Oleh :
ANGGA ARDIYANSYAH
A3420138
RINGKASAN
maupun
kegiatan
administratif.
Pelaksanaan
konstruksi
lanskap
dilaksanakan oleh PT. Sinar Kemala (SK) dengan sub-kontraktor CV. Bumi Indah
Flora (BIF). Lokasi pelaksanaan pekerjaan penanaman terletak pada tiga lokasi
berbeda, yaitu lanskap jalan tol ruas Cengkareng sepanjang 11,8 km, lanskap
ruas Jagorawi sepanjang 2,8 km dan nurseri Cipinang. Pekerjaan magang
dimulai pada bulan November 2007 hingga Februari 2008 didalam masa
pekerjaan penanaman.
Manajemen
proyek
yang
dimaksudkan
dalam
kegiatan
magang
pemeriksaan aspek legal kontrak, konsep disain serta gambar kerja (shop
drawings). Dalam kegiatan dihasilkan sejumlah koreksi terhadap kesalahan atau
kekeliruan yang ada dalam masing-masing dokumen. Kesalahan yang terdapat
dalam dokumen kontrak mencakup ketidaklengkapan persyaratan administrasi,
kesalahan notasi gambar kerja dan kesalahan perhitungan dalam dokumen
kuantitas dan kualitas barang (Bill of Quantity).
Setelah koreksi dilakukan, tahap selanjutnya adalah pengawasan
terhadap pelaksanaan lapangan agar menghasilkan kualitas produk pekerjaan
sesuai dengan keinginan pemberi kerja. Pengawasan dilakukan terhadap
pekerjaan persiapan, revitalisasi nurseri Cipinang, pekerjaan penanaman dan
ruang terbuka gerbang tol. Kegiatan yand dilaksanakan selama pekerjaan
persiapan mencakup kegiatan mobilisasi dan demobilisasi, pengadaan kantor
dan gudang lapang, pengadaan tempat penampungan tanaman sementara,
pengadaaan keamanan dan keselamatan kerja, kegiatan pengaturan lalu lintas,
pengadaan alat bantu kerja, kegiatan pembersihan lahan, pekerjaan pematokan
lubang tanam dan pengadaan penyangga bambu.
Pengawasan pekerjaan penanaman dibagi kedalam dua daerah kerja,
yaitu penanaman pada lanskap ruas jalan tol Cengkareng dan lanskap ruas jalan
tol Jagorawi. Berdasarkan jumlah dan kategori, tanaman yang digunakan terdiri
atas tanaman semak sebesar 95 %, pohon 1,97 %, perdu 1,55 %, rumput 1,18 %
dan palm sebesar 0,38 %. Sedangkan berdasarkan bobot penanaman terhadap
penyelesaian proyek yaitu semak 35,32 % , pohon 33,75 %, palm 26, 97 %,
perdu 3,11 %, dan rumput 0,99 %. Pengawasan penataan ruang terbuka
gerbang tol merupakan pengawasan terhadap pekerjaan instalasi pot pada
gerbang Prof. Dr. Sedyatmo dan gerbang tol Cililitan. Tanaman yang digunakan
dalam penataan gerbang tol adalah pandan bali (Pandanus sp.), bunga kertas
(Bougenvillea glabra.), lili bakung (Hymenocalis speciosa) dan lantana (Lantana
cammara). Sedangkan pengawasan revitalisasi nurseri Cipinang mencakup
pengawasan pembersihan lahan, instalasi paranet dan tiang penyangga,
pekerjaan pemeliharaan jalur sirkulasi, pengadaan titik air, pemangkasan pohon
eksisting dan pembuatan lubang pengolahan kompos.
Kegiatan pemeriksaan dan pengawasan dilakukan terhadap kualitas dan
kuantitas pekerjaan. Pemeriksaan terhadap kualitas berkenaan dengan mutu
pekerjaan atau produk yang dihasilkan, sedangkan pengawasan terhadap
kuantitas pekerjaan dilakukan terhadap ketepatan jumlah dan volume pekerjaan.
kemajuan
(progress)
kontraktor
secara
kumulatif
terhadap
anggota
dengan
baik.
Sedangkan
untuk
mengatasi
PENGAWASAN PEKERJAAN
PENATAAN LANSKAP JALAN TOL
(Studi Kasus Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng)
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian
pada Departemen Arsitektur Lanskap
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
ANGGA ARDIYANSYAH
A34201038
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Nama
NRP
:
:
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Tanggal lulus: ..
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan
magang dan penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada rasul Allah yang paling mulia Baginda Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya yang setia hingga akhir masa.
Skripsi ini berjudul Pengawasan Pekerjaan Penataan Lanskap Jalan
Tol (Studi Kasus Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng) merupakan salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian dari Program Studi
Arsitektur Lanskap, Departemen Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
Rasa terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dan memberi dukungan. Dalam kesempatan ini
penulis secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Ir.
Nurhayati Hadi Susilo Arifin, MSc. selaku dosen pembimbing studi yang
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. Atas
selesainya penulisan skripsi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dan Bapakku, A Fikar dan istri, Doni, Niko, dan seluruh keluarga yang
telah memberi dukungan secara moral, material, doa, dan nasihat serta
semua pengorbanannya,
2. Omah, Mas Iya, Mba Ida, Mba Indri dan Mba Hera beserta suami di Bekasi,
Om Mumuh dan Bi Euis yang ada di Majalengka, serta Om Didi dan Bi Tuti
yang selalu memberikan dukungannya tanpa kenal lelah,
3. Bapak Ir. Soeliantoro selaku Direktur PT. Buetari Nusa Kreasi yang telah
menerima dan mengizinkan penulis untuk melangsungkan praktek. Bapak Ir.
Soedirmanto untuk kesempatan, bimbingan dan arahannya selama magang.
Bapak Ir. Khairul Tanjung dan Istri atas saran, bimbingan dan dorongannya,
baik secara profesi maupun pribadi.
4. Mas Munawir, Yames Sumitra, Kang Asep dan Mas Aris sebagai rekan kerja
yang sangat baik sepanjang pekerjaan,
5. Bapak Subari, Bapak Pudjo, Bapak Dede, Bapak Sugianto dan seluruh
Satgas Pemeliharaan maupun pihak PT Sinar Kemala selaku Kontraktor
Pelaksana yang telah memberikan bantuannya baik secara langsung
maupun secara tidak langsung kepada penulis,
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Mei 1983, di
Penulis merupakan anak ke dua dari empat orang bersaudara pasangan Ahmad
Firmansyah Rasyid dan Ika Rifka Tisna.
Riwayat pendidikan formal penulis dimulai di TK Anggraeni pada tahun
1987, kampung Ciomas, Bogor. Pada tahun 1989 penulis melanjutkan
pendidikan sekolah dasar di SD Rimba Putra Madya Bogor. Pada tahun 1995
penulis melanjutkan studi di SLTPN 6 Bogor, dan kemudian pada tahun 1998
melanjutkan ke SMUN 5 Bogor dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun yang
sama penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Program Studi Arsitektur Lanskap,
Departemen Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian. Selama masa studi,
penulis pernah berperan sebagai anggota perencanaan rest area tol PalimananKanci, sebagai Lanskap Inspector (LI) pada pekerjaan penataan lanskap jalan tol
Cawang-Tomang-Cengkareng dan freelance ilustrator.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................
1.2. Tujuan Magang ...........................................................................................
1.2.1. Tujuan Umum .....................................................................................
1.2.2. Tujuan Khusus ....................................................................................
1.3. Kegunaan Magang .......................................................................................
1
3
3
3
3
13
14
16
16
16
17
18
18
18
19
19
20
20
21
21
23
26
27
27
28
28
31
32
33
33
34
42
44
45
45
46
47
48
48
49
49
50
55
55
57
58
59
60
61
61
61
62
63
64
65
65
66
67
67
68
69
69
71
73
76
76
78
80
80
80
80
83
83
84
85
85
86
87
87
88
89
VII. PEMBAHASAN
7.1. Manajemen Proyek .................................................................................... 90
7.2. Kondisi dan Permasalahan Teknis ............................................................. 93
7.2. Peran Pengawasan .................................................................................... 97
VIII. SIMPULAN DAN SARAN
8.1. Simpulan .................................................................................................... 98
8.2. Saran .......................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 100
LAMPIRAN ..................................................................................................... 102
DAFTAR TABEL
No.
Halaman
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Konsep penataan tanaman pada median dan bahu jalan Cengkareng ..... 45
11. Konsep umum penataan lanskap ruas Jagorawi ........................................ 46
12. Konsep penataan gerbang tol .................................................................... 47
13. Konsep penataan lanskap areal kantor cabang ......................................... 48
14. Konsep penataan areal bahu jalan ruas Jagorawi ..................................... 49
15. Konsep penataan median jalan ruas Jagorawi ........................................... 49
16. Konsep penataan area penerimaan nurseri ............................................... 50
17. Kendaraan yang digunakan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi
tenaga kerja dan material ke dalam dan ke luar tapak ................................ 56
18. Kantor dan gudang sementara pekerjaan lanskap ruas Jagorawi ............. 58
19. Lokasi penampungan tanaman (nurseri) sementara .................................. 59
20. Kondisi kelengkapan keselamatan para pekerja lapangan ........................ 60
21. Pekerjaan pembersihan lahan penanaman ............................................... 62
22. Pekerjaan pematokan lubang tanam yang didampingi oleh konsultan
pengawas ................................................................................................... 62
23. Kondisi eksisting nurseri Cipinang .............................................................. 64
24. Kondisi nurseri setelah dilaksanakannya pekerjaan pembersihan lahan .. 65
25. Pekerjaan pemasangan paranet dan tiang penyangga .............................. 66
26. Pekerjaan pemeliharaan jalur sirkulasi ....................................................... 67
27. Pekerjaan pengadaan titik air penyiraman ................................................ 67
28. Pekerjaan pemangkasan tanaman eksisting pada nurseri Cipinang .......... 68
29. Pekerjaan pengadaan lubang pengolahan tanah ....................................... 69
30. Pemeriksaan tanaman yang akan digunakan dalam proyek ..................... 70
31. Visualisasi tanaman yang tidak diterima dalam pekerjaan penanaman ..... 71
32. Pekerjaan pembuatan lubang tanam .......................................................... 75
33. Metode penanaman dan pemasangan steger tanaman yang ideal ........... 77
34. Pelaksanaan pekerjaan instalasi pot ......................................................... 86
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jalan sebagai salah satu prasarana perhubungan darat merupakan unsur
penting dalam usaha perkembangan perekonomian. Pada wilayahwilayah yang
telah tinggi tingkat perkembangannya serta telah menunjukkan adanya potensi
ekonomi dan finansial yang cukup tinggi, terdapat kecenderungan ketidakefisienan waktu perjalanan dan berkurangnya kenyamanan berkendara. Untuk
menghindari kondisi tersebut, maka diperlukan suatu jalan arteri bertipe bebas
hambatan yang menghubungkan antara satuan wilayah ekonomi yang ada di
dalam sebuah pulau atau antar propinsi yang memungkinkan (PP No. 18 Tahun
1990) yang ditujukan untuk memperlancar arus lalu lintas pada daerah yang
telah berkembang, menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi serta
membantu meringankan beban pemerintah.
Gagasan pemabangunan jalan arteri bertipe bebas hambatan dengan
biaya yang diperoleh diluar APBN, yaitu berasal dari para pemakai jalan itu
sendiri dihasilkan karena adanya asas pemerataan ekonomi yang diusung oleh
pemerintah. Jalan semacam ini kemudian dikenal dengan istilah jalan tol. Jalan
tol pertama yang ada di Indonesia diresmikan oleh presiden Indonesia H.M.
Soeharto pada tanggal 9 Maret 1978 dengan nama Jagorawi (Jakarta-BogorCiawi) dengan panjang 43 Km. Pada tanggal 1 Maret 1978, pemerintah terlebih
dahulu membentuk dan meresmikan sebuah badan usaha yang bertugas dalam
mengelola seluruh jalan tol yang ada di Indonesia dan dinamakan PT. Jasa
Marga (Persero) sebagai salah satu bentuk badan usaha pemerintah yang
bergerak
dalam
pelayanan
jasa
pengelolaan
jalan
tol.
Pada
awalnya
tinggi, 3.) kondisi iklim mikro pada daerah sepanjang jalan yang kurang
mendukung terhadap pertumbuhan tanaman, 4.) pertimbangan keamanankenyamanan pengguna jalan tol serta pertimbangan terhadap 5.) aspek visual
dalam menciptakan suatu lanskap yang fungsional dan estetis.
Lanskap jalan tol merupakan bagian tak terpisahkan dalam sebuah ruas
jalan tol yang berfungsi selain untuk meningkatkan pelayanan, juga berkaitan
dengan upaya penanggulangan permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh
tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor.
Dalam
hubungannya
dengan
ilmu
arsitektur
lanskap,
penanggulangan
1.2. Tujuan
Dalam kegiatan magang yang dilaksanakan, tujuan yang hendak dicapai
dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3. Kegunaan
Kegiatan magang ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
profesionalitas dan pengalaman kerja di dalam dunia arsitektur lanskap,
khususnya pada manajemen proyek lanskap jalan tol. Selain itu, hasil magang ini
juga diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan bagi pihak
(stake holder) yang terlibat dalam pelaksanaan sebuah proyek lanskap.
yang
diperuntukkan
bagi
kepentingan
lalu-lintas
serta
primer,
yaitu
jaringan
jalan
pada
tingkat
nasional
yang
Terdiri dari badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengamannya.
Badan jalan meliputi jalur lalu lintas dengan atau tanpa jalur pemisah dan
bahu jalan. Ambang pengaman jalan terletak di bagian paling luar dari
Damaja dan ditujukan untuk mengamankan bangunan jalan.
2) Daerah Milik Jalan (damija) adalah ruas sepanjang jalan yang dibatasi
oleh lebar dan tinggi tertentu, dikuasai oleh pembina jalan. Damija
dimanfaatkan untuk Damaja, pelebaran jalan maupun menambahkan jalur
lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruang untuk pengamanan
jalan.
3) Daerah Pengawasan Jalan (dawasja) adalah ruas di sepanjang jalan di
luar Damija yang penggunaannya diawasi oleh pembina jalan dengan
tujuan agar tidak menganggu pengemudi dan konstruksi bangunan jalan.
irama
penggunaan
pergerakan,
lahan,
mengatur
memberikan
waktu
pengaruh,
istirahat,
mendefinisikan
mempersatukan,
membentuk
tempat
peletakannya
terutama
pada
daerah
tnaman
dan
peletakannya
harus
memperhatikan
bentuk
permukaan tanah serta untuk penanaman pohon tepi jalan (Lynch 1971) serta
berfungsi juga sebagai alat perbaikan lanskap dan memberi kesempatan
pengalaman visual bagi pengemudi kendaraan atau pemakai jalan, di samping
memenuhi kebutuhan lalu lintas (Erawati, 2006).
Permasalahan utama lanskap jalan adalah pencemaran (polusi) udara
yang berasal dari emisi kendaraan bermotor yang memiliki dampak negatif
terhadap
kesehatan
organisme
hidup
terutama
manusia
dan
hewan,
2.5. Proyek
Kata proyek berasal dari bahasa latin projectum yang dalam kata
kerjanya berubah menjadi proceire yang berarti melemparkan sesuatu ke
depan dan berasal dari dua suku kata, yaitu pro- () yang berarti sesuatu
yang mendahului dan -iacere yang berarti melemparkan. Kata proyek itu
sendiri berarti sebagai sesuatu yang ada atau muncul sebelum ada hal lain yang
terjadi (Anonim, 2008).
Proyek merupakan suatu fungsi yang terdiri dari beberapa bagian yang
masing-masing bagian bertanggung jawab dan mengacu kepada dasar
kesepakatan yang telah disetujui dan ditentukan baik sebelum maupun pada
10
review
pelaksanaan
pendefinisian
proyek
kontroldan
pengawasan
perencanaan
mendetil
sebuah
proyek
dengan
baik.
Sedangkan
Idad
(2003)
11
(monitoring)
pekerjaan
berkaitan
dengan
tata
cara
yang
mencakup
12
13
III. METODOLOGI
14
Persiapan
Pekerjaan Pengawasan :
1)
2)
3)
Persiapan Penanaman
Penanaman
Pemeliharaan Masa
3)
Orientasi Tapak
Pengenalan Dengan Pihak
Terkait Langsung
Penjelasan Lingkup dan
Spesifikasi Pekerjaan
Permasalahan / Kendala
Analisis
Pertimbangan Aspek Manajerial
Pertimbangan Teknis
Waktu
Kualitas
Perubahan
Resiko/Masalah
Komunikasi
Alokasi dan
Keterbatasan Sumber Daya
Kondisi Lapang
Spesifikasi
Solusi Praktis
Studi Pustaka
15
Uraian
1.
Pengadaan jasa
konsultasi
perancangan
Transaksi Langsung
Pengadaan Jasa
Konsultasi
Pengawasan
Pemilihan Langsung
Pengadaan Jasa
Pemborongan
Pelelangan
Terbatas dgn
Prakualifikasi
Pelaksanaan
Pekerjaan
a. Penanaman
b. Perawatan
c. Pemeliharaan
2.
3.
4.
Juli
Agustus
2007
September
Oktober
November
Desember
Januari
2008
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Desember
2
3
Uraian
September
1
2
3
4
Oktober
2
3
November
2
3
Orientasi lapang
Pengawasan revitalisasi nurseri
Pengawasan Penanaman ruas Jagorawi
Pengawasan Penanaman ruas Cengkareng
15
16
3.3.1. Persiapan
Pada awal pelaksanaan magang, mahasiswa melakukan orientasi
keadaaan lapang, pengenalan jenis pekerjaan, material yang akan digunakan,
tata cara pengawasan, standar keamanan dan metode kerja di sekitar jalan tol,
pengenalan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan
yang akan dilangsungkan serta penjelasan atas dokumen kontrak sebagai bahan
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.
17
ruas penanaman serta pada lokasi nurseri Cipinang. Kegiatan yang dilaksanakan
dalam kegiatan magang terbagi atas dua pekerjaan pokok, yaitu pekerjaan
penanaman ruas jalan tol dan pekerjaan revitalisasi nurseri.
Jenis Data
a. Lokasi Pekerjaan
b. Jenis Pekerjaan
2
Cara pengambilan
Orientasi lapang
lapang, wawancara
Tinjauan pustaka,
Orientasi lapang
pengamatan lapang
Kegiatan Pengawasan
a. Jenis dan Kuantitas
Tanaman
b. Dokumentasi Proyek
c. Alat dan Bahan Pekerjaan
Pengawasan
Dokumen kontrak
Lapangan
Lapangan
Pengamatan lapang
Pengamatan lapang
Wawancara,
Wawancara,
Dokumen kontrak
Studi literatur
Dokumen kontrak
Stuid literatur
b. Organisasi Proyek
Orientasi proyek
Sumber
Administrasi
18
3.3.4. Analisis
Data dan informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis. Analisis data
yang dilakukan mencakup analisis kualitatif dan kuantitif. Analisis kualitatif
merupakan analisis yang dilakukan pada data verbal ataupun fisik yang tidak
terukur seperti hasil wawancara dan kuisioner, dokumentasi hasil pekerjaan dan
dokumen-dokumen kontrak kerja. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan
terhadap data baik lapangan maupun non-lapangan, yang terukur seperti
persebaran jumlah tenaga kerja, jumlah hari kerja, jumlah dan jenis material yang
digunakan untuk kemudian dipadankan dengan permasalahan yang timbul di
lapangan dan dianalisis untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap
perkembangan pekerjaan yang dilaksanakan. Dalam kegiatan pengawasan,
analisis lebih ditujukan sebagai bahan penilaian terhadap kinerja kontraktor
lanskap dalam pelaksanaan kewajibannya.
19
: Dra. Milawati
Komisaris
: Dra. Widiastuti
Direktur Utama
Direktur
Layanan jasa konsultasi yang disediakan oleh PT. Beutari Nusa Kreasi
(BNK) mencakup berbagai bidang, baik bidang kontruksi maupun non-kontruksi
dengan perincian jasa konsultansi konstruksi mencakup pada bidang sipil,
arsitektur, tata lingkungan, elektrikal, jasa pendukung dan perencanaan,
sedangkan jasa konsultansi non konstruksi mencakup bidang telematika, jasa
survai, pariwisata, bisnis dan manajemen, perindustrian dan perdagangan,
pertambangan dan energi, pendidikan, kesehatan dan jasa khusus lainnya.
20
4.3.1. Satuan Tugas (Satgas) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang CTC
Satgas merupakan satuan organisasi kerja yang dibentuk dan ditunjuk
oleh kepala cabang dalam mengendalikan semua item pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan ketentuan kontrak. Satgas
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
lanskap. Susunan keanggotaan Satgas dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Susunan anggota Satgas (satuan tugas) PT. Jasa Marga
Posisi
Nama
Ka Satgas
Subari
Administrasi
Harjono
Anggota Satgas
Pyatno Pudjo
Subiarto
Pardede
Tugas dan wewenang satuan tugas (satgas) yang dibentuk oleh Kepala
Cabang (Kacab) secara umum berada pada lingkup manajemen konstruksi dan
bertanggungjawab dalam pengendalian proses pekerjaan. Secara lebih rinci
tugas dan hak satuan tugas (satgas) adalah :
1) menangguhkan pekerjaan secara keseluruhan atau sebagian akibat
kegagalan kontraktor atau ketidakamanan terhadap pekerja atau
masyarakat atau akibat eksternal yang tidak terduga
21
dari
kontraktor
melalui
sertifikat
bulanan,
sertifikat
perencana
bertugas
dalam
melaksanakan
pekerjaan
berupa
laporan
perencanaan
tertulis,
dokumen
spesifikasi
lansekap, gambar rencana dan gambar kerja, daftar harga dan kuantitas serta
dokumen teknis lainnya yang telah ditentukan sebelumnya. Konsultan perencana
juga bertugas dalam membuat Harga Perkiraan Sementara (HPS) kepada pihak
Jasa Marga selaku pemberi kerja terkait dengan pekerjaan penataan lansekap
yang dapat dijadikan acuan dalam proses pelelangan (tender). Sedangkan
gambar rencana, daftar harga dan kuantitas, dokumen spesifikasi lanskap serta
berkas lainnya yang merupakan produk dari kegiatan perencanaan juga dapat
dijadikan sebagai bahan acuan dalam kelengkapan dokumen teknis pada proses
pelelangan (tender). Dalam pekerjaan ini, konsultan perencana yang bertugas
dalam merencana dan merancang lanskap jalan tol adalah PT. BNK.
4.3.3. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas merupakan bentuk badan usaha yang memberikan
pelayanan jasa konsultasi lanskap dalam penjaminan kualitas dan ketepatan
proses pekerjaan berdasarkan rencana dan kesepakatan di dalam kontrak kerja
dengan jalan memberikan saran dan masukan serta memecahkan masalah dan
kendala yang muncul di lapangan, baik yang bersifat teknis lapangan maupun
non-teknis. Dalam pengawasan pekerjaan lanskap jalan tol ruas CTC, PT. BNK
22
yang pada awal masa pekerjaan bertindak sebagai konsultan perencana juga
berperan dalam menyediakan jasa konsultasi pengawasan. Adapun perincian
anggota konsultan pengawas yang bekerja dalam kegiatan pengawasan dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Susunan anggota konsultan pengawas
Jagorawi
Lokasi
Cengkareng
Resident Engineer
Ir. Khairul
Chief Inspector
Ir. Munawir
Landscape Inspector 1
Yames Sumitra, SP
Landscape Inspector 2
Angga Ardyansyah
Ofiice Manager
H. Sudirmanto, SE
Posisi
Nama
Nurseri
23
Nama
Keterangan
Kontraktor
PT Sinar Kemala
Sub Kontraktor
Flora
Jakarta Barat
Skematik
hubungan
antara
pemberi
kerja,
konsultan
pengawas,
24
Perintah Kerja
Kepala Satuan Tugas
(Satgas)
Adm.
Anggota
Anggota
Anggota
Resident Engineer
Pengawasan
Adm.
Chief Inspector
Landscape
Landscape
Sekertaris
General Manager
sub-kontraktor
CV. Bumi Indah
Flora
Site Manager
Asisten Site
Manager
Pekerja 1
Pekerja 2
Pekerja ..
Pekerja 3
Pekerja n
25
Konsultan
Perencana
resmi
tidak resmi
Kontraktor
Perbaikan
Pelaksanaan
Pengawasan
Konsultan
pengawas
Pelaksanaan
Harian diterima
Tidak
Ya
Semua
Pekerjaan diterima
Ya
Serah terima
26
manajemen
resiko,
manajemen
masalah
dan
kendala,
manajemen
waktu
merupakan
metode
yang
digunakan
dalam
mingguan
yang
merupakan
rekapitulasi
dari
laporan
harian
27
28
29
30
pekerjaan
di
lapangan.
Jenis
pekerjaan
pendahuluan
Pengawasan Teknik
Pekerjaan Penataan Lanskap pada Jalan Tol
Cawang Tomang Cengkareng
Tujuan Proyek
Melaksanakan penataan lanskap pada jalan tol Cawang Tomang Cengkareng dan meningkatkan kualitas visual bagi
kenyaman pengguna jalan tol.
Pemilik Proyek
Kepala Cabang
Konsultan Perencana
PT Beutari Nusakreasi
Konsultan Pengawas
PT Beutari Nusakreasi
Kontraktor
PT Sinar Kemala
Sumber Dana
Kontrak Dimulai
Masa Penanaman
75 hari Kalender
Masa Perawatan
90 hari Kalender
31
Masa Pemeliharaan
90 hari Kalender
Cakupan Proyek
Ruas
Cengkareng
dan
Revitalisasi
Nurseri
Cipinang
Ruang Lingkup Pekerjaan
Lanskap
sedangkan
2
3
4
5
6
ASPEK LEGAL
Persetujuan dan Penetapan Pemenang
Pelelangan Terbatas
Pengumuman Pemenang Pelelangan
Terbatas
Pemberian Pelaksanaan Pekerjaan
(Gunning)
KJP
(Kontrak Jasa Pemborongan)
Berita Acara Serah Terima Lahan
SPMK
(Surat Perintah Mulai Kerja}
NOMOR
TANGGAL
FE.06.PM.01.1955
23 Oktober 2007
FE.06.4.PTPL.22
24 Oktober 207
FE.06.PM.01.1986
31 Oktober 2007
FE.06.SPK.134
020/BAST/FE.06/2007
FE.06.PM.01.2108
05 November
2007
06 November
2007
07 November
2007
288/KC19/PM/SJPP/KASK/2007
7
Jaminan :
02 November
2007
12 Agustus 2008
8
9
32
belum
menyerahkan
perlindungan
tenaga
bukti
kerja
keikutsertaannya
(Jamsostek),
yang
dalam
penting
program
asuransi
untuk
menjamin
ASPEK LEGAL
NOMOR
TANGGAL
FE.06.4.PLPL.14
19 September
2007
Pengumuman Pemenang
FE.06.4.PLPL
21 September
FE,06.PM.01.1833
20 September
Pelelangan Terbatas
3
2007
Langsung
4
2007
FE.06.PM.01.1823
(Gunning)
5
26 September
2007
FE.06.PPHm.082.1.1
20 September
FE.06.4.PLPL.13
18 September
2007
2007
7
Lampiran-Lampirannya
8
17 September
2007
FE.06.PM.01.1900
3 oktober 2007
33
34
j.
Pembersihan lahan
b.
c.
d.
e.
f.
35
digunakan dalam penataan lanskap jalan tol ruas CTC dapat dilihat pada
Lampiran 19. Jenis tanaman yang digunakan pada lanskap jalan tol ruas
Jagorawi dan lanskap jalan tol ruas Cengkareng secara keseluruhan didominasi
oleh pohon dan palm, sedangkan tanaman semak, groundcovers dan rumput
hanya digunakan pada lokasi tertentu sebagai aksen (accent).
Sedangkan
RUAS CENGKARENG
SPESIFIKASI
Pohon/Palem
1
2.5 m oht
3.0 m oht (branching) 75 mm dia
1.2 m oht (branching)
2.0 m oht
0.8 m oht
1.0 m oht
300 mm oht
300 mm oht
300 mm oht
200 mm oht
300 mm oht
300 mm oht
close turfing
RUAS JAGORAWI
SPESIFIKASI
Pohon/Palem
1
2.5 m oht
3.0 m oht
3-4 m oht
3.0 m oht (branching) 75 mm dia
36
7.
300 mm oht
300 mm oht
300 mm oht
200 mm oht
300 mm oht
500 mm oht
close turfing
37
Pekerjaan n
100 %
dimana,
Bn
Pekerjaan n
Bobot pekerjaan
penanaman palm anggur
6,85 %
x 100 %
38
tersebut
kemudian
lebih
dirincikan
kembali
dengan
Jenis Tanaman
Jumlah
Satuan
Pohon/Palm
112
ph
6.845
790
ph
4.169
538
ph
1.196
150
ph
2.500
40
ph
0.333
10
ph
0.222
225
ph
0.875
265
ph
0.368
255
ph
SUB TOTAL A
1.983
18.491
B.
10,500
plb
10,500
plb
2.625
1,800
plb
0.225
1,800
plb
0.140
1,600
plb
0.178
2.042
39
16,000
plb
1.778
50
m2
0.017
Dari bobot pekerjaan penanaman pada lanskap jalan tol ruas Cengkareng
yang terdapat dalam Tabel 16, didapatkan hasil sebagai berikut : tanaman palm
anggur (Latania sp.) merupakan jenis tanaman dengan bobot pekerjaan yang
paling tinggi yaitu sebesar 6,85 %, diikuti dengan bintaro (Cerbera odolam) 4,62
% dan ki hujan (Samanea saman) sebesar 2,50 %. Pada tanaman semak dan
groundcovers urutan bobot pekerjaan berurut dengan bunga mentega (Nerium
oleander) dengan bobot pekerjaan sebesar 4,67 % sebagai jenis semak dengan
bobot pekerjaan tertinggi, diikuti oleh lantana (Lantana sp.) sebesar 1,78 %,
pandan kuning (Pandanus pygmeus) sebesar 0,23 % dan Lili air mancur
(Hymenocalis speciosa) sebesar 0,14 % sebagai jenis tanaman dengan bobot
pekerjaan terkecil pada lanskap jalan tol ruas Cengkareng.
Sedangkan berdasarkan bobot pekerjaan penanaman pada lanskap jalan
tol ruas Jagorawi dapat dilihat pada pada Tabel 12.
Tabel 12. Bobot pekerjaan penanaman per jenis tanaman pada lanskap jalan tol
ruas Jagorawi
No.
Jenis Tanaman
Jumlah
Satuan
45
ph
1.563
24
ph
1.000
50
ph
2.500
250
ph
2.778
89
ph
0.742
18
ph
0.300
7.
233
ph
1.812
B.
23,904
plb
2.988
21,904
plb
2.434
SUB TOTAL A
1,600
plb
1.111
23,904
plb
1.859
2,507
plb
2.437
45
plb
0.030
1,369
m2
SUB TOTAL B
Sumber : dokumen kontrak konsultan pengawas
10.694
0.456
11.315
40
41
sesuai
dengan
panduan
pekerjaan
penanaman
dengan
42
pada
pengaplikasian
rencana
kerja
dengan
menggunakan
pendekatan semacam itu adalah distribusi bobot kerja per minggu terbesar
dengan jenis pekerjaan kerja yang paling banyak. Pada distribusi kerja dalam
rencana kerja kontraktor dapat diketahui bahwa jumlah bobot kerja terbesar
terdapat pada minggu-8 yang mencapai bobot kerja hingga 11,709 %. Implikasi
dari penerapan pendekatan tersebut adalah tingginya tuntutan terhadap
kemampuan kontraktor dalam menyediakan dan mendistribusikan alat, bahan
dan tenaga kerja pada masing-masing lokasi pekerjaan yang berjauhan satu
sama lain.
43
diterapkan oleh tim perencana dan memeriksa apakah konsep tersebut dapat
diterapkan di lapang melalui pembandingan terhadap ketentuan teknis
penanaman lanskap jalan yang telah ditentukan oleh Dirjen Bina Marga tahun
1996 mengenai Tata Cara Perencanaan Teknik Lanskap Jalan.
Pemeriksaan terhadap disain lanskap dilaksanakan selama satu minggu
sebelum pekerjaan lanskap dimulai, kegiatan tersebut mencakup pemeriksaan
terhadap konsep lanskap, gambar kerja, gambar rencana dan dokumen
spesifikasi
lanskap.
Pemeriksaan
(review)
disain
dilaksanakan
dengan
Kegiatan
Ruas Cengkareng
b.
Ruas Jagorawi
Ruas Cengkareng
b.
Ruas Jagorawi
44
45
cm
cm
AREA MEDIAN
TAMPAK ATAS
AREA TANGGUL
Gambar 10. Konsep penataan tanaman pada median dan bahu jalan
Konsep penataan pada areal median dan bahu jalan bertemakan semi
formal. Pada median jalan penyeragaman tema jenis tanaman yang digunakan
46
berlaku hingga jarak tertentu guna mempertegas kesan lanskap jalan tol yang
berbunga dan untuk mengefisiesikan pemeliharaan. Pergantian tema tanaman
pada bagian median jalan difungsikan untuk memecah kemonotonan dalam
perjalanan. Hal yang membedakan penanaman ruas Cengkareng dengan ruas
Jagorawi terletak pada adanya penanaman semak di sepanjang garis tanggul,
namun sayangnya konsep penanaman tersebut tidak dilengkapi dengan Gambar
kerja penanaman sehingga konsep tersebut sulit untuk dipahami dan
dikhawatirkan mengakibatkan kesalahan pemahaman terutama bagi para pekerja
di lapangan.
Dengan penataan lanskap jalan tol ruas Cawang-Tomang-Cengkareng,
diharapkan damija dan median yang ada akan lebih tertata dengan baik dengan
adanya pohon-pohon hijau dan tanaman bunga berwarna-warni yang ditata
secara masal. Jalan tol yang memiliki pohon yang berbunga berwarna-warni
pada damija dan median jalan diharapkan akan dapat menciptakan karakter yang
khas dalam membentuk sebuah gardening toll road khususnya pada lanskap
jalan tol ruas Cengkareng.
47
yang disusun
menyerupai penataan sebuah container garden dengan menggunakan elemenelemen keras berwarna monokromatik.Tanaman ditata dengan prinsip container
garden menggunakan pot dengan disain sederhana (simple) dan alur penataan
memanjang (linear) seperti yang tampak pada Gambar 12.
TAMPAK ATAS
TAMPAK SAMPING
48
berukuran besar. Dalam konsep yang digunakan, tidak ditentukan jenis dan
jumlah tanaman pada masing-masing pot tersebut. Jenis tanaman yang
digunakan pada masing-masing pot ditentukan dalam rapat Pre-Construction
Meeting (PCM) dengan menggunakan jenis tanaman yang disarankan satgas
dan kontraktor. Untuk tanaman utama digunakan tanaman bunga kertas
(Bougenvillea sp.) untuk pot tipe A dan pandan bali untuk pot tipe B. Sedangkan
untuk tanaman pelengkapnya digunakan pandan kuning (Pandanus pygmeus)
pada kedua jenis pot tersebut.
pohon
bertajuk
lebar
dipadukan
dengan
kelompok
groundcover dari ragam yang berbeda. Gradasi ketinggian dan warna tanaman
yang digunakan, baik dari jenis groundcover hingga pohon ditujukan untuk
membuat lanskap eksisting terkesan lembut dan juga untuk menciptakan aksen
lanskap yang berbeda
49
Melalui pemilihan jenis tanaman yang tepat, diharapkan area ini mampu
memberikan suasana yang berbeda saat masa pembungaan. Konsep penataan
areal bahu jalan terlihat pada Gambar 14.
cm
TAMPAK ATAS
50
TAMPAK ATAS
LOKASI
KETERANGAN
Gambar : 4 lembar
51
No
2
LOKASI
KETERANGAN
Gambar : 6 lembar
No.
URAIAN
Gambar
SELISIH
BQ
1.
A.
1
RUAS CENGKARENG
Pohon/Palm
Palm anggur (Latania sp)
112
112
704
790
86
433
538
105
120
150
30
40
40
10
10
180
225
45
212
265
53
204
255
51
6
7
8
9
SOLUSI
86 phn ditambahkan
pada gambar
105 phn ditambahkan
pada gambar
30 phn ditambahkan
pada gambar
45 phn ditambahkan
pada gambar
53 phn ditambahkan
pada gambar
51 phn ditambahkan
pada gambar
52
No.
B.
1
2
3
4
5
6
7
C.
URAIAN
Gambar
SELISIH
BQ
11000
10,500
-500
10500
10,500
1800
1,800
1800
1,800
1600
16000
1,600
16,000
0
0
50
50
1.
Pot Type A
44
44
2.
Pot Type B
22
22
D.
Pemindahan Tanaman
Existing dari Median ke
Damija
Cassia sp.
12600
12,600
E.
Pemangkasan Eksisting
Pohon di Damija
1.
Pohon
60
60
A.
45
45
24
24
50
50
265
250
-15
Pohon/Palm
Palm sadeng (Livistona
rotundifolia)
Palm sadeng (Livistona
rotundifolia)
Palm sadeng (Livistona
rotundifolia)
Bunga kupu-kupu (Bauhinia
purpurea)
Kamboja (Plumeria rubra)
89
89
17
18
7.
B.
233
233
24033
23,904
-129
21775
21,904
129
1666
1,600
-66
24033
23,904
-129
1
2
3
4
1
2
3
4
SOLUSI
53
No.
URAIAN
6
7
Gambar
SELISIH
BQ
2517
2,507
-10
45
45
1369
1,369
C.
1.
Pot Type A
44
44
2.
Pot Type B
22
22
D.
1
1,500
1,500
500
500
2
4
5
a
b
5
30
3
30
SOLUSI
jumlah lembar : 10
Jumlah lembar : 4
54
detil dan gambar presentasi. Ketentuan dalam pengguaan skala pada masingmasing gambar tersebut diperlihatkan pada Tabel 16.
Tabel 16. Acuan skala gambar kerja
No
Jenis Gambar
Keterangan
Skala
Rencana Dasar
Landscape Plan
Rencana Lanskap
Planting Plan
1 : 500
Elevation Plan
Rencana Tampak
1 : 500
Section Plan
Rencana Potongan
1 : 500
Lighting Plan
Rencana Pencahayaan
1 : 500
Topography Plan
1 : 500
Drainage Plan
Maintenance Plan
Rencana Saluran
Drainase
Rencana Pemeliharaan
1 : 1 000
1 : 500
1 : 500
1 : 500
Disain Pengembangan
1 : 200
11
Planting Design
Disain Penanaman
1 : 200
1 : 100
12
13
14
15
1 : 200
1 : 100
1 : 100
Lanskap
1 : 50
1 : 100
1 : 50
Detil Panduan
1 : 50
Penanaman
1 : 20
Sketsa Perspektif
Tanpa Skala
17
Animasi
Tanpa Skala
18
Raw Concept
Konsep Awal
Tanpa Skala
55
juga
mencakup
pekerjaan
demobilisasi
56
57
untuk melakukan pemindahan material atau alat kerja dari satu jalur ke jalur jalan
lainnya
secara
langsung.
Penilaian
terhadap
kegiatan
mobilisasi
dan
58
Gambar 18. Kantor dan gudang sementara pekerjaan lanskap ruas Jagorawi
59
tidak
nyaman
dalam
melaksanakan
pekerjaan,
terutama
pada
60
harus
selalu
mengusahakan
pekerjaannya, agar hambatan-hambatan, kesulitan-kesulitan dan kelambatankelambatan lalu lintas dihindari. Dalam pelaksanaan kerja, kontraktor sudah
seharusnya atau bila konsultan pengawas menghendaki, maka kontraktor harus
menyediakan tenaga/pekerja yang dialokasikan khusus untuk memberi tandatanda kepada lalu lintas agar kelancaran dan keamanan terjamin.
61
pembersihan
lahan
mencakup
pekerjaan
pengelupasan
permukaan tanah (peeling) dari rumput atau tanaman eksisting yang tidak
termasuk dalam rencana atau Gambar kerja untuk memungkinkan pekerjaan
pengolahan tanah dan pembuatan lubang tanam pada lokasi tertentu. Dalam
pekerjaan pembersihan lahan, puing, sampah dan batu yang ada kerja
dibersihkan
Pembersihan lahan
62
penanaman hanya dilaksanakan pada areal kantor cabang dan median yang
terdapat di sekitar gerbang bandara Soekarno-Hatta.
Gambar 22. Pekerjaan pematokan lubang tanam pada ruas Cengkareng yang
didampingi oleh konsultan pengawas
Pematokan lebih diutamakan untuk menentukan lokasi titik tanam
tanaman pohon dan palm, sedangkan untuk tanaman semak dan groundcover
pematokan hanya dilakukan terhadap area penanamannya. Penilaian atau
pembobotan terhadap pekerjaan pematokan lubang tanam didasarkan pada
63
jumlah lubang tanam yang telah ditentukan (dipatok). Data pematokan diperoleh
dari laporan harian yang dilaporkan oleh para pekerja di lapangan setelah
diperiksa ulang oleh konsultan pengawas. Alat dan bahan yang digunakan dalam
pekerjaan ini adalah patok bambu, martil, blencong dan meteran gulung.
Pematokan lubang tanam dilakukan terhadap seluruh jenis tanaman. Dalam
menentukan titik lubang tanam acuan, para pekerja lapangan didampingi oleh
anggota konsultan pengawas, sedangkan setelah ditetapkan titik lubang tanam
acuan maka pekerjaan pematokan selanjutnya diserahkan kepada pekerja di
lapangan.
64
yang
digunakan
oleh
kontraktor
dalam
melaksanakan
kewajibannya dibagi atas dua macam bentuk, yaitu nurseri sementara dan
nurseri permanen. Nuseri sementara adalah nurseri yang berupa tempat
penampungan tanaman yang berada di lapangan sebelum dilaksanakannya
penanaman terhadap tanaman tersebut, sedangkan nurseri permanen adalah
nurseri milik PT. Jasa Marga cabang CTC yang terletak di daerah Cipinang atau
tepatnya pada Km-1
65
ke
lokasi
penampungan
yang
baru.
Tanaman
yang
dipindahkan dalam pekerjaan itu antara lain : pangkas kuning, nusa indah, lidah
mertua, palm kuning dan euphorbia.
66
tiang tersebut kemudian dilas terhadap rangka atap besi sehingga menyerupai
bentukan sebuah patio. Setelah rangka selesai dikerjakan, paranet kemudian
dipasangkan dengan diikat menggunakan tali rafia. Paranet yang digunakan
dalam pekerjaan ini memiliki kerapatan 50 %. Pada Gambar 25 dapat dilihat
paranet dan tiang penyangga yang telah selesai didirikan oleh kontraktor pada
lokasi nurseri Cipinang.
pembuatan
tiang
penyangga
dan
instalasi
paranet
dilaksanakan pada malam hari selama 4 hari kerja. Lamanya waktu yang
dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan ini disebabkan karena kontraktor
hanya menyewa tenaga kerja pengelasan serta peralatannya pada malam hari.
Pekerjaan pengelasan dimulai pada pukul 19.30 dan berakhir sekitar pukul
24.00. Pelaksanaan pekerjaan juga tidak dilengkapi dengan penerangan yang
memadai dan hanya menggunakan lampu penerangan berupa senter.
67
68
69
dengan cara
70
71
yang
akan
mendapat
perlakuan
penanaman
kembali
72
membantu
membatasi
perkembangan
akar
sehingga
akan
73
ketebalan bahan plastik polybag dapat ditembus oleh pertumbuhan akar pohon di
dalam tanah, tetapi akar perdu tidak cukup kuat menembusnya. Polybag memiliki
ciri-ciri berupa kantong berlubang yang memungkinkan air berlebihan di
dalamnya dapat keluar sehingga tanaman dapat hidup. Polybag memiliki
berbagai ukuran, sehingga ukuran polybag yang dipergunakan dipilih sesuai
dengan ukuran besarnya akar dan tanah yang membutuhkannya.
Bibit tanaman yang akan ditanam sampai di tempat penampungan
(nurseri) senantiasa harus dalam keadaan sehat mulai dari akar, batang dan
daun, serta pemilihan tanaman harus rata keadaannya baik tinggi tajuk maupun
lebar tajuk. Semua jenis tanaman yang akan dipilih harus sesuai dengan ukuran
yang diberikan dalam daftar kuantitas.
Yang menjadi pedoman dalam penentuan jenis tanaman adalah nama latin atau
botani dari tanaman tersebut.
Untuk penyimpanan tanaman sementara, tanaman diletakkan pada
tempat yang teduh di sekitar nurseri sementara dan disusun dalam bentuk
bedeng dengan keadaan tanah datar dan telah dibersihkan. Tanaman yang telah
didatangkan ke lokasi proyek disiram dan dipelihara hingga tiba wakktu
penanaman. Di dalam tempat penampungan (nurseri sementara), pemeriksaan
terhadap kondisi tanaman menyangkut pertumbuhan dan perkembangan
dilakukan setiap minggu sekali selama tanaman tersebut belum ditanam.
Tanaman yang mati atau yang tidak sesuai dengan spesifikasi dikeluarkan dari
nurseri selambat-lambatnya 2 hari setelah pemeriksaan.
oleh
konsultan
harus
mendapat
persetujuan
terlebih
dahulu.
74
NAMA LOKAL
NAMA LATIN
Panjang
Lebar
Kedalaman
Palem sadeng
Livistona rotundifolia
1.0
1.0
1.0
Latania
Latania sp.
1.0
1.0
1.0
Palem Jepang
Ptycosperma macharthurii
0.6
0.6
0.6
Ki Hujan
Samanea Saman
1.0
1.0
1.0
Bintaro
Cerbera odolla,
1.0
1.0
1.0
Bunga kupu-kupu
Bauhinia purpurea
1.0
1.0
1.0
Kamboja
Plumeria rubra
1.0
1.0
1.0
Euginia
Euginia oleana
0.5
0.5
0.5
Bunga Kertas
Baugainvillea glabra
0.5
0.5
0.5
10
Thevetia
Thevetia peruviana
0.5
0.5
0.5
11
Bunga Merak
Caesalpinia pulcerrima
0.5
0.5
0.5
12
Bunga Mentega
Nerium oleander
13
14
Pandan Kuning
Pandanus pygmeus
15
Pisang Hias
Heliconia psittacorum
16
Nusaenda
Mussaenda
17
Hymenocallis speciosa
18
Euphorbia
Euphorbia millii
19
Rumput paetan
Axonopus compresus
Kondisi tersebut terutama dijumpai pada lokasi penanaman jalan tol ruas
Cengkareng yang pada umumnya didominasi oleh tanah rawa bakau (mangrove)
yang memiliki ketinggian muka air tanah sangat rendah atau berada dekat
dengan permukaan tanah. Untuk lokasi pembuatan lubang tanam yang tidak
dapat memenuhi ketentuan, konsultan pengawas memberikan sejumlah alternatif
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut, antara lain :
1) Memindahkan lokasi titik tanam ke lokasi lain
2) Membuat lubang tanam yang ditinggikan
Ukuran lubang tanam yang relatif besar bagi tanaman pohon dan palm
ditujukan untuk memberikan media tanam yang baik bagi tanaman. Setelah
pembuatan lubang tanah selesai, lubang tanam disarankan untuk dibiarkan
75
selama 3 (tiga) hingga 1 (satu) minggu untuk mendapatkan aerasi yang baik.
Pada Gambar 32 dapat dilihat proses pengerjaan lubang tanam.
76
lubang penanaman sebaiknya tidak digali lebih dalam dari ketinggian bola
perakaran.
Meletakan
pohon
pada
tanah
yang
terlalu
gembur
akan
77
lubang
tanam
dibuat
cekungan
sebagai
media
untuk
Cekungan air
Tali pengikat
78
kerapatan
tanaman
yang
relatif
tinggi.
Tanaman
penutup
tanah
79
lokasi
permukaan
dimana
perakaran
sehingga
tidak
tanaman
berada
dengan
penanaman
dengan
memungkinkan
dekat
tanaman
dengan
menggunakan
cara
seperti
ini,
harus
80
berdiri
tegak dan dengan kedalaman yang tepat, kemudian lubang tanam tersebut
diurug hingga setengah lubang tanam di sekeliling bola akar terisi penuh.
Penyelesaian penanaman dilakukan dengan pengisian lubang tanam dengan
mengunakan tanah gembur yang dipadatkan secara ringan dengan melakukan
penginjakan.
6.5. Pemeliharaan Pasca Tanam
Kegiatan pemeliharaan pasca penanaman dilakukan untuk meningkatkan
kemungkinan
hidup
tanaman
setelah
kegiatan
pemindahan
tanaman
6.5.1. Pemupukan
Pupuk yang digunakan dalam pemeliharaan pasca tanam adalah pupuk
alami atau pupuk kandang. Digunakan pupuk kandang yang bermutu baik, yang
telah melalui masa penimbunan selama minimum 6 (enam) bulan, sebagai
campuran tanah gembur dengan penggunaan sebagai berikut : untuk 1 (satu)
pohon digunakan 0,128 m3 pupuk kandang dan untuk semak, perdu, penutup
tanah digunakan 0,.2 m3 per m2 lubang tanam dan untuk rumput digunakan 0,1
m3 per m2 lokasi penanaman. Pupuk alami yang digunakan merupakan pupuk
yang berasal dari sisa sisa pembusukan yang berasal dari hewan ataupun
tanaman baik yang terjadi secara alamiah ataupun dengan bantuan manusia.
Pupuk ini kemudian disebut sebagai pupuk kandang dan kompos. Pupuk
kandang merupakan pupuk yang berasal dari hewan sedangkan kompos
merupakan pupuk alami yang berasal dari tumbuhan.
6.5.2. Penjarangan
Penjarangan
hanya
dilakukan
terhadap
tanaman
penutup
tanah
81
6.5.3. Penyiraman
Walaupun pekerjaan penanaman dilaksanakan pada musim hujan,
namun kontraktor harus tetap melakukan penyiraman terhadap setiap tanaman
yang telah ditanam. Tanaman yang baru ditanam harus disiram sampai benarbenar basah perakarannya, atau diperkirakan minimum untuk setiap pohon
membutuhkan air sebanyak 10 liter dan perdu sebanyak 3 liter dengan cara
penyiraman yang dilakukan sedemikan rupa sehingga tanaman tidak rusak. Hal
ini juga didasarkan pada kenyataan bahwa walaupun pekerjaan penanaman
dilaksanakan pada musim penghujan, namun hujan sangat jarang turun pada
kedua ruas jalan tersebut. Dalam pengamatan yang dilakukan oleh pengawas di
lapangan, hujan hanya turun di daerah Jagorawi hanya sebanyak 6 (enam) kali
dalam satu bulan kerja.
Untuk penyiraman, harus digunakan air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam alkali atau salinitas yang tinggi dan bahan-bahan
organik lainnya yang dapat menyebabkan kematian tanaman. Untuk daerah
penanaman di sekitar lokasi pekerjaan lanskap jalan tol Jagorawi, sumber air
diperoleh dari sumur bor yang dibuat oleh kontraktor yang ditampung pada
wadah penampungan air (water toren). Sedangkan untuk penyiraman pada
lokasi pekerjaan lanskap jalan tol Cengkareng, sumber air diperoleh dari sungai
di sekitar Bandara yang diangkut dengan menggunakan kendaraan tangki air.
Jadwal penyiraman yang disarankan untuk dilakukan oleh kontraktor adalah
sebagai berikut :
1) Minimal satu kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman dan
rumput yang baru ditanam dan semua tanaman yang masih berada di
tempat penampungan sementara
2) Penyiraman dilakukan sebelum pukul 10.00 (pukul 06.00 s/d 09.00) pada
pagi hari atau sesudah pukul 15.30 (pukul 16.00 s/d 18.00) pada sore
hari Tanaman disiram hingga diperkirakan tanaman tersebut telah
tumbuh atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru
Ketentuan yang diijinkan dalam melakukan kegiatan penyiraman adalah dengan
cara sebagai berikut :
1) Penyiraman tersebut dapat dilakukan dengan cara menggunakan truk
tangki air untuk lokasi yang mudah dijangkau. Sedangkan untuk lokasi
82
NAMA LOKAL
Palem sadeng
Palem Jepang
Latania
Ki Hujan
Bintaro
Bunga kupu-kupu
Kamboja
Thevetia
Euginia
Bunga Kertas
Bunga Merak
Bunga Mentega
Bunga Mentega var
Pandan Kuning
Pisang Hias
Nusaenda
Lili Air Mancur
Euphorbia
Rumput paetan
NAMA LATIN
Livistona rotundifolia
Ptycosperma macharthurii
Latania sp.
Samanea Saman
Cerbera odollam
Bauhinia purpurea
Plumeria rubra
Thevetia peruviana
Euginia oleana
Baugainvillea glabra
Caesalpinia pulcerrima
Nerium oleander
Nerium oleander var.
Pandanus pygmeus
Heliconia psittacorum
Mussaenda
Hymenocallis speciosa
Euphorbia millii
Axonopus compresus
JUMLAH AIR
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/phn
10 l/m2
10 l/m2
10 l/m2
10 l/m2
10 l/m2
10 l/m2
10 l/m2
10 l/m2
83
dilakukan
sebagai
penyempurnaan
dari
pekerjaan
telah
ditanam
(transplanting).
Agesta
(2007)
mengatakan
bahwa
84
6.5.5. Penyiangan/Pendangiran
Pekerjaan penyiangan/pendangiran meliputi penggemburan tanah dan
pembersihan tanaman/rumput liar/gulma di sekitar tempat tumbuh tanaman.
Pelaksanaan pekerjaan penggemburan tanah harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga tidak merusak akar tanaman. Alat yang digunakan adalah alat
khusus yang digunakan untuk pekerjaan penyiangan/pendangiran yaitu garpu,
sekop dan blencong. Pekerjaan ini dilakukan sebulan dua kali secara terusmenerus, atau apabila media tanam telah ditumbuhi rumput. Kondisi media
tanam disekitar tanaman diusahakan harus selalu bersih dan gembur. Tujuan
dari kegiatan pendangiran adalah untuk membersihkan tanah yang terdapat di
sekitar tanaman agar tidak ditumbuhi oleh gulma. Hal ini penting dilakukan
terutama pada tanaman-tanaman baru untuk mengurangi tingkat persaingan
dalam memperoleh nutrisi dari tanah. Seluruh tanaman dalam pekerjaan ini
diupayakan untuk disiangi atau didangir minimal sekali dalam dua minggu,
khususnya tanaman-tanaman lunak pada minggu awal setelah penanaman.
dasarnya,
kegiatan
pemupukan
yang
dimaksudkan
dalam
85
86
87
Pekerjaan instalasi pot dan tanamannya pada gerbang tol hanya dapat
dilakukan malam hari dengan menggunakan sistem buka tutup. Sistem buka
tutup ini makskudnya adalah penutupan gerbang tol bagian terluar pada saat
pekerjaan pengedropan pot ke lokasi pengumpul (dropping zone), sedangkan
pemindahan pot beserta media tanam dan tanamannya ke lokasinya masingmasing dilakukan secara manual dengan menggunakan grobak atau dengan
menggunakan kendaraan forklift, tergantung pada ukuran pot yang akan
dipindahkan. Setelah pekerjaan pengedropan selesai dilakukan, gerbang tol
kemudian dibuka kembali. Pada saat pot sudah berada pada lokasinya masingmasing, para pekerja kemudan memasang media tanam pada masing-masing
pot. Penanaman baru dapat dilaksananakan pada malam berikutnya dengan
menggunakan sistem yang sama. Tanaman yang pertama ditanam adalah
tanaman utama, kemudian setelah dilakukan penambahan tanah dan pupuk
kandang maka penanaman dilanjutkan dengan melakukan penanaman tanaman
penutup.
88
Rapat
Tanggal
Pra PCM
08 Nov 2007
PCM
15 Nov 2007
22 Nov 2007
29 Nov 2007
06 Des 2007
Rapat Koordinasi 4
13 Des 2007
Rapat Koordinasi 5
19 Des 2007
Rapat Koordinasi 6
21 Des 2007
Rapat Koordinasi 7
27 Des 2007
10
Rapat Koordinasi 8
03 Jan 2008
11
Rapat Koordinasi 9
10 Jan 2008
Nomor surat
Perihal
001/CTC-BNK/XI/2007
002/CTC-BNK/XI/2007
Penerapan K3
003/CTC-BNK/XI/2007
004/CTC-BNK/XI/2007
005/CTC-BNK/XI/2007
Penting, meliputi :
Mobilisasi kontraktor
89
No
Nomor surat
Perihal
Surat Kuasa GS
Keterlambatan Progress (Kumulatif
Deviasi : -13.088%)
Laporan Harian
Droping Tanaman
Pematokan
Pembuatan Lubang Tanam
Mobilisasi Tangki AIr
Tabel 20. Daftar surat resmi yang diterbitkan oleh konsultan pengawas (lanjutan)
6
006/CTC-BNK/XII/2007
007/CTC-BNK/XII/2007
008/CTC-BNK/XII/2007
009/CTC-BNK/I/2008
90
ditujukan kepada pihak PT. Jasa Marga. Secara keseluruhan, laporan bulanan
yang disusun dalam kegiatan pengawasan pekerjaan penanaman terdiri atas tiga
buah laporan bulanan, yang dimulai dari laporan konsultan pengawas bulan
Desember
sampai
dengan
bulan
Februari
yang
menandai
diakhirinya
91
VIII. PEMBAHASAN
7.1. Manajemen Proyek
Tugas konsultan pengawas dalam kegiatan manajemen proyek adalah
mengawasi dan memastikan kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
rencana dan memenuhi bobot kemajuan kerja sesuai dengan jadwal pada setiap
minggunya. Cara yang dilakukan untuk melaksanakan hal tersebut adalah
dengan melakukan pengendalian terhadap alokasi kerja yang dilaksanakan
kontraktor setiap minggunya. Untuk dapat memenuhi rencana kerja yang telah
ditetapkan, konsultan pengawas memberikan sejumlah saran mengenai jenis dan
kuantitas pekerjaan kepada kontraktor.
Setiap jenis pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor kemudian
didokumentasikan dalam sebuah laporan harian yang selanjutnya dirangkum
dalam laporan mingguan yang diserahkan kepada konsultan pengawas.
Dokumen tersebut kemudian digunakan sebagai data dalam pengawasan dan
pembobotan penyelesaian pekerjaan. Dokumen laporan harian dan mingguan
yang diberikan oleh kontraktor kemudian diperiksa silang (cross references)
terhadap data yang dimiliki oleh konsultna pengawas. Persamaan yang
digunakan dalam menentukan bobot pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
kontraktor adalah :
dimana,
Rn
RW n
Wn
Bn
92
Minggu I
Kumulatif
rencana
Realisasi
progress
per minggu
Kumulatif
realisasi
progress
Deviasi
rencana per
minggu
Kumulatif
deviasi per
minggu
0.726
0.007
0.007
-0.720
-0.720
-6.005
Minggu II
5.285
6.012
0.000
0.007
-5.285
Minggu III
5.396
11.407
2.066
2.073
-3.330
-9.335
Minggu IV
4.940
16.347
2.103
4.176
-2.837
-12.172
Minggu V
9.023
25.371
6.884
11.060
-2.139
-14.310
Minggu VI
11.650
37.020
6.844
17.904
-4.806
-19.117
Minggu VII
11.601
48.622
17.882
35.785
6.280
-12.837
Minggu VIII
11.709
60.332
14.570
50.355
2.861
-9.976
Minggu IX
10.475
70.807
3.2762
53.631
-7.199
-17.175
Minggu X
5.463
76.271
4.240
57.872
-1.223
-18.398
Minggu XI
4.781
81.051
8.814
66.686
4.033
-14.365
Minggu XII
3.033
84.084
14.790
81.475
11.756
-2.609
Dari tabel di atas tampak bahwa kontraktor memiliki bobot minus pada
setiap minggunya, kecuali pada minggu ke-7, 8, 11 dan 12. Bobot minus ini
merupakan indikasi bahwa kontraktor tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadwal rencana yang ditetapkan atau memiliki performa dibawah
rencana kerja, selain itu bobot minus tersebut juga terus terakumulasi pada
minggu-minggu berikutnya sehingga seluruh bobot pekerjaan yang ada pada
kolom deviasi kumulatif memiliki nilai negatif. Dalam tabel tersebut dapat dilihat
bahwa pada minggu-12 atau pada akhir masa pekerjaan, kumulatif rencana kerja
yang seharusnya sudah dikerjakan oleh kontraktor adalah sebesar 84,08 %
sedangkan pada realisasinya, kontraktor hanya mampu merealisasikan pada
kisaran bobot sebesar 81,48 %. Hal ini menunjukan bahwa kontraktor masih
berada di bawah target pekerjaan yang direncanakan dengan deviasi kumulatif
pada minggu terakhir adalah sebesar -2,61 %. Nilai minus ini berasal dari
pekerjaan pengadaan tanah, penentuan lokasi dan pekerjaan penanaman
lantana serta pengadaan penopang bambu yang masih kurang dari ketetapan
kontrak.
Performa rendahnya kinerja kontraktor juga tercermin pada rencana dan
realisai kerja kontraktor yang terdapat pada Lampiran 23. Dalam pelaksanaan
kerjanya, kontraktor tidak bekerja sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
93
Seluruh pekerjaan dikerjakan di luar jadwal atau tidak sesuai dengan rencana.
Sebagai salah satu contoh yaitu pada pekerjaan pengadaan kantor gudang dan
lapangan
yang
direncanakan
dilaksanakan
pada
minggu-2
dan
baru
94
dengan ketentuan dalam perubahan kontrak kerja (Variation Order - VO) yang
diperkenankan sesuai dengan Kepres No. 08 tahun 2003. Perubahan tersebut
terjadi pada item pekerjaan pengadaan tanah urugan, penambahan tanaman
baru berupa nanas merah, ubi singapur, rumput gajah mini dan sambang darah.
Rangkuman dari VO yang terjadi terhadap dokumen BQ dapat dilihat pada
Lampiran 26. Perubahan kerja terbesar terdapat pada pekerjaan pemberian
tanah dan pengadaan pupuk untuk pekerjaan penanaman, penambahan
pekerjaan instalasi pot ruas Cengkareng serta adanya penambahan tanaman
baru yang pada awalnya tidak terdapat dalam ketentuan gambar kerja seperti
bayam merah, ubi singapur, nanas merah, sambang darah dan penanaman
rumput gajah mini.
Selain itu, perubahan juga terjadi pada alokasi waktu keseluruhan yang
diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan penanaman. Waktu yang diberikan
kepada kontraktor diperpanjang dengan adanya surat permohonan addendum
waktu kerja selama 3 minggu. Adapun waktu tersebut digunakan untuk
melakukan kegiatan pengadaan tanah dan penanaman lantana (Lantana
cammara) pada ruas Cengkareng yang terdapat pada Km 25+200 sampai
dengan Km 27+200.
95
pekerjaan
pemeliharaan,
keterbatasan
sumberdaya
dalam
pengadaan tenaga kerja dan faktor eksternal. Dalam penentuan lubang tanam
pada masing-masing ruas, PT. BIF selaku pelaksana pekerjaan penanaman
mendapatkan kesulitan dalam menentukan lubang tanam sesuai dengan gambar
rencana yang telah diberikan. Hal tersebut menyebabkan SM tidak mau
menentukan titik lubang tanam apabila tidak disertai oleh perwakilan konsultan
pengawas yang dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengulangan dalam
pekerjaan pembuatan lubang tanam. Dampak dari hal tersebut adalah semakin
banyaknya waktu yang diperlukan dalam menentukan titik lubang tanam dan
berakibat pada semakin mundurnya waktu pelaksanaan dari setiap item
pekeraan yang ada dalam dokumen kontrak.
Sedangkan faktor eksternal yang dijumpai dalam pelaksanaan proyek ini
adalah adanya fenomena alam berupa banjir rob (air pasang) yang terjadi pada
ruas Cengkareng di sekitar Km-22 sampai dengan Km-27 yang merupakan lokasi
penanaman Lantana sp. dan Nerium oleander. Sedangkan tanaman palm jepang
(Pthycosperma sp.) dan pucuk yang diletakan pada lokasi yang berbatasan
dengan pemukiman penduduk pada ruas Cengkareng menjadikan tanaman
tersebut sebagai jenis tanaman dengan tingkat kerusakan tertinggi dibandingkan
jenis tanaman lainnya. Kerusakan pada umumnya disebabkan oleh adanya
aktivitas penggembalaan hewan ternak yang dilakukan oleh penduduk sekitar.
Daun dari tanaman tersebut dimakan oleh kambing yang digembala disekitar
lokasi penanaman. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan melakukan
relokasi tanaman atau dengan melakukan penggantian jenis tanaman dengan
menggunakan tanaman lain. Pada permasalahan yang menyanggkut adanya
aktifitas penggembalaan hewan ternak, tanaman palm jepang ditukarkan lokasi
penanamnnya dengan tanaman thevetia. Hal ini merupakan saran yang berasal
dasri SM yang menginformasikan bahwa hewan ternak tidak menyukai tanaman
thevetia.
Permasalahan teknis lain terdapat pada pemasangan bambu penyangga
pada pohon atau palm yang tidak sesuai dengan ketentuan kerja. Beberapa jenis
pohon yang seharusnya memiliki bentukan penopang menyerupai tripod hanya
dipasangkan dengan 2 (dua) buah penopang, itu pun dengan cara pemasangan
yang kurang baik. Penopang tersebut tidak ditancapkan dengan baik ke dalam
96
kontrak. Lubang tanam yang dibuat pada lokasi pekerjaan hanya dibuat dengan
ukuran 2 (dua) hingga 3 (tiga) kali ukuran bola akar. Walaupun ukuran tersebut
merupakan ukuran lubang tanam yang ideal bagi penanaman tanaman, namun
ketidaktepatan ini berdampak pada tidak terpenuhinya penyediaan tanah dan
pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam. Selain itu, ukuran
lubang tanam yang relatif besar tersebut juga dimaksudkan untuk memperbaiki
struktur dan kandungan hara tanah disekitar tanaman yang akan ditanam pada
lubang tersebut.
Dalam ketentuan-ketentuan kontrak kerja yang tidak dideskripsikan
dengan jelas, kontraktor melakukan beberapa pengurangan atau pemangkasan
biaya operasional secara keseluruhan melalui :
1) Tidak menyediakan kelengkapan keaman kerja yang memadai seperti
rompi dan helm proyek
2) Tidak melakukan pengaturan lalu lintas untuk menjamin keamanan dan
keselamatan, baik pekerja maupun pengguna jalan tol
3) Pengadaan alat keselamatan kerja yang sangat minim
Sedangkan pada pihak konsultan permasalahan timbul akibat adanya
ketidak-lengkapan seragam dan perlatan lapang lapang. Peralatan lapang yang
sangat vital dalam kegiatan pengawasan yaitu kamera yang digunakan untuk
kegiatan pendokumentasian. Pada awal minggu pertama, konsultan pengawas
tidak memiliki kamera yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan seluruh
pekerjaan yang dilaksanakan pada minggu tersebut. Selain itu, kendala utama
dalam melaksanakan kegiatan pengawasan adalah keterbatasan penggunaan
sarana mobilisasi yang lengkap dengan kelengkapan keamanan pelaksanaan
kerja di jalan tol yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan lapangan.
Selain itu, posisi CI dalam anggota tim pengawas kurang dapat berperan dengan
baik. Hal ini dikarenakan pada pertengahan bulan-3, CI mengundurkan diri dalam
keterlibatannya pada pelaksanaan proyek ini.
Permasalahan lain yang dihadapi oleh konsultan pengawas adalah
keterbatasan dalam mengawasi seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor di lapangan secara langsung dikarenakan keterbatasan dalam sarana
mobilisasi yang dapat digunakan oleh konsultan pengawas. Hal ini sangat
97
NamaPohon
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
RuasJagorawi
Palmsadeng(Livistoniarotundifolia)2.5m
Palmsadeng(Livistoniarotundifolia)3m
Palmsadeng(Livistoniarotundifolia)3.54m
Bungakupukupu(Bauhiniapurpurea)
Kamboja(Plumeriarubra)
KiHujan(Samaneasaman)
Pucukmerah(Euginiaoleana)
Pandankuning(Pandanuspygmeus)
Pisanghias(Helliconiapsittacorum)
Nusaindah(Musaendasp)
Liliairmancur(Hymenocalisspeciosa)
Euphorbia(Euphorbiamilii)
Bungakertas(Bougenvilleaglabra)
Rumputgajahmini(Axonopussp)
RuasCengkareng
Palmanggur(Lataniasp)
Bintaro(Cerberaodolam)
Thevetia(Thevetiaperuviana)
KiHujan(Samaneasaman)
Kamboja(Plumeriarubra)
Kambojabali(Plumeriafragrans)
Palemjepang(Ptycospermamacharturii)
Bungamerak(Caesalpiniapulcerrima)
Pucukmerah(Euginiaoleana)
Bungamentega(Neriumoleander)
BungamentegaVar.(NeriumoleanderVar)
Pandankuning(Pandanuspygmeus)
Liliairmancur(Hymenocalisspeciosa)
Pisanghias(Helliconiapsittacorum)
Lantana(Lantanacamarra)
Rumputgajahmini(Axonopussp)
BQ
45
24
50
250
89
18
233
23.904
21.904
1.600
23.904
2.507
45
1.369
112
790
538
150
40
10
225
265
265
10.500
10.500
1.800
1.800
1.600
16.000
50
Kuantitas
Hidup
41
21
52
289
89
14
228
1.219
40
110
769
525
123
40
10
182
250
253
8.000
Mati
4
3
3
61
4
5
381
2
21
13
33
43
15
12
8.000
98
(Euginia
oleana)
mengalami
kematian
karena
adanya
aktifitas
dari
kekurangan
atau
kesalahan
yang
terjadi selama
proyek
99
kemajuan
(progress)
kontraktor
secara
kumulatif
terhadap
100
pekerjaan
secara
sempurna
disebabkan
karena
adanya
8.2. Saran
Untuk mengatasi permasalahan dalam proyek, terutama keterlambatan
penyelesaian pekerjaan, kontraktor perlu melakukan pengadopsian metodologi
proyek dengan perencanaan kerja yang detil dan akurat. Hal tersebut kemudian
dilengkapi
dengan
pengorganisasian
sumberdaya
proyek
dengan
baik.
101
DAFTAR PUSTAKA
Perencanaan
Tapak
102
103
104
Pelaksana lapang
Harian
Pelaksanaan
pekerjaan
l
Chief Inspector
Kelengkapan laporan
harian
Pengajuan
Mingguan
tidak
Disetujui ?
ya
Rencana
Proyek
Pembaharuan
timesheet
pelaksanaan
Resident Engineer
Pembaharuan rencana
proyek
tidak
ya
Apakah
pekerjaan
diselesaikan ?
ya
Apakah sesuai
rencana ?
Pekerjaan telah
selesai
tidak
Pengecualian
105
Pelaksana lapang
Definisi kualitas
ditetapkan
Chief Inspector
Metode pemeriksaan
kualitas ditetapkan
Pemeriksaaan
Penjaminan kualitas
Kontrol kualitas
Apakah terpenuhi ?
Resident Engineer
tidak
ya
Implementasi tindakan
perbaikan
tidak
Pengecualian
ya
Berita Acara
Pemeriksaan (BAP)
106
Pelaksana lapang
Identifikasi perubahan
Chief Inspector
Pemeriksaaan
Permohonan
perubahan kerja
tidak
Pengkajian perubahan
ya
Pelaksanaan
pengkajian
Resident Engineer
Penerbitan dokumen
perubahan
Pemeriksaaan
tidak
Disetujui ?
ya
Pelaksanaan
107
Pelaksana lapang
Identifikasi resiko
Pengajuan peninjauan
Chief Inspector
Peninjauan
tidak
Apakah valid ?
Dokumentasikan
Tindak lanjut
Resident Engineer
Apakah teratasi ?
tidak
ya
Permohonan
perubahan
Perlukah perubahan ?
tidak
Tindakan alternatif
Peninjauan
ya
Dokumentasikan
108
Pelaksana lapang
Identifikasi materi
pesan
Chief Inspector
Identifikasi penerima
pesan
Identifikasi waktu
penyampaian
Identifikasi format
penyampaian pesan
Resident Engineer
Draft pesan
Pengajuan persetujuan
tidak
Disetujui ?
ya
Penyampaian pesan
109
Lampiran 6. Visualisasi tanaman yang digunakan pada pekerjaan penataan lanskap CTC
Lantana
Bayammerah
Nusaindah
Pandanbali
Pisanghias
Bougevil
Sambaingdarah
Pandankuning
Lilibelut
Ubisingapur
Rumputgajah
Euphorbia
Nanasmerah
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 19. Jenis, lokasi ruas jalan tol dan jumlah tanaman yang digunakan
Ketentuan
No.
Uraian
Kontrak
1.
Kategori Tanaman
dalam
Palm
Pohon
Semak
Rumput
RUAS CENGKARENG
A.
Pohon/Palm
112
790
790
538
538
150
150
40
40
10
10
225
265
255
B.
Perdu
112
225
265
255
10.500
10.500
10.500
10.500
1.800
1.800
1.800
1.800
1.600
1.600
16.000
16.000
2.
RUAS JAGORAWI
50
50
A.
Pohon/Palm
45
45
24
24
50
50
89
89
18
18
7.
233
233
250
B.
23.904
21.904
1.600
250
23,904
21,904
1.600
23.904
23,904
2.507
2,507
45
45
1.369
120.577
1.369
456
2.373
1.865
114.464
1.419
123
124
125
Lampiran 22. Aplikasi metode WBS (Work Breakdown Structure) dalam proyek
penataan lanskap CTC
PenataanlanskapCTC
Nonpenanaman
Penanaman
LanskapCengkareng
LanskapJagorawi
Revitalisasinurseri
Cipinang
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
Pembersihanlahan
Pembuatanlubangkompos
Instalasiparanet
Pengadaantitikair
Pemeliharaanjalursirkulasi
Pemangkasanpohoneksisting
Pekerjaankhusus
1.1. Pemindahantanamaneksisting
1.2. Pemangkasantanamaneksisting
Persiapan
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Mobilisasidandemobilisasi
Pengadaankantor/gudanglapang
Pengadaannurserisementara
Keamanandankeselamatankerja
1.4.1. Keamanan
1.4.2. PeralatanP3K
1.5. Pengaturanlalulintas
1.6. Fotoproyek
1.7. Alatbantukerja
1.8. Pembersihanlahan
1.9. Pematokantitiktanam
1.9.1. Pohon
1.9.2. Semak
1.10. Penopangbambu
Pekerjaantanah
1.1. Pemberiantanahsubur
1.1.1. Pohon
1.1.2. Semak
1.2. Pemberianpupukkandang
1.2.1. Pohon
1.2.2. Semak
1.3. Pembuatanlubangtanam
Penataangerbangtol
126
Lampiran 23. Recana dan realisasi kerja kontraktor dalam penataan lanskap CTC
MASA PENANAMAN
MINGGU KE
No.
URAIAN
SPESIFIKASI
VOLUM
E
UNIT
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
LS
LS
LS
LS
- Keamanan/satpam
- P3K/peralatan
LS
LS
BOBOT
PROGRE
SS (%)
4.425
III
Foto Proyek
LS
LS
VII
IX
XI
XII
JAN'08
08-14
15-21
22-28
29-05
06-12
13-19
20-26
27-2
03-09
10-16
17-20
0.295
2.065
2.065
0.277
0.277
0.277
1.530
0.021
0.021
0.021
0.021
0.001
1.033
1.033
0.028
0.028
0.028
0.037
0.037
0.037
0.005
0.005
0.005
0.014
0.014
0.014
0.014
0.014
0.014
0.014
0.014
0.005
0.005
0.005
0.005
0.005
0.005
0.005
0.003
0.028
0.014
0.014
0.007
0.067
0.007
0.001
0.001
0.001
0.001
0.001
0.009
0.083
0.007
0.001
0.007
0.001
0.008
0.009
0.007
0.006
0.006
0.028
0.006
0.005
0.023
0.023
0.018
0.009
0.007
0.007
0.006
0.028
0.009
0.007
0.067
VIII
0.111
0.061
VI
07-07
0.001
6
DES'07
0.001
5
IV
NOV'07
0.083
0.056
II
0.006
0.006
0.006
0.007
0.027
0.013
0.006
0.006
0.006
0.004
0.027
0.067
8
3,245
Penopang bambu
Titik
152,853
Titik
3,245
Titik
SUB TOTAL I
II.
PEKERJAAN TANAH
1,030
0.500
0.007
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.053
0.047
0.040
0.127
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015
0.004
0.004
0.038
0.026
0.055
0.501
0.501
0.501
0.501
0.501
0.501
0.501
0.752
0.752
0.092
0.092
10
LS
m3
1,929
m3
755
m3
1,181
m3
3,245
titik
96,428
m2
3,245
Titik
0.126
4.076
0.288
9.944
3.719
6.966
0.002
0.015
0.501
0.013
0.092
0.044
0.044
0.018
0.061
0.061
0.061
0.397
2.796
2.803
0.740
0.581
0.574
0.574
0.582
0.583
0.065
0.065
0.042
0.007
0.000
1.880
1.881
0.402
0.425
0.453
3.360
0.091
0.221
0.254
#DIV/
0!
0.065
0.457
0.457
0.457
0.457
0.457
0.457
0.457
0.457
0.090
0.108
0.018
0.181
1.950
0.855
0.855
0.855
0.855
0.855
0.181
3.539
0.155
0.155
0.242
0.242
0.018
0.018
1.628
0.122
0.855
0.090
0.108
0.018
0.022
0.155
0.155
0.155
0.155
0.035
0.242
0.242
0.242
0.003
0.018
0.018
0.018
0.066
0.461
0.461
0.461
0.003
0.022
0.022
0.022
0.005
0.316
2.209
2.209
0.000
0.000
0.186
0.855
0.855
0.144
1.258
0.155
1.968
0.242
0.155
0.128
0.242
0.067
0.242
SUB TOTAL II
0.144
3.750
0.018
0.018
0.068
0.052
0.082
0.461
0.461
0.461
0.022
0.022
0.022
0.005
0.055
0.093
0.022
2.209
2.209
2.209
0.222
0.322
0.760
0.760
0.010
0.180
17.986
0.461
0.064
0.461
0.068
0.003
0.054
0.022
0.022
2.209
2.209
2.209
0.000
0.000
0.000
0.175
0.618
0.078
0.000
0.509
5.492
1.781
0.760
0.760
0.760
0.760
0.760
0.760
0.760
3.056
3.789
0.521
0.521
0.521
0.521
0.521
0.521
0.149
0.149
0.149
0.149
0.149
0.313
0.313
0.313
0.313
0.081
PENANAMAN
RUAS CENGKARENG
A.
Pohon/Palem
0.003
0.178
0.018
0.046
1.
1.659
III.
0.814
-0.013
0.144
0.067
- Semak/perdu di area damija jalan
0.061
#DIV/
0!
0.072
2.5 m oht
112
790
ph
ph
6.844
0.521
4.169
0.521
4.169
3
538
ph
0.149
1.196
0.149
0.149
0.711
150
40
ph
ph
0.313
2.500
0.313
0.048
0.333
0.484
0.313
0.313
0.417
2.083
0.048
0.048
0.048
0.048
0.048
0.048
0.032
0.032
0.032
0.032
0.032
0.125
0.125
0.125
0.125
0.125
0.125
0.778
0.097
0.061
0.061
0.061
0.061
0.061
0.061
0.331
0.331
0.331
0.331
0.331
0.331
0.778
1.206
0.333
6
10
ph
0.032
0.222
0.032
0.222
2.0 m oht
0.8 m oht
225
265
ph
ph
0.125
0.875
0.368
0.368
9
1.0 m oht
255
ph
SUB TOTAL A
1.983
18.491
0.000
0.000
B.
300 mm oht
10,500
plb
300 mm oht
10,500
plb
300 mm oht
1,800
plb
2.042
2.625
0.225
0.000
0.000
0.760
1.744
1.948
2.340
2.340
2.340
2.340
2.340
2.340
0.000
0.000
0.000
10.83
7.175
0.484
0.000
0.000
0.000
0.408
0.408
0.408
0.408
0.408
1.069
0.972
1.069
0.972
0.525
0.525
0.525
0.525
0.525
0.075
0.075
0.075
0.583
127
Lampiran 23. Recana dan realisasi kerja kontraktor dalam penataan lanskap CTC (lanjutan)
0.225
4
200 mm oht
1,800
plb
300 mm oht
1,600
plb
300 mm oht
16,000
plb
close turfing
50
m2
0.070
0.140
0.089
0.178
0.156
0.162
0.722
0.167
0.089
0.356
1.778
0.070
0.356
0.356
0.356
0.356
0.889
0.017
0.017
0.017
SUB TOTAL B
7.004
0.000
0.000
C.
1.
Pot Type A
44
nos
2.
Pot Type B
22
nos
0.000
0.000
0.089
0.444
1.364
1.434
1.434
1.289
0.933
0.017
0.000
0.000
1.069
0.972
0.000
1.958
2.075
19.42
0
0.367
0.367
0.642
0.642
1.008
1.008
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.283
0.733
0.000
0.560
0.560
0.560
0.560
0.560
0.560
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.680
0.002
0.002
0.002
0.002
0.002
0.002
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.007
1.323
3.403
3.963
3.704
3.774
3.774
3.629
3.273
2.357
0.000
0.000
0.000
11.90
8.147
0.484
3.242
2.808
21.10
0.313
0.313
0.313
0.313
0.313
0.938
0.556
0.069
0.200
0.200
0.200
0.200
0.200
0.667
0.333
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
1.900
0.100
0.556
0.556
0.556
0.556
1.700
1.078
0.000
0.733
0.733
1.283
1.283
SUB TOTAL C
2.017
0.000
0.000
D.
Cassia sp.
12600
unit
0.000
0.000
1.680
1.680
SUB TOTAL D
1.680
0.000
E.
1.
Pohon
60
nos
0.000
0.000
0.007
0.007
SUB TOTAL E
0.007
0.000
0.000
RUAS JAGORAWI
A.
Pohon/Palem
2.5 m oht
3.0 m oht
3-4 m oht
45
24
50
250
89
ph
ph
ph
ph
ph
18
ph
7.
1.0 m oht
233
ph
0.000
29.199
0.000
2.
0.000
0.000
0.000
1.563
1.000
2.500
2.778
0.371
0.742
0.556
0.371
0.742
0.300
0.300
0.167
0.362
1.812
0.362
0.133
0.362
0.362
1.602
SUB TOTAL A
10.694
0.000
0.000
B.
300 mm oht
300 mm oht
23,904
21,904
plb
plb
300 mm oht
1,600
plb
200 mm oht
23,904
plb
0.000
0.000
0.000
0.210
1.675
1.931
2.301
2.301
1.931
0.556
0.000
0.000
2.846
4.656
2.849
0.133
0.210
0.000
0.000
0.000
0.498
0.498
0.498
0.498
0.498
0.498
1.590
0.171
0.375
0.750
0.487
0.487
0.487
0.487
1.252
0.117
0.133
0.889
0.278
0.278
0.278
0.278
0.310
0.310
0.310
0.310
0.237
0.327
2.988
2.434
0.362
1.111
0.102
0.487
0.043
0.894
1.859
0.420
5
300 mm oht
2,507
plb
500 mm oht
45
plb
close turfing
1,369
m2
2.437
0.217
0.310
0.310
0.406
0.406
0.125
0.406
0.406
1.225
1.212
0.406
0.751
0.030
0.030
0.027
0.003
0.228
0.456
0.117
SUB TOTAL B
C.
1.
Pot Type A
44
nos
2.
Pot Type B
22
nos
11.315
0.406
0.228
-0.117
0.000
0.000
0.000
0.000
0.487
1.572
1.979
2.009
1.979
1.214
1.442
0.634
0.000
0.000
0.000
0.000
3.262
1.536
2.060
2.851
0.151
0.102
0.259
11.33
2
0.407
0.407
0.407
1.056
0.167
0.428
0.428
0.428
1.222
1.283
0.000
1.283
SUB TOTAL C
D.
Pembersihan Lahan
Titik air
1,500
m2
500
m2
80
m2
titik
30
phn
unit
2.506
0.208
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.835
0.835
0.835
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
2.339
0.167
0.000
0.000
0.014
0.097
0.097
0.694
0.052
0.052
0.231
0.231
0.231
0.237
0.237
0.237
0.097
0.097
0.097
0.104
0.694
0.711
0.711
0.292
0.292
0.183
0.367
0.183
0.367
3x2x15 m
0.308
0.103
0.103
0.103
0.383
0.669
0.669
0.308
SUB TOTAL D
2.581
0.014
0.281
0.566
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
128
Lampiran 23. Recana dan realisasi kerja kontraktor dalam penataan lanskap CTC (lanjutan)
27.096
56.295
0.000
0.000
0.000
0.000
0.052
0.052
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
2.476
0.014
0.281
0.383
0.669
2.830
4.904
5.115
5.145
3.909
1.770
1.442
0.634
0.000
0.000
0.000
0.000
6.160
6.244
4.909
2.984
2.700
0.269
0.259
13.80
0.014
0.281
0.383
1.991
6.233
8.867
8.819
8.919
7.683
5.398
4.715
2.991
11.13
2
3.185
3.510
3.068
34.91
5
3.033
0.000
0.000
0.000
0.000
6.160
6.244
16.81
1
0.726
5.285
5.396
4.940
9.023
11.65
11.60
11.71
10.48
5.463
4.781
0.726
6.012
11.40
16.34
25.37
37.02
48.62
60.33
70.80
76.27
81.05
84.08
0.007
0.000
2.066
2.103
6.884
6.844
17.88
14.57
3.276
4.240
8.814
14.78
100.000
RENCANA PENANAMAN PER MINGGU
Keterangan :
Rencana
Realisasi
0.007
0.007
2.073
4.176
11.06
17.90
35.78
50.35
53.63
57.87
66.68
81.47
0.720
5.285
3.330
2.837
2.139
4.806
6.280
2.861
7.199
1.223
4.033
11.75
0.720
6.005
9.335
12.17
14.31
19.12
12.84
9.976
17.19
18.40
14.37
-2.61
129
Progresspekerjaan(%)
1 20
masa
penanaman
masaperawatan
masa
pemeliharaan
1 00
100
93.96
rencanakerja
84.08
80
81.47
realisasi
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 011 1 2 13 1 4 15 1 6 17 1 8 19 2021 22 23 24 2526 27 28 293031 32 3334 3536
Waktu(minggu)
130
Substansi pelayanan
(02)
kondisi jalan tol
Indokator
(03)
- Kekesatan
- Ketidakrataan
- Tidak ada Lubang
02
- Kecepatan
Tempuh Rata-rata
03
aksesibilitas
- Kecepatan
Transaksi Rata
Rata
- Kapasitas Sistem
Terbuka
- Kapasitas Sistem
Tertutup
Gardu Masuk
Gardu Keluar
04
mobilitas
- Kecepatan
Penanganan
Hambatan Lalu
Lintas
- Wilayah
Pengamatan/
observasi Patroli
- Mulai Informasi
diterima Sampai ke
Tempat Kejadian :
- Penanganan Akibat
Kendaraan Mogok
05
Keselamatan
- Sarana Pengaturan
Lalu Lintas :
Perambuan
Marka Jalan
Tolok ukur
(05)
- > 0,33 mm
- IRI 4 m/km
- 100 %
- 1,6 kali
kecepatan
tempuh rata-rata
Jalan
Non Tol
- 1,8 kali
kecepatan
tempuh rata-rata
Jalan
Non Tol
- 8 detik setiap
Kendaraan
- 7 detik setiap
Kendaraan
- 11 detik setiap
Kendaraan
- 450 kendaraan
per
jam per Gardu
- 500 kendaraan
per
Jam
- 300 kendaraan
per
Jam
- 30 menit per
siklus
pengamatan
- 30 menit
- Melakukan
penderekan ke
Pintu
Gerbang Tol
terdekat/
Bengkel terdekat
dengan
menggunakan
derek resmi
(gratis)
- Patroli Kendaraan
Derek
- 30 menit per
siklus
Pengamatan
- Kelengkapan dan
Kejelasan Perintah
dan
Larangan serta
Petunjuk
- Fungsi dan Manfaat
- 100 %
- Jumlah 100 %
131
Lampiran 25. Standar pelayanan jalan tol berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 392/ PRT/ M/ 2005 (lanjutan)
No
Substansi pelayanan
(01)
(02)
Indokator
(03)
Guide Post/Reflektor
Patok Kilometer
Setiap 1 km
- Penerangan Jalan
Umum (PJU)
Wilayah
Perkotaan
- Pagar Rumija
- 100 %
- Lampu Menyala
100%
- Keberadaan 100
%
- Dievakuasi gratis
ke rumah sakit
rujukan
- Melakukan
penderekan gratis
sampai ke pool
derek (masih di
dalam jalan tol)
- Keberadaan
Polisi
Patroli Jalan Raya
(PJR) yang siap
panggil 24 jam
- Penanganan
Kecelakaan
- Korban Kecelakaan
- Kendaraan
Kecelakaan
06
Unit
pertolongan /
penyelamatan
dan bantuan
pelayanan
Tolok ukur
(05)
dan Reflektifitas
80 %
- Jumlah 100 %
dan
Reflektifitas 80 %
- Pengamanan dan
Penegakan
Hukum
- Ambulans
- Kendaraan Derek
- 1 Unit per 25 km
atau
minimum 1 unit
(dilengkapi standar
P3K dan
Paramedis)
- 1 Unit per 5 km
atau
minimum 1 unit
- 1 Unit per 10 km
atau
minimum 1 unit
- Kendaraan Rescue
- Sistem Informasi
- Informasi dan
Komunikasi Kondisi
Lalu Lintas
- 1 Unit per 15 km
atau
minimum 1 unit
- 1 Unit per 20 km
atau
minimum 1 unit
- 1 Unit per 15 km
atau
minimum 2 unit
- 1 Unit per ruas
Jalan
Tol
(dilengkapi dengan
peralatan
penyelamatan)
- Setiap Gerbang
Masuk
132
URAIAN
SPESIFIKASI
VOLUME
I.
1
Mobilisasi&Demobilisasi
Kantordangudanglapang
Nursery/tempatpenampungan
tanamansementara
Keamanandankeselamatan
Keamanan/satpam
P3K/peralatan
Pengaturanlalulintas
FotoProyek
Alatbantukerja(listrikkerja)
Pembersihanlahanpenanaman
Pematokantitiktanam
pohon
Semak/perdudiareadamija
jalan
Stegerbambu
7
8
10
II.
1
Pemberiantanahsubur
pohon
Semak/perdudiareadamija
jalan
Pemberianpupukkandang
pohon
Semak/perdudiareadamija
jalan
Pembentukan&pengolahan
tanah
pohon
Semak/perdudiareadamija
jalan
Pembuatanlubangtanam
Pohon/Palem
PalemAnggur(Lataniasp)
Bintaro(Cerberaodollam)
Thevetia(Thevetiaperuviana)
KiHujan(Samaneasaman)
Kamboja(Plumeriarubra)
HARGA
SATUAN(Rp)
JUMLAH(Rp)
TOTALPRICE
(Rp)
LS
LS
LS
1
1
4,694
150,287
LS
LS
LS
LS
LS
LS
Titik
Titik
3,094
Titik
39,828,680
36,068,880
2,475,200
750,000
750,000
1,000,000
1,000,000
500,000
500,000
600,000
600,000
750,000
750,000
550,000
550,000
600,000
4,500,000
600,000
4,500,000
350
1,642,900
240
800
396
1,790
m3
m3
755
188
m3
m3
4,694
4,388
titik
m2
4,694
Titik
32,500
12,884,352
32,500
58,175,000
15,000
11,325,000
15,000
2,817,881
400
1,877,600
350
1,535,800
500
2,347,000
112
790
ph
ph
538
ph
150
ph
40
ph
550,000
89,265,660
20,590,648
4,517,500
14,897,119
579,600
32,214,000
724,500
90,962,633
1,304,100
72,219,267
10,760,000
22,500,000
3,000,000
736,640
37,525,000
75,000
507,150
150,000
120,800
61,600,000
20,000
615,840
47,500
507,150
SUBTOTALII
2.5moht
3.0moht
75mmdia
1.2moht
(branching)
3.0moht
150mmdia
3.0moht
(branching)
PEKERJAAN
KURANG
39,828,680
SUBTOTALI
PEKERJAAN
TAMBAH
III.
1.
A.
1
UNIT
PEKERJAANTAMBAHKURANG
133
KambojaBali(Plumeriafragrans)
PalemJepang(Ptycosperma
macharthurii)
BungaMerak(Caesalpinia
pulcerrima)
PucukMerah(Eugeniaoleana)
B.
1
Lantana(Lantanaspp)
RumputPaetan(Axonopus
compresus)
NanasMerah
C.
1.
2.
PotTypeB
D.
E.
1.
2.
A.
1
ph
0.8moht
265
ph
1.0moht
255
ph
2,000,000
7,875,000
3,312,500
166,422,500
23,625,000
2,025,000
2,860,200
16,000,000
150,000
1,600,000
35,000
12,500
70,000
17,850,000
24,000
plb
plb
1,800
plb
4,086
plb
plb
16,000
plb
50
m2
139
plb
600X600X
600MM
1000X1000
X1000MM
1,750
42,000,000
2,250
1,125
700
1,000
1,000
3,000
11,511
PemangkasanEksistingPohondi
Damija
Pohon
Pohon/Palem
PalemSadeng(Livistona
rotundifolia)
PalemSadeng(Livistona
rotundifolia)
PalemSadeng(Livistona
rotundifolia)
BungaKupukupu(Bauhinia
purpurea)
26,825,200
25,225,000
nos
150,000
15,600,000
52
nos
525,000
27,300,000
1,600,000
1,600,000
64,635,200
104
23,625,000
1,600,200
9,000,000
15,750,000
24,750,000
SUBTOTALC
Kamboja(Plumeriarubra)
200,000
SUBTOTALB
PemindahanTanamanExisting
dariMediankeDamija
Cassiasp.
225
SuplaidanInstalasiPot+
Tanaman
PotTypeA
ph
300mm
oht
300mm
oht
300mm
oht
200mm
oht
300mm
oht
300mm
oht
close
turfing
3040cm
daun
10
SUBTOTALA
Shrubs&GroundCovers
BungaMentega(Nerium
oleander)
BungaMentegaVar.(Nerium
oleandervar.)
PandanKuning(Pandanus
pygmeus)
LiliAirMancur(Hymenocallis
speciosa)
PisangHias(Helliconiasp.)
3.0moht
(branching)
2.0moht
12600
unit
1200
15,120,000
nos
42,900,000
SUBTOTALD
60
1,000
60,000
15,120,000
60,000
SUBTOTALIII.1
45
ph
312,500
3.0moht
24
ph
34moht
50
ph
3.0moht
(brunching)
75mmdia
2.5moht
(branching)
250
ph
89
ph
14,062,500
9,000,000
22,500,000
25,000,000
6,675,000
75,000
25,225,000
100,000
51,575,200
450,000
289,137,700
375,000
SUBTOTALE
2.5moht
134
KiHujan(Samaneasaman)
7.
PucukMerah(Eugeniaoleana)
B.
BungaKertas(Bougainvillea
glabra)
RumputPaetan(Axonopus
compresus)
BayamMerah(Erpha)
UbiSingapura(Ipomeasp)
10
NanasMerah(PandanusspRed)
11
RumputGajahMini
12
SambangDarah
C.
1.
2.
PotTypeB
D.
1
ph
233
ph
150,000
21,904,000
10,000,000
16,732,800
21,936,250
270,000
27,500,000
27,500,000
19,116,000
19,116,000
575,540
575,540
4,107,000
4,107,000
2,000,000
2,000,000
2,700,000
70,000
16,310,000
300mm
oht
300mm
oht
200mm
oht
300mm
oht
500mm
oht
close
turfing
300350
mmoht
50100mm
oht
300400
mmoht
300350
mmoht
2530cm
oht
21,904
plb
1,600
plb
23,904
plb
2,507
plb
45
plb
m2
11,000
plb
6,000
plb
50
plb
650
m2
200
plb
1,000
700
8,750
6,000
3,000
2,500
3,186
11,511
6,318
10,000
6,250
151,033,590
53,301,457
4,107,000
nos
150,000
6,600,000
22
nos
525,000
11,550,000
3x2x15m
4,107,000
44
2,917
SUBTOTALB
96,247,500
SUBTOTALD
600X600
X600MM
1000X
1000X
1000MM
RevitalisasiNurseryCipinang
PembersihanLahan
Instalansiparanet+tiang
penyangga
Maintenancepathpaving
Titikair
Prunningexistingpohon
Pembuatanlubangtanam
kompos
SuplaidanInstalasiPot+
Tanaman
PotTypeA
18
SUBTOTALA
Shrubs&GroundCovers
PisangHias(Helliconia
psittacorum)
Nusaenda(Musaenda
philipinensis)
LiliAirMancur(Hymenocallis
speciosa)
Euphorbia(Euphorbiamillii)
3.0moht
(branching),
150mmdia
1.0moht
1,500
500
m2
m2
80
30
m2
titik
phn
unit
1,250
1,875,000
12,500
6,250,000
80,000
6,400,000
525,000
2,625,000
110,000
3,300,000
925,000
2,775,000
18,150,000
4,400,000
SUBTOTALE
23,225,000
SUBTOTALIII.2
288,656,090
4,400,000
53,301,457
8,507,000
135
IV.
1
Penyiraman
Pendangiran
Pemangkasan
Pemupukan
Penyemprotaninsektisida
2xsehari,
daily
1X2
minggu
1XSebulan
1XSebulan
1XSebulan
Penyiraman
Pendangiran
Pemangkasan
Pemupukan
Penyemprotaninsektisida
SUBTOTALIII
180
kali
12
kali
kali
kali
kali
450,000
Daily
1X2
minggu
1XSebulan
1XSebulan
1XSebulan
90
12
kali
kali
1,500,000
3,375,000
kali
kali
kali
450,000
40,500,000
100,000
1,200,000
1,000,000
3,000,000
1,000,000
3,000,000
2,000,000
1,200,000
1,125,000
81,000,000
33,732,000
1,200,000
500,000
400,000
104,876,657
100,000
577,793,790
SUBTOTALIV
V.
1
6,000,000
SUBTOTALV
88,275,000
53,700,000
JUMLAH(I+II+III+IV+V)
899,997,083
106,687,907
106,687,907
PPN10%
89,999,708
JUMLAH
989,996,791
DIBULATKAN
989,996,000
136
Daerah Milik
Jalan
Daerah
Pengawasan
Jalan
Jalan
Jalan Khusus
Jalan Primer
Jalan Sekunder
Jalan Tol
jalan
umum
yang
kepada
para
pemakainya
dikenakan
Pembinaan jalan
Tol
Gambar Kerja
(Shop Drawings)
Gambar Rencana
Gambar
Terlaksana
137
(As Built
Drawings)
Harga Satuan
Harga Perkiraan
Sendiri (HPS)
Instruksi
Kepala Pelaksana
/ General
Superintedent
jawab
terhadap
hasil
pekerjaan
yang
dilaksanakannya
Kotraktor
Lapangan
Overall (Ovall)
Overall High
138
Trunk (OHT)
Pekerjaan
Sementara
Peralatan
Konstruksi
mesin-mesin,
peralatan
atau
barang-barang
yang
Perintah
Produk
dimaksudkan
sebagai
peralatan
konstruksi,
adalah
wakil
dari
pemberi
tugas
yang
berkewajiban
jawab
terhadap
hasil
pekerjaan
yang
dilaksanakannya
Spesifikasi
Stake Holder
Sub Kontraktor
Variation Order
(VO)
139
pemecahan
lingkup
pekerjaan
kedalam
struktur
hirarki