Anda di halaman 1dari 2

7 Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Prinsip ISO 9001

Edisi kelima standar sistem manajemen mutu (SMM) internasional ISO 9001 terbit pada bulan September 2015 menggantikan edisi keempat yang terbit pada tahun 2008. Di antara berbagai perubahan yang dibawa oleh standar baru ini, perubahan
pada prinsip manajemen mutu merupakan salah satu perubahan yang perlu untuk dipahami. ISO 9001:2015 mengubah delapan prinsip manajemen mutu pada ISO 9001:2008 menjadi tujuh prinsip. Ketujuh prinsip ini dikenal dengan jembatan
keledai “CLEPIER” (customer, leadership, engagement, process, improvement, evidence, relationship). Prinsip ISO 9001

Gambar Pemetaan Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2008 vs ISO 9001:2015

Prinsip manajemen mutu diturunkan dari pengalaman dan pengetahuan kolektif para pakar internasional yang terlibat dalam komite teknis (technical committee, TC) penyusun ISO 9001. Prinsip-prinsip ini dapat digunakan oleh manajemen senior
sebagai kerangka kerja untuk memandu organisasi mereka menuju perbaikan kinerja. Artikel ini menjelaskan maksud dari tiap prinsip serta tindakan nyata yang dapat dilakukan manajemen sebagai bentuk pengetahuan dari tiap prinsip
tersebut. Prinsip ISO 9001

Prinsip #1: Fokus pada Pelanggan (Customer Focus) 5. Rencanakan, rancang, kembangkan, hasilkan, berikan, dan 1. Komunikasikan misi, visi, strategi, kebijakan, dan proses ke
dukung produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan seluruh organisasi
pelanggan 2. Ciptakan dan pertahankan nilai bersama, keadilan, dan model
Fokus utama manajemen mutu adalah guna memenuhi persyaratan
6. Ukur dan pantau kepuasan pelanggan serta ambil tindakan etika perilaku pada semua tingkatan organisasi
pelanggan dan untuk berupaya melebihi harapan pelanggan. Kesuksesan
yang sesuai 3. Terapkan budaya kepercayaan dan integritas
berkesinambungan dicapai saat organisasi menarik dan mempertahankan
7. Tentukan dan tanggapi kebutuhan dan harapan pemangku 4. Dorong komitmen menyeluruh terhadap mutu
kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lain. Tiap aspek
kepentingan yang relevan, yang dapat memengaruhi kepuasan pelanggan 5. Pastikan semua pemimpin pada semua tingkatan dapat menjadi
interaksi pelanggan memberikan peluang untuk menciptakan nilai lebih
8. Kelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai contoh yang baik
kepada pelanggan. Pemahaman kebutuhan saat ini dan masa depan dari
kesuksesan yang berkesinambungan 6. Sediakan sumber daya, pelatihan, dan wewenang agar semua
pelanggan memberikan sumbangsih kepada kesuksesan
orang dapat bertindak dengan bertanggung jawab
berkesinambungan dari organisasi. Prinsip ISO 9001
7. Berikan inspirasi, dorongan, dan pengakuan terhadap
Prinsip #2: Kepemimpinan (Leadership)
kontribusi anggota organisasi
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fokus pada
pelanggan: Pemimpin pada semua tingkatan menetapkan kesatuan sasaran dan arahan,
Prinsip #3: Pelibatan Orang (Engagement Of People)
serta menciptakan kondisi yang membuat semua orang terlibat dalam
pencapaian sasaran mutu organisasi. Penciptaan kesatuan sasaran, arahan,
1. Identifikasikan pelanggan langsung dan tidak langsung
dan pelibatan ini memungkinkan organisasi untuk menyelaraskan strategi, Organisasi perlu memastikan semua orang kompeten, diberdayakan, dan
2. Pahami kebutuhan dan harapan tiap pelanggan pada saat ini
kebijakan, proses, dan sumber daya untuk mencapai sasaran dilibatkan dalam pemberian nilai organisasi. Orang-orang yang kompeten,
dan masa depan
organisasi. Prinsip ISO 9001 diberdayakan, dan dilibatkan di seluruh organisasi akan meningkatkan
3. Kaitkan sasaran organisasi dengan kebutuhan dan harapan
kapasitas organisasi untuk menciptakan nilai. Untuk mengelola organisasi
pelanggan
secara efektif dan efisien, semua orang pada semua orang perlu dilibatkan
4. Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan:
dan dihargai sebagai individu. Pengakuan, pemberdayaan, dan
organisasi
peningkatan keterampilan dan pengetahuan memfasilitasi pelibatan orang 4. Analisis dan evaluasi data dan informasi dengan metode yang
dalam pencapaian sasaran organisasi. tepat
5. Pastikan kompetensi SDM untuk menganalisis dan
Prinsip #5: Perbaikan (Improvement)
mengevaluasi data sesuai kebutuhan
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelibatan orang:
6. Ambil keputusan dan tindakan berdasarkan bukti yang
Organisasi yang sukses terus-menerus menekankan pada perbaikan. diseimbangkan dengan pengalaman dan intuisi
1. Dorong pemahaman tentang pentingnya kontribusi individu Perbaikan penting bagi organisasi untuk memelihara tingkat kinerja saat
2. Promosikan kolaborasi di seluruh organisasi ini, untuk menanggapi perubahan kondisi internal dan eksternal, serta
3. Fasilitasi diskusi terbuka serta pembagian pengetahuan dan untuk menciptakan peluang baru.
pengalaman
4. Berdayakan orang untuk menentukan hambatan kinerja dan
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perbaikan:
untuk tidak takut berinisiatif
5. Akui dan hargai kontribusi, pembelajaran, dan perbaikan
Prinsip #7: Manajemen Hubungan (Relationship Management)
individu 1. Dorong penetapan sasaran perbaikan pada semua tingkatan
6. Terapkan evaluasi mandiri kinerja terhadap sasaran individu organisasi
7. Lakukan survei kepuasan individu, komunikasikan hasil, dan 2. Didik dan latih orang pada semua tingkatan tentang cara Guna mencapai kesuksesan yang berkesinambungan, organisasi mengelola
ambil tindakan yang sesuai penerapan alat dan metodologi dasar untuk mencapai sasaran perbaikan hubungannya dengan para pemangku kepentingan, seperti pemasok.
3. Pastikan kompetensi SDM untuk menjalankan proyek Pemangku kepentingan memengaruhi kinerja organisasi. Pengelolaan
perbaikan hubungan dengan para pemangku kepentingan ini mengoptimalkan
Prinsip #4: Pendekatan Proses (Process Approach)
4. Kembangkan proses untuk menerapkan proyek perbaikan di pengaruh mereka terhadap kinerja organisasi. Manajemen hubungan
seluruh organisasi dengan pemasok dan jaringan mitra seringkali memiliki kepentingan
Hasil yang konsisten dan terprediksi dapat dicapai dengan lebih efektif 5. Lacak, tinjau, dan audit perencanaan, penerapan, penyelesaian, tertentu.
dan efisien saat aktivitas dipahami dan dikelola sebagai proses yang saling dan hasil proyek perbaikan
terkait yang berfungsi sebagai suatu sistem yang terpadu. Sistem 6. Integrasikan pertimbangan perbaikan dalam pengembangan
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan manajemen
manajemen mutu terdiri atas proses yang saling terkait. Pemahaman produk, layanan, dan proses yang baru atau yang diubah
hubungan:
bagaimana suatu keluaran dihasilkan oleh sistem ini, termasuk semua 7. Akui dan hargai perbaikan
proses, sumber daya, pengendalian, dan interaksi, memungkinkan
pengoptimalan kinerja organisasi. 1. Tentukan pemangku kepentingan yang relevan (msl pemasok,
Prinsip #6: Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti (Evidence-Based
mitra, pelanggan, investor, karyawan, atau komunitas) serta hubungan
Decision Making)
mereka dengan organisasi
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendekatan proses:
2. Tentukan dan prioritaskan hubungan dengan pemangku
Keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi data dan informasi lebih kepentingan yang perlu dikelola
1. Tentukan sasaran sistem serta proses yang diperlukan untuk berpeluang untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pengambilan keputusan 3. Ciptakan hubungan yang menyeimbangkan manfaat jangka
mencapai sasaran tersebut dapat menjadi proses yang kompleks dan selalu melibatkan pendek dengan jangka panjang
2. Terapkan kewenangan, tanggung jawab, dan akuntabilitas ketidakpastian. Proses ini kadang melibatkan beragam jenis dan sumber 4. Kumpulkan dan bagikan informasi, keterampilan, dan sumber
pengelolaan proses masukan, serta interpretasi terhadap masukan tersebut, yang dapat bersifat daya dengan pemangku kepentingan yang relevan
3. Pahami kapabilitas organisasi dan tentukan keterbatasan subjektif. Diperlukan pemahaman terhadap hubungan sebab dan akibat 5. Ukur kinerja dan berikan umpan balik kinerja kepada
sumber daya sebelum melakukan tindakan serta potensi dampak yang tidak diinginkan. Fakta, bukti, dan analisis data pemangku kepentingan sesuai kebutuhan guna meningkatkan inisiatif
4. Tentukan ketergantungan antarproses, serta analisis efek meningkatkan objektivitas dan kepercayaan dalam pengambilan perbaikan
modifikasi pada suatu proses terhadap keseluruhan sistem keputusan. Prinsip ISO 9001 6. Jalankan aktivitas pengembangan dan perbaikan kolaboratif
5. Kelola proses dan hubungan antarproses sebagai suatu sistem dengan pemasok, mitra, dan pemangku kepentingan lain
untuk mencapai sasaran mutu organisasi secara efektif dan efisien 7. Dorong dan hargai perbaikan dan pencapaian dari pemasok dan
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengambilan
6. Pastikan ketersediaan informasi yang diperlukan untuk mitra
keputusan berbasis bukti:
menjalankan dan memperbaiki proses, serta untuk memantau,
menganalisis, dan mengevaluasi kinerja sistem secara menyeluruh
7. Kelola risiko yang dapat memengaruhi keluaran proses dan 1. Tentukan, ukur, dan pantau indikator utama terhadap kinerja
keseluruhan hasil dari sistem manajemen mutu organisasi
2. Sediakan data yang diperlukan bagi orang-orang yang relevan
3. Pastikan bahwa data dan informasi cukup tepat, andal, dan
aman

Anda mungkin juga menyukai