Analisis Selama
Pengumpulan Data
Pada bal, ini dibahas metode-metode untuk analisis data kualitatif yang
terutama sang at bermanfaat
selama proses pengumpulan
data
berlangsung. Sebagian besar metode analisis dapat digunakan selama
pengumpulan data, sudah barang tentu - metode-rnetode ini secara
khusus akan banyak menolong.
Sebenarnya mengapa analisis dilakukan selama pcngumpulzn data?
Beberapa peneliti kualitatif menghabiskan energinya untuk pengumpulan data selama berminggu-rninggu, berbulan-bulan, atau
bahkan bertahun-tahun, kemudian meninggalkan lapangan penelitian
untuk "rnengkaji seluruh catatan-catatannya."
Kami berpendapat
bahwa tindakan ini merupakan suatu kesalahan yang serius. Tindakan
ini mengabaikan peluang mengumpulkan data baru untuk mengisi
kesenjangan, atau menguji hipotesis baru yang muocul seLama anal isis;
hal itu cenderung mengurangi hasil yang sering disebut dengan istilah
"hipotesis tandingan"
yang mempermasalahkan
bias dan asumsiasumsi peneliti yang sudah rutin, dan hal itu mcmbuat analisis menjadi tugas yang sangat besar dan berlebihan sehingga rnenyurutkan
rnotivasi peneliti dan juga mengurangi kualitas penelitian yang
dihasilkan.
Dengan memperkirakan segi-segi yang telah dikemukakan di muka
dapat diduga bahwa: AnaJisis selama pengumpulan data memberikan
kesempatan pada peneliti lapangan untuk pulang balik antara
memikirkan tentang data yang ada dan menyusun strategi guna mengumpulkan datayang seringkali kualitasnya lebih baik -; hal itu
dapat rnenjadi suatu koreksi yang sehat bagi hal terselubung yang tidak
terlihat sebelumnya dan membuat anal isis sebagai suatu usaha yang
terus berjalan dan hidup, yang dikaitkan dengan pengaruh kuat dari
penelitian
lapangan.
Lagi pula, analisis yang terus-rnenerus
memungkinkan adanya hasillaporan scmentara yang merupakan suatu
bagian dari sebagian besar kajian kebijakan dan evaluasi. Dengan
demikian model ideal bagi pengumpulan dan analisis data adalah
sebuah model yang jalin-menjalin di antara keduanya sejak awal. Kun-
73
74
ta".
Keanekaragaman -,Pendekatan-pendekatan
kan
sinLasas-asas umum yang sama. Karya
yang menggunaparaalternatif
peneliti lainnya dikutipdi
t.
:dalam .kotak-kotak,
biasanya pad a satu atau dua halaman. Tujuantlya memberi kesan tentangmetode-rnetode yang sederhana dan dapat digunakan serta dapat
member! keuntungan dalam hubungannya dengan metode utama yang
sedang dibahas. Formatnya beragam, tetapi biasanya mencakup suatu
pernyataan singkat mengenai permasalahan yang akan dipeeahkan oleh
metode itu, ditambah suatu peragaan ataupenjelasan
singkat, dan
penyimpulan saran.
"
Metode-metode yang
dilukiskan dalam bab ini dan berikutnya beranggapan bahwa peneliti
lapangan
lapangan
lapangan,
peristiwa
fokuskan
75
ditemukan.'
,.....
'_"'_"
----_._------
76
metode disusun secara kasar dari hasil pengumpulan data awal sampai yang terakhir, dari bentuk yang sederhana sampai bentuk yang
kompleks. Memulai dengan lembar ringkasan kontak, suatu cara yang
sederbana untuk meringkas data yang terbatas oleh waktu, Selaqjutnya kami meneruskan melalui pengkodean aras pertama, kode-kode
pola atau aras kedua, dan proses penjabaran dan yang disebut secara
lebih umumsebagai "pembuatan memo. Pada saat data tertumpuk,
makin banyak pertemuan ana/isis situs dan ringkasan 'situs yang bersifat semen tara menjadi semakin penting untuk dipahami.
II
KONTAK
, Masalah Ana/isis
Sesudah kontak lapangan yang intensif selama (satu sampai
beberapa hari) secara lengkap dilakukan, dan catatan-catatan lapangan
ditulis dalam bentuk yang sistematis, sering diperlukan waktu dan saat
untuk menimbang-nimbang. Apa tema pokoknya, masalah-masalah,
dan perrnasalahan-permasalahan yang tampak selama kontak ini7 Tanpa mawas (refleksi) seperti ini, orang akan sangatmudah
tenggelam
pada tumpukan rincian data' yang mengacaukan.'
Selain itu,
mengkomunikasikan segi-segi penting mengenai suatu kontak dengan
rekan sejawat sangatperlu dalam proyek apa pun yang melibatkan
lebih dari seorang peneliti lapangan.
Gambaran Singkat
Ringkasan kontak adalah satu lembar kertas yang berisikan
serangkaian hasil pemfokusan 'dan peringkasan
permasalahanpermasalahan mengenai suatu kontak lapangan tertentu. Peneliti
lapangan menelaah catatan-catatan-lapangan
yang ditulis .dan' menjawab secara singkat setiap pertanyaan
guna mengembangkan. ringkasan yang menyeluruh tentang segi-segi utama dalam kontak itu.:
. :. .
~'"
Ilustrasi
,,,
77
78
bagaimana
pertanyaan
(misalnya,
dukannya
yang
Variasi
79
Saran
Lembar isian ringkasan kontak tampaknya seperti lebih berupa bentuk pikiran sederbana. Lembar ini merupakan suatu cara yang praktis
dan cepat untuk menangani reduksi data tahap awal, tanpa harus
kehilangan inforrnasi dasar (tuJisan) apa pun yang mcnjadi acuannya.
Lembar ringkasan kontak menangkap refleksi-refleksi dan kesan-kesan
berpikir; sekaligus menyimpan data dalarn "kornputer alarni" - pikiran peneliti - dan mcnggunakannya untuk rcflcksi dan analisis yang
lebih jauh, yang tidak hanya dilakukan oleh pencliti lapangan tetapi
juga oleh yang lain-lain.
Buatlah lembar-Iembar isian ringkasan kontak scderhana. Fokuskan
pada persoalan-persoalan penting. Lembar isian yang menyulitkan
menuntut berlebihan, dan rnemusingkan, setelah satu atau dua kali
digunakan harus disederhanakan. Kebutuhan yang mendasar memiliki
sebuah instrumen yang mernudahkanpeneliti
lapangan untuk membuat suatu sintesis/pencarian yang cepat dari seluruh kontak yang
terjadi.
Selama beberapa kali penggunaan awallembar isian itu sangatlah
tepat bekerja dengan orang lain yang membaca tulisan dasar itu, dan
dengan leJuasa mengisi sebuah lembar isian ringkasan. Dengan cara
itu, kita dapat me1uruskan bios atau pcnyclcksian sistcmatis yang cukup
scrius bagi korcksi yang dipcrlukan. Peril! kemampuan untuk mcnyandarkan diri pad a ringkasan-ringkasan,
mcyakini sccara nalar bahwa
hal itu merupakan suatu ringkasan dari seluruh tulisan yang ada.
Waktu yang Diperlukan
Mengisi lembar isian ringkasan kontak dengan baik perlu waktu
sebanyak yang diperlukan untuk membaca/menclaah
tulisan, lebih
kurang satu jam untuk melaksanakan pengisiannya. Jika waktu yang
diperlukan lebih banyak, itu berarti bahwa lembar isian sangat
kompleks atau rumit.
III.A.a
80
Bagan 5a
Lembar Isian Ringkasan Kontak: Ilustrasi
Tipe konlak:
Kunjungan_X
Telepon
I.
(dengan
siapa?)
atau
lema-lema
Isu-isu
Situs TindaJe
TanailK"onlak28
- 29/11179
TanUal
hari inJ l8/12179
Ditulis oleh _...:B~L:::.T:..
pokok
apakah
yang
anda
temukan
dalam
kontak
ini?
Saling mempengaruhi di antara yang paling ketat diatur oleh ketentuan, yaitu kurikulum
"tanpa campur tangan guru," yaitu lipe "atas-bawah" dengan kurikulum yang ditulis
secara aktual oleh guru-guru itu sendiri,
Pemisahan antara "para pengawal"
(karyawan
tata usaha) dengan yang "empunya
rumah" (para guru clan ketua jurusan) berhadap-hadapan
dengan yang anda fokuskan.
Koordinator-koordlnator
merupakan
penerimaan
2.
kurikulum
daerah 'sebagai
pengambil
keputusan
sekolah be1kenaan dengan hubungan penelitian.
Meringkaskan
informasi yang anda peroleh (atau yang tidak diperoleh)
pertanyaan sasaran yang Anda lontarkan dalam kontak ini
Pertanyaao
Sifat-sifa!
yang
pada setiap
Informasi
inovasi
Sejarah perkembangan
inovasi
Dikonseptuausasi
oleh Koordinator
Kuriku-
organisasi
la~
da~ pengujian
dengan
sekolah
jurusan
Demografi
merupakan
pim pin!ln
kependidlklJ n
Konflik-konflik- rasial dalam tabun ~an terakhir; 60 .. populasi PaWl kulit-hitam; amat
ditekankan
pada diJiplin dan menceph
menyusupnya
Chicago ..
Tanggapan
guru lerhadap
inovasi
siswa-slswa
dan
Kaku,
terstruktur,
awalnya; sekarang.
'nondaerah
dari
sebapinya
pada
bahwa
mcreIca'mmyatakan
mereka menyenanainyalPERLU
MEMPE~-
LUASNYA
Jalanoya
penelitian
3.
pengembangao
masalab ",eterbawan;
untuk bekerja sarna
tidak dituntut
sesuatu
8T
dan dilaksanakaii
Pertanyaan
sasaran
bahan pertimbangan
lontarkan
guna
Apakah
para penerima
program
sungguh-sungguh merasakan inovasi? Jika mereka
menerimanya
dengan sunggub-sungguh,
catatan-catatan apalcah yang bisa dilihat mengmai perubaban dari daya taban awal?
SiCat dan jumlah
jarmgan
di antara
para penerima
Sejauh manakah
perhatian
yang diberilcan
menerima inovasi itu (Tindale Baral).
Pengaruh
'ke dalam
kepada
program
inovasi.
sekolah
lanjutan
lainnya
yang
Informasi mengenai guru-guru maternatika yang "keras kc:pala" pada mulanya karena
gagasan mereka tidak didengar
- - siapakah merck a itu? Sifat khusus situasinya?
Pemecahannya?
Kecerangan rind tentang tugas guru bidang studi dengan
ngembangan
kurikulum inovasi.
Tindak lanjut fentang "turunnya
ri Reilly.
dari jabatan
ketua"
bidang membaca
seorang
untuk pe-
Pembicaraan
mengcnai kebutuhan-kebutuhan
tcrpendam demi terjadinya pengamanan
guru-guru angkatan lama seperti Reilly dan Kennedy yang menimbulkan
isu adanya
ancaman yang mungkin muncul dari alas (daerah) jika rnereka tidak mcnerapican inovasi secara tepat , Sejauh manakah desakan yang dilakukan oleh Crowden. lealaupun
ada?
Mengilcuti sebuah
tim scpanjang
Berbicara
Tuan Macduff
dengan
PERHATIKAN:
bahasa
perencanaan,
dan scbagainya.
Inggris.
, 82
Analisis.Data Kuatltatif
Bagan 5b,
, ,\."
Lembar lsian Ringkasan Kontak: Ilustrasi dengan T~m~-tema yang Dikode
LEMBAR ISIAN RINGKASAN KONT AK
".
SI'RJS
Tipe konlak: Pertemuan I(~I''''~ ,k'klldllSiapa, kelompok apa
Telp.
Dengan siapa, oleh siapa
Inf. Int.
if..,!;, Ah
vI, ;"
tempat
tIri'i'TaJ
tempat
tanggaI
~"'''''T
AI~
PcnsJtOde'ttMI
Oikodc Ii/f1i1
t.a.o&Pl
'
"
_
Dengan siapa, ,oleh siapa
t.~K~.4
tempat
tangga!_
J. Ambil keadaan-keadaan
'ljc
Jr,.,.j!'
/
5iifF /h4WlI{'/)~N
f((1'f6!'JP( 4rA
mercka
~da '
April.
" ,:
S!;4~
..
z_
;;'64~~ ~~
/('ENJ)ltI.A/lcNr~"Wt/'l
'. ' ,
-.
Z.
"
t'
"
/h4#1!l'h(#
s.
P,(lIl,t/lu1t
.'
KKlt;"J-fItW
'.
.>
'.
;',:
"j: ..
I ,'L"
;.. ';:;'.'
i .
I,
".\.
"
" . ' memuiuskan siapa yang hanis dipindahlain" (mereka ikan membUA!huru-~
dan
.
sebagain ya).
",.'
K1-I<f<If.rl4-+.v / ~t<lIllV('rrCN
83
Nl?rt:A.//~AI'G+V
keputusan
yang
buar'
kami
dan Brown
l..
9.
"perempuan
SIAl'
sependapat
seorang
jalang."
/,yAJ<l1jn#
~~I)T~
f)A('"
"4
accompli '1.
kelc2).
waktunya
pada fall
84
Bagan Sc
Lembar Isian Ringkasan Kontak: Ilustrasi dengan Pengukuran
Deegan memperlakukan kontalc inl scbagai suatu keseluruhan,
tingkari.lah pernyataan
(-pemyataan) yang benar (-benar) tepal untuk masing-masing tema. Jangan dibuat-buat.
GunakanJah kotak di bawah kata "tak pasti" jika memang relevan. Tambahkan komentar
di .sebelah kanannya jika diperlukan,
.
'.
Gayaloerencanaan
I. Rencana untuk
implementasi
Eksplisit
Cukup
rancangan
2. Kesesuaian
3. Refleksivltas
Telah dicari_Cukup
Pengelolaan
Jangka
waktu
panjang
tertutup undata
bL..._
~"~~w
o 14-qJ 1-<:-0'
CUkup~
~
(JdaS)
S. Tujuan-tujuan
untuk sekolah
oVU~t-..
Iten~
Cukup
I)
Tidak
Persetujuan Cukup
Icesepakatan
jelas
"r
Tidak ada
persetujuan
bukan kesepakatan
_.
Nyala, ter-~RelOris,
leait dengan
tindakan
tidak
......---.Eksp1isit~~p~t
~P'
Ditegaskan
lagi
Ditinggalkan
-..:::::::::.;-
Tinggi ~endah
.~ -~~
o
3. Orientasi
kerja
2. Orientasi
Orientasl
Cukup--.Rendah
Inovatif
kependidilcan
4.
~'!V
soslo-
emoslonal
S. Pembaaian kerja
l"...v_"-~,
CuIcUP~jSi~
,~
C!.!!D-----.Culcup-Perbedaan
ti~
Cukup
Rendah
.Perbedaan
rendab
I~t~asi~ntegrasi
IlJlUl
rendab
O~,(-~~
I!!I ~....,(.:T
~. ~--7~_
,,-2:. ~
r.:.;,
"
Ana/isis
Selama Pengurnputan
Data
85
Kotak m.A.a
Lembar Isian Ilchtisar Dokumen: Penjelasan
LEMBAR
DOKUMEN
Tempat:~
Dokumen : 2_
Tanggal terima atau diambil:
Feb. 13
Nama atau uraian dokumen:
The Buffalo Oembar mingguan)
Kejadian atau kontrak, jilca ada, dengan dolcumen disertakan:
Penjelasan Paul tentang
funqsi tim admin.
Tanggal : Feb. 13
INI MENYULlTKAN
BAGI HUBUNGAN
KHUSUS (mis:
agenda pertemuan, kliping koran dibicarak.an dalam wawancara, dsb.), buatlah
kopi lembaran dan sertakan pendapat. Kalau tidak, masukkan 'dalam arsip
dokumen.
. JIKA DOKUMEN
86
Masalah Ana/isis
Bekerja dengan kola-kala. Sebuah masalah yang kronis dalarn
penelitian kualitatif ialah bahwa penelitian itu terutama diIakukan
dengan menggunakan kata-kata, bukan dengan angka-angka, Katakata lebih padat dibandingkan angka-angka, dan biasanya merniliki
makna-makna ganda. Hal inilah yang rnembuat lebih sulit untuk
bekerja dengan rnenggunakan kata-kata. Yang lebih sulit lagi,
ialah kebanyakan kata-kata tidak rnempunyai makna keeuali jika anda melihat ke belakang atau rnenunggu kata-kata lainnya. Ambil contoh, kala ganti "ia" pada kalirnat pertarna di atas. Atau misalnya,
kata benda board (bahasa Inggris) yang berarti dewan, namun mempunyai arti lain jika diungkapkan dalam kalimat "The board is" on
the fence" (dalam ungkapan ini board 'berarti papan tulis). Kita
dihadapkan pada dua arti yaitu selembar kayu atau sebuah badan yang
mernbuat keputusan.
Sebaliknya, angka-angka biasanya kurang meragukan dan dapat
diproses dengan lebih singkat. Tidak mengherankan,
bahwa
kebanyakan peneliti lebih senang bekerja dengan angka-angka sematamata, atau kata-kata yang mereka kumpulkan dialihkan ke dalam bentuk angka-angka sesegera mungkin,
Walaupun demikian, kami berkali-kali telah membantahnya. di
dalam buku ini babwa walaupun kata-kata mungkin lebih tidak pasti
dibandingkan dengan angka-angka, namun kata-kata memungkin1can
mernberikan .. deskripsi padat," seperti yang dikemukakan oleh Geertz
(1973). Artinya, kata-kata lebih memberikan makna'daripada angkaangka, dan yang seyogianya, dikaitkan pada selutuh analisis data.
Mengubab kata-kata menjadi angka-angka, kemudian membuang katakata tersebut, akan menirnbulkan tindakan tercela pada peneliti. Salah
satu di antaranya adalah bahwa sifat utama kata-kata karena adanya
beberapa kelebihan daripada yang lain. Sudah barang tentu, ini
rnerupakan salah satui hal saja yang terdapat dalam kata-kata, dan
tentunya bukan rnerupakan hal yang terpenting. Dengan memfokuskan
semata-mata pada angka-angka perhatian kita tergeser dari substansi
kepada hitungan, dan dengan demikian menghilangkan keseluruhan
87
mama lrualitatifnya;
seseorang pertarna-tama
akan lebih baik
mengawali kerja dengan menggunakan
angka-angka dan dengan
demikian menghcmat waktu,
Demikian juga, apabila angka-angka yang berasal dari kata-kata
menjadi tidak bermakna, biasanya tidak ada cara yang sangat
memuaskan untuk membuatnya lebih dimengerti dengan jalan membuat iebib banyak angka-angka, yang seluruhnya telah tersedia.
Pemecahan alas masalah ini, seperti yang akan kita libat pada bab
berikutnya, adalah tetap mempertahankan kata-kata dan angka-angka
yang terkait tetap bersama dalam seluruh analisis. Secaia esensial, antara kata-kata dan angka-angka terkait satu sarna lain yang jujur secara
analitik.
Kala yang Berlebihan. Kata-kata yang digunakan oleh penganalisis
kualitatif biasanya dalam bentuk catatan-catatan lapangan tertulis dan
aneka ragam dokumen yang berisikan kata-xata. Kata-kata cenderung
terkurnpul dengan cepat selama pengumpulan data. Jangka waktu dua
minggu di satu situs lapangan penelitian dapat menghasilkan lebih
kurang 300 sampai dengan 400 halaman catatan lapangan terketik,
sekalipun dengan beberapa tindakan pengekangan. Segala sesuatu tampak penting, terutama pada awalnya, dan penganalisis ingin mengumpulkanlsemua-nya. Apa yang pada mulanya tampak sederhana segera
akan menjadi lebih kompleks dan harus dihaluskan. Petunjuk-petunjuk
baru akan muncul dan memerlukan pengecekan. Seluruh persoalan
ini menjadikannya makin bertarnbah besar. Bahayanya, pada akhir
pengumpulan data ipenganalisis akan kewalahan karena adanya data
yang lebib banyak dari yang dapat diproses. Dan lagi, teks naratif dari
catatan-catatan lapangan sangat sulit untuk digunakan pada saat
analisis. Teks itu tersebar dalam berpuluh-puluh balarnan, tersusun
dalam urut-urutan, bukan dalam bentuk topik, dan-biasanya kurang
terpadu. Kemudian akan sulit untuk mendapatkan kern bali kata-kata
yang paling bermakna untuk merangkai kata-kata secara padu, serta
mereduksigundukan kata-kata itu menjadi bentuk satuan-satuan yang
dapat dianalisis. Bagaimana kita dapat mengatasi persoalan ini?
Gambaran. Singkat
Cara yang biasa dilakukan untuk memecahkan persoalan itu ialah '
dengan memberi kode pada catatan-catatan lapangan, hasil observasi,
dan bahan-bahan arsip. Kode merupakan singkatan atau simbol yang
diterapkan pada sekelompok kata-kata - acapkali yang berupa kalimat
atau paragraf dari catatan-catatan lapangan yang ditulis - agar dapat
menghasilkan kata-kata itu. Kode-kode merupakan kategori-kategori.
Kode-kode biasanya dikembangkan dari permasalahan penelitian,
hipotesis, konsep-konsep 'kunci, atau tema-tema yang penting. Kode- '
88
A nalisisData Kualitatif
kode itu adalah peralatan yang mengorganisasi don menyusun kembali'kata-kala sehingga memungkinkan penganalisis dapat menemukan
dengan cepat, menarik, kemudian menggolongkan seluruh bagian yang
berhubungan dengan permasalahan khusus, hipotesis, konsep, atau
tema. Penggolongan menciptakan tempat diadakannya
analisis.
.
Ilustrasi
. Tipe-tipe kode. Misalkan seorang penganalisis tertarik, sebagaimana
kami ketika melakukan kajian mengenai peningkatan sekolah, pada
alasan-alasan mengapa dipilih suatu praktek kependidikan yang baru.
lni mungkin satu-satunya atau salah satu di antara beberapa permasalahan penelitian yang ditentukan dalam sebuah kajian. Peneliti
seperti biasanyaakan
mulai dengan menanyai para iIiforman di"lapangan . penelitian, mengapa mereka atau orang-orang, lainnya
memutuskan. mengadakan uji coba praktek itu. Sebuah penggalan
catatan lapangan mengenai hal itu mungkin seperti ini:
,
Saya menanyainya
apa perlunya program baru ini, dan ia meniawab bahwa
siswa-siswa yang masuk kelas 9 tingkai kemampuannya
dua tahun Iebib rendab daripada tingkat kemampuan,
yang dituntut pada usia itu, dan b~:""a
kurilcuJum lama tidak efektif, MelaIui pengujian (Uji Membaca dati Neison)
diketahui .babwa kemajuan a.lcademik se1ama tabun ajaran sepuluh bulan: siiwa- .
siswa
meningkat lima sampai enam bulan saja. .'
':
'
hanya
89
90
91
tang data apa pun sampai data itu terkumpul, dilihat bagaimana
kumpulan-kumpulan itu berfungsi di dalam konteksnya, dan sudah
dapat menentukan ada berapa jumlah ragamnya. Semua ini secara esensial merupakan pendekatan grounded yang empirik, yang diprakarsai oleh Glaser (1978), dan pendekatan ini banyak dilaksanakan dengan
menggunakan cara seperti yang dikemukakan di atas. Data memperoleh
bentuk yang tepat sesuai dengan kode-kode yang mewakilinya, dan
kita akan mendapatkan lebih ban yak dari kode-kode yang penggunaannya tidak memusingkan daripada kode-generik-untuk-banyakpenggunaan yang dihasilkan dari daftar awal yang siap pakai.!
Penganalisis lebih terbuka wawasannya dan lebih sensitif terhadap
konteks.
Yang ditawarkan di sini yaitu bahwa penggalan-penggalan terdahulu
bisa memiliki kode yang berbeda dengan penggalan-penggalan yang
datang kemudian. Atau, untuk menghindari hal ini, mungkin segala
hal harus dicatat pada saat skerna yang disusun Icbih crnpiris muneu!.
lni berarti bahwa waktu pengkodean lebih mcnycluruh, dan ketidakpastian yang lebih jauh lagi mengenai pertautan kcrangka pengkodean.
Risiko lainnya yaitu bahaya dari penemuan yang begitu banyak pertautannya dengan data selama pengkodean ulang penggalan-penggalan
yang terdahulu ..:.._peninjauan kembali secara restrospektif diperlukan
dalam pekerjaan inL
Pilihan kedua, membagi cara di an tara dua pendekatan itu, yaitu
membuat skema pencatatan umum untuk kode-kode yang bukan
berspesifikasi khusus tetapi menunjuk pada kawasan-kawasan umum
di mana kode-kode harus dikembangkan secara induktif. Lofland
(1971), misalnya, mengemukakan bahwa kode-kode dalam kajian apa
pun bisa berkaitan dengan sejumlah gejala berikut, yang bergerak dari
aras yang paling sempit sampai pada aras yang sangat luas:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
92
sepanjang waktu.
Skema pencatatan lainoya dikemukakan oleh Bogdan dim Biklei
(1982). yang membagi kode-kode dalam car a berikut:
(I) latar/konteks: informasi umum mengenai keadaan ~keUling
(2) pembatasan situasi: bagaimana orang-orang mernbatasi latar lOpik
(3) perspektif: cara-cara berpikir, berorientasi.
,
(4) cara berpikir tentang man usia dan objek: lebih terinci daripada yan:
dikemukakan
di atas
(5) proses: urutan, arus, perubahan-perubahan .waktu
(6) aktivitas: jenis perilaku yang terjadi secara teratur.
Bagan 6a
Ilustrasi Oaf tar Awal Kode
POKOK.POKOK INOVASI
PITUJU
3.1
PI:
PI:
PI:
PI
PI-ORG
3.1.1
3.1.1
PIUBAH/KEL
3.1.4
PIUBAH/ORO
PI PENT
.3.1.5.
3.1.2
PI ..PEGUN PRATEM
3.1.3.3.-4.3.5
PIBANGPRO
3.1.1.3.3.3.3.3 .
KONTEKS EKSTERNAL
KE(PRA)(TEM)
3.2.3.i.3 .
.ICE:
DEMOGRAFI
Dalam wilayah. petsond sekolah
Oi luar wilayah. petsond
nonsekolah
KEOEM
KEDAR-OEM
.3.2.3.3.3.3 .
KELARDUK
3.2.3.3.3.3.4
PERSETUJUAN
Dalarn wilayah. personel sekolah
Oi tuar wllayah. persond
nonsekolah
KE-SETUIU
ICEOARSETUJU
3.2.3.3.3.3.4
3.2.3.3.3.3 .
IKLlM
1CElll
:3.2.3.3.p
KEOARIKL
KELARIKL
.'3.2.~.3.3.3 .
PI:
PI:
PI:
PI:
ICE:
KE:
TUJUAN
ORGANISASI
PERUBAHAN TERSIRAT
KELAS
PERUBAHAN TERSlRAT
ORGANISASI
KEPENTINGAN PENGGUNA
PENILAIAN PENGGUNA
(AWAL)
PENGEMBANGAN PROGRAM
(lv.C)
KELARSETUJU
..
. 3.n.3.3.3.4
.
3:2.3.3.3.3 .
KONTEKSINTERNAL
KJ (PRA) TEM
3.1.3.3.3 .
KI:
KI:
KI:
KI:
KI:
KJKAR
KJNORM
KJRAH
KIPROSEO
3.2:2.3 .. 3.5
3.2.2.3: . q.s
3.2.1
3.1.1.3.l4.3.3.i4
Kl-SUAI
3.2.2
PP
3.2.3.3
KARAKTEJlISTI K
NORMA DAN OTORJTAS
SEJARAH INovASI
PROSEDUR ORGANISASI
KESESUAIAN INOVASI'()R
GANISASI
PROSES PENERIMAAN
KRONOLOGI PERISTIWA
VERSIRESMI
KRONOLOGI PERIS"tIWA
VERSIRAHASIA
01 DALAM/DILUAR
KETERPUSATAN
MOTIF
KECOCOKAN DENOAN
PENOOUNA
RENC"NA
KESI"P"N
PERISTIWA KRITIS
93
PPKRON/UM
3.2.4.3.2.1
PPKRON/UM
PpLAM/LAR
ppPUS
PPMOT
3.2.0.3.1
3.2.2
3.2.6
PP-COK
PPRENC
I'PSIAI'
PPKRIT
3.2.7
3.3.3
3.3.4.3.2.1
3.3.1
3."
TRKRON/' JM
3.4.1.3.4.2.3.4.3
TRKRON/PRI
3.4.1.3.4.2.3.".3
nAWAL
3.4.1.3.".2.3.4.3
TRLAMIN
3.".1
TRPRAIUORG
3.0
TRIKLlORG
3.0
TRKEL
3.4.2
n'K,EP
nMAS
TRKRIT
TREKS
3.4.2.3.4.3
3.".1
3.4.1.3.4.2.3.4.3
3,0
TR-KIRA
3.4.1.3.4.2.3.4.3
nt.RENe
3.4.1.3.".2.3.< .3
KOBA
3.S
KOBA:
KOBA:
KOBASTABIN/KEL
3.S.1
KOBASTAt/PEOUN
3.S.2
KOBA-SILI
KOBA-SIU
KOBASIU
KOBASILI
3.S."
PP:
PP:
PP:
PP:
PP:
PP:
PI':
PP:
KOBA:
KOBA:
KRONOLOGI PERISTIWA
VERSIRESMI
KRONOLOGI PERISTIWA
VERSIRAHASIA
PENGALAMAN PENOOUNA
SAAT AWAL
. PERU BAHAN DALAM
INOVASI
PENGARUH TERHADAP
PRAKTEX ORGANISASIONAL
PENGARUH TERHADAP
IKLlM OROANISASIONAL
PENGARUH TERHADAP
PRAKTEX RUANO KELAS
PENOARUH 'rnRHADAP
KONSTRUK PI!NOOUNA
MASALAH IMPLEMENTASI
PERISTIWA KRITIS
INTERVENSIEKSTERNAL
PENJELASAN 8AOI
TRANSFORMASI
PEMECAHAN MASAL .H
PROGRAM
PEOUN
PEOUNI + .PEOUN/A.TA
PEOUN/A +. A -,
TA+. TAMETA HASIL PENGOUNA
KOBAMETA PEOUN PO$ilif
dan ncplif
KOBAMET A PEOUN/ ... Tuantisipasi dan lidat
leranlisipasi
KOBAMETA PEGUN/A, TA
Kombin ... i (bilamana scsuai)
KOBAMETA PEGUN/A+. A-.
TA+,TA-
3.2.5
94
KOBA:
KOBA:
KOBA:
KOBA:
KOBA:
KOBA:
KOBA:
KOBA:
KOBA:
KOBA:
KOBASAMPING
KOBASAMPINC
KOBASAMPINC
KOBASAMPINC
3.S.S
KOBASTABIN/ORG
3.5.6
KOBASTAB/ORC
3.5.7
KOBA(NST IORO
3.5.8
KOBASILI
KOBASILI
KOBASILI
KOBASILI
3.5.9
ORO
OROI + .ORO/A, TA
ORO/A +, A-.
TA+. TA-
KOBA.META
KOBAMETA
KOBAMETA
KOBAMETA
PENGARUH SAMPINGAN
DAN ORGANlSASIONAL
Posilif dan nel'lif
Tcranlisipasi dan Ilk rerantisipas!
Komblnasi (bilamana sc.suai)
KOBASAMPINC
KOBASAMPINO
KOBA-SAMPINO
KOBA-SAMPINO
ORO
ORG! +.ORO/A. TA
ORG/A+, A-,
TA+, TA-
LOKASI
ATURAN. NORMA
ORIENTASI
TIPE
PENOARUH
PENILAlAN OLEH RESIPIEN
JALINAN
SA:
JARINGAN
ATURAN
POL;' BERULANG
Di daJam silUS
Antanitw
KELOMPOK EXSPLANATORJ
~clil!)
(responden)
3.5.9
ORG
ORGI +. ORG/A, TA
ORG/A+. A-.
TA+, TAKOBALUAS INST/ORG
KOBA-REDUKSI/ORG
3.5.5 (3.5.2)
KOBAINST/KEL
METAHASIL
ORGANISASIONAL
P05ifil dan nelltif
Ter&nlisipasi dan Ilk Icranlisipa.si
Kombinasi (bilaman. scsuai)
PERLUASAN INSTlTUSIONAL
RlIDUKSI ORGANISASIONAL
PEGUN
PEGUNI + PEGUN/A. TA
PECUNIA + , ATA+,TA-
BANTLOK
8ANTATUR
BANT-ORJ
BANT-TIPE
BANT-ARUH
BANT-NlLAI
BANT-JALIN
3.5.9 (3.S.7)
3.5.8
3.S.8
UNTUK EKSTERNAL,
3.6.1
3.6.1
3.6.2
3.6.3
3.6."
3.6.5
3.6.6
SA
SA-RING
SA-ATUR
SA-POL
SAPOLILAM
SA-POLILAR
SA-ElCSPL
SASITtjS-EKSPL
PERTANYAAN
TANYA
TANYA: KJUTAN
TANYA: TEKATEKI
TANVA-!
TANYA-?
N.A
'N:A
N.A
N.A
N.A
.1
N.A
N.A
N.A
N.A
95
bat.asan
(10) metode: permasalahan penelitian yang terkait.
Skema-skema seperti ini akan rnembantu peneliti untuk rnempertimbangkan berbagai kategori di mana kode-kode hams dikembangkan,
setiap penelitian yang mana pun, sudah barang tentu, bisa mernfokuskan pad a beberapa kategori saja.
Merevisi kode. Untuk semua pendekatan pengkodean - diberi
batasan sebelumnya, berpedoman pada skema pencatatan, atau diberi
batasan sesudahnya - kode-kode akan berubah dan berkembang
seirama dengan pengalaman lapangan yang terus berjalan. Para peneliti
dengan menggunakan daftar awal mengetahui bahwa kode-kode akan
berubah; terdapat lebih ban yak kode-kode yang berkembang melebihi
harapan sernula yang sebelumnya kita bayangkan, dan tidakbanyak
peneliti lapangan yang sedemikian bodohnya untuk menghindari dari
kenyataan seperti itu.
Lebih jauh lagi, ada beberapa kode yang tidak jalan, dan yang basi
terbuang, dalam arti tidak ada catatan-catatan lapangan yang sesuai
dengan kode-kode itu, atau cara kodc-kode itu bergerak untuk
memilah-milah gejala bukanlah seperti gejala-gejala yang muncul secara
empiris. Keadaan ini mengbaruskan kita bertindak lebih jauh Lagidalam
menyusun kode atau mengubah aras kode-kode itu.
Sebaliknya, kode-kode lain mungkin tumbuh dengan subur, bahkan
terlalu subur. Terlalu banyak penggalan mendapatkan kode yang sarna
- masalah yang sangat sering terjadi. Keadaan seperti itu mengundang
kita untuk menjabarkan kode ke dalam subkode, yang merupakan tindakan penyelamatan jika memang diperlukan.
Walaupun demikian, kode-kode lain masih tetap akan muneul
selama pengumpulan data. Kode-kode ini mempunyai landasan empiris yang lebih baik dan terutarna memuaskan si peneliti yang telan
menyingkap faktor seternpat yang penting. Kode-kode ini juga
memuaskan para pernbaca, yang melihat bahwa peneliti terbuka untuk menerima hal-hal yang tampak pada situs, lebih daripada sekedar
memaksakan untuk menjadikan data cocok dengan kode-kode yang
telah ada sebelumnya.
Pentingnya Struktur. Meskipun demikian, apakah kode-kode tercipta dan direvisi pada tahap awal atau akhir, pada dasarnya kurang
penting jika dibandingkan dengan pertanyaan apakah kode-kode
memiliki urutan secara konseptual dan struktural. Kode-kodc hendaknya bcrhubungan satu sarna lain dalam pcrtautan secara padu, dan
pcnting untuk bahan kajian; kode-kode itu hendaknya rnenjadi bagian
96
97
P.'lInco"aonl
/>ro$u Imp(~lInl(1$/
Formal
218
akomului
lAl
alokasl
(kanlor
puJal)
311
aklivilas
anuaran
(dacrah)
masa dcpan
359
)02
anuan.n
(sckolah)
pcTmCanaan
369
342
lA3
peoelltian
identlnkasl wrnberdaya
210
inalasi
ahli khosus
ahli (sekolah)
211
bayanpn
128
129
anilek
cakrawala
dewan
penyanlun
(dllCl'ah)
231
2.$1
102
dewan
pmyanlun
(puIat)
ru
127
kelompek
penasihet
118
kepale
119
112
Stlkol:1h BaI1l
pennan
121
122
12.$ JU!U
101 karyawan
As(Nk~k
IUmbcfdaya
hubun,an
mcrci
3SO
)'IlII ~
biban
309
312
248
investesi
241
Iteseltsamaan
cknra
aras tahapan
aluran-aturan
kurikuler
siswa
dasar penJC:iornpekan
siswa
c1isiplin
evaluasi (dan sekolah)
361 jalinan
waktu
anlaroraanisasional
131
130
103
130
seltolah
pendiri
pcndudulc
peneliu- (lain)
120
peneliti
112
131
pen,hubun,
penJual
123
penyoltonl
j)Cl\)'Oltolll
us
IlA
136
126
(fokus)
komunikasi
kooptasl
368
346
229
240
233
(formal)
304 Itomunikui
)oS komuniltasi (informal)
360 konlrol komunikasi
2S<I
232
153
(pUSlt)
(dacrab)
slswa
tim pcnpjar
waltH seriltal
Inll
Massa
pcmbcolultan
pcn;bualan
pcmbullan
kdompolt
ltcbijakan
kcpulusan
kompldcsiw
203
pcnadolaan
konflilc
2.$1
pcQJClolaan
pasti
)'IlIa lidak
352
221
pcreneanun
228
perencanun/jalinan
implemaltasi
media
113
pelaksana
IS1
IS3
pemimpin
pcmimpin
emosional)
opini
(sosio-
2S2
pcrluasan
bcrasam
IS4
pemimpin
(Iu,a,)
242
pcroldtan
lSI
pendukun,
238
ISS
111
perin lara
239
21S
rananpn
ulan,
rcfiekslvilas
pemanfaatan
waklU
pcmbasian
wliayah
320
pcmbalasan
kelompok
341
pcmbatasan
peranan
301
319
pcrndiharaan
batas
321
pengaruh
pcriIaItu
dalam
perjuan,an
pemcrinlahan
luglS
kekuasaan
kelompek
)'aU'
370
344
367
sumbcrdaya
308
kemilraan
pen,crahan
sl,wa
pcnllunaan
ruang
pen88unalln
staf
pcnaumpulan
daialumpan
balik
penjurus.n
suksesi lujuan
201
1InUWI' jawab
34S
siswaI evaluasi
pcn\l&asan
.
2J6
Idtanan peranan
uraian lujuan (basil siswa)
311
371
pcraJatan
sdekli sis
uraian
341
selcksi staf
303
sentlmen
tungan)
lujuan
(keun-
konflik
penaelompokan
310
349
212
214
(informal)
306 pcnaelolaa.a
31S
206
kuriltulum
layanan makenan
layanan pcnoncl si,wa
pcnierahan
208. peo.ipisanmcrai
lA9 peu;.dwalan
,..aklu
1J11 peranc:anpn
156
perenca na
307
314
peopwalan
pcnadolaan
selterj.
inli
evaluator
kclompek
leerahasi .. n
366
34~ keuotun,an
204
246
231
152
106
jalinan komunilas
sckolah
ltallkleristik
slswa
learakteristik
naf
mobilisasl ~ai
model perencana.an
peiatihan
lOS
209
sun
(SA)
Informal
107 anUOta
365
pentahapan
kolcklif
98
Perencsnoan/
Proses Implcmurlasi
Pelaku
21S
3S3
3SS
sWU$!lwp din
lcmoloai (Yana beroricn
lui
DOnWwa)
3S7
316
tujul.ll
(basil WWI)
318
1ujuan
(UuntW1pD)
311
transfonasi
pada aislem)
SESUDAH MENGKODE.
L1HATLAH
PADA DAFrAR
PROSES DANASPEX.
DA (0) P"DA
KATAKATA
KUNCI YANG PALING
PENTING
(MAKSIMUM
'Baai pclaku yana benar-benar
lidak hadir,
1~lapj" di~rbinCQngkQn
dalam
kODIak. berilah
landa
nomornya.
Ir.uruna pada
kata lr.uncinYI.
Bagan 6b menunjukkan petikan dari daftar pembatasan bagi kodekode yang dikemukakan pada Bagan 6a. Pembatasan seperti ini ten:
tu saja akan meningkat/memfokus
lebih jauh lagi pada saat penelitian berjalan. Walaopun demikian, karni ingin menegaskan bahwa
struktur konseptual, baik yang dikhususkan sebelumnya maupun 'yang
berkembang, harus mendasari pembatasan-pembatasan.
Dalam kajian
sekolah baru, kami telah mengembangkan pembatasan-pembatasan
yang agak jelas, operasional, dan dapat digunakan dengan handal.
Tetapi kode-kode itu sebagai suatu keseluruhan mempunyai bentuk
intelektual yang kecil, dan oleh karenanya kurang membawa hasil.
Penamaan kode. Satu saran singkat: Beri sebuah nama pada suatu
kode yang sangat erat kaitannya dengan konsep yang digambarkannya. Bilamana. anda .mempunyai istilah "motivasi," kode yang
diberikan seharusnya MOT dan bukannya. misalnya, AIM atau INS
. (untuk insentif). Janganlah menggunakan angka-angka, misalnya 162,'
29, atau 29A. Rasionalnya, karen seorang penganalisis harus mampu melihat kembali pada konsep asaJnya secepat mungkin, tanpa Iiams
menerjemahkan
kode ke dalam konsep.i. Juga. penting . untuk
diperhatikan ialah bahwa pembaca berikutnya ~ ternan satutim.atau
penganaJisis Icedua - dapat melakukan hal yang sama: " '~'.'"
99
Bagan 6b
Pembatasan Kode-kode yang Dipilih dari Bagan 6a
Dinamika Situs dan Transformasl - TR
Kronologi peristiwa versi
resmi:
TR-KRON/uM
Kronologi
peristiwa versi
rahasia:
TR-KRON/PRI
Emosi, peristiwa, masalah atau Iceprihatinan, penilaian yang dibuat oleh guru dan administrator selama
enam bulan pertama implemc:ntasi.
Indelts diunpalc pelalcsanaan lcesiatan atau program baru pada hubungan norma iastirusi dan hubuogan
J()()
Masalah implement.asi:
TR-MAs
iintuk kodeitu.
. Pengkodean ganda tidak semata-mata menarnbah kejelasan pem-,
batasan, tetapi juga merupakan alat pengecekan reliabilitas yangtepat.
Apakah dua orang pengkode, yang bekerja secara terpisah, sepakat
mengenai luasnya blok data yang dapat dikode? Apakah mereka menggunakan kode yang sarna untuk blok data yang sarna? Jika tidak
sepakat, mereka akan terperosok pada .analisis yang berbeda -.Atau
penganalisis lintas situs yang bekerja sendirian dengan menggunakan
catatan lapangan yang dikode secara aneb oleb para peneliti yang
berbeda segera akan kebingungan.
.
.
Saran yang paling baik eli sini ialah bahwa seluruh anggota tim
penelitian lapangan seyogianya mengkode ..bagian demi bagian, 5 sam- .
pai 10 halarnan gugus catatan-catatan lapangan pertama, kemudian
menelaah isinya. Ketika mengerjakan ini, kita tidak lalu mengharapkan
sejai awal tingkat reliabilitas yang lebih baik daripada 70 persen dengan
menggunakan antarpengkode rum u.s berikut:
.'
, ,
.
';:-,
reliabilitas
jumlah kesepakatan
selurub jumlah kesepakatan
. tambah y~g tidak sepakat
.'.
.....
;', .
':;'.. :.:.": ..
Pafia'
berP.andanicin
':~..
.'
'
'
101
102
kite
."
103
hendaknya dikirimkan secara teratur ke ternpat analisis guna kepentingan alihtulis dan pengkodean. Rencana ini dapat saja menjadi gagaJ
karena timbunan pekerjaan pengkodean dan kelambatan pengetikan,
transkrip, namun pengkodean terus-menerus merupakan rencana yang
benar.
Mengkodekan catatan-catatan lapangan sementara anda masih
daJam proses pengumpulan data akan mengungkap sumber-surnber
bias yang potensiaJ dan nyata, dan secara meny.eluruh, menyusun agenda bagi langkah pengumpulan data berikutnya. Data yang kabur dan
tidak lengkap-dapat dipecahkan kembali pada saat berikutnya.
Yang lebih penting yaitu bahwa oleh karena kekuatan pokok penelitian lapangan terletak pada munculnyapeta peneliti tentang apa yang
terjadi dan faktor penentu yang paling kuat yang akan muncul, maka
peralatan apa pun yang menekankan lebih banyak pembedaan dan integrasi pada peta itu merupakan suatu investasi yang tepat.
Saran
Kode-kode merupakan aJat pemberi label data dan alat kern bali
ke data yang efisien. Kode-kode itu memberi kekuatan dan
mempercepat anaJisis. Untuk menjabarkan dan menggunakan kodekode itu agar sangat rnenguntungkan, kami menawarkan beberapa
petunjuk.
Penciptaan kode sebclum melakukan penelitian lapangan sangatlah
membantu; haJ ini akan mendorong penganalisis untuk secara langsung
mengaitkan permasaJahan penelitian atau minat konseptual dengan
datanya. WaJaupun demikian penganalisis harus siap untuk mengubah
kode bilamana tampak tidak dapat diterapkan, sangat berlebihan,
secara empiris sangat rawan, atau terlaJu abstrak. Seorang peneliti dapat
juga meneliti dengan lebih induktif', menunggu catatan-catatan
lapangan untuk menyarankan label-label yang lebih terarah secara empiris, Bagaimanapun, seorang peneliti tidak harus menunggu terlaJu
lama atau terlaJu sering mengubah kode-kode.
Pastikanlah bahwa seluruh kode tersusun daJam suatu struktur,
bahwa kode-kode itu berkaitan dengan atau berbeda dari yang Jainnya, dalam kerangka penelitian yang bermakna dan layak-kaji.
Janganlah begitu saja menambahkan, rnenggeser , atau membentuk
ulang kode-kode bam.
Usahakan kode-kode secara sernantik terkait dengan istilah yang
ditandainya. Janganlah rnenggunakan angka-angka sebagai kode.
Catatlah
kode-kode
pada lembar kcrtas tersendiri
guna
mernudahkan acuan.
. _.
Batasilah kode-kode secara operasional dan usahakan agar semua
penganalisis memahami pembatasan-pembatasan itu dan mampu 'secara
104
105 .
"waktunya lebih panjang daripada kenyataannya." Sangatlah membantu jika digunakan catatan tepi (libat Kotak II.B.b) tentang jenis
yang sedang atau menarik dan bukan sekedar penjajagan penerapan
kode-kode yang membosankan. Kadang-kadang beralih pada tugas
yang saling berhubungan, seperti berargumentasi dengan pengkode Lain,
menulis memo (Iihat Bagian III.D), atau menulis catatan-catatan mengenai apa yang harus dicari pada kunjungan situs berikutnya, juga
dapat membantu.
III.B.a
Catatan Reflektif
Catatan-catatan
lapangan yang masih kasar (coretan dan catatan
yang ada dalam catatan anda pada saat anda mengamati suatu situasi
atau berbicara
dengan
seseorang)
sebagaimana
yang telah
dikernukakan, harus dialihkan ke dalam bentuk tulisan, suatu alih tulis
yang dapat dibaca dengan jelas oleh siapa saja.
Saat mengerjakan pencatatan, baik diketik atau didiktekan, godaannya yaitu terus bekerja sepanjang waktu, mengubah catatancatatan ke dalam suatu bentuk laporan yang terpadu. Godaan-godaan
seperti itu menghilangkan sumber yang penting, yaitu: refleksi-refleksi
dan komentar peneliti lapangan terhadap isu-isu yang muncul selama
proses pengkodean.
Saar suatu penulisan sedang dikerjakan, refleksi dari beberapa haJ
biasanya menerobos ke alam sadar, misalnya:
Ketika hal scperti ini muncul dalam pikiran anda, sangatlah tepat untuk segera memasukkannya langsung ke dalam tulisan. Aturan yang
tepat adalah menandai catatan itu dengan tanda kurung ganda, untuk menandakan bahwa catatan itu tatanan yang berbeda dengan data
yang diberi komentar. Pada Kotak I1I.B.a dikemukakan beberapa contoh mengenai ini bagi pembaca-pernbaca lain. Catatan sepcrti itu
menambah makna yang substansial. Dan biasanya, itu semua
merupakan alar bantu selama pengkodean, karena sering mengarah
pad a permasalahan yang lebih dalam dan mendasar yang pantas men("
......
"
.......
......
_----..,.
106
Kotak
Ill.Bra
107
DI.B.c
Menyimpan
dan Mendapatkan
Kembali
Teks
108
Kotak II1.B.b
J\'?
I'
~\ff'
Catalan
Pinggir:
Contoh
filJflJ
Terkadang
-rr~y~.
sini
kali
bisa
nya
bali,
109
110
yang dikumpulkan
membengkak.
Cara yang tepat untuk
menyirnpan dan memperoleh kembali leks dengan cepat adalah menggunakan
komputer. Werner (1982) mengemukakan
bahwa penggunaan
kornputer mikro untuk rnencatat dan mengkode catatan-catatan
lapangan
secara langsung di lapangan benar-benar
praktis. Tentang berbagai
pendekatan
yang menggunakan
komputer untuk menyimpan
dan
memperoleh
kembali leks dapat dilihat pada kumpulan
artikel yang
cukup berbobot, yang disunting oleh Conrad dan Reinharz (1984), Palton (1980, him. 301 - 302), Dow (1982), scrta Sproull dan Sproull
(1982), dengan pengolahan
program TEXTAN
yang juga mernpermudah penganalisisan
leks baris dcmi baris. Scdangkan
untuk rembahasan
yang baik mcngcnai satu pencrapan
penyimpanan
dan
perolehan kembali data yang diprogram
rnelalui komputer
dalarn
cakupan yang luas, lihat Stern (1977) dan Yates (1977).
Masalah utarna yang harus kita hindari pada waktu pengembangan
suatu pendekatan
yang 'rnenggunakan program kornputer adalah (a)
menjadi berbelit-belit misalnya - menempatkan
penggalan kode-kodc
bcrganda dan kompleks, hanya karena rncndaparkannya kcmbali kodc
kodc itu mcnjadi dcmikian
mudah, dan lupa bahwa hal ini makan
waktu pengkodean
yang banyak, dan (b) terlalu rinci dan membuang
peranan kontcks. Kauri t clah mclihat , misulnya suatu program Y.ll1g
menghasilkan
sepcrti ini kctika diminta untuk memperoleh
kembali
baris-baris kala "kepala sekolah,'
keluar dengan posisi kala sebagai
berikut:
622 KEPALA SEKOLAHNYA
YAITU JOHN NEUMANN.
BUKAN OIA
673 KEP ALA SEKOLAH TET AP OIAM, TET API SAY A TIDAK
Y AKIN SEPERTI
ITU
SOl KEPALA
SEKOLAH
SECARA
LUAS
DIANGGAP
SEBAGAI
PEMBERI
DUKUNGAN
PADA
USAHA
ITU
TETAPI
998 KEPALA SEKOLAH TINGGAL OI KANTOR, HAL YANG
TIDAK PERNAH
TAMP AK BEGITU
443 KELOMPOK
YANG BERTUGAS
SEPAKA T BAHW A
KEPALA SEKOLAH
AKAN IKUT
999 DAN APA PUN YANG AKAN TERJADI
THOMPSON
SEBAGAI KEPALA SEKOLAH
MUNGKlN
~'Il
Hasil saringan ini ialah bahwa kita tidak akan pernah dapat mernahami semantiknya,
apalagi konteks peristiwa yang menyebabkan
kala yang diperoleh kembali muncul.
Penyebaran
komputer-mikro
yang demikian cepal dan perangkat
lunak "word processing"
yang terkait menjurus ke keputusan langkah
III
selanjutnya dalam kemampuan menyimpan dan memperoleh teks kembali (belum lagi anaJisis); siapa saja yang merencanakan suatu kajian
lapangan hendaknya secara seksarna memperhatikan apa yang tersedia
sebelum rnenentukan kartu-kartu dan berkas-berkas arsip.
Pembuatan indeks. Levine (1982) menjelaskan bahwa "pembuatan indeks" merupakan istilah generik, yang meliputi tiga proses yaitu
(a) membatasi kategori-kategori yang jelas (kode-kode), (b) menyusun
kode-kode ini ke dalam suatu struktur dengan rnenggunakan "bahasa
indeks," dan (c) menempatkan kode-kode itu pada tempat yang tepat
sesuai dengan dasar datanya. Dengan demikian, "pembuatan indeks"
merupakan inti kegiatao penyimpanan dan perolehan kembali teks;
sistem pembulatan indeks yang rapi dan teratur memerlukan pemikiran
dan mcmberi pula hasil yang bagus, tetapi harus hati-hati jika hendak meringkas data, penyajian, dan penarikan kcsimpulan.
Untuk menghindari kekaburan semantik, marilah kita mengarahkan
pikiran scbentar pada daftar isi, yang juga disebut "indeks." Di situ
kami perlihatkan hanya daftar ternpat-tempat di mana dapat diternukan
data potongan yang khusus. Daftar seperti itu sci ring merupakan satu
bagian yang berguna dari keseluruhan sistcm "pembuatan indeks."
Umparnanya, kartu-kartufile dapat disiapkan, satu untuk setiap kode.
Setiap kartu memiliki catatan untuk setiap kcjadian dari penggalan
kode dalam catatan-catatan
lapangan, dan terdapat pula nomor
halaman serta nomor baris (hal ini memerlukan penggunaan kertas
yang belum bernomor). Untuk pencarian ketcrangan memang agak
lambat .dengani cara ini, penggunaannya yang terbaik ialah untuk
pokok-pokok data keeil. Sementara peneliti menambahkan indeks pada
bagian rnuka tiap bidang yang penting dari catatan lapangan (Dobbert, 1982).
Daftar isi tentu saja dengan mudah danat dibuat melalui 'programprogram komputer mikro yang tersedia (misalnya, GETSTUD. BAS;
W.A. Firestone, komunikasi pribadi, 1983), yang dapat membantu
melengkapi catatan lapangan.
m,c
Masalah Ana/isis
Dengan mengetahui seperangkat kode yang jelas dan masuk akal
dan kejadian-kejadian yang digambarkan dalarn catatan lapangan,
bagaimana peneliti dapat bergerak pada aras kedua yang lcbih umum,
yang barangkali lebih bersifat menjelaskan? Memberi nama atau mengelompokkan seperti yang biasanya kita lakukan tidaklah cukup. Kita
perlu memahamipola-pola, terjadinya pengulangan-pengulangan,
dan
112
AIII1/isis
Data Kualitati'
llustrasi
Empat fungsi itu dapat dijelaskan ketika kita membahas bagaimana
kode-kode
pola itu dimunculkan,
bagairnana
bentuknya,
dan
bagaimana
peneliti lapangan menggunakan
fungsi-fungsi
itu pada
waktu pelaksanaan
pengumpulan
data.
J 13
Seperti apa wujud kode po/a itu. Kode pol a biasanya berkisar pada
empat ringkasan, yang acapkali saling berhubungan,
yaitu: tema,
sebab/penjelasan, hubungan antara orang, dan konsep yang lebih teoretis. Di bawah ini ada beberapa contoh yang diambil dari satu penelitian baru-baru ini, dengan kode-kode yang ditulis dalam huruf besar.
Tema:
POL (pola): Seluruh pcnyelia (supervisor) tarnpak berlaku baik, kebapakan
ketika berbicara tentang para karyawan (star "saya," orang-orang "saya,"
pegawai muda "saya"), tetapi para karyawan mengambiJ ungkapan yan~
J 14
"pimpinan").
ATUR: Anda tidak
berbicara
sungguh-sungguh
"orang
tentang
aras,"
masalah atau
siswa-siswa
Sebab/Penjelasan:
EKSPL unsur peranan berganda dari "guru yang suka membantu"
kelas
rarnpaknya
mcnjadi
pekerjaan
dan ternpat,
ber-
dukungan-dan-uang:
A. Becker, P. Har-
V. Wales.
Konstruk Teoretis:
PSD (proses sosial dasar seperti dikemukakan
1J 5
hal itu
isi dan
ATUR: INF-Aturan-aturan
tentang perilaku informan.
ATUR: UM-Aturan-aturantentang
perilaku dalam law 'umum.
ATUR: KERJA-Aturan-atufan yang ri~ci teatang bagaimana,tugas kerja for- .
mal harus dilaksanakan.
.
Saran
Pengkodean pola penting sekali untuk langkah berikutnya di atas
(atau di bawah) pasang surut dan arus yang cepat peristiwa-peristiwa
dalam situs. Itu seharusnya secara teratur dilakukan ketika gugusan
awal dan kode-kode aras pertama sedang diterapkan.
Hindarilah pemaksaan penggunaan kode-kode pola, dengan
berpura-pura bahwa oleh karena kode-kode pola itu kode aras-meta
pada prinsipnya dapat diterapkan pada setiap penggal data yang telah
siap dengan kode aras pertama.
Berapa jumlah kode pola, dan kapan dilakukan? Ini sebagian besar
merupakan persoalan gaya analitis. Beberapa penganalisis merupakan
pengkode pola yang terpancang kaku, sementara yang lainnya lebih
berhati-hati. Ada penganalisis yang lebih suka mengembangkan kodekode pola pada saat sangat dini, kemudian memeriksa dan
mengkualifikasi kode-kode itu; ada yang dengan mantap bergerak
secara induktif dan menunggu sampai data cukup terkumpul agar dapat
mendukung suatu pola konstruk yang lebih pasti. Hal yang penting
ialah bahwa kode-kode pola merupakan prasangka: Ada di antaranya
yang berjalan baik, tetap: kebanyakan tidak demikian.
Dengan mernpertimbangkan pengalaman karni baru-baru ini, penganalisis sebuah situs biasanya memulai dengan 3 - 4 kode selama
dilakukan analisis awal, kemudian meluaskan kode-kode itu sampai
sejumlah satu lusin, dan akhimya kembali turun sampai tema itu men-
,r----------------------
116
JJ7
menunjukkan bahwa satu serpihan data tcrtentu merupakan suatu contob dati konsep umum.
Ilustrasi
Berikut ini memo yang ditulis waktu kajian peningkatan sekolah,
yang menunjukkan segi-segi pembuatan memo yang berbeda. Kami
akan mengornentarinya berikut ini.
Memo pertama, A, menanggapi memo yang lebih awal dari ternan
sejawat yang menyarankan
konsep dengan "struktur terbuka" dan
disesuaikan dari bidang psikologi kognitif. Perhatikan, bahwa penulis
memo (a) bertujuan menjelaskan gagasan; (b) mengikatnya dengan
informasi dari situs; dan (c) mcmbedakan gagasan itu dari kode-kode
yang telah ada.
A. Tentang "strulttur terbuka" 6 Maret, 1980
Gagasan anda tentang struktur yang dapat bertahan lama (secara khusus
digabungkan
dengan keterarnpilan yang bisa dipelajari, prosedur, dan
scbagainya) pada aras organisasional yang akan rnernberi kemudahan penerimaan inovasi, saya kira, merupakan hal yang bermanfaat. Karni harus mencarinya. Pada Perry-Parkdale demikian banyak program pernerintah yang
konsepnya jelas-jelas ada pada aras daerah, sekurang-kurangnya untuk meraih
dana. Pada aras pembangunan terdapat pengalaman terdahulu dengan
program-program
pengalaman kerja. program-program
peragaan, dan
sebagainya.
"
19/3/80
Mengenalkan program baru yang tidak syak lagi mendorong adanya proses
perbandingan, khususnya perbandingan-untuk-alternatif (Iihat FACILE dan
SCORE ON). Hanya ingin menentukan tempat untuk gagasan ini-akan
banyak bermunculan.
Memo C eli bawah ini, agak lebih teliti, pembahasan terpadu, mengumpulkan data bersama dari banyak situs dan merumuskan kernbali data itu eli seputar persoalan pola-pola karier. Memo C muncul
118
2212/80
Dalam ani umum, orang-orang yang sedang melakukan inovasi dalam keadaan
transisi; mereka berada dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya
lewat proyek . . .
Ke mana seharusnya orang-orang beranjak? Mereka bisa beranjak
-ke alas: dari ruang kelas menuju peran administratif atau supervisi atau
ke bidang adrninistrasi yang lebih tinggi. Inovasi merupakan gerakan yang
lebih cepat daripada menunggu orang lain bergerak rnaju atau kembali pada
suatu derajat, Hal itu menempatkan anda pada jarak penglihatan dan
penernpatan yang baik, Jika hal itu dilembagakan, anda terlembaga dengannya dalam peran baru. Hal itu juga, lebih halus dibandingkan dengan
memperoleh promosi dcngan rnelangkahi atasan anda lebih mudah dirasakan daripada harus pindah untuk naik pangkat.
-ke luar:dari tugas mengajar dengan mencari keringanan pada pekerjaan parr-time atau pekerjaan yang lebih longgar. Proyek ini cenderung
menjadi marginal. terkelola secara longgar (walaupun proyek Tindaie berjalan sebaliknya), transisi dengan mudah. Ini juga memungkinkan bagi
perubahan urutan, sebagaimana dalam pola ke atas-dan-ke-luarnya Cary
yang mungkin karena mengikuti Plummet.
=kedalam: program-program remedial kurang terpilih terhadap mandat
resmi. Program remedial memberi peluang pada layanan umum seperti pendidikan bagi orang-orang yang berlatar-belakang berantakan. Guru bantu
dapat memperoleh kedudukan menjadi guru yang berakta: orang-orang
dari bidang bisnis atau seni dapat rnasuk menjadi golongan marginal atau
dunia eksperimental dan secara bertahap beralih ke dalamjabatan perananyang lebih resmi.
Pada situs "saya," inovasi melayani tujuan dua orang guru yang beralih ke
dalarn peran penyelia ("guru bantu"). Seorang sekarang telah menjadi koordinator Gelar I. Administrator pada situs ini (Masepa) sekarang kedudukannya mantap dan siap untuk promosi, karena ia telah berhasil (telah ditugaskan
ECRi). Oi Banestown, guru bantu beralih toke dalam;" guru laboraiorium
kepala rnelakukan apayang dilakukan oleh guru Mas<.'padengan Gelar I: Ia
memperoleh paroan yang lain dari pekerjaannya dalarn sektor yang sama,
Dengan cara demikian dijadikan "spesialis" dan siap untuk pindah "ke atas"
seperti pembinanya, yaitu penyelia merubaca meningkat ke "alas," ke dalarn
.POSadministrasi yang lebih tinsgi. Guru laboratorium la.innya pindah (kernbali) toke dalam" dan tidak-mengajar dengan ked:.adukan part-time.
Semuanya ini sangat tentatif, tapi hal itu bisa membuat kita memfokus pada
dimensi ini, yang secara tidak terikat scdang disarnpaikan oleh 2 - 3 orang dari
kami. Terutama pantas untuk tetnp melacak: arab, seperti yalll kami catat dan
beri kode, tentaog darimana orang-orang ctaUUlg dan dl mana mereka, atau
119
mereka diperkirakan mau rnelangkah ke mana. Saran saja ialah menuju setiap
informan:
-sedilcit lebih Iangsung. mengapa ia mdakukan ini, dalam arti peranan dan
j)CTUbahan peranan.
-apa
yang diharapkan
hendak dilakukan dalam waktu 2 - 3 tahun.
-bilamana
ia merasakan berada dalam suatu masa transisi.
"kasus
mukjizat
It
19 Maret 1980
Sekarang kami telah melihat beberapa kali ten tang eerita anak itu
rnungkin, prestasi, rendah, dan sebagainya) yang diubah oleh program
lebih baik dalam suatu cara yang ajaib (misalnya: kunjungan
Masepa
Mungk:in ada semacam harapan yang suei: Keajaiban-keajaiban
program
menciptakan pengkaidahan.
Cerita-eerita kcberhasilan
mengenai hasil
ram merupakan suatu bcntuk pcngabsahan yang prirnitif. Meneerilakan
tang keberhasilan dengan frekuensi yang tinggi mungkin menunjuk:kan
tidak aman yang mendasarkan tentang goyah atau rendahnya program di
sekolah atau kurikulumnya.
(tidak
agar
I).
akan
progtenrasa
dalam
star.
E. "Peristiwa
barometrik
" 19 Maret
1980
Kami kadang-kadang
dapat melihat peru bah an yang jelas/dapat
diidcntifikasikan dalam kondisi (iklim) sistem itu. Ini rnengingatkan.karni
pad a istilah
Lewis- tentang "wilayah ketidakpastian,
ketidakstabilan
atau konsep Redel
tentang "dinamika peristiwa fokus. " Peristiwa itu memiliki sifat membentuk
masa depan. Sesudah itu semuanya tidak sama; kedudukan sistem akan menjadi berbeda. Atau hal itu akan menuju ke suatu tahapan pengembangan
baru.
Peristiwa-peristiwa
adalah "pembuka
dalam pendahuluan"
dan memenuhi
fungsi jalinan (transisional) pada waktunya nanti.
It
Mengembalikan
barornetrik
4/4/80
120
Saya kira gagasan itu sangat tepat, Bcnar sekati bahwa memang ada perubahan
Ix:'al xcxudahuya dakuu hdX:lap .. vektor dari subsistent. Kode PP-KRIT dun
TRKRIT
mernbantu
melancarkan
hal ini. Kami dapar bertahan
pad a
pendekatan diakronis, sekalipun sambil melaksanakan beberapa perbandingan
lintas-bagian.
Memo dapat juga ditu'is (1) pada apa yang menimbulkan Landa
tanya atau yang tidak terduga tentang suatu situs; (2) sebagai hipotesis
pengganti d~am menanggapi memo orang lain; (3) untuk mengusulkan
kode pola baru yang khusus; (4) untuk mengintegrasikan
segugus
catatan pinggir atau reflektif yang telah dibuat berdasarkan catatan
lapangan tertulis; (5) manakala si penganalisis tidak mempunyai suatu
konsep jelas daJam pikirannya, tetapi terus saja berusaha keras untuk menjelaskannya; (6) sekitar metafora umum yang menyusun observasi tersendiri (lihat Bagian VILA.S).
Dapat juga terjadi adanya tipe memo yang berbeda untuk tabapan
kajian yang berbeda. Misalnya, Lee dan kawan-kawan. (1981: B43)
telah menggambarkan penggunaan memo "jurnal wawasan" - satu
halaman atau kurang, mungkin disimpan dalam kartu format-arsip
- untuk tahapan kajian yang datang kemudian, ketika orang secara
J2J
Saran
Sekali lagi kami mengacu pada Glaser (1978: 83 - 92). Saran kami
merupakan perpaduan dari pengalarriannya
dengan pengalaman
karni
sendiri.
. (1) Senantiasa berilah prioritas untuk membuat memo. Bilamana
ada gaga san muncul, HENTIKANLAH
apa pun yang sedang anda
lakukan dan tulislah memo. Tulislah itu: tidak usah menghiraukan
susunannya walau tidak seindah prosa atau bahkan tidak baik susunan
tata bahasanya.
Libatkan renungan anda seluruhnya, bahkan hal-hal
yang terselubung dan samar. Berikan keleluasaan pada anda sendiri
untuk berpikir bebas. Jangan melakukan sensor terhadap diri sendiri.
(2) Membuat memo harus mulai segera setelah data lapangan pertarna mulai muncul, dan biasanya terus berlanjut sampai teks laporan
final. Sepcrti halnya kode-kode yang sebaiknya harus sudah agak mantap pad a pertengahan
atau dua pertiga dad scluruh langkah pengumpulan nata, konsep-konsep
dasar yang dirujuk oleh memo kemudian
atau segera sesudah itu mulai jelas pad a saat si penganalisis rnendekati
apa yang disebut oleh Glaser "kejenuhan"
(bukan penjelasan data yang
signifikansinya
baru). Membuat
memo benar-benar
memberi sumbangan pada pengembangan/perbaikan
sistern pengkodean.
(3) Usahakan agar memo "bisa beragam."
Berilah judul memo
itu dengan konsep dasar, dan tandai atau garisbawahi konsep-konsep
lain yang dibahas selama pembentukan
teks pad a memo. Seperti data
yang dikode, data dapat disimpan dan dicari dengan menggunakan
bermacam ragam metode (lihat Bagian Il.B.c).
(4) Sekali lagi, memo-memo
adalah berkenaan
dengan gagasan.
Sekedar rnenceritakan contoh-contoh
data tidaklah cukup. Data harus
dirujuk , tetapi persoalannya
menempatkan
data itu -dalam kerangka
konseptual
yang lebih luas/lebih
dalam/lebih
tinggi.
(5) Menulis memo menyenangkan.
Perhatikanlah
waktu agar
rnerasa senang dalam proyek.
122
penarikan kesimpulan,
Ill.D.I
pengujian kesimpulan,
Meogembaogkan Proposisi
Anahsts
Sc/(//lIU
Pengumpulan Data
123
(5) Langkah berikutnya adalah verifikasi. Pcnganalisis mengernbangkan sebuah daftar draft usulan dari 250 kartu itu untuk ditelaah
peneliti lapangan. Contoh:
Darnpak terbesar dari hukum
tugas baru untuk yang tua.
Usulan itu didaftar dalam tahapan yang tersusun di bawah setiap judul dari yang 21 judul itu.
(6) Para peneliti lapangan menguji daftar proposisi (33 halaman),
dengan mengomentari betapa benarnya sctiap proposisi itu, kondisi
atau persyaratan apa yang perlu ditambahkan, dan rnenyatakan "tidak tahu" atau "tidak dapat diterapkan"
jika perlu. Ini dilakukan
pada dasar situs-derni-situs, yang menghasilkan 22 laporan untuk setiap 21 kategori.
(7) Staf penganalisis menu tis laporan tcmuan untuk masing-masing
dari 21 kategori itu, dengan hanya menggunakan situs bilamana relevan dan data valid tersedia, dan membuang tcmuan yang memusingkan atau mcmbingungkan. Mcrcka mengccck kembali daftar kedudukan semula dan karakteristik situs untuk penjelasan lebih jauh, dan
juga rnencatat penjelasan-penjelasan
yang muncul pada waktu langkah final.
Ilustrasi Stearn dan kawan-kawan merupakan sebuah contoh yang
baik dari pendekatan .induktif menuju pcngembangan proposisi dengan usaha perlindungan terhadap tindakan rnengakhiri sebelum waktunya atau tidak sah. WaJaupun rnereka dihadapkan dengan dasar data
yang sangat luas, pendekatan itu tentu saja dapat digunakan pada aras
apa pun, sampai pada kasus individual.
Karni juga harus mencatat bahwa proposisi dapat juga dipraspesifikasi lebih tajarn mengcnai bentuknya (bukan isinya), Misalnya, proposisi dapat dibuat dcngan cara bcrikut:
X ada (karen a suatu perangkat pelaku, situs, dan sebagainya
yang khusus), atau
X ada k ..rena ... , at au
Dengan adanya X, rnaka akan diikuti adanya Y. (" Jika ... maka
... "), atau
X perlu 'tetapi tidak cukup bagi ter iadinya Y, ataupun
X menyebabkan Y.
124
125
_
_
_
Kehadiran Pertemuan
I. TEMA UTAMA.
KESAN, PERNYATMN
RINGKASAN
tentang apa yang terjadi dalarn situs. Komentar-komentar
rnengenai kedudukan perencanaan/sistem
implementasi secara umum.
2. PENJELASAN,
SPEKULASI. HIPOTESIS tentang apa
yang terjadi dalam situs.
3. PENJELASAN ALTERNATIF. LAPORAN MINORITAS.
KETIDAKSEPAKA TAN tentang apa yang terjadi dalam
situs.
4. LANGKA'~ SELANJUTNY A BAGI PENGUMPULAN
DATA: masalah lanjutan, tindakan khusus, tujuan umum
yang harus ditempuh oleh penelitian lapangan.
5. IMPLlKASI untuk PERBAlKAN, PEMBARUAN SKEMA
PENGKODEAN.
--------
126
untuk mengarah-
Hal apa yang menimbulkan tanda tanya. aneh, atau tidak diharapkan di sekitar peristiwa SilUSbaru-baru ini?
Apa kedudukan laporan kami berkaitan dengan beragam orang dalarn
peranan kunci?
AnaJisis tambahan apa yang leita perlukan dari data yang ada
untuk memahami situs lebih baik lagi?
Dalam hal apakah situs pada segi ini yang pasti tidak benar?
Apa yang mungkin akan terjadi di situs setelahbeberapa hari/minggu
kemudian?
Itu adalah contoh-contoh isi bebas: masalah-masalah penelitian untuk kajian macam apa pun dapat juga mengembangkan persoalanpersoalan tarnbahan yang nyata yang dapat masuk pada bentuk pertemuan analisis situs (misalnya, "Apakah hasil dari arus inovasi yang
bisa dilihat sekarang? ," "Bagaimana program itu mantap secara politis?'" "Pada aras apakah keterlibatan orang tua berada?" "Jalur
utama alih informasinya apa?").
.
. Catalan-catalan dari pertemuan analisis situs, demikian pembimbingan langkah khas berikutnya daJam pengumpulan data, dapat diulang sesudah satu atau dua putaran pengumpulan data berikutnya
127
Bagan 8
Format Analisis Situs: Peragaan dcngan Data
J.
2:
PENJELASAN,
SPEKULASI,
HlPOTESIS
tentang spa yang terjadi dalam situs.
J. "Efisiensi"
Ed membamu kelancaran.
2. Orang tahu slaps yang akan membamu.
3. Banyak guru adalah wten
pend. dan perc:aya kepadanya.
4. Semuanya tidak diciptakan oleh orang luar.
S. Sikap guru mungkin bcrkaitan dengan konsep "kemungkinan
gerak mundur."
6. Kepala sekolah cukup baik mengenal guru-guru uruuk disusun dalam tim yang rnengimplementasikan
konsep ruang terbuka. Juga mengirimkan
guru-guru yang selalu berkeluh kc:sah ke sekolah lain.
1_ Kepala sekolah menaruh hormat pada guru, svngguhpun
selarna perencanaan
nistratif guru-guru diperlakukan
sepeni kerbau dicocok hidung.
admi-
3.
PENJELASANALTERNATIF,
LAPORAN KECIL, KETIDAKSEPAKATANtentang
apa yang terjadi dalam situs.
J. Barangkali larihan dan pengaJaman guru-guru yang banyak di masa lalu, sehingga
profesionalisasi
mereka membuat irnplementasi
berjalan lanear.
2. lumlah staf pengajar Ed tclah berlipat; banyak terdapat orang baru. lru mungkin
meningkatkan
kctidakpastian
yang menyangkut
tidal: ndnnya pcrsiapan,
4.
LANGKAH SELANJUTNYA
BAGI PENGUMPULAN
DATA: Masalah lanjutan, tindakan khusus, tujuan umum yang harus diambil oleh penelitian lapangan.
I. Mcnanyai Ed teruang Janet, bagaimana ia rncnycsuaikan
diri. Dapnrknn informasi
mengenai dia.
2. Perlu waklu untuk berbicara dengan guru-guru. tidal: hanya mengobservasi pada wakIII mulainyll.
Guru-guru munttkin risau, melcbihi ara y;lIljt tlilunjllkkon
olch penarnpilan "profesional"
mereka,
3. Dapat atau adakah k.csc<linnn Ken membcri bantuan teknis pada guru-guru?
4. Apa yang terjadi
pada I' -rremuan
sraf pcngajar
kcmarin?
/28
di musim panas, keputusan perencanaan, dan sebagainya yang mendahului SUI memulai.
6. Menanyai lokoh kunci: Apa harapan Anda mengenai leeadaan seleolah menghadapi
hari Natal? Menjelang bulan Juni? lndikator-indikaror apa yang mungldn mereka gunakan mengenai kerja sama yang baik di antara guru-guru? Humanisasi mengajar?
5. Implikasi bagi PERBAlKAN, PEMBARUAN SKEMA PENGKODEAN.
I. Mempenimbangkan untuk menambah kode penduleung.
2. Hal-hal mengenai rasa langgung jawab atau rasa memiliki inovasi dari para guru.
3. Menggunalean suatu kode pola untuk gagasan "kcmungkinan gerak mundur," yang
tampaknya benar-benar menjadi kunci.
4. Kode-kode leami mengcnai "jalinan implementasi-perencanaan" terlalu rumit: benarbenar mcmcrlukan penyederhanaan,
untuk menegaskan/tidak
menegaskan. Dalam ilustrasi yang telah kami buat temyata bahwa keasyikan Ed dengan persoalan "teknis" dan
sifatnya yang tidak menunjang dianggap oleh guru-guru sebagai berrnanfaat; mereka percaya bahwa mereka diberi banyak kernandirian
profesional, dan mereka menghargai hal itu.
Perternuan-pertemuan
analisis situs dapat juga difokuskan pad a
satu lema dalam satu situs, seperti "pernantapan inovasi" atau memperlakukan tema seperti itu melingkup beberapa situs. Lihat Stiegelbauer, Goldstein, dan Huling (1982) untuk saran-saran lebih lanjut.
Saran
Pertemuan analisis situs merupakan piranti yang baik untuk secara cepat mencari kembali kesan-kesan, dan untuk pembentukan generalisasi eksplanatori dan deskriptif sernentara. Arus tirnbal balik inieraksi ternan sejawat membantu terjadinya kejujuran para peneliti
iapangan. Walaupun demikian, harus tetap hati-hati agar tidak terjerat ke dalam pembuatan generalisasi yang. belum waktunya. Temalema dan saran-saran dari perternuan analisis situs harus selalu dijaga terhadap adanya peristiwa-peristiwa dalam situs, seperti yang dicarat dalam catatan iapangan yang secara teliti diberi kode. Jangan
membiarkan generalisasi atau kesan peneJiti iapangan berjalan begitu
saja tanpa dipertanyakan dan memberi ilustrasi. Nadanya bukan harus semacam bertahan, tetapi bernada skeptis yang bersahabat dan
usaha terciptanya hal yang konkrct dan kejelasan bersama. Harus ada
keseirnbangan an tara perolehan kesempatan yang wajar dengan pengujian hipotesis tandingan dan alternatif. Ringkaslah berkali-kali untuk mengecek saling pengertian.
Jika kelompok staf penelitian lebih dari tiga atau empat orang akan
apabila
seorang
menjadi
129
pem-
RlNGKASAN
SITUS
SEMENT
ARA
Masalah Ana/isis
Para peneliti mempunyai
empat gambaran
buruk yang berulang
tentang 'analisis data. Pada gambaran
buruk yang pertarna, data tidak baik dan tidak dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Gambaran buruk yang kedua, adanya kesalahan pengukuran
yang sistematik (pada umumnya dalam bentuk tanggapan bias) atas ukuran yang
paling penting. Gambaran
buruk yang ketiga, kesirnpulan keluar dari
pengrusakan tcrhadap analisis yang lebih canggih secara berturut-turut
dengan memandangnya
sepele atau remeh (" Anda menghabiskan
uang
S 75.000 untuk mengatakan itu pada kami?"). Pada gambaran buruk
yang terakhir, data menolak analisis, tidak dapat ditelaah, bahkan tidak dimengerti.
Pada peoelitian survei yang konvensional,
gambaran
buruk ini
mungkio terwujud demikian /ambat (yaitu sesudah penutupan
pengumpulan data). Hasilnya, ban yak tindakan preventif ditentukan lebih
awal untuk menarik sampel yang tepat, koleksi data dengan instrumentasi
yang bisa dipercaya dan sahih, Pada penelitian kualitatif, gambaran
buruk itu biasanya muncul pada saat-saat awol, dan
penganalisis mengoreksinya
pada pcngumpulan
data lebih lanjut. Namun, masalah-masalah
ini tidak selalu muncul secara spontan; masalah menjadi jelas hanya jika si penganalisis
rnenguji data pada saat
data dikurnpulkan.
Ini semua merupakan
kcresahan mctodologis.
Biasanya scseorang
juga mempunyai
kcresahan yang substantif.
Apa yang scbcgitu jauh
130
sebenarnya terjadi dalam situs? Bagaimana gambaran umumnya? Apakah ada tema dan pola yang muncul?
Pada umumnya pengujian data semen tara dilakukan sambil berjalan atau untuk bebcrapa subgugusan atau data, tetapi bukan untuk
hallainnya, misalnya seperti dalam mengembangkan kode-kode pola
(III.C) atau menulis memo (IlI.D). Penganalisis perlu latihan yang
terpadu dan yang mewajibkannya memeriksa apa yang diketahui dan
seberapa baiknya hal itu dikctahui --:- rnemperbandingkan
temuanternuan utama sampai saat itu, memperkirakan tingkat kepercayaan
yang terdapat pada temuan-temuan itu, serta mendaftar kesenjangan,
reka-reki, dan data yang masih perlu dikumpulkan. Ringkasan situs
sementara melayani tujuan-tujuan ini.
Gambaran Singkat
Ringkasan situs sementara adalah hasil sernentara yang beragarn
panjangnya (antara 10 sampai 25 halaman) yang mensintesiskan apa
yang diketahui peneliti tentang situs, dan menunjukkan apa yang masih
harus dise1idiki. Ringkasan situs sementara meneJaah temuan-temuan,
melihat kualitas data pendukung secara seksama, dan menyebutkan
agenda untuk langkah pengumpulan.data berikutnya, Ringkasan merupakan usaha pertama untuk memperoleh catatan yang terpadu dari
situs.
.
Ilustrasi
Kami telah menggunakan ringkasan scmentara dalam beberapa kajian lapangan. Mengambil satu kajian yang paling akhir, Bagan 9 menunjukkan daftar isi yang diberikan kepada setiap peneliti dalam kajian peningkatan sekolah sebagai garis besar untuk ringkasan situs.
Perlu diketahui bahwa penyusunan bentuk umum seperti ini memungkinkan adanya perbandingan lintas-situs. Pada gilirannya, hal ini dapat membuka kesempatan besar bagi para penganalisis lain untuk kunjungan situs mereka selanjutnya, dan ringkasan sementara tentunya
akan membangkitkan tema dan konsep yang terdapat pada lebih dari
satu situs. Dengan perkataan lain ringkasan sementara merupakan potret pertarna yang dirumuskan pada analisis lintas-situs dan memberi
keuntungan besar pada munculnya variabel-variabel eksplanatori yang
dapat dicek, lebih daripada membangkitkan kekeliruan sesudah ini
(post hoc), seperti yang sering.rnenjadi kasus dalam kegiatan analisis
lintas-situs.
Mengorganisasi ringkasan. Dengan anggapan bahwa kode-kode te-
lah diturunkan dari masalah-masalah penelitian, masuk akal untuk
meninjau tulisan, guna meneari kode-kode utama untuk masing-masing
J 3J
Bagan 9
Garis Besar Ringkasan Situs Sementara: I1ustrasi
Tabel lsi
A.
Situs
1. Geografi, latar
.
2. Demografi masyaraJcat dan daerah
3. Bagan organisasi (rnenunjukkan pelaku-pelaku utama dan hubungan antar mereka)
B.
Kronologi Singkat
I. Penerirnaan program (meliputi gambaran singkat dari inovasi)
2. Perencanaan
(Penggunaan
sebelum keadaan sebenarnya
dan
penerimaan program oleh murid-rnurid)
3. Implementasi hingga saat ini.
C.
Status Permasalahan
Penelitian Sekarang
1. Inovasi (berkenaan dengan seluruh subperrnasalahan:
meringkas apa yang
diketahui saat ini/jilca tidak diketahui, sebutkanlah/jika
menirnbulkan
teka-teki, lukiskan)
.
2. Sekolah sebagai suatu organisasi scsial, praimplernentasi
3. Keputusan penerimaan program
4. Dinamika situs selama implementasiltransformasi
5. Konfigurasi baru/hasil akhir
6. Peranan bimbingan eksternal dan bantuan internal
(fUTUP BAGJAN INI DENGAN DAFT AR HAL-HAL
PASTl/MENIMBULKAN
TEKA-TEKl)
D.
sesudah
YANG TIDAK
Jaringan Sebab-akibat
1. Jaringan grafis dan variabel-variabel,
132
Kotak 1II.F.a
Lembar Laporan Data: Ilustrasi
Perms-
Sumber
5alah.aJt ~al
Pcnclilian
PLI
'1
Kclompok
In(orman
./
P1.2
./
TP
Pl.l.dsl.
Kosong
./.
TP
./
n'
TP
TP
./
./
dala hil3n~
- dala lidak Icnakap
./
Pl.)
Legenda
o :l han- ba han
ullubclakana
/
"
TP
Kelornpok In(orman 2
I
dan selcrulnya
)
TP
TP
.. ./
v'
TP
./
v"
,/
,,'
./
j
..I "
./ - dala len,lap
T.P .
lid"" dapal dipakai
bih senang membaca ulang tulisan-tulisan dengan teliti, kemudian menanggulangi masalah penelitian secara menyeluruh (en bloc). Mereka
kemudian menggunakan kode-kode polo untuk menarik materi sebagai bahan ringkasan. Membuat ringkasan juga dapat menjadi peristiwa untuk menyusun.lembar catatan data (lihat Kotak IIl.F.a).
Menggunakan ringkasan. Penggunaan ringkasan sementara, seperti
yang telah kami kernukakan, mendorong peneliti untuk rnencerna
bahan-bahan yang ada, rnerumuskan penge-tian-pengertian SilUS dengan lebih jelas, serta kritik-diri tentang kelayakan data yang telah dikurnpulkan. lni menggiring pad a pengumpulan data langkah berikutnya, perencanaan, dan biasanya perumusan kembali kode-kode serta
rencana analisis lebih lanjut.
.
Bilamana peneliti tidak bekerja sendirian, tetapi mempunyai ternanternan sejawat yang bckcrja pada situs lain, ringkasan situs sernentara secara kolektif dapat dirasakan manfaatnya. Pertukaran ringkasan situs sernentara di antara para peneliti situs merupakan sarana yang
baik dan yang mernbawa satu sarna lain tetap sejalan. Ringkasan juga rnernunculkan ke perrnukaan kelernahan yang biasanyatampak jelas
oleh pernbaca kedua. Lagi pula, ringkasan juga memberikan kesernpatan yang baik bagi penganalisis mandiri untuk menjadikan konstrukkonstruk rnereka yang muncul atau terna-terna yang berulang dapat
ditelaah lebih kritis, baik oleh rnereka sendiri rnaupun oleh ternan-ternan
sejawatnya. Akhirnya, saling menukar dan pernbahasan ringkasan semen tara rnerupakan obat lintas-situs yang mujarab. Orang-orang dapat menyesuaikan pandangannya yang bekerja sarna dengan lebih baik,
rnengernukakan argumentasi atas dasar keterangan yang terdokumentasi dan saling dimiliki, serta mendapatkan pemecahan alas persoalanpersoalan yang tidak jelas atau kabur yang rnernerlukan penjelasan
kajian secara rnenyeluruh.
J33
Keragaman
/34
tcmau-tcman scjawut .
III.F.a
.....
Mernbuat ringkasan situs sementara juga dapat memberi kesernpatan untuk menyusun lembar catatan data. Lernbaran
itu sekcdar
rnengatur masing-masing masalah penelitian oleh informan atau kelornpok informan. scperti yang ditunjukkan
pada Kotak 1l1.F.a. Seperti
yang ditunjukkan
dalam Icgenda, penganalisis
rnengecek se! bilarnana gugusan data siap di tangan, dengan tujuan akhir rnengisi semua
kotak sel. lni tarnpaknya
bisa makan banyak tenaga, bahkan mungkin bcrlebihan,
tetapi imbalannya
menyenangkan.
Dalam penelitian
lapangan seseorang akan bcgiru cepat kehilangan pandangannya
tentang berapa banyak data, dan data macam apa, yang telah dikurnpulkan dari informan yang berbeda-beda.
Karena data ini seringkali koroboratif - dengan memverifikasi
penjelasan
yang diberikan oleh
orang lain, menguji tesis yang muncul - ketidakhadirannya
lebih serius daripada sckedar "kchilangan
data," seperti halnya dalam penelitian kuantitatif.
Semua itu merupakan
landasan bukti tempat berdirinya bangunan yang harus disusun oleh penganalisis.
Lembar catatan data menyertai pengkodean
subtahapan;
penganalisis rnengecek sci satu dcmi satu sclagi mengkode masing-rnasing
wawancara,
observasi, atau dokumen. Pada akhir pengkodean
suatu
koruak situs tertentu, dapat dilampirkan
fotokopi dari lembar catatan data pad a ringkasan kontak (lILA) dan digunakan
dalam rnerencanakan pengurnpulan data berikutnya.
CATATAN
1. Sudah menjadi tradisi Yling ranjang tentang penggunaan tcto-Ictc yang tersusun baile
sebagai suatu bentuk data. yang lid.11c kami kemball!)lcan dalam buku ini. Untuk laporan
135
masalah-masaJah pcngumpulan data dan analisis Iotografls, lihat Bogdan dan Bilden (1982),
Becker (1978), Wagner (1979), dan Templin (1982). Untuk film dan pita video, lihat ikhtisarmetode yang sangat teliti dengan bibliografi beranotasi yang luas oleh Erickson dan Wilson
(1982).
Demikian pula, data kadang-kadang muncul daIam bcntule gambar yang dibuat oleh
peneliti lapaogan (seperti misalnya denah ruangan). lihat Oagian IV.A untuk pembahasan
lebih lanjut.
Akhirnya, data juga bisa muneul dalam bent uk dokumen yang telah dikumpulkan dari
situs lapangan. Lihat Kotak III.A.a.
2. Untuk pendekatan sistcmatik guna melakukan ini, dengan ilustrasi, lihat juga Turner
(1981).
3. Acuan klasik tentang pendekatan untuk membangun gugusan kode (kategori) yang
sistematik adalah Lazarsfeld dan Barton (1972).
4. Perbedaa.n Q dengan R pertama lealidikemukakan oleh Stephenson (1953). Uotule pembaca yang awam dengan gaga~n ini, scbuah contoh mungkin bisa membantu. Jika orang
mengukur' beberapa slkap yang bcrbeda dalam suatu populasi, katakanlah, mahasiswa, dan
mengkorelasikan ukuran-ukuran sikap iru. ill mungkin mcncmukan bahwa sikap-sikap politik yang leonservatif secara positif agak berhubungan dengan sikap minum biro ltu mungkin yang disebut analisis R.
Dengan rnenggunakan gugusan data yang sarna, orang dupat juga tahu jika terdapat
gerombol atau anggota keluarga siswa. Mungkin akan rernyata siswa terkelornpok dalarn
empat gerombol utama: (a> peminum bir yang konservarif (kclompok yang terbesar): (b)
peminum bir progresif; (c) sarna sekali panlang bir; (d) mereka yang berdiri di tcngah. Itu
bisa menjadi anali~i~ Q.
Kode-kode pola umuk data kualitarif hisli digunakan baik untuk analisis Qalaupun R.
S. Untuk telaah yang baik tentang bagaimana orang-orang berkecenderungan berpegang
teguh pada apa yang mercka percaya, sekalipun berhadapan dengan bukti-bukti yang bertcntangan, lihat Ross dan Lepper (1980): Pcrlakuan skala-pcnuh yang paling balk dibuat
oleh Nisbett dan Ross (1980).