Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

Hari

: Selasa

Jam

: 10:20 12:00

Asisten

: Suwayda Safriati
Furkan ISkandar

RADIASI MATAHARI
OLEH :
Muhammad Udai
0805106010055

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI
FAKULTAS PETANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2009

I. PENDAHLUAN
a.

Latar Belakang
Sebenarnya radiasi matahari merupakan unsur yang sangat penting dalam

bidang pertanian. Pertama, cahaya merupakan sumber energi bagi tanaman hijau
yang memalui proses fotosintesa diubah menjadi tenaga kimia. Kedua, radiasi
memegang peranan penting sebagai sumber energi dalam proses evaporasi yang
menentukan kebutuhan air tanaman.
Pada tahun 1946 dilakukan perekaman spektrum radiasi matahari untuk
yang pertama kali dari ketinggian di atas lapisan ozon. Pada tahun 1949
perekaman dilanjutkan untuk daerah panjang gelombang yang lebih pendek dari
ketinggian 100 km. dari eksperimen-eksperimen tersebut diperoleh bahwa untuk
daerah panjang gelombang di atas 2900 Angstrom suhu radiasi matahari antara
5500 sampai 6000 oK. Untuk daerah panjang gelombang hingga mencapai sekitar
5000Ok.
b.

Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui besarnya radiasi matahari di beberapa lokasi, yaitu di

bawah tajuk tanaman dan di atas tajuk tanaman untuk jenis tanaman yang berbeda
dan untuk mengetahui tinggi dan redahnya radiasi matahari diatas dan dibawah
tajuk tanaman.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Penerimaan radiasi surya di permukaan bumi sangat bervariasi menurut
tempat dan waktu. Menurut tempat khususnya disebabkan oleh perbedaan letak
lintang serta keadaan atmosfer terutama awan. ( Handoko, 1994 ).
Lama penyinaran akan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup
misalnya pada manusia dan hewan. Juga akan berpengaruh pada metabolisme
yang berlangsung pada tubuh makhluk hidup, misalnya pada tumbuhan.
Penyinaran yang lebih lama akan memberi kesempatan yang lebih besar bagi
tumbuha tersebut untuk memanfaatkanya melalui proses fotosintesis (Anonim,
2008.).
Radiasi matahari yang diterima permukaan bumi persatun luas dan satuan
waktu disebut isolasi atau kadang-kadang disebut radiasi global, yaitu radiasi
langsung dari matahari dan radiasi yang tidak langsung ( dari langit ) yang
disebabkan oleh hamburan dari partikel atmosfer (Trewartha, G. T. dan L. H.
Horn, 1999).

III. PROSEDUR PERCOBAAN


1.

Alat dan Bahan


a.

Alat
Alat yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah Solarimeter.

Gambar 1. Bola Kaca Pejal


b.

Gambar 2. Solarimeter

Bahan
- Kelapa sawit ( Elaeis jack Quinensis )
- Bougenville (Bougenvilia spectabilis).

2.

Cara Kerja
a. Dengan Menggunakan solarimeter, lakukan pengamatan dan pengukuran
radiasi matahari di beberapa lokasi (tipe lahan) yaitu dibawah tajuk
tanaman dan diatas tajuk tanaman untuk jenis tananaman yang berbeda.
b. Untuk masing-masing tipe lahan diukur dan diamati radiasi matahari
selama 5 menit, pengukuran dilakukan setiap satu menit sekali (6 kali
ulangan).
c. Bandingkan variasi matahari untuk masing-masing tipe lahan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Pengamatan Terhadap Kelapa Sawit ( Elaeis jack quinensis )
Tabel 1. Pengamatan Radiasi Matahari Terhadap Kelapa Sawit (Elaeis jack
quinensis )
No

Jumlah Ulangan

Lokasi

II

III

IV

VI

Keterangan

1.

Dibawah Tajuk

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

Gerimis

2.

Diatas Tajuk

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

Gerimis

Watt
R=

X 1000
m2
0.1
X 1000 = 5.814 Watt / m2

R=
17.2

Tabel 2. Tabel Hasil Kalibrasi Dari Pohon Kelapa Sawit (Elaeis jack quinensis )
No

Lokasi

Jumlah Ulangan
I

II

III

IV

VI

Rerata

Ket

1.

Dibawah Tajuk

5.8

5.8

5.8

5.8

5.8

5.8

5.8

Gerimis

2.

Diatas Tajuk

5.8

5.8

5.8

5.8

5.8

5.8

5.8

Gerimis

Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa pengukuran yang dilakukan


dibawah tajuk dengan pengukuran diatas tajuk memperoleh hasil yang sama dari
jumlah ulangan satu samapai ke ulangan keenam, ini diduga karena pada saat
pengukuran dalam keadaan gerimis sehingga radiasi matahari yang diterima oleh
alat pengukur intensitas matahari (Solarimeter) sama, hasil ini berbeda dari teori
yang didapatkan, semestinya dibawah tajuk hasilnya lebih rendah daripada yang
diatas tajuk.

b. Pengamatan Terhadap Bougenvillen (Bougenvilia spectabilis).


Tabel 1. Pengamatan Radiasi Matahari Terhadap Bougenvillen (Bougenvilia
spectabilis).
No

Jumlah Ulangan

Lokasi

II

III

IV

VI

Keterangan

1.

Dibawah Tajuk

0.2

0.2

0.2

0.3

0.3

0.3

Mendung

2.

Diatas Tajuk

0.1

0.2

0.2

0.2

0.2

0.2

Mendung

Watt
R=

X 1000
m2
0.3
X 1000 = 21.27 Watt / m2

R=
14.1

Tabel 2. Tabel Hasil Kalibrasi Dari Pohon Bougenvillen (Bougenvilia spectabilis).


No

Lokasi

Jumlah Ulangan
II III IV V

VI

Rerata

Ket

1.

Dibawah Tajuk

14

14

14

21

21

21

17

Mendung

2.

Diatas Tajuk

14

14

14

14

14

13

Mendung

Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan, intensitas radiasi matahari


sangat berbeda dengan yang semestinya, karena data yang kami dapatkan lebih
tinggi data di bawah tajuk dari pada yang diatas tajuk kami ragu dengan
pengamatan ini apakah alatnya yang rusak atau cuacanya yang mendung sehingga
tidak didapatkan data yang sebenarnya. Nilai yang seharusnya lebuh tinggi yang
diatas tajuk daripada yang dibawah tajuk.

V. KESIMPULAN
1. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa, nilai radiasi matahari diatas
tajuk lebih besar dari pada nilai radiasi matahari dibawah tajuk. Namun karena
cuacanya mendung atau gerimis sehingga hasil yang kami dapatkan tidak
sesuai dengan yang sebenarnya, jadi dapat di simpulkan yang mana bahwa
intensitas matahari lebih tinggi diatas tajuk daripada intensitas matahari
dibawah tajuk.
2. Tambah kan
3. Sampai 3

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai