Bagian IV Teori Barang Publik
Bagian IV Teori Barang Publik
Dosen
Ferry Prasetya, SE., M.App Ec
I.
II.
Pendahuluan
Pengertian Barang Publik
a. Barang Publik Murni
b. Barang Publik Tidak Murni dan Hambatan
c. Karakteristik Barang
d. Tipe Barang
e. Aspek Barang Publik
III.
Teori Barang Publik
a. Teori Pigou
b. Teori Bowen
c. Teori Erick Lindahl
d. Teori Samuelson
e. Teori Anggaran
IV. Barang Konsumsi Bersama
a. Argumen tentang Produksi Sektor Publik
b. Argumen tentang Pruduksi Sektor Swasta
c. Hambatan dalam Barang Konsumsi Bersama
d. Keluaran Optimal dari Barang Konsumsi Bersama
e. Barang Konsumsi Bersama Murni dan Tidak Murni
f. Kebijakan Publik terhadap Barang Konsumsi Bersama
g. Non-Ekslusif dan Barang Konsumsi Bersama
VI. Pengadaan Swasta atas Barang Publik
a. Keseimbangan
b. Peningkatan Pareto
c. Jumlah Pengadaan
d. Jumlah Rumah Tangga
e. Akibat dari Perbedaan
VII. Soal-Soal
VIII. Studi Kasus
I.
PENDAHULUAN
orang dapat menikmati dan manfaat dari jalan raya (noneksklusif); dan jalan
raya dapat digunakan pada waktu bersamaan. Istilah barang publik sering
digunakan pada barang yang non-eksklusif dan barang non-rival. Hal ini
berarti bahwa tidak mungkin bisa mencegah seseorang untuk tidak
mengonsumsi barang publik. Dan udara juga dapat dimasukkan sebagai
contoh barang publik karena secara umum tidak mungkin mencegah
seseorang untuk tidak menghirup udara. Barang-barang yang demikian itu
sering disebut sebagai barang publik murni.
ii.
d. Utilitas yang diperoleh setiap rumah tangga dari barang publik murni adalah
fungsi
peningkatan
tingkat
persediaan
dan
fungsi
penurunan
penggunaannya.
iii.
Karakteristik Barang
Perbedaan barang publik denagn barang yang lain:
1. Noneksklusivitas. Salah satu sifat yang membedakan barang publik
dengan barang lain adalah apakah orang dapat dikecualikan dari manfaat
barang tersebut atau tidak. Bagi kebanyakan barang pribadi, pengecualian
tentu saja sangat dimungkinkan. Pertahanan nasional merupakan contoh
standar. Sekali suatu angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu
negara tersebut diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak. Barang
noneksklusif ini dapat dilawan dengan barang konsumsi pribadi yang
eksklusif, seperti mobil atau film dimana pengecualian-pengecualian
merupakan suatu masalah sederhana. Mereka yang tidak membayar barang
pribadi tersebut tidak menerima jasa yang dijanjikan oleh barang tersebut.
2. Nonrivalitas. Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang
publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang
dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya
marjinal nol. Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi
membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal. Misalkan tambahan
pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan menambah biaya meskipun
tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi. Konsumsi oleh
tambahan
pengguna
nonrivalitas/nonpersaingan
dari
barang
sehingga
semacam
tambahan
itu
adalah
konsumsi
tersebut
iv.
Tipe Barang
1.
juga tidak rival. Artinya siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan
barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi
peluang orang lain melakukan hal yang sama. Contoh: pertahanan suatu
negara aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain,
maka siapa saja di negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman,
peluang bagi orang lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak
berkurang.
3.
barang yang tidak ekskludabel, namun rival. Contoh: ikan laut. Tidak ada
seseorang yang melarang menangkap ikan laut, atau meminta bayaran
kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka tangkap. Namun ada saat
seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut berkurang, sehingga
kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi berkurang.
4.
Barang seperti ini muncul dalam situasi monopoli ilmiah, yaitu produksi
yang dikuasai oleh satu perusahaan. Contoh: Jasa pemadam kebakaran
suatu kota kecil. Sangatlah mudah mencegah seseorang menikmati jasa ini.
Petugas kebakaran dapat membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja.
Namun jasa perlindungan kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena
kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat, dan setiap rumah memperoleh
perlindungan yang sama. Petugas pemadam kebakaran lebih sering
menunggu daripada beraksi memadamkan kebakaran, sehingga melindungi
sebuah rumah tambahan tidak akan mengurangi kualitas perlindungan
mereka pada rumah-rumah lain. Dengan kata lain, begitu pemerintah kota
membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka tambahan untuk
melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecil.
v.
Aspek barang
Barang publik memiliki dua sifat atau dua aspek yang terkait dengan
penggunaannya, yaitu :
1) Non-rivalry. Berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap
suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga
mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat
dari barang tersebut tanpa mempengaruhi menfaat yang diperoleh orang
lain. Contoh, dalam kondisi normal, apabila kita menikmati udara bersih dan
sinar matahari, orang-orang di sekitar kita pun tetap dapat mengambil
manfaat yang sama.
2)Non-excludable. Berarti bahwa apabila suatu barang publik tersedia,
tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat
dari barang tersebut. Dalam konteks pasar, maka baik mereka yang
membayar maupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut.
Contoh, masyarakat membayar pajak kemudian diantaranya digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan jasa kepolisian, dapat menggunakan jasa
kepolisian tersebut tidak hanya terbatas pada yang membayar pajak saja.
Mereka yang tidak membayar pun dapat mengambil menfaat atas jasa
tersebut. Singkatnya, tidak ada yang dapat dikecualikan (excludable) dalam
mengambil manfaat atas barang publik.
III.
Toeri Pigou
Pigou berpendapat bahwa barang publik harus disediakan sampai
suatu tingkat dimana kepuasan marginal akan barang publik sama dengan
ketidakpuasan marginal akan pajak yang dipungut untuk membiayai
program pemerintah(menyediakan barang publik)
Dr Guritmo Mangkoesoebroto
B
D
H
G
Budget
Pemerintah
H
P
Diagram 1
Penyediaan dan pembiayaan
barang publik yang optimal
ii.
Teori Bowen
Mangkoesoebroto
S
P
S
o
D(A +
XA + B
Jumlah
Diagram 2
Penentuan Jumlah dan Harga Barang Swasta
Harga
Mangkoesoebroto
D A+B
S
P A+B
Diagram 3
PB
P
A
O
DA
DB
iii.
Teori Lindahl mirip dengan yang dikemukakan oleh Bowen, hanya saja
pembayaran masing-masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut
akan tetpi berupa presentase dari total biaya penyediaan barang publik.
Analisa Lindahl didasarkan pada analisa kurva indifferen dengan anggaran
tetap yang terabatas (fixed budget costrains).
Proporsi
biaya
A
(1-h2)
A3
H2
B1
(1-h1)
H1
A2
H3
(1-h0)
B3
A1
B2
G
G0
Q
Diagram 4
Q0
Kurva Indifferen
iv.
Teori Samuelson
Kelemahan
1. Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana
yang dipilih, dan tingkat kesej
kesejahteraan mana yang mula-mula
mula dipilih.
2. Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi
kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas
menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat.
3. Kelemahan yang
ang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara
terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan
v.
Teori Anggaran
Teori ini didasarkan pada suatu analisa di mana setiap orang
IV.
untuk
membiayai
baik
melalui
uang
pajak
dan
mengenakan harga lebih tinggi untuk permintan tinggi atau, melihat secara
berbeda, untuk memungkinkan permintan rendah untuk mengkonsumsi
dengan harga yang lebih rendah. Namun demikian, beberapa konsumen
bersedia untuk membayar baik masih akan dikecualikan karena bahkan
harga murah lebih dari mereka bersedia membayar. Inefisiensi tersebut
mungkin berkurang jika Pemerintah menghasilkan konsumsi kolektif yang
baik dan memungkinkan orang untuk mengkonsumsi itu tanpa biaya.
kolektif baik. Contoh lain ialah; Sebuah bioskop adalah konsumsi kolektif
yang baik jika ada banyak kursi kosong, namun, jika teater penuh, itu adalah
konsumsi swasta yang baik. Titik kunci yang perlu diingat adalah bahwa
apakah baik memenuhi definisi ditentukan oleh biaya ekonomi dari
penggunaan dan bukan oleh karakteristik fisik yang baik.
iv. The Optimal Output Of a collective consumption goods
Untuk barang swasta, tingkat produksi yang optimal terjadi pada titik
di mana manfaat marjinal dari produksi tambahan sama dengan biaya
marjinal. Prinsip umum yang sama berlaku untuk barang konsumsi kolektif,
meskipun beberapa perbedaan spesifik hasil dari perbedaan dalam dua jenis
barang.
Untuk konsumsi kolektif yang baik, permintaan pasar yang ditemukan
oleh vertikal menjumlahkan semua kurva permintaan individu. Dengan
barang-barang konsumsi swasta, setiap unit yang diproduksi memberikan
utilitas hanya untuk individu orang yang mengkonsumsi itu, sehingga nilai
sosial total, mengatakan, minuman ringan adalah sama dengan nilai pribadi
minum kepada orang yang mengkonsumsi itu. Untuk barang konsumsi
kolektif, setiap unit yang diproduksi dapat dikonsumsi oleh, dan dihargai
oleh seluruh konsumen.
v. Pure and impure collective consumption goods
Kondisi untuk tingkat optimal output baik konsumsi kolektif, GD = MC,
yang dikembangkan untuk kasus ekstrim dari konsumsi kolektif murni yang
baik di mana biaya marjinal menambahkan pengguna tambahan adalah nol.
Dalam dunia nyata, banyak barang bisa mengakomodasi tambahan
pengguna dengan biaya rendah tetapi belum tentu dengan biaya nol. Jalan
raya padat berfungsi sebagai ilustrasi konsumsi kolektif murni yang baik.
Bioskop berfungsi sebagai lain contoh bahwa transisi dari konsumsi kolektif
vi. Public
policy
toward
collective
consumption
goods
konsumen
tambahan
bisa
mengkonsumsi
baik
tanpa
ada
jika
pemerintah
menyediakan
baik
dan
V.
PENYEDIAAN OPTIMAL
i. Barang public murni
Barang publik murni adalah subjek penting dalam analisis barang
publik, barang publik murni merupakan abstraksi yang di adopsi untuk
menyediakan kasus patokan terhadap yang hasil lainnya dapat dinilai.
Untuk memberikan derivasi cukup sederhana dengan efisiensi akan
diasumsikan bahwa ada tersedia publik tunggal yang baik dan, pada
awalnya,
pembuangan
yang
tidak
mungkin.
Asumsi
terakhir
Dengan asumsi
bahwa tingkat utilitas yang ditetapkan dapat dicapai secara bersamaan,
yang diperlukan
Kondisi menggambarkan pilihan dari komponen
= == 0, h= 1, ...,H,
dari
( 9.5 )
..., n. untuk
pilihan
tingkat
kebaikan
publik,
membentuk
Lagrangian
dan
- = 0 ( 9.6 )
) dimana
G,
h [ (
) ] - F (X,G) +
9.11 )
[ G-
] (
,.......,
,G)
= ( 6 , G,H)
( 9.13 )
( 9.14 )
( ,G)
xh =
VI.
yj =
Dan
`h =
(j , G )
`j + (G)
apabila
adanya
peningkatan
kontribusi
sehingga
efisien karena pada situasi selainnya, dimana masih terdapat peluang untuk
meningkatkan kegunaan seseorang tanpa mengurangi kegunaan orang lain,
itulah yang disebut dengan Pareto improvement. Perekonomian belum
mampu mendistribusikan outputnya secara optimal sehingga seluruh
konsumen mendapatkan kegunaan maksimal yang mungkin diperolehnya.
efisiensi
pareto.
Masalah
lainnya
adalah
bagaimana
(ii)
(iii)
(iv)
VII.
KATA KUNCI
Barang Rivalry : suatu barang tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa saling
meniadakan manfaat, sehingga dibutuhkan pengorbanan dan persaingan untuk
mendapatkannya
Barang Eksklusif : barang yang dimana untuk menikmati barang tersebut diperlukan
syarat, misalnya harus membayar.
Barang public : barang yang bersifat non rivalry dan non eksklusif
Barang Non rivalry : barang yang dapat dikonsumsi bersamaan pada waktu yang sama
tanpa saling meniadakan manfaat
Barang Non eksklusif : barang dimana semua orang berhak menikmati manfaat dari
barang tersebut
Pure public good : konsep ekonomi suatu barang atau jasa yang memberikan manfaat
yang tidak dapat dipisahkan dan non rival untuk semua.
Efisiensi Pareto : situasi ketika suatu perangkat barang dan jasa tertentu dibagi
diantara konsumen dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak seorangpun dapat
dibuat lebih baik tanpa menyebabkan ada yang menjadi lebih buruk.
Harga bayangan : harga yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomis yang
sesungguhnya (the true social of economic value) daripada unsur-unsur biaya maupun
hasil/manfaat
2.
3.
4.
5.
6.
a. Ekslusif
b. Rivalry
c. Common Goods
d. Local Goods
Barang Non-Rivalry adalah....
a. Barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan
biaya marjinal nol
b. Barang yang untuk menikmati barang tersebut diperlukan syarat
c. Barang yang tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa saling meniadakan
manfaat
d. Barang dimana semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut
Tidak dimungkinkannya menjatah barang-barang publik bagi setiap individu adalah
konsep elemen barang publik menurut....
a. Stiglitz
b. King
c. Samuelson
d. Bowen
Barang publik harus disediakan sampai marjinal utility barang publik sama dengan
marjinal disutility pajak yang dipungut adalah teori yang dikemukakan.....
a. Samuelson
b. Pigou
c. Bowen
d. Lindahl
Teori erick Lindahl didasarkan pada analisis....
a. Anggaran publik (public budgetting)
b. Pajak (tax)
c. Anggaran tetap terbatas (fix budget constrains)
d. Belanja Pemerintah
Pareto Improvement dapat terjadi keseimbangan apabila.....
a. Adanya peningkatan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua
rumah tangga
b. Adanya penurunan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua
rumah tangga
c. Adanya peningkatan jumlah pajak yang dikeluarkan rumah tangga
d. Adanya penurunan jumlah pajak yang dipungut pemerintah
ESSAY
1. Apa yang kamu ketahui tentang definisi barang publik, dan jelaskan mengenai
karakteristik barang publik dan berikan contohnya?!
2. Jelaskan teori barang publik yang dikemukakan Samuelson!
3. Jelaskan dua sifat barang publik menurut King!
4. Jelaskan pengertian barang publik murni!
5. Apa yang dimaksud dengan peningkatan pareto?
TRUE/FALSE
1. Jalan raya adalah termasuk kedalam kelompok barang non-excludable.
2. Teori Bowen menyatakan bahwa penyediaan barang publik berdasarkan pada teori
harga.
3. Analisis Kurva Indiferens dengan anggaran tetap yang terbatas adalah dasar dari
dikemukakannya teori barang publik menurut Erick Lindahl.
4. Pareto Optimal adalah suatu kondisi perekonomian dimana perubahan yang terjadi
menyebabkan paling tidak salah satu orang akan menderita kerugian yang berarti
pareto optimal adalah tingkat optimal tidak ada yang dirugikan.
5. Kelemahan dari teori Anggaran dalam teori barang publik adalah anggapan bahwa
konsumen secara terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang
publik
Jawaban True/False
1.
2.
3.
4.
5.
False
True
True
True
False