Anda di halaman 1dari 26

KASUS

Seorang anak laki-laki berinisial An. A berumur 3 tahun dibawa ke Rumah Sakit Respati pada
tanggal 2 Oktober 2012. Ibu An. A mengatakan anaknya selalu menangis jika akan kencing
karena nyeri akibat air kencing yang sulit keluar. Ibu An.A juga mengatakan bahwa An.A deman
sejak 2 hari yang lalu.Saat dilakukan pemeriksaan, prepusium tidak bisa ditarik ke belakang. An.
A tampak gelisah, dan sulit tidur pada malam hari karena nyeri yang dirasakannya. Terlihat
adanya edema pada area kemaluan An. A. Di sekitar kemaluan klien juga tampak
kemerahan. Wajah An. A tampak pucat dan An.A terlihat lemas.
Dari Pemereriksaan Fisik: BB : 15 kg,TB :120cm,
TTV:TD: 80/50 mmHg, N: 90x/menit, RR: 24x/menit, S: 38,5 OC. An. X diberikan terapi obat
Salep Deksametasone 0,1%.

A. Pengkajian
Nama Perawat
Tanggal Pengkajian
Jam Pengkajian
1) Biodata
Pasien
Nama
Usia/jenis kelamin
Agama
Pendidikan
Status Pernikahan
Alamat
Diagnosa Medis
Jam/Tanggal Masuk RS
No. RM
Penanggung Jawab
Nama
Usia
Agama
Pendidikan
Pekerjaan

: Ns. Fera
: 2 Oktober 2012
: 09.00 WIB

: An. A
: 3 Tahun/Laki-laki
: Islam
: Belum Sekolah
: Belum Menikah
: Jl. Sudirman 58, Bantul, Yogyakarta
: Phimosis
:09.00 / 2 Oktober 2012
: 081916

: Ny. X
: 28 Tahun
: Islam
: SMK
: Ibu Rumah Tangga

Status Pernikahan
Alamat
Hubungan dengan Klien

: Menikah
: Jl. Sudirman 58, Bantul, Yogyakarta
: Ibu

2) Keluhan Utama
An. A mengatakan sakit pada penisnya terutama pada prepusiumnya dan terasa nyeri saat mau
kencing.
Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang
An. A datang ke RS. Soeradji diantar oleh keluarganya pada tanggal 2 Oktober 2012 dengan
keluhan nyeri saat akan kencing akibat air kencing yang sulit keluat. Ny. X mengatakan bahwa
An.A sudah merasakan sakitnya sejak 3 hari yang lalu. An.A sudah dilakukan pemeriksaan fisik
dan An. X diberikan terapi obat Salep Deksametasone 0,1%.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny.X mengatakan bahwa An.A tidak mempunyai riwayat penyakit ataupun diopname di RS
sebelumnya. An.A belum pernah mengalami kecelakaan ataupun dioperasi. An.A hanya memilki
alergi terhadap makanan laut khususnya udang. An.A pernah diimunisasi campak, polio, BCG,
DPT.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny.X mengatakan dalam keluarganya, ayah An.A menderita penyakit Diabetes Militus sejak 3
tahun yang lalu. Sedangkan kakek klien memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi. Ny.X
juga mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita asma maupun TBC.

GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
: Garis perkawinan
: Garis tinggal 1 rumah
: Klien dengan Phimosis

Keluarga An.A terdiri dari kakek, nenek, ayah dan ibu. An.A merupakan anak pertama.

3) Pengkajian Kebutuhan Dasar Klien


1. Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit, kegiatan sehari-hari klien adalah bermain selayaknya nak berumur 3
tahun. Perawatan diri /personal hygiene An. A dibantu ibuny. Saat sakitpun kebutuhan ADL
klien tergantung dengan ibunya.Saat diarawat di rumah sakit, An.A terlihat tidak bersemangat,
An.A hanya duduk di ranjang.
2. Tidur dan Istirahat
Ny. X mengatakan bahwa sebelum sakit, An.A biasanya tidur selama 11 jam di malam hari dan
tidur siang selama 2 jam. Setelah dirawat di rumah sakit An.A kesulitan untuk tidur karena nyeri
yang dirasakannya.An. A hanya tidur 6 jam pada malam hari dan 1 jam di siang hari. Ibu An.A
juga mengatakan bahwa An.A sering terbangun di malam hari.
3. Kenyamanan dan Nyeri
Ibu An.A mengatakan anaknya tidak menangis setelah ia diberikan obat dan menangis saat
nyerinya bertambah ketika ia melakukan gerak. Setelah dikaji, An.A mengatakan nyeri pada
bagian penisnya.
4. Nutrisi
Sebelum sakit kebutuhan nutrisi An.A dibantu oleh ibunya. An.Abiasanya makan 3 x sehari.
Berat badan An.A 15 kg. Namun, sejak An.Asakit berat badannya turun hingga 14 kg.
Bapak An.A mengatakan bahwa An.A suka jika diberikan makanan ringan dan minuman
bersoda. Sejak kecil An.A alergi terhadap udang. Sebelum sakit nafsu makan An.Asangat baik.
Akan tetapi setelah sakit An.A susah makan, hanya menghabiskan porsi dari makanan yang di
sediakan RS. An.A sering mual. An.A belum bisa memenuhi kebutuhan makannya sendiri.
5. Cairan, elektrolit dan asam basa
Ny.X mengatakan bahwa An.A biasanya minum air putih 1 liter sehari dan 250 cc
susu. An.A juga sering minum minuman dingin. Setelah sakit An.A hanya minum 500 cc sehari.
Turgor kulit klien elastis.
6. Oksigenasi
Ny.X mengatakan bahwa An.A tidak mempunyai riwayat penyakit sesak nafas atau
sejenisnya. An.A tidak batuk ataupun mengeluarkan sputum.
7. Eliminasi urine
Ny.X mengatakan frekuensi berkemih An.A adalah 250 cc per hari. Warna urine An.A keruh.
Adanya hematuria, selain itu diawal berkemih ada cairan eksudat yang purulen dan terasa gatal.
An.A merasakan nyeri saat berkemih. An. A berkemih 2x dalam sehari. Kebutuhan pemenuhan
eliminasi urine An.A dibantu oleh ibunya. An. A tidak terpasang kateter untuk menguangi
terjadinya risiko infeksi pada penis.
8. Eliminasi fekal/bowel

Ny.X mengatakan bahwa An.A biasanya BAB sehari sekali yaitu pada pagi hari. Warna
BAB An.A coklat kekuningan dan baunya khas. Kebutuhan pemenuhan eliminasi An.A dibantu
oleh ibunya. Setelah sakit ibu An.A mengatakan bahwa An.A jarang BAB, kadang-kadang hanya
2 hari sekali.
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Klien tidak memiliki gangguan pada sistem sensori, persepsi maupun kognitif.
4) Pemeriksaan Fisik
a.

Keadaan Umum
Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapat hasil TTV :
TD
: 80/50 mmHg
RR
: 24x/menit
S
: 38,50 C
N
: 90x/menit

P : An. A mengatakan bahwa nyeri pada bagian sekitar penis.


Paliative : An.A mengatakan nyerinya berkurang setelah ia diberikan obat analgetik (ketorolax).
Provokative : An.A mengatakan nyerinya bertamabh sat ia melakukan gerak
Q : An. A tidak kooperatif
R : An. A mengatakan nyeri pada bagian penisnya.
S : Skala nyeri : 5 (setelah dikaji dengan Skala Nyeri Baker Wong)
T : An. A mengatakan nyerinya hilang timbul.
Wajahnya An. A tampak menahan nyeri (meringis) dan sering menangis.

Gambar. Skala Nyeri Baker Wong


b. Kepala
Keadaan kepala An. A tidak ditemukan kelainan yaitu tidak terdapat hematoma, lesi maupun
kotor, keadaan mata tidak anemis, sklera anikterik. Keadaan hidung, tidak ada septum dan
epistaksis, telinga simetris, bersih dan pendengaran klien baik. Tidak terdapat gangguan pada
mulut yang ditandai dengan: tidak terdapat caries dentis, tidak menggunakan gigi palsu dan pada
bibir tidak terjadi sianosis atau stomatitis, mukosa bibir kering karena kurangnya intake cairan.

c.

d.

e.

f.

g.
h.

Leher
Tidak ada gangguan pada leher yang ditandai dengan; tidak terdapat pembesaran tiroid, tidak ada
pelebaran JVP dan lesi. Tidak ada gangguan pada Tenggorokan yang ditandai dengan tidak
terdapat pembesaran tonsil dan hiperemis.
Dada
I: Pada inspeksi, pada dada tidak lesi, oedema ataupun kemerahan.
P: Pada saat palpasi dada dan paru tidak ada pembesaran jantung dan rongga dada.
P: Pada saat perkusi, tidak ada udara, cairan atau masa padat.
A: Pada pemeriksaan auskultasi bunyi dada kanan dan kiri vasikuler.
Abdomen
I: Pada saat inspeksi, kulit abdomen tidak sikatrik, tidak terdapat benjolan ataupun lesi.
A: Pada saat auskultasi, peristaltic usus 16x/menit
P: Pada palpasi tidak ada hepatomogali dan nyeri tekan.
P: Pada perkusi timpani tidak ada hypertimpani atau pekak
Genetalia
Klien mengalami phimosis, prepusium tidak bisa ditarik. Tidak terdapat hypospadia, epispadia,
hernia, hydrocell dan tumor.
Rektum
Keadaan rektum normal tidak ada hemoroid, prolaps maupun tumor.
Ekstrimitas atas dan ekstrimitas bawah
Lengan kanan tidak terpasang infuse.

5) Psiko Sosio Budaya dan Spiritual


Psikologis :
An.A belum mengerti tentang penyakitnya. An.A merasa tak nyaman dengan penyakitnya
ditandai dengan seringnya An.A menangis. Ny.X mengatakan An.Asering menangis karena
nyeri dan sakit. An.A mendapat dukungan dan bantuan dari keluarga khususnya dari ibunya. Saat
di rumah sakit klien tampak tidak tenang dan sering menangis, selalu mengeluh ingin pulang.
Sosial :
An.A sehari-harinya bermain dan diasuh oleh ibunya. Kebiasaan lingkungan yang tidak
disukai An.A adalah banyaknya pemulung yang sering mencari sampah di depan rumahnya.
Pada saat di rumah sakit An.A tidak terlihat kooperatif, An.A hanya diam di tempat tidur karena
sakit yang dirasakannya sehingga An.A merasa kurang nyaman dengan kondisinya.
Budaya :

Suku bangsa An.A adalah Sunda. Sedangkan kebudayaan yang diikuti An.A adalah budaya
Jawa. Ada beberapa kebudayaan An.A yang merugikan kesehatannya. Salah satunya yaitu
adanya kebiasaan dalam keluarganya makan makanan serba manis.
Spiritual :
An.A belum mengerti tentang ibadah. Ibu An.A mengatakan bahwa An.A senang jika diajak
mengikuti pengajian di kelurahan. An.A belum mengerti dengan penyakit yang sedang
dialaminya. Namun saat di rumah sakit An.a terlihat diam dan tidak bersemangat.

6) Pemeriksaaaan Penunjang
a. Hasil labolatorium
Parameter
Darah Lengkap
Hb
AL (angka leukosit)
AE (angka eritrosit)
AT (angka trombosit)
HMT
Albumin
Natrium
Kalium
Klorida

Hasil
13,1
13,5
5,20
402
41,4
3,5
132,0
3,5
98,3

Satuan

Nilai normal

interpretasi

13-17
4-11
4,5-5,5
150-450
42-52
3,5-5,5
135-148
3,5-5,3
98-107

Normal
Naik
Normal
Normal
Turun
Normal
Normal
Normal
Normal

b. Analisa Urine : terdapat leukosit, eritrosit dan PH meningkat (4,7)


7) Terapi Medis
Saat di UGD An. A dilakukan pemeriksaan fisik dan diberikan terapi obat:
Obat Salep Deksametasone 0,1%.

B. Analisa Data
Nama Klien : An. A
Umur
: 3 tahun
Ruang Rawat : Anggrek

TGL/JAM

No. Register : 081916


Diagnosa Medis: Phimosis
Alamat
: Jl. Sudirman 58, Bantul,
Yogyakarta
DATA FOKUS

ETIOLOGI

2-10-12/
DS :
09.10
1. Ny. X mengatakan anaknya
sudah 2 hari merasakan sakit perut
bagian bawah dan mual.
2. An.A selalu menangis saat mau kencing
(BAK)
3. Ibu An.A mengatakan bahwa anaknya
sering menangis dan tampak gelisah, dan
sulit tidur pada malam hari
4. P : An. A mengatakan bahwa nyeri
pada bagian sekitar penis.
Paliative : An.A mengatakan nyerinya berkurang setelah ia
diberikan obat analgetik (ketorolax).
Provokative : An.A mengatakan nyerinya bertamabh sat ia
melakukan gerak
Q : An. A tidak kooperatif
:

An. A mengatakan

nyeri

pada bagian

penisnya.
: Skala nyeri : 5 (setelah dikaji dengan Skala
Nyeri Baker Wong)
: An. A mengatakan nyerinya hilang timbul.

5. DO :
1. An. A Tampak menahan nyeri
(meringis) dan terkadang menangis
2. Saat dilakukan pemeriksaan, prepusium
tidak bisa ditarik ke belakang Skala nyeri
6

Agen Cedera
Biologis

PROBLEM
Nyeri Akut

3. TTV :
S = 38,80C
RR = 24x/mnt
N = 90x/mnt
DS :
1. Ibu An.A mengataan bahwa An.a selalu
menangis jika akan kencing karena nyeri

Obstruksi Anatomik Gangguan


Eliminasi
Urine

akibat air kencing yang sulit keluar.


2. Ibu An. A mengatakan bahwa anaknya
berkemih 2x dalam sehari.
DO :
1. An. A sulit untuk berkemih.
2. Warna urine An.A keruh

DS :
1. Ibu An.A mengatakan bahwa An.A
mengalami deman sejak 2 hari yang lalu.
DO :
1. Wajah An.A terlihat pucat dn lemas.
2. S= 38,50C.
1.

2.

1.
2.
3.

Penyakit

Hipertermia

DS :
Ibu An.A mengatakan bahwa An.A
hanya tidur 6 jam tiap malam dan 1 jam
di siang hari
Ibu An.A mengatakan bahwa anaknya
sering terbangun pada malam hari
DO :
Mata An.A terlihat cekung.
Wajah An. A tampak pucat.
An.A terlihat lemas.

Kurang Privasi

Gangguan
Pola Tidur

DS :

Pertahanan Tubuh

Risiko Infeksi

1. Ibu An. A mengatakan anaknya selalu

primer yang tidak

menangis jika akan kencing karena nyeri

adekuat (destruksi

akibat air kencing yang sulit keluar

jaringan)

DO :
1. Prepusium tidak bisa ditarik ke belakang.
2. Terlihat adanya edema pada area kemaluan
An. A. Di sekitar kemaluan klien juga

tampak kemerahan.
3. Adanya cairan eksudat yang purulen pada
urine klien.

C.
1.
2.
3.
4.
5.

Prioritas Diagnosa Keperawatan


Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Biologis
Gangguan Eliminasi Urine berhubungan dengan Obstruksi Anatomik
Hipertermi berhubungan dengan Penyakit
Gangguan Pola Tidur behubungan dengan Kurang Privasi
Risiko Infeksi berhubungan dengan Pertahanan Tubuh Primer yang Tidak Adekuat (destruksi
jaringan)

D. Rencana (Intervensi) Keperawatan


RENCANA TINDAKAN
Nama Klien : An. A
Register
: 081916
Umur
: 3 tahun
Medis
: Phimosis
Ruang Rawat :
Anggrek
Sudirman 58, Bantul,

No.
Diagnosa

Alamat

: Jl.

Yogyakarta
No.
1.

Diagnosa

Tujuan &

Keperawatan

Kriteria Hasil

Intervensi

Nyeri Akut b.d Agen

Setelah dilakuakn tindakan keperawatan

Tindakan yang dapat dilakukan agar tu

Cedera Biologis

kepada klien selama 3x24 jam nyeri dapat

tercapai antara lain :

terkontrol dengan kriteria hasil sebagai


1. Kaji tanda-tanda vital klien
berikut :

2. Kaji nyeri secara komprehensif.

1. Tingkat nyeri berkurang dibuktikan dengan


3. Beri posisi nyaman.

indicator sangat nyeri menjadi ringan


4. Ajarkan klien cara-cara mengatasi nye

(Skala 5 menjadi skala 1)

dengan teknik relaksasi

2. Wajah Klien tidak tegang

5. Anjurkan minum 8-10 gelas per hari.

3. Klien tidak gelisah

6. Kolaborasi pemberian obat analgetik.

4. Menggunakan tindakan mengurangi nyeri

(ketorolac dengan dosis 0,5 mg/Kg

dengan analgesik dan nonanalgesik secara


tepat.
5. Menunjukkan

teknik

relaksasi

secara

individual yang efektif untuk mencapai


kenyamanan
6. TTV dalam batas normal (TD= 80-120
mmHG, N=90-100x/mnt, S= 36,5-37,50C)
2.

Gangguan Eliminasi
Urine b.d Obstruksi
Anatomik

Setelah dilakuakn tindakan keperawatan

Tindakan yang dapat dilakukan agar tu

kepada klien selama 3x24 jam, urine dapat

tercapai antara lain :

keluar dengan normal dengan kriteria hasil1. Pantau TTV klien


sebagai berikut :

2. Kaji tanda dan gejala retensi urine.

1. Klien tidak mengeluh/menangis saat mau 3. Monitor intake dan output urine klien.
BAK.

4. Catat warna, konsistensi dan jumlah ur

2. Klien dapat BAK dengan lancar.


3. Tidak ada tanda klien menahan nyeri.

klien.

5. Catat waktu pengeluaran urine terakhir


6. Ajarkan keluarga pasien cara toileting
perawatan perinial yang benar.

7. Kolaborasi pemberian antibiotic dan ti


sirkumsisi.
3.

Hipertermia b.d
Penyakit

Setelah dilakukan tindakan keprawatan

Tindakan yang dapat dilakukan agar tu

selama 3 x 24 jam kepada klien, suhu tercapai antara lain :


tubuh klien dalam batas normal atau klien
1. Pantau TTV klien 2 jam sekali.
menunjukan termoregulasi dengan kriteria
2. Lakukan kompres hangat basah.
hasil sebagai berikut :
1. Suhu tubuh dalam batas normal (36,50C0

37,5 C).

per hari.

4. Anjurkan klien untuk meningkatkan is

2. An.A tidak demam


3. Vital sign nadi : 80x /menit, suhu :
0

3. Anjurkan klien untuk minum air 8-10 g

5. Kolaborasi pemberian antipiretik


paracetamol.

36,5 C-37,5 C C, RR : 20-30 x/menit.


4.

Gangguan Pola Tidur


b.d Kurang Privasi

Setelah
dilakuakn
tindakan Tindakan yang dapat dilakukan aga
keperawatan kepada klien selama 3x24 tujuan tercapai antara lain :
jam, klien dapat tidur dengan nyaman
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman.

dengan kriteria hasil sebagai berikut : 2. Anjurkan klien mengatur jadwal tidur
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal (10
3. Batasi pengunjung anjurkan membuat
jam sehari).

kunjungan.

2. Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat.

4. Berikan bantal dan posisikan tubuh kli

3. Pola tidur klien teratur.

nyaman.

4. Klien dapat tidur di tempat yang nyaman. 5. Kolaborasi pemberian obat tidur.
5. Klien dapat tidur sepanjang malam dengan

(Dexamethasone 0,3 mg/kg BB)

konsisten.
5.

Risiko Infeksi b.d


Pertahanan Tubuh
Primer yang Tidak
Adekuat (Destruksi
Jaringan)

Setelah
dilakuakn
tindakan
keperawatan kepada klien selama 3x24
jam, klien tidak menunjukkan tanda
1.
dan gejala infeksi dengan kriteria hasil
sebagai berikut :
2.
1. Klien dapat berkemih dengan normal.
2. Klien

tidak

berkemih.

merasakan

nyeri

Tindakan yang dapat dilakukan agar


tercapai antara lain :
Pantau cara klien dan keluarga
hygiene.

Jaga agar daerah perineum tetap ber


tidak lembab.

saat
3. Ajarkan klien dn keluarga cara perine
benar.

3. Klien dan keluarga tahu perineal hygiene


4. Anjurkan klien untuk meningkatkan is
yang benar.

5. Kolaborasi pemberian antibiotic.

E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : An. A
Register : 081916
Umur
: 3 tahun
Medis: Phimosis
Ruang Rawat :
Anggrek
Sudirman 58, Bantul,

No.
Diagnosa

Alamat

: Jl.

Yogyakarta
Hari Pertama
No Dx
Nyeri akut b.d

Tanggal
02-10-2012

Jam
09.15

Implementasi

Evaluasi

1. Mengkaji tanda tanda vital klien.

02-10-2012/14.00

Agen Cedera

S : ibu klien mengatakan anaknya

S:

Biologis

sering menangis karena nyeri pada 1. Bapak klien mengatakan bahw


perut bagian bawah.

masih mengeluh nyeri pada pe


0

O : N=90x/mnt, S=38,5 C,
RR=24x/mnt

bagian bawah.

2. Ibu klien megatakan bahwa kl

2. Mengkaji nyeri secara komprehensif.


09.20

S : Klien memberikan tanda nyerinya

O:

berada pada skala nyeri 5.

1. N=90x/mnt, S=38,50C, RR=24

O : Klien masih tampak menahan

2. Klien tampak menahan nyeri.

nyeri.

3. Skala nyeri 5

3. Memberikan posisi yang nyaman


pada klien

09.25

terkadang tidak mau minum ob

A : Tujuan belum tercapai.


P : Intervensi dilanjutkan.

S: Ibu klien mengatakan bahwa

1. Pantau TTV Klien.

ananknya terlihat tidak nyaman

2. Kaji nyeri klien secara kompre

dengan posisi yang sekarang.

3. Beri posisi nyaman.

O: Klien tampak tidak nyaman.

4. Ajarkan klien cara-cara meng

4. Mengajarkan klien cara-cara

nyeri dengan teknik relaksasi

mengatasi nyeri dengan teknik

5. Anjurkan minum 8-10 gelas p

relaksasi

6. Kolaborasi pemberian obat an

(ketorolac dengan dosis 0,5


mg/Kg BB)

S: O: Klien tampak tidak tenang.


5. Menganjurkan klien minum 2 liter per
hari.
09.30

S:O: Bibir klien terlihat kering.


6. Memberikan klien obat ketorolax
dengan dosis 0,5 mg/kg/BB
S : Ibu klien menanyakan tujuan
pemberian obat tersebut.
O : Klien kesulitan minum obat.

Gangguan

02-10-2012

09.20 1.

Eliminasi Urine

Mengukur TTV klien


S: -

S:
0

b.d Obstruksi

O: N=90x/mnt, S=38,5 C,

Anatomik

RR=24x/mnt
09.25 2.

Mengkaji tanda dan gejala retensi


urine.

1. Ibu klien mengatakn bahwa kl


masih menangis saat BAK.
O:

1. Klien menunjukkan tanda men

S: Ibu An.A mengatakan anaknya

nyeri (meringis).

masih sulit berkemih.

A : Tujuan belum tercapai.

O: Urine An.A tampak keruh dan

P : Intervensi dilanjutkan.

sedikit.
09.30 3.

02-10-2012/14.00

1. Pantau TTV klien

Menghitung intake dan output urine2. Kaji tanda dan gejala retensi u
klien.
S: Ibu An.A mengatakan bahwa

3. Monitor intake dan output urin


klien.

anknya minum 4 gelas (800 cc) dalam4. Catat warna,konsistensi dan ju


sehari dan An.A kencing 2x sehari.
O: Urine An.A tampak keruh dan
sedikit.
4.
09.35

5. Catat waktu pengeluaran urine


terakhir.

Mencatat warna, konsistensi jumlah6. Ajarkan keluarga pasien cara


urine klien.

toileting dan perawatan perinia

S:-

benar.

O: Warna urine tampak keruh dan


jumlahnya 250 cc
5.

urine klien.

7. Kolaborasi pemberian antibiot


tindakan sirkumsisi.

Memberikan obat antibiotic

09.45
Hipertermia b.d
Penyakit

02-10-2012

09.15

1. Mengukur tanda-tanda vital klien.


S :-.

02-10-2012/14.00

1. Ibu klien mengatakan klien ma

O : N=90x/mnt,
0

S=38,5 C,

RR=24x/mnt

2.Melakukan kompres hangat basah.


S : Bapak klien mengatakan bahwa
09.20

demam.

2. Ibu klien mengatakan klien ba


klien minum liter per hari.
O:

klien sering mengeluh badanya

1. Klien tampak lemas,dan pucat

panas..

2. Badan klien teraba hangat.

O : Klien tampak lemas, pucat badan3. Klien mau minum obat secara
teraba hangat., S=38,50C
3.Menganjurkan klien untuk minum 2
liter per hari.
09.25

4. S=38,50C
A : Tujuan belum tercapai.
P : Intervensi dilnjutkan.

S : Ibu klien mengatakan klien

1. Pantau TTV klien.

terkadang tidak mau minum.

2. Lakukan kompres hangat basa

O : Klien terlihat pucat dan lemas. 3. Anjurkan klien minum air 2 lit
4. Menganjurkan klien untuk
meningkatkan isirahat.
S: Klien mengatakan sulit tidur.
O: Mata klien tampak cekung.
09.30 5. Memberikan klien obat antipiretik

hari.

4. Anjurkan klien untuk meningk


istirahat.
5. Berikan klien obat antipiretik
paracetamol

paracetamol.
S : Ibu klien menanyakan tujuan
pemberian obat tersebut.
09.40
Gangguan Pola

02-10-2012

O: Klien mau minum obat.

09.15 1.

Ciptakan lingkungan yang nyaman.

Tidur b.d Kurang

S: Ibu An.A mengatakan bahwa

Privasi

anaknya sering menangis.


O: An. A tampak terjaga saat tidur.
2.

09.20

Anjurkan klien mengatur jadwal

1. Klien sering terbangun pada m


hari.

2. Klien mengatakan kurang nya


saat bangun.

S: Ibu klien mengatakan mengerti.

O:

Batasi pengunjung anjurkan


membuat jadwal kunjungan.
S: O: Ibu An.A mengangguk.

09.25 4.

S:

tidur.
O: Ibu tampak mengerti.
3.

02-10-2012/14.00

Berikan bantal dan posisikan tubuh


klien agar nyaman.

1. Klien tidur 5 jam sehari.

2. Mata klien terlihat cekung kar


kurang tidur.
3. Wajah klien terlihat pucat.

A: Tujuan belum tercapai.


P: Intervensi dilanjutkan.

1. Ciptakan lingkungan yang nya

09.30 5.

S: -

2. Anjurkan klien mengatur jadw

O: An.A tampak gelisah.

3. Batasi pengunjung anjurkan

Kolaborasi pemberian obat tidur.


(Dexamethasone 0,3 mg/kg BB)

membuat jadwal kunjungan.

4. Berikan bantal dan posisikan t

S:Ibu An.A mengatakan anaknya sulit


minum obat.
09.40
Risiko Infeksi b.d

02-10-2012

klien agar nyaman.

5. Kolaborasi pemberian obat tid

O: An.A menangis.

(Dexamethasone 0,3 mg/kg BB

09.15 1. Memantau cara klien dan keluarga

02-10-2012/14.00

Pertahanan Tubuh

tentang perineal hygiene.

S:

Primer yang

S: Ibu klien mengatakan belum tahu 1. Ibu klien mengatakan bahwa k

Tidak Adekuat

tentang perineal hygiene.

(Destruksi

O: Terdapat cairn eksudat yang

Jaringan)

purulen pada proposiun klien.

masih sulit BAK.

2. Ibu klien mengatakan masih b

mengerti bagaimana perawatan

09.20 2. Menjaga agar daerah perineum tetap

perineal yang benar.

bersih dan tidak lembab dengan penis


hygiene yang benar.

1. Klien menangis saat mau BAK

S: -

2. Wajah klien meringis menahan

O: Preposium klien lembab.

A: Tujuan belum tercapai

3. Menngajarkan klien dan keluarga cara


perawatan perineal yang benar.
dengan ajaran perawat.

perineal hygiene.

2. Jaga agar daerah perineum

O: Keluan klien masik terdapat cairan


eksudat.

istirahat.

4. Kolaborasi pemberian antibiot

S:Ibu klien mengatakan bahwa klien


sering terbangun pada malam hari.
O: Wajah klien tampak pucat.
09.30 5. Memberikan obat antibiotic.
S: Ibu menanyakan tujuan pemberian
obat.
O: Klien menangis saat diberikan
09.40

obat.

bersih dan tidak lembab.

3. Anjurkan klien untuk menin

4. Menganjurkan klien untuk


meningkatkan istirahat.

P: Intervensi dilanjutkan

1. Pantau cara klien dan k

S: Ibu klien mengatakan mengerti


09.25

O:

Hari Kedua
No Dx
Nyeri akut b.d

Tanggal
03-10-2012

Jam

Implementasi

Evaluasi

07.15 1. Mengkaji tanda tanda vital klien.

03-10-2012/14.00

Agen Cedera

S : ibu klien mengatakan

S:

Biologis

anaknya sering menangis karena1. Ibu klien mengatakan bahwa klien m


nyeri pada perut bagian bawah.
0

O : N=85x/mnt, S=38 C,

mengeluh nyeri pada perut bagian ba

2. Ibu klien megatakan bahwa klien sud

RR=22x/mnt

mau minum obat.

07.20 2. Mengkaji nyeri secara

O:

komprehensif.

1. N=85x/mnt, S=380C, RR=22x/mnt

S : Klien memberikan tanda

2. Klien tampak menahan nyeri.

nyerinya berada pada skala nyeri3. Skala nyeri 4


4.

A : Tujuan belum tercapai.

O : Klien masih tampak menahan

P : Intervensi dilanjutkan.

nyeri.

1. Pantau TTV Klien.

07.25 3. Memberikan posisi yang nyaman


2. Kaji nyeri klien secara komprehensif
pada klien

3. Beri posisi nyaman.

S: -

4. Ajarkan klien cara-cara mengatasi n

O: Klien masih tampak kurang


nyaman.
07.30 4. Mengajarkan klien cara-cara

dengan teknik relaksasi

5. Anjurkan minum 8-10 gelas per hari

6. Kolaborasi pemberian obat analgetik

mengatasi nyeri dengan teknik


relaksasi
S: Ibu klienmengatakan anaknya
masih sering menangis.
O: Klien tampak kurang tenang.
07.40 5. Menganjurkan klien minum 2
liter per hari.
S:O: Bibir klien terlihat kering.
08.00 6. Memberikan klien obat
ketorolax dengan dosis 0,5
mg/kg/BB
S : Ibu klien menanyakan tujuan
pemberian obat tersebut.
O : Klien tidak kesulitan minum

(ketorolac dengan dosis 0,5 mg/K

obat.
Gangguan

03-10-2012

07.15 1. Mengukur TTV klien

Eliminasi Urine

S: -

b.d Obstruksi

O: N=85x/mnt, S=380C,

Anatomik

RR=22x/mnt

03-10-2012/14.00
S:

1. Ibu klien mengatakn bahwa klien ma


menangis saat BAK.

07.20 2. Mengkaji tanda dan gejala


retensi urine.

O:

1. Klien menunjukkan tanda menahan n

S: Ibu An.A mengatakan

(meringis).

anaknya masih sulit berkemih.

A : Tujuan belum tercapai.

O: Urine An.A masih tampak

P : Intervensi dilanjutkan.

keruh dan sedikit.

1. Pantau TTV klien

07.25 3. Menghitung intake dan output 2. Kaji tanda dan gejala retensi urine.
urine klien.

3. Monitor intake dan output urine klie

S: Ibu An.A mengatakan bahwa 4. Catat warna,konsistensi dan jumlah u


anknya minum 4 gelas (800 cc)

klien.

dalam sehari dan An.A kencing 5. Kolaborasi pemberian antibiotic.


3x sehari.
O: Urine An.A tampak keruh dan
sedikit.
07.30 4. Mencatat warna, konsistensi
jumlah urine klien.
S:O: Warna urine tampak keruh
dan jumlahnya 280 cc
07.40 5. Memberikan obat antibiotic
Hipertermia b.d

02-10_2012

07.15 1. Mengukur tanda-tanda vital klien.

Penyakit

S :.

S:

O : N=85x/mnt,
0

S=38 C,

RR=22x/mnt

1. Klien mengeluh kepanasan.

2. Ibu klien mengatakan klien bahwa k

2.Melakukan kompres hangat


basah.
07.20

03-10-2012/14.00

minum 3/4 liter per hari.


3. Bapak klien mengatakan klien tidur

S : Bapak klien mengatakan

di malam hari dan 1 jam pada siang h

bahwa klien sering mengeluh

O:

kepanasan.

1. Klien tampak lemas, pucat, bibirnya

O : Klien tampak lemas, dan

2. Klien mau minum obat secara rutin

pucat. 38,50C

3. 37,50C.

3.Menganjurkan klien untuk minum

A : Tujuan belum tercapai.

2 liter per hari.


07.25

P : Intervensi dilnjutkan.

S : Ibu klien mengatakan klien 1. Pantau TTV klien.


sulit untuk minum.

2. Lakukan kompres hangat basah.

O : Klien terlihat pucat,

3. Anjurkan klien minum air 2 liter per

dan bibirnya kering.

4. Anjurkan klien untuk meningkatkan

4. Menganjurkan klien untuk


meningkatkan isirahat
07.30

istirahat.
5. Berikan klien obat paracetamol.

S: Ibu klien mengatakkn bahwa


ananknya sering menangis pda
malam hari.
O: Klien terlihat lemas dan pucat

07.40 5. Memberikan klien obat


antipiretik paracetamol.
S : Ibu klien menanyakan tujuan
pemberian obat tersebut.
O: Klien mau minum obat.
Gangguan Pola

02-10-2012

09.15 1. Ciptakan lingkungan yang

02-10-2012/14.00

Tidur b.d Kurang

nyaman.

S:

Privasi

S: Ibu An.A mengatakan bahwa 1. Klien masih sering terbangun pada m


anaknya sering menangis.
O: An. A tampak terjaga saat

hari.

2. Ibu klien mengatakan anaknya masih

tidur.

menangis saat terbangun

2. Anjurkan klien mengatur jadwal

O:

tidur.

1. Klien tidur 8 jam sehari.

S: Ibu klien mengatakan

2. Mata klien terlihat cekung karena ku

mengerti.

tidur.

O: Ibu tampak mengerti.

3. Wajah klien masih terlihat pucat.

3. Batasi pengunjung anjurkan

A: Tujuan belum tercapai.


P: Intervensi dilanjutkan.

membuat jadwal kunjungan.


S: -

1. Ciptakan lingkungan yang nyaman.

O: Ibu An.A mengangguk.

2. Anjurkan klien mengatur jadwal tidu

4. Berikan bantal dan posisikan

3. Batasi pengunjung anjurkan membua

tubuh klien agar nyaman.


S: O: An.A tampak gelisah.

jadwal kunjungan.

4. Berikan bantal dan posisikan tubuh k


agar nyaman.

5. Kolaborasi pemberian obat tidur.5. Kolaborasi pemberian obat tidur.


(Dexamethasone 0,3 mg/kg BB) (Dexamethasone 0,3 mg/kg BB)

S:Ibu An.A mengatakan anaknya


mauminum obat.
O: An.A menangis.

Risiko Infeksi

03-10-2012

07.15 1. Memantau cara klien dan

03-10-2012/14.00

b.d pertahanan

keluarga tentang perineal

S:

Tubuh Primer

hygiene.

yang tidak

S: Ibu klien mengatakan sudah

adekuat.

melakukan personal hygiene

1. Ibu klien mengatakan bahwa klien m


sulit BAK.

2. Ibu klien mengatakan mengerti baga

terhadap anaknya.

perawatan perineal yang benar.

O: Preposiun klien tampak lebih

O:

bersih dari sebelumnya.

1. Klien menangis saat mau BAK.

07.20 2. Menjaga agar daerah perineum 2. Wajah klien meringis menahan nyeri
tetap bersih dan tidak lembab 3. Klien BAK 2x sehari.
dengan penis hygiene yang

A: Tujuan belum tercapai

benar.

P: Intervensi dilanjutkan

S: O:

1. Pantau cara klien dan keluarga


Preposiun

klien

masih

lembab.

2. Jaga agar daerah perineum tetap ber

3. Ajarkan klien dan keluarga cara


07.25

tidak lembab.

perawatan perineal yang benar. 3. Anjurkan


S:

Ibu

klien

untuk

menin

4. Kolaborasi pemberian antibiotic.

O:Ibu klien terliht melakukan


yang diajarkan perawat.
4. Menganjurkan klien untuk
meningkatkan istirahat.
S:Ibu klien mengatakan bahwa
klien tidur 8 jam sehari.
O: Mata klien terlihat masih
cekung.
5. Memberikan obat antibiotic.
S: O: Klien masih menangis saat
diberikan obat.

klien

mengatakan istirahat.

mengerti perkataan perawat.

07.30

hygiene.

Hari Ketiga
No Dx

Tanggal

Jam

Implementasi

Nyeri akut

04-10-

07.151. Mengkaji tanda tanda

b.d Agen

2012

Evaluasi
04-10-2012/14.00

vital klien.

S:

Cedera

S : ibu klien

Biologis

mengatakan anaknya

klien masih mengeluh nyeri

sering menangis karena

pada perut bagian bawah.

1. Ibu klien mengatakan bahwa

nyeri pada perut bagian2. Ibu klien megatakan bahwa


07.20

bawah.

klien sudah mau minum obat.

O : N=80x/mnt,

O:

S=37,5 C, RR=22x/mnt1. N=80x/mnt, S=37,50C,


2. Mengkaji nyeri secara
komprehensif.

RR=22x/mnt
2. Klien masih tampak menahan

S : Klien memberikan

nyeri.

tanda nyerinya berada 3. Skala nyeri 3


07.25

pada skala nyeri

A : Tujuan belum tercapai.

sedang(3).

P : Intervensi dilanjutkan.

O : Klien masih tampak1. Pantau TTV Klien.


menahan nyeri.

2. Kaji nyeri klien secara

3. Memberikan posisi
07.30

komprehensif.

yang nyaman pada klien3. Beri posisi nyaman.


S: -

4. Ajarkan klien cara-cara

O: Klien masih tampak

mengatasi nyeri dengan

kurang nyaman.

teknik relaksasi

4. Mengajarkan klien cara5. Anjurkan minum 8-10 gelas


cara mengatasi nyeri
07.40

per hari.

dengan teknik relaksasi6. Kolaborasi pemberian obat


S: Ibu klienmengatakan

analgetik.

anaknya masih sering

(ketorolac dengan dosis 0,5


mg/Kg BB)

menangis.
07.45

O: Klien tampak kurang


tenang.

5. Menganjurkan klien
minum 2 liter per hari.
S:-

Nama/
TTD

Fera

O: Bibir klien terlihat


kering.
6. Memberikan klien obat
ketorolax dengan
dosis 0,5 mg/kg/BB
S : Ibu klien
menanyakan tujuan
pemberian obat tersebut.
O : Klien tidak kesulitan
minum obat.
Gangguan

03-10-

Eliminasi

2012

07.15
1. Mengukur TTV klien
S: -

S:

Urine b.d

O: N=80x/mnt,

Obstruksi

Anatomik

03-10-2012/14.00
1. Ibu klien mengatakn bahwa

S=37,5 C, RR=22x/mnt
07.20
2. Mengkaji tanda dan

klien masih menangis saat


BAK.

gejala retensi urine.

O:

S: Ibu An.A mengatakan


1. Klien menunjukkan tanda

07.25

anaknya masih sulit

menahan nyeri (meringis).

berkemih.

A : Tujuan belum tercapai.

O: Urine An.A masih

P : Intervensi dilanjutkan.

tampak keruh dan

1. Pantau TTV klien

sedikit.

2. Kaji tanda dan gejala retensi

3. Menghitung intake dan


output urine klien.

urine.

3. Monitor intake dan output

S: Ibu An.A mengatakan

urine klien.

bahwa anknya minum 4. Catat warna,konsistensi dan


5gelas (1000 cc) dalam

jumlah urine klien.

sehari dan An.A kencing


5. Kolaborasi pemberian
07.30

4x sehari.
O: Urine An.A sedikit
llebih jernih

4. Mencatat warna,
konsistensi jumlah urine
07.40

klien.
S:O: Warna urine sedikit
lebih jernih dan

antibiotic.

Fera

jumlahnya 300 cc
5. Memberikan obat
antibiotic
Hipertermia

04-10-

b.d Penyakit

2012

07.15

1. Mengukur tanda-

04-10-2012/14.10

tanda vital klien.

S:

S :-.

1. Klien tidak mengeluh

O : N=80x/mnt, S=37,50C,
07.20

RR=22x/mnt

kepanasan.

2. Ibu klien mengatakan klien

2. Melakukan kompres

bahwa klien minum 2 liter

hangat basah.

per hari.

S : Bapak klien mengatakan3. Bapak klien mengatakan


bahwa klien dapat tidur

klien tidur 10 jam di malam

dengan nyenyak.

hari dan 1 jam pada siang

07.25O : Klien tidak tampak

hari.

pucat.
3. Menganjurkan klien

O:
1. Klien tidak tampak lemas dan

untuk minum 2 liter per


hari.

2. Klien mau minum obat secara

07.30S : Ibu klien mengatakan

rutin.

klien tidak sulit

A : Tujuan belum tercapai.

menelan.

P : Intervensi dipertahankan.

O : Bibir klien tampak


lembab.

1. Pantau TTV klien.


2. Anjurkan klien minum air 2

4. Menganjurkan klien
07.40

pucat.

untuk meningkatkan

liter per hari.


3. Anjurkan klien untuk

istirahat.
S : Bapak klien
mengatakan bahwa
klien tidur 10 jam pada
malam hari dan 1 jam di
siang hari.
O : Klien tidak tampak
lemas.
5. Memberikan klien obat
paracetamol.
S : Klien tidak mengelu
kepanasan.

meningkatkan istirahat.

Fera

O: Klien mau minum


obat secara rutin.
Gangguan

04-10-

Pola Tidur

2012

07.15
1. Ciptakan lingkungan

04-10-2012/14.00

yang nyaman.

S:

b.d Kurang

S: Ibu An.A mengatakan


1. Klien masih sering terbangun

Privasi

bahwa anaknya sering


menangis.

pada malam hari.


2. Ibu klien mengatakan

O: An. A tampak terjaga

anaknya masih menangis saat

saat tidur.

terbangun

07.20
2. Anjurkan klien

O:

mengatur jadwal tidur. 1. Klien tidur 9 jam sehari.


S: Ibu klien mengatakan2. Mata klien terlihat cekung
mengerti.

karena kurang tidur.

O: Ibu tampak mengerti.


3. Wajah klien masih terlihat
07.25
3. Batasi pengunjung

pucat.

A: Tujuan belum tercapai.


P: Intervensi dilanjutkan.

anjurkan membuat
jadwal kunjungan.
S: 07.30

1. Ciptakan lingkungan yang

O: Ibu An.A
mengangguk.

nyaman.
2. Anjurkan klien mengatur

4. Berikan bantal dan

jadwal tidur

posisikan tubuh klien 3. Batasi pengunjung anjurkan


07.40

agar nyaman.
S: -

membuat jadwal kunjungan.


4. Berikan bantal dan posisikan

O: An.A tampak lebih

tubuh klien agar nyaman.

nyaman.
5. Kolaborasi pemberian
obat tidur.
(Dexamethasone 0,3
mg/kg BB)
S:Ibu An.A mengatakan
anaknya mauminum
obat.
O: An.A tampak tenang.
Risiko

04-10-

Infeksi b.d

2012

pertahanan

07.15
1. Memantau cara klien
dan keluarga tentang
perineal hygiene.

04-10-2012/14.00
S:
1. Ibu klien mengatakan

Fera

bahwa klien BAK 3x sehari.

Tubuh

S: Ibu klien mengatakan

Primer yang

sudah

tidak

melakukan perineal

sudah bisa

adekuat.

hygiene pada An.A.

melakukan perawatan

O: Prepusium klien

perineal yang benar.

sudah tampak lebih

O:

07.20

2. Ibu klien mengatakan

kering dari sebelumnya.1. Klien menangis saat mau


BAK.

2. Menganjurkan klien
untuk meningkatkan

2. Wajah klien meringis


menahan nyeri.

istirahat.

S:Ibu klien mengatakan3. Klien BAK 3x sehari


07.25

bahwa klien tidur 9 jam

dengan konsistensi tidak

sehari.

pekat.

O: Klien terlihat lebih

A: Tujuan belum tercapai

fresh.

P: Intervensi dilanjutkan

3. Memberikan obat
antibiotic.

1. Pantau

cara

jarang menangis.
O: Klien mau minum
obat dengan teratur.

dan

keluarga perineal hygiene.

S: Ibu klien mengatakan2. Anjurkan


bahwa klien sudaah

klien

klien

untuk

meningkatkan istirahat.
3. Memberikan
antibiotik

obat

Anda mungkin juga menyukai