Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Sifat Cangkang Kepada Resistensi Fosil Saat

Proses Pembentukan Fosil


Yeremia Billy Agustha Gunawan1
21100114130094
1

Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Abstract
Fosil merupakan sisa atau bekas suatu organisme baik hewan maupun tumbuhan yang tidak mengalami
pembusukan dan langsung terkubur dalam suatu lapisan sedimen sehingga akan mengalami proses
sedimentasi sehingga membentuk batuan sedimen, jenis jenis fosil sendiri ada bermacam macam misalnya
bodi utuh, mold, cast, fragmen, petrifikasi, permineralisasi dan lain lain. Salah satu faktor yang menentukan
dapat atau tidak terbentuknya suatu fosil adalah sifat cangkang yang dimiliki oleh suatu organisme. Jika
organisme tersebut memiliki cangkang yang resiten terhadap proses penguraian maka dapat terbentuk suatu
fosil, jika tidak resisten maka tidak dapat terbentuk fosil.
Kata Kunci : Fosil,Cangkang,bodi utuh, mold,cast, fragmen, sedimen, resisten

PENDAHULUAN
Paper ini dilatar belakangi oleh
pengamatan terhadap fosil fosil yang
memiliki bagian bagian keras yang tidak
mengalami proses penguraian ataupun
proses pembusukkan sehingga dapat terekam
dalam material sedimen membentuk suatu
fosil yang menandakan kehidupan biologis
pada zaman fosil tersebut masih hidup.
Permasalahan
dalam
proses
pembentukan fosil adalah tidak resistennya
beberapa bagian organisme sehingga dapat
mengalami pembusukan dan tidak dapat
terekam dalam material sedimen untuk
membentuk fosil
Dalam
pengamatan
mengenai
proses pembentukan fosil, diharapkan dapat
diketahui baik keadaan geologi maupun ciri
ciri biologis pada zaman saat fosil tersebut
diperkirakan hidup.
TINJAUAN PUSTAKA
Fosil adalah sisa atau jejak atau
bekas hewan maupun tumbuhan yang hidup
pada masa lampau yang telah membatu,
tertimbun, dan terawetkan secara alamiah.
Jadi fosil tidak selalu dalam bentuk sisa
jasad, tetapi dapat pula dalam bentuk hanya
berupa telapak kaki suatu hewan.

Jenis fosil yaitu :


a. Fosil yang berupa fragmen
Fosil merupakan fragmen, dimana fragmen
ini bisa mengalami perubahan dan ada yang
tidak bisa mengalami perubahan.
b. Fosil tidak terubah.
Pada fosil ini, organisme yang terawetkan
komposisi semula tidak mengalami
perubahan.
c. Fosil terubah
Pada fosil ini, komposisi fosilnya telah
mengalami perubahan. Perubahan itu dapat
berupa :
Permineralisasi : bagian-bagian organisme
yang porous terisi oleh mineral-mineral
sekunder
Replacement : mineral sekunder mengganti
semua material fosil yang asli
Rekristalisasi : butiran halus pada mineral
asli menyusun kembali ke dalam kristal yang
lebih besar dari material sebelumnya.
d. Fosil jejak atau bekas
Dibedakan menjadi :
Track, trail dan burrow
Track adalah jejak berupa tapak, trail ialah
jejak berupa seretan, sedangkan burrow
berupa jejak galian dari organisme penggali.
Mold, Cast, dan Imprint
Mold ialah cetakan yang terbentuk oleh fosil
dimana fosil tersebut terlarutkan seluruhnya,
cast ialah mold yang terisi oleh mineral
sekunder membentuk jiplakan secara kasar

mirip dengan fosil asli.


Cuprolite
Cuprolit ialah fosil yang berupa kotoran dari
hewan. Dari kotoran ini, dapat diketahui
makanan, tempat hidup, dan ukuran
relatifnya.
Fosil kimia
Fosil kimia ialah fosil yang berupa keadaan
kiimia pada masa lampau seperti jejak asam
organik.
e. Fosil indeks
Fosil indek adalah fosil yang digunakan
sebagai penunjuk waktu geologi. Fosil ini
meliputi 2 keadaan, yaitu :
Fosil yang mempunyai kisaran yang
panjang : fosil terdapat pada beberapa
batuan yang berasal dari beberapa jaman
geologi yang berurutan.
Fosil dengan kisaran yang pendek : fosil
yang hanya terdapat pada batuan yang
berasal dari satu jaman geologi tertentu saja,
atau bahkan hanya berasal dari sebagian
jaman tertentu
METODOLOGI
Pada
pembuatan
paper
ini
dilakukan suatu metodelogi yaitu melalui
media
elektronik
berupa
internet.
Metodelogi ini dilakukan dengan cara
mengambil serta menyaring data dari
internet setelah itu menulis kembali data
yang memiliki kecocokan dengan materi
yang dibahas serta mencari referensi untuk
pengembangan materi.
DESKRIPSI
Fosil yang pembentuknya berupa
bagian bagian keras seperti cangkang
biasanya termasuk ke dalam jenis seperti
bodi utuh, dan fragmen yang memiliki ciri
ciri antara lain
Bodi utuh memiliki bagian keras
yang sangat resisten terhadap proses
penguraian sehingga dapat mempertahankan
bentuk asli tubuhnya dalam material
sedimen.
Fragmen merupakan salah satu
jenis fosil dimana terdapat pecahan pecahan
bagian keras organisme lain seperti
cangkang yang menempel pada batuan
sedimen.

PEMBAHASAN
Sifat cangkang sangat berpengaruh
terhadap resistensi suatu organisme dalam
proses pembentukan fosil. Jika suatu
organisme memiliki bagian keras yang
tersusun atas zat resisten misalnya karbonat
maka bagian keras organisme tersebut akan
tahan
terhadap
penguraian
oleh
mikroorganisme dan proses pelapukan.
Beberapa jenis fosil seperti bodi
utuh bahkan dapat mempertahankan seluruh
bagian tubuhnya kecuali bagian lunak dari
proses penguraian. Hal ini dikarenakan
beberapa jenis organisme seperti jenis
kerang kerangan tubuhnya tersusun atas zat
zat karbonat sehingga cangkang kerang
tersebut tidak mengalami penguraian.
Walaupun bagian keras organisme tersebut
tidak terurai namun bagian lunaknya akan
terurai dan akan terisi oleh material sedimen
dan akan terendapkan.
Sedangkan untuk jenis fosil
fragmen, fosil ini terbentuk dari pecahan
pecahan atau fragmen cangkang dari
organisme lain yang terpecah karena adanya
tekanan secara terus menerus, setelah
terpecah fragmen tersebut akan menepel
pada batuan sedimen dan ikut terendapkan
sehingga terbentuk batuan sedimen dengan
pecahan cangkang organisme lain yang
menempel pada beberapa bagian batuan
tersebut.
Sedangkan pada beberapa jenis
fosil seperti mold dan cast kemungkinan
memiliki sifat cangkang yang tidak resisten
sehingga tidak dapat bertahan dari proses
penguraian
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil
adalah semakin resisten sifat cangkang yang
dimiliki suatu organisme maka kemungkinan
organisme tersebut untuk bertahan dari
proses penguraian dan menjadi fosil semakin
besar.
REFERENSI
[1]http://geologikita.blogspot.com/2008/12/
jenis-jenis-fosil.html ( diakses pada hari
sabtu, 22 November 2014 pukul 12.00 )

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai