Seorang anak laki-laki berinisial An. A berumur 3 tahun dibawa ke Rumah Sakit Respati pada
tanggal 2 Oktober 2012. Ibu An. A mengatakan anaknya selalu menangis jika akan kencing
karena nyeri akibat air kencing yang sulit keluar. Ibu An.A juga mengatakan bahwa An.A deman
sejak 2 hari yang lalu.Saat dilakukan pemeriksaan, prepusium tidak bisa ditarik ke belakang. An.
A tampak gelisah, dan sulit tidur pada malam hari karena nyeri yang dirasakannya. Terlihat
adanya edema pada area kemaluan An. A. Di sekitar kemaluan klien juga tampak
kemerahan. Wajah An. A tampak pucat dan An.A terlihat lemas.
Dari Pemereriksaan Fisik: BB : 15 kg,TB :120cm,
TTV:TD: 80/50 mmHg, N: 90x/menit, RR: 24x/menit, S: 38,5 OC. An. X diberikan terapi obat
Salep Deksametasone 0,1%.
A. Pengkajian
Nama Perawat
Tanggal Pengkajian
Jam Pengkajian
1) Biodata
Pasien
Nama
Usia/jenis kelamin
Agama
Pendidikan
Status Pernikahan
Alamat
Diagnosa Medis
Jam/Tanggal Masuk RS
No. RM
Penanggung Jawab
Nama
Usia
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
: Ns. Fera
: 2 Oktober 2012
: 09.00 WIB
: An. A
: 3 Tahun/Laki-laki
: Islam
: Belum Sekolah
: Belum Menikah
: Jl. Sudirman 58, Bantul, Yogyakarta
: Phimosis
:09.00 / 2 Oktober 2012
: 081916
: Ny. X
: 28 Tahun
: Islam
: SMK
: Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan
Alamat
Hubungan dengan Klien
: Menikah
: Jl. Sudirman 58, Bantul, Yogyakarta
: Ibu
2) Keluhan Utama
An. A mengatakan sakit pada penisnya terutama pada prepusiumnya dan terasa nyeri saat mau
kencing.
Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang
An. A datang ke RS. Soeradji diantar oleh keluarganya pada tanggal 2 Oktober 2012 dengan
keluhan nyeri saat akan kencing akibat air kencing yang sulit keluat. Ny. X mengatakan bahwa
An.A sudah merasakan sakitnya sejak 3 hari yang lalu. An.A sudah dilakukan pemeriksaan fisik
dan An. X diberikan terapi obat Salep Deksametasone 0,1%.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny.X mengatakan bahwa An.A tidak mempunyai riwayat penyakit ataupun diopname di RS
sebelumnya. An.A belum pernah mengalami kecelakaan ataupun dioperasi. An.A hanya memilki
alergi terhadap makanan laut khususnya udang. An.A pernah diimunisasi campak, polio, BCG,
DPT.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny.X mengatakan dalam keluarganya, ayah An.A menderita penyakit Diabetes Militus sejak 3
tahun yang lalu. Sedangkan kakek klien memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi. Ny.X
juga mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita asma maupun TBC.
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
: Garis perkawinan
: Garis tinggal 1 rumah
: Klien dengan Phimosis
Keluarga An.A terdiri dari kakek, nenek, ayah dan ibu. An.A merupakan anak pertama.
Ny.X mengatakan bahwa An.A biasanya BAB sehari sekali yaitu pada pagi hari. Warna
BAB An.A coklat kekuningan dan baunya khas. Kebutuhan pemenuhan eliminasi An.A dibantu
oleh ibunya. Setelah sakit ibu An.A mengatakan bahwa An.A jarang BAB, kadang-kadang hanya
2 hari sekali.
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Klien tidak memiliki gangguan pada sistem sensori, persepsi maupun kognitif.
4) Pemeriksaan Fisik
a.
Keadaan Umum
Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapat hasil TTV :
TD
: 80/50 mmHg
RR
: 24x/menit
S
: 38,50 C
N
: 90x/menit
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Leher
Tidak ada gangguan pada leher yang ditandai dengan; tidak terdapat pembesaran tiroid, tidak ada
pelebaran JVP dan lesi. Tidak ada gangguan pada Tenggorokan yang ditandai dengan tidak
terdapat pembesaran tonsil dan hiperemis.
Dada
I: Pada inspeksi, pada dada tidak lesi, oedema ataupun kemerahan.
P: Pada saat palpasi dada dan paru tidak ada pembesaran jantung dan rongga dada.
P: Pada saat perkusi, tidak ada udara, cairan atau masa padat.
A: Pada pemeriksaan auskultasi bunyi dada kanan dan kiri vasikuler.
Abdomen
I: Pada saat inspeksi, kulit abdomen tidak sikatrik, tidak terdapat benjolan ataupun lesi.
A: Pada saat auskultasi, peristaltic usus 16x/menit
P: Pada palpasi tidak ada hepatomogali dan nyeri tekan.
P: Pada perkusi timpani tidak ada hypertimpani atau pekak
Genetalia
Klien mengalami phimosis, prepusium tidak bisa ditarik. Tidak terdapat hypospadia, epispadia,
hernia, hydrocell dan tumor.
Rektum
Keadaan rektum normal tidak ada hemoroid, prolaps maupun tumor.
Ekstrimitas atas dan ekstrimitas bawah
Lengan kanan tidak terpasang infuse.
Suku bangsa An.A adalah Sunda. Sedangkan kebudayaan yang diikuti An.A adalah budaya
Jawa. Ada beberapa kebudayaan An.A yang merugikan kesehatannya. Salah satunya yaitu
adanya kebiasaan dalam keluarganya makan makanan serba manis.
Spiritual :
An.A belum mengerti tentang ibadah. Ibu An.A mengatakan bahwa An.A senang jika diajak
mengikuti pengajian di kelurahan. An.A belum mengerti dengan penyakit yang sedang
dialaminya. Namun saat di rumah sakit An.a terlihat diam dan tidak bersemangat.
6) Pemeriksaaaan Penunjang
a. Hasil labolatorium
Parameter
Darah Lengkap
Hb
AL (angka leukosit)
AE (angka eritrosit)
AT (angka trombosit)
HMT
Albumin
Natrium
Kalium
Klorida
Hasil
13,1
13,5
5,20
402
41,4
3,5
132,0
3,5
98,3
Satuan
Nilai normal
interpretasi
13-17
4-11
4,5-5,5
150-450
42-52
3,5-5,5
135-148
3,5-5,3
98-107
Normal
Naik
Normal
Normal
Turun
Normal
Normal
Normal
Normal
B. Analisa Data
Nama Klien : An. A
Umur
: 3 tahun
Ruang Rawat : Anggrek
TGL/JAM
ETIOLOGI
2-10-12/
DS :
09.10
1. Ny. X mengatakan anaknya
sudah 2 hari merasakan sakit perut
bagian bawah dan mual.
2. An.A selalu menangis saat mau kencing
(BAK)
3. Ibu An.A mengatakan bahwa anaknya
sering menangis dan tampak gelisah, dan
sulit tidur pada malam hari
4. P : An. A mengatakan bahwa nyeri
pada bagian sekitar penis.
Paliative : An.A mengatakan nyerinya berkurang setelah ia
diberikan obat analgetik (ketorolax).
Provokative : An.A mengatakan nyerinya bertamabh sat ia
melakukan gerak
Q : An. A tidak kooperatif
:
An. A mengatakan
nyeri
pada bagian
penisnya.
: Skala nyeri : 5 (setelah dikaji dengan Skala
Nyeri Baker Wong)
: An. A mengatakan nyerinya hilang timbul.
5. DO :
1. An. A Tampak menahan nyeri
(meringis) dan terkadang menangis
2. Saat dilakukan pemeriksaan, prepusium
tidak bisa ditarik ke belakang Skala nyeri
6
Agen Cedera
Biologis
PROBLEM
Nyeri Akut
3. TTV :
S = 38,80C
RR = 24x/mnt
N = 90x/mnt
DS :
1. Ibu An.A mengataan bahwa An.a selalu
menangis jika akan kencing karena nyeri
DS :
1. Ibu An.A mengatakan bahwa An.A
mengalami deman sejak 2 hari yang lalu.
DO :
1. Wajah An.A terlihat pucat dn lemas.
2. S= 38,50C.
1.
2.
1.
2.
3.
Penyakit
Hipertermia
DS :
Ibu An.A mengatakan bahwa An.A
hanya tidur 6 jam tiap malam dan 1 jam
di siang hari
Ibu An.A mengatakan bahwa anaknya
sering terbangun pada malam hari
DO :
Mata An.A terlihat cekung.
Wajah An. A tampak pucat.
An.A terlihat lemas.
Kurang Privasi
Gangguan
Pola Tidur
DS :
Pertahanan Tubuh
Risiko Infeksi
adekuat (destruksi
jaringan)
DO :
1. Prepusium tidak bisa ditarik ke belakang.
2. Terlihat adanya edema pada area kemaluan
An. A. Di sekitar kemaluan klien juga
tampak kemerahan.
3. Adanya cairan eksudat yang purulen pada
urine klien.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
No.
Diagnosa
Alamat
: Jl.
Yogyakarta
No.
1.
Diagnosa
Tujuan &
Keperawatan
Kriteria Hasil
Intervensi
Cedera Biologis
teknik
relaksasi
secara
Gangguan Eliminasi
Urine b.d Obstruksi
Anatomik
1. Klien tidak mengeluh/menangis saat mau 3. Monitor intake dan output urine klien.
BAK.
klien.
Hipertermia b.d
Penyakit
37,5 C).
per hari.
Setelah
dilakuakn
tindakan Tindakan yang dapat dilakukan aga
keperawatan kepada klien selama 3x24 tujuan tercapai antara lain :
jam, klien dapat tidur dengan nyaman
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman.
dengan kriteria hasil sebagai berikut : 2. Anjurkan klien mengatur jadwal tidur
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal (10
3. Batasi pengunjung anjurkan membuat
jam sehari).
kunjungan.
nyaman.
4. Klien dapat tidur di tempat yang nyaman. 5. Kolaborasi pemberian obat tidur.
5. Klien dapat tidur sepanjang malam dengan
konsisten.
5.
Setelah
dilakuakn
tindakan
keperawatan kepada klien selama 3x24
jam, klien tidak menunjukkan tanda
1.
dan gejala infeksi dengan kriteria hasil
sebagai berikut :
2.
1. Klien dapat berkemih dengan normal.
2. Klien
tidak
berkemih.
merasakan
nyeri
saat
3. Ajarkan klien dn keluarga cara perine
benar.
No.
Diagnosa
Alamat
: Jl.
Yogyakarta
Hari Pertama
No Dx
Nyeri akut b.d
Tanggal
02-10-2012
Jam
09.15
Implementasi
Evaluasi
02-10-2012/14.00
Agen Cedera
S:
Biologis
O : N=90x/mnt, S=38,5 C,
RR=24x/mnt
bagian bawah.
O:
nyeri.
3. Skala nyeri 5
09.25
relaksasi
Gangguan
02-10-2012
09.20 1.
Eliminasi Urine
S:
0
b.d Obstruksi
O: N=90x/mnt, S=38,5 C,
Anatomik
RR=24x/mnt
09.25 2.
nyeri (meringis).
P : Intervensi dilanjutkan.
sedikit.
09.30 3.
02-10-2012/14.00
Menghitung intake dan output urine2. Kaji tanda dan gejala retensi u
klien.
S: Ibu An.A mengatakan bahwa
S:-
benar.
urine klien.
09.45
Hipertermia b.d
Penyakit
02-10-2012
09.15
02-10-2012/14.00
O : N=90x/mnt,
0
S=38,5 C,
RR=24x/mnt
demam.
panas..
O : Klien tampak lemas, pucat badan3. Klien mau minum obat secara
teraba hangat., S=38,50C
3.Menganjurkan klien untuk minum 2
liter per hari.
09.25
4. S=38,50C
A : Tujuan belum tercapai.
P : Intervensi dilnjutkan.
O : Klien terlihat pucat dan lemas. 3. Anjurkan klien minum air 2 lit
4. Menganjurkan klien untuk
meningkatkan isirahat.
S: Klien mengatakan sulit tidur.
O: Mata klien tampak cekung.
09.30 5. Memberikan klien obat antipiretik
hari.
paracetamol.
S : Ibu klien menanyakan tujuan
pemberian obat tersebut.
09.40
Gangguan Pola
02-10-2012
09.15 1.
Privasi
09.20
O:
09.25 4.
S:
tidur.
O: Ibu tampak mengerti.
3.
02-10-2012/14.00
09.30 5.
S: -
02-10-2012
O: An.A menangis.
02-10-2012/14.00
Pertahanan Tubuh
S:
Primer yang
Tidak Adekuat
(Destruksi
Jaringan)
S: -
perineal hygiene.
istirahat.
obat.
P: Intervensi dilanjutkan
O:
Hari Kedua
No Dx
Nyeri akut b.d
Tanggal
03-10-2012
Jam
Implementasi
Evaluasi
03-10-2012/14.00
Agen Cedera
S:
Biologis
O : N=85x/mnt, S=38 C,
RR=22x/mnt
O:
komprehensif.
P : Intervensi dilanjutkan.
nyeri.
S: -
obat.
Gangguan
03-10-2012
Eliminasi Urine
S: -
b.d Obstruksi
O: N=85x/mnt, S=380C,
Anatomik
RR=22x/mnt
03-10-2012/14.00
S:
O:
(meringis).
P : Intervensi dilanjutkan.
07.25 3. Menghitung intake dan output 2. Kaji tanda dan gejala retensi urine.
urine klien.
klien.
02-10_2012
Penyakit
S :.
S:
O : N=85x/mnt,
0
S=38 C,
RR=22x/mnt
03-10-2012/14.00
O:
kepanasan.
pucat. 38,50C
3. 37,50C.
P : Intervensi dilnjutkan.
istirahat.
5. Berikan klien obat paracetamol.
02-10-2012
02-10-2012/14.00
nyaman.
S:
Privasi
hari.
tidur.
O:
tidur.
mengerti.
tidur.
jadwal kunjungan.
Risiko Infeksi
03-10-2012
03-10-2012/14.00
b.d pertahanan
S:
Tubuh Primer
hygiene.
yang tidak
adekuat.
terhadap anaknya.
O:
07.20 2. Menjaga agar daerah perineum 2. Wajah klien meringis menahan nyeri
tetap bersih dan tidak lembab 3. Klien BAK 2x sehari.
dengan penis hygiene yang
benar.
P: Intervensi dilanjutkan
S: O:
klien
masih
lembab.
tidak lembab.
Ibu
klien
untuk
menin
klien
mengatakan istirahat.
07.30
hygiene.
Hari Ketiga
No Dx
Tanggal
Jam
Implementasi
Nyeri akut
04-10-
b.d Agen
2012
Evaluasi
04-10-2012/14.00
vital klien.
S:
Cedera
S : ibu klien
Biologis
mengatakan anaknya
bawah.
O : N=80x/mnt,
O:
RR=22x/mnt
2. Klien masih tampak menahan
S : Klien memberikan
nyeri.
sedang(3).
P : Intervensi dilanjutkan.
3. Memberikan posisi
07.30
komprehensif.
kurang nyaman.
teknik relaksasi
per hari.
analgetik.
menangis.
07.45
5. Menganjurkan klien
minum 2 liter per hari.
S:-
Nama/
TTD
Fera
03-10-
Eliminasi
2012
07.15
1. Mengukur TTV klien
S: -
S:
Urine b.d
O: N=80x/mnt,
Obstruksi
Anatomik
03-10-2012/14.00
1. Ibu klien mengatakn bahwa
S=37,5 C, RR=22x/mnt
07.20
2. Mengkaji tanda dan
O:
07.25
berkemih.
P : Intervensi dilanjutkan.
sedikit.
urine.
urine klien.
4x sehari.
O: Urine An.A sedikit
llebih jernih
4. Mencatat warna,
konsistensi jumlah urine
07.40
klien.
S:O: Warna urine sedikit
lebih jernih dan
antibiotic.
Fera
jumlahnya 300 cc
5. Memberikan obat
antibiotic
Hipertermia
04-10-
b.d Penyakit
2012
07.15
1. Mengukur tanda-
04-10-2012/14.10
S:
S :-.
O : N=80x/mnt, S=37,50C,
07.20
RR=22x/mnt
kepanasan.
2. Melakukan kompres
hangat basah.
per hari.
dengan nyenyak.
hari.
pucat.
3. Menganjurkan klien
O:
1. Klien tidak tampak lemas dan
rutin.
menelan.
P : Intervensi dipertahankan.
4. Menganjurkan klien
07.40
pucat.
untuk meningkatkan
istirahat.
S : Bapak klien
mengatakan bahwa
klien tidur 10 jam pada
malam hari dan 1 jam di
siang hari.
O : Klien tidak tampak
lemas.
5. Memberikan klien obat
paracetamol.
S : Klien tidak mengelu
kepanasan.
meningkatkan istirahat.
Fera
04-10-
Pola Tidur
2012
07.15
1. Ciptakan lingkungan
04-10-2012/14.00
yang nyaman.
S:
b.d Kurang
Privasi
saat tidur.
terbangun
07.20
2. Anjurkan klien
O:
pucat.
anjurkan membuat
jadwal kunjungan.
S: 07.30
O: Ibu An.A
mengangguk.
nyaman.
2. Anjurkan klien mengatur
jadwal tidur
agar nyaman.
S: -
nyaman.
5. Kolaborasi pemberian
obat tidur.
(Dexamethasone 0,3
mg/kg BB)
S:Ibu An.A mengatakan
anaknya mauminum
obat.
O: An.A tampak tenang.
Risiko
04-10-
Infeksi b.d
2012
pertahanan
07.15
1. Memantau cara klien
dan keluarga tentang
perineal hygiene.
04-10-2012/14.00
S:
1. Ibu klien mengatakan
Fera
Tubuh
Primer yang
sudah
tidak
melakukan perineal
sudah bisa
adekuat.
melakukan perawatan
O: Prepusium klien
O:
07.20
2. Menganjurkan klien
untuk meningkatkan
istirahat.
sehari.
pekat.
fresh.
P: Intervensi dilanjutkan
3. Memberikan obat
antibiotic.
1. Pantau
cara
jarang menangis.
O: Klien mau minum
obat dengan teratur.
dan
klien
klien
untuk
meningkatkan istirahat.
3. Memberikan
antibiotik
obat