DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
DELPHI” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Dosen IRMAN, AMK., S.KM., M.Ked.Trop. dalam mata kuliah PENGANTAR ILMU
PESISIR DAN KEPULAUAN. Selain itu, makalah ini pula bertujuan untuk menambah
wawasan tentang penentuan prioritas masalah kesehatan dengan menggunakan metode
delphi bagi para pembaca dan bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak IRMAN, AMK., S.KM.,
M.Ked.Trop. selaku dosen yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
KELOMPOK 5
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 3
3
ABSTRAK
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ketika data tidak tersedia, teknik non-skoring lazim digunakan, salah
satunya adalah metode Delphi dimana sekelompok orang yang mempunyai
keahlian yang sama mendiskusikan masalah-masalah kesehatan yang ada. Objek
dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliable dari
sebuah grup ahli sehingga dihasilkan suatu prioritas masalah yang disepakati
bersama. Penetapan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di
masyarakat saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit untuk
dilakukan. Oleh karena itu, manajer kesehatan masyarakat diharapkan dapat
memahami dan menetapkan prioritas secara adil, masuk akal, dan mudah
dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
D. Manfaat Penulisan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode Delphi adalah modifikasi dari teknik brain writing dan survei.
Dalam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui
beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan
pada awal tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini
adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliable dari sebuah grup ahli.
Teknik ini diterapkan di berbagai bidang, misalnya untuk teknologi peramalan,
analisis kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan dan lain-
lain. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi
suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi
masalah yang kompleks.
Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Derlkey dan diasosiasi Rand
Corporation pada tahun 1960an. Pada metode delphi, penetapan prioritas
masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang sama
keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus.
Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan
beberapa masalah pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan adalah
prioritas masalah yang dicari. Dimana pada metode ini, sekelompok pakar atau
orang yang dianggap memahami permasalahan mengisi kuesioner, moderator
menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru
yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini
merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya
tekanan atau intimidasi individu.
4
Metode Delphi didesain sebagai sebuah proses komunikasi grup yang dapat
membantu melakukan pemeriksaan terperinci dan diskusi isu spesifik yang
bertujuan penetapan tujuan, penyelidikan kebijakan, atau memprediksi
terjadinya kejadian masa depan. Delbecq, Van de Ven, dan Gustafson (1975)
secara spesifik menunjukkan penggunaan teknik Delphi dapat digunakan untuk
mencapai tujuan berikut:
5
B. Karakteristik Metode Delphi
6
1. Problem identification and specification. Peneliti mengidentifikasi isu
danmasalah yang berkembang di lingkungannya (bidangnya), permasalahan
yang melatar belakangi, atau permasalahan yang dihadapi yang harus segera
perlu penyelesaian.
2. Personal identification and selection. Berdasarkan bidang permasalahan
danisu yang telah teridentifikasi, peneliti menentukan dan memilih orang-
orang yang ahli, manaruh perhatian, dan tertarik bidang tersebut, yang
memungkinkan ketercapaian tujuan. Jumlah responden paling tidak sesuai
dengan sub permasalahan, tingkat kepakaran (experetise), dan atau
kewenangannya.
3. Questionaire Design. Peneliti menyusun butir-butir instrumen berdasarkan
variabel yang diamati atau permasalahan yang akan diselesaikan. Butir
instrumen hendaknya memenuhi validitas isinya (content validity).
Pertanyaan dalam bentuk open-ended question, kecuali jika permasalahan
memang sudah spesifik.
4. Sending questioner and analisis responded for first round. Peneliti
mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden, selanjutnya
meriview instrumen dan menganalisis jawaban instrumen yang telah
dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan jawaban yang
serupa. Berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi instrument.
5. Development of subsequent Questionaires. Kuesioner hasil review pada
putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki, dilanjutkan pada putaran
kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner dikirimkan kembali kepada
responden. Jika mengalami kesulitan dan keraguan dalam merangkum,
peneliti dapat meminta klarifikasi kepada responden. Dalam metode delphi
biasanya digunakan hingga 3-5 putaran, tergantung dari keluasan dan
kekomplekan permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus.
6. Organization of Group Meetings. Peneliti mengundang responden untuk
melakukan diskusi panel, untuk klarifikasi atas jawaban yang telah
diberikan. Disinilah argumentasi dan debat bisa terjadi untuk mencapai
7
konsensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan suatu produk atau
intrumen penelitian. Dengan face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan
secararinci mengenai respon yang telah diberikan. Keputusan akhir tentang
hasil jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70% konsensus.
7. Prepare final report. Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan,
proses, dan hasil yang dicapai dalam Metode Delphi. Hasil Metode Delphi
perlu diuji coba di lapangan dengan responden yang akan memakai model
atau produk dalam jumlah yang jauh lebih besar.
8
Langkah-langkah prioritas masalah menurut metode Delphi adalah sebagai
berikut :
9
E. Kelebihan dan Kelemahan Metode Delphi
10
1. Teknik ini sangat fleksibel untuk diaplikasikan dalam berbagai situasi dan
berbagai permasalahan yang rumit, dimana seringkali tidak ada metode
analisis yang cocok untuk diterapkan.
2. Prosedur literasinya memungkinkan para ahli untuk memikirkan kembali
penilaian mereka berdasarkan feedback dari rekan ahli yang lain.
3. Proses ini juga memberikan lebih banyak waktu kepada partisipan untuk
memikirkan kembali ide-ide mereka sebelum memberikan penilaian, hal ini
tentunya akan memberikan respon yang lebih berkualitas.
4. Pendekatan anonimitas memungkinkan para ahli untuk lebih bebas
berpendapat, tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun.
5. Adanya kemungkinan pengaruh individual juga otomatis dihilangkan.
6. Adanya pengalihan isu yang keluar dari fokus utama diskusi dapat
dikendalikan oleh project manager.
7. Proses ini akan menghasilkan catatan dari pemikiran grup dapat direview
saat diperlukan.
8. Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi sebaran pendapat dari para
ahli ataupun poin-poin konsensus (hal-hal yang telah disepakati).
11
a.) Kejenuhan dengan subjek/topik penelitian.
b.) Ketidakpuasan dengan proses dan atau
c.) Kekurangan waktu untuk melengkapi kuesioner.
d.) Beberapa praktisi/pengguna delphi menggunakan pengaruh
uang/persuasi secara moral untuk meyakinkan panelis supaya keep on
track dalam kasus ini, akan tetapi hal ini dapat menyebabkan bias terkait
hasil studi.
e.) Ada kemungkinan terbentuk konsensus semu, dimana panelis menyetujui
dan menyesuaikan penilaian dari grup.
f.) Teknik ini seringkali memerlukan sejumlah waktu yang berkualitas
untuk melengkapi kuesioner dan seringkali menyita banyak waktu dari
periset
Metode evaluasi Delphi merupakan salah satu alat dari metode evaluasi
yang digunakan dalam teknik evaluasi dengan pendekatan keputusan teoritis.
Sedangkan teori keputusan teoritis adalah pendekatan yang menggunakan
metode-metode diskriptif untuk menghasilkan informasi yang dapat
dipertanggung-jawabkan dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan yang secara
eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan.
12
Teori Delphi ini sangat baik untuk memecahkan masalah yang bersifat
general, dimana rencana kebijakan tersebut berkaitan erat dengan ahli-ahli
bidang tertentu. Karena dari setiap ahli pada bidang tertentu akan dapat
mengeluarkan aspirasinya yang memiliki kemampuan dari segi yang
didalaminya. Selain itu, metode ini tidak memperhatikan nama dari ahli untuk
mencegah pengaruh besar satu anggota terhadap anggota yang lainnya, dan
masing–masing responden memiliki waktu yang cukup untuk
mempertimbangkan masing–masing bagian dan jika perlu melihat informasi
yang diperlukan untuk mengisi kuisioner sehingga dapat menghindari tekanan
social psikologi.
Namun, teori ini juga mempunyai beberapa kekurangan yang juga harus
diperhatikanya itu waktu yang akan dihabiskan dalam mengisi kuisioner akan
cukup lama, karena metode ini menggunakan pendapat para ahli yang berbeda-
beda aspek maka dikhawatirkan akan merepresentasikan opini yang tidak dapat
dipertahankan secara ilmiah dan cenderung berpikir hanya dari aspek yang
terbaik baginya.
13
dalam praktik mereka kedepannya, sehingga sangat penting untuk melibatkan
pengunjung kesehatan dan penyedia layanan untuk mengidentifikasi prioritas.
Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli tahun 2012. Tiga tahap proses
Delphi diikuti oleh 25 orang: empat pengunjung kesehatan, empat anggota lain
darilayanan kunjungan kesehatan, 17 perwakilan dari layanan lain yang bekerja
dengan keluarga. Acara kelompok fokus dilaksanakan pada tahap kedua dimana
individu melengkapi kuesioner untuk menentukan prioritas dari 27 masalah yang
diidentifikasi pada tahap pertama. Tahapan diakhiri dengan peserta mengisi
kuesioner, melaluiemail, untuk mengkonfirmasikan atau mengubah prioritas
topik mereka.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Chyphert FR, Gant WL (1971). The Delphi technique : A case study. Phi Delta
Kappan, 52:272-273
https://id.scribd.com
http://modelphimethod.blogspot.com
https://www.dictio.id
https://www.academia.edu
http://modelphimethod.blogspot.com
17