Anda di halaman 1dari 5

BAB II

Landasan Teori
Definisi
Dalam penilitian ilmiah, fabrikasi adalah misrepresentasi yang disengaja dari hasil penelitian
dengan mengarang data, seperti yang dilaporkan dalam sebuah artikel jurnal. Seperti bentukbentuk lain dari pelanggaran ilmiah, yang tujuannya bermaksud untuk menipu, menandai
fabrikasi ini sangat tidak etis dan sangat berbeda dari tujuan seorang ilmuwan meneliti dimana
mereka menipu diri mereka sendiri. Dalam beberapa yuridikasi, fabrikasi merupakan
pelanggaran hukum. 5
Fabrikasi (rekaan data) adalah menciptakan atau membuat informasi yang sebenarnya tidak ada.
Fabrikasi juga dilakukan terhadap data. Data yang difabrikasi disebut sebagai data fiktif.
Fabrikasi data mempabrik data atau membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada atau lebih
umumnya membuat data fiktif.
Dalam penulisan karya ilmiah ataupun penelitian ilmiah penulis/peneliti harus menjunjung tinggi
Kode etik penulis antara lain :

Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.

Menjaga kebenaran danmanfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga tidak
menyesatkan.

Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.

Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.

Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.

Menerima saran-saran perbaikan dari editor berkala yang dituju.

Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.

Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah:

Falsifikasi
Fabrikasi
Plagiat
Ada tiga pelanggaran etika akademis yang disebut academic misconduct yaitu

fabrikasi,

falsifikasi, dan plagiarisme. Fabrikasi (fabrication) adalah perbuatan mengada-adakan data yang
tidak ada menjadi seolah-olah ada. Falsifikasi (falsification) perbuatan manipulasi data yaitu
mengubah data sesuai dengan keinginan peneliti. Plagiarisme (plagiarsm) yaitu tindakan
memakai data atau karya orang lain tanpa seijin yang bersangkutan sehingga karya orang lain
diklaim karya sendiri.
Contoh kegiatan yang merupakan fabrikasi meliputi:

Memalsukan data eksperimental; pelaporan eksperimen tidak pernah dilakukan. Kadangkadang disebut sebagai "drylabbing".

"Fudging", "massaging", atau pembuatan secara langsung dari data eksperimen.

Terkadang kesalahan akademik yang tidak disengaja atau malpraktek bisa sulit dibedakan dari
fabrikasi yang disengaja. Contohnya kesalahan dalama menghitung kesalahan pengukuran, atau
kesalahan untuk mengontrol ekperimen secara adekuat untuk setiap parameter yang diukur.
Fabrikasi juga dapat terjadi dalam konteks studi sarjana atau pascasarjana dimana siswa
memfabrikasi tugas laboratorium atau pekerjaan rumahnya. Seperti mencontek, ketika
ditemukan, biasanya ditangani dalam lembaga saja, dan tidak menjadi skandal dalam komunitas
akademis yang lebih besar.
Contoh Fabrikasi
Sebuah contoh nyata kasus fabrikasi terjadi pada kasus ajaib fisikawan Dr Jan Hendrick Schon
dari Bell Laboratories. Dugaan fabrikasi dan pemalsuan dari data mereka pertama kali
dilaporkan pada tahun 2002 ketika para peneliti melaporkan Bells Laboratories dengan bukti1

bukti bahwa data yang disajikan pada lima makalah yang diterbitkan selama dua tahun sangat
mencurigakan. Noise, yang biasanya acak, di dalam dua makalah ini tampak identik. beberapa
waktu kemudian, keaslian data yang muncul di sembilan angka dilaporkan lagi dalam delapan
makalah tambahan yang juga dipertanyakan oleh komunitas fisika. Pada akhirnya, Bell
Laboratories menyimpulkan bahwa Dr. Schon memalsukan maupun membuat data selama
publikasi antara tahun 1998 dan 2001 dan oleh karena itu dia diberhentikan dari pekerjaannya.
Penulis pendamping menarik kembali tujuh artikel yang dipublikasikan di Nature dan delapan
artikel yang muncul di Science. Upaya independen oleh para ilmuwan di IBM dan Delft
University (Belanda) gagal menghasilkan ulang data dari beberapa penelitian.
Konsekuensi
Terungkapnya seorang ilmuwan terlibat dalam fabrikasi berarti akhir daro karirnya sebagai
peneliti. Pelanggaran ilmiah adalah alasan untuk pemberhentian dosen tetap, serta untuk
penyitaan hibah penelitian. Mengingat sifat erat dari komunitas akademik, dan harga tinggi yang
terlibat, peneliti yang ditemukan melakukan fabrikasi sering mendapatkan blacklist secara
pernamanen dari profesi, dan organisasi penelitian terkemuka maupun universitas menolak untuk
mempekerjakan mereka, sumber pendanaan menolak untuk mensponsori mereka atau pekerjaan
mereka, dan jurnal menolak untuk mempublikasikan artikel mereka.
Fabrikasi juga dapat menarik gelar akademik dari seorang ilmuwan. Seperti yang tejradi pada
tahun 2004, Jan Hendrik Schn dicopot gelar doktor oleh Universitas Konstanz setelah komite
yang dibentuk oleh Bell Labs menemukan dia bersalah atas fabrikasi yang berkaitan dengan
penelitian yang dia lakukan selama bekerja di sana.
Mencegah Fabrikasi
Terdapat dua cara pencegahan fabrikasi dalam suatu karya ilmiah yaitu pencegahan primer dan
sekunder
1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer ini dikerjakan dengan cara menyeleksi dan mengidentifikasi apa saja
penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dan menelaah faktor-faktor
yang bisa digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam penyusunan suatu karya ilmiah.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder meliputi deteksi awal yang dilakukan dengan jalan memberikan
penatalaksanaan yang efektif. Pencegahan sekunder pada fabrikasi dikerjakan dengan
jalan melakukan deteksi dan menemukan unsur kesalahan di dalam suatu karya ilmiah
dan menatalakasananya, yaitu dengan prosedur investigasi masalah serta memberi sanksi
untuk pihak yang penanggungjawab kesalahan itu.

Daftar Pustaka

1.
Shapiro MF. Data audit by a regulatory agency. Its effect and
implication for others. 2 Accountability in Research; 1992.

Anda mungkin juga menyukai