Anda di halaman 1dari 2

EPILEPSI (GEJALA, MEKANISME,TERAPI)

September 15, 2011 | Author dr Cantik

Definisi
Epilepsi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kejang yang berulang akibat lepasnya muatan
listrik neuron kortikal secara berlebihan. Orang awam biasa menyebutnya penyakit ayan.
Epilepsy terbagi atas dua kelompok besar:
1.

Epilepsi primer adalah epilepsi yang disebabkan bukan karena gangguan otak tapi hanya
karena ketidak seimbangan zat kimiawi jaringan otak. Biasanya juga epilepsy primer disebut
sebagai penyakit yang tidak diketahui penyebabnya.

2.

Epilepsi sekunder adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan jaringan otak, biasanya
penyebabnya diketahui. Biasanya juga terdapat beberapa riwayat kelahiran yang abnormal
entah itu terjadi asfiksia dan lainnya. Ataupun terdapat riwayat trauma.

Terdapat beberapa penyebab spesifik epilepsi:


a)
kelainan yang terjadi selama perkembangan janin/kehamilan ibu, seperti ibu menelan obatobat tertentu yang dapat merusak otak janin, menglami infeksi, minum alcohol, atau mengalami
cidera.
b)
kelainan yang terjadi pada saat kelahiran, seperti kurang oksigen yang mengalir ke otak
(hipoksia), kerusakan karena tindakan.
c)

cidera kepala yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak

d)

tumor otak merupakan penyebab epilepsy yang tidak umum terutama pada anak-anak.

e)

penyumbatan pembuluh darah otak atau kelainan pembuluh darah otak

f)

radang atau infeksi pada otak dan selaput otak

g)
penyakit keturunan seperti fenilketonuria (FKU), sclerosis tuberose dan neurofibromatosis
dapat menyebabkan kejang-kejang yang berulang.
h)
kecerendungan timbulnya epilepsy yang diturunkan. Hal ini disebabkan karena ambang
rangsang serangan yang lebih rendah dari normal diturunkan pada anak.

PATOFISIOLOGI
Dasar serangan epilepsi ialah gangguan fungsi neuron-neuron otak dan transmisi pada sinaps.
Tiap sel hidup, termasuk neuron-neuron otak mempunyai kegiatan listrik yang disebabkan oleh
adanya potensial membran sel. Potensial membran neuron bergantung pada permeabilitas selektif
membran neuron, yakni membran sel mudah dilalui oleh ion K dari ruang ekstraseluler ke
intraseluler dan kurang sekali oleh ion Ca, Na dan Cl, sehingga di dalam sel terdapat kosentrasi
tinggi ion K dan kosentrasi rendah ion Ca, Na, dan Cl, sedangkan keadaan sebaliknya terdapat
diruang ekstraseluler. Perbedaan konsentrasi ion-ion inilah yang menimbulkan potensial membran.
Oleh berbagai faktor, diantaranya keadaan patologik, dapat merubah atau mengganggu fungsi
membaran neuron sehingga membran mudah dilampaui oleh ion Ca dan Na dari ruangan ekstra
ke intra seluler. Influks Ca akan mencetuskan letupan depolarisasi membran dan lepas muatan
listrik berlebihan, tidak teratur dan terkendali. Lepas muatan listrik demikian oleh sejumlah besar
neuron secara sinkron merupakan dasar suatu serangan epilepsi. Suatu sifat khas serangan
epilepsi ialah bahwa beberapa saat serangan berhenti akibat pengaruh proses inhibisi. Di duga
inhibisi ini adalah pengaruh neuron-neuron sekitar sarang epileptik. Selain itu juga sistem-sistem
inhibisi pra dan pasca sinaptik yang menjamin agar neuron-neuron tidak terus-menerus berlepas
muatan memegang peranan. Keadaan lain yang dapat menyebabkan suatu serangan epilepsi
terhenti ialah kelelahan neuron-neuron akibat habisnya zat-zat yang penting untuk fungsi otak.
Ada dua jenis neurotransmiter, yakni neurotransmiter eksitasi yang memudahkan depolarisasi atau
lepas muatan listrik dan neurotransmiter inhibisi yang menimbulkan hiperpolarisasi sehingga sel
neuron lebih stabil dan tidak mudah melepaskan listrik. Diantara neurotransmitter-neurotransmiter
eksitasi dapat disebut glutamat, aspartat dan asetilkolin sedangkan neurotransmiter inhibisi yang
terkenal ialah gamma amino butyric acid (GABA) dan glisin. Jika hasil pengaruh kedua jenis lepas
muatan listrik dan terjadi transmisi impuls atau rangsang. Hal ini misalnya terjadi dalam keadaan
fisiologik apabila potensial aksi tiba di neuron. Dalam keadaan istirahat, membran neuron

mempunyai potensial listrik tertentu dan berada dalam keadaan polarisasi. Aksi potensial akan
mencetuskan depolarisasi membran neuron dan seluruh sel akan melepas muatan listrik.
GEJALA
Kejang Parsial Simplek
Adalah kejang yang disebabkan gangguan otak di salah satu sisi otak yang hanya terbatas
dibagian itu saja. Kejang yang terjadi tergantung bagian mana dari otak yang terkena. Jika bagian
tangan, maka hanya tangan yang akan mengalami sensasi gerakan abnormal.
Kejang Parsial Kompleks
hilangnya kontak penderita dengan lingkungan sekitarnya selama 1-2 menit. Penderita menjadi
goyah, menggerakkan lengan dan tungkainya dengan cara yang aneh dan tanpa tujuan,
mengeluarkan suara-suara yang tak berarti, tidak mampu memahami apa yang orang lain katakan
dan
menolak
bantuan.
Kebingungan berlangsung selama beberapa menit, dan diikuti dengan penyembuhan total.
Kejang Konvulsif
Awalnya gangguan muatan listrik mengenai satu bagian otak kemudian menyebar ke seluruh
bagian otak yang lain.
Kejang Petit mal
Pasien hanya menatap, kelopak matanya bergetar, otot wajahnya berkedut-kedut selama 10-30
detik. Penderita tidak berespon terhadap lingkungannya. Biasanya kejang jenis ini dialami pada
masa kanak-kanak sebelum usia 5 tahun.
Status Epileptikus
Pasien mengalami kejang terus-menerus tanpa diselingi oleh pemulihan kesadaran atau fase
kelelahan oleh pasien. Pasien mengalami kejang terus menerus, kontraksi otot yang kuat
termasuk otot pernapasan sehingga biasanya menimbulkan gangguan pernapasan.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kejang

Obat

Jenis epilepsi

Efek samping yg mungkin terjadi

Karbamazepi Generalisata, parsial


n

Jumlah sel darah putih & sel darah merah


berkurang

Etoksimid

Petit mal

Jumlah sel darah putih & sel darah merah


berkurang

Gabapentin

Parsial

Tenang

Lamotrigin

Generalisata, parsial

Ruam kulit

Fenobarbital Generalisata, parsial

Tenang

Fenitoin

Generalisata, parsial

Pembengkakan gusi

Primidon

Generalisata, parsial

Tenang

Valproat

Kejang infantil, petit


mal

Penambahan berat badan, rambut rontok

http://www.artikelkedokteran.com/728/epilepsi-gejala-mekanismeterapi.html

Anda mungkin juga menyukai