Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Camellia Sinensis
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Camellia Sinensis
Antioksidan memegang peranan penting didalam kehidupan kita karena dapat membantu
melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Beberapa tanaman yang memiliki potensi sebagai
antioksidan alami adalah Camellia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl. Telah dilakukan penelitian Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Camellia sinensis,
Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. Secara Spektrofotometri Dengan
DPPH. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menguji seberapa besar aktivitas
antioksidan yang terdapat pada ekstrak Camellia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl. secara spektrofotometri dengan DPPH. Ekstrak diperoleh dengan
cara mengekstraksi Camellia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa (Scheff.)
Boerl., dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol dan pelarut air. Ekstrak metanol dan
ekstrak air Camellia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.,
dibuat dalam berbagai konsentrasi. Pengukuran absorban dilakukan pada panjang gelombang
497 nm, 517 nm, dan 537 nm pada setiap menit ke-5 dan menit ke-60 untuk mengetahui %
peredaman radikal bebas, lalu dilanjutkan dengan manghitung nilai IC50 yang didapat dengan
memplot konsentrasi larutan uji dengan % peredaman radikal bebas. Hasil penelitian diketahui
nilai IC50 ekstrak metanol Camellia sinensis pada menit ke-5 dan menit ke-60 yaitu 0,0658 dan
0,0315, sedangkan ekstrak air Camellia sinensis pada menit ke-5 dan menit ke-60 yaitu 0,1288
dan 0,0903. Nilai IC50 ekstrak metanol Hibiscus sabdariffa pada menit ke-5 dan menit ke-60
yaitu 2,8315 dan 1,3054, sedangkan ekstrak air Hibiscus sabdariffa pada menit ke-5 dan menit
ke-60 yaitu 2,2313 dan 1,0930. Nilai IC50 ekstrak metanol Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.,
pada menit ke-5 dan menit ke-60 yaitu 0,4642 dan 0,2399, sedangkan ekstrak air Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl., pada menit ke-5 dan menit ke-60 yaitu 2,3583 dan 1,1717.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Camellia sinensis memiliki aktivitas antioksidan terbesar
karena mempunyai nilai IC50 paling kecil dibandingkan dengan Hibiscus sabdariffa dan Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl.
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini, dunia kedokteran dan
kesehatan banyak membahas tentang radikal
bebas dan antioksidan. Hal ini terjadi karena
sebagian besar penyakit di awali oleh
adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di
dalam tubuh. Reaksi ini mencetuskan
terbentuknya radikal bebas yang sangat
aktif, yang dapat merusak struktur serta
fungsi sel (Marx, 1985).
sebagai
antioksidan
sehingga
dapat
melindungi kerusakan sel-sel pankreas dari
radikal bebas (Satria, 2005).
Metode yang digunakan dalam
pengujian aktivitas antioksidan adalah
metode spektrofotometri menggunakan
DPPH karena merupakan metode yang
sederhana, mudah, dan menggunakan
sampel dalam jumlah yang sedikit dengan
waktu yang singkat (Hanani, E, 2005).
Karena belum ada penelitian tentang
aktivitas antioksidan yang terdapat pada
ekstrak
Camellia
sinensis,
Hibiscus
sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl., maka penulis telah
melakukan
pengujian
secara
spektrofotometri dengan DPPH.
B. Perumusan Masalah
Mengingat pentingnya antioksidan
dalam kehidupan kita, maka perlu dilakukan
penelitian mengenai antioksidan yang
berasal dari sumber alami. Beberapa
tanaman yang memiliki potensi sebagai
antioksidan alami seperti Camellia sinensis,
Hibiscus
sabdariffa,
dan
Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl.
Dari uraian diatas, dapat dirumuskan
masalah
seberapa
besar
aktivitas
antioksidan yang terdapat pada ekstrak
Camellia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan
Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. secara
spektrofotometri dengan DPPH?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menguji aktivitas antioksidan yang
terdapat pada ekstrak Camellia sinensis,
Hibiscus
sabdariffa,
dan
Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl., ditinjau dari
peredaman
radikal
bebas
secara
spektrofotometer UV-Vis.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan satu jenis ekstrak diantara
ketiga jenis ekstrak tersebut, yang
Absorbansi
nm ( )
Absorbansi
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
497
500
505
510
515
0,300
0,305
0,325
0,352
0,387
0,437
0,513
0,619
0,746
0,884
0,979
1,018
1,076
1,116
1,134
516
517
518
519
520
525
530
535
540
550
560
570
580
590
600
1,134
1,138
1,136
1,136
1,134
1,108
1,064
1,010
0,954
0,834
0,741
0,668
0,609
0,568
0,533
1,00 0
Absorb an
0,80 0
0,60 0
0,40 0
40 0
45 0
50 0
55 0
60 0
Ekstrak
Camellia
sinensis
60
Hibiscus
sabdariffa
60
Phaleria
macrocarpa
(Scheff.)Boerl
60
Larutan
Uji (%)
A497
A517
A537
A
hitung
%
Peredaman
DPPH
0,0078 %
0,0156 %
0,0312 %
0,0625 %
DPPH
0,0078 %
0,0156 %
0,0312 %
0,0625 %
DPPH
0,25 %
0,5 %
1%
2%
DPPH
0,25 %
0,5 %
1%
2%
DPPH
0,0625 %
0,125 %
0,25%
0,5 %
DPPH
0,0625 %
0,125 %
0,25%
0,5 %
1,030
0,895
0,830
0,741
0,515
1,016
0,840
0,823
0,704
0,409
1,030
0,913
0,889
0,756
0,596
1,016
0,869
0,804
0,603
0,389
1,030
0,887
0,782
0,631
0,386
1,016
0,860
0,748
0,515
0,065
1,192
1,036
0,958
0,848
0,585
1,174
0,967
0,860
0,734
0,446
1,192
1,058
1,030
0,864
0,684
1,174
1,000
0,921
0,677
0,422
1,192
1,026
0,894
0,722
0,423
1,174
0,993
0,854
0,575
0,072
1,026
0,882
0,815
0,719
0,482
1,004
0,826
0,736
0,624
0,375
1,026
0,902
0,870
0,726
0,558
1,004
0,855
0,788
0,574
0,354
1,026
0,877
0,766
0,600
0,300
1,004
0,856
0,736
0,491
0,049
0,164
0,1475
0,1355
0,1180
0,0865
0,164
0,134
0,0805
0,070
0,054
0,164
0,151
0,1505
0,123
0,107
0,164
0,138
0,125
0,0885
0,0505
0,164
0,144
0,120
0,1065
0,080
0,164
0,135
0,112
0,072
0,015
10,06%
17,37%
28,05%
47,25%
18,29%
50,91%
57,31%
67,07%
7,93%
8,23%
25,00%
34,75%
15,85%
23,78%
46,04%
69,20%
12,19%
26,83%
35,06%
51,23%
17,68%
31,70%
56,09%
90,85%
Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Camellia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan
Phaleria macrocarpa dengan DPPH
Ekstrak
Camellia
sinensis
60
Hibiscus
sabdariffa
60
Phaleria
macrocarpa
(Scheff.)
Boerl.
60
Larutan
Uji (%)
A497
A517
A537
A
hitung
%
Peredaman
DPPH
0,0156 %
0,0312 %
0,0625 %
0,1250%
DPPH
0,0156 %
0,0312 %
0,0625 %
0,1250%
DPPH
0,25 %
0,5 %
1%
2%
DPPH
0,25 %
0,5 %
1%
2%
DPPH
0,25%
0,5 %
1%
2%
DPPH
0,25%
0,5 %
1%
2%
0,952
0,902
0,900
0,765
0,588
0,940
0,868
0,866
0,676
0,493
0,952
0,854
0,850
0,718
0,475
0,940
0,794
0,786
0,571
0,188
0,952
0,876
0,744
0,665
0,510
0,940
0,830
0,679
0,539
0,388
1,106
1,050
1,042
0,883
0,643
1,086
1,002
0,998
0,773
0,497
1,106
0,999
0,992
0,847
0,546
1,086
0,920
0,908
0,648
0,191
1,106
0,997
0,862
0,752
0,578
1,086
0,938
0,781
0,591
0,410
0,950
0,901
0,894
0,753
0,541
0,932
0,861
0,857
0,658
0,422
0,950
0,859
0,855
0,727
0,450
0,932
0,798
0,787
0,574
0,157
0,950
0,862
0,751
0,645
0,468
0,932
0,812
0,682
0,490
0,344
0,155
0,1485
0,1450
0,1240
0,0785
0,150
0,1375
0,1365
0,1060
0,0395
0,155
0,1425
0,1395
0,1245
0,0835
0,150
0,124
0,1215
0,0755
0,0185
0,155
0,128
0,1145
0,097
0,089
0,150
0,117
0,1005
0,0765
0,044
4,19%
6,45%
20,00%
49,35%
8,33%
9,00%
29,33%
73,67%
8,06%
10,00%
19,67%
46,13%
17,33%
19,00%
49,67%
87,67%
17,42%
26,13%
37,42%
42,58%
22,00%
33,00%
49,00%
70,67%
T
(menit)
Larutan
Uji (%)
A497
A517
A537
A
hitung
%
Peredaman
DPPH
0,01%
DPPH
0,01%
1,006
0,902
0,931
0,738
1,162
1,044
1,082
0,853
1,008
0,894
0,937
0,724
0,155
0,146
0,148
0,122
5,80%
17,57%
60
% Peredaman
Dari tabel di atas, untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konsentrasi ekstrak
dan aktivitas peredaman, maka data tersebut di analisis dengan menggunakan regresi linear
melalui program SPSS 12,0 dengan taraf kepercayaan 95%. Selanjutnya ditentukan juga harga
IC50. berdasarkan persamaan regresi linear yang didapatkan dengan cara memplot konsentrasi
larutan uji dengan % peredaman puncak DPPH. Grafik % peredaman ekstrak metanol dan
ekstrak air Camellia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.,
dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
menit ke-5
menit ke-60
0,0078
0,0156
0,0312
0,0625
Konsentrasi
% Peredaman
menit ke-5
menit ke-60
0,25
0,5
Konsentrasi
100
% Peredaman
80
60
menit ke-5
40
menit ke-60
20
0
0,0625
0,125
0,25
0,5
Konsentrasi
% Peredaman
Grafik 4. Grafik % peredaman ekstrak metanol Phaleria macrocarpa (Scheff.)Boerl., menit ke-5
dan menit ke-60
80
70
60
50
40
30
20
10
0
menit ke-5
menit ke-60
0,0156
0,0312
0,0625
0,125
Konsentrasi
Grafik 5. Grafik % peredaman ekstrak air Camellia sinensis menit ke-5 dan menit ke-60
% Peredaman Ekstrak Air Teh Rosela
% Peredaman
100
80
60
menit ke-5
40
menit ke-60
20
0
0,25
0,5
Konsentrasi
Grafik 6. Grafik % peredaman ekstrak air Hibiscus sabdariffa menit ke-5 dan menit ke-60
% Peredaman
80
70
60
50
40
30
20
10
0
menit ke-5
menit ke-60
0,25
0,5
Konsentrasi
Tabel 5. Nilai IC50 Ekstrak Camellia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.
Ekstrak Teh
Menit Ke-
Ekstrak Metanol
Camellia sinensis
Y = 6,170+666,541x
0,0658
60
Y = 27,557+711,789x
0,0315
Y = 3,622+16,379x
2,8315
60
Y = 9,969+30,665x
1,3054
Y = 12,282+81,262x
0,4642
60
Y = 10,466+164,753x
0,2399
Y = -5,020+427,103x
0,1288
60
Y = -6,646+627,041x
0,0903
Y = -0,075+22,442x
2,2313
60
Y = 3,751+42,311x
1,0930
Y = 18,276+13,452x
2,3583
60
Y = 18,318+27,040x
1,1717
Ekstrak Metanol
Hibiscus sabdariffa
Ekstrak Metanol
Phaleria macrocarpa
Ekstrak Air
Camellia sinensis
Ekstrak Air
Hibiscus sabdariffa
Ekstrak Air
Phaleria macrocarpa
E. PEMBAHASAN
Pada penelitian ini menggunakan tiga
jenis tanaman yaitu Camellia sinensis,
Hibiscus
sabdariffa,
dan
Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
aktivitas antioksidan yang terdapat pada
ketiga jenis tanaman tersebut secara
spektrofotometri dengan DPPH.
Persamaan Grafik
Nilai IC50
DAFTAR PUSTAKA
Amrun, M., dan Umiyah. 2005. Pengujian
Antiradikal Bebas Difenilpikril
Hidrazil (DPPH) Ekstrak Buah
Kenitu (Chrysophyllum cainito L.)
Dari Daerah Jember. Jurnal Ilmu
Dasar VI (2). Halaman 110-112.
(http://www.amrun@farmasi.unej.
ac.id, diakses tanggal 1 Februari
2010)
Arief,
Teh
Ini
Rohdiana,
Dadan.
2009.
Menyehatkan. Alfabeta, Bandung,
Indonesia. Halaman 70-81
Rohman, A. dan R. Sugeng. 2005. Daya
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Kemuning (Murraya paniculata (L)
Jack) Secara In Vitro. Majalah
Farmasi
Indonesia,
16 (3).
Halaman 137-138
Satria, E. 2005. Potensi Antioksidan Dari
Daging Buah Muda dan Daging
Buah Tua
Mahkota Dewa
[Phaleria macrocarpa (Scheff.)
Boerl.] [skripsi] Bogor: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Institut Pertanian Bogor
Setiawan. 2006. Taksonomi Tanaman Teh
(Camellia sinensis). Dalam: Mia
Rusmila (Editor). Karya Tulis
Ilmiah: Uji Aktivitas Antioksidan
Pada Ekstrak Teh (Camellia
sinensis). Palembang, Indonesia.
Halaman 4-5
Soeksmanto, A., Y. Hapsari dan P.
Simanjuntak. 2007. Kandungan
Antioksidan
Pada
Beberapa
Bagian Tanaman Mahkota Dewa
[Phaleria macrocarpa (Scheff.)
Boerl.]. Biodiversitas 8 (2).
Halaman 92-95
Tedjapranata, Mulyadi. 2008. Peran Radikal
Bebas Pada Beberapa Penyakit.
(http://www.pustakalewi.info,
diakses tanggal 5 Februari 2010)
Trilaksani, Wini. 2003. Antioksidan: Jenis,
Sumber, Mekanisme Kerja, dan
Peran
Terhadap
Kesehatan.
(http://www.wini.trilaks@plasa.co
m, diakses tanggal 1 Februari
2010)
Tuminah, Sulistyowati. 2004. Teh (Camellia
sinensis) Sebagai Salah Satu
Cermin
Sumber
Antioksidan.
Dunia Kedokteran No 144.
Halaman 52-54
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi edisi V. Universitas
Gadjah
Mada,
Yogyakarta,
Indonesia. Halaman 564, 568, 570,
574-577, 642
Widyanto, Poppy Suryaatmaja. 2009.
Rosela: Aneka Olahan, Khasiat,
dan Ramuan. Penebar Swadaya,
Jakarta, Indonesia. Halaman 6-9,
11-13
Winarsi, Hery., et al. 2007. Antioksidan
Alami dan Radikal Bebas: Potensi
dan Aplikasinya Dalam Kesehatan.
Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.
Halaman 11, 17-18, 20, 77-111,
122, 211-218
Winarto, W. P., dan Tim Karyasari. 2005.
Mahkota Dewa: Budidaya dan
Pemanfaatan Untuk Obat. Penebar
Swadaya, Jakarta, Indonesia.
Yuniarti,
Ensiklopedia
Titin.
2008.
Tanaman Obat Tradisional. Media
Pressindo, Yogyakarta, Indonesia.
Halaman 253-254