Anda di halaman 1dari 6

Hijau Kampusku Go Green POLIJE-ku

Go green merupakan gerakan untuk melestarikan alam melalui kegiatan seperti penghijauan,
menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta bagaimana agar alam tetap terjaga. Ini semua
dilakukan sebagai tindakan akibat bencana yang terjadi selama kurun waktu 10 tahun terakhir.
Maka dari itu kampus Politeknik Negeri Jember (POLIJE) ikut turut serta dalam mengupayakan
pelestarian alam dalam gerakan Go Green tersebut. Dengan gerakan ini perubahan sekecil
apapun pasti akan bermanfaat dikemudian hari.

Gambar kampus POLIJE dari depan

Potensi
Kampus Politeknik Negeri Jember sangatlah berpotensi untuk membuat teknologi yanga ramah
lingkungan. Apalagi kampus ini terkenal dengan jurusan pertaniannya. Sehingga kampus ini
sangatlah berpotensi untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam hal menerapkan sistem GO
Green secara maksimal. Terutama untuk program studi Pembarukan yang bisa menciptakan suatu
bahan pengganti untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, seperti bahan bakar yang
selama ini kita gunakan bahan lain yang lebih alami dan tidak menimbulkan dampak bagi

kelangsungan lingkungan hidup kita. Selain itu Politeknik Negeri Jember juga mengupayakan
berkendara sepeda setiap hari jumat. Hal ini merupakan suatu langkah positif untuk
mengupayakan agar mengurangi suatu emisi gas yang dapat merusak lingkungan kita. Sangatlah
besar peluang untuk menciptakan suatu inovasi dan program-program baru untuk melestarikan
lingkungan hidup kita terutama di kampus Politeknik negeri Jember. Misalnya saja menerapkan
program pembersihan lingkungan secara rutin dengan hari yang sudah ditentukan. Ada lagi
menciptakan suatu alat untuk pengolahan limbah sampah yang selama ini sampah merupakan
masalah yang berarti bagi masyarakat.
Kendala
Di dalam kehidupan ini pasti ada hal-hal yang dapat menghambat atau menghalangi suatu
pekerjaan kita begitu pula dalam pelaksanaan program go green yang ada di kampus kita.
Bagaikan sebuah koin ada dua sisi yaitu kekurangan dan kelebihan. Kendala ini berasal dari dua
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri
sendir sedangkan faktor eksternal berasal luar yaitu dari alam dan lingkungan yang merupakan
faktor dari dampak faktor internal.
Dari kedua faktor tersebut faktor yang banyak dilakukan yaitu faktor dari dalam diri sendiri.
Faktor dari diri sendiri ditimbulkan oleh kurang pedulinya dan kurang sadar diri terhadap
lingkungan di sekitarnya terutama kampus. Masih banyak dikalangan pemuda kita yang masih
membuang sampah di sembarang tempat padahal disekitar lingkungan tersebut sudah disediakan
tempat sampah. Ada lagi yang sudah tahu di sebelahnya ada sampah yang berserakan tetapi
hanya cuek dan tidak ada inisiatif untuk membuang sampah yang berserakan tersebut pada
tempatnya. Ini menunjukkan bahwa masih kurang pedulinya pemuda-pemudi kita terhadap
lingkungan kita yang kita singgahi ini.
Kemudian factor eksternal yang merupakan factor yang berasal dari luar merupakan factor yang
sangat jarang terjadi. Faktor tersebut merupakan dampak dari factor internal yang disebabkan
oleh manusia secara tidak langsung. Misalnya perubahan cuaca yang sangat tidak menentu. Dan
juga adanya hujan asam yang membuat benda-benda menjadi mudah berkarat yang dapat
merusak sarana dan prasarana.
Dari kendala itulah seharusnya kita sadar akan semua peran kita terhadap lingkungan sekitar
terutama lingkungan tempat kita belajar. Dengan berbuat sekecil apapun itu pasti akan berguna

apa yang akan kita dapatkan. Karena dari lingkungan yang sehatlah ilmu itu bisa dicapai dengan
maksimal.
Go green di Kampus luar negeri
Universitas Nottingham (Inggris)
Universitas Nottingham adalah sebuah universitas
swasta di Nottingham, Inggris. Universitas ini didirikan
tahun 1798 menjadi university college 1881. Terbagi
menjadi 10 fakultas. Universitas ini slah satu universitas
yang mendapatkan prestasi terbaik dalam pelaksanaan
go green di kampusnya. Salah satu penghargaannya
yaitu UI GreenMetric Ranking of World Universities.
Nanyang Technological University (Singapura)
Nanyang Technological University, didirikan
pada 1955, berlokasi di bagian barat daya
Singapura.

Mahasiswa

NTU

mencapai

49.155 orang. NTU terdiri dari 4 fakultas dan


12 sekolah tinggi. Desain denngan beberapa
atap hijau secara visual dengan karpet hijau
yang menyapu mengelilingi Sekolah Seni ini
menambahkan nuansa seni tingkat tinggi.
Didesain oleh Nanyang Technological University di Singapura,Selesai pada tahun 2006. Fasilitas
pendidikan terdiri dari lima lantai dengan menggabungkan antara lingkungan organik dan
bangunan.
Atap hijau ini menciptakan ruang terbuka hijau untuk pertemuan, sehingga bisa mendinginkan
udara sekitarnya. Bangunan ini berorientasi dengan dinding menghadap ke utara dan selatan
untuk mengurangi sengatan matahari

Green Mountain College, Poultney, Vermont (Amerika Serikat)


Seperti dilansir majalah Sierra Magazine,
yang dinilai dari Mountain College Vermont
adalah perguruan tinggi hijau yang ramah
lingkungan. Perguruan tinggi ini selama
empat

tahun

menekankan

kelestarian

lingkungan sebagai elemen penting dalam


studi nya. Green Mountain College adalah
perguruan tinggi pertama di suatu negara
untuk mencapai netralitas iklim. Kampus ini memiliki fasilitas biomassa sendiri, menggunakan
listrik yang dihasilkan dengan mengekstraksi gas metana dari kotoran pada peternakan, dan
memproduksi tumbuhan organik.
Ume University Architecture Academy, Swedia
Ume University Architecture Academy di Swedia memiliki ruangan yang terbuat dari tebalnya
kayu

pinus

nuansa

yang tampaknya diselingi berbagai ukuran, jendela yang tidak hanya memberi
visual tetapi memungkinkan dalam banyak cahaya. Jendela
ditempatkan secara strategis untuk memungkinkan sinar
matahari untuk menyusup kedalam gedung setiap
hari. Sistem HVAC dengan efisiensi energi secara
keseluruhan

telah

membantu

mengurangi

penggunaan energi sebesar 50% dan udara segar


ditarik ke dalam gedung dari bawah lantai dan disebarkan ke seluruh interior menggunakan pipa
berlubang.

Usaha
Kita tahu bahwa dampak yang disebabkan oleh global warming atau pemanasan global sangatlah
besar. Untuk itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kelestarian alam dan
lingkungan ini. Mulai dari kesadaran diri masing-masing dan adanya suatu tindakan yang nyata
maka semua itu akan terwujud. Dalam hal ini ada prinsip baku yang sudah mencapai semacam
acuan gerakan go green di seluruh dunia yang. Prinsip ini dikenal dengan 4 R. Adapun 4R yaitu
reduce, reuse, recycle, dan replace.
Reduce atau yang bisa kita sebut dengan mengurangi adalah upaya kita dalam kehidupan dalam
mengurangi barang-barang ataupun material yang biasa kita gunakan. Karena dengan
meminimalisir hal tersebut akan dapat mengurangi sampah yang dihasilkannya.
Reuse atau memakai kembali yaitu dengan cara membeli barang-barang yang bisa dipakai
kembali atau barang yang bukan sekali pakai. Perkembangan zaman yang semakin maju
menciptakan barang-barang sekali pakai untuk meringankan pekerjaan kita, namun dampak yang
dihasilkannya sangat berbahaya, karena akan menyebabkan menumpuknya sampah dari barang
tersebut.
Recycle yaitu mendaur ulang, kini sudah banyak cara untuk dapat memanfaatkan sampah
menjadi barang daur ulang yang bernilai, dengan cara seperti ini kita dapat mengurangi sampah
dan menjadikannya barang yang berharga.
Replace yang bisa kita artikan dengan mengganti yaitu berusaha mengganti barang-barang yang
merusak lingkungan dengan barang-barang yang ramah lingkungan, sehingga barang-barang
tersebu jika menjadi sampah dapat di degradasi secara alami.

Melihat dari dampak yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan sudah seharusnya kita tidak
ceroboh akan hal-hal yang dapat merusak lingkungan. Untuk itu dalam pelaksanaan pelestarian
lingkungan alam melalui sistem go green seharusnya bisa dilaksanakan secara maksimal. Karena
hijau adalah warna kehidupan untuk itu marilah kita gambar warna kehidupan kita. Dan mari kita
mulai perubahan untuk merubah masa depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai