Anda di halaman 1dari 54

TUGAS MATA KULIAH

KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pembina: Drs. H. Bambang Djatmiko, S.T., M.T.

RENCANA MENDIRIKAN JASA KONSULTAN PENGAWAS


CV. LANCAR JAYA SONETA
Di Jl. KH. Zainal Abidin 36 Sidoarjo

Oleh:
Nama: Soneta Day Omar Rachman
NIM: 120523417729

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka kami

dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Rencana

Mendirikan Jasa Konsultan Pengawas CV. Lancar Jaya Sentosa .

Proposal ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam memenuhi
tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada :
1. Bapak Drs. H. Bambang Djatmiko, S.T., M.T. selaku dosen pembina matakuliah
Kewirausahaan,

2. Bapak Drs. Adjib Kardjanto, S.T , M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.
3. Staf dan jajaran Dinas Perijinan Kabupaten Sidoarjo, selaku Lembaga Perizinan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Sidoarjo.
4. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami
dalam menyelesaikan makalah ini
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.
Malang, September 2014

Penyusun
2

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kelayakan Usaha................................................................................
1.2 Visi......................................................................................................
1.3 Misi.....................................................................................................
1.4 Moto ..................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis....................................................................................
2.2 Kajian Empiris....................................................................................
BAB III RENCANA OPERASIONAL
3.1 Tempat Usaha/ Lokasi........................................................................
3.2 Jenis Usaha.........................................................................................
3.2.1 Struktur Organisasi........................................................................
3.2.2 Diskripsi Tugas..............................................................................
3.2.3 Hak, Kewajiban, Tugas, dan Wewenang........................................
3.2.4 Kualifikasi Usaha Jasa Konstruksi................................................
3.3 Proses Perijinan..................................................................................
3.4 Analisis SWOT...................................................................................
3.4.1 Strange ..........................................................................................
3.4.2 Weakness........................................................................................
3.4.3 Opportunity ...................................................................................
3.4.4 Threat ............................................................................................
3.5 Analisis BEP.......................................................................................
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan.........................................................................................
4.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
LAMPIRAN
1. Akta Pendirian CV.............................................................................
2. Izin Usaha Jasa Konstruksi.................................................................
3. Tanda Daftar Perusahaan Persekutuan Komanditer...........................
4. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi
(Analisis Enjiniring).........................................................................
5. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi
(Arsitektur).......................................................................................
6. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi
(Inspeksi Teknis)..............................................................................
7. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi
(Sipil)................................................................................................
8. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi
(Tata Lingkungan)............................................................................
9. Surat Keterangan Domisili Perusahaan..............................................
BAB I

Halaman
i
ii
1
2
2
2
3
4
5
5
5
6
12
14
14
14
17
17
17
17
18
24
24
25
23
34
36
37
39
41
43
45
47
3

PENDAHULUAN
1.1 Kelayakan usaha
Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa
konsultasi pengawasan konstruksi (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 8
Tahun 2011, 2011: 1).
Usaha pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau
badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa
konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi sampai
selesai dan diserahterimakan.
(Fery Corly, 2007:http://masalahpajak.blogspot.com/2007/07/jasa-konstruksi.html)
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memperkirakan intensitas pembangunan
infrastuktur di tanah akan meningkat tajam dalam dekade-dekade mendatang.
Antisipasi di bidang sumber daya manusia, khususnya bidang teknik, tidak bisa
ditawar lagi. (Arinto Tri Wibowo, 2014 : http://m.news.viva.co.id/news/read/375987krisis-insinyur-ancam-pembangunan-infrastruktur Viva News, 2014: 01). Jasa
konsultan dan perencanaan bangunan baru-baru ini menjamur di berbagai kota
khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan kota
lainnya sebagai pusat pengembangan usaha dan bisnis properti maupun proyekproyek pemerintah dan swasta.
di kabupaten/kota, sektor pendidikan ,dan properti mulai banyak
membutuhkan jasa dari konsultan. Jasa itu dapat berupa pengawasan pekerja
konstruksi, pengkoordinir pekerja konstruksi, sampai dengan menjadwalkan kegiatan
pekerja konstruksi dan perbaikan bangunan.
Dalam masa pendirian CV mungkin akan dapat ditemua berbagai kendala
yang dapat mempengaruhi semangat dan tujuan dalam pendirian CV, seperti sulitnya
CV dalam mencari konsumen yang memakai jasa yang kami dirikan, kurangnya
kedisiplinan para pegawai, sampai dana yang kurang untuk melaksanakan suatu
proyek, tapi dengan semangat dan mental yang kuat serta ke solid-an seluruh tim

serta karyawan kami, kami yakin bahwa CV kami akan mampu berkembang dan
bersaing dalam dunia konstruksi di Kab.Sidoarjo
1.2 Visi:
Menjadi perusahaan di bidang jasa konsultan pengawas yang meliputi bidang
perumahan, gedung, konstruksi baja dan jalan, interior serta developer dengan
ditunjang Total Quality Management yang memberikan Total Quality Services
bagi para pengguna jasa di seluruh Indonesia.
1.3 Misi:
1. Memberikan pelayanan, mutu, dan kepuasan yang terbaik kepada
pelanggan.
2. Membangun serta menciptakan citra terbaik perusahaan.
3. Menjadi CV yang sangat menjunjung tinggi kejujuran
4. Serta turut berpartisipasi dalam pembangunan negara Republik Indonesia.
1.4 Motto:
One Team One Vision yang berarti keberhasilan dari suatu usaha dicapai dengan
satu tekad yang sama melalui kerja sama yang terbaik.

BAB II
5

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa
konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 8 Tahun 2011, 2011: 1).
Menurut UUJK No.18 Th.1999, penyedia jasa adalah perseorangan atau
badan yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi. Sesuai dengan
pernyataan tersebut, usaha ini direncanakan berbentuk badan usaha yang mempunyai
izin dari dinas terkait atau pemerintah setempat. Bentuk usaha CV dapat digunakan
sebagai badan usaha yang sesuai dengan kriteria dan jasa yang ditawarkan.
CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk usaha yang merupakan
salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan
kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. Karakteristik CV yang tidak dimiliki
Badan Usaha lainnya, yaitu CV didirikan minimal oleh dua orang, di mana salah
satunya akan bertindak selaku Persero Aktif (persero pengurus) yang nantinya akan
bergelar Direktur, sedangkan yang lain akan bertindak selaku Persero Komanditer
(Persero diam). Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan
pengurusan atas Perseroan; dengan demikian, dalam hal terjadi kerugian maka
Persero Aktif akan bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh harta pribadinya
untuk mengganti kerugian yang dituntut oleh pihak ketiga. Sedangkan untuk Persero
Komanditer, karena dia hanya bertindak selaku sleeping partner, maka dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke dalam perseroan
(http://irmadevita.com/2007/prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv).
Itulah penjelasan ringkas mengenai bentuk usaha yang akan direncanakan di
bidang konsultan pengawas. Konsultan sendiri berarti seorang tenaga professional
yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Sedangkan Usaha
pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha
yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi yang
6

mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi sampai selesai dan


diserahterimakan.
(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 8 Tahun 2011, 2011: 1).
Suatu proyek/pekerjaan di dalamnya terdapat pengguna jasa dan penyedia
jasa. Menurut UUJK No. 18 Th. 1999, pengguna jasa adalah orang perseorangan atau
badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan
layanan jasa konstruksi. Pengguna jasa dapat menunjuk wakil untuk melaksanakan
kepentingannya dalam pekerjaan konstruksi yang harus memiliki kemampuan
membayar biaya pekerjaan konstruksi yang didukung dengan dokumen pembuktian
dari lembaga perbankan atau lembaga keuangan bukan bank. Sedangkan penyedia
jasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya menyediakan
layanan jasa konstruksi.
Usaha pengawasan konstruksi memberikan layanan jasa pengawasan jasa
konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi sampai
selesai dan diserahterimakan.
2.2 Kajian Empiris
Usaha jasa konsultan pengawas dalam kenyataan yang terjadi dalam akhirakhir ini memang lebih memberi peluang dibanding jenis usaha di bidang jasa
lainnya. Hal itu tentunya juga didukung jasa-jasa di bidang serupa yang merupakan
satu lingkup pekerjaan. Banyak contoh nyata yang dapat dijadikan acuan dalam
proses pekerjaan.
Pada tahun 2013 proyek perumahan di daerah Sidokare dapat dikerjakan
dengan baik dan sukses oleh CV Kencana Sari (KS) beserta team yang solid yang
dipimpin oleh Bpk. Soewito Hadi selaku General Manager Konsultan Pengawas.
Pada proyek tersebut. CV Kencana Sari membangun bangunan masal yang berupa
perumahan. Dengan spirit kerja tekun dan kejujuran yang dijunjung tinggi. Karena
diharapkan karena hasil kerja yang memuaskan maka klien akan tidak segan untuk
bekerja

sama

dengan

CV

Kencana

Sari

lagi

(http://cvkencanasarikonsultan.blogspot.com/2)
7

Kutipan di atas merupakan salah satu contoh keberhasilan usaha jasa


konsultan perencana yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

BAB III
RENCANA OPERASIONAL
3.1 Tempat Usaha/ Lokasi
Lokasi untuk melayani jasa konsultan pengawas lebih strategis bertempat di
tempat yang ramai dan banyak dilewati orang. Selain itu, juga mudah dijangkau oleh
kendaraan besar maupun kecil.
Hal-hal tersebut dapat dijadikan acuan dalam memilih tempat yang sesuai
,seperti di Jalan KH. Zainal Abidin No. 36 Sidoarjo.

3.2 Struktur Organisasi

DIREKTUR

SITE
MANAGER

SITE
ENGINEER

ADM/KEUANGA
N

LOGIST
IK

DRAFTE
R

PELAKSANA

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.2.1 Diskripsi Tugas


1) Site Manager
Tugas dan wewenang Direktur Utama meliputi :
1. Memimpin pengelolaan proyek dengan melaksanakan tugas pokok
proyek yaitu :
a) Melakukan kegiatan produksi dengan menggunakan sumber
daya milik perusahaan dan mitra usaha secara efisien dan
produktif
b) Melakukan hubungan bisnis dengan pemberi kerja, mitra
usaha untuk kelancaran pelaksanaan proyek
9

c) Melatih dan mendidik sumber daya manusia menjadi tenaga


profesional yang menguasai bisnis, manajemen dan teknologi.
d) d.Melakukan perencanaan dan pengendalian biaya produksi
sesuai APP (Anggaran PelaksananProyek).
e) Melakukan perencanaan dan pengendalian mutu sesuai sistem
dan prosedur (ISO 9001 : 2000).
f) Melakukan perencanaan dan pengendalian waktu pelaksanaan
sesuai dengan persyaratan kontrak.
g) Menindak lanjuti kebijakan Kepala Divisi dan Wilayah
melalui kepala Divisi untuk meningkatkan efisiensi dan
produktifitas kerja diproyek.
2. Bersama dengan Kepala Bagian Pengendalian Produksi membuat
rencana pelaksanaan proyek (Construction Planning).
3. Mempersiapkan uraian Rencana Bagian Pengendalian Proyek dan
mempresentasikannya pada rapat Moving In.
4. Memimpin pelaksanaan kegiatan dilapangan dengan mendaya
gunakan sumber daya secara optimal dan memenuhi persyaratan
biaya, mutu dan waktu.
5. Melakukan pengendalian kegiatan pelaksanaan dilapangan agar
tercapai proses produk usaha yang efisien dan produktif.
6. Mencari penyelesaian permasalahan yang terjadi selama proses
kegiatan pelaksanaan dilapangan agar proyek dapat diselesaikan
untuk menjamin tercapainya laba usaha dan citra perusahaan.
7. Menjalin hubungan baik dengan pengguna jasa untuk keprluan
pelaksanaan maupun kepentingan pemasaran perusahaan untuk
mendapat pekerjaan tambah, kurang atau kontrak baru lagi.
8. Menghadiri Rapat Koordinasi di proyek antara wakil pengguna jasa,
pengawas proyek dan mitra usaha
9. Mempersiapkan Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan proyek
selesai dan mempresentasikannya pada rapat Moving Out

10

10. Melakukan koordinasi kegiatan fungsional dan pembinaan sumber


daya manusia di unit kerjanya
11. Membuat laporan tentang kepegawaian, keuangan, peralatan dan
persediaan bahan di proyek secara berkala.
2) Site Engineer
Site Engineer bertindak sebagai penasihat teknis utama di sebuah situs
konstruksi untuk subkontraktor, kerajinan rakyat dan koperasi
1. Pengaturan keluar, levelling dan mengamati situs.
2. Memeriksa

rencana,

gambar

dan

kuantitas

untuk

akurasi

perhitungan.
3. Memastikan semua bahan yang digunakan dan pekerjaan yang
dilakukan adalah sebagai per spesifikasi.
4. Mengawasi pemilihan dan daftar permintaan bahan dan tanaman.
5. Menyetujui harga untuk bahan, dan membuat solusi hemat biaya dan
proposal untuk proyek dimaksud
6. Mengelola, pemantauan dan menafsirkan dokumen desain kontrak
yang diberikan oleh klien / arsitek
7. Bekerjasama

dengan

konsultan,

sub-kontraktor,

supervisor,

perencana, surveyor dan kuantitas tenaga kerja umum yang terlibat


dalam proyek
8. Bekerjasama dengan otoritas setempat untuk memastikan kepatuhan
terhadap peraturan konstruksi lokal dan oleh undang-undang.
9. Bekerjasama dengan klien dan wakil-wakil mereka (arsitek, insinyur
dan surveyor), termasuk menghadiri pertemuan rutin untuk menjaga
mereka mengenai kemajuan Sehari-hari manajemen situs, termasuk
mengawasi dan memantau situs tenaga kerja dan pekerjaan dari
setiap subkontraktor
10. Perencanaan pekerjaan dan efisien mengatur situs pabrik dan
fasilitas dalam rangka memenuhi tenggat waktu disepakati

11

11. Mengawasi pengendalian mutu, masalah-masalah kesehatan dan


keselamatan di lokasi
12. Menyiapkan laporan sesuai kebutuhan
13. Memecahkan kesulitan teknis yang tak terduga, dan masalah lain
yang mungkin timbul
3) Administrasi
Tugas dan wewenang Administrasi meliputi:
1. Menyiapkan konsep Anggaran Pelaksanaan Proyek (APP).
2. Melaporkan kepada Site Manager tentang kinerja keseluruhan
administrasi, Site/project dan kebutuhan apapun untuk perbaikan
secara periodik.
3. Menyiapkan dan melengkapi Metode Kontruksi dan program kerja
mingguan untuk pelaksanaan kerja di lapangan.
4. Bersama-sama Staff lain membuat rencana pengeluaran keuangan
rutin yang dilaporkan kepada Site Manager (SM) secara periodik.
5. Bertindak sebagai penghubung dengan pihak luar mengenai masalahmasalah yang berkaitan dengan pelaksanaan Administrasi dan
Operasianal Lapangan project, apabila Site Manager berhalangan.
6. Membuat laporan pertanggung-jawaban project yang berjalan berupa
laporan kemajuan pekerjaan dan bobot pekerjaan yang telah
diselesaikan secara periodik kepada Site Manager (SM).
7. Meyiapkan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan di lapangan
( Network Planing, Barchat Schedulle, Time Grid Diagram dan S
Curve ) dan jadwal pengadaan sumber daya (Resources Schedulle ).
8. Membuat usulan perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan
kepada Site Manager untuk segera ditindak lanjuti.
9. Melakukan pengendalian pelaksanaan dalam aspek, mutu dan waktu.
10. Menyiapkan program penyesuaian biaya, mutu dan waktu agar hasil
pelaksanaan memenuhi persyaratan kontrak.

12

11. Bersama dengan Pelaksana Utama memeriksa kemajuan pekerjaan


dan menyiapkan Berita Acara kemajuan pekerjaan.
12. Bersama dengan bagian Pegawai dan Keuangan menyusun Cash Flow
proyek.
13. Bersama dengan bagian Pegawai dan Keuangan membuat Berita
Acara pembayaran angsuran harga kontrak
14. Menyiapkan evaluasi perhitungan laba/rugi proyek secara recented
method dan completed method proyek selesai tiap bulan.
15. Mengurus referensi pekerjaan dari Pengguna Jasa dan referensi
personil setelah pekerjaan selesai.
16. Melakukan koordinasi kegiatan fungsional dan pembinaan sumber
daya manusia di unit kerjanya
4) Keuangan
Tugas dan wewenang Staff Keuangan meliputi:
1. Bersama dengan bagian Teknik dan ADM Kontrak menyusun Cash
Flow Proyek.
2. Menyelenggarakan Tata Usaha Surat menyurat dan Tata Usaha
Pimpinan.
3. Menyelenggarakan Inventarisasi, pemeliharaan dan pengawasan
terhadap bangunan kantor proyek beserta perlengkapannya.
4. Menyelenggarakan Tata Usaha Kepegawaian di Proyek.
5. Melakukan pengendalian likuiditas proyek dengan mengusahakan
sumber dana berupa pembayaran prestasi pekerjaan, dana dari
perusahaan dan lain-lain serta mengendalikan penggunaan dana
proyek.
6. Menyelenggarakan verifikasi bukti pembayaran dan melakukan
pembayaran kepada pihak yang terkait.
7. Menyelenggarakan pembukuan dan menyusun Laporan Keuangan
Proyek.
8. Membuat Laporan pertanggung Jawaban Keuangan secara berkala.
13

5) Staff Logistik
Tugas dan wewenang Direktur Staff Logistik meliputi:
1. Bersama dengan bagian Teknik dan Adm kontrak membuat jadwal
pengadaan matrial dan peralatan di proyek.
2. Melakukan survey dan dan memberikan informasi kepada Kepala
Proyek tentang sumber dan harga material, alat dan sewa alat.
3. Menyelenggarakan pembelian material dan alat yang telah diputuskan
oleh Kepala Proyek sesuai dengan jadwal pengadaan dan prosedur
perusahaan.
4. Melaksanakan administrasi pemesanan dan pengiriman material dan alat
diproyek.
5. Menyelenggarakan administrasi pergudangan tentang penerimaan,
penyimpanan dan pemakaian material.
6. Memproses mobilisasi dan demobilisasi peralatan sesuai jadwal
penggunaan alat proyek.
7. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat dan perlengkapannya
sehingga dalam keadaan siap pakai.
8. Melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan peralatan termasuk
kendaraan pengangkutan barang, perlengkapan kerja dan bengkel
(workshop).
9. Membantu peningkatan effisiensi pemakaian material dan produktifitas
alat di proyek.
10. Membuat laporan tentang penggunaan alat, persediaan dan pemakaian
material di proyek.
11. Melakukan koordinasi kegiatan fungsional dan pembinaan sumber daya
manusia di Unit Kerjanya.
6) Drafter
Tugas dan wewenang Drafter meliputi:
1. Membuat gambar-gambar shop drawing dan as built drawing.
14

2. Membuat serta memelihara bukti-bukti kerja.


3. Melakukanpemeliharaan gambar-gambar kerja.
4. Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait (struktur, arsitektur dan
ME) dan eksternal (konsultan perencana).
5. Membuat Daftar Penerimaan Dokumen gambar (DPD), Daftar Induk
Dokumen gambar (DID) dan daftar distribusi gambar.
6. Membuat metode kerja yang efektif dan efisien.
7. Membantu Team Leader dalam menyusun laporan.
7) Pelaksana
Tugas dan wewenang Pelaksana meliputi:
1. Memahami gambar desain dan spesifikasi teknik dan pedoman lain terkait
sebagai pedoman dalam memimpin pelaksanaan kerja dilapangan.
2. Mengatur pelaksanaan pekerjaan yang menjdi tanggung jawabnya sesuai
dengan program kerja mingguan, metode kerja, gambar kerja dan
spesifikasi teknik.
3. Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal pengadaan tenaga kerja dan
mengatur pelasanaan tugas tenaga kerja tiap harinya.
4. Melakukan supervise atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
5. Menjalin hubungan baik dengan Pengawas pekerjaan/Konsultan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
6. Mengupayakan effisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga kerja
dan alat di lapangan.
7. Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan mitra
usaha/mandor borong secara berkala.
8. Membantu Kepala lapangan memproses berita acara kemajuan pekerjaan
secara berkala.
9. Melaksanakan koordinasi dengan mitra usaha /mandor borong.
10. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan di
lapangan.
15

3.2.2 Hak, Kewajiban, Tugas, dan Wewenang


A. Hak konsultan pengawas :
1) Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul
dalam proyek.
2) Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang
tidak sesuai dengan rencana.
3) Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak
memenuhi ketentuan dalam kontrak.
4) Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar.

B. Kewajiban dan tugas konsultan pengawas :


1. Pengolahan

dan

pengawasan

mencakup

Pengesahan

sub

kontraktor dan sub pemborong meliputi kemampuan teknis,


keuangan, dan administrasi yang bersangkutan.
2. Menetapkan, menyediakan, dan mengkoordinir tenaga ahli yang
khusus.
3. Meminta

keputusan

arsitek

perencana

yang

menyangkut

perubahan arsitektural yang perlu dilakukan.


4. Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang jelas dalam
rancangan dan perencanaan.
2. Pengawasan administrasi
16

a) Menyelenggarakan surat-menyurat yang berkaitan dengan


pelaksanaan proyek.
b) Membuat laporan berkala mengenai kegiatan pembangunan
kepada pemberi tugas.
c) Mencatat dan menghitung pekerjaan ataupun pengurangan
pekerjaan.
3. Pengawasan teknik
a) Menjalankan pelaksanaan kualitas, bahan, peralatan, tenaga,
hasil pekerjaan, waktu, serta cara-cara pelaksanaan sesuai
dengan perjanjian pemborong.
C. Wewenang konsultan pengawas :
1. Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan terhadap
bahan dan peralatan.
2. Melakukan penilaian prestasi kerja kontraktor.
3. Membatalkan pembelian dan mencabut pekerjaan dari tangan
pemborong, menyerahkan persetujuan pekerjaannya pada
pemborong lain tanpa pemberitahuan kepada pemilik proyek.
4. Memberitahukan persetujuan, menolak atau mengadakan
perubahan terhadap rencana kerja yang telah dibuat kontraktor.
5. Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa
yang diminta.
Kualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
Tabel 3.1 Kualifikasi Konsultan (perencana/pengawas konstruksi)

17

Kualifikasi

Golongan

Nilai Kekayaan

Batas Nilai Proyek/

Bersih

Pekerjaan

GRED 4

Besar

Diatas Rp. 1 milyar

Rp. 400 juta s.d tidak terbatas

GRED 3

Menengah

Diatas Rp. 200 juta

Rp. 400 juta s.d 1 milyar

GRED 2

Kecil

S.D Rp. 200 juta

s.d Rp. 400 juta

GRED 1

Perorangan

s.d Rp. 50 juta

Sumber: http://kualifikasiujk.webs.com/siujk.htm ( 2013)


Maka kualifikasi konsultan perencana CV Lancar Jaya Sentosa tergolong
Gred 2 dengan batas nilai proyek Rp 200 juta sampai Rp 400 juta berdasar tabel di
atas.
3.3 Proses Perizinan
Registrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kompetensi profesi
keahlian dan keterampilan tertentu, orang perseorangan, dan badan usaha untuk
menentukan izin usaha sesuai klasifikasi dan kualifikasi yang diwujudkan dalam
sertifikat (Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 18 Tahun 1999, 2000: 2).
3.3.1 Persyaratan permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi

3.3.1.1 Persyaratan Utama


a. Memiliki tenaga bersertifikat keahlian atau bersertifikat keterampilan
sebagai berikut;
1). Untuk perusahaan Jasa Perencana Konstruksi dan Jasa Pengawas
Konstruksi (Konsultan) dengan kualifikasi Gred 4, Gred 3 & Gred 2
harus memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (Sertifikat Keahlian)

18

2). Untuk perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi (kontraktor) dengan


kualifikasi Gred 7, Gred 6 dan Gred 5 harus memiliki tenaga ahli
bersertifikat keahlian (Sertifikat Keahlian)
3). Untuk perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi (kontraktor) dengan
kualifikasi Gred 4, Gred 3 dan Gred 2 minimal harus memiliki
tenaga ahli bersertfikat keterampilan (Sertifikat Keterampilan)
b. Memiliki sertifikat badan usaha (SBU) jasa konstruksi yang telah
diregistrasi oleh lembaga pengembangan jasa konstruksi (LPJK). SBU
masih berlaku pada saat mengajukan permohonan IUJK
c. Bagi perusahaan anggota asosiasi harus melampirkan bukti kartu tanda
anggota (KTA) asosiasi perusahaan jasa konstruksi
d. Melampirkan formulir permohonan IUJK yang telah diisi lengkap dan
ditandatangani oleh pimpinan perusahaan/penanggung jawab badan
usaha
e. Pimpinan perusahaan/penanggung jawab badan usaha bersedia datang
untuk foto

3.3.1.2 Persyaratan Administrasi & Legalitas Perusahaan


a. Persyaratan / Kelengkapan Administrasi untuk permohonan
pengesahan Izin Usaha Jasa Konstruksi
1. Surat Permohonan IUJK
2. Foto Copy Akte Perusahaan
3. Foto Copy Surat Badan Usaha (SBU) yang berlaku (dilegalisir)
4. Foto Copy NPWP
5. Foto Copy Tanda Anggota Asosiasi (KTA)
6. Foto Copy Surat Domisili Perusahaan / Alamat Kantor dari Kelurahan
7. Foto Copy Ijazah Direktur dan KTP
19

8. Pas Photo 3x4 sebanyak 3 lembar


9. Daftar pengurus perusahaan
10. Foto Copy Izasah Pengurus Perusahaan
11. Papan Nama Perusahaan (difoto)
12. Perlengkapan Kantor (difoto)
13. Denah Lokasi Kantor
b.Data Pengurus dan Pemegang Saham Perusahaan
1) Daftar susunan pengurus perusahaan (dibuat di atas kop surat)
2) Identitas/tanda pengenal pengurus perusahaan;
a) KTP-para pengurus (Direksi dan Komisaris) untuk warga negara
Indonesia
b) IKTA/Pasport jika warga negara asing
3) Daftar susunan pemegang saham perusahaan (untuk PT)
4) Identitas/tanda pengenal pemegang saham perusahaan (untuk PT);
a) KTP para pemengang saham untuk warga negara Indonesia
b) IKTA/Pasport untuk warga negara asing
c) NPWP jika pemegang saham adalah badan usaha/perusahaan

c. Data Keuangan
Neraca dan laporan keuangan rugi/laba tahun terakhir atau laporan
keuangan dari
akuntan publik (per 31 Desember)
3.4 Analisis SWOT
3.4.1 S (Strange) = Kekuatan
1) Belum banyak saingan usaha di bidang jasa konsultan Pengawas.

20

2) Prospek kerja berorientasi dengan kejujuran dan ketelitian yang


memungkinkan adanya hubungan baik dengan owner maupun
kontraktor pelaksana.
3.4.2 W (Weakness) = Kelemahan
1) Masih sedikit lulusan sarjana/ahli madya bidang teknik sipil di
Kabupaten Sidoarjo.
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat akan adanya CV
3) Minimnya modal untuk pendirian CV.
4) Minimnya Pembangunan yang menggunakan CV
3.4.3 O (Opportunity) = Peluang
1) Promosi jasa konsultan perencana melalui berbagai media, seperti
brosur, banner, surat kabar, radio, dan website.
2) Wilayah usaha diperluas guna mencari peluang di berbagai daerah
yang membutuhkan jasa konsultan perencana.
3) Merangkul masyarakat sekitar sebagai anggota tim sehingga bisa
menggunakan ikatan anak daerah untuk menggaet klien
3.4.4 T (Threat) = Ancaman
1) Pegawai tidak disiplin.
2) Harga jasa terlampau mahal jika ditinjau dari ekonomi masyarakat
daerah tingkat kabupaten.
3) Minimnya pembangunan yang menggunakan jasa CV

3.5 Analisis BEP

21

3.5.1 Bagan BEP

Total Biaya
Proyek

Modal Tetap
(fixed capital)

Modal Kerja
(working capital)

Biaya Tak Langsung


(indirect cost)

Biaya Langsung
(direct cost)

Gambar 3.2 Biaya Proyek


Sumber: Soeharto, 1995

3.5.2 Variabel dan Indikator Biaya


A. Biaya Masuk

Modal Sendiri

Dana pinjaman dari Bank

B. Biaya Keluar

Modal Kerja
22

1. Software pendukung (AutoCAD, SkectUP, Staad Pro, dll)


2. Hardware Pendukung (PC/Laptop, Flash Disk,dll)
3. Pengeluaran lain-lain

Modal Tetap
1. Biaya Langsung
Upah Karyawan
Transportasi
Gedung Perkantoran
Peralatan Administrasi (Kertas HVS,penggaris,dll)
Komunikasi (HP,Internet,HT)
2. Biaya Tak Langsung
Pajak
Promosi
Biaya tak terduga

A.

Rencana Anggaran Biaya

1. Biaya masuk
a) Modal sendiri

Rp 30.000.000,00

b)Dana pinjaman dari Bank

Rp 20.000.000,00 +

Total

Rp 50.000.000,00

2. Biaya keluar
2.1 Modal kerja
No
1

Modal Kerja
Software pendukung perencanaan
(AutoCAD,SketchUP,StaadPro,dll)

Biaya
Rp. 1.000.000,-

23

Hardware pendukung perencanaan


Komputer @ 3 x Rp. 5.000.000, Laptop @ 1 x Rp. 5.000.000, Suku cadang hardware
Pengeluaran lain-lain

Rp. 15.000.000,Rp. 15.000.000,Rp. 1.000.000,Rp.


500.000,-

JUMLAH

Rp. 22.500.000,-

2.2 Modal tetap


2.2.1 Biaya langsung
No
1

2
3
4

Keterangan
Upah karyawan
Direktur Staff
Direktur Site @ 2 x Rp. 2.000.000
Admin
Staf Logistik
Drafter
Pelaksana
Transportasi
Sewa gedung (perbulan)
Peralatan admin
Alat tulis
Kertas HVS (5 rim)
Tinta printer
Board maker
Kebutuhan komunikasi (perbulan)
Telepon
Internet
Listrik
JUMLAH

Biaya
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

2.500.000,4.000.000,1.850.000,1.500.000,1.500.000,1.500.000,-

Rp.
600.000,Rp. 1.000.000,Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

100.000,150.000,75.000,30.000,-

Rp.
Rp.

120.000,100.000,-

Rp.
200.000,Rp. 15.225.000,-

2.2.2 Biaya tak langsung


No
1

Keterangan
Pajak

Biaya
Rp. 250.000,-

2
3

Manajemen
Promosi usaha

Rp.
Rp.

250.000,250.000,-

Biaya tak terduga

Rp.

250.000,24

JUMLAH

Rp. 1.000.000,-

Rekapitulasi
1. Biaya masuk
1. Modal sendiri
2. Dana pinjaman dari Bank
Total

2. Biaya keluar
2.1 Modal kerja
Total
2.2 Modal tetap
2.2.1 Biaya langsung
2.2.2 Biaya tak langsung
Total
B.

Struktur Biaya

1)

Rumah tipe Minimalis

1. Biaya Tetap
2.
3.
4.
5.
6.

Rp 30.000.000,00
Rp 20.000.000,00 +
Rp 50.000.000,00

Rp 22.500.000,00 +
Rp 22.500.000,00
Rp 15.225.000,00
Rp 1.000.000,00 +
Rp 16.225.000,00

=
=
Biaya variabel
=
=
=
Total biaya
Tc =
=
=
Harga
=
=
Total pendapatan
=
=
=
Profit
Z =
=

Cf
Rp 16.225.000,00
v * (Cv)
3 * Rp 950.000,00
Rp 2.850.000,00
Cf + [v * (Cv)]
Rp 16.225.000,00 + Rp 2.850.000,00
Rp 19.075.000,00
p
Rp 7.500.000,00/unit bangunan
v*p
3 * Rp 7.500.000,00
Rp 22.500.000,00
(v * p) - [Cf + (v * Cv)]
(Rp 22.500.000,00) [Rp 16.225.000,00 +
(Rp 2.850.000,00)]
= Rp 3.425.000,00

7. Mencari BEP per unit


0 = v (p - Cv) Cf
v (p Cv) = Cf
v = Cf / (p Cv)
= Rp 16.225.000,00 / (Rp 7.500.000,00 - Rp 950.000,00)
= 2,47709 3 unit

25

Artinya perusahaan perlu menjual 3 unit bangunan agar terjadi break even
point. Pada pejualan unit ke 4, maka mulai memperoleh keuntungan.
8. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar
terjadi BEP
Cf / (p Cv) * p = Rp 16.225.000,00 / (Rp 7.500.000,00 - Rp 950.000,00)
* Rp 7.500.000,00
= 2,47709 * Rp7.500.000,00
= Rp 18.578.175,00
9. Menghitung waktu terjadinya BEP
Waktu = total unit / unit per bulan
=3 / 3
= 1 bulan 30 hari

BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1) Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan
jasa konsultasi pengawasan konstruksi.
2) CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk usaha yang merupakan
salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin
melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas.
3) Lokasi untuk melayani jasa konsultan pengawas bertempat di Jalan KH
Zainal Abidin No. 36 Sidoarjo
4) Struktur organisasi CV. Lancar Jaya Sentosa terdiri dari: Direktur Utama,
Site manager, Site engineering, Staff Admin/Keuangan , drafter, Staff
Logistik, pelaksana
5) Kualifikasi konsultan perencana CV Cepatkaya tergolong Gred 2 dengan
batas nilai proyek Rp 200 juta sampai Rp 400 Juta.

26

6) Dari analisa Break Event Point (BEP), CV Cepatkaya layak sebagai usaha
di bidang konsultan perencana.
1.2 Saran
1) Dengan adanya jasa konsultan pengawas, diharapkan hasil dalam
pengerjaan jasa konstruksi dapat sesuai dengan yang diharapkan oleh
pengguna jasa
2) Usaha jasa konsultan pengawas seharusnya dapat bekerjasama dengan
usaha

lain

yang

sejenis

agar

memiliki

jaringan

usaha

yang

menguntungkan.
3) Semoga dengan adanya jasa konsultan pengawas mampu meminimalisir
kesalahan maupun keteledoran dalam pengerjaan suatu proyek.
DAFTAR PUSTAKA
http://m.news.viva.co.id/news/read/375987-krisis-insinyur-ancam-pembangunaninfrastruktur
Dahlan. 2009. Hak, Kewajiban, Tugas, dan Wewenang Konsultan Perencana.
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/05/hak-kewaji ban-tugas-danwewenang-konsultan-perencana (2009)
Devita, Irma. 2007. Prosedur dan Syarat Pendirian CV. http://irmadevita.com/2007/
prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv (2007)
Dinas Perizinan Kabupaten Sidoarjo (2014)
Izin Usaha Konstruksi. http://amconsulting.webs.com/siujk.htmI (2011)
PT Cahaya Indah Persada. 2008. Laporan Proyek Rumah Pondoh Indah. http://
ptcahayaindahpersada.multiply.com/reviews/item/5 (2008)
SK Dirjen Cipta Karya No. 5/KPTS/CK 1984
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tahun 2011

27

LAMPIRAN
1. Akta Pendirian CV

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

2. Izin Usaha Jasa Konstruksi

39

40

3. Tanda Daftar Perusahaan Persekutuan Komanditer

41

4. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi (Analisis Enjiniring)

42

43

5. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi (Arsitektur)

44

45

6. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi (Inspeksi Teknis)

46

47

7. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi (Sipil)

48

49

8. Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi (Tata Lingkungan)

50

9. Surat Keterangan Domisili Perusahaan

51

52

10. Tanda Anggota INKINDO

53

54

Anda mungkin juga menyukai