Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

METODE CARL
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Ibu. Linne Pondaag, Ns., M.Kep

Oleh : Kelompok 5
1. Kimberly Pioh / 202101055
2.Jelita R.Maweikere / 202101015
3.Vanessa C.C.Karundeng / 202101071
4. Xevier’s Palendeng / 202101075
5.Claudya Leiwakabessy / 202101046
6.Veronica A.S.Wuisan / 202101073
7. Rifael Tampun / 202101029
8. Raynald Pangalila / 202101028
9. Melly Karauwan / 202101058
10.Oktavio Ramopolii / 202101025
11. Angelika Kakambong / 202101040
12. Gloria Tumbelaka / 202101051
13. Florensia Lumempouw / 202101012
14. Siska Amisan / 202101068
15. Erika Dumais / 202101047

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNUNG MARIA


TOMOHON
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat Tuhan makalah ini dapat dibuat. Dalam proses pembuatan makalah ini dan hasil dari
makalah terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan dosen pada mata kuliah Promosi Kesehatan, Selain itu makalah ini dibuat juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan atau wawasan tentang penyakit asma bronkial
bagi pembaca dan juga penyusun makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Linne Pondaag, Ns., M.Kep selaku
dosen kami dalam mata kuliah Promosi Kesehatan yang sudah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami terkait dengan bidang
studi yang saya tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu,kritik dan saran yang dapat membangun kami nantikan demi untuk kesempurnaan
makalah ini.

Tomohon 15 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................


1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I. Pendahuluan...............................................................................................................4
BAB II. Tinjauan Pustaka......................................................................................................5
BAB III. Contoh Kasus dan Pembahasan.............................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9

3
BAB I PENDAHULUAN

Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.
Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicari jalan keluarnya. Akan tetapi,
karena keterbatasan sumber daya, dana dan waktu, dapat menyebabkan beberapa
permasalahan tidak dapat dipecahkan sekaligus, untuk itu perlu dilakukan penentuan
prioritas masalah. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara
kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup
(Notoadmodjo, 2013). Penetapan prioritas dinilai sebagai inti dari proses perencanaan.
Setelah prioritas ditetapkan, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan. Dalam penentuan
prioritas, aspek penilaian dan kebijakan sangat diperlukan untuk menyintesis berbagai
rincian yang relevan. (Aswar, 2010).
Keterampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah
menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat
berbeda dan terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula. Seorang ahli
epidemiologi cenderung menilai prioritas masalah sebagai mortalitas dan morbiditas relatif
dari masalah-masalah kesehatan tertentu. Dalam melakukan penanggulangan masalah
kesehatan perlu dilakukan identifikasi dan prioritas masalah untuk menjawab masalah
kesehatan atau penyakit apa yang perlu diutamakan atau diprioritaskan dalam program
kesehatan dan apabila telah didapatkan masalah kesehatan atau jenis penyakit yang
diprioritaskan untuk ditanggulangi maka langkah yang harus dilakukan adalah mengetahui
jenis atau bentuk intervensi agar program yang dilakukan dapat dicapai secara efektif dan
efesien (Symond, 2013).
Ada banyak konsep mengenai penetuan prioritas masalah kesehatan, diantaranya
adalah metode PAHO, metode Delphi, metode Delbeque, metode estimasi beban kerugian,
metode Hanlon, metode Pearl, metode CARL, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak
metode yang ada pastinya ada kerugian dan keuntungan dari setiap metode yang bisa
diterapkan. Namun pada dasarnya, setiap metode ini pastinya akan mempermudah pelaku
kesehatan dalam menentukan prioritas masalah kesehatan yang dihadapinya, karena itu
pada makalah ini akan dijabarkan salah satu metode yang bisa digunakan untuk menetukan
prioritas masalah, yaitu metode CARL, disertai contoh kasus dan pembahasannya.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di bidang kesehatan, yaitu
suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah jika data yang
tersedia adalah data kualitatif. Penggunaan metode CARL untuk menetapkan prioritas
masalah dilakukan apabila pengelola program menghadapi hambatan keterbatasan dalam
menyelesaikan masalah. Penggunaan metode ini menekankan pada kemampuan pengelola
program. Metode ini dilakukan dengan menentukan skor atas kriteria tertentu, seperti
kemampuan (capability), kemudahan (accessibility), kesiapan (readiness), serta
pengungkit (leverage). Pada metode CARL, kriteria-kriteria tersebut harus diberi skor 1-5.
Semakin besar skor semakin besar masalahnya, sehingga semakin tinggi letaknya pada
urutan prioritas. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti:

C= Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan)


A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta
penunjang pelaksanaan seperti peraturan.
R= Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti
keahlian atau kemampuan dan motivasi.
L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam
pemecahan masalah yang dibahas.

Setelah masalah atau alternatif pemecahan masalah diidentifikasi, kemudian


dibuat tabel kriteria CARL dan diisi skornya. Bila ada beberapa pendapat tentang nilai skor
yang diambil adalah rerata. Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan
ranking atau prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah. Contoh pemakaian
metode CARL adalah sebagai berikut:
No. Daftar Masalah C A R L Total Nilai Urutan
1. A 5 3 4 4 240 I
2. B 3 3 3 4 108 II
3. C 2 4 4 3 98 III

Kelebihan metode CARL :

5
• Dengan masalah (solusi) yang relatif banyak, bisa ditentukan peringkat atas
masingmasing masalah sehingga bisa diperoleh prioritas masalah.

Kekurangan metode CARL :


• Penentuan skor sangat subyektif, sehingga sulit untuk distandarisasi.
• Penilaian atas masing-masing kriteria terhadap yang di skor perlu kesepakatan agar
diperoleh hasil yang maksimal dalam penentuan peringkat.
• Obyektifitas hasil peringkat masalah (solusi) kurang bisa dipertanggungjawabkan
karena penentuan skor atas kriteria yang ada.

Langkah pelaksanaan CARL


1. Pemberian skor pada masing-masing penyebab masalah dan perhitungan hasilnya
2. Tulis masalah atau penyebab masalah atau alternatif penyelesaian masalah, dan
letakkan pada lembar flipchart/papantulis/whiteboard
3. Tentukan skor atau nilai yang akan diberikan pada tiap masalah atau penyebab masalah
atau alternatif penyelesaian masalah, berdasarkan kesepakatan bersama, contoh:
Nilai 1 = sangat tidak menjadi masalah
Nilai 2 = tidak menjadi masalah
Nilai 3 = cukup menjadi masalah
Nilai 4 = sangat menjadi masalah
Nilai 5 = sangat menjadi masalah (mutlak)
4. Berikan skor atau nilai untuk setiap alternatif masalah berdasarkan kriteria CARL
(Capability atau Kemampuan, Accessibility atau Kemudahan, Readiness atau Kesiapan,
Leverage atau Daya Ungkit)

6
BAB III CONTOH KASUS DAN
PEMBAHASAN

1. Skenario

dr. Rina merupakan dokter yang bekerja di Puskesmas Mawar dan terletak
di Kecamatan Meranti. Puskesmas tersebut terletak di daerah yang cukup jauh dari
Kota. Di setiap puskesmas termasuk puskesmas Mawar terdapat program
Pemantauan Wilayah Setempat. Ada berbagai macam Pemantauan Wilayah
Setempat yaitu PWS KIA dan PWS Gizi. Hasil dari PWS KIA ditemukan cakupan
ibu dengan komplikasi kebidanan cukup tinggi. Dari hasil, didapatkan komplikasi
kebidanan pada ibu antara lain:

1. Ibu Hamil dengan Preeklampsia


2. Ibu Hamil dengan DM Gestasional
3. Ibu Hamil dengan Hipertiroid
4. Ibu Hamil dengan SLE
5. Ibu hamil dengan Infeksi Saluran Kemih

dr. Rina dan petugas di kesehatan tersebut akan mendiskusikan prioritas


masalah dari cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan cukup tinggi di daerah
tersebut dengan menggunakan metode CARL, serta melakukan penatatalaksanaan
dari prioritas masalah tersebut.

2. Penentuan Proritas Penyakit pada Kasus Menggunakan Metode CARL


No. Masalah C A R L Nilai Rank
1 Ibu Hamil dengan Preeklampsia 5 4 4 2 160 1
2 Ibu Hamil dengan DM 4 5 4 1 80 3
Gestasional
3 Ibu Hamil dengan Hipertiroid 5 5 3 2 150 2
4 Ibu Hamil dengan SLE 2 2 2 2 16 4
5 Ibu hamil dengan Infeksi Saluran 2 3 2 1 12 5
Kemih
Tabel 1. Penentuan Proritas Penyakit pada Kasus Menggunakan Metode CARL

7
3. Kesimpulan Prioritas Masalah Berdasarkan Tabel CARL

Berdasarkan analisis cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan di


Puskesmas Mawar menggunakan metode CARL pada tabel di atas, didapatkan nilai
tertinggi terdapat pada no 1 yaitu ibu hamil dengan preeklampsia. Oleh karena itu,
penyakit yang harus ditatalaksana lebih dahulu adalah ibu hamil dengan
preeklampsia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aswar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binaputra Aksara.


Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sulaeman, ES. 2011. Manajemen Kesehatan, Teori dan Praktik di Puskesmas, ed. 2,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Supriyanto dan Damayanti. 2007. Perencanaan dan Evaluasi. Surabaya: Airlangga
University Press
Symond, D. 2013. Penentuan Prioritas Masalah kesehatan dan Prioritas Jenis Intervensi
Kegiatan Dalam Pelayanan Kesehatan di Suatu Wilayah. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, FKM Unand, Vol. 7, No. 2
Yuwono, SR. 2008. Penggunaan Interpersonal Skills dalam Problem Solving Cycles
sebagai Upaya Peningkatan Efektivitas. Tim Penerapan Riset Operasional di RSU
dr. Soetomo Surabaya, Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai