Bab Ix Perencanaan Kolom Langsing Portal Tidak Bergoyang
Bab Ix Perencanaan Kolom Langsing Portal Tidak Bergoyang
IX-0
MODUL MINGGU KE X
BAB IX. PERENCANAAN KOLOM LANGSING
PORTAL TIDAK BERGOYANG
DAFTAR ISI
9.1
9.2
9.3
IX-1
IX-1
9.4
9.5
9.6
9.7
9.8
k ...................... ................................................
Menentukan Faktor k dengan kurva alinyemen .................................
Menentukan Faktor k dengan tabel ....................................................
Perhitungan Faktor k dengan Persamaan .........................................
Kelangsingan Portal Berpengaku
Beban Kritis Euler dan Kekakuan Kolom I .......................................
Faktor Ekuivalen Momen......................................................................
Pembesaran momen portal tak bergoyang/berpengak .....................
Prosedur perencanaan kolom langsing pada portal
IX-2
IX-4
IX-5
IX-6
IX-7
IX-8
IX-9
IX-11
IX-12
9.9
IX-13
9.3.1
9.3.2
9.3.3
Kasus .............................................................................
IX-1
P
u
Vu lc
(9.1)
IX-2
Dimana,
P =
u
Total beban vertikal berfaktor dari semua kolom pada lantai yang ditinjau
o = defleksi lateral order pertama yang ditentukan secara elastis akibat Vu pada
puncak lantai yang ditinjau terhadap dasar lantai tersebut
Vu = Total geser horizontal berfaktor dari lantai yang ditinjau
l c = tinggi batang tekan dalam portal diukur dari pusat ke pusat dari titik-titik pertemuan
portal.
9.3 Faktor Panjang Efektif k
Faktor panjang efektif k adalah suatu angka yang harus dikalikan dengan panjang kolom
tanpa penyokong untuk mendapatkan panjang efektifnya.
Untuk kolom sendi sempurna, panjang efektifnya akan sama dengan panjang tanpa
sokongan, seperti dalam gambar, sehingga ujung kolom sendi sempurna faktor panjang
efektifnya adalah k=1.0. Kolom dengan kondisi ujung berbeda mempunyai panjang
efektif yang berbeda, misal jika ada ujung kolom jepit sempurna, titik beloknya (atau titik
dengan momen nol) akan terjadi pada titik panjang dari ujung jepit, sehingga panjang
efektif kolom jepit sempuna menjadi lu/2. Jadi, semakin kecil panjang efektif suatu
kolom, akan semakin kecil bahaya tekuk dan semakin besar kapasitas daya dukungnya.
IX-3
Portal tanpa berpengaku tidak mempunyai jenis pengaku dan harus bergantung pada
kekakuan batang-batang untuk mencegah tekuk lateral. Untuk portal berpengaku nilai
k akan selalu lebih kecil atau sama dengan 1.0 dan portal tanpa pengaku nilai k
akan selalu lebih besar dari 1.0 akibat dari goyangan portal.
IX-4
E I
E I
c c
b b
/ c
(9.2)
/ b
K
K
(9.3)
Nilai ada dua yaitu A untuk ujung kolom satu sisi, dan ujung kolom sisi lainnya
adalah B, dibuat garis mistar yang menghubungkan titik A dan B, titik perpotongan
antar garis mistar penghubung A dan B dengan nomograf tengah adalah nilai k.
ACI 10.11.1, menyatakan untuk menaksir nilai k, nilai untuk balok dapat dihitung
berdasarkan 0.35 Ig untuk retak dan tulangan, sedangkan untuk kolom tekan 0.70 Ig, Ig
adalah luas penampang kolom atau balok yang ditinjau.
IX-5
IX-6
Apabila diperhatikan tabel diatas, daerah yang digelapkan, menunjukan bahwa satu
atau dikedua ujung kolom adalah murni jepit, hal ini sangat jarang terjadi pada
kenyataannya, bagian daerah yang digelapkan pada tabel, disarankan untuk tidak
digunakan dengan alasan diatas. Pada tabel diatas, ujung kaku untuk menunjukan
derajat kekakuan (pada perletakan jepit).
9.3.3 Perhitungan faktor k dengan Persamaan.
Untuk kolom berpengaku, nilai k dapat diambil yang terkecil dari persamaan dibawah
ini,
k 0.7 0.05 A B 1
(9.4)
(9.5)
20 m
1 m
20
Untuk m
(9.6)
k 0 .9 1 m
(9.7)
(9.8)
4 E c I c / c ,
dan nilai kekakuan baloknya diganti dengan kekakuan rotasi pondasi telapak dan tanah
yaitu K f I f k s , sehingga nilai untuk sambungan kolom pondasi telapak adalah
4 E c I c / c
I f Kc
(9.9)
Dimana nilai If adalah inersia daerah kontak pondasi telapak dan tanah, dan nilai Kc
dapat diambil dari gambar diabawah ini,
IX-7
Gambar 9.5 Kurva pendekatan hubungan daya dukung tanah dan kekakuan subgrade
Jika suatu kolom, satu ujung kolom adalah sendi dan ujung lainnya adalah jepit, secara
teoritis ujung sendi = dan ujung jepit secara teoritis adalah =0, karena pada
prakteknya ujung jepit tidak memungkinkan terjadi, maka biasanya ujung jepit diambil
1 bukan 0, juga pada kolom yang ujung ditumpu dengan sambungan yang tidak
rigid/kaku ke pondasi, secara teoritis adalah tak hingga, akan tetapi pada
prakteknya diambil sekitar 10.
ACI 10.12.1 menyatakan bahwa k harus diambil sama dengan 1,0 untuk kolom tekan
dalam portal berpengaku/tak bergoyang kecuali jika analisis teoritis menunjukan nilai
yang lebih kecil, penggunaan kurva alinyemen atau rumus seperti telah dijelaskan
diatas, dapat digunakan untuk menjustifikasi nilai k lebih kecil dari 1,0 untuk portal
berpekangku.
9.4 Kelangsingan Portal Berpengaku/ Tidak bergoyang
Untuk kolom tidak bergoyang/berpengaku, rasio kelangsingan efektif digunakan untuk
menentukan apakah kolom tersebut pendek atau langsing, pengaruh kelangsingan
dapat diabaikan pada portal berpengaku jika memenuhi persamaan berikut,
M 1
kl u
34 12
r
M 2
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
(9.10)
IX-8
dimana
k adalah faktor panjang efektif, untuk portal terkekang nilainya kurang dari 1
l u panjang kolom efektif tanpa sokongan
r radius girasi, 0.3 h untuk kolom persegi dan 0.25 d untuk kolom spiral
M1 adalah momen ujung terfaktor yang terkecil pada kolom.
M2 adalah momen ujung terfaktor yang terbesar pada kolom.
9.5 Beban Kritis Euler dan Kekakuan Kolom
Dalam menghitung beban kritis Pc, perlu memasukan nilai kekakuan kolom EI,
kekakuan yang dimaksud adalah kekakuan pada saat hancur.
Apabila tulangan telah ditentukan maka kekakuan kolom adalah,
EI
0.2 E I
c g
Es I se
(9.11)
1 d
EI
0.4 Ec I g
(9.12)
1 d
Pc
2 EI
klu
(9.13)
IX-9
IX-10
Gambar 9.6 Momen kolom yang tidak sama pada kedua ujungnya
Dalam prosedur pembesaran momen, kolom yang dibebani momen yang tidak sama
pada kedua ujung kolom, diganti dengan momen yang sama pada kedua ujung kolom
dengan mengalikan faktor ekuivalen momen dengan momen terbesar diantara kedua
ujung kolom (M2)., faktor pengali momen ekuivalen Cm untuk kolom yang tidak dibebani
beban transversal diantara kedua ujung/tumpuannya adalah,
Cm 0.6 0.4
M1
0.4
M2
(9.14)
IX-11
Apabila kolom dibebani beban transversal diantara kedua ujung kolom atau kolom
hanya dibebani beban aksial kosentrik, maka nilai Cm diambil sama dengan 1,0.
Nilai M1 bernilai positif untuk kelengkungan tunggal dan M1 bernilai negatif untuk
kelengkungan ganda (kelengkungan berlawanan), dan nilai M2 akan selalu positif.
M c ns M 2
(9.15)
ns
Cm
1, 0
Pu
1
0.75 Pc
(9.16)
Minimum momen terbesar pada kolom M2, tidak boleh kurang dari
M 2,min Pu 15 0.03h ,
(9.17)
IX-12
IX-13
IX-14
IX-15
IX-16
IX-17
IX-18
IX-19