Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DASAR-DASAR SAINS

HAKIKAT-HAKIKAT SAINS

KELOMPOK 1 :

1. BUNGA NUR MAYSAJIDAH (23035002)


2. BUNGA PUTRI (23035055)
3. HANIFATURRAHMA(23035063)
4. ISMAH HAFIZAH RASYIDAH (23035067)
5. SITI NURHALIZA (23035098)

DOSEN PENGAMPUH : ALIZAR

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "HAKIKAT SAINS" tepat pada
waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman dalam
kelompok ini yang membantu dalam pembuatan dan pencarian materia makalah.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya

Padang, 05 September 2023

Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sejak manusia ada dipermukaan bumi ini, mereka telah berinteraksi dengan alam
semesta, yang berwujud makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, benda mati,
berbagai zat dan materi yang ada di alam semesta. Berbagai peristiwa yang dilihat, diamati
dan dirasakan pengaruhnya bagi manusia dalam kehidupannya. Alam dan itu diciptakan
Tuhan, dengan berbagai bentuk, keadaan dan sifatnya yang beragam. Salah satu kelebihan
yang diberikan Tuhan terhadap manusia dibandingkan dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan,
manusia dilengkapi dengan adanya nalar(kemampuan berfiKir). Dengan kemampuan ini
manusia bisa belajar sifat-sifat alam yang ditempatinya, sehingga mampu beradaptasi dan
menetap alam agar-agar menjadi kondusif bagi berjalannya kehidupan manusia dari
sebelumnya sampai sekarang.

Manusia dalam berinterksi dengan berbagai keadaandan fenomena alam, apa yang dilihat,
amati dan dirasakannya, diselidiki dengan berbagai metode tertentu, di analisis, dan setelah
itu diuji berkali-kali, kesimpulannya dalam bentuk pengetahuan berupa deskripsi tentang
keadaan dan sifat-sifat alam semesta. Pengetahuan ini selanjutnya dikenal dengan Ilmu
Pengetahuan Alam(Sains). Dalam kajian disini dikenal dengan istilah "sains". Dengan sains
manusia membangun peradabannya, sehingga keadaan di alam ini mengalami perubahan dari
waktu ke waktu.dari zaman kuno sampai kepada dunia modern saat ini. Pada makalah ini
akan dibahas secara sederhana pegertian sains, dimensi-dimensi sains, dan fungis sains dalam
kehidupan.

Hakikat sains atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan alam atau kumpulan
konsep, prinsip, hukum, dan teori yng dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui
inkuri yang dillanjutkan dengan observasi secara terus menerus.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari sains?
2. Dimensi-dimensi apa saja yang ada di sains?
3. Sebutkan fungsi sains dalam kehidupan ?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui apa itu sains
2. Untuk menerangkan dimensi-dimensi yang ada di sains
3. Umtuk memahami fungsi sains dalam kehidupan

BAB 2 PEMABAHASAN
2.1. PENDAHULUAN

Ilmu alamiah atau Nature Science atau dikenal juga Sains merupakan ilmu
pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta sehingga terbentuk konsep dan
prinsip. Ilmu alamiah harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu kejelasan objek,
permasalahan (kajian), cara perolehan (metodologi), produk-produknya (hasilnya), dan
kecenderungan (trend) perkembangannya. Jika persyaratan tidak terpenuhi, maka
pengetahuan tersebut dikatakan sebagai ilmu pengetahuan palsu (pseudoscience), ilmu akal-
akalan, bahkan disebut ilmu klenik.

Sejak manusia ada dipermukaan bumi ini, telah berinteraksi dengan alam semesta,
yang berwujud makhluk hidup hewan dan tumbuh tumbuhan, benda mati, berbagai zat dan
materi yang ada di alam serta berbagai peristiwa yang dilihat, diamati dan dirasakan
pengaruhnya bagi manusia dalam kehidupannya. Alam beserta isinya diciptakan Tuhan,
dengan berbagai bentuk, keadaan dan sifatnya yang beragam. Salah satu kelebihan yang
diberikan Tuhan terhadap manusia dibandingkan dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan
adalah dilengkapi dengan daya nalar (kemampuan berfikir). Dengan kemampuan ini manusia
bisa mempelajari sifat-sifat alam yang ditempatinya, sehingga mampu beradaptasi dan
menaklukkan alam agar menjadi kondusif bagi berjalannya kehidupan manusia dari dahulu
sampai sekarang.

Manusia dalam berinterksi dengan berbagai keadaan dan fenomena alam, apa yang di
lihat, amati dan dirasakannya, diselidiki dengan proses dan metode tertentu, di analisis, dan
setelah diuji berkali-kali, disimpulkan dalam bentuk pengetahuan berupa deskripsi tentang
keadaan dan sifat-sifat alam semesta. Pengetahuan ini selanjutnya dikenal dengan Ilmu
Pengetahuan Alam (Science), Dalam kajian disini dikenal dengan istilah “sains”. Dengan
sains manusia membangun peradabannya, sehingga keadaan di alam ini mengalami
perubahan dari waktu ke waktu, dari zaman purba sampai kepada dunia modern saat ini. Pada
bab 1 ini akan dibahas secara sederhana, pengertian, karakteristik dan hakekat sains.

2.2. PENGERTIAN SAINS

Kata sains berasal dari bahasa latin ”scientia” yang berarti pengetahuan, atau dalam
bahasa Inggris “science”yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Seolah olah pengetahuan
sama artinya dengan ilmu, atau ilmu pengetahuan. Hakikat sains adalah ilmu pengetahuan
atau kumpulan konsep, prinsip, teori, dan hukum yang dibentuk melalui proses kreatif yang
sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan observasi secara terus menerus. Suatu
upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan, dan strategi memanipuulasi
dalam menghitung, yang dapat diuji lagi kebenarannya yang dilandasi dengan sikap
keinginan, keteguhan hati, dan ketekunan yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap
rahasia alam semesta.

Sains pengetahuan yang diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Jadi metodelah
yang menentukan apakah pengetahuan itu ilmiah atau tidak. Sains disebut juga dengan IPA
atau ilmu pengetahun alam. Pengertian sains atau IPA mengalami perkembangan dari zaan ke
zaman. Pada mulanya sains merupakn pengtetahuan biasa, lambat laun pengertiannya
berubah menjadi pengetahuan yang rasional lepas dari takhayul dan kepercayaan, kemudian
berkembang menjadi pengetahuan yang didapat dari metode ilmiah.

Sains atau IPA memiliki arti tersendiri seperti : ilmu merupakan pengetahuan yang
bersifat ilmiah dan diperoleh dengan metode ilmiah. Sifat ilmu yakni rasional mksudnya
masuk akal, logis, dapat diterima akal sehat, dan objektif. Pengetahuan yakni segala sesuatu
yang diketahui manusia. Dan Alam artinya alamiah berasal dari pencipta.

Menurut Hendro Darmojo (1998 )

A. Pengetahuan, diartikan sebagai segala yang kita ketahui. Tidak peduli, apakah
pengetahuan itu benar atau salah, dan dari mana sumbernya. Jadi hakekatnya
pengetahuan itu apa saja yang diketahui manusia. Dari mana saja sumbernya,
walaupun dari intuisi, mimpi, wahyu, prasangka, pengamatan, atau pun perbuatan,
disebut pengetahuan.
B. Ilmu, atau Ilmu Pengetahuan. Orang yang ber ilmu, sering dimaknai sebagai
orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan, seperti seperti guru, ustaz,
saintist, atau ilmuwan. umumnya sosok pribadi yang demikian, menjadi tempat
bertanya atau jadi panutan bagi masyarakat. Artinya, pengetahuan yangn dimiliki
orang tersebut tersebut mengandung nilai kebenaran.

Burhanuddin Salam (2000) , sebagaimana dikutip oleh Amsal Bakhtiar (2012)


membedakan pengetahuan atas 4 jenis, yaitu : pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu,
pengetahuan filsafat, dan pengetahuan agama.

A. Pengetahuan biasa (commmn sense) yang kepastian kebenarannya, diuji


berdasarkan pengalaman sehari hari. Contohnya api itu panas, air diminum
melepas dahaga, dengan makan perut terasa kenyang, dan sebagainya.
B. Pengetahuan ilmu (ilmu pengetahuan), adalah pengetahuan yang diperoleh
dengan menggunakan metode ilmiah. Atau pengetahuan yang kepastian
kebenarannya dijamin oleh metode ilmiah. Pada hakekatnya, ilmu pengetahuan
merupakan usaha untuk mengorganisir common sense suatu pengetahuan yang
berasal dari : pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari,
dilanjutkan dengan pemikiran yang cermat dan teliti, menggunakan metode ilmiah
C. Pengetahuan filsafat. Pengetahuan yang diperoleh lewat pemikiran rasional
berdasarkan pada pemahaman, spekulasi, penilaian, kritis, dan penafsiran.
Pengetahuan filsafat berperan dalam mengontrol kebenaran suatu ilmu. Sebagai
contoh, Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan mengkaji IPA secara filsafat
dari segi, ontologi (teori keberadaannya), epistomologi (proses mendapatkannya),
dan aksiologi (berkaitan dengan nilai yang berkaitan dengan kegunaan atau
pemanfaatannya )
D. Pengetahuan agama. Pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan melalui utusannya
yang tertuang dalam kitab suci suatu agama. Pengetahuan agama, adalah
pengetahuan yang memiliki kebenaran mutlak bagi pemeluknya.

Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan manusia, ilmu pengetahuan


yang ada di masyarakat, berkembang dengan pesat. Setidaknya ada 2 pengelompokan yaitu :

1) Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Sciences) ; mengkaji tentang benda benda


kongkrit di alam semesta

2) Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Sciences); mengkaji hal hal yang menyangkut
aspek aspek sosial, nilai-nilai, dan tingkah laku manusia di masyarakat.

Pengkajian Sains, disini, lebih menitik beratkan pada konsep sains sebagai Natural Sciences
(Ilmu Pengetahuan Alam = IPA). Berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian Sains
(IPA).

A. Nash, L.K (1963) mengemukakan, “Science is a way of looking at the world” Sains
dipandang sebagai cara untuk mengamati sesuatu (dunia atau alam semesta).
Mengamati, tidak sama dengan hanya sekadar melihat secara kasat mata, tapi berarti
menyelidiki yang berbasis observasi dan bersifat analisis. Disamping itu Nash juga
berpendapat bahwa Sains juga dipandang sebagai suatu cara atau pola berfikir
terhadap objek alam yang diamati. Oleh Einstein, pendapat Nash ini dikemukakan
dalam bentuk umum “Science is a logically uniform system of thought” yang
selanjutnya dikenal dengan metode ilmiah.
B. J.D. Bernald (1969), dalam bukunya “Science in history”, mengemukakan bahwa
untuk menjawab pertanyaan tentang “ Apa manfaat dan arti dari sains?”
jawabannya berbeda-beda, baik menurut kurun waktu dan siapa yang menjawabnya.
Begitulah halnya menurut perkembangan sejarah sains. Dahulu sains artinya adalah
“pengetahuan”, atau “ Pengetahuan umum yang berisi apa saja yang diketahui
manusia”. Kemudian pengertian sains berubah menjadi “ pengetahuan yang benar
secara rasonal”, artinya benas dari takhayul dan kepercayaan. Kemudian berubah
menjadi “ Pengetahuan ilmih yang rasional dan objektif”, dan begitulah yang
terjadi selalu berubah sejalan dengan berkembangnya pengetahuan yang diperoleh
dari hasil pengamatan dan yang dirasakan manusia. Disamping itu Bernald
menambahkan bahwa latar belakang pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi
pandangannya terhadap sesuatu. Artinya suatu objek yang sama dapat di artikan
berlainan oleh orang yang mempunya latar belakang yang berbeda. Secara umum
Bernarld mengemukakan, bahwa dalam memahami dan memaknai sains, haruslah
melalui pemahaman dari berbagai aspek sains (tidak dari 1 aspek saja). Sains sebagai
salah satu faktor penentu sikap manusia terhadap alam semesta.
C. Sujana (2013), mengemukakan bahwa sains merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari mengenai alam semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa yang
terjadi didalamnya yang dikembangkan oleh para ahli berdasarkan proses ilmiah.
D. Wikipedia (Ensiklopedi bebas berbahasa Indonesia), disebutkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam bahasa Inggris: natural science) adalah istilah yang digunakan
untuk menyatakan pengetahuan tentang benda-benda alam dengan hukum-hukum
yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun.
E. Berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah
“pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau
pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang
terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.Sains dalam hal ini
merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan
menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan
fenomena–fenomena yang terjadi di alam .
F. Christine V. McLelland (2008), mengemukakan bahwa, Ilmu pengetahuan yang
diperoleh melalui metode ilmiah (sains) , berisi penjelasan ilmiah. Pendapatnya
“Scientific explanations can be inferred from confirmable data only, and observations
and experiments must be reproducible and verifiable by other individuals. In other
words, good science is based on information that can be measured or seen and verifi
ed by other scientist.
Maksudnya, penjelasan ilmiah dapat disimpulkan berdasarkan kebenaran datanya
yang dapat dikonfirmasi melalui pengamatan dan percobaan dan harus dapat
direproduksi dan diverifikasi oleh orang lain. Dengan kata lain, sains yang baik
didasarkan pada informasi yang dapat di observasi, diukur dan di verifikasi oleh
ilmuwan lain.
G. Carin dan Sund ( 1993), menyatakan bahwa Sains terdiri dari tiga dimensi yakni
proses ilmiah, sikap ilmiah dan produk ilmiah.
- Dimensi proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau proses untuk mendeskripsikan
benda, zat dan fenomena alam, yang dikenal dengan proses ilmiah (scientific process)
yaitu mengikuti langkah-langkah metode ilmiah (scientific methods), yang terdiri dari
komponen-komponen utama : merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk
konsep, prinsip teori atau hukum hukum alam.
- Dimensi sikap dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi proses sains
yang dikenal dengan sikap ilmiah (scientific attitudes), antara lain sikap : ingin tahu,
jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti.dan sebagainya.
- Dimensi produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta yang dihasilkan
dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap ilmiah, dapat berupa
fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan sebagainya (scientific product)

2.3. DIMENSI-DIMNSI SAINS


Beranjak dari berbagai pengertian sains, menurut para ahli, sains mengandung
berbagai aspek, secara umum terdapat 3 aspek (dimensi) sains, yaitu sains sebagai : proses,
sikap , dan produk. Jalan pikiran para saintist dalam penyelidikan fenomena alam
menggambarkan, rasa ingin tahu yang tinggi, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif,
jujur dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang
kemudian memaknai hakekat sains sebagai sikap atau “a way of thinking”. Pola pemikiran
saintis dipandang sebagai kegiatan kreatif, karena ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari
suatu gejala alam disusun dalam fikirannya. Dengan demikian argumentasi yang dilakukan
para ilmuwan menjadi rambu-rambu penting dalam kaitannya sebagai sikap yang harus
dimilikinya.

Sains sebagai proses memberikan gambaran mengenai bagaimana para saintist


bekerja melakukan penemuan-penemuan, dengan menerapkan metode ilmiah dalam
menyusun produk sains . Para ilmuwan menyusun pengetahuan berdasarkan kepada observasi
dan prediksi. Ada juga yang menyusun pengetahuan dengan berdasarkan kepada kegiatan
laboratorium atau eksperimen yang terfokus pada hubungan sebab akibat. Untuk memahami
fenomena alam dan hukum-hukum yang berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-
kejadian di alam yang diselidiki dengan melakukan observasi dan eksperimen serta mencari
penjelasannya melalui proses pemikiran untuk mendapatkan alasan dan argumentasinya.
Pemahaman sains sebagai proses adalah pemahaman mengenai bagaimana informasi ilmiah
dalam sains diperoleh, diuji, dan divalidasikan dengan menggunakan kata-kata kunci
fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Dimensi proses
dapat diartikan sebagai aktivitas atau proses dalam mendeskripsikan benda, zat dan fenomena
alam, yang dikenal dengan proses ilmiah (scientific process) mengikuti langkah-langkah
metode ilmiah (scientific methods), merupakan ketrampilan kerja yang terdiri dari
komponenkomponen utamanya yaitu ; merumuskan masalah, merumuskan hipotesis
penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk konsep,
prinsip teori atau hukum hukum fisika.

Dimensi sikap dalam sains dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi
proses IPA yang dikenal dengan sikap ilmiah (scientific attitudes), antara lain sikap : ingin
tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti. Dan sebagainya. Dimensi produk dapat
diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang
dilandasi dengan sikap-sikap ilmiah. Melalui proses ilmiah yang dilalui, sikap ilmiah para
saintist itu terbentuk. Artinya langkah langkah metode ilmiah dalam memproses sains
dilaksanakan dengan sikap ilmiah, dan regulasi ini akan menjadi suatu budaya saintist
sehingga sikap ilmiah yang tetanam dalam diriSebagai produk Sains merupakan kumpulan
pengetahuan tentang fakta yang senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan
pemikiran manusia.

Sebagai produk, sains mendeskripsikan tentang alam, seperti fakta matahari terbit di
Timur dan terbenam di Barat, manusia tidak ada yang persis sama dan serupa, katak dapat
hidup di darat dan di air, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, suatu
benda dalam zat cair terasa lebih ringan dibandingkan dengan di udara, dan sebagainya.
Disamping itu juga berisi pengetahuan tentang konsep, prinsip hukum dan teori seperti
konsep gaya, prinsip hukum kekekalan energi, teori Mendel, teori atom dan sebagainya.

Dari berbagai pendapat, yang telah dikemukakan tentang sains, dapat disimpulkan 3
dimensi yang terkandung dalam sains, yaitu :nya semakin kokoh dan berakar.

A. Sains sebagai proses ilmiah (scientific process), merupakan apa yang dilakukan para
saintist yang diawali dari mengidentifikasi fakta di alam, menyelidiki, menganalisis
data, sampai menyimpulkannya. (Science is what scientists do), dengan menggunakan
metode ilmiah (scientifc methods), yang terdiri dari komponen-komponen utama :
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, penyelidikan, sampai dengan penarikan
kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum
alam.
B. Sains sebagai sikap ilmiah (scientific attitude), bekerja dalam sains, menerapkan dan
membangun sikap sikap ilmiah yaitu sikap ilmiah, yaitu : jujur, objektif, kritis,
terbuka, disiplin, telitic.
C. Sains sebagai produk ilmiah (scientific product), merupakan kumpulan pengetahuan
(body of knowledge) tentang alam semesta dalam bentuk fakta, konsep, prinsp, teori
dan hukum hukum yang mendeskripsikan tentang alam. Produk sains ini akan selalu
terus berkembang yang akan mengukir kemajuan zaman.

2.4 . Fungsi Sains Dalam Kehidupan

Pada mulanya ornang percaya bumi ini datar, akhirnya berdasarkan fakta dan data ilmiah,
dewasa ini umumnya, orang telah percaya bahwa bumi yng secara kasat mata nampaknya
datar, ternyata hasil pnyelidikan, menunjukkan bahwa bumi ini agak bulat. Kalau dahulu
orang bersikap tidak ilmiah, yang percaya pada takhayul, dan dukun, menjadi bersikap ilmiah
dan umumya sudah percaya pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.. Dalam hal
ini sains berfungsi sebagai pembangun pola berpikir ilmiah . Manusia yang semula bersikap
tidak objektif , percaya kepada takhayul, berubah pada pola bersikap ilmiah yang sudah
percaya pada perkembangan sains. Berdasarkan ilustrasi tersebut, ada 2 aspek yang
menyebabkan terjadi perubahan pola berfikir manusia, yaitu pertama, perubahan pandangan
manusia terhadap alam semesta. Ke dua adalah perubahan sikap mental dalam memandang
sesuatu.

Dalam hidup ini, kita berpengalaman dengan berbagai fenomena yang dapat kita lihat,
amati, alami atau rasakan. yang menimbulkan rasa keingintahuan untuk 7 mendapatkan
jawabannya. Sebagai contoh, kenapa matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat ?
Kenapa manusia tidak ada yang persis sama ?. Bagaiana proses terjadnya siang dan malam di
permukaaan bumi ? dan sebagainya. Semua jawaban pertanyaan itu terdapat dalam sains.
Dalam hal ini sains berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan berbagai keadaan dan
fenomena di alam semesta.

Keadaan fisik alam semesta beserta sifat dan keadaan benda-benda serta berbagai
fenomena alam beserta isinya diciptakan Tuhan penuh dengan keteraturan. Misalnya setiap
hari, matahari selalu terbit di Timur dan terbenam di Barat. Telur ayam setelah di erami
induknya selama 21 hari akan menetas, air mengalir selalu dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah, dan sebagainya. Keteraturan yang demikian bagi manusia dengan sains yang
dikuasinya, dapat meramalkan berbagaikeadaan yang akan terjadi. Kunci pokok dari sesuatu,
agar kita dapat meramalkan fenomena dan keadaan yang akan terjadi, adalah ketaraturan dan
konsistensi keadaan tersebut. Misalkan mendung di langit, diramalkan akan terjadi hujan,
pada hari tanggal, jam menit dan detik tertentu di suatu daerah diramalkan akan terjadi
gerhana matahari total, dan sebagainya. Dalam hal ini sains berfungsi untuk meramalkan
berbagai peristiwa dan keadaan yang akan terjadi jika semua persyaratan keteraturan dan
konsistensi dapat terpenuhi.

Sains mendeskripsikan keadaan dan sifat alam semesta, bagaimana terjadinya kilat dan
petir sebagai fenomena kelistrikan, sifat sifat inti atom, sifat air, sifat benda padat, fenomena
gaya apung dalam zat cair, dan sebagainya. Semuanya itu merupakan ranahnya sains.
Berbagai sifat alam jika dikontrol dan dikondisikan dengan baik dapat digunakan untuk
membuat berbagai peralatan dan teknologi yang digunakan untuk kesejahteraan manusia. Di
awal abad ke 21 ini telah banyakberbagai kondisi modern yang kita alami dan rasakan akibat
produk teknologi. Semuanya itu terjadi sebagai buah pengontrolan sifat sifat alam yang
terdapat dalam sains. Sifat angin, nuklir, air jika di kontrol menghasilkan pembangkit listrik.
Sifat atom menghasilkan bom atom, yang berguna untuk perdamaian, tetapi bisa juga untuk
menghancurkan mausia, tergantung moral penggunanya. Dalam hal ini sains berfungsi
sebagai pengontrol gejala alam untuk keejahteraan manusia.

Berbagai sifat alam juga dapat menyebabkan berbagai kehancuran dipermukaan bumi ini.
Seperti banjir, badai, tsunami, wabah virus, gempa bumi, dan berbagai fenomena lainnya.
Sifat sifat alam tersebut dalam sains dipelajari, dan dibuat alat yang diperlukan untuk
mengontrol bagaimana keadaan tersebut dapat diatasi, minimal dibuat alat yang dapat
memberikan peringatan dini sehingga masyarakat dapat menyiapkan mitigasi terhadap
bencana yang diramalkan akan terjadi. Kalaupun terjadi, diharapkan korban yang terjadi
dapat diminimalisir. Begitu juga dengan sumber daya alam flora dan fauna, yang suatu saat
akan punah, jila tidak dilestarikan dengan menggunakan sains, dilakukan
berbagaipembudidayaan tanaman, hibrid, bastar dan sebagainya. Dalam hal ini sains
berfungsi untuk pelestarian alam.

Tak dapat dipungkiri, pada abad ke 21 ini perkembangan teknologi begitu pesat.
Teklologi yang dihasilkan dari penerapan sains. Sifat-sifat alam yang terdapat dalam sains,
dipelajari, dan diterapkan untuk menghasilkan berbagai teknologi. Perkembangan teknologi
komunikasi, yang kita rasakan, menjadikanbumi ini terlalu kecil. Informasi dari berbagai
belahan dunia bisa langsung kita terima dalam hitungan detik melalui media internet, televisi,
handphone, komputer tablet. Berbagai sofware aplikasi telah dihasilkan untuk mendukung
kemajuan ini. Dalam bidang transportasi, dihasilkan kendaraan ramh lingkungan, kendaraan
yang bisa digunakan dalam berbagai lingkungan darat, laut, dan udara, kereta api
berkecepatan tinggi dan sebagainya sehingga hidup ini terasa semakin indah dengan berbagai
kemudahan hasilitas yang ada saat ini. Dalam bidang sandang dihasilkan berbagai dasar
tekstil dan model pakaian, sutera sintetik dan sebagainya, dalam bidang pangan berbagai
tanaan hibrid, bastar, makanan siap saji, berbagai mesin pertanian dan sebagainya yang
kulitasnya semakin baik. Dalam bidang papan, telah dihasilkan berbagai produk baja ringan
dan bahan dinding bangunan yang lebih murah dan modern dan sebagainya. Pada umumnya
berbagai ragam teknologi yang dihasilkan merupakan penerapan sains. Dalam hal ini sains
berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan teknologi.

Menurut kamus, sains adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui asal dan sifat
suatu benda melalui pengamatan, percobaan, dan pengukuran. Ini adalah proses yang sulit
bagi para ilmuwan dan sering kali membuat mereka frustrasi. Mereka bersusah payah
melakukan percobaan selama berminggu-minggu bahkan sampai bertahun-tahun. Kadang
penelitian mereka tidak ada hasilnya, tapi sering kali mereka menghasilkan hal yang
bermanfaat. Perhatikan beberapa contoh berikut.

Sebuah perusahaan di Eropa menggabungkan plastik bermutu tinggi dengan filter air
yang canggih menjadi sebuah alat untuk menyaring air yang tercemar sehingga aman untuk
diminum. Alat itu digunakan di daerah yang terkena bencana alam, seperti saat terjadi gempa
di Haiti tahun 2010.

Di luar angkasa, ada satelit yang berfungsi untuk menentukan arah. Ini disebut Sistem
Penentuan Posisi Global (GPS). Sistem ini tadinya dirancang untuk digunakan militer. Kini,
GPS telah membantu pengendara mobil, pilot, nakhoda, bahkan pemburu atau pemanjat
gunung untuk mencari arah. Kita berterima kasih kepada para ilmuwan penemu GPS yang
memudahkan kita ketika bepergian.

Apakah Anda pengguna HP, komputer, atau Internet? Apakah kesehatan Anda membaik
karena pengobatan yang makin maju? Apakah Anda pernah bepergian dengan pesawat? Jika
ya, berarti Anda telah merasakan manfaat dari sains. Ya, sains telah menghasilkan banyak hal
berguna dalam kehidupan.

Penggunaan Sains di Berbagai Bidang dan IndustriKegunaan

Pertanian

Di bidang pertanian, ilmu pengetahuan telah berhasil memberikan kontribusi yang besar.
Saat ini mesin tersedia bahkan untuk menabur benih di ladang. Traktor, perontok, sistem
irigasi tetes, sistem irigasi sprinkler, dll, semuanya diberikan oleh ilmu pengetahuan. Semua
pupuk juga diberikan oleh ilmu kimia.

Obat

Bidang medis sepenuhnya didasarkan pada penggunaan ilmu pengetahuan. Semua obat
diberikan melalui kimia obat. Alat-alat yang digunakan dalam bidang kedokteran juga
diberikan oleh ilmu pengetahuan. Mesin seperti tandu, mesin EKG, mesin MRI dan bahkan
injeksi diciptakan oleh ilmu pengetahuan.

Angkutan

Semua kendaraan adalah penemuan ilmu pengetahuan. Sains telah membuat dunia
menjadi tempat yang kecil. Anda dapat mencapai Kashmir hingga Kanyakumari hanya dalam
beberapa jam. Sepeda, skuter, mobil, pesawat terbang, dan lain-lain, semuanya merupakan
penemuan ilmu pengetahuan. Kita dapat mengangkut barang dengan mudah dan cepat
menggunakan mesin yang diberikan oleh ilmu pengetahuan.

Komunikasi

Sains telah membuat dunia menjadi sangat kecil. Anda dapat berbicara dengan siapa saja
di mana saja dalam sepersekian detik. Telepon, telepon seluler, dll., semuanya adalah
penemuan ilmu pengetahuan. Semua media komunikasi ini tersedia dengan biaya yang sangat
rendah juga. Jadi, semuanya berada dalam jangkauan orang awam. Ilmu pengetahuan telah
membuatnya sangat mudah dan murah untuk berbicara dengan seseorang menggunakan
telepon seluler.

Konstruksi

Sains adalah dasar dari semua bangunan yang kami bangun. Konstruksi bangunan
diselesaikan berdasarkan teknologi yang diberikan oleh ilmu pengetahuan. Mesin-mesin yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi seperti motor grader, bulldozer, backhoe loader, dll
diberikan berdasarkan ilmu pengetahuan.

Fotografi

Sains telah memberi kita banyak mesin untuk fotografi. Saat ini, sangat mudah untuk
mengklik gambar. Kamera telah dimasukkan bahkan ke dalam ponsel kecil Anda. Selain itu,
ilmu pengetahuan telah memberi kita banyak mesin yang berguna dalam setiap aspek
kehidupan kita, seperti komputer.
BAB III PENUTUP

RANGKUMAN

Berikut ini dikemukakan rangkuman isi bab 1 tentang "Hakekat Sains"

1.Sains merupakan suatu proses yang dilakukan orang suci mulai dari mengidentifikasi
masalah, pencarian. Pengolahan data, pengungkapan kesimpulan dan
mengkomunikasikan ilmu pengetahuan yang dihasilkan

2.Jawaban Dari "apa itu sains ?" dan" apa manfat sains?" dijawab secara beragam,
tergantung pada kurun waktu kapan, dan siapa yang menjawabnya.

3. Banyak pendapat para ahli tentang sains, pada intinya sains itu berisi 3 hal, yaitu:
a)Objek kajian, berupa fakta tentang keadaan, sifat, dan fenomena alam

b)Penyelidikan, dilakukan secara rasional dan menerapkan metode ilmiah

c)lsi sains, berupanpendeskripsiaan tentang keadaan, sifat,dan fenomena alama dalam


bentuk fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum-hukum tentang alam.

4. Sains dapat ditinjau dari 3 dimensi, yaitu:

A.Sams sebagai proses ilmiah (scientfic process).

B.Sains sebagai sikap ilmiah (scientific sikap)

C.Sains sebagai produk ilmiah (scientfic product)

5. Setidaknya terdapat 5 fungsi sains, yaitu

A berfungsi untuk menjelaskan

B.berfungsi untuk meramalkan

C.berfungsi untuk mengotrol

D berfungsi untuk pelestarian alam e.berfungsi sebagai dasar untuk perkembangan


teknologi

Melihat betapa pentingnya dan pentingnya ilmu pengetahuan, kita dapat mengatakan
bahwa ilmu pengetahuan mempunyai kegunaan yang luas dalam segala bidang kehidupan
manusia. Ini sangat penting untuk membuat hidup kita lebih mudah. Ini memberikan
jawaban atas semua keingintahuan yang berhubungan dengan kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bakhtiar, Amsal (2012) Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2. Bernald, J.D. (1969), Science in History, Middlessex, England : Peguin Book Ltd,
Vol. 1.
3. Carin dan Sund. (1993), IPA dan Pendidikan IPA. (Online), dalam (http : //
Forumguruhebat. Blogspot. Com, diakses tanggal 8 Agustus 2020) Darmojo, H
(1998), Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Karunika Universitas Terbuka.
4. Leonard, K. Nash (1963), The Nature of the Natural Science, Toronto :Little Brown
and Company.
5. McLelland, Christian V (2008), The Nature of Science and the Scientific Method,
Publisher : Geological Society of America
6. Salam, Burhanuddin, (2000), Pengantar Filsafat, Jakarta: Bumi Aksara,
7. Sujana, A (2014), Dasar-Dasar IPA : Konsep dan Aplikasinya, Penerbit : UPI Press
8. Suriasumantri, Jujun S.(2000), Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer,
Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, cet. ke 13.
9. BAB 1 DDS_HAKIKAT SAINS.pdf
10. Hakekat-sains-2.pdf
11. Asih Widi.W dan Eka S. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta; Bumi Aksara
12. Usman S. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Indeks.
13. www.ayahalby.wordpress.com.

Anda mungkin juga menyukai