Anda di halaman 1dari 3

Apa itu elektrodinamika, dan bagaimana caranya bisa masuk ke dalam skema umum fisika?

4 bidang mekanika
Mekanika Klasik (Newton)
Relativitas Khusus (Einstein)
Mekanika Kuantum (Bohr, Heisenberg, Schrodinger, et al.)
Teori Medan Kuantum (Dirac, Pauli, Feynman, Schwinger, et al.)
Mekanika Newton sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun untuk obyek yang
bergerak dengan kecepatan tinggi (mendekati kecepatan cahaya), mekanika newton tidak bisa digunakan
dan harus digantikan dengan relativitas khusus (Einstein). Untuk obyek yang sangat kecil (mendekati
ukuran atom), menggunakan mekanika kuantum, sedangkan untuk obyek yang sangat cepat dan sangat
kecil (fisika partikel modern), menggunakan mekanika kombinasi relativitas dan prinsip kuantum yang
disebut teori medan kuantum, walaupun sistem ini diklaim tidak sepenuhnya memuaskan.
Dalam buku ini akan mempelajari secara eksklusif tentang bidang mekanika klasik walaupun
elektrodinamika juga masuk dalam bidang yang lain.
4 jenis gaya
Mekanika menyatakan bagaimana sebuah sistem akan berperilaku apabila diberi gaya. Hanya ada 4 gaya
dasar dalam fisika: gaya kuat, gaya elektromagnetik, gaya lemah, dan gaya gravitasi.
Untuk gaya gesek, gaya normal, gaya kimia, dan momentum masuk ke dalam gaya elektromagnetik.
Memang hampir bisa dikatakan bahwa kita hidup di dunia elektromagnetik karena sebenarnya setiap
gaya dalam kehidupan sehari-hari, dengan perkecualian gaya gravitasi, pada dasarnya merupakan gaya
elektromagnetik.
Gaya kuat (gaya yang menyatukan proton dan neutron dalam inti atom) memiliki jangkauan sangat
pendek dan seratus kali lebih kuat dibandingkan dengan gaya listrik. Gaya lemah (mencakup peluruhan
radiaktif) memiliki jangkauan pendek dan jauh lebih lemah daripada gaya elektromagnetik. Gaya
gravitasi sangat lemah (dibandingkan gaya yang lain) dan hanya berpengaruh dan terlihat pada benda
dengan konsentrasi massa yang besar saja (bumi dan matahari). Gaya tolak listrik antara dua elektron
yaitu 1042 kali lebih besar daripada gaya tarik gravitasinya, dan jika atom-atom disatukan bersama dengan
gaya gravitasi (daripada gaya listrik), ukuran sebuah atom hidrogen tunggal akan menjadi jauh lebih
besar daripada alam semesta.
Gaya elektromagnetik sangat mendominasi dalam kehidupan sehari-hari dan satu-satunya yang
sepenuhnya dapat dipahami. Misalnya teori klasik gravitasi (hukum gravitasi Newton) dan teori
relativitas (relativitas Einstein) tapi tidak sepenuhnya memuaskan sebagaimana teori mekanika kuantum
gravitasi yang telah dicetuskan.
Pada saat ini ada teori yang sangat cocok untuk menjelaskan gaya lemah dan kandidat teori (disebut
chromodinamika) yang cocok untuk menjelaskan gaya kuat. Semua teori tersebut terinspirasi dari
elektrodinamika, tapi tidak ada yang dapat meminta verifikasi eksperimen yang pasti pada tahap ini. Jadi,
elektrodinamika; sebuah teori yang sangat komplit dan sukses; menjadi semacam paradigma bagi
fisikawan: sebuah model ideal yang berusaha ditiru teori lain.

Hukum elektrodinamika klasik ditemukan oleh Franklin, Coulomb, Ampere, Faraday, dan lainnya, tapi
James Maxwell-lah yang telah menyusun dan melengkapinya.
Penyatuan Teori Fisika
Pada awal mula, kelistrikan dan kemagnetan merupakan subyek yang benar-benar terpisah. Tapi pada
tahun 1820, Oersted menyatakan bahwa arus listrik dapat menyimpangkan magnet jarum kompas.
Setelahnya, Ampere membuat postulat bahwa semua fenomena magnetik dikarenakan muatan elektron
yang bergerak. Kemudian tahun 1831, Faraday menemukan bahwa magnet yang bergerak dapat
menimbulkan arus listrik. Saat Maxwell dan Lorentz hampir menyelesaikan teori tersebut, kelistrikan dan
kemagnetan telah saling terkait, bukan lagi subyek terpisah, tapi dua aspek dari subyek tunggal yang
disebut elektromagnet.
Faraday berspekulasi bahwa cahaya pada awalnya merupakan listrik di alam. Teori Maxwell memberikan
justifikasi untuk hipotesis ini dan selanjutnya optik (studi mensa, cermin, prisma, interferensi dan
difraksi) dimasukkan ke dalam elektromagnetik. Hertz, menyajikan konfimasi eksperimen yang
menentukan untuk Teori Maxwell pada tahun 1888: Hubungan antara cahaya dan listrik tidak dapat
dipungkiri.. Setiap saat kita melihat proses kelistrikan.. Domain kelistrikan meluas hampir seluruh alam..
Kita mempunyai sebuah organ listrik yaitu mata. Pada tahun 1900, ketiga cabang besar fisika;
kelistrikan, kemagnetan, dan optik; telah menyatu menjadi sebuah teori tunggal terpadu.
Einstein menginginkan penyatuan lebih jauh, yang mengkombinasikan gravitasi dan elektrodinamika,
sebagaimana kelistrikan dan kemagnetan. Teori medan terpadu Einstein tidak terlalu berhasil, tapi dalam
beberapa tahun terakhir melahirkan skema penyatuan. Dimulai tahun 1960-an dengan teori elektroweak
dari Glashow, Weinberg, dan Salam (menyatukan gaya lemah dan gaya elektromagnetik), dan puncaknya
pada tahun 1980-an dengan teori superstring (menggabungkan keempat gaya dalam sebuah teori
tunggal). Jelas sekali terlihat bahwa penyatuan gaya diprakarsai oleh elektrodinamika telah menjadi tema
utama dalam perkembangan fisika.
Formulasi Medan Elektrodinamika
Masalah mendasar dari teori elektromagnetik adalah ketika kita memegang sekumpulan muatan listrik
(dan kemudian mengguncangnya), apa yang terjadi dengan muatan listrik di sekitarnya? Solusi klasik
mengambil bentuk dari teori medan dimana ruang di sekitar muatan listrik diserap oleh medan listrik dan
medan magnet. Muatan kedua, dengan adanya medan tersebut, mengalami gaya: gaya medan, kemudian
menyalurkan pengaruhnya dari satu muatan ke muatan yang lain, medan bertindak sebagai perantara
interaksi.
Ketika muatan mengalami akselerasi, sebagian dari medan melepaskan diri, bergerak mendekati
kecepatan cahaya, membawa energi; momentum; dan momentum sudut. Kita menyebutnya radiasi
elektromagnetik. Keberadaannya memaksa kita untuk menganggap medan sebagai entitas dinamis
independen pada bagian masing-masing, setiap bagian senyata atom atau bola baseball. Ketertarikan kita
bergeser dari studi gaya antara muatan ke teori medan. Tapi hal tersebut membutuhkan sebuah muatan
untuk menghasilkan medan elektromagnetik, dan dibutuhkan muatan lain untuk mendeteksi medan
elektromagnetik, sehingga kita telah punya awal terbaik dengan meninjau sifat penting dari muatan
listrik.

Muatan Listrik
Muatan terdiri dari dua jenis, positif dan negatif, karena memberi efek saling menetralkan.
Muatan adalah kekal: tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, sebagaimana adanya.
Muatan terkuantisasi. Muatan listrik hanya dalam potongan diskrit, kelipatan integer dari satuan dasar
muatan.
Satuan
Subyek elektrodinamika terkendala oleh sistem persaingan unit, yang kadang-kadang sulit bagi fisikawan
untuk berkomunikasi satu sama lain.
Masalahnya adalah jauh lebih buruk dalam mekanika, di mana orang Belanda masih menggunakan pon
dan kaki, paling tidak dalam mekanika semua persamaan terlihat sama, terlepas dari unit yang digunakan
untuk mengukur kuantitas.
Tapi tidak demikian dalam elektromagnetik, di mana hukum Coulomb tampak sebagai sebagai
persamaan:
Dari sistem yang biasa digunakan, dua yang paling populer adalah gaussian dan SI. Teori-teori partikel
elementer lebih mendukung sistem ketiga: Heaviside-Lorentz.

Anda mungkin juga menyukai