ii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kitab silat ini merupakan rangkaian dari Seri Koass Bego yang memang
ditujukan untuk mahasiswa kurang mampu secara inteligensi (seperti
penulis misalnya). Setiap kitab silat seri Koass Bego tidak ditujukan
untuk tujuan komersial (kecuali buat biaya fotokopi mungkin, buat Mas
Nur bolehlah), hanya untuk membantu pembelajaran dalam tingkatan
klinik.
(Hampir) Koass Bego: Seri Ars Precribendi (Seni Menulis Resep) ditulis
untuk membantu memahami dunia farmasi dan tulis menulis resep
secara singkat, mengingat menulis resep merupakan hal yang krusial di
sebagai seorang dokter. Buku ini secara umum ditujukan untuk semua
golongan mulai dari maba yang baru belajar membaca resep untuk
baksos tingkat I sampai kepada koass yang lupa cara menulis resep
yang benar.
Kitab silat ini hanyalah ringkasan kecil dari ilmu farmasi yang begitu luas
dan dalam. Kitab ini hanya bersifat pengantar, pengingat, ataupun
contekan cepat, dan tidak untuk tinjauan pustaka ilmiah.
Kritik dan saran sangat diharapkan di rodri_chen@yahoo.com.
Selamat Belajar! Semoga menjadi dokter yang baik!
Penulis
*Mas Nur adalah makhluk dengan ilmu silat tertinggi di dunia persilatan FKUI, namun
menyamar menjadi tukang fotokopi di Kuil Salin Sinar di Lembah Histologi.
iii
iv
I. RESEP
BENTUK RESEP
Resep Rumah Sakit
RS Khusus Euthanasia dan Aborsi
Mors Felix
Jl. Sentosa No. 413
Jakarta Pusat DKI Jakarta 12345
Telp. (021) 5550666
Dokter : dr. Rodri Tanoto
30 Februari 2011
Bagian : Poliklinik
Dept. : Euthanasia
Resep Pribadi
Prescriptio
Subscriptio
Pro.
: Tn. Kunyuk
Umur
: 97 tahun
Alamat : Jl. Tengkorak No. 12 Jakpus
Signatura
Quisquiliae
Apotek
Jl. Dusta No. 666 Jakpus
Apt. Rudy Tanoto SIPA. 666.666.666
No. 001
31 Februari 2011
Nama: Tn. Kunyuk
tablet/kapsul
kali sehari
bungkus
sendok makan/teh
Paraf
DAFTAR SINGKATAN
Daftar singkatan di sini hanyalah yang paling umum dipakai, untuk data
yang lebih lengkap dapat membuka buku Ars Prescribendi Resep yang
Rasional Jilid 1 karangan Prof. Nanizar Zaman-Joenoes, Pharm. D.,
yang pada Edisi 2 terdapat pada halaman 16-20 atau halaman situs
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_abbreviations_used_in_medical_pres
criptions.
Bentuk Sediaan
emuls.
emulsum
inj.
injectio
sol
solutio
susp.
suspensio
syr.
syrupus
garg.
gargarisma
gtt. auric.
guttae auriculares
gtt. nasal
- nasales
gtt. ophth.
- ophthalmicae
amp
ampule
fl
flacon
supp
suppositorium
cr/crm
cream
lin
linimentum
ung
unguentum
cap/caps
capsula
pil.
pilula
tab
tabella
troch
trochiscus
pulv.
pulvis/pulveres
ppp
pulvis pro pilula
nebul
nebula
Frekuensi
1 dd/sdd
semel de die
2 dd/bdd
bis 3 dd/tid
ter 4 dd/qdd
quater oh
omni hora
o2h/obh
- bihorio
o3h/oth
- trihorio
o4h/oqh
- quaterhorio
om
omni mane
on
omni nocte
Jumlah Obat
emulsi
obat suntik
larutan
suspensi
sirup
obat kumur
obat tetes telinga
- hidung
- mata
ampul
botol kecil
supositoria
krim
obat gosok
salep
kapsul
pil
tablet
lozenge
serbuk/puyer terbagi
serbuk untuk pil
obat semprot
sekali sehari
dua kali tiga kali empat kali setiap jam
setiap 2 jam
setiap 3 jam
setiap 4 jam
setiap pagi
setiap malam sebelum tidur
ad. lib
ad libitum
qs
quantum satis
C
cochlear (cibarium)
cp
- pultis/parvum
cth
- theae
c orig.
- originale
g (bukan gr)
gramma
gtt.
guttae
Waktu Pemberian
sebelum makan
mis: obat dispepsia, obat bekerja baik
di lambung kosong, dsb
saat sedang makan
mis: obat enzim percernaan
ante cibum/
coenam
ac
durante
cibum/coenam
post cibum/
coenam
hora
hs
hora somni
an
ante noctem
man.
m et. v
vesp.
post defaec.
prn
Penggunaan
ue/aue
uc
mane
mane et vespere
vespere
post defaecatio
pro re nata
dc
pc
secukupnya
mis: vehikulum
sendok (makan) = 15 mL
- bubur = 10 mL (tidak dipakai lagi)
- teh = 5 mL
- asli yang mengikuti sediaan obat
gram (gr = grein = 65 mg)
tetes = 1/20 mL
setelah makan
jam. mis: 1h = 1 jam
jam sebelum tidur. mis: 1hs = 1 jam
sebelum tidur
malam sebelum tidur
mis: hipnotika, laksatif kerja lambat
pagi
pagi dan sore
sore
setelah defekasi, biasanya supositoria
kalau perlu
ad
dtd
dexter et sinister
auris dextra
- sinistra
- dextra et sinistra
- utraque
oculus dextra
- sinistra
- dexter et sinister
- utraque
recipe
signa
applicent in parte
dolore
aqua bidestilata
aqua destilata
aqua pro injectio
ambillah
tandailah
oleskan pada daerah yang sakit
kanan
kiri
(4)
(2)
Masukkan
(5)
(1b)
sacch. lact.
iter 1x
NI
obat luar
pemakaian diketahui
untuk dipakai sendiri oleh dokter
mis: untuk persediaan
berikan ke tangan dokter
untuk disuntikkan
melalui mulut
melalui rektum
melalui vagina
intradermal/intrakutan
hipodermik/subkutan
intramuskular
intravena
bolus
(1a)
dext. et sin
ad
as
ad/as, ads
au
od
os
od/os, ods
ou
Lain-lain
, R/
, S
applic. part.
dol.
aq.bidest.
aq.dest.
aq. pro. inj.
(3)
(6)
R/ Asidum salisilikum
600 mg
Sulfur presipitatum
1200 mg
Vaselin flav.
ad 30
ue
atau
uc
atau
3 dd. applic. part. dol I
atau
mds. Unguentum 2-4
= 1 %
.
()
Dibulatkan menjadi ukuran tube obat standar.
10
Obat Tetes
R/ Chloramphenicol gtt. ophthal. 15 mL fl. No. I
o4h m et v gtt. I ods.
Ambillah chloramphenicol tetes mata sebanyak 15 mL dalam botol
sebanyak 1 botol, tandai tiap 4 jam, pagi dan sore, satu tetes mata kiri
dan kanan.
Obat Suntik
Pemberian obat suntik sangat bervariasi tempat dan fungsinya. Tempat
penyuntikan yang umum adalah intrakutan (ID), subkutan (SC),
intramuskular (IM), dan intravena (IV) bolus dan infus/kontinu.
Kapasitas suntik ID adalah 0,2 mL, subkutan 2,5 mL, IM 5 mL untuk
gluteal dan vastus lateralis, 2 mL untuk deltoid, IV bolus 1-50 mL.
Mengenai cara melakukan dapat merujuk kepada buku (Belum) Koass
itu Bego Seri Rangkuman Checklist KKD oleh pengarang yang sama.
Cara-cara pemberian obat parenteral lainnya adalah intrarterial,
intraspinal, intratekal, intrasistenal, intrartikular, intrakardial, intrapleural,
intradermal, intraperitoneal, dsb.
R/ Ceftriaxone inj. 1g fl No. I
pro inj.
Obat Minum
R/ Paracetamol syr. 125 mg/5 mL 60 mL fl. No. I
3 dd CI pc.
Ambillah paracetamol sirup dengan dosis 125 mg/15 mL sebanyak 60
mL dalam botol sebanyak 1 botol. Tandai 3x sehari, sekali satu sendok
makan (15 mL) sesudah makan.
11
12
0,36(x)
Kecepatan tetes =
detik/tetes dikali faktor jenis alat
Faktor Jenis Alat: 1 untuk makro (yang paling umum), 1/3 untuk
mikro, dan 4/3 untuk blood set.
13
+ 12
14
15
Untuk obat dengan daya larut kecil, maka digunakan lean body mass
(Berat Badan Kering/BBK), sedangkan untuk obat dengan daya larut
besar, hendaknya menggunakan berat badan nyata (BBN).
!!" = !!# $%% %&'()**+
%Lemak dapat ditentukan dengan banyak cara, antara lain:
Near-infrared interactance: infra merah yang ditembakkan ke bisep
dan mengukur berapa persen yang diserap oleh lemak
DXA (sebelumnya DEXA) atau Dual-energy X-ray Absortiometry,
tembakan X-ray dengan dua energi, salah satunya lebih kuat diserap
lemak. Kedua gambar akan saling disubtraksi.
Bioelectrical impedance analysis (BIA), mengalirkan aliran listrik
melalui dua konduktor di tubuh, dan dinilai hambatannya, dengan
pemikiran bahwa lemak memiliki daya hantar yang buruk.
Cara lama dengan menggunakan rumus yang mengukur antropometri.
Dalam hal ini rumus yang ada dibagi dalam dua golongan,
menggunakan IMT dan metode skinfold.
o Metode IMT:
%
= 1,51 ,- 0,70 . 3,6 / + 1,4
%
= 1,20 ,- + 0,23 . 10,8 / 5,4
Dengan Gender = 1 untuk Laki-laki dan 0 untuk Perempuan.
o Metode Skinfold
Metode ini menggunakan rumus tertentu dengan mengukur 3-7
tempat lipatan kulit.
Menggunakan densitas tubuh () yang dikonversikan dengan rumus
tertentu. Rumus-rumus yang umum digunakan adalah Rumus Siri
yang lebih mudah diingat (%L = (4,95/ 4,5)*100) dan Rumus
Brozek yang lebih baru (%L = (4,57/ 4,142)*100). Mengukur
densitas tubuh sendiri terdapat banyak cara:
o Hidrodensitometri adalah cara klasik yang membandingkan BB di
udara dengan dalam air:
0=
1
. 2 + 100
Dengan 100 cc sebagai udara residu saluran cerna.
o Whole-Body Air-Displacement Plethysmography, dilakukan dengan
cara mengukur BB tubuh dan Volume Tubuh (dengan cara
mengurangi Vol. Udara saat kamar alat kosong dengan Vol. Udara
saat kamar terisi pasien).
16
17