Komunikasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain".[1] . Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi dengan bahasa nonverbal.[2]
Daftar isi
1 Komunikasi
2 Sejarah komunikasi
3 Komponen komunikasi
3.1 Sejarah ilmu komunikasi
4 ilmu komunikasi secara meluas
5 Proses komunikasi
6 Model-model komunikasi
6.1 Model Komunikasi Linear
6.2 Model Interaksional
6.3 Model transaksional
7 Faktor yang mempengaruhi komunikasi
7.1 Latar belakang budaya.
7.2 Ikatan kelompok atau group
7.3 Harapan
7.4 Pendidikan
7.5 Situasi
8 Ilmu komunikasi Di Antara Bidang Ilmu
Lainnya
9 Referensi
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Sejarah komunikasi
id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
1/5
3/2/15
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti
'sama'.[3] Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make
to common).[3] Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan
antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. [4] Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang
lainnya (communication depends on our ability to understand one another). [5]
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.[6] Sinyalsinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.[6] Seiring dengan
evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam
berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang
lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. [6] .
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.[3] Bentuk umum
komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.
Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi
bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan
yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk barang antik, topik
ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan
sebagai penemuan yang revolusioner, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi
komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter
seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.
Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana
komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas
dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.
Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:[7]
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada
pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak
lain
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan
yang disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu
akan dijalankan ("Protokol")
id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
2/5
3/2/15
Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model
paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana
komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.[4]
Model Interaksional
id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
3/5
3/2/15
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.[4] Dengan kata lain,
komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. [2] Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orangorang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya
melalui pengambilan peran orang lain.[7] Patut dicatat bahwa model ini menempatkan
sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. [8] Satu elemen yang penting
bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap
suatu pesan.[2]
Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.[5] Model
ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terusmenerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah
proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak
dan efektivitas komunikasi yang terjadi. [2] Model transaksional berasumsi bahwa
saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan
elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator)
melalukan proses negosiasi makna.[4]
Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan
yang diharapkan.[9]
Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi
pesan yang disampaikan.[9]
Situasi
id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
4/5
3/2/15
Referensi
1. ^ Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior. United
States: Allyn and Bacon
2. ^ a b c d e f g Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks.
Bandung: Widya Padjadjaran
3. ^ a b c Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007
4. ^ a b c d e Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta:
Rineka Cipta
5. ^ a b West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third
Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.
6. ^ a b c (Indonesia) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi
dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to
(non) Communication HarperClollins Publisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7
7. ^ a b c d Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
8. ^ a b c Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
9. ^ a b c d e Rochmawati, Lusa. 2009. Faktor yang mempengaruhi komunikasi
(http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/)
id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
5/5