Anda di halaman 1dari 6

PLANNING OF ACTION (POA) FOCUS GROUP DISCUSSION

MAHASISWA K3S MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG RAWAT JEUMPA 3 RSUDZA
BANDA ACEH 2013

A. Pengertian
Focus Group Discussion adalah suatu tehnik yang digunakan untuk
mengumpulkan data secara cepat dengan sasaran kelompok yang homogen,
yang mempunyai masalah yang sama, serta untuk mencapai tujuan yang sama
(Efendy, 1997).
Sehingga Focus group discussion (FGD) dapat diartikan sebagai upaya
penyelesaian masalah melalui diskusi yang dilakukan secara sistematis dan
terarah dengan melibatkan berbagai persoalan yang bersangkutan dengan cara
mengungkapkan pemikiran dan perasaan untuk menemukan satu titik temu
puncak permasalahan yang terjadi dalam suatu organisasi. Jumlah pesertanya
dapat bervariasi antara 8 12 orang dan dilaksanakan dengan dipimpin oleh
seorang leader (fasilitator) dan dibuka oleh moderator.
Pada dasarnya FGD memiliki dua tahapan untuk menyelesaikan
masalah yang disebut dengan FGD I dan FGD II. FGD I untuk penentuan
prioritas masalah sekaligus untuk menentukan akar masalah dan FGD II untuk
penyelesaian masalah.

B. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan FGD ini adalah untuk menemukan dan
mendiskusikan akar masalah yang terdapat di Ruang Rawat Inap Jeumpa 3
menggunakan metode CARL (Capability, Accessability, Rediness, dan
Leverage).
Koentjoro (2005) menyebutkan kegunaan FGD adalah sebagai cara
pengumpul data, sebagai alat untuk meyakinkan pengumpul data serta orangorang yang terlibat dalam organisasi sekaligus alat re-check terhadap berbagai
keterangan/ informasi yang didapat melalui berbagai metode penelitian yang
digunakan atau keterangan yang diperoleh sebelumnya, baik keterangan yang
sejenis maupun yang bertentangan. Sehingga FGD dapat berguna untuk:
1. Memperoleh informasi yang banyak secara cepat
2. Mengidentifikasi dan menggali informasi mengenai kepercayaan, sikap
dan perilaku kelompok tertentu
3. Menghasilkan ide-ide untuk penelitian lebih mendalam
4. Cross-check data dari sumber lain atau dengan metode lain
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menentukan dan mendiskusikan akar masalah asuhan keperawatan yang
terdapat di Ruang Rawat Inap Jeumpa 3 dengan menggunakan metode
CARL (Capability, Accessability, Rediness, dan Leverage).

2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan akar masalah asuhan keperawatan yang terdapat pada
Ruang Rawat Inap Jeumpa 3.
b. Menentukan prioritas masalah asuhan keperawatan yang terdapat di
Ruang Rawat Inap Jeumpa 3 menggunakan metode CARL (Capability,
Accessability, Rediness, dan Leverage).

D. Analisa Masalah
Untuk menganalisa akar masalah manajemen keperawatan di Ruang
Rawat Inap Jeumpa 3 RSUDZA Banda Aceh, kelompok melakukan FGD 1
yang dihadiri oleh perawat ruangan yang berjumlah 7 orang dan kelompok
menemukan masalah yaitu
1. Metode askep yang belum optimal.
2. Ronde keperawatan yang belum optimal
Dari hasil FGD 1 ditemukan masalah yang menjadi prioritas adalah
metode askep yang belum sesuai. Secara umum kelompok menemukan 3 akar
masalah, yaitu:
1. Kurangnya tenaga kerja (SDM)
2. Beban kerja meningkat
3. Metode askep yang belum sesuai

B. Prioritas Penyebab/ akar Masalah


Memprioritaskan masalah tersebut berdasarkan metode Dari 2 item
pernyataan yang telah dikonfirmasi sebagai penyebab masalah di Ruang
Rawat Inap Jeumpa 3 RSUDZA Banda Aceh. Penyebab masalah yang akan
diatasi ditentukan berdasarkan metode CARL yaitu Capability (kemampuan),
Accessability (kemudahan), Rediness (kesiapan), dan Leverage (daya ungkit).

Hasil seleksi terhadap alternatif penyelesaian masalah dengan menggunakan


metode CARL dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Prioritas Akar Masalah Fungsi Manajemen Keperawatan


Di Ruang Rawat Inap Jeumpa 3 RSUDZA Banda Aceh Tahun 2013
No

Akar Masalah

2.

Papan struktur belum

3.

Staf yang belum mencukupi

A
4

R
4

L
3

Total
90

192

16

Keterangan:
1.

Capability (kemampuan)

2.

Accessability (kemudahan)

3.

Rediness (kesiapan)

4.

Leverage (daya ungkit)

C. Rencana Kegiatan
1. Tempat
: Ruang Jeumpa 3
2. Hari/Tanggal : Selasa/ 16 Juli 2013
3. Waktu
: 11.00 wib s.d selesai
4. Media
: LCD dan laptop
5. Strategi Pelaksanaan:
Tahap

Kegiatan

Sasaran

Fase

a. Mengucapkan salam

Perawat

Orientasi

b. Membuat kontrak waktu dan topik


c. Menjelaskan maksud dan tujuan

pelaksana

pertemuan

rawat
Jeumpa 3

Waktu
10 menit

ruang
inap

Penanggung
Jawab
Moderator

Fase

a. Mendiskusikan akar permasalahan

Kerja

yang ditemukan pada ruang Jeumpa

Ruang rawat inap

40 Menit

Leader

10 Menit

Pemateri

Jeumpa 3

Fase

a. Memberikan kesempatan bertanya


b.
Menjawab pertanyaan
c. Menyimpulkan materi

Terminasi

Ruang rawat inap


Jeumpa 3

Moderator

a. Mengakhiri dan menutup


pertemuan
b. Salam Penutup
D. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Pendelegasian tugas oleh penanggung jawab kegiatan kepada masing
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.

masing anggota sudah dilaksanakan


Media akan dipersiapkan sehari sebelum pelaksanaan
Persiapan tempat kegiatan akan dilakukan sebelum kegiatan
Surat undangan akan diedarkan sehari sebelum kegiatan
Proses
Diharapkan diskusi berlangsung kurang lebih selama 60 menit
Diharapkan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berlangsung
Diharapkan perawat di ruang Jeumpa 3 mengikuti kegiatan sampai

dengan selesai
d. Diharapkan kegiatan berlangsung tanpa ada hambatan selama kurang
3.

lebih 60 menit
Hasil
Diharapkan 80 % perawat yang bertugas di ruang Jeumpa 3 mampu
menentukan prioritas masalah

E. Pengorganisasian Kelompok
Penanggung Jawab
Moderator
Leader
Observer
Operator
Fasillitator

: Nurlena, S.Kep
Siti Sarah, S. Kep
: Heldizal, S.Kep
: Devita Helya Rosa, S.Kep
: Putri Vera Febrina, S.Kep
: Eva Fithri, S.Kep
: Maulidarrahmi S.Kep

Perlengkapan dan Tempat


Dokumentasi

Sartina , S.Kep
Cut Meutia S.Kep
Mifta Amalia S.Kep
: Yasiruddin, S.Kep
: Noviana, S. Kep

Anda mungkin juga menyukai