Laporan Praktikum Mikroba
Laporan Praktikum Mikroba
NAMA
: RIFAATUL MAHMUDAH M.
NIM
: H 311 08 272
KELOMPOK
: II (DUA)
: NURLAIDA
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
LEMBAR PENGESAHAN
Praktikan
(NURLAIDA)
(seperti
-amilase,
-amilase,
glukoamilase,
-glukosidase,
Dalam percobaan ini berusaha untuk mengisolasi jenis enzim -1,3glukanase dari mikroba penghasil enzim ekstraseluler yaitu isolate dari Bacillus
Lichemisformis. Adapun produksi enzim dari mikroba ini dilakukan karena
memiliki keunggulan dari pada isolasi melalui produksi non enzim yaitu produksi
enzim dapat ditingkatkan dalam skala besar dalam ruang yang relatif terbatas,
waktu produksi singkat, tempat produksi di mana saja, mudah dikontrol, dan lainlain. Atas dasar inilah maka dilakukan percobaan ini.
1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1. Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan mempelajari teknik isolasi enzim dari mikroba.
1.2.2. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui teknik isolasi enzim
enzim
-1,3-Glukanase
dari
mikroba
Bacillus
menginokulasi pada agar cawan dengan jarum ose melalui metode penyebaran
kultur mikroba di atas agar pada kondisi optimum yaitu suhu 55 oC dan pH 7.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
-1,3-glukanase berukuran 32
kDa dan 66 kDa telah dimurnikan dan ditunjukkan pada SDS-PAGE. pH aptimum
bagi aktivitas enzim ini ialah pada pH 4,5 dan aktivitas maksimum diserap pada
45C. Manakala aktivitas enzim dihalangi 20 45 % oleh 20mM Zn 2+, Ca2+, C02+,
Mi+, Cu2+, Mn2+ dan Fe2+. Aktivitas hidrolisis
-1,3-glukanase tertinggi
2.
3.
tersebut,
metode
hitungan
cawan
1.
2.
Medium dan kondisi yang berbeda dapat menghasilkan silai yang berbeda
3.
Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan
membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar
4.
sesuai dengan jenis mikroba yang akan dihitung. Medium agar yang digunakan
juga disesuaikan dengan jenis mikroba yang akan ditumbuhkan. Selama inkubasi
sel-sel yang masih hidup akan tumbuh dan membentuk koloni (Fardiaz, 1989).
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kehidupan
dan
pertumbuhan
makanan yang akan menjadi sumber energi dan menyediakan unsur-unsur kimia
dasar untuk pertumbuhan sel. Unsure-unsur dasar tersebut adalah karbon,
nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, magnesium, zat besi dan sejumlah kecil
logam lainnya.
2.
Waktu
Waktu antara masing-masing pembelahan sel berbeda-beda tergantung dari
Suhu
dan
pertumbuhan
organisme.
Suhu
dapat
mempengaruhi
b.
4.
Nilai pH
Setiap organisme mempunyai kisaran nilai pH di mana pertumbuhan
Aktivitas air
Semua organisme membutuhkan air untuk kehidupannya. Air berperan
dalam reaksi metabolit dalam sel dan merupakan alat pengangkut zat-zat gizi atau
bahan limbah ke dalam dan ke luar sel. Semua kegiatan ini membutuhkan air
dalam bentuk cair dan apabila air tersebut mengalami kristalisasi dan membentuk
es atau terikat secara kimiawi dalam larutan gula atau garam, maka air tersebut
tidak dapat digunakan oleh mikroorganisme. Jumlah air yang terdapat dalam
bahan pangan atau larutan dikenal sebagai aktivitas air (water activity = a w). air
murni mempunyai nilai aw = 1,0. Jenis mikroorganisme yang berbeda
membutuhkan jumlah air yang berbeda pula untuk pertumbuhannya.
6.
Ketersediaan oksigen
b.
c.
d.
Organisme
mikroerofilik
(microaerophilic
organisms), yaitu mikroorganisme yang lebih dapat tumbuh pada kadar oksigen
yang lebih rendah daripada kadar oksigen dalam atmosfer.
7.
Faktor-faktor kimia
Telah diketahui banyak zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
Radiasi
Sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu dan radiasi ionisasi
seperti sinar X dan sinar gamma dapat mudah terserap oleh sel mikroorganisme.
Sinar-sinar tersebut dapat mengganggu metabolisme sel dan umumnya dapat cepat
mematikan.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, E., dan Wootton, M., 1987, Ilmu Pangan, di
terjemahkan oleh Nawangsari Sugiri, UI-Press, Jakarta.
Bresnick, S., 2004, Intisari Kimia Organik, diterjemahkan oleh Hadian Kotong,
Hipokrates, Jakarta.
Fardiaz, S., 1989, Analisis Mikrobiologi Pangan, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Dirjen Perguruan Tinggi Pusat Antar Universitas dan Gizi
IPB, Bogor.
Mustafa, M., Ramli, S., Ithnin, N., Tohfan, N. F., 2005, Purification and
Characterisation of -1,3-glucanase from Trichoderma Harzianum
BIO 10671, Jurnal Pertanian J. Trop. Agric. Sci., 28 (1), 23-31, (online)
(http://psasir.upm.edu.my/3653/1/Purification_and_Characterisation_of_,B
-l,3-giucanase_from.pdf), di akses tanggal 29 November 2010, pukul
07.12 WITA.
Nurwantoro dan Djarijah, A.S., 1997, Mikrobiologi Pangan Hewan-Nabati,
Kanisus, Yogyakarta.
Poedjiadi, A. dan Supriyanti F. M. T., 2006, Dasar-Dasar Biokimia edisi revisi,
UI-Press, Jakarta.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu bakto agar 1,5 %,
yeast ekstrak 0,05 %, NaCl 0,1 %, pepton, 0,01 %, CMC 0,1 %, ammonium sulfat
0,7 %, K2HPO4, MgSO4.7H2O 0,01 %, akuades, alkohol, korek api, aluminium
foil, spiritus, sabun dan tissue roll.
3.2. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini, yaitu cawan petri,
erlenmeyer, ose, spoit 10 mL, batang pengaduk, sendok tanduk, botol semprot,
gelas ukur 100 mL, gelas kimia, kaki tiga, kawat kasa, neraca analitik, stirrer bar,
magnetik stirrer, autoclave, oven, spektronik 20 D+, kuvet, sentrifus dingin,
parafilm dan kertas pH indikator.
3.3. Prosedur Percobaan
3.3.1. Medium Padat
Mula-mula ditimbang bakto agar 1,5 gram, yeast ekstrak 0,05 gram, NaCl
0,1 gram, pepton 0,01 gram, dan CMC 0,1 gram dengan menggunakan neraca
analitik dan dimasukkan dalam erlenmeyer. Setelah itu, campuran dilarutkan
dengan 100 mL akuades. Setelah tercampur, larutan distirrer sampai tercampur
sempurna lalu dipanaskan menggunakan spiritus sampai mendidih. Setelah
mendidih, larutan dimasukkan dalam autoclave setelah 30 menit, lalu dituang
kedalam cawan petri yang sebelumnya telah disterilkan dengan cara dicuci bersih,
dibungkus kertas dan dimasukkan kedalam oven. Larutan dituang di dalam enkas
lalu dibungkus parafilm dan didiamkan selama 1 hari. Kemudian dibuat 4 kuadran
pada cawan petri.
3.3.2. Peremajaan Mikroba
Setelah terbentuk medium padat, digoreskan bakteri Bacillus pada medium
tersebut. Mula-mula, ose dicelupkan dalam etanol lalu dibakar menggunakan
spiritus sampai membara. Dalam keadaan membara, ose ditempelkan pada
medium padat lalu digoreskan pada bakteri kemudian digoreskan kembali pada
medium padat dan jangan sampai mengenai bagian yang telah ditempelkan tadi.
Lakukan berulang-ulang sampai kuadran keempat. Setelah itu, dibungkus kembali
dengan parafilm dan dimasukkan kedalam inkubator pada suhu 50 0C.
3.3.3. Inokulum
Pembuatan inokulum dimulai dengan penimbangan yeast ekstrak 0,05 gram,
ammonium sulfat 0,7 gram, pepton 0,01 gram, NaCl 0,1 gram, K 2HPO4
0,01 gram, MgSO4.7H2O 0,01 gram, dan CMC 0,1 gram dengan menggunakan
neraca analitik dan dimasukkan dalam erlenmeyer. Setelah itu dilarutkan dalam
100 mL akuades kemudian distirrer sampai tercampur sempurna. Setelah
tercampur, larutan kemudian dimasukkan ke dalam autoclave. Setelah 30 menit,
larutan dimasukkan ke dalam enkas dan dicelupkan bakteri sebanyak 3 ose.
Bakteri yang telah terbentuk pada medium padat di ambil menggunakan ose yang
sebelumnya dicelupkan pada etanol dan dipanaskan dengan spiritus sampai
membara. Setelah bakteri digores dengan ose, kemudian dicelupkan pada larutan
inokulum. Setelah itu, di shaker selama 1 hari.
-1,3-Glukanase
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
pH
1
2
0
72
7
8
Optical Density
(660 nm)
0,042
0,756
4.2. Pembahasan
Enzim -1,3-glukanase secara luas ditemukan pada sebagian besar
bakteri, jamur, dan tanaman tingkat tinggi. Berdasarkan pada aktivitas hidrolitik
dari -1,3-glukanase dan hubungannya dengan infeksi pathogen, -1,3-glukanase
dinyatakan sebagai komponen penting dalam mekanisme pertahanan melawan
pathogen. Percobaan ini difokuskan pada isolasi enzim dari mikroba, dalam hal
ini digunakan isolate Bacillus lichemiformis sebagai penghasil enzim -1,3glukanase.
Medium yang digunakan pada percobaan ini adalah medium padat karena
bakteri yang akan diremajakan dan diamati berupa pertumbuhan koloni. Medium
padat dibuat dengan komposisi yang sesuai dengan semua kebituhan unsur hara
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbikan mikroba yang akan
diisolasi. Adapun komponen yang digunakan antara lain bakto agar sebagai
pemadat substrat dan komponen media lain, ammonium sulfat sebagai komponen
penyedian unsur nitrogen, yeast ekstrak sebagai sumber energi atau unsur karbon,
NaCl sebagai sumber mineral Na yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, K 2HPO4
dalam inkubator pada suhu 55 oC selama 3 hari, agar pengeraman mikroba dapat
dilakukan secara maksimal pada media tersebut dan juga karena karena isolate
Bacillus Lichemiformis merupakan mikroba termofilik yang optimum tumbuh
pada suhu tersebut.
Selanjutnya mikroba tersebut dipindahkan ke dalam medium produksi
untuk memperbesar ruang bagi mikroba untuk berkembang biak. Pada tahap
terakhir ialah pengukuran pH dan optical density dengan menggunakan
spektrofotometer 20 D+ untuk melihat pertumbuhan mikroba dan disentrifuge
untuk mengetahui sifat mikroba. Pengukuran absorbansi pada medium dengan
waktu fermentasi 0 jam ialah 0,042, sedangkan pada medium dengan waktu
fermentasi 72 jam ialah 0,756s. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu
fermentasi, medium semakin keruh, yang menandakan mikroba yang tumbuh
semakin banyak. Mikroba tersebut adalah jenis mikroba ekstraseluler, hal ini
ditandai dengan larutnya tersebut dalam air.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa enzim -1,3-glukanase dapat
diisolasi dari mikroba Bacillus lichemiformis strain HSA3-1a.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Percobaan
Agar pada percobaan selanjutnya waktu yang digunakan tidak terlalu
lama.
5.2.2 Untuk Laboratorium
Bahan-bahan dan alat yang akan digunakan dalam praktikum lebih
dilengkapi agar praktikan dapat memperoleh data yang akurat.