Ijinkan saya silaturahmi dengan para sahabat silat semua dan bila ada kata dan
sapa yg tdk berkenan moho hampura.
Di sini saya sangat senang sekali bisa bersilaturahmi dan bertukar pikiran dalam
mengulas warisan leluhur kita yaitu Pencak Silat yang sangat indah dengan
kelembutannya namun mengandung kekuatan yg hebat.
Di masyarakat Jawa khususnya dan Indonesia umumnya Pencak Silat merupakan
sebuah pusaka yang harus di jaga dan di lestarikan..sehingga terjaga ke
Asliannya dan tidak terkotaminasi oleh beladiri import.
Filosofi Pencak Silat itu sendiri bagi masyarakat mengandung falsafah hidup bila
digali dan dihayati merupakan teladanan dari para leluhur kita yang diwariskan
kepada kita.
Marilah kita mengkaji lebih dalam arti Pencak Silat itu sendiri. Pencak Silat dalam
masyarakat Jawa khususnya memberikan makna hidup yang dalam. PEN yaitu
ngePENke yang artinya bersungguh-sungguh, CAK yaitu ngeCAKe yang berarti
mengamalkan, SI yaitu iSI yang berarti muatan atau makna, LAT yaitu ilat (lidah)
atau ucapan.
PENCAK SILAT berarti ngepenke, ngecake isining ilat, yang mempunyai makna
kita harus bersungguh-sungguh dalam mengamalkan semua ucapan yang telah
terucap. Di sinilah Pencak Silat menitik beratkan pada rasa tanggung jawab kita
dalam berucap untuk selalu berbuat.
Apabila kita sudah bisa mengamalkan arti Pencak Silat maka kita layak disebut
PENDEKAR yang mempunyai filosofi ngePENke, SumenDe KARsaning Pangeran
(Allah).
Seorang pendekar haruslah selalu ngepenke (sungguh-sungguh), sumende
(bersandar), karsaning Pangeran (Kehendak Illahi). Jadi seorang pendekar
bukanlah seorang jago dalam olah kanuragan dan mempunyai sifat Adigang,
Adigung, Adiguna, namun seorang pendekar adalah orang yang mempunyai rasa
tanggung jawab dalam semua ucapan dan tindakan karena kehendak Tuhan.
Memang dalam Pencak Silat banyak falsafah yg bisa digali, itulah sebabnya
seorang pendekar dituntut dalam berucap dan berperilaku. Nenek moyang kita
menciptakan pencak silat melalui proses pengkajian dan pembabaran yang
panjang, karena dalam pencak silat mengandung makna dan tujuan hidup agar
kita bisa bertahan untuk hidup, itu sebabnya di sebut Bela Diri.
Sebelum seseorang baru belajar Pencak Silat harus mempelajari pelajaran dasar
dulu, disinilah seorang guru meletakan dasar akhlak dan sendi-sendi Pencak Silat
agar selalu mengalir sesuai hembusan napas dan aliran darah.
Dan sebelum seorang menjadi Pendekar harus mempelajari jurus dasar, yang di
sini kita akan mengerti mengapa dalam Pencak Silat nenek moyang kita dalam
dasar silat menamakan jurus?
Karena Jurus ada falsafah dan maknanya untuk mencapai tujuan hidup, yaitu
Jujur dan luRus, pengertian Jurus adalah:
1. Jujur seorang Pendekar dituntut Jujur dalam perkataan dan perbuatan,berani
mengakui kesalahan dan menegakkan kebenaran.
2. LuRus seorang Pendekar hars berperilaku lurus dalam menjalani tatanan
kehidupan.
Bila seseorang Pendekar sudah mengerti makna dan tujuan jurus maka akan
menjadi terasah kepekaan dirinya, yaitu yang dinamakan Olah Rasa.
Dari Rasa yang telah terolah akan muncul suatu kepercayaan diri yang kuat dan
dapat memahami apa itu hidup, makna hidup, dan tujuan hidup.
Kalau Pencak Silat terus digali akan maknanya maka akan kita temukan
pelajaran yang luhur yang merupakan warisan falsafah dari para leluhur kita.
Oleh sebab itu marilah kita lestarikan warisan yang luhur ini agar bisa mendidik
anak cucu kita agar berbudi pekerti yang luhur sesuai harapan para leluhur.
Dalam tulisan ini akan dicoba untuk menggali kawruh yang merupakan kaedah
yang terkandung dalam warisan budaya leluhur yaitu Pencak Silat.
Kita menyadari bahwa manusia diciptakan begitu sempurna oleh Sang Pencipta
dengan wadah raga disertai pikiran dan rasa. Di sinilah nilai Pencak Silat mulai
diajarkan dari pengolahan dan pengasahan raga agar terbentuk jasmani yang
kuat.
Dalam jasmani atau raga yang kuat akan memberikan kontribusi yang positif
dalam pikiran, sehingga pikiran mempunyai kekuatan dalam cipta serasi dalam
raga dan irama. Bila itu tercapai akan terbentuk cipta dalam rangkaian gerak
raga yang berirama. Di sinilah Pencak Silat menampakkan seninya, dan
memberikan makna hidup yang dalam, yaitu kita harus hidup sesuai dengan
irama Illahi. Karena dalam irama hidup sudah digariskan sesuai kodratnya dan
takdirnya masing-masing.
Dalam pemahaman di atas akan memberikan dorongan karsa dalam hati, untuk
bisa memberikan rasa betapa Kuasa Illahi menyentuh dasar hati kita. Di sinilah
rasa itu di olah agar selalu bisa bersentuhan dengan Sang Pencipta.
Begitu luhur nilai dan makna yang terkandung dalam Pencak Silat yang
merupakan warisan budaya yang adi luhung yang memberikan pembelajaran
bagi kita dalam hidup agar supaya kita bisa memahami Kehendak Illahi.
Dari sinilah kita bisa menggaris bawahi dalam kaidah dan nilai-nilai yang ada
dalam Pencak Silat adalah Penyatuan Raga, Cipta, Rasa dan Karsa untuk bisa
menyentuh kehendak Sang Pencipta.
Sayang sekali bila warisan budaya Pencak Silat yang sarat dengan ajaran yg
luhur tidak dilestarikan. Dan begitu nistanya bila kita harus belajar dari bangsa
lain karena telah mengklaim dan mematenkan Pencak Silat,padahal dulunya
belajar dari kita. Itu bisa terjadi bila bangsa ini sudah tidak ada yang perduli
dengan warisan dari leluhurnya.
Memang pada dasarnya beragam adat dan budaya tidak hanya di masyarakat
Jawa saja tapi seluruh suku di seluruh Indonesia mempunyai khasanah dan adat
dengan pemahaman berbeda, tapi tujuannya sama yaitu ada sesuatu yang
tersirat di dalamnya. Inilah yang harus digali dari siratan budaya dan adat
warisan nenek moyang.
Hiduplah dengan Yang Maha Hidup maka diakhir hidup engkau akan
mendapatkan kehidupan.
Filosofi dari Silat Minang yang sangat terkenal: LAHIR silat mencari teman,
BATIN silat mencari Tuhan.
Riau-Siak
Perguruan Pencak Silat Mutiara Panca Rasa. Ilmu-ilmu yang dipelajarinya adalah
ilmu agama Islam serta ilmu pencak silat aliran Pengian dan ilmu pencak silat
aliran Minangkabau serta ilmu pencak silat aliran Gerak Pengelat yang dijaga
keasliannya walaupun sudah mengalami perubahan sesuai keadaan zaman.
Bertitik tolak dari sisi dan jiwa amanat sang guru kepada putranya yaitu Tengku
Fuad Al-Zakiyat Azhar di suatu senja latihan. Berbekal ilmu pencak silat dan
agama yang diperoleh langsung dari guru-gurunya dan setelah mendapat
mandat secara gaib ( berupa bayang bayang ) dari ayahandanya Datuk Panglima
Bahroem Azhar, yang isinya: Saat ini aku merasa ada harapan meneruskan ilmu
yang kumiliki ini kepadamu. Akan tetapi bukan berarti sampai di sini tugasmu!
Mulai saat ini kita harus memberanikan diri mengamalkan ilmu tersebut demi
kepentingan orang banyak. Artinya, ilmu ini tidak hanya diturunkan kepada
keluarga saja, melainkan dikembangkan juga untuk kepentingan masyarakat.
Sejak itu, disusunlah suatu bentuk organisasi yang merupakan wadah
keanggotaan dengan nama Perguruan Pencak Silat Mutiara Panca Rasa, dengan
Doktrin Perguruan yaitu Mutiara Panca Rasa, yang merupakan kepanjangan dari:
Menyerang Tanpa Tentara, Berperang Tanpa Senjata, Menang Tanpa Pujian,
Berjuang lillahi Taala, yang bermakna: Jadilah dirimu Engkau adalah dirimu
sendiri. Dan takut kepada Allah, selalu waspada serta ingat: Di atas Langit
Masih Ada Langit! Artinya: Kalau ada orang yang mengaku pandai masih ada
orang yang lebih pandai lagi.
Minangkabau
Silat Tuo - Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari daerah
Pariangan, Padang Panjang, tapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa
silat ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku Nan Tuo, salah seorang anggota
Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika pendapat ini diterima, maka
"Silat Tuo" di Minangkabau terinspirasi dari gerakan binatang seperti harimau,
buaya dan kucing.
Silat Bungo - salah satu aliran silat Minang yang menekankan gerak pada
aplikasi seni pencak silat, silat ini bukan untuk bertempur, melainkan untuk
peragaaan di acara-acara adat atau acara formal lain.
Silat Sitaralak, Sterlak, Starlak - aliran silat keras dan kuat dari
Minangkabau, dikembangkan oleh Ulud Bagindo Chatib (1865) dari Kamang
(dekat Bukittinggi), Kabupaten Agam, berkembang sampai ke wilayah
Sawahlunto. Ada pendapat yang mengatakan bahwa aliran ini dirancang untuk
menghadapi gerakan Silat Tuo. Gerakan Silat Tuo terinspirasi dari gerakangerakan binatang seperti harimau, kucing, dan buaya. Karakter khas silat jenis
ini adalah menyerang disaat lawan akan menyerang. Silat ini menyebar dan
berkembang di Malaysia dan terus ke Amerika.
Silat Kota Anau - aliran silat daerah Koto Anau, Solok yang merupakan
daerah pertahanan Minangkabau di masa dahulunya yang menghubungkan
antara Pagaruyung sebagai pusat kerajaan dan Bayang, Pesisir Selatan .
Silat Pangian - awalnya berasal dari wilayah Lintau dan sekitarnya yang
dimiliki petinggi kerajaan Minangkabau. Silat ini berkembang di rantau
Minangkabau, Kuantan, Propinsi Riau
Silat Duduk - salah satu aliran silat yang menekankan bermain silat dalam
keadaan duduk atau rendah, namun silat duduk bisa juga memiliki pengertian
lain, bahwa di sini murid tidak berlatih silat secara fisik, namun
mengembangkan nalar dan logika.
Silat Buah Tarok - salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari
Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu peguruannya ada di Aur Duri Padang
dengan nama peguruan Salimbado-Buah Tarok, dibawah asuhan Emral Djamal
Datuak Rajo Mudo. Silat Buah Tarok ini dikenal juga dengan Silek Sitaralak
Baruah oleh masyarakat di kawasan Maninjau yang dahulunya diajarkan oleh
Udo Tunang.
Betawi
Silat Cingkrik, salah satu dari 300 aliran silat Betawi, salah satu tokohnya
adalah si Pitung, sekalipun klaim ini belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Barat, yang masih bertahan
sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan, keduanya
dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan.
Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan take down atau bantingan.
Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik take down yang bisa dipelajari
Jawa Barat
Silat Cimande - bersama dengan Sera (aliran kera), Pamacan (aliran
harimau) dan Trumbu (pertarungan tongkat) merupakan aliran pencak silat
yang didirikan Embah Kahir di akhir 1700-an di Jawa Barat. Seni ini tetap ada
di beberapa desa yang ada di Sungai Cimande, termasuk desa Tarik Kolot. Kini
ada lebih dari 300 variasi Cimande, termasuk yang ada di Betawi. Si Pitung
juga dianggap mempelajari aliran ini.
Silat Cikalong - aliran pencak silat dari Cianjur dengan tokoh pendirinya H.
Ibrahim atau R. Jaya Perbata, meninggal pada tahun 1908. Tersebar di seluruh
daerah Jawa Barat dan mewarnai beberapa aliran silat di Jawa Barat dan
sekitarnya. Dikenal juga dengan Ulin Maen Po Cikalong, jurus Cikalong
diadaptasi pada beberapa perguruan silat Sunda, seperti Perguruan Silat
Panglipur, Pusaka Siliwangi dan lain-lain.
Silat Riksa Budi Kiwari - Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman
pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih
muda, namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat
nasional maupun internasional.
Silat Serak, Sera, Syera adalah salah satu aliran silat yang dikembangkan
oleh KH. Raden Sarean di Bogor Jawa Barat. aliran serak ini adalah turunan
dari silat Cimande.
Silat Depokan, aliran ini berasal dari Bogor, melihat ciri khasnya aliran ini
ada hubungannya dengan Cimande dan Serak. pendiri adalah bapak H. Ayub.
Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat, didirikan oleh Abah Andadinata,
merupakan salah satu pelopor perguruan tenaga dalam di Indonesia.
Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Nasional - Perguruan Silat yang
merupakan hasil penggabungan Lima aliran Silat Buhun dan berpusat di
Bogor, Pendiri Perguruan Padjadjaran Nasional ialah Bapak TB. Mochamad
Sidik Sakabrata. Perguruan ini mempunyai cabang di berbagai daerah di
Indonesia hingga ke Mancanegara, di antaranya negeri Belanda, yang diketuai
oleh Mr. Eric Bovelander.
Silat Binasatria, perguruan ini berdiri pada tahun 1994 di Cibinong,
tepatnya di MAN Cibinong. Dikembangkan oleh guru besarnya yaitu Bpk.
Zaenudin.
Persatuan Hati (PH) didirikan oleh RM Mangku Pujono (Guru Besar) dan
dibantu oleh para sesepuh lainnya di Yogyakarta pada tahun 1927, ini
merupakan kelanjutan dari perkumpulan "Be United" tahun 1921.
Silat PPS Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih, salah satu perguruan yang
berasal dari Yogyakarta dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia.
manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa
Pancasila.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal dilingkungan masyarakat desa
Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar tahun 1983 beberapa murid angkatan
I dan II mulai mengembangkan ajaran perguruan dibeberapa tempat, yaitu
SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul
berkembang ditempat lain tidak saja diwilayah eks Karesidenan Madiun tetapi
juga diluar bahkan sampai keluar pulau Jawa.
Kalimantan
Bersilat, silat dari Kalimantan.
Kuntau Banjar, Sendeng Banjar, Sendeng Belalang, Bang'koe (silat
monyet) dari Kalimantan Selatan.
Bali
Silat Bakti Negara - dirintis oleh antara lain pahlawan nasional I Gusti
Ngurah Rai namun secara resmi didirikan pada 31 Januari 1955 oleh para
pendekar Bali yakni Ida Bagus Oka Dewangkara, Pendekar Ida Bagus Oka
Sahadewa, Pendekar Bagus Made Rai Keplak, Pendekar Anak Agung Rai Tokir,
Pendekar Anak Agung Meranggi, dan Pendekar Sri Empu Dwi Tantra. Perguruan
ini cukup berprestasi di ajang silat nasional dengan melahirkan atlet-atlet
juara. Selain muatan lokal, banyak dipengaruhi aliran Cikaret dan Cikalong.
Silat Kerta Wisesa - dalam perguruan ini kembangan atau seni pencak
lebih mendapat porsi dibandingkan dengan dalam perguruan Bakti Negara.
Silat Seruling Dewata - ilmu silat dari desa Kerambitan-Tabanan yang
konon sudah ada sebelum datangnya agama Hindu. Silat ini diperkenalkan
kembali oleh Drs.I Ketut Nantra pada tahun 1980-an. Jurus-jurus yang
dimilkinya antara lain: Harimau, Ular, Putri Bungsu, Tali Rasa.
Silat Gobleg - ilmu silat dari Bali Utara, tepatnya Desa Gobleg yang
terletak dekat Danau Tamblingan. Dan mungkin inilah satu-satunya desa di
Bali atau di Indonesia di mana nama desanya di ambil dari nama tokoh silat.
Gobleg adalah nama dari pendekar dan guru Silat terkemuka.Sedikit
melenceng dari topik; di perbatasan kabupaten Gianyar dan Bangli ada juga
desa yang bernama Siladan, menurut hikayat ini pula berasal dari kata silat. Di
perbatasan itu dulu para prajurit dari Bangli dan Gianyar saling tantang dan
adu tanding dengan jurus-jurus silat.
Silat Sitembak - ilmu silat yang berkembang di Bali Utara, namun berakar
dari silat Sunda
Mepantigan - Mepantigan adalah olah raga beladiri bantingan dan kuncian
tradisi Bali yang diiringi gegambuhan atau gamelan yang dirintis Putu Witsen
Widjaya di awal milenium ini namun bersumberkan pada ilmu silat Bali.
Gayung Malaysia - salah satu dari 4 perguruan silat terbesar yang memiliki
reputasi di Malaysia
Silat Cekak merupakan tipe silat bertahan, sebab memakai 99% teknik
bertahan dan hanya 1% teknik menyerang. Merupakan salah satu dari 4
padepokan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
Silat Lincah - salah satu dari 4 padepokan silat terbesar yang memiliki
reputasi di Malaysia.
Sarawak
Pencak Silat Melayu Asli (PSMA) Spring 12, Sebelum Merdeka dikenali
sebagai Pencak Silat Melayu Asli. Terdiri daripada 6 Peringkat latihan yang
diasaskan oleh Arwah Guru Bojeng Bin Sham yang menuntut dari pakciknya
iaitu HJ Jeraei. Hj Jeraei belajar di Kampung Dagang Sambas, Kalimantan
Indonesia dan merupakan anak murid harapan Guru Wanita tersebut.
Sekarang PSMA Spring 12 telah mempunyai hampir 20,000 orang ahli di
seluruh Sarawak.
Thailand
Seni Gayung Fatani aliran silat Malaysia berasal dari Propinsi Pattani di
Thailand Selatan. Salah satu dari 4 perguruan silat terbesar yang memiliki
reputasi di Malaysia
Filipina
Maphilindo Silat, aliran silat yang didirikan oleh Dan Inosanto untuk
menghormati guru silatnya. Tersusun dari aliran silat Malaysia (Ma),
Philippines (Phil) dan Indonesia (Indo).
Eropa
Perisai Diri
Gerak Ilham
Saudara Kaum di Perancis, mengajarkan silat Minangkabau dan silat dari
Tanah Sunda
Pandeka Mihar G=Sentak di Austria, mengajarkan silat dari Minangkabau
Amerika Serikat
Pukulan Pentjak Silat Serak (atau Sera) - ditemukan oleh Pak Sera dari
suku Badui dan dikembangkan oleh Mas Roen dan Mas Djoet. Victor de
Thouars mengajarkan Pukulan Sera di area Los Angeles
ODF Silat - didirikan oleh Maha Guru "Pak Vic" de Thouars, dibangun untuk
Hukum Pelaksanaan, khususnya serangan langsung dari pisau terbuka
Tongkat Silat - didirikan Maha Guru "Pak Vic" de Thouars pada 1957,
dengan pengaruh Silat Soempat dan Serak (Sera)
Bukti Negara - aliran modern dan modifikasi Sera yang didesain oleh
keturunan pemilik Sera, Pendekar Paul de Thouars. Nama Bukti Negara berarti
"pemberian kepada bangsa," merefleksikan rasa terima kasih Pendekar Paul
de Thouars pada Amerika Serikat semua yang diberikannya. Karena banyak
pembatasan sistem induk Sera, Pendekar de Thouars memodifikasi Sera untuk
membentuk Bukti Negara agar menampakkan bertambahnya perasaan pada
seni
Pukulan Cimande Pusaka - aliran silat Cimande yang diturunkan dari Mas
Jut, diajarkan oleh Pendekar William Sanders. Aliran ini termasuk seni asli
Embah Kajir (Kahir) dari desa Tarik Kolot
Persatuan Pencak Silat Inti Ombak - aliran pencak silat Madura dan
Mataram (Yogyakarta), dan di lestarikan oleh Guru Daniel Prasetya yang juga
merupakan saudara sepadepokan dengan Pusaka Sakti Mataram lakutama
Timor Leste
Kmanek Oan Rai Klaran (KORK), ditemukan oleh Pak Jose dos Santos
"Naimori" Bucar di suco Suro distrik Ainaro, diresmikan secara nasional
sebagai organisasi pencak silat pada tahun 2001.
Ilmu silat dibagi menjadi dua golongan: Nui Kung dan Way Kung. Way
Kung adalah ilmu silat yang menggunakan kekerasan, tetapi hal tersebut tidak
mutlak, karena ilmu silat ini juga menjadi bagian dari ilmu kelembutan sebagai
induknya. Pada Way Kung terdapat 70% kekerasan dan 30% kelembutan.
Pedoman pesilat aliran Way Kung adalah keras lawan keras, karena bukan saja
tenaga mereka besar, namun tulangnya pun keras bagai besi dan ototnya besar
kelihatan nyata. Para pesilat Way Kung umumnya adalah orang yang bertubuh
kuat dan tinggi besar.
Sedangkan Nui Kung adalah ilmu silat yang hanya menggunakan 10% tenaga
dan 90% kelembutan. Ilmu silat ini sesuai benar bagi orang yang bertubuh kecil
dan lemah, karena mereka mempunyai banyak akal, kegesitan, kecerdasan dan
keuletan. Nui Kung tingkatannya lebih tinggi dari pada Way Kung, karena
merupakan penghalusan atau penyempurnaan dari Way Kung.
Ilmu silat Kung Fu dibagi menjadi dua aliran besar, aliran Utara yang
berkembang di utara sungai Jang Ciang, dan aliran Selatan yang berkembang di
selatan sungai Jang Ciang. Ilmu silat aliran utara lebih mengutamakan kaki
sebagai jurus andalan, dan aliran selatan lebih mengandalkan jurus-jurus tangan.
Tetapi tidak berarti jurus tendangan kaki aliran selatan kalah mutunya dibanding
aliran utara, dan sebaliknya. Pada aliran selatan ada beberapa yang
mengutamakan jurus tendangan, dan pada aliran utara juga ada yang
mengutamakan permainan tangan.
Ilmu beladiri Pro Patria disusun secara ilmiah dan memperhatikan kepraktisan
dengan bersendi pada Kungfu (hasil dari latihan yang serius dan tekun). Ilmu
yang diajarkan telah diramu sedemikian rupa sehingga merupakan perpaduan
Kungfu Utara dan Kungfu Selatan. Berbagai latihan tersebut dimaksudkan untuk
melatih empat aspek penting yaitu: Bela Diri (melindungi diri dan orang lain
yang membutuhkan), Olah Raga (untuk kesehatan dan kebugaran), Seni (untuk
keindahan gerak yang terpadu dan dihayati benar-benar), dan Mental(ketekunan,
kesabaran, ketenangan, keuletan dan kebijaksanaan).
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali penggemar ilmu silat yang tidak
dapat mencapai cita-citanya menjadi benar-benar memiliki kemahiran ilmu silat
karena cara pandang yang tidak benar. Mereka cuma mengejar status tingkatan
yang tinggi dan ijasah, sehingga berlatih hanya sekedar untuk memenuhi target
nilai ujian saja. Tinggi-rendahnya kepandaian ilmu silat seseorang tergantung
pada masak tidaknya inti-inti ilmu silatnya. Apa tingkatannya dan macam apa
ilmu silat yang telah dipelajarinya tidak menjadi prinsip. Ada peribahasa dalam
persilatan bahwa untuk menjadi ahli silat yang tangguh perlu memiliki: pertama
keberanian, kedua kekuatan, dan ketiga jurus-jurus yang masak inti-intinya. I
Tan, r Li, San Kung Fu.
JURUS-JURUS KUNGFU PRO PATRIA
Walaupun dalam Pro Patria warna utama jurusnya adalah Harimau, seperti
ditunjukkan dalam lambangnya, tetapi juga dipelajari berbagai warna jurus
binatang:
Jurus Harimau (Hu) - menekankan kekuatan pukulan dan tendangan, dapat
menghindar sambil menyerang ke seluruh tubuh lawan.
Jurus Kera (Hou ce') - menekankan kelincahan gerak, penggunaan akal dalam
kondisi apapun, bisa menjatuhkan lawan menggunakan kekuatan lawan sendiri.
Jurus Macan Tutul (Pa) - tidak terlalu mengutamakan kekokohan fisik tapi
kegesitan, pukulan dan tendangan mengarah ke tubuh lawan dengan lebih
spesifik.
Jurus Naga (Lung) - lebih banyak menggeliat dan mematuk dengan kuat,
menonjolkan sifat kejantanan.
Jurus Ular (Coa) - mengutamakan olah pernapasan, sehingga walau awalnya
tampak lemah begitu mendapat sasaran tepat akan berakibat fatal. Lebih
banyak menampilkan kelenturan.
Jurus Bangau (Hoo) - mengutamakan ketenangan dan kewaspadaan, walau gerak
tampak lamban tapi pada saat yang tepat serangan dapat dilakukan dengan
cepat dan tiba-tiba.
Jurus Belalang (Thang lang) - mengandalkan kegesitan, gerak tangan dan kaki
bisa serempak, dan kuda-kuda kokoh.
Selain itu dipelajari Tai Chi Chuan. Jurus Tai Chi Pro Patria merupakan gabungan
dari berbagai aliran Tai Chi yang ada. Selain untuk kesehatan, manfaat Tai Chi
yang lain adalah untuk menguatkan daya kekebalan tubuh.
Manusia adalah mahluk istimewa, lain dari yang lain (hewan, tumbuhan)
walaupun keduanya jika dilihat dari kebutuhan biologis mempunyai kebutuhan
yang sama, yaitu minum, makan, memperoleh keturunan. Akan tetapi karena
keistimewaan-Nya memberikan corak yang berbeda, bahkan perbedaannya
sangat azasi sekali, yakni manusia dianugrahkan akal.
Akal inilah yang membuat manusia dapat berpikir dan mendorong manusia
untuk melakukan suatu proses kehidupan sehingga timbul kebiasaan dan
pengetahuan. Dari kebiasaan manusia inilah yang akan menimbulkan suatu
karakter bagi diri sendiri, lingkungan dan negara sehingga akan menjadi jati diri
suatu bangsa.
Pengetahuan berasal dari akal manusia yang berpikir dan mengalami
pembelajaran secara terus-menerus yang dari tidak tahu menjadi tahu, yang
tidak bisa menjadi bisa, sehingga hasil dari itu biasa disebut ilmu.
Silat adalah sebutan seni bela diri yang terlahir pada bangsa Indonesia sejak
dahulu kala. Pada bangsa Indonesia silat merupakan bentuk kehidupan budaya
yang secara turun-temurun dari generasi ke generasi terdengar secara lisan dan
menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid dikisahkan
melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah yang lain. Silat bisa
dikatakan hasil dari hubungan manusia terhadap diri sendiri, manusia kepada
manusia, manusia dengan alam, manusia dengan Sang Pencipta, dan
perenungan yang berjalan hingga saat ini. Silat berjalan dan berkembang dalam
tatanan masyarakat Indonesia dari masa ke masa baik dalam massa kerajaan,
penjajahan maupun pada masa kemerdekaan hingga saat ini.
Pada mulanya pencak silat lahir karena kebutuhan masyarakat untuk
mempertahankan diri, sehingga awal aspek yang menonjol dalam silat adalah
aspek bela diri. Kesadaran akan nilai silat yang begitu tinggi membuat para
pesilat menjadikan silat sebagai keaktifan seni yang tersembunyi dan
didalamnya terdapat kaidah bela diri pencak silat.
Padepokan dalam istilah Jawa berarti sebuah kompleks perumahan dengan areal
cukup luas yang disediakan untuk belajar dan mengajar pengetahuan dan
keterampilan tertentu. Depok Jawa Barat merupakan sebuah daerah yang
dimasa lalunya merupakan wilayah yang dimana banyak sekali berdirinya
padepokan silat sehingga daerah tersebut dikenal dengan nama Depok.
Di kota Depok terdapat sebuah desa yang bernama Desa Ratu Jaya.
Alkisah Desa Ratu Jaya yang berawal dari perkelahian dua orang wanita yang
menggunakan selendang dengan kekuatannya dan pamornya masing-masing,
perkelahian cukup mengejutkan entah apa yang membuat kedua wanita itu
berkelahi. Mereka adalah Ratu Kepriyok (Cirebon) dengan Ratu Kirana Wati
(Cirebon) yang bertarung dengan ilmu kanuragannya yang berlangsung lama
cukup lama, hingga hingga pada akhir dari pertarungan itu lepaslah selendang
dari Ratu Kirana Wati dan tertiup angin hingga jatuh di sebuah daerah/desa yang
kemudian daerah tersebut dinamakan Desa Ratu Jaya.
Persi lain mengatakan asal muasal nama Desa Ratu Jaya terjadi dari kisah
lamaran Eyang Prabu Kian Santang kepada Ratu Kirana Wati (Cirebon) untuk
diajak menikah namun Ratu Kirana Wati tidak mau untuk di persunting, Eyang
Prabu Kian Santang terus memakasanya dan Ratu Kirana Wati melarikan diri dari
lamaran Eyang Prabu Kian Santang, namuan Eyang Prabu Kian Santang terus
mengejar dan mencari Ratu Kirana wati. Ratu Kirana Wati terus melakukan
perjalanan pelariannya dari Eyang Prabu Kian Santang hingga sampai disuatu
daerah yang kini di beri nama Desa Ratu Jaya.
Di Desa Ratu Jaya inilah terdapat para Jawara dan Jago yang hidup dan beranak
cucu menurut cerita rakyat sekitar. Mereka mempuyai berbagai macam
permainan silat sesuai dengan kelebihannya masing-masing, ada yang
menguasai jurus pamoyetan, macan, buaya, ular, elang, belut dan sebagainya.
Sayangnya keaneka ragaman jurus yang terdapat di Desa Ratu Jaya itu tidak
sempat mempunyai penerus sehingga hilang seiring meninggalnya sang pemilik
jurus-jurus tersebut. Karena prinsif mereka hanya untuk kebutuhan pribadi dan
bukannya tidak mau menurunkan atau mengajarkan kepada yang lainnya
pada massa tersebut namun kwatir jurus-jurus tersebut akan disalah gunakan
yang akan menimbulkan kehancuran.
Waktu terus berjalan seiring perkembangan zaman dan perubahan generasi. Jika
Allah SWT berkehendak maka terjadilah dan tiada yang tidak mungkin dalam
dunia ini. Jurus jurus yang belum sempat diturunkan dan masih terpendam
bumi tersebut dengan ijin Allah SWT menurun secara amanah baik berupa mimpi
ataupun secara kasat mata yang turunnya jurus jurus tersebut secara
berangsur-angsur.
Yasa yang mendapatkan amanah tersebut mencoba menerapkan jurus-jurus
tersebut dengan Rohandi secara perlahan-lahan agar jurus-jurus tersebut dapat
tersusun rapi hingga menjadi kesatuan dan susunan jurus yang bagus, mudah
untuk dipelajari, mempuyai ciri khas dan karakter dengan proses waktu yang
cukup lama.
Waktu yang berjalan seiring proses peyempurnaan jurus yang telah diramu,
disederhanakan, di sesuaikan serta disusun ulang hingga kesatuan jurus - jurus
itu berdasarkan kisah perjalanan disebut sebagai Jurus Getus Bumi hingga saat
ini. Bisa dikatakan jurus getus bumi merupakan ilmu turunan warisan leluhur
serta merupakan amanah titipan anak cucu dan anak negeri.
Selanjutnya dari jurus jurus Getus Bumi yang telah tersusun dipelajari oleh
anak negeri yang hatinya terketuk yaitu Yopi dan R. Supriyanto. Kehadiran dua
orang ini memberi semangat baru karena mereka membuat Silat Getus Bumi
menjadi lebih bewarna dan berarti, selain mempelajarinya mereka berdua
mencoba mengembangkan Silat Getus Bumi. Pertama kali jurus jurus Getus
Bumi diciptakan untuk melindungi diri ataupun untuk melindungi yang dicintai
dalam hal kebaikan bukan untuk kejahatan dan jika terlepas dari itu maka tidak
dapat dikatakan sebagai Pesilat Getus Bumi lagi.
Pesilat yang tangguh adalah pesilat yang dapat memahami arti silat itu sendiri.
Dan pemahan silat yang baik dan sejati adalah sejauh mana si pesilat itu berbagi
ilmu kepada sesama yang tanpa disadari akan menghasilkan kesempurnaan
dalam mempelajari dan menguasai jurus jurus silat terutama jurus jurus
Getus Bumi yang diamalkannya kepada sesama.
Arti kata Getus Bumi berasal dari gabungan kata getus dan bumi, getus sendiri
berasal dari bahasa jawa yang berarti beradu/mengadu dan bumi yang
berarti tempat hidup manusia yang menjadikan karakter manusia yang beraneka
ragam. Dalam dunia persilatan arti kata Getus Bumi berarti petarung di muka
bumi, dalam perkembangannya pengertian kata Getus Bumi berarti bertemunya
para Petarung, Kesatria, Pendekar dan Jawara dimuka bumi.
Secara umum Getus Bumi berarti beradunya berbagai macam karakter,
pendapat dan pengalaman manusia yang berasal dari kehidupan serta latar
belakang yang berbeda- beda hingga melebur menjadi satu . Berdirinya
Paguyuban Getus Bumi ditetapkan pada tanggal 5 Mei 2006 di Desa Ratu Jaya
Depok, Jawa Barat Indonesia.
Paguyuban adalah sebuah wadah atau tempat perkumpulan dalam visi dan misi
yang sama dengan tidak melanggar aturan agama dan hukum yang berlaku.
Paguyuban dapat pula sebagai sarana pendidikan dalam memotifasikan sebuah
kegiatan masrayakat di sekitarnya sebagai rangsangan untuk kegiatan fositif dan
bermanfaat..
Paguyuban seni bela diri merupakan wadah dalam mempelajari dan
mengembangkan seni bela diri. Selain mempertahankan budaya daerah berupa
silat, paguyuban seni bela diri merupakan salah satu bentuk pemasaran dalam
memperkenalkan asset budaya daerah walaupun hanya dalam berupa silat, dan
mungkin selanjutnya bisa berkembang dengan memperkenalkan tradisi daerah
dalam bentuk yang lainnya. Dengan kesuksesan citra paguyuban dalam
kegiatannya akan berdampak terhadap daerah dimana paguyuban itu berada
dan begitu pula sebaliknya.
Prinsif Pesilat Getus Bumi yang dikenal dengan nama Jago Jalu Dihati menjadi
taruhan nama baik diri, paguyuban dan kampung.
Beberapa ciri ciri Jago Jalu Dihati :
o Tersenyum jika dihina
Seyum merupakan sebagian dari ibadah bagi umat muslim, seyum merupakan
bentuk keramahan dan kebesaran jiwa akan menghadapi kenyataan. Dan seyum
merupakan awal dari persahabanan antar sesama.
o Mengalah untuk menang
Kemenangan yang sejati adalaha kemenangan melawan nafsu dan keburukahn
diri sendiri, jadi kemenangan melawana orang lain hanya membuat kita lupa
akan kesejatian kemenangan yang sesungguhnya.
o Selalu merasa bersalah untuk memperbaiki diri
Rasa bersalah itu baik dan sangat bijak dalam memperbaiki diri dan akhlak
dalam menjalani kehidupan agar hidup menjadi lebih baik dan selalau introfeksi
diri dari berbagai macam hal.
o Setia kawan
Kesetian terhadap kawan dapat membantu kuatnya ikatan silaturahmi dan
persaudaraan sama rasa sama hati dalam meraih tujuan dan cita cita luruh,
serta membuat ikatan batin yang sangat kuat antar kawan.
o Berani membela kebenaran
Keberanian adalah suatu kekuatan untuk melawan ketakutan dan berusaha
untuk mengendalikan potensi tersembuyi dari panic yang dihasilkan dari
ketakutan.
Kebenaran adalah sesuatu yang hak dan harus di tegakkan dalam hidup ini
karena kebenaran adalah cahaya indah dalam buah kehidupan yang sebenarnya.
Pada kuda kuda silat getus bumi bersipat per ( lues turun naik ).
Prinsif gerakan silat getus bumi selues - luesnya rambut dan sekuat
kuatnya petir.
Kekuatan tubuh pesilat getus bumi terbentuk dari energi bumi yang
menyatu pada energi diri.
Gerakan tangan dan kaki silat getus bumi mempuyai keseimbangan dan
karakter jurus pada setiap jurus-jurusnya.
adalah
serangan
untuk
lawan
dan
Pencak
Silat
adalah hasil
budaya
manusia
Indonesia
untuk
membela/mempertahankan
eksistensi
(kemandirian)
dan
integritasnya
(manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai
keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
anak-anak
maupun
orang
tua/dewasa,
secara