Laporan Pendahuluan Aub
Laporan Pendahuluan Aub
Usia terjadinya :
Masa reproduksi
Perimenopouse
(16-35 th)
(45-65 th)
Perdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi.
Jumlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan
berulang. Pada siklus ovulasi biasanya perdarahan bersifat spontan, teratur dan
lebih bisa diramalkan serta seringkali disertai rasa tidak nyaman sedangkan
pada anovulasi merupakan kebalikannya (Rudolph,Abraham, 2006). Selain itu
gejala yang yang dapat timbul diantaranya seperti mood ayunan, kekeringan
atau kelembutan Vagina serta juga dapat menimbulkan rasa lelah yang berlebih
(Stork,Susan, 2006).
1. Pada siklus ovulasi
Karakteristik PUD bervariasi, mulai dari perdarahan banyak tapi
jarang, hingga spotting atau perdarahan yang terus menerus. Perdarahan ini
merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan siklus
pendek (polimenorea) atau panjang (oligomenorea). Untuk menegakan
diagnosis perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid. Jika karena
perdarahan yang lama dan tidak teratur sehingga siklus haid tidal lagi
dikenali maka kadang-kadang bentuk kurve suhu badan basal dapat
menolong (Wiknjoksastro, 2007). Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan
berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa ada sebab organik, yaitu :
a. Korpus luteum persistens : dalam hal ini dijumpai perdarahan kadangkadang
bersamaan
dengan
ovarium
membesar.
Dapat
juga
Oligomenorea
Polimenorea
Menoragia
( 21 35
perdarahan
antara haid
Bercak
intermenstrual
Perdarahan
pasca
menopause
Perd.uterus
bulan.
Perdarahan uterus yang ditandai dengan hilangnya darah yang
abnormal akut
Perdarahan
uterus disfungsi
tidak
berkaitan
dengan
kehamilan,
pengobatan,
penyebab
maka
penyelidikan
lebih
jauh
mungkin
diperlukan.
Menorrhagia (Hipermenorrhoe)
Penyemburan
Spotting
Spotting
(antar
menstruasi,
postmenstruasi,
post
(diluar menopause)
menstruasi)
Warna
Gejala Penyerta
Merah segar
Noda cokelat
Riwayat
dahulu
Kontrasepsi oral
AKDR
Siklik
Non siklik
Setelah amenorrhoe
Perdarahan antar menstruasi (misalnya setelah
koitus atau pembilasan)
b. Biopsi vulva, vagina atau serviks, lesi harus dibiopsi kecuali jika lesi
khas untuk penyakit trofoblastik metastatik dan dapat berdarah hebat
bila dibiopsi.
c. Cairan serviks untuk perwarnaan gram terutama jika dicurigai
adanya infeksi.
d. Tes kehamilan terhadap hCG. Tes positif kuat mengesankan adanya
jaringan trofoblastik baik intra maupun ekstrauterin.
e. Determinasi serangkaian hematokrit.
f. Tes koagulasi dapat dilakukan bila dicurigai adanya kelainan
koagulasi.
g. Tes fungsi tiroid dapat diindikasikan sewaktu evaluasi lanjutan.
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut (Wiknjoksastro, 2007) & (Estephan A. 2005), prinsip secara
umum yaitu :
1. Menghentikan perdarahan Langkah-langkah upaya menghentikan
perdarahan adalah sebagai berikut:
a. Kuret (curettage) Hanya untuk wanita yang sudah menikah.
b. Obat (medikamentosa)
1) Golongan estrogen
Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya:
estradiol valerat (nama
DOSIS
Etinil estradiol 20 35 mcg +
berhenti
dengan
dan
MAKSUD
Mengatur siklus haid
Kontrasepsi
Mencegah
hiperplasia
endometrium
Penatalaksanaan
yang
penurunan
banyak
perdarahan
namum
tidak
pemberian
pil
hari @ bulan
(asam
mefenamat)
dan
AKDR-levonorgesterel
(Mirena).
antifibrinolitik
secara
bermakna
mengurangi
jumlah
resisten
Mioma uteri.
Hiperplasia atipikal, karsinoma endometrium.
II.
2.
3.
tidak berhenti-henti.
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang Keluhan yang dirasakan klien adalah
nyeri pada daerah abdomen bawah, ada pembengkakan pada daerah
b.
4.
ginekologi
Riwayat kehamilan
5.
persalinan/tidak
Riwayat menstruasi kadang-kadang terjadi digumenorhea dan bahkan
6.
dan
persalinan
Dengan
kehamilan
dan
7.
abdomen.
b. Ekstremitas Nyeri panggul saat beraktivitas, Tidak ada kelemahan.
c. Eliminasi, urinasi Adanya konstipasi, Susah BAK
Data Sosial Ekonomi kaji golongan masyarakat dan tingkat umur, baik
8.
9.
perdarahan abnormal
pervaginam hal ini akan mempengaruhi mental klien yang ingin hamil
Pola kebiasaan Sehari-hari Biasanya klien mengalami gangguan dalam
aktivitas, dan tidur karena merasa nyeri
ETIOLOGI
DIAGNOSA
DO : Klien tampak
Factor resiko
gelisah,
perilaku
berhati-hati,
tegang, TTV.
DS : -
Perdarahan abnormal
DO
adanya
perdarahan
pervaginam
DS : -
Resiko
tinggi
kekurangan
Perdarahan abnormal
DO : klien tampak
cemas, TTV
DS : -
elektrolit
Factor resiko
Ansietas
Perdarahan abnormal
Kurangnya
b/d
pengobatan.
&
kebutuhan
DO :
Pasien
lemah
Konjungtiva
Produksi Hb turun
Oksihemoglobin turun
Suplai O2 turun
Intoleransi aktivitas
tampak
pucat
Eritrosit
Hemoglobin
DS :
Klien
Intoleransi Aktivitas
mengatakan
ketika
beraktivitas
cepat
merasa
TUJUAN & KH
Tujuan : Nyeri berkurang
INTERVENSI
Kaji riwayat nyeri, mis : lokasi nyeri,
keperawatan selama 1 x
24 jam.
dilakukan.
Bantu
pasien
Kriteria Hasil :
mengatur
posisi
menyatakan
3-5)
Klien tampak tenang,
sisi)
Kaji tanda vital : tachicardi,hipertensi,
pernafasan cepat.
Ajarkan
pasien
Klien
36-37 0C, N
: 80-
penggunaan
100 x/m, RR
24x/m, TD
:
100-130
Diastole
: 16-
dengan
mmHg,
terapeutik.
Evaluasi/ kontrol pengurangan nyeri
Ciptakan suasana lingkungan tenang
dan nyaman.
Kolaborasi untuk pemberian analgetik
sesuai indikasi.
Laksanakan
pengobatan
pembedahan
Motivasi klien untuk mobilisasi dini
70-80
setelah
:
Setelah
tindakan
keperawatan selama 2 x
24
jam
tidak
terjadi
Tidak
ditemukan
bila
sudah
nadi perifer.
Observasi pendarahan
Anjurkan klien untuk minum + 1500-
2000 ,l/hari
Kolaborasi untuk pemberian cairan
tanda-tanda kekuranga
sesuai
laboratorium.
mukosa
ureum, kreatinin.
demam.
Pendarahan
kering,
berhenti,
pembedahan
sesuai
diperbolehkan.
Kaji tanda-tanda kekurangan cairan.
Pantau masukan dan haluaran/ monitor
Kriteria Hasil :
tertawa,
tinggi Tujuan
relaksasi,
: Sistole
mmHg
Resiko
teknik
BB/jam.
TTV normal : Suhu :
indikasi,
Hb,
pemeriksaan
leko,
trombo,
36-37 0C, N
x/m, RR
: 80-100
: 16-24x/m,
TD : Sistole
: 100-
70-80 mmHg
Tujuan : Kecemasan
berhubungan
X 24 jam
Kriteria Hasil :
Mau
berpartisipasi
diagnosa
Diskusikan tanda dan gejala depresi.
Diskusikan kemungkinan untuk bedah
Intoleransi
aktivitas
melakukan
mandiri
tanpa
keluhan
dengan
aktivitas
Eritrosit
hemoglobin
melakukan
dan
dalam
klien,
penyandang
misalnya
kanker
mammae
Observasi faktor yang menimbulkan
aktivitas
berhubungan
bagi
keletihan.
Pantau kondisi umum dan ukur TTV
perawatan diri.
Latih pasien melakukan ROM aktif.
Anjurkan aktivitas alternatif sambil
istirahat
Anjurkan untuk beristirahat setelah
dialisis
dalam
batas
normal
10e6/ul
Hemoglobin : 13,0
16,0 gr/dl
Konjungtiva
merah
muda
D. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan
keperawatan
merupakan
proses
keperawatan
yang
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall. 2010. Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek
Klinik. Jakarta : EGC
Ida Bagus Gde Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif,dkk. 2001.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta: FKUI
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
ABNORMAL UTERINE BLEEDING (AUB)
OLEH :
PUTU AYU SINTYA SANDRINA
P07120012043
III.2 REGULER
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2014
Mengetahui,
Pembimbing Praktik
Mahasiswa
NIP.196812121989022003
NIM. P07120012043
Mengetahui,
Pembimbing Akademik