Ipa SMK Xa 1 Ilmu Pengetahuan Dan Metode Ilmiah
Ipa SMK Xa 1 Ilmu Pengetahuan Dan Metode Ilmiah
Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian pengetahuan,
ilmu pengetahuan dan penelitian dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah metode
ilmiah dengan benar.
3. Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat menjelaskan memberikan contoh
langkah-langkah metode ilmiah dengan benar.
A. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Peristiwa alam merupakan peristiwa yang berulang setiap waktu. Dengan keteraturan itu
manusia mulai memperhatikan gejala alam, melakukan pencatatan secara sistematis tentang
apa yang telah terjadi, mengumpulkan catatan-catatan tentang gejala dan kejadian,
mengelompokkan berbagai catatan tersebut ke dalam gejala yang sejenis, membedakan dan
menghubungkan berbagai catatan peristiwa dan kejadian. Kemudian membuat kesimpulan
yang hasilnya berupa ilmu pengetahuan.
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman,
berdasarkan serapan panca indera, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Dapat juga
dikatakan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang dilihat, didengar, dirasa, dicium,
diraba dan hadir dalam kesadaran kita. Jadi pengetahuan bersifat spontan, dan subyektif.
Kemampuan ini merupakan milik setiap manusia sejak lahir.
Pengetahuan senantiasa melibatkan adanya subyek yang mengetahui, dan obyek yang
diketahui hal ikhwalnya. Selain itu pengetahuan juga berkait erat dengan kebenaran, yaitu
kesesuaian antara pengetahuan yang ada pada subyek dan realitas yang ada pada obyek.
Karena itu bila terjadi ketidaksesuaian antara apa yang diketahui dengan realitas obyeknya,
maka dikatakan terjadi ketidakbenaran (kesalahan).
Ilmu pengetahuan merupakan terjemahan dari kata sains, yang berasal dari kata scientia
(bahasa Yunani). Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian scientia ini
dianggap terlalu luas cakupannya, karena mencakup semua ilmu pengetahuan yang ada. Ilmu
dapat didefinisikan sebagai hasil proses penyelidikan yang berdisiplin. Ilmu Pengetahuan
ialah pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara metodis, sistematis dan
koheren.
Sejalan dengan problema yang dihadapi manusia dan sesuai dengan karakteristik ilmu
pengetahuan yang berkembang sampai saat ini, maka sains diartikan sebagai ilmu
pengetahuan alam atau IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lahir dari olah karya budi
manusia, yakni setelah manusia memanfaatkan kemampuan indera dan akal pikirannya. Olah
karya budi merupakan aktivitas berpikir, bersikap dan pengembangan keterampilan.
Aktivitas berpikir bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Lewat
keterampilan menggunakan alat ukur, baik peralatan ukur yang canggih maupun tidak;
manusia dapat memanfaatkan alat inderanya untuk mengoptimalkan kesadaran berpikir dalam
mengamati, mengalami, menyelidiki gejala benda dan gejala kejadian. Seterusnya dengan
menggunakan kemampuan olah pikir yang dimilikinya, yakni dengan melakukan
penggabungan antara hasil pengamatan indera dan penalarannya akan didapat pengetahuan
1
ULANGAN HARIAN 1
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat !
1. Apakah yang dimaksud dengan Pengetahuan ? Bagaimana pengetahuan itu dianggap benar?
2. Siapakah yang menjadi subyek pengetahuan? Apakah yang menjadi obyek pengetahuan?
3. Sebutkan tiga aspek dalam sains!
4. Apakah yang dimaksud dengan pengamatan? Jelaskan !
5. Apakah saja yang termasuk sifat ilmu pengetahuan?
B. Metode ilmiah dan Penelitian
1. Metode Ilmiah
Para ilmuwan bekerja menggunakan suatu metode yang dikenal dengan metode
ilmiah. Istilah metode, dari methodos (Yunani) berarti cara atau jalan. Metode berhubungan
dengan cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu
yang bersangkutan. Dalam arti yang luas, istilah metodologi menunjuk kepada proses, prinsip,
serta prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawab atas masalah
tersebut. Jadi metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
a. Sikap Ilmiah
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah, merupakan sikap yang
semastinya dimiliki oleh setiap peneliti dan ilmuwan agar hasil penelitiannya
berkualitas dan memiliki derajat keilmiahan yang tinggi. Adapun unsur dari sikap
ilmiah yang dimaksud adalah :
1) Rasa ingin tahu, yaitu rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang terdapat
disekitar kita yang diikuti dengan meneliti obyek-obyek tersebut.
2) Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada).
3) Obyektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi).
4) Tekun (tidak putus asa).
5) Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan).
6) Terbuka menerima pendapat yang benar dari orang lain.
7) Rendah hati, lapang dada, toleran, sabar dsb
b. Ketrampilan Kerja Ilmiah
Berbagai kemampuan kerja ilmiah yang harus kita miliki antara lain:
1) Pengamatan (observasi). Ketrampilan mengamati merupakan salah satu cara
untuk mendapatkan permasalahan yang harus kita pecahkan maupun menjawab
masalah yang akan dipecahkan.
2) Pengelompokan (klasifikasi). Untuk mempermudah dalam mengenali obyek atau
data hasil pengamatan, kita harus memiliki ketrampilan mengelompokkan.
3) Komunikasi dan Penafsiran. Komunikasi membutuhkan kemampuan untuk
menangkap informasi dari buah pikiran orang, baik lisan maupun tulisan, dan
menyampaikan kepada orang lain dalam bentuk berbagai media.
4) Bertanya. Bertanya merupakan kegiatan untuk meminta keterangan atau
penjelasan tentang sesuatu.
5) Merencanakan. Berhasil tidaknya suatu percobaan/ penelitian sangat ditentukan
oleh perencanaan.
2. Penelitian
Penelitian adalah istilah Indonesia yang merupakan terjemahan dari kosakata
research (bhs Inggris), yang diindonesiakan dengan riset. Re bermakna kembali,
sedangkan search bermakna mencari. Research secara literal berarti mencari kembali.
4
Menurut Hillway (1956), penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang
melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
Jika menghadapi masalah (sebagai stimuli) maka kita akan melakukan suatu
tindakan tertentu (sebagai respon) melalui suatu penalaran (logika) tertentu. Stimuli akan
ditangkap melalui pancaindera dan diteruskan ke otak kemudian dinalar sesuai dengan
pengetahuan yang telah ada atau dimiliki untuk menentukan pemecahannya, selanjutnya
diperintahkan ke organ tubuh untuk melakukan respon berupa tindakan dalam rangka
menjawab stimuli. Jika belum berhasil proses ini akan berulang terus hingga mendapatkan
tindakan yang sesuai. Prosedur stimuli dan respon ini memiliki tiga ciri, yaitu; sistematis,
logis, dan empiris. Prosedur atau mekanisme ini merupakan acuan dasar dari metode
ilmiah. Jika prosedur tersebut digunakan untuk memecahkan masalah maka prosedur
tersebut dinamakan penelitian ilmiah.
a. Sifat Penelitian Ilmiah
Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah yaitu:
1. Sistematik. Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan
sesuai pola dan kaidah yang benar. Dari yang mudah dan sederhana sampai yang
kompleks.
2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bilamana dapat diterima akal dan berdasarkan
fakta empirik. Oleh karenanya pencarian kebenaran harus berlangsung menurut
prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai
bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari
berbagai kasus individual (khusus) atau deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik. Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari
(fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indera) atau melalui hasil coba-coba yang
kemudian diangkat sebagai bahan penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga
yaitu:
a) Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan
atau perbandingan satu sama lain).
b) Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c) Hal-hal empirik tidak bisa timbul secara kebetulan, melainkan ada
penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus dapat diuji kembali
oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama, bilamana dilakukan
dengan metode, kriteria dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif maka
penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang
peneliti.
b. Siklus Penelitian
Untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam memecahkan masalah, penelitian
dapat dilakukan secara sistematis dengan langkah-langkah tertentu yang teratur.
Penelitian juga merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain
secara terus menerus.
Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:
1) Identifikasi masalah
Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang
peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk
mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat
dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah dan
lingkungan masalah itu. Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria,
antara lain apakah penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian
5
itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan
peneliti sendiri, dan lain-lain. Substansi permasalahan diidentifisikasikan dengan
jelas dan konkrit. Pengertian-pengertian yang terkandung didalamnya dirumuskan
secara operasional. Sifat konkrit dan jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan
yang diteliti dapat dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana,
bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan
mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur
variabel tersebut.
2) Perumusan masalah atau Hipotesis
Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai
menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan
pengetahuan-nya menjadi suatu perumusan. Perumusan masalah dapat dilakukan
dengan pembuatan model. Biasanya dibuat dengan cara membentuk kalimat tanya
atau pertanyaan dari masalah yang kita hadapi. Hipotesis juga merupakan salah satu
bentuk konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan
penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya
hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebabakibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai
peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah
penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan
penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Dengan catatan,
tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.
3) Penelusuran pustaka
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan
subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat
menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat
diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.
4) Rancangan penelitian
Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam
penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan
teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan
penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian.
5) Pengumpulan data
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah
ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau
pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta
mengenai obyek yang diteliti.
6) Pengolahan data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan
secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah
ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan
mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang
diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan
atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk
hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk
membuktikan hipotesis baru.
7) Penyimpulan hasil
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data
yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti
untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi
ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji
6
kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang
digunakan.
LAKUKAN : Kegiatan Individu
Coba lakukan kegiatan identifikasi masalah, sehingga Anda bisa mendapatkan topik atau masalah
yang layak untuk diteliti. Usahakan obyek penelitian Anda nanti khusus pada gejala alam biotik.
Contohnya:
Obyek biotik adalah hewan;
Pada musim penghujan tahun lalu ada tanah kosong yang tergenang air. Setiap mulai senja hari
ditempat itu ramai dengan suara kodok. Pada musim hujan tahun ini keramaian suara kodok tidak
ada. Padahal air di tempat yang sama juga masih menggenang. Apa penyebabnya ?
LAKUKAN
INDIVIDU
No.
1.
2.
3.
4.
5.
KEGIATAN
Obyek Biotik
ULANGAN HARIAN 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat !
1. Apakah yang dimaksud dengan metode ilmiah ?
2. Apakah yang dimaksud dengan sikap ilmiah?
3. Apakah yang dimaksud dengan aposteriori ?
4. Apakah yang dimaksud prosedur penalaran induktif dan prosedur penalaran deduktif ?
5. Apakah yang dimaksud dengan siklus penelitian? Sebutkan tahap-tahapan penelitian dalam
siklus tersebut!
UJI SUB KOMPETENSI I
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang dianggap paling
benar!
1. Ilmu pengetahuan berasal dari bahasa Yunani, yaitu .
A. Scientia
D. sains
B. Science
E. sistematisasi
C. to know
2. Segala sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman berdasarkan serapan panca indera
dan olahan akal budi yang spontan disebut dengan .
A. ilmu pengetahuan
D. pengetahuan langsung
B. ordinary knowledge
E. ilmu
C. scientis
3. Pengetahuan dari seorang nenek moyang tentang adanya jin penunggu dipohon beringin
disebut pengetahuan .
A. ordinary knowledge
D. pra-ilmiah
B. knowledge
E. metode ilmiah
C. non-ilmiah
4. Scientific knowledge (pengetahuan ilmiah) merupakan .
A. pengetahuan yang berbeda lingkupnya
B. pengetahuan bidang tertentu dari kenyataan
C. pengetahuan hasil serapan indera yang tidak mungkin diuji
7
B. sistematis
E. empiris
C. respons
15. Ada urutan langkah metode ilmiah sebagai berikut:
1. mengumpulkan data
2. eksperimen
3.kesimpulan
4. hipotesis
5. masalah. Susnan urutan metode ilmiah yang benar adalah .
A. 1-2-3-4-5
D. 4-2-3-1-5
B. 2-3-5-4-1
E. 4-1-2-4-3
C. 5-1-4-2-3
16. Seorang siswa akan menerapkan metode ilmiah. Setelah berhasil mengumpulkan data
sementara maka siswa tersebut sebaiknya segera .
A. menguji hipotesis
D. melakukan eksperimen
B. melakukan observasi
E. menyimpulkan hipotesis
C. menyusun hipotesis
17. Dibawah ini yang bukan merupakan cara-cara mengumpulkan data/ keterangan, adalah
.
A. keperpustakaan
D. mengadakan pengamatan
B. membaca internet
E. merenung dalam kelas
C. mempelajari laporan
18. Salah satu sikap ilmiah yang mendorong seseorang untuk menyelidiki dan mengadakan
penelitian adalah .
A. rasa ingin tahu
D. mendapat gelar
B. memiliki rasa bangga
E. ingin mencoba sesuatu
C. dimotivasi oleh teman
19. Salah satu fungsi dilakukannya penelitian adalah untuk .
A. mencari masalah
B. memiliki sikap kritis
C. mencari tahu jawaban untuk masalahnya
D. mengangkat derajat golongan
E. mempraktekkan sesuatu yang diminati
20. Penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan langkah-langkah yang teratur disebut
.
A. penelitian alamiah
D. metode ilmiah
B. penelitian ilmiah
E. langkah ilmiah
C. penelitian non ilmiah
21. Ada hubungan gigitan nyamuk dengan penyakit malaria, pernyataan tersebut merupakan
salah satu contoh dari .
A. rumusan masalah
D. pengamatan (observasi)
B. data atau keterangan
E. kesimpulan
C. hipotesis
22. Dibawah ini yang merupakan hasil dari observasi adalah .
A. mengapa siswa-siswa terlambat pada hari ini ?
B. ikan hidup pada suhu 22o-35o C
C. kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri
D. gigitan nyamuk Aedes aegypti menyebabkan penyakit demam berdarah
E. percobaan dilakukan di dalam ruangan
23. Hipotesis harus dibuktikan dengan .
A. mengumpulkan data
D. melakukan eksperimen
B. mengajukan masalah
E. menarik kesimpulan
C. mengadakan pengamatan
24. Metode ilmiah mempunyai manfaat bagi kesejahteraan manusia antara lain .
A. membuka jalan untuk memecahkan masalah
B. penemuan yang kebetulan
C. mengadakan percobaan yang berguna
9
10