenakan dengan mencoba mereka yang melakukan kejahatan yang paling serius di bawah
hukum internasional, termasuk kejahatan perang dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB
dalam hal personil dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis Negara
Pihak pada Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC dan PBB yang mengatur
bagaimana kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.
8.

Dewan Ekonomi dan Sosial

Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam mempromosikan kerjasama
ekonomi dan sosial internasional dan pembangunan. ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih
oleh Majelis Umum untuk masa jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun dan dipilah
di antara kekuatan kecil atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada
bulan Juli untuk sesi empat minggu. Sejak tahun 1998, ia telah mengadakan pertemuan lain setiap bulan April
dengan menteri keuangan yang menduduki komite kunci dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional
(IMF). Dilihat terpisah dari badan-badan khusus yang ia koordinasi, fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan
informasi, menasihati negara anggota, dan membuat rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi
yang baik untuk memberikan koherensi kebijakan dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan
anak PBB dan dalam peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.
9.

Lembaga khusus

Ada banyak organisasi dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu. Beberapa
lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional, Organisasi Pangan dan Pertanian,
UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank
Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan kemanusiaan. Contohnya
termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari kelaparan dan gizi buruk (melalui karya
WFP) dan perlindungan masyarakat rentan dan pengungsi (misalnya, oleh UNHCR). Piagam PBB
menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat membangun berbagai badan khusus untuk memenuhi
tugasnya.
Negara anggota
Dengan penambahan Sudan Selatan pada tanggal 14 Juli 2011, saat ini ada 193 negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan diakui
kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan (Tahta Suci, yang memegang kedaulatan atas Vatikan,
adalah pengamat permanen).
Piagam PBB menguraikan aturan untuk keanggotaan:
1. Keanggotaan di PBB terbuka untuk semua negara cinta damai lainnya yang menerima kewajiban yang
termuat dalam Piagam ini dan, menurut penilaian Organisasi, mampu dan mau melaksanakan kewajibankewajiban ini.
2. Penerimaan dari negara tersebut kepada keanggotaan di PBB akan dipengaruhi oleh keputusan Majelis
Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.
Kelompok 77
Kelompok 77 di PBB merupakan koalisi longgar dari negara-negara berkembang, yang dirancang untuk
mempromosikan kepentingan kolektif ekonomi anggotanya dan menciptakan kemampuan bernegosiasi
bersama di PBB yang disempurnakan. Ada 77 anggota pendiri organisasi, namun organisasi akhirnya diperluas
menjadi 130 negara anggota. Kelompok ini didirikan pada tanggal 15 Juni 1964 oleh "Deklarasi Bersama
Tujuh puluh Tujuh Negara" yang dikeluarkan pada Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan
(UNCTAD). Pertemuan pertama dilaksanakan di Aljir pada tahun 1967, dimana Piagam Aljir diadopsi dan
dasar untuk struktur kelembagaan permanen dimulai.
10. Tujuan Lain Pemeliharaan perdamaian dan keamanan
Misi penjaga perdamaian PBB sampai dengan tahun 2009. Biru tua menandakan misi yang sedang
berlangsung, sedangkan biru muda menandakan misi yang lalu. PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan,
mengirim pasukan penjaga perdamaian ke daerah dimana konflik bersenjata baru-baru ini berhenti atau
berhenti sejenak untuk menegakkan persyaratan perjanjian perdamaian dan untuk mencegah pejuang dari
kedua belah pihak melanjutkan permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer sendiri, pasukan
perdamaian secara sukarela disediakan oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan, juga disebut "Helm Biru",

yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali PBB, yang dianggap dekorasi internasional bukan
dekorasi militer. Pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada
tahun 1988.
Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak untuk mencegah konflik
antara negara dan membuat perang di masa depan tidak mungkin, namun pecahnya Perang Dingin membuat
perjanjian perdamaian sangat sulit karena pembagian dunia ke dalam kamp-kamp yang bermusuhan.
Menyusul akhir Perang Dingin, ada seruan baru bagi PBB untuk menjadi agen untuk mencapai perdamaian
dunia, karena ada beberapa lusin konflik berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.
Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB sukses di dua dari tiga upaya perdamaian. Ini
dibandingkan dengan upaya pembangunan bangsa orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa
tujuh dari delapan kasus PBB damai, dibandingkan dengan empat dari delapan kasus AS damai. Juga pada
tahun 2005, Laporan Keamanan Manusia mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida dan
pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme
internasional-kebanyakan dipelopori oleh PBB-telah menjadi penyebab utama penurunan konflik bersenjata
sejak akhir Perang Dingin. Situasi di mana PBB tidak hanya bertindak untuk menjaga perdamaian, tetapi juga
kadang-kadang campur tangan termasuk Perang Korea (1950-1953), dan otorisasi intervensi di Irak setelah
Perang Teluk Persia di 1990.
PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan sebagai kegagalan. Dalam banyak kasus, negara-negara
anggota telah menunjukkan keengganan untuk mencapai atau melaksanakan resolusi Dewan Keamanan,
sebuah masalah yang berasal dari sifat PBB sebagai organisasi antar pemerintahdilihat oleh beberapa orang
sebagai hanya sebuah asosiasi dari 192 negara anggota yang harus mencapai konsensus, bukan sebuah
organisasi independen. Perselisihan dalam Dewan Keamanan tentang aksi militer dan intervensi dipandang
sebagai kegagalan untuk mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal untuk menyediakan bantuan kemanusiaan
dan campur tangan dalam Perang Kongo Kedua, gagal untuk campur tangan dalam pembantaian Srebrenica
tahun 1995 dan melindungi pengungsi surga dengan mengesahkan pasukan penjaga perdamaian ke
menggunakan kekuatan, kegagalan untuk memberikan makanan untuk orang kelaparan di Somalia, kegagalan
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan resolusi Dewan Keamanan yang berhubungan dengan konflik IsraelPalestina, dan terus gagal untuk mencegah genosida atau memberikan bantuan di Darfur. pasukan penjaga
perdamaian PBB juga telah dituduh melakukan pemerkosaan anak, pelecehan seksual atau menggunakan
pelacur selama misi penjaga perdamaian , dimulai pada tahun 2003, di Kongo, Haiti, Liberia, Sudan, Burundi
dan Pantai Gading. Pada tahun 2004, mantan Duta Besar Israel untuk PBB Dore Gold mengkritik apa yang
disebutnya relativisme moral milik organisasi dalam menghadapi (dan sesekali mendukung) genosida dan
terorisme yang terjadi di antara kejelasan moral antara periode pendirian dan hari ini. Gold juga khusus
menyebutkan undangan Yasser Arafat tahun 1988 untuk berbicara dengan Majelis Umum sebagai titik yang
rendah dalam sejarah PBB.
Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong perlucutan senjata. Peraturan persenjataan juga
dimasukkan dalam penulisan Piagam PBB tahun 1945 dan dilihat sebagai cara untuk membatasi penggunaan
sumber daya manusia dan ekonomi untuk menciptakan mereka. Namun, munculnya senjata nuklir yang datang
hanya beberapa minggu setelah penandatanganan piagam segera menghentikan konsep keterbatasan senjata
dan perlucutan senjata, menghasilkan resolusi pertama dari pertemuan pertama Majelis Umum yang meminta
proposal khusus untuk "penghapusan senjata atom dari persenjataan nasional dan semua senjata besar lainnya
yang bisa digunakan sebagai pemusnah massal". Forum-forum utama untuk masalah perlucutan senjata adalah
Komite Pertama Majelis Umum, Komisi Perlucutan Senjata PBB, dan Konferensi Perlucutan Senjata, dan
pertimbangan telah dilakukan tentang manfaat larangan pengujian senjata nuklir, pengawasan senjata luar
angkasa, pelarangan senjata kimia dan ranjau darat, perlucutan senjata nuklir dan senjata konvensional, zona
bebas-senjata-nuklir, pengurangan anggaran militer, dan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan
internasional.
PBB adalah salah satu pendukung resmi Forum Keamanan Dunia (World Security Forum), sebuah
konferensi internasional besar tentang efek dari bencana global dan bencana, yang terjadi di Uni Emirat Arab,
pada bulan Oktober 2008.
Pada 5 November 2010 Ivor Ichikowitz, pendiri dan ketua eksekutif Paramount Group, mendukung seruan
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk dukungan, pelatihan dan peralatan yang lebih banyak untuk

pasukan penjaga perdamaian Afrika. Ichikowitz mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika harus mendapat
dukungan yang sama dengan pasukan PBB.
11. Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan
Penegakan hak asasi manusia merupakan alasan utama untuk didirikannya PBB. Kekejaman dan genosida
pada Perang Dunia II menyebabkan munculnya konsensus bahwa organisasi baru ini harus bekerja untuk
mencegah tragedi serupa di masa mendatang. Tujuan awal adalah menciptakan kerangka hukum untuk
mempertimbangkan dan bertindak atas keluhan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Piagam PBB
mewajibkan semua negara anggota untuk mempromosikan "penghargaan universal bagi, dan kepatuhan
terhadap, hak asasi manusia" dan mengambil "tindakan bersama dan terpisah" untuk itu. Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia, meskipun tidak mengikat secara hukum, diadopsi oleh Majelis Umum pada tahun 1948
sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua. Majelis secara teratur mengambil isu-isu hak asasi
manusia.
PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan penting dalam menegakkan dan melaksanakan prinsip-prinsip
yang diabadikan dalam Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Salah satu contoh adalah
dukungan oleh PBB untuk negara-negara dalam transisi menuju demokrasi. Bantuan teknis dalam memberikan
pemilu yang bebas dan adil, meningkatkan struktur peradilan, penyusunan konstitusi, pelatihan pejabat hak
asasi manusia, dan mengubah gerakan bersenjata menjadi partai politik telah memberikan kontribusi
signifikan terhadap demokratisasi di seluruh dunia. PBB telah membantu pemilihan berjalan di negara-negara
dengan sedikit atau tanpa sejarah demokrasi, termasuk baru-baru ini di Afghanistan dan Timor Timur. PBB
juga merupakan forum untuk mendukung hak perempuan untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan
politik, ekonomi, dan sosial negara mereka. PBB memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesadaran
konsep hak asasi manusia melalui perjanjian dan perhatiannya terhadap pelanggaran yang spesifik melalui
Majelis Umum, resolusi Dewan Keamanan resolusi, atau Mahkamah Internasional.
Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun 2006 bertujuan untuk
mengatasi pelanggaran hak asasi manusia. Dewan adalah penerus Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang
sering dikritik karena memberikan jabatan tinggi kepada negara-negara anggota yang tidak menjamin hak-hak
asasi warga negara mereka sendiri. Dewan ini memiliki 47 anggota didistribusikan secara wilayah, dengan
masing-masing masa jabatan tiga tahun, dan tidak mungkin menjabat selama tiga kali berturut-turut.Sebuah
kandidat untuk Dewan Hak Asasi Manusia harus disetujui oleh mayoritas Majelis Umum. Selain itu, dewan
memiliki aturan ketat untuk keanggotaan, termasuk peninjauan hak asasi manusia universal. Sementara
beberapa anggota dengan catatan hak asasi manusia yang dipertanyakan telah dipilih, hal ini lebih sedikit dari
sebelumnya dengan fokus peningkatan pada catatan hak asasi manusia masing-masing negara anggota.
Hak beberapa 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia juga merupakan suatu fokus untuk PBB, dengan
Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis Umum pada tahun 2007.Deklarasi ini
menguraikan hak-hak individu dan kolektif untuk budaya , bahasa, pendidikan, identitas, pekerjaan dan
kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-kolonial yang dihadapi masyarakat adat selama berabad-abad. Deklarasi
tersebut bertujuan untuk mempertahankan, memperkuat dan mendorong pertumbuhan adat, budaya institusi
dan tradisi. Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap masyarakat adat dan mendorong partisipasi aktif
mereka dalam hal-hal yang menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa depan mereka.
Dalam hubungannya dengan organisasi lain seperti Palang Merah, PBB menyediakan makanan, air minum,
tempat tinggal dan pelayanan kemanusiaan lainnya untuk orang-orang yang menderita kelaparan, pengungsi
akibat perang, atau yang terkena bencana lainnya. Cabang kemanusiaan utama dari PBB adalah Program
Pangan Dunia (yang membantu pakan lebih dari 90 juta orang di 73 negara), kantor Komisaris Tinggi untuk
Pengungsi dengan proyek-proyek di lebih dari 116 negara, serta proyek-proyek penjaga perdamaian di lebih
dari 24 negara.
12. Sosial dan pembangunan ekonomi

PBB terlibat dalam mendukung pembangunan, misalnya oleh perumusan Pembangunan Milenium. Badan
Program Pembangunan (UNDP) adalah sumber multilateral terbesar untuk bantuan hibah teknis di dunia.

Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNAIDS, dan Dana Global untuk Memerangi AIDS,
Tuberkulosis dan Malaria merupakan lembaga pemimpin dalam pertempuran melawan penyakit di seluruh
dunia, terutama di negara-negara miskin. Dana Kependudukan PBB merupakan penyedia utama layanan
reproduksi. 32 agen PBB yang bertujuan untuk memajukan pembangunan mengkoordinasi usaha-usaha
mereka lewat Grup Pembangunan PBB atau UNDG.
PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui berbagai instansi terkait, terutama oleh UNDP.
Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), misalnya, bersifat independen, dan merupakan
badan khusus dan pengamat dalam kerangka PBB, menurut suatu perjanjian pada tahun 1947. Mereka
awalnya dibentuk terpisah dari PBB melalui Perjanjian Bretton Woods tahun 1944.
PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa negara mengukur
perbandingan peringkat oleh kemiskinan, melek huruf, pendidikan, harapan hidup, dan faktor lainnya.
Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah disepakati seluruh negara anggota PBB
untuk mencoba mencapai pada tahun 2015. Dideklarasikan pada Deklarasi Milenium PBB yang
ditandatangani pada bulan September 2000.
13. Mandat

Dari waktu ke waktu, tubuh yang berbeda dari PBB mengeluarkan resolusi yang mengandung paragraf
operasi yang dimulai dengan "permintaan" kata-kata, "menyerukan", atau "mendorong", yang Sekretaris
Jenderal menafsirkan sebagai mandat untuk membentuk organisasi sementara atau melakukan sesuatu. Mandat
ini bisa sesedikit meneliti dan menerbitkan laporan tertulis, atau mounting operasi pemeliharaan perdamaian
besar-besaran (biasanya domain eksklusif Dewan Keamanan).
Meskipun lembaga-lembaga khusus, seperti WHO, yang awalnya dibentuk oleh cara ini, mereka tidak sama
dengan mandat karena mereka adalah organisasi permanen yang ada secara independen dari PBB dengan
struktur keanggotaan mereka sendiri. Orang bisa mengatakan bahwa mandat asli hanya untuk menutupi proses
pembentukan lembaga tersebut, dan oleh karenanya lama kadaluarsa. Sebagian besar mandat berakhir setelah
jangka waktu yang terbatas dan membutuhkan perpanjangan dari tubuh, yang mengaturnya.
Salah satu hasil dari KTT Dunia 2005 adalah mandat (berlabel id 17171) untuk Sekretaris-Jenderal untuk
"meninjau semua mandat yang lebih tua dari lima tahun yang berasal dari resolusi Majelis Umum dan organ
tubuh lainnya". Untuk memfasilitasi review ini dan akhirnya membawa koherensi kepada organisasi,
Sekretariat telah menghasilkan sebuah registri on-line mandat untuk menggambar bersama laporan yang
berkaitan dengan masing-masing dan menciptakan gambaran keseluruhan.
14. Lainnya
Selama seumur hidup PBB, lebih dari 80 koloni telah mencapai kemerdekaan. Majelis Umum mengadopsi
Deklarasi tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara dan Masyarakat Kolonial pada tahun 1960 tanpa
suara terhadap tetapi abstain dari semua kekuatan kolonial utama. Melalui Komite PBB tentang Dekolonisasi,
yang diciptakan pada tahun 1962, PBB telah memfokuskan perhatian pada dekolonisasi. Hal ini juga didukung
negara-negara baru yang muncul sebagai akibat dari inisiatif penentuan nasib sendiri. Komite telah mengawasi
dekolonisasi setiap negara lebih besar dari 20.000 km dan dihapus dari daftar PBB Non-Self-Pemerintahan
Wilayah, selain Sahara Barat, sebuah negara lebih besar dari Inggris hanya dilepaskan oleh Spanyol pada
tahun 1975.
PBB menyatakan dan koordinat peringatan internasional, periode waktu untuk mengamati beberapa isu
atau masalah kepentingan internasional. Menggunakan simbolisme PBB, sebuah logo yang dirancang khusus
untuk tahun ini, dan infrastruktur Sistem PBB, berbagai hari dan tahun-tahun telah menjadi katalis untuk
memajukan isu-isu kunci yang menjadi perhatian dalam skala global. Sebagai contoh, Hari Tuberkulosis
Sedunia, Hari Bumi dan Tahun Internasional Gurun dan Desertifikasi.
15. Kebijakan Personil

PBB dan lembaga-lembaganya kebal terhadap hukum negara tempat mereka beroperasi, untuk menjaga
ketidakberpihakan PBB sehubungan dengan negara tuan rumah dan anggota. Meskipun mereka relatif
independen dalam hal kebijakan sumber daya manusia, PBB dan lembaga-lembaganya secara sukarela
menerapkan hukum-hukum negara-negara anggota mengenai pernikahan sesama jenis, sehingga keputusan
tentang status karyawan dalam sebuah kemitraan yang sama-seks didasarkan pada kebangsaan karyawankaryawan tersebut. PBB dan agensi-agensinya mengakui pernikahan sesama jenis hanya jika karyawan itu
adalah warga negara dari negara-negara yang mengakui perkawinan sesama jenis. Praktek ini tidak secara
khusus membahas pengakuan perkawinan sesama jenis tetapi mencerminkan praktik umum PBB untuk
sejumlah masalah sumber daya manusia. Perlu dicatat juga bahwa beberapa lembaga memberikan manfaat
terbatas pada mitra domestik staf mereka dan beberapa lembaga tidak mengakui perkawinan sesama jenis atau
kemitraan domestik staf mereka.
16. Reformasi
Sejak didirikan, ada banyak seruan untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun hampir tidak
ada yang setuju bagaimana untuk melakukannya. Beberapa ingin PBB untuk memainkan peran yang lebih
besar atau lebih efektif dalam urusan dunia, sementara yang lain ingin perannya dikurangi untuk pekerjaan
kemanusiaan. Ada juga sejumlah usulan sudah penambahan keanggotaan Dewan Keamanan PBB, cara yang
lain untuk pemilihan Sekretaris Jenderal PBB dan untuk pembentukan Majelis Parlementer PBB.
PBB juga telah dituduh atas pembuangan sumber daya dan birokrasi yang tidak efisien. Selama tahun 1990an, Amerika Serikat menunda pembayaran iuran dengan alasan inefisiensi, dan hanya mulai pembayaran
dengan kondisi bahwa akan diadakan suatu inisiatif reformasi. Pada tahun 1994, Kantor Pengawasan Internal
Jasa (OIOS) didirikan oleh Majelis Umum sebagai pengawas efisiensi. Sebuah program reformasi resmi
dimulai oleh Kofi Annan pada tahun 1997. Reformasi tersebut termasuk mengubah keanggotaan tetap Dewan
Keamanan (yang saat ini mencerminkan hubungan kekuasaan pada 1945), membuat birokrasi lebih transparan,
akuntabel dan efisien, membuat PBB lebih demokratis, dan mulai merencanakan Pakta Perdagangan Senjata.
Pada bulan September 2005, PBB mengadakan KTT Dunia yang dihadiri oleh sebagian besar kepala negara
anggota, menyebut pertemuan iu sebagai "kesempatan sekali dalam segenerasi untuk mengambil keputusan
berani dalam bidang pembangunan, keamanan, hak asasi manusia dan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
". Kofi Annan telah mengusulkan bahwa peserta pertemuan menyetujui " perundingan besar-besaran (grand
bargain)" global untuk reformasi PBB, memperbaharui fokus organisasi tentang perdamaian, keamanan, hak
asasi manusia dan pembangunan, dan untuk membuatnya lebih siap dalam menghadapi masalah-masalah di
abad ke-21. Dokumen Hasil KTT Dunia menggambarkan kesimpulan dari pertemuan tersebut, termasuk:
pembuatan sebuah Komisi Pembangunan Perdamaian, untuk membantu negara-negara berkembang dari
konflik; sebuah Dewan Hak Asasi Manusia dan dana demokrasi; sebuah penghukuman yang jelas dan tidak
ambigu tentang terorisme "dalam segala bentuk dan manifestasi"; perjanjian untuk mencurahkan lebih banyak
sumber daya ke Kantor Layanan Pengawasan Internal; perjanjian untuk menghabiskan miliaran lebih dalam
mencapai Tujuan Pembangunan Milenium; pembubaran Dewan Perwalian, karena misinya sudah
terselesaikan; dan, perjanjian bahwa masing-masing negara , dengan bantuan dari masyarakat internasional,
memiliki "tanggung jawab untuk melindungi" populasi dari genosida, kejahatan perang, pembersihan etnis dan
kejahatan terhadap kemanusiaan-dengan pemahaman bahwa masyarakat internasional siap untuk bertindak
"kolektif" dan "dengan tepat waktu dan tegas" untuk melindungi warga sipil yang rentan jika suatu negara
"secara nyata gagal" dalam memenuhi tanggung jawabnya.
Kantor Layanan Pengawasan Internal sedang direstrukturisasi untuk memperjelas ruang lingkup dan
mandatnya, dan akan menerima lebih banyak sumber daya. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan
pengawasan dan audit dari Majelis Umum, Audit Independen Komite Penasehat (IAAC) sedang dibuat. Pada
bulan Juni 2007, Komite Kelima menciptakan sebuah rancangan resolusi untuk kerangka acuan komite ini..
Sebuah kantor etika didirikan pada tahun 2006, dan bertanggung jawab untuk melaksanakan pengungkapan
keuangan baru dan kebijakan perlindungan whistleblower. Bekerja sama dengan OIOS, kantor etika juga
merencanakan untuk menerapkan kebijakan untuk menghindari penipuan dan korupsi. Sekretariat sedang
dalam proses meninjau semua mandat PBB yang berusia lebih dari lima tahun. Peninjauan ini ditujukan untuk
menentukan program mana yang merupakan duplikat atau tidak perlu yang harus dihilangkan. Tidak semua

negara anggota menyetujui mandat mana di antara lebih dari 7000 mandat yang harus ditinjau ulang. Sengketa
ini berpusat pada apakah mandat yang telah diperbaharui harus diperiksaMemang, hambatan yang
diidentifikasi - pada khususnya, kurangnya informasi tentang implikasi sumber daya mandat masing-masing merupakan pembenaran yang cukup untuk Majelis Umum untuk menghentikan peninjauan mandat pada bulan
September 2008. Sementara itu, Majelis Umum meluncurkan sejumlah inisiatif baru yang secara longgar
terkait dengan reformasi pada bulan April 2007, meliputi tata kelola lingkungan internasional, 'Ditayangkan
sebagai Satu' pada tingkat negara untuk meningkatkan konsolidasi kegiatan program PBB dan organisasi
gender yang bersatu. Sedangkan pencapaian 2 isu pertama itu kecil, Majelis Umum pada September 2010
menyetujui pembentukan "UN Women" atau Wanita PBB/PBB Wanita sebagai organisasi PBB yang baru
untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. UN Women didirikan dengan mempersatukan
sumber daya dan mandat dari empat kesatuan kecil untuk dampak yang lebih besar. Kepala pertama Wanita
PBB adalah Michelle Bachelet, mantan Presiden Chile.
17. Efektivitas
Beberapa telah mempertanyakan apakah PBB masih relevan di abad ke-21. Sementara mandat pertama dan
kedua Piagam PBB membutuhkan PBB:. "Untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional .... (Dan
jika perlu untuk menegakkan perdamaian dengan) mengambil tindakan pencegahan atau penegakan hukum. ",
karena struktur restriktif administrasi, anggota tetap Dewan Keamanan sendiri kadang-kadang mencegah PBB
dari sepenuhnya melaksanakan dua mandat pertama.. Tanpa persetujuan bulat, dukungan (atau minimal
abstain) dari semua 5 dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Piagam PBB hanya memungkinkan untuk
"mengamati", laporan, dan membuat rekomendasi mengenai konflik internasional. Kebulatan tersebut di
Dewan Keamanan tentang otorisasi aksi penegakan hukum PBB bersenjata tidak selalu tercapai pada
waktunya untuk mencegah pecahnya perang internasional. Bahkan dengan semua hambatan dan keterbatasan
pada kemampuan PBB untuk menanggapi situasi konflik, berbagai studi masih telah menemukan PBB telah
memiliki banyak keberhasilan penting dalam 65 tahun keberadaannya.
Pada tahun 1962 Sekjen PBB U Thant memberikan bantuan yang berharga dan mengambil banyak waktu,
tenaga dan inisiatif sebagai negosiator utama antara Nikita Khrushchev dan John F. Kennedy selama Krisis
Rudal Kuba, sehingga memberikan hubungan penting dalam pencegahan suatu perang nuklir pada waktu itu .
Sebuah penilitan tahun 2005 oleh RAND Corporation menemukan PBB berhasil dalam dua dari tiga upaya
perdamaian. Studi ini juga membandingkan upaya PBB untuk pembangunan bangsa dengan orang-orang dari
Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai, bertentangan dengan empat
dari delapan kasus AS damai Juga pada tahun 2005, Human Security Report mendokumentasikan penurunan
jumlah perang, genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak
langsung, bahwa aktivisme internasional - kebanyakan dipelopori oleh PBB - telah menjadi penyebab utama
penurunan konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin.

E. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERANG DINGIN


1.

Kekuatan Negara-negara Adikuasa


Perang Dunia II berakhir dengan kemenangan pihak Sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis, Uni
Soviet dan Amerika Serikat. Kemenangan ini tidak terlepas dari peran Amerika Serikat, karena pasukan
Sekutu mendapat bantuan tentara, perlengkapan serta persenjataan. Uni Soviet juga turut berperan terhadap
kemenangan pasukan Sekutu, yaitu dengan melakukan pembebasan Eropa bagian timur dari tangan Jerman,
Uni Soviet juga mempergunakan kesempatan untuk memperluas pengaruhnya dengan cara mensponsori
terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur.
Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia.Amerika Serikat dan Uni
Soviet memiliki perbedaan ideology, Amerika Serikat liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi
komunis. Kecemasan akan meluasnya pengaruh Uni Soviet membuat Amerika Serikat serta negara-negara
Eropa Barat mendirikan NATO (North Atlantic Treaty Organization). Uni Soviet tidak mau mengalah

begitu saja, pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan Pakta Warsawa yang terdiri dari Uni Soviet, Albania,
Bulgaria, Cekoslavia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya kedua pakta pertahanan tersebut akhirnya menimbulkan perasaan saling curiga di bidang
persenjataan antara kedua belah pihak yang akhirnya masing-masing pihak tersebut diliputi perang dingin.
2.

Perkembangan Perang Dingin


Perang dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik antara
Blok Barat (AS) dan Blok Timur (Uni Soviet). Ketegangan paling awal dari persaingan antara kedua pihak
tersebut dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah yaitu Barat dan Timur, pembagian ini juga
berakibat pada pembagian kota Berlin, Berlin Barat (AS), Berlin Timur (Uni Soviet).
Perang Dingin juga diatndai oleh terjadinya Perang Korea. Setelah Perang Dunia II berakhir, Uni
Soviet menyerang Korea dari utara dan memusnahkan sisa-sisa kekuatan Jepang (12Agustus1945).
Sementara itu pada bulan September 1945 AS mendaratkan pasukannya di Korea Selatan.
a. Sistem Aliansi
Dalam perkembangan Perang Dingin muncul beberapa bentuk aliansi, seperti :
1. Pembentukan Cominform yang merupakan wadah kerja sama parta-partai komunis Eropa yang
berpusat di Beograd, Yugoslavia
2. Pebentukan NATO tahun 1949
3. Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun 1950 mengenai kerja sama antara keduanya guna
menghadapi kemungkinan agresi Jepang
4. Pembentukan Pakta ANZUS yaitu pakta eprtahanan negara-negara AS,Australia, dan Selandia Baru
pada tahun 1951
5. Pembentukan Pakta Warsawa pada tahun 1955 yang merupakan pakta kerja sama pertahanan dan
keamanan negara-negara komunis
6. Pembentukan SEATO pada 1945 yang merupakan kerja sama pertahanan antara negara-negara Asia
Tenggara dengan pihak Barat.
b. Kegiatan Spionase
Kegiatan spionase tercermin dari tindakan yang dilaksanakan agen-agen spionase CIA (AS) dan KGB (Uni
Soviet). KGB dan CIA turut berperan membantu terciptanya berbagai ketegangan di dunia.
3. Dampak Perang Dingin Bagi Dunia
a. Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara
demokrasi agar hak asasi manusia dapat dijamin. Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah seperti
Jerman dan Jepang berkembang pula kapitalisme selain demokrasi. Negara-negara tersebut dapat
sehaluan dengan AS dan merupakan negara pengaruhnya.
Uni Soviet dengan paham sosialis-kominunis mendengungkan pembangunan negara dengan Rencana
Lima Tahun. Cara tersebut dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Bagi negara satelit (dibawah
pengaruh) Uni Soviet yang melakukan penyimpangan akan ditindak keras oleh Uni Soviet seperti
contohnya Polandia dan Hongaria. Demi kepentingan politik, ekonomi, dan militer kedua negara
adikuasa tersebut menjalankan politik pecah belah sehingga beberapa negara menjadi terpecah seperti
Korea, Vietnam, dan Jerman.
b. Bidang Ekonomi
AS sebagai negara kreditor terbesar memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi kepada negaranegara yang sedang berkembang berupa Marshall Plan. AS juga memberikan bantuan Grants in
Aid yaitu bantuan ekonomi dengan kewajiban mengembalikan berupa dollar atau dengan membeli
barang-barang Amerika Serikat. Bagi negara-negara di Asia Presiden Truman mengeluarkan The Four
Points Program for the Economic Development in Asia berupa teknik dalam wujud perlengkapan-

perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal dari sektor swasta di Amerika Serikat yang
disalurkan oleh pemerintah kepada negara-negara yang sedang berkembang.
Dengan adanya perang dingin ini maka berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara
Eropa Timur dan Eropa Barat tidak dapat terjalin. Kegiatan tersebut terhambat karena negara-negara
Eropa merasa kawatir jika suatu saat wilayahnya akan dijadikan sasaran adu kekuatan oleh kedua negara
adikuasa tersebut. Dampaknya perekonomian antara blok barat (negara-negara Eropa Barat) dan blok
timur (negara-negara Eropa Timur) tidak seimbang dimana negara-negara blok barat jauh lebih maju
daripada blok timur.
c.

Bidang Militer
Perebutan pengaruh antara AS dan Uni Soviet dalam pakta pertahanan. Negara-negara barat
membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi
pertahanan. Bila salah satu anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO.
Awalnya bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena mengganggap NATO didominasi
oleh AS dan markasnya berpindah di Brussel. Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh
lebih baik jika dibandingkan hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun Perancis tidak menjadi
anggota Blok Timur.
Di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) athun 1954 atas
dasar South East Asia Collective Defence Treaty. Anggota utamanya adalah negara-negara barat
sementara negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia justru tidak ikut serta. Pakta pertahanan
tersebut ditujukan terhadap komunis di Asia Tenggara khususnya di Vietnam. SEATO bubar pada tahun
1975. Sementara Uni Soviet dengan negara-negara blok Timur membentuk Pakta Warsawa (1955) atas
dasar Pact of Mutuaal Assistance and Unified Command. Di Asia Tenggara Uni Soviet memberikan
bantuan peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam yang akhirnya dapat mendesak Amerika Serikat
keluar dari negara tersebut(1975).

d. Bidang Ruang Angkasa


Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membawa pengaruh terhadap penjelajahan
ruang angkasa. Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut menguasai ruang angkasa karena dunia
dirasa terlalu sempit untuk diperebutkan.
1. Berawal dari upaya Uni Soviet meluncurkan pesawat Sputnik I dan Sputnik II yang ditandingi AS
dengan meluncurkan pesawat Explorer I dan Explorer II, Discovere dan Vanguard.
2. Diikuti dengan usaha Uni Soviet untuk mendaratkan Lunik di bulan serta astronot pertamanya Yuri
Gagarin dengan pesawat Vostok I yang berhasil mengitari bumi selama 108 menit. Sementara
Amerika Serikat mengirim astronot pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard yang berada di luar
angkasa selama 15 menit.
3. Uni Soviet menunjukkan kelebihannya dengan meluncurkan Gherman Stepanovich Titov yang
mengitari bumi selama 25 jam dengan Vostok II. Disusul Amerika Serikat meluncurkan WSJohn
H. Glenn dengan pesawat Friendship VII yang berhasil mengitari bumi sebanyak 3 kali.
e. Perbedaan Paham

Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ ideologi yang
berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi komunis.
Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan
kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (Uni Soviet) yang
berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena
negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
f. Keinginan untuk Berkuasa

AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. AS
sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjaman

modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat
pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis.
Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai kuat
ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenaga
ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.
4.

Akhir Perang Dingin


Kedua negara adikuasa akhirnya menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas,
oleh karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya menyebabkan perang
terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang Dunia III. Sehingga
sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai
berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikai disebut Detente. Detente ditandai oleh
peristiwa sebagai berikut.
1. Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
2. Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
3. Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
4. Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya persetujuan
SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis.
SALT I merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Helsinki,
Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden
Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
SALT II merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss
pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria oleh Jimmy Carter
(Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).

Anda mungkin juga menyukai