TE 052012
YANU PRAPTO S
TEKNIK
ELEKTRO UNUD
SUBPOKOK BAHASAN
1. Sistem Tenaga Listrik
2. Konsep Induksi Elektromagnetik
3. Dasar-dasar Mesin Listrik
4. Mesin Arus Searah
5. Mesin Arus Bolak-Balik
6. Transformator
Sistem Penilaian
Sistem Penilaian
Absensi
Tugas
MS
UAS
:
:
:
:
Daftar Pustaka
1. Therja, B.L., A Textbook of Technology
2. Hugnes, E., Electrical Technology
3. Kadir, A., Mesin Arus Searah
4. Tata, Theory of Alternating Current, Mc Graw-Hill
5. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik
6. Sen, SK, Rotating Electrical Machinery,
7. Slemon, G.R., A. Straughen, Electrical Machine
8. Krause, P.C., Analysis of Electrical Machinery,
9. Match, L.W.,Electromagnetic and Electrical
Machine, IEP, New York, 1977.
10. Stephen J. Chapman., Electric Machinery and
Power System Fundamentals
Gambar 3. PLTU
Gambar 4. PLTG
Pada rangkaian pertama bahan bakar uranium235 yang diperkaya dan tersusun dalam pipa-pipa
berkelompok, disundut untuk menghasilkan panas
dalam reactor.
Gambar 5. PLTN
Gambar 6. PLTA
MEDAN MAGNET
Apabila sepotong kawat penghantar listrik digerakgerakkan dalam medan magnet, maka dalam kawat
penghantar tersebut akan terbentuk GGL induksi.
B. Hukum Kirchoff 1 :
Jumlah aljabar dari arus listrik pada suatu titik
percabangan selalu sama dengan nol
tentang arus (current law), yang menyatakan bahwa
arus masuk pada satu titik percabangan akan sama
dengan arus yang keluar melalui titik yang sama.
I1
I2
I3
I4
I5
Jadi :
I1
+ (
-I2
I1 + I4
) + (
-I3
I2
) +
I4
I3
I5
-I5
= 0
(2)
Hukum Kirchoff 2 :
Di dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar antara
gaya gerak listrik (ggl) dengan kerugian-kerugian
tegangan selalu sama dengan nol
Menyatakan bahwa jumlah tegangan-tegangan
didalam satu rangkaian tertutup sama dengan 0
(nol).
C. Hukum Lenz
Arah dari arus GGL induksi ialah sedemikian rupa
sehingga melawan arus yang menimbulkannya
Arus induksi yang timbul arahnya sedemikian
sehingga menimbulkan medan magnet induksi yang
melawan arah perubahan medan magnet
D. Hukum Lorentz
Bila penghantar berarus di letakkan di dalam medan
magnet, maka pada penghantar akan timbul gaya
Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami kawat
berarus listrik di dalam medan magnet
(a) Makin besar arus listrik yang mengalir, makin
besar pula gaya yang bekerja dan makin cepat
batang penghantar bergulir.
(b) Bila polaritas sumbu dirubah, maka penghantar
akan bergerak dalam arah yang berlawanan dengan
gerak sebelumnya.
(3)
Hubungan Y (Bintang)
(5)
(6)
VL = 3 (VP)
(7)
(8)
Hubungan delta
(9)
(10)
(12)
Pp = VpIp. cos
(15)
dimana adalah sudut antara arus fase dan
tegangan fase.
Daya yang dihasilkan dalam tiga-fase dalam
hubungan tiga-fase yang seimbang adalah ;
P = 3 Pp = 3 Vp. Ip. cos
(16)
Tetapi dalam hubungan Y
VL
Ip = IL , danVp =
3
3 VLIL cos
(17)
3 VLIL cos
(18)
dimana:
VL = tegangan antar phase =380 (Volt)
I = arus yang mengalir ke beban (Amper)
cos = faktor daya (cos phi)
Contoh soal :
1. Suatu Sistem Tenaga Listrik yang terdiri dari tiga
buah impedansi, mempunyai tahanan 8 ohm dan
reaktansi 6 ohm dihubungkan
a. Secara bintang
b. Secara delta
Tentukan daya yang dipakai pada tiap kasus tsb
diatas bila beban disuplai oleh sumber 400V.
Penyelesaian :
a.
Hub. Bintang
Impedansi, Z = R + jX
= 8 + j6
= 10 ohm
VP = (VL/3)
IP = IL = (400/103) = 40/3
Daya : P = 3 VP IP cos
= 3 VL IL cos
cos = (R/Z)
= 0.8
P = 3. 400. 40/3 0.8 = 12.800 VA
b. Hub. Delta
VL = VP = 400 V
IL = (400/10) = 40 A
IP = 40/3
Daya = 3 VL IL cos
= 3 . 400. 40/3. 0.8
= 12.800 VA
Keterangan gambar
Jangkar dinyatakan berputar kekanan.
Pada saat ini arah arus pada kumparaan A dan B kekanan
sedang pada C kekiri
Keterangan gambar
Arus pada kumparan B = 0, karena kumparan B
dihubungkan singkat oleh segmen komutator.
Arah arus dari kumparan dari gulungan A dan C masih
kekanan dan kekiri.
Keterangan gambar
Pada kedudukan ini arah arus pada kumparan B sudah
berbalik kekiri.
4. Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut:
- Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri
arus.
- Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak
akan dialiri arus.
Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan,
dioda dibagi dalam:
- Half wave rectifier (penyearah setengah
gelombang)
- Full wave rectifier (penyearah satu gelombang
penuh)
(20)
Ea = Vt + Ia Ra
Ia = I L
(22)
(23)
Vt = Ia Ra
(24)
(25)
Ia = Ise = IL
(26)
V t = I f Rf
(27)
Ea = Ia Ra + Vt + Vsi
(28)
Ia = Ish + IL
(29)
(a)
Kompon panjang
Ia = Ise = IL + Ish
Ea = Vt + Ia(Ra + Rse) + Vsi
(30)
(31)
(b)
Kompon pendek
(32)
(33)
Gambar 31. d. Pada beban nol daerah netral magnetik tegak lurus
OB yaitu garis OA. Pada keadaan dibebani, arus
jangkar menimbulkan a searah dengan OA. res
letaknya searah dengan OC
Terjadi Demagnetisasi
Pada tiap perubahan beban daerah netral
magnetik tergeser
Timbul ggl induksi sendiri yang menentang
komutasi arus selama saat-saat hubung pendek,
kumparan yang berkomutasi.
Untuk memberi tenaga pada suatu beban kadangkadang diperlukan kerja pararel dari dua atau lebih
generator.
Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu
dihindari terjadinya beban lebih pada salah satu
mesin.
Kerja pararel generator juga diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi yang besar pada
perusahaan listrik umum yang senantiasa
memerlukan tegangan yang konstan.
Contoh Soal
1.
2.
Penyelesaian
1. IL = 450 A
Vt = 230 volt
Rsh = 50 ohm
Ra = 0.03 ohm
E a = V t + Ia R a
Ia = IL + Ish
Ish = (Vt/Rsh) = 230/50 = 4,6 A
Ia = 450 + 4,6 = 454,6 A
E a = V t + Ia R a
= 230 + 454,6 x 0,03
= 243,6 volt
2. Pout = 36 Kw
Vt = 280 volt
Ea = 290 volt
Ish = 2 A
Ea = Vt + Ia Ra Ra = (Ea Vt)/Ia
Ia = IL + Ish
IL = (36.000/280) = 128,57 A
Ia = (128,57 + 2) A = 130,57 A
Ra = (290 280)/130, 57 = 0,0766 ohm
Rsh = Vt/Ish = 280/2 = 140 ohm
MOTOR DC
A. Pengertian.
Motor Arus Searah (dc) adalah suatu peralatan
yang berfungsi merubah daya listrik menjadi daya
mekanik.
Konstruksi motor arus searah dan generator arus
searah tidak ada perbedaan, jadi pada prinsipnya
motor arus searah dapat digunakan sebagai
generator arus searah demikian juga sebaliknya.
B. Prinsip Kerja.
Kalau sebuah kawat yang sudah dialiri arus
diletakkan antara dua buah kutub magnit (utara
selatan), maka pada kawat itu akan bekerja suatu
gaya yang menggerakkan kawat itu.
Arah gerak kawat itu dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kiri dimana bila tangan kiri dibuka
diletakkan diantara dua kutub, sehingga gaya keluar
dari kutub utara menembus telapak tangan kiri dan
arus didalam kawat mengalir searah dengan arah
jari-jari, maka kawat itu akan mendapatkan gaya
yang arahnya sesuai dengan arah ibu jari (lihat
gambar 33.)
V f = If R f
Ea = Vt - Ia Ra
Ia = IL
(34)
(35)
(37)
(38)
(39)
Ea = Vt - Ia Ra - Vsi
IL = Ish + Ia
(40)
(41)
Ia = Ise
(42)
(43)
IL + Ish + Ise
(44)
IL = Ise = Ia + Ish
(45)
(46)
Contoh Soal
1. Sebuah motor Shunt 100 volt, menarik arus 220 A
Tahanan jangkar dan tahanan medan shunt
masing-masing 0,015 ohm dan 20 ohm
Tentukan : Emf dan daya input yang dihasilkan.
2.
Penyelesaian :
1. Ish = Vt/Rsh = 100/20 = 5 A
Ia = IL Ish = 220 5 = 215 A
E a = V t Ia R a
= 100 (215 x 0,015) = 96,8 V
Pin = Vt x IL
= 100 x 220 = 22.000 W
2. Ea = Vt Ia (R a + Rse)
= 220 40 (0,75) = 190 V
Rugi-rugi daya pada jangkar = Ia2 Ra
= 402 x 0,5
= 800 W
Rugi-rugi daya pada medan seri = Ise2 Rse
= 402 x 0,25
= 400 W
3.
Penyelesaian :
Ea1 = Vt Ia1 (R a + Rse)
= 500 (60 x 0,2) = 488 V (untuk N1 = 400 rpm)
Ea2 = Vt Ia2 (R a + Rse)
= 500 (30 x 0,2) = 494 V
2 = 0,65 1
N2/N1 = Ea2/Ea1 x 1/1
N2/400 = 494/488 x 1/ 0,65 1
= 494/488 x 1/0,65
N2 = (400 x 494)/(488 x 0,65) = 622 rpm
MESIN SINKRON
A. Generator Sinkron
Hampir semua tenaga listrik yang dipergunakan
saat ini bekerja pada sumber tegangan bolak balik
(ac), karenanya, generator ac adalah alat yang
paling penting untuk menghasilkan tenaga listrik.
Generator ac, umumnya disebut alternator,
bervariasi ukurannya sesuai dengan beban yang
akan disuplai.
dinyatakanfedengan
persamaan :
120
(47)
m sin t
(49)
(50)
N2fm
4, 44Nf m
2
(51)
V EA Estat
(54)
Bnet BR BS
(55)
(56)
(61)
(62)
EA
RA jXs
(63)
IA
EA
(64)
RA2 XS2
2
A
2
S
EA
IA
(65)
V,OC
EA
IA
IA
(66)
Penyelesaian :
Tegangan/phasa = 13000/3 = 7505 V
Arus/phasa = (1500x1000)/(3x7505) = 66.62 A
a. P.f = 0.8 lagging
Ea
Ea
VCos IRa 2
VSin IXs
7505x0.8 66.62x0.9 2
7505x0.6 66.62x8 2
= 7882 V
Regulasi tegangan = 7882 7505 x 100% = 5 %
7505
b. Unity p.f
Ea
Ea
VCos IRa 2
VSin IXs 2
= 7584 V
Regulasi tegangan = 7584 7505 x 100% = 1.05 %
7505
Ea
VCos IRa 2
VSin IXs 2
Penyelesaian :
Tegangan phasa = (3000)/3 = 1732 V
Arus phasa
= 1000000 = 192.5 A
3x1732
Emf phasa = (1040)/3 = 600.44 V
Zs = Voc = 600.44
Isc
200
Xs
0.2
= 3 Ohm
3 Ohm
VCos IRa 2
VSin IXs 2
Ea
1732x0.8 192.5x3 2
1732x0.6 192.5x3 2
= 2155 V
Regulasi tegangan = 2155 1732 x 100% = 24.4 %
1732
Bila p.f 0.8 leading, maka
Ea
VCos IRa 2
VSin IXs 2
Ea
B. Motor Sinkron
1. Konsep dasar Motor Sinkron.
Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan
untuk merubah daya listrik menjadi daya mekanik.
Beberapa sifat penting dari motor sinkron :
Putaran tetap, kecepatan sinkron ns = 120f/P.
ER V EA
IA ER / Zs
(63)
(64)
Atau
V EA IAZs
(65)
3VL IL cos
(67)
Pm EAIA cos( )
Pin VI cos
2
Pm IA
RA
(69)
Data-data motor :
Tegangan sistem daya
Motor induksi (beban I)
Motor Induksi (beban II)
Motor sinkron (beban III)
: 480 V
: 100 kW pf = 0.78
lagging
: 200 kW pf = 0.80
lagging
: 150 kW
1 323kVAR
PF cos cos tan 1
cos tan
P
450kW
Ptot
3VL cos
450kW
667A
3( 480V )(0.812)
1 137.2kVAR
cos tan
P
450kW
IL
Ptot
3VL cos
450kW
566A
3( 480V )( 0.957 )
MESIN INDUKSI
1. Konstruksi Motor Induksi.
Konstruksi stator motor induksi sama dengan stator dari
mesin sinkron lainnya hanya konstruksi rotornya saja
yang berbeda.
Ada dua tipe dari rotor motor induksi yaitu :
Rotor sangkar bajing (squirrel cage rotor)
Rotor belitan (wound rotor)
1.
120f
P
(70)
E2( rms )
f2N2 4.44f2N2
2
(71)
(72)
s
s
nslip
nsync
nsync nm
nsync
(73)
(74)
sync m
sync
(75)
(76)
m (1 s) sync
(77)
(78)
(79)
(80)
E20
R2 jX20
R2
E2
2
X2
sE20
R2 2 sX20 2
E20
R2 / s 2
X20 2
(81)
1 s
R2 maka rangkaian
Oleh karena , R2 / s R2
s
(82)
(83)
R2
3I
s
2
2
(84)
(85)
PCONV = PAG
PRCL
R2
= 3I
s
2
2
3I22R 2
(86)
5. Daya yang tersisa dirubah menjadi daya mekanik :
1
3I R2
1
s
2
2
1 s
3I22R2
(87)
PRCL sPAG
(88)
(89)
(90)
B. Torsi
Torsi induksi dinyatakan dengan persamaan :
sE22R2
T k 2
R2 ( sX2 )2
(91)
(92)
R2 = X 2
(93)
R2
X2
(94)
E22 s 2 X2
E22
k
k
2
2
2s X2
2X2
(95)
9. Soal-soal :
1. Sebuah motor induksi 3 phasa, rotor terhubung
bintang,mempunyai impedansi per phasa pada
keadaan diam (0.4 + j4) ohm.
EMF induksi antara cincin-cincin slip pada keadaan
diam adalah 80 volt
Tentukan : (a). Arus rotor pada keadaan diam
(b). Arus rotor bila dijalankan terhubung
singkat dengan slip 0.03
Penyelesaian :
(a). Pada keadaan diam
Tegangan phasa = 80/3 = 46.2 volt
ohm
56160
x100% 94%
60000
b. Motor Kapasitor.
Kapasitor dipasang pada kumparan bantu dengan
maksud diperoleh beda phasa 90 derajat antara arus
kumparan utama (Im) dengan arus kumparan bantu (Ia)
(Ia mendahului Im).