Anda di halaman 1dari 59

Amelia Syifa Herningtyas / 1306368204

Ira Ariyani / 1306368210


Johanes James / 1306368280
Masnita Simbolon / 1306368305

PARTICLE SIZE

INTRODUCTION

INTRODUCTION

Proses pengolahan bijih bertujuan untuk


mengatur ukuran partikel bijih,
menghilangkan bagian-bagian yang tidak
diinginkan, meningkatkan kualitas,
kemurnian atau grade bahan yang
diproduksi.
Fungsi utama dari analisa ukuran partikel
adalah untuk mendapatkan data kuantitatif
mengenai ukuran dan distribusi ukuran
suatu partikel dari material.

TUJUAN

Mempersiapkan produk umpan (feed)


yang ukuran sesuai untuk proses
berikutnya
Mencegah masuknya mineral yang
tidak sempurna dalam peremukan
(Primary Crushing), atau oversize ke
dalam proses selanjutnya.
Meningkatkan spesifikasi suatu
material sebagai produk akhir

PARTICLE SIZE AND SHAPE


Analogi Perhitungan Ukuran :

Spherical Particle Diameter

Cubic

Panjang Diagonal (Diagonal Length)

Irregular Particle

Equivalent Diameter

Strokes Diameter (Sedimentation dan Elutriation)

Projected Area Diameter (Microscopically)

Sieve Aparture Diameter (Sieving)

PARTICLE SIZE AND SHAPE

Metode Pengukuran Particle Size :

PARTICLE SIZE AND SHAPE


Parameter-Parameter yang
Mempengaruhi Pemurnian Bijih
Logam :
Friksi (Friction)

Kegunaan (Advantages) :

Studi
Studi Perbandingan
Perbandingan Efisiensi
Efisiensi
dari
jenis
Crusher
/
Grinder
dari jenis Crusher / Grinder

Heat Transfer
Kalkulasi
Kalkulasi Luas
Luas Permukaan
Permukaan
Partikel
Partikel
Reaksi Kimia

Proteksi Mineral di PoriPori

Sifat Fluida

Kalkulasi
Kalkulasi Energi
Energi untuk
untuk
Mengubah
Particle
Mengubah Particle Size
Size

Kalkulasi
Kalkulasi Efisiensi
Efisiensi Klasifikasi
Klasifikasi
Classifier
Classifier
7

PARTICLE SIZE AND SHAPE


Bentuk Partikel (Particle Shape) :

PARTICLE SIZE AND SHAPE

SIEVE ANALYSIS

Sieve Analysis
merupakan suatu
metode yang
menggunakan
prinsip saringan
untuk menilai
proporsi ukuran dari
material-material
granular dalam
beberapa range
ukuran

SIEVE ANALYSIS
Range ukuran partikel:
100 10,000 microns (wire mesh/ metal sieves)
5 100 microns
(micro mesh)
Prinsip Kerja (Working Principle) :
Memasukkan sampling dalam jumlah tertentu pada
tumpukan sieve (saringan), partikel bahan yang
ukurannya lebih kecil dari ukuran apperture/opening
akan jatuh ke sieve berikutnya, yang lebih besar
tertinggal, sehingga pada selang waktu tertentu
didapatkan distribusi ukuran bahan

PERLENGKAPAN

Set sieve, lengkap dengan


wajan dan penutupnya
Sieve shaker
Mortar dan pestel
Balance sensitive dengan
akurasi 0.01 g

SIEVE DAN SIEVE SHAKER

SIEVE ANALYSIS
Ada 2 Macam Jenis Sieve, yaitu :

Sieve Jaringan Kawat (Wire Weave Sieves)

Sieve Pelat Berlubang (Hole Plate Sieves)

UKURAN SIEVE

Sieve dengan jaringjaring besar (diatas


No.4) dinilai dari
ukuran opening
sieve

Sieve dengan jaringjaring kecil dinilai


dari ukuran opening
per inci

STANDAR SIEVE ( TYLER MESH SIZE )

SIEVE ANALYSIS
Ukuran dari lubang yang terbentuk dari jalinan kawat
Appertur
pada sieve, atau terbentuk karena proses pelubangan
Appertur
e
e
pelat
Mesh
Mesh

Sieving
Sieving

Banyaknya jumlah lubang tiap 1 inch22


dapat dilakukan secara proses basah maupun proses
kering

Agitation
Agitation

Ukuran yang Halus (Pengadukan)

Sieving
Sieving
Test
Test Ideal
Ideal

Ukuran Partikel Mendekati Bulat

17

SIEVING
Wet, material halus = optimal 20in-35in
Dry, material kasar = optimal 10in (10
Mesh)

SIEVE ANALYSIS

Jenis-jenis ukuran lubang penyaring ini


sudah banyak digunakan, yang paling
populer diantaranya

German Standard
DIN 4188
ASTM Standard, E11
The American Tyler Series
The French Series, AFNOR
The British Standard, BSS 410.

SIEVE ANALYSIS
Rangkaian Sieve yang Dipakai dalam Penelitian Bijih
Logam

Vibrating Sieve Shaker

SUB SIEVE TECHNIQUES


Digunakan untuk menganalisa partikel
bijih logam berukuran dibawah 40 m.
Metode yang digunakan :
a. Sedimentation Methods
b. Elutration Techniques
c. Microscop Sizing
d. Electrical resistance method
e. Laser beam particle-size analysis
f. on-line particle-size analysis

STOKES EQUIVALENT DIAMETER

Pemisahan partikel dengan dasar


ketahanan terhadap gerakan fluida

Dengan cara :
Sedimentasi
Elutriation

KECEPATAN TERMINAL PARTIKEL

V= Kecepatan terminal partikel


d= Diameter Partikel
g= percepatan gravitasi
Ds=Kerapatan partikel
Df= Kerapatan Fluida
n= Viskositas Fluida, 0,001
Ns/m2 untuk air

Hukum Stoke hanya valid di daerah


aliran laminar, yang menentukan batas
ukuran atas partikel yang bisa diukur
dengan metode sedimentasi. Batas itu
ditentukan oleh, bilangan Reynolds:
R= Vd
Df/n

R = bilangan Reynolds

SEDIMENTATION METHODS

Pengukuran tingkat kecepatan settling


partikel secara seragam dalam sebuah
fluida

Jenis :
1. Beaker decantation
2. Andreasen pipette

BEAKER DECANTATION

Prinsip Kerja
1. Ukuran mineral yang dimasukkan ke dalam
beaker relatif sama, namun massa jenisnya berbeda
2. Mineral yang diuji tersebar merata pada beaker
yang berisi fluida
3. Material yang diuji terdispersi secara seragam
pada beaker yang berisi air

4. Dalam beaker tersebut dimasukkan


tabung syphon hingga kedalaman (h) di
bawah water-level, sesuai dengan 90%
kedalaman air (L)
5. Boleh ditambahkan wetting agent untuk
memastikan seluruh partikel-partikel
terdispersi

Setiap partikel mempunyai ukuran dan


kecepatan settling (v) yang bervariasi.
Untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan partikel untuk settling bisa
menggunakan rumus berikut :
t = h/v

Keuntungan
1. Murah dan sederhana
2. Dapat melakukan pemisahan berdasarkan
massa jenis mineral
3. Mineral yang didapat dapat dianalisis secara
kimia dan mineralogi
Kekurangannya
1. Waktu yang dibutuhkan untuk partikel yang
kecil relatif lama
2. Tidak boleh ada turbulensi

ANDREASEN PIPETTE

Prinsip Kerja
1. Metode ini menggunakan botol silinder dan
pipet yang terhubung dengan reservoir
10ml
2. 3-5% sampel tersebar merata dalam fluida
dengan penambahan air kedalam botol
3. Suspensi dibiarkan mengendap lalu sampel
ditarik keatas dengan menggunakan
penghisap

4.

5.

6.

Setelah itu sampel dimasukkan


kedalam collecting dish
Tiap sampel diambil dan dikeringkan
kemudian ditimbang
Berat dari hasil tersebut dibandingkan
dengan material yang sama
volumenya dengan suspensi yang asli

Keuntungan
1. Mudah dan sederhana
2. Waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama

Kekurangannya
1. Sampel yang diambil tiap representatif
dari material lebih kecil dari ukuran
partikular sehingga tidak bisa dianalisa
secara kimia dan mineralogi
2. Tidak boleh ada turbulensi

ELUTRIATION TECHNIQUE

Proses untuk memisahkan partikel


berdasarkan ukuran, bentuk dan
kepadatan, menggunakan aliran gas
atau cairan yang mengalir ke arah
yang biasanya berlawanan dengan
arah sedimentasi

Feed partikel dimasukkan ke kolom


penyortiran yang akan memisahkannya
menjadi 2 fraksi sesuai dengan
kecepatan terminalnya yang dihitung
dengan hukum stoke.

Bila kecepatan terminal partikel <


kecepatan fluidanya, maka akan
mengalir ke atas
Bila kecepatan terminal partikel >
kecepatan fluidanya, maka akan
mengalir ke atas

Waktu yang dibutuhkan agar volume


berubah pada kolom penyortiran
t= h/v

Waktu yang diperlukan ukuran partikel


d1 bergerak dari bawah ke atas
h/v11

Jumlah perubahan volume yang


diperlukan untuk memindahkan semua
partikel d1 pada kolom penyortir

PERUBAHAN VOLUME DARI NILAI


D1/D

Kelebihan :perubahan volume yang


tidak membutuhkan perhatian
operator.

Kerugian : kecepatan fluida yang tidak


konstan, fluida yang melintasi kolom
penyortir akan menjadi minimum pada
dinding kolom dan maksimum pada
tengah kolom.

MICROSCOPE PARTICLE SIZING


Dasar Teori
1. Mikroskop

optik
dapat
digunakan
dalam
pengamatan partikel sampai dengan 0.8-150 m.
Sedangkan mikroskop elektron mampu mencapai
0.001 m

2. Pada dasarnya, pengamatan dengan mikroskop ini

menggunakan sampel dengan ukuran yang sangat


kecil dimana sampel tersebut harus dirawat
dengan baik (agar benar-benar representatif)

MICROSCOPE PARTICLE SIZING


Prinsip Kerja
1. Sebelum pengamatan mikroskop dimulai, terlebih

dahulu kita menentukan area-area dari partikel


yang dianggap representatif (lebih dari satu dan
secara random)
2. Ketika

pengamatan

berlangsung,

maka

akan

tampak wujud dari partikel-partikel pada mineral


tersebut dengan ukuran yang berbeda-beda yang
dapat kita klasifikasikan menurut besar-kecilnya

3. Kemudian dari pengklasifikasian tersebut kita

dapat

menghitung

pendistribusian

ukuran

partikel pada mineral, yang selanjutnya dapat


digunakan untuk menghitung distribusi volume
dan berat (apabila partikel memiliki berat jenis
yang merata)
4. Pengamatan ini dilakukan untuk masing-masing

area yang sebelumnya telah kita tentukan dari


awal

Kekurangan (Disadvantages)

Analisis secara manual seperti ini cukup


membosankan dan cenderung memiliki
tingkat kesalahan yang tinggi

Cara mengatasi (Prevention)

Untuk mengatasi hal tersebut, telah


berhasil dikembangkan
sistem
semi otomatis dan otomatis, dimana akan
mempercepat analisis dan mampu
mengurangi resiko kesalahan pengamatan

Pengembangan dari

quantitative image analysis ini

dapat membuat pengukuran yang cepat dan tepat dari


suatu sampel mineral
Pada metode baru ini, partikel yang telah discan oleh

kamera pada nantinya akan ditampilkan bentuknya


dalam

suatu

console.

Sedangkan

informasi

secara

elektrik dari sampel akan dikirimkan ke dalam detector,


dimana di detector inilah data-data seperti ukuran,
volume, dan berat dapat diperoleh akan ditampilkan
pada layar komputer

CARA KERJA

ELECTRICAL RESISTANCE
METHOD

Prinsip Kerja (Principle Working)


1. Perubahan

arus dalam aliran listrik dianggap

sebagai perwakilan partikel


2. Partikel digantungkan dalam larutan konduktif,

yang

mengalir

melalui

lubang

kecil

dan

mempunyai elektroda tercelup di sisi yang lain


3. Konsentrasi partikel tersebut ditransverse melalui

lubang secara bersamaan

4. Setiap

perpindahan

partikel

elektrolit

memindahkan

perubahan tahanan

diantara elektroda menghasilkan simpangan


tegangan yang secara proporsional menunjukkan
volume partikel
5. Resultan dari simpangan tegangan ini diperkuat

dan kemudian dihitung

6.

Pulsa tegangan yang diperkuat diteruskan ke threshold


circuit yang mempunyai layar pulsanya dihitung

7.

Hasil penghitungan ini mereprensentasikan ukuran


partikel secara proporsional

8.

Dengan melakukan

penghitungan dengan variasi

pada penguatan dan variasi settingan threshold, data


yang diperoleh dapat digunakan untuk mengitahui
distribusi ukuran partikel
9.

Metode ini dapat diaplikasikan pada ukuran partikel


0.5-400 mikrometer

Coulter Counter

ANALISIS UKURAN PARTIKEL


DENGAN SINAR LASER

Prinsip Kerja (PrincipleWorking)


1. Bubuk yang akan diperiksa terdispersi dalam

bentuk cair, kemudian akan disebar melalui cell


kaca
2. Sinar parallel yang berasal dari laser berkekuatan

rendah menyinari bagian atas dari cell dan sinar


yang pergi/ hilang akan difokuskan oleh alat
sistem optik yang bersifat konvergen

Keuntungan (Advantages)
1. Mudah untuk digunakan
2. Hasil cepat didapat
3. Reproduksibiltas tinggi

Kerugian (diasadvantages)
1. Membutuhkan biaya yang tinggi

PSM-400

ANALISIS UKURAN PARTIKEL SECARA ONLINE

Prinsip Kerja (Principle Working)


1. Eliminator udara menarik sampel dari aliran

proses dan menghilangkan gelembung udara


yang naik. Pulp yang tidak berudara akan
melewati diantara sensor
2. Pengukuran

tergantung pada banyaknya


absorpsi dari gelombang ultrasonic pada
suspensi dari ukuran partikel yang berbedabeda

3. Konsentrasi

padatan juga mempengaruhi dari


absorpsi radiasi ultrasonic, dua bagian transmitter
dan receiver dioperasikan pada frekuensi yang
berbeda-beda yang bekerja untuk mengukur
ukuran partikel dan konsentrasi padatan dari pulp

4. Informasi

dari proses
section/bagian elektronik

ini

dilakukan

oleh

THE END

Anda mungkin juga menyukai