Laporan KL 2
Laporan KL 2
PENDAHULUAN
1.1.
Umum
Sejalan dengan perkembangan dunia industri, khususnya industri
Latar Belakang
Sesuai
dengan
kurikulum
pendidikan
Program
Studi
Teknik
1.3.
Lingkungan Kegiatan
Kegiatan Eksekursi Industri Pertambangan (Kuliah Lapangan) ini
Waktu Kegiatan
Kegiatan Kuliah Lapangan II ini diadakan pada tanggal 25 _ 27 Februari
2013 pada gelombang pertama dengan obyek yang dikunjungi meliputi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
BAB II
PT. SUGIH ALAMANUGROHO
2.1.
Tentang Perusahaan
Penambangan
batu
gamping
yang
diusahakan
oleh
PT.
Sugih
1.
jenis ini umumnya kristalin dan sering muncul pola-pola terumbu dan sisa-sisa
cangkang binatang lunak.
2.
3.
Batugamping kimiawi : jenis ini terjadi dalam kondisi iklim dan suasana
lingkungan tertentu, dalam air laut maupun air tawar. Ciri khas batugamping jenis
ini adalah kristalin, bahkan sering besar-besar seperti pada kalsit.
Dari ketiga genesa batugamping di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
di daerah Bedoyo termasuk dalam jenis batugamping klastis yang jenis
material asalnya sama dengan pembentukan batugamping organik.
Batuan batugamping keprus diperkirakan termasuk ke dalam formasi
Wonosari yang berumur Miosen Tengah sampai Miosen Atas. Secara
megaskopis, batugamping keprus berwarna putih sampai kekuningan, berarti
dapat digolongkan ke dalam batugamping organik, yaitu batugamping yang
berasal dari pengendapan cangkang moluska, foraminifera, ganggang atau
kerangka binatang dan koral atau terumbu karang.
2.3 Eksplorasi
Eksplorasi yang dilakukan oleh PT Susih Alamnugroho pada tahun 1991
dengan mengambil sampel, Analisis Kimia, Analisis Fisik, dan Mekanika Batuan.
Selain itu juga dilakukan Mappingsesuai dengan SIPD/KP atau sekarang sering
disebut sebagai IUP yang mana menujukan luas PT Sugih Alamnugroho yaitu 25
hektar.
Setelah dilakukan ekplorasi didapatlah estimasi cadangan batu gamping
yakni 5 juta
m3 per bukit dengan ketebalan Top Soil 30cm dan over burden
5cm, serta untuk menghabiskan satu bukit gamping tersebut menbutukan waktu
10 tahun tapi karena PT Sugih Alamnugroho menerapkan Good Mining
Penambangan
Penambangan yang dilakukan oleh PT Sugih Alamnugroho yakni dengan
menerapkan sistem penambangan mekanis hal ini dilakukan karena penataan akan
jauh lebih rapi dibanding dengan cara konveksional. Dulunya PT Sugih
Alamnugroho akan menerapkan sistem blasting untuk membongkar bahan galian
karena proses perizinan nya rumit dan akan memberikan dampak sosial yang
buruk makan sistem tersebut tidak dipakai.Kegiatan awal penambangan meliputi
kegiatan pembersihan lahan, pengupasan lapisan penutup, baru kegiatan utama
penambangan yang telah terdiri dari pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan.
Untuk mendukung kegiatan penambangan PT Sugih Alamnugroho menggunakan
menggunakan alat mekanis berupa: Hydroulic Rock Breaker, Backhoe, Bucket,
dump truck.
Gambar 2.1
Backhoe(kiri) dan Hydraulic Rock Breaker(kanan)
2.5.
Pengolahan
CO2
Waktu yang dibutukan untuk mengeringkan batu gamping tadi yakni sekitar 4 hari
pada musim kemarau dan 2 minggu pada musim penghujan.
Gambar 2.2
Proses Penjemuran Batugamping
Setelah dilakukan penjemuran maka batu gamping yang berukuran 20-40 cm
dimasukkan ke dalam jawcrusher untuk proses peremukan awal yang akan
menghasilkan produk berukuran sekitar 2 cm. Produk dari jaw crusher masuk ke
dalam hammer mill.
Dalam hammer mill ini nantinya batu gamping akan mengalami proses
peremukan yang lebih halus lagi. Hasil produk dari hammer mill kemudian masuk
ke dalamgrinding untuk memisahkan ukurannya kemudian masuk kecyclone
untuk dibuat menjadi bentuk serbuk atau tepung yang berukuran 800 mesh dan
1200 mesh. Material masuk ke dalam cyclone dengan bantuan blower.
Untuk memisahkan antara yang berukuran 800 mesh dan 1200 mesh,Blower yang
berputar searah dengan arah jarum jam.
cyclone I
(batu gamping berukuran 800 mesh)
cyclone II
(batu gamping berukuran 1200 mesh)
Pengemasan
25 kg, 40 kg, 50 kg, 1 ton
Gambar 2.3
Diagram Alir Pengolahan Batugamping
2.6.
kg, 1 Ton.
Adapun manfaat dari batugamping, antara lain :
Pengelolaan Lingkungan
PT. Sugih Alamnugroho telah melakukan penanganan limbah dengan baik
yakni dengan melakukan pembuatan saluran hal ini dilakukan karena limbah yang
dihasilkan berupa limbah cair yang memiliki persentase 2 %. Serta untuk
menghindari terjadinya erosi maka ditanami rumput gajah dan pohon beringin.
Lokasi yang selesai dilakukan kegiatan penambangan tidak dibiarkan begitu saja
tetapi dimanfaatkan sesuai dengan keadaan morfologi daerah tersebut sesuai
dengan sistem Good Mining Pratice yaitu sebagai berikut :
3.1.
Terbentuknya Karst
Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya diadopsi dari bahasa
2.
Batugamping Klastik
bentang alam yang berkembang pada batuan yang mudah larut oleh air, seperti
batuan karbonat atau gamping. Proses klasifikasi pada batuan tersebut terjadi
secara alami selama ribuan hingga jutaan tahun yang lalu dan sangat di pengaruhi
banyak faktor. Tatanan geologi dan sistem tata air merupakan pengendali utama
proses klasifikasi baik dipermukaan maupun di bawah permukaan tanah.
Indonesia memiliki jumlah kawasan karst yang sangat luas yaitu mencapai
lebih dari 15,4 juta hektar. Kawasan karst Indonesia umumnya memiliki
keanekaragaman hayati dan non hayati,yang mempunyai nilai-nilai keindahan,
keunikkan,ilmiah, ekonomi, budaya, sejarah, dan kemanusian sehingga menarik
minat nasional dan dunia internasional.
Tak banyak orang yang tahu, Wonogiri sejak tahun 2007 mempunyai
museum baru yang bernamanya Museum Karst Indonesia. Letaknya di Desa
Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, 45 km di selatan
Pembangunan
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
diantaranya
Gambar 3.1
Tampak depan Museum Karst Indonesia
3.3.1. Ruang Lobby dan Ruang Peraga Lantai atas
Bagunan utama Museum Karst Indonesia terdiri dari Lobby, ruang peraga
lantai atas, Ruang peraga lantai dua, dan lantai ruang serbaguna sebagai ruang
pemutaran film serta auditorium. Pada lobby atau pada saat masuk pertama kali
pengunjung disajikan dengan miniatur atau replika stalagtit dan stalagmit serta
adaposter yang menggambarkan tentang filosofi yang berkembang di masyarakat,
serta 8 kalimat kunci dalam kehidupan.
Kemudian pada ruang Peraga lantai atas terdapat panel-panel digital yang
menggambarkan tentang letak lokasi karst-karst yang ada di Indonesia dan di
Dunia. Serta ada juga panel-panel digital yang menunjukan tentang bagaimana
terjadinya kasrt, stalagtit dan stalagmit, bagaiman terbentuknya Gamping, tipetipe karst dan sebaran sebaran karst di indonesia.
Berikut adalah beberapa sebaran karst di Indonesia :
Tenggara)
Pulau Muna
Kepulauan Tukangbesi
Pulau Seram (Maluku)
Pulau Halmahera (Maluku Utara)
Kawasan karst Fakfak (Papua Barat)
Pulau-pulau Biak dan Pegunungan Tengah dan Pegunungan Lorentz.
Sehingga untuk ruang peraga lantai pertama sering disebut atau bertemakan
tentang Karst Untuk Ilmu Pengetahuan.
3.3.2. Ruang Peraga Lantai Bawah
Pada Ruangan ini pengunjung disuguhkan tentang fungsi karst dalam
kehidupat sehari-hari. Seperti yang ditayangkan dalam pemutaran video terlihat
beberapa orang menggunakan karst untuk dijadikan sebagi instrumen alat musik
dan didalam gua karst juga terdapat berbagai macam reptil, serangga, dan hewanhewan kecil lainnya.
Alat alat peraga yang ditunjukan pada ruang peraga lantai bawah berupa
maket tentang karst Gombong, Gunung Sewu, dan Maros serta juga replika gua
yang terdapat stalagtit dan stalagmit didalamnya. Selain itu pada ruang ini
terdapat panel-panel peraga tentang budaya-budaya masa lalu serta ditunjukan
juga kerangka tulang manusia purba. Sehingga pada nantinya pengunjung dapat
mengetahui kebudayaan masa lalu dan sekarang. Sehingga ruang peraga lantai
bawah bertemahkan Karst Untuk Kehidupan
Pada bagian belakang dari gedung ini juga terdapat toko souveniryang
menjual berbagai macam souvenir dari Museum Karst Indonesia.
3.3.3. Ruang atas
BAB IV
PT. INDUSTRI MARMER INDONESIA TULUNGAGUNG
4.1.
Profil perusahaan
PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung terletak di desa Besole,
Genesa Marmer
Batu pualam atau batu marmer berasal dari bahasa Yunani marmos yang
berarti batu yang asli. Marmer merupakan bahan galian industeri hasil ubahan
(metamorfosa) batugamping, kalsit atau dolomit yang menyebabkan terjadinya
kristalisasi akibat dari pengaruh temperatur dan tekanan yang dihasilkan oleh
prosesproses geologi. Dan proses ini terbentuk selama 30 60 juta tahun yang
lalu atau beumur Kwarter Tersier sering kali terlihat jejak jejak kaki binatang
pada batuan marmer terutama pada marmer muda yang sebenarnya merupakan
gamping kristalin,bukan marmer dalam arti yang sesungguhnya dan digolongkan
dalam batuan sedimen yang banyak mengandung CaCO3.
Komposisi kimia marmer sama dengan batugamping yaitu CaCO 3 dan
mempunyai warna keputihan atau krem.Adanya unsur pengotor pada marmer-
membuat warna pada marmer berbedabeda antara lain garnit memberi warna
hitamcoklat, pyrit ilmenit memberi warna coklat kemerahan.
Marmer didaerah Besole termasuk marmer yang berbutir sangat halus,
mempunyai struktur yang padat dengan kuat tekan yang tinggi dan keausan yang
rendah,warna dasarnya adalah gading dengan beberapa nuansa terang dan gelap.
4.3.
Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi (detil) yang dilakukan pada endapan marmer adalah:
geofisika
untuk
mengetahui
geometri
dan
kedudukan
endapan.
Pengambilan conto sederhana (rock chip, hand specimen atau bongkah).
Melakukan pemboran inti (coring)
Menganalisa conto fisik, optic dan mekanik untuk mengetahui kualitas dari
bahan galian.
Menghitung potensi sumber daya maupun cadangan.
4.4.
Penambangan
PT. Indusri Marmer Indonesia Tulungagung menggunakan metode
Gambar 4.1
Batu Marmer yang sudah menjadi blok kecil
4.5.
Pengolahan
Setelah diangkut dengan menggunakan dump truck maka marmer yang
telah dibentuk atau dibuat menjadi blok-blok kecil kemudian diolah menjadi
marmer yang sesuai dengan permintaan pasar. Berikut ialah tahapan
pengolahanya.
Pertama marmer yang berbentuk blok di potong dengan menggunakan
Block Cutter dengan tebal 5 cm, kemudian setelah itu marmer tadi dibelah
menjadi 2 dengan tebal 1,5-2 cm menggunakan alat yang bernama Splitter. Pada
saat pisau block cutter maupun splitter memotong atau membelah marmer maka
pisau tersebut dialiri air untuk mengurangi panas yang dihasilkan akibat gesekan
antara pisau dan marmer. Setelah dari mesin Splitter, marmer tadi permukaannya
masih kasar untuk itu dimasukan kedalam mesin kalibrating gunanya untuk
menghaluskan. Tahap selanjutnya yaitu marmer yang tadinya dalam keadaan
basah kemudian dikeringkan terlebih dahulu di oven tujuannya agar pada saat
ditambal dengan resin maka, resin tersebut dapat tertempel dengan sempurna pada
permukaan marmer. Setelah ditambal dengan resin selajutnya marmer tadi
dimasukan ke mesin poles kemudian tahap akhirnya marmer dipotong sesuai
dengan permintaan pasar.
PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung ini juga mengelola marmer
menjadi meja. Tahapan pengolahannya hampir sama dengan pengolahan marmer
yang diatas tetapi pada pengolahan untuk membuat meja mesin Diagga digunakan
sebagai pengganti splitter.
Gambar 4.2
Pengolahan Marmer
Bongkahan marmer
Mesin
block cutter
1 lbr (2,5m x 0,6 m)
Mesin Diaga
30 lbr
Mesin Splitter
(membelah marmer menjadi menjadi 2)
Proses Penambalan
Dengan resin
Mesin drier
Poles halus
Gambar 4.3
Diagram Alir Pengolahan Mamer
4.6.
berbagai daerah di Indonesia. Harga marmer dijual berkisar antara Rp. 25.000;Rp. 220.000; per meter, harga ini ditentukan dari corak yang dihasilkan semakin
putih warnanya maka harganya semakin mahal. Marmer ini biasaya digunakan
sebagai ornamen dinding.
4.7.
Pengelolaan Lingkungan
PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung telah melakukan perencanaan
reklamasi dengan cara plotting, jadi perusahaan memindahkan top soil kearah
selatan kemudian dilakukan reklamasi. Kegiatan reklamasi inibelum sepenuhnya
dilakukan karena deposit atau cadangan marmer yang ada di daerah ini yaitu
sekitar 175 tahun lagi.
Untuk pengolahan limbah hasil gergaji marmer dan air nya itu dialiri ke
kolam penampungan. Kemudian ampas dari limbah gergaji dipisahkan dengan
airnya dan akan digunakan sebagai bahan bangunan.Selanjutnya air tersebut
disaring dengan menggunakan alat penyaring untuk dipergunakan kembali
sebagai air yang disiramkan ke pisau pemotong alat seperti,Block Cutter, Diagga,
dan Splitter.
BAB V
PT. JARA SILICA TUBAN
5.1.
Profil Perusahaan
PT. Jara Silika Tuban berdiri tahun 1980. Lokasi pengolahan PT. Jara
Silika terletak di desa Kayen kecamatan Bancar kabupaten. Tuban. PT. Jara Silika
Tuban mempunyai 2 deposit yaitu 25 Ha di desa Lodan kulon kecamatan Sarang
kabupaten Rembang berjarak kurang lebih 65 km dari pabrik pengolahan,
sedangkan deposit kedua yang mempunyai luas 4,025 Ha terletak di desa Kayen
kecamatan Bancar kabupaten Tuban berjarak kurang lebih 45 km dari pabrik
pengolahan.
5.1.2. Tentang Pasir Kuarsa
Di alam, pasir kuarsa banyak ditemukan dengan kemurnian yang bervariasi,
tergantung dari proses pembentukannya. Pada umumnya senyawa pengotor
tersebut terdiri atas oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, oksida magnesium,
lempung dan zat organik hasil pelapukan hewan dan tumbuhan. Material pengotor
ini akan memberi warna pada pasir kuarsa dan melalui pasir kuarsa tersebut dapat
diperkirakan derajat kemurniannya. Pasir kuarsa yang mempunyai kemurnian
lebih tinggi biasanya tidak berwarna (colorless) sampai keputihan.
Sebagai contoh pasir silica yang di dapat dari tambang di desa Lodan Kulon
cenderung berwarna putih dengan kadar SiO2 berkisar 96-98% dan berbutir halus,
sedangkan pasir yang didapat dari tambang di desa Kayen berwarna putih
kekuningan dengan kadar SiO2 berkisar 94-95% dengan butiran kasar.
Pada umumnya, pasir kuarsa terendapkan dalam distribusi yang melebar,
dengan ukuran butir yang berbeda mulai dari fraksi ukuran halus (0,06 mm)
sampai dengan fraksi ukuran kasar (2 mm).
5.2.
merupakan sumber utama bagi endapan pasir kuarsa. Mineral feldspar yang lebih
mudah lapuk, akan melepaskan ikatan antar kristal kuarsa dan feldspar,
menghasilkan bahan residu mineral kuarsa. Hasil pelapukan ini kemudian tercuci
dan terbawa oleh air atau angin yang diendapkan di tepi-tepi sungai, danau dan
laut.
Di alam, pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervariasi,
tergantung pada proses terbentuknya, disamping adanya material lain yang ikut
dalam proses pengendapan. Pada umumnya senyawa pengotor tersebut terdiri dari
oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, oksida magnesium, lempung dan zat
organik lainnya yang merupakan hasil pelapukan sisa-sisa hewan dan tumbuhan.
Material pengotor ini akan memberi warna tertentu pada pasir kuarsa, dan dengan
warna tersebut dapat diperkirakan derajat kemurniannya. Pasir kuarsa yang
mempunyai kemurnian tinggi umumnya tak berwarna (colour-less) sampai
keputihan.
5.3.
Eksplorasi
Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak,
5.4.
Penambangan
Tempat penambangan yang dilakukan oleh PT. Jara Silica terletak cukup
jauh dari pabrik pengolahannya. Untuk mengangkut pasir silika dari tempat
penambangan ke pabrik pengolahan yakni dengan menggunakan dump truck.
Tahapan-tahapan penambangan yang dilakukan meliputi:
1)
Pengupasan (stripping)
Bertujuan untuk membersihkan lapisan tanah penutup, yaitu penggalian
terhada top soil sedalam 5 m, dan lapisan pasirnya sedalam 6 m, dengan
menggunakan peralatan sederhana (cangkul, sekop, belincong) ataupun alat
mekanis (bulldozer yang dilengkapi garu, scraper, shovel, dll)
2)
Pembongkaran
Bertujuan untuk membebaskan endapan dari batuan induknya yang padat
dank eras. Peralatan yang dipergunakan adalah secara manual sebab pasir
kuarsa merupakan endapan yang mudah untuk dibongkar.
3)
5.5.
Pengolahan
Proses pengolahan pasir kuarsa dapat bermacam-macam sesuai spesifikasi
Pompa dan Pipa : Digunakan untuk mengalirkan air, pulp (air + pasir
kuarsa) dan Lumpur (lempung)
Menggunakan
whell loader
masuk ke sillo
Pasir silica
elevator
Sillo akhir
drier
Clasifier 3
Rottary Screen
silica+air
Clasifier 2
Clasifier 1
Mineral ringan
terangkat keatas
dan yang berat
tertahan dibawah
Gambar 5.1
Diagram alir pengolahan pasir silca
Proses pengolahan pasir kuarsa dapat bermacam-macam, sesuai spesifikasi
yang diinginkan. Tahapan pengolahan yang umum antara lain adalah : pencucian,
pengecilan ukuran dan pengayakan. Namun demikian pasir kuarsa kadangkadang
ada juga yang langsung dapat digunakan ataupun tanpa pengecilan ukuran butir
2.
3.
3.7.
Pengelolaan Lingkungan.
Air bekas produksi dan endapan silica yang tidak terpakai akan dialiri
ketempat penampungan. Dengan menggunakan suatu alat penyaring air maka air
tadi diolah atau di saring untuk kemudian di pergunakan kembali sebagai air yang
mengaliri pasir silica di rotary screen.
BAB VI
PT. SEMEN INDONESIA
6.1
Profil Perusahaan
PT. Semen Indonesia dulunya bernama PT. Semen Gresik. Diresmikan di
6.3
Eksplorasi
Luas tambang batuga,oing pada PT. Semen Indonesia yaitu 770 Hektar.
Umur tambangnya sendiri menyesuaikan dengan umur pabrik.
6.4.
Penambangan
PT. Semen Indonesia menggunakan metode penambangan terbuka (kuari).
Indonesia adalah :
Batugamping 80%
Tanah liat 15%
Pasir silica 4%
Pasir besi 1%
Batukapur
Tanah liat
MIX
STORAGE
Pasir Silica
RAW MILL
Pasir besi
SILLO
Pembakaran
dengan
Batubara
ROTARY
KILN
Didinginkan
mendadak
KLINKER/
TERAK
FINISH
MILL
SEMEN
Gambar 6.1
Diargram alir pembuatan semen
Setelah bahan baku tersebut disiapkan maka akan dibuatlah menjadi semen
berkualitas tinggi.
Tahapan-tahapan dalam pembuatan semen di PT. Semen Indonesia,
pertama batugamping dihancurkan dengan ukuran 5cm kemudian dicampukan
dengan tanah liat, pasir besi, dan pasir kuarsa. Setelah itu dicamurkan sampai
kehalusan 90 mikron. Kemudaian setelah proses tersebut maka akan masuk
kedalam sillo penyimpanan. Dari sillo penyimpanan maka akan diangkut ke sillo
pencampur dan kemudian akan dipanaskan dengan suhu mencapai 1500 derajat
Celcius. Bahan-bahan yang telah dipanaskan akan berubah menjadi Terak, setelah
itu Terak akan didinginkan dan disimpan pada sillo Terak, untuk selanjutnya akan
dimasukan kedalam mesin penggilingan akhiryang akan membuat semen
seukuran 45 mikron. Setelah proses pembuatan selesai kemudian semen siap utuk
dilakuakn proses pengemasaan.
Semen yang dihasilkan oleh PT. Semen Indonesia ada 2 jenis yaitu semen
Portlan jenis-1 (OPC) dan Portland Pozzolan Cement (PPC).
Semen Portland jenis-1 adalah semen hidrolis yang dibuat dengan
menggiling Terak semen Portland dan Gypsum. Semen jenis ini digunakan untuk
bangunan umum dengan kekuatan tekan tinggi dan tidak memerlukan persyaratan
khusus.
Portland Pozzolan Cement (PPC) adalah semen hidrolis yang dibuat
dengan menggiling campuran Terak semen, Gypsum dan bahan Pozzolan. Semen
jenis ini digunakan untuk bahan bangunan umum dan juga bisa digunakan untuk
bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat, tahan hujan dan mengalami pH
tinggi maupun rendah.
6.6.
Gambar 6.2
Beberapa Bangunan Pengolahan Semen
6.7.
Pengelolaan Lingkungan
PT. Semen Indonesia telah melakukan kegiatan pasca tambang yaitu
baik dari pabrik dan dari kendaraan operasional, alat berupan Bag Filter sebanyak
250 unit dan Electro Precipator (EP) sebanyak 9 unit.
Karena PT. Semen Indonesia tidak menghasilkan limbah cair maka
perusahhan ini menampung limbah-limbah dari perusahaan lain yaitu berupa:
Serat oli, bekas rokok, sekam padi dari masyarakat, kokapit, dan limbah
plastik dari Gresik akan dikelola menjadi bahan bakar selain batubara.
Limbah smellting dari pabrik lain akan dibakar menjadi pasir besi.
Sedang direncanakan sekarang yaitu limbah susu bekas dan permen yang
yang akan digunakan sebagai sumber energi alternatif.
BAB VII
PEMBAHASAN
7.1
Sugih Alamanugroho sudah cukup baik, hanya saja satu hal yang kurang
diperhatikan adalah faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para karyawan
di area penambangan dan tempat pengolahan, seperti tidak mengenakan masker.
Hal ini sangat membahayakan para pekerja itu sendiri karena dari debu yang
dihasilkakn baik dari area penambangan ataupun dari mesin pengolahan bisa
menimbulkan gangguan pernapasan. Untuk mengatasi masalah tersebut sebaiknya
PT. Sugih Alamnugroho memasang Filter udara
7.2. Museum Kars Indonesia
Museum Karst Indonesia sudah menyediakan banyak sarana pembelajaran
yang mendukung orang awam maupun para ahli geologi untuk mengumpulkan
informasi serta media penyampaian informasi. Museum Karst Indonesia juga
menjadi sarana pelestarian kawasan karst di Indonesia sehingga tidak di
eksploitasi secara bebas serta tidak hanya dilihat dari segi keekonomisannya saja
namun memperhatikan segi sosial, budaya, pendidikan, dan lingkungan. Karena
letaknya yang cukup jauh maka menbuat Museum ini kurang terkenal. Sebaiknya
pemerintah kabupaten Wonogiri dan pemerintah provinsi Jawa Tengah lebih giat
lagi untuk mempromosikan museum ini kepada masyarakat sehingga datang
berkunjung dan mengerti tentang karst.
7.3.
lain adalah mengenai K3. Gangguan yang sangat terasa sekali dalam lingkungan
kerja di PT. IMIT yaitu pencemaran suara, pencemaran suara yang terjadi
sangatlah tinggi. Suara tersebut berasal dari mesin pabrik, sedangkan para pekerja
tidak di berikan alat pelindung telinga, jika didiamkan secara terus menerus dapat
merusak pendengaran para pekerja.
Selain itu jalan yang digunakan sebagai jalan Dump Truck yang
mengangkut material dari tempat penambangan menuju tempat pengolahan sangat
buruk yakni, jalan yang terjal serta permukaan tidak rata sehingga dapat
membahayakan setiap kendaraan yang melintasinya seperti Dump Truck yang
bermuatan besar .
7.4.
60 Km dari lokasi pengolahan. Dengan jarak yang cukup jauh itulah secara tidak
langsung akan berdampak pada cycle time yang di tempuh dan juga pada biaya
produksi. Jadi apabila dirancang dengan matang mengenai jarak dari tempat
penambangan ke tempat pengolahan dapat mengurangi biaya produksi, Dari segi
Keamanan dan Keselamatan Karyawan PT. Jara Silica sangat minim sekali. Hal
ini terlihat pada tempat pengolahan pasir silika yang tertutup sehingga debu-debu
pasir yang berterbangan sangat membahayakan pekerja seperti halnya dapat
menggangu pernapasan dan penglihatan.
7.5
sudah terpisah sehingga dapat mengurangi bahaya akibat lalu lintas dump truck.
Namun PT. Semen Indonesia sepertinya masih memiliki masalah dengan debudebu dijalan sekitar pabrik dan jalan untuk keperluan tambang. Hal ini cukup
mengganggu apalagi saat cuaca sedang terik sehingga dapat mengurangi jarak
pandang. Untuk mengatasi masalah ini PT. Semen Indonesia telah melakukan
pemasangan alat penyaring udara disekitar area pabrik serta melakukan
penyemrotan di jalan yang digunakan untuk keperluan tambang.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1.
Kesimpulan
Dari kegiatan Ekskursi Industri Tambang ini kita dapat menyimpulkan
bahwa:
1. PT. Sugih Alamanugroho kurang memperhatikan penggunaan perlengkapan
pelindung diri yang tidak memenuhi standar perlindungan K3 seperti,
penggunaan masker pelindung pernapasan yang kurang efektif.
2. Museum Karst Indonesia merupakan objek wisata yang sangat bermanfaat
bagi mahasiswa di program studi-program studi yang mengajarkan tentang
ilmu-ilmu kebumian. Tapi karena letaknya yang cukup jauh maka Museum
ini tidak terlalu dikenal masyarakat luas.
3. Sistem manajemen K3 yang diterapkan oleh PT. Industri Marmer Indonesia
Tulungagung sangat buruk, serta jalan yang digunakan untuk lalu lintas
kendaraan operasional tambang tidak layak untuk dilalui oleh kendaraan
bermuatan besar.
4. Tambang yang teletak di daerah Rembang , Jawa Tengah kira-kira sekitar
60km dari pabrik pengolahan. Alat angkut yang digunakan yaitu dump
truck. Serta sistem penerapan K3 yang kurang baik bagi karyawan yang
bekerja di tempat pengolahan.
5. Proses pertambangan yang ada di PT. Semen Indonesia sudah menerapkan
Good Mining Practice. Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja
sudah cukup memadai.
8.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Perdana, Bagus. 2006. Laporan Ekskursi Industri Tambang 2006. Yogyakarta.
Program Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta.
Subhi Rikky.2013.Buku Catatan Ekskursi Industri Tambang. Program Studi
Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta.
Sudarsono, Priyo Widodo. 2013.Buku Panduan Ekskursi Industri Tambang.
Program studiTeknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Indonesia. 6 Maret 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapur. maret 2013.
http://museumkarstpracimantoro.blogspot.com/. 5 Maret 2013
LAMPIRAN A
SKEMA PEMBUTAN SEMEN
LAMPIRAN B
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM PT. SEMEN INDONESIA