Disusun Oleh:
DIMAS YURIZANDI
NIM : K5412026
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
PENDAHULUAN............................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Barat....................................................5
1.
Flora...................................................................................................................5
2.
Fauna..................................................................................................................6
Cagar Alam........................................................................................................7
2.
3.
Taman Nasional................................................................................................16
PENUTUP......................................................................................................................25
A. Kesimpulan..........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keanekaragaman hayati ini membiarkan
keuntungan yang besar bagi masyarakat. Dalam makalah ini yang di bahas yaitu
mengenai tentang tumbuhan saja (flora). Keanekaragaman Flora di Indonesia sangatlah
banyak, Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung persebaran tersebut.
Diantaranya adalah tinggi rendah dari permukaan laut, jenis tanah, jenis hutan, iklim,
pengaruh manusia, keadaan air dan lain-lain.
Persebaran flora dan fauna di Indonesia berhubungan dengan sejarah
terbentuknya daratan di Indonesia yang berawal dari zaman es. Pada masa itu, wilayah
Indonesia bagian Barat atau Dataran Sunda masih menyatu dengan Benua Asia.
Indonesia bagian Timur atau Dataran Sahul menyatu dengan Benua Australia. Dataran
Sunda dan Dataran Sahul dulunya berupa daratan yang belum dipisahkan oleh laut
maupun selat. Keadaan tersebut menyebabkan keanekaragaman flora fauna di
Indonesia bagian Barat seperti Jawa-Bali, Kalimantan, dan Sumatera yang pada
umumnya menunjukkan kemiripan dengan flora fauna di Benua Asia. Begitu pula
dengan flora dan fauna di Indonesia bagian Timur seperti Maluku, Papua dan pulaupulau disekitarnya yang sebagian besar mempunyai kemiripan dengan flora fauna di
benua Australia.
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu
untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya
dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan
sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan
sebagai flora dan fauna langka. Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas
mengenai upaya konservasi terhadap Flora dan Fauna di Wilayah Indonesia Bagian
Barat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Upaya konservasi terhadap Flora dan Fauna di Wilayah Indonesia Bagian
Barat?
2. Dimana saja daerah konservasi terhadap Flora dan Fauna di Wilayah Indonesia Bagia
Barat?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui upaya konservasi yang dilakukan terhadap Flora dan Fauna di
Wilayah Indonesia Bagian Barat.
2. Untuk mengetahui persebaran atau lokasi mana saja yang dijadikan daerah konservasi
terhadap Flora dan Fauna di Wilayah Indonesia Bagian Barat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Barat
Indonesia
merupakan
salah
satu
negara
kepulauan
terbesar
dengan
keanekaragaman flora dan faunanya. Dengan berbagai macam jenis flora dan fauna
yang terdapat di Indonesia tersebut, membuat negara Indonesia diakui dunia sebagai
negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Wilayah persebaran flora dan
fauna di Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah yaitu: (1.) Wilayah Indonesia bagian
Barat yang meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali; (2.) Wilayah
Indonesia bagian Tengah yang meliputi Puau Sulawesi, dan Nusa Tenggara; dan (3.)
Wilayah Indonesia bagian Timur yang meliputi Maluku dan Papua.
2. Fauna
Wilayah Fauna Indonesia Barat atau Wilayah Fauna Tanah Sunda sering disebut
juga sebagai Wilayah Fauna Asiatis. Hal tersebut dikarenakan Fauna yang terdapat di
Indonesia memiliki kemiripan dengan faunayang terdapat di benu Asia. Wilayah fauna
Indonesia bercorak Asiatis yang terdapat di Indonesia bagian barat meliputi Pulau
Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah
fauna Indonesia bagian barat (Tipe Asiatis) dengan wilayah fauna Indonesia bagian
tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh Garis Wallace.
keseimbangan
yang
sehat
antara
manusia
dengan
lingkungannya.
4. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa
(biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang
Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan
Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah,
tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing
Puar, Peusing.
5. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
Mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
Perbaikan kondisi lingkungan hutan.
memuat tujuan
pengelolaan, dan garis besa kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan
dan pemanfaatan kawasan. Upaya pengawetan kawasan cagar alam dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan : Perlindungan dan pengamanan kawasan, Inventarisasi potensi
kawasan , Penelitian dan pengembangan yang menunjang pengawetan. Beberapa
kegiatan yang dilarang karena dapat mengakibatkan perubahan fungsi kawasan cagar
alam adalah :
a. Melakukan perburuan terhadap satwa yang berada di dalam kawasan
b. Memasukan jenis-jenis tumbuhan dan satwa bukan asli ke dalam kawasan
c. Memotong, merusak, mengambil, menebang, dan memusnahkan tumbuhan dan
satwa dalam dan dari kawasan
d. Menggali atau membuat lubang pada tanah yang mengganggu kehidupan
tumbuhan dan satwa dalam kawasan
2. Suaka Marga Satwa
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati Dan Ekosistemnya, yang dimaksud dengan Suaka Marga Satwa adalah kawasan suaka
alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk
kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
No
Nama
Margasatwa
S U M AT E R A
1
Balai Raja
Suaka
Tempat
Fauna
Bengkalis, Riau
Gajah
Harimau Sumatera
Beruang Madu
Tapir
Siamang
Kera Ekor Panjang
Biawak
Uiar Sanca
Dan
Barumun
Aneka
Burung
Seperti Rangkong
Tapanuli Tengah, Sumatera Gajah,
Utara
Harimau,
Beruang,
Bukit Batu
Bengkalis, Riau
Siamang
Harimau
Sumatera
Orangutan,
Tapir,
4
Tasik Belat
Bengkalis, Riau
Badak Jawa
Harimau Sumatera
Keluang
Srigunting Hitam
Bentayan
Banyuasin,
Sumatera Gajah,
Selatan
Tapir,
Beruang Madu,
Rusa,
Kijang,
Babi Hutan,
Kera
Ekor
Panjang,
Bajing Tanah,
6
Bengkalis, Riau
Elang Hitam.
Ikan Arwana
Monyet Ekor Panjang,
Beruang Madu,
Tasik BesarMetas
Dan Burung
Harimau Sumatera
Ikan Arwana,
Buaya Muara
Dangku
Ekor
Panjang,
Buaya
Burung
9
Bengkalis, Riau
Rangkong
10
Bengkalis, Riau.
Gajah
Gajah Sumatra Harimau
Sumatra Beruang Madu
11
Gumai Pasemah
Buaya Muara
Tupai
Sciuridae (Sejenis Tupai
Kecil)
Tikus Besar
Tikus
12
Isau-Isau Pasemah
Besar
Panjang
Kambing Hutan,
Ekor
Rusa,
Tapir,
Siamang,
Beruk Semundi,
13
Deli
Ular
Serdang, Babi Hutan
Sumatera Utara.
Rusa
Siamang
Kambing Hutan
Enggang
14
Kerumutan
Pergam
Kampar, Indragiri Hulu, Betet
Riau.
Endemik,
Cerek Jawa
15
16
Bubut Jawa
Harimau
Bengkalis, Riau.
Pagai Selatan
Gajah
Pesisir Selatan (Kepulauan Biawak Air
Mentawai),
Barat.
Ular
Sendok
Komering
Ular Bakau
Ulu, Gajah,
Gunung Raya
Ogan
Bukit Rimbang-Baling
Tasik Serkap-Sarang Burung
Sumatera Selatan
Badak Sumatra
Kampar, Riau.
Jenis Kucing Besar
Indragiri Hilir, Pelalawan, Bangau
Riau
Tongtong
Elang
Harimau
Tapir
20
Rawa Singkil
Gajah
Buaya
Siranggas
Orang Utan
Tapanuli Tengah, Sumatera Harimau
Utara
Sumatera,
Rusa,
Kiah-Kiah,
Kancil,
Beruang
22
Padang Sugihan
Trenggiling
Musi Banyuasin, Sumatera Gajah, Siamang, Rusa,
Selatan
Bajing
Tanah,
Buaya
Muara,
Ikan
Dolok Surungan
Rawa,
Lele,
Gabus, Toman
Tapanuli Utara, Sumatera Rusa,
Utara
Babi Hutan,
Harimau
Sumatera,
Landak,
Elang,
Siamang
J AWA
24
Muara Angke
Ikan Asin
Ikan Pindang
25
Bawean
Ikan Asap
Pengembang
26
Cikepuh
Rusa
Penyu Hijau
Banteng
Rusa
Kancil
Biakan
Babi Hutan
Owa
Kera
Lutung
Burung Kangkareng
Burung Rangkong
Burung Udang
Burung Kuntul Karang
Burung Bangau Putih
Susu
Burung Merak
Burung Elang
Biawak
27
Paliyan
Gunung
Kidul,
Yogyakarta
28
29
30
31
32
Buaya-Buaya
Berbagai Jenis Burung
Harimau Lodaya
Sendangkerta
Macan Tutul
Mamalia Besar, Primata,
Gunung Tunggangan
Dataran Tinggi Yang
Pulau Rambut
Gunung Sawal
Jawa Timur
Kucing Hutan
Macan Tutul
Anjing Hutan
Kijang
Rusa
Merak
Ayam Hutan
Pergam
Seran
Kepondang
Hutan
Kutilang Gunung
K ALI M AN TAN
33
Pulau Kaget
34
Lamandau;
Selatan
Kotawaringin
Barat, Orangutan
Kalimantan Tengah
Owa-Owa
Bekantan
. Kancil
Beruang Madu
Burung Raja Udang
Burung Rangkong
35
Kuala
Lupak-Nusa
Panjalu
Macan Dahan
Bekantan
Orangutan
36
Pleihari-Tanah Laut
Kera
Kijang
Rusa
Babi
Rangkong Badak
Tong Tong
Owa Owa
Kancil
Beruang Madu
Kancil
37
Pulau Semama
Buaya Muara
Bangau
Elang
Pergam
Kelelawar
Dara Laut
Layang Layang
3. Taman Nasional
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati Dan Ekosistemnya, Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi.
Kriteria suatu wilayah dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai kawasan taman nasional
meliputi:
a. memiliki sumber daya alam hayati dan ekosistem yang khas dan unik yang
masih utuh dan alami serta gejala alam yang unik;
b. memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh;
c. mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis
secara alami; dan
d. merupakan wilayah yang dapat dibagi kedalam zona inti, zona pemanfaatan,
zona rimba, dan/atau zona lainnya sesuai dengan keperluan.
Taman nasional dapat dimanfaatkan untuk kegiatan:
a. penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan; misalnya : tempat penelitian,
uji coba, pengamatan fenomena alam, dll
b. pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam; misalnya : tempat
praktek lapang, perkemahan, out bond, ekowisata, dll
c. penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air,
panas, dan angin serta wisata alam; misalnya : pemanfaatan air untuk industri
air kemasan, obyek wisata alam, pembangkit listrik (mikrohidro/pikohidro), dll
d. pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar; misalnya : penangkaran rusa, buaya,
anggrek, obat-obatan, dll
e. pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya; misalnya :
kebun benih, bibit, perbanyakan biji, dll.
f. pemanfaatan tradisional.
Nasional
menjadikan
Bukit
Barisan
dari
luas
taman
provinsiBengkulu. Sumatera
keseluruhan)
dan
Selatan juga
berada
sangat
di
penting
wilayah
bagi
Kaur
dari
tumpang-tindih
Tumbuhan yang menjadi ciri khas taman nasional ini adalah bunga bangkai
jangkung (Amorphophallus decus-silvae), bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan
anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum speciosum). Tinggi bunga bangkai jangkung
dapat mencapai lebih dari 2 meter.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan habitat beruang madu
(Helarctos malayanus malayanus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis
sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (Elephas
maximus sumatranus), tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis), siamang (H.
syndactylus syndactylus), simpai (Presbytis melalophos fuscamurina), kancil (Tragulus
javanicus kanchil), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
b. Taman Nasional Kerinci Seblat
Taman
Nasional
13,750
km
dan
dan
Sumatera
di
dan Sumatera
dua
Utara.
Provinsi
Provinsi
yaitu
Aceh
Aceh
yang
Diperkirakan ada sekitar 325 jenis burung di Taman Nasional Gunung Leuser, di
antaranya: rangkong badak (Buceros rhinoceros). Fauna reptilia dan amphibia
didominasi ular berbisa dan buaya (Crocodillus sp). Di sini terdapat ikan jurung (Tor
sp), ikan endemik Sungai Alas yang bisa mencapai panjang 1 meter. Di sini juga
terdapat kupu-kupu.
d. Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas
adalah taman nasional perlindungan
gajah yang terletak di daerah Lampung
tepatnya di Kecamatan Labuhan Ratu,
Lampung
Timur.
Selain
di
Way
sepit.
Untuk
tanaman
banyak
dan pandan. Di bagian pesisir Taman Nasional Way Kambas yang berawa juga sering
ditemukan berbagai jenis burung antara lain Bangau Tongtong, Sempidan Biru, Kuau
raja, Burung Pependang Timur, dan beberapa burung lainnya.
nasional yang
terletak
di
Tanjung
Puting
pada
awalnya
pemerintah Hindia
tanggal 13
Juni 1936.
Belanda pada
Selanjutnya
pada
Jenis-jenis tumbuhan lain yang dapat ditemui di TNTP adalah meranti (Shorea
sp.), ramin (Gonystylus bancanus), jelutung (Dyera costulata), gaharu, kayu lanan,
keruing (Dipterocarpus sp), ulin (Eusideroxylon zwageri), tengkawang (Dracomentelas
sp.), Dacrydium, Lithocarpus, Castonopsis, Schiima, Hopea, Melaleuca, Dyospyros,
Beckia, Jackia, Licuala, Vatica, Tetramerista, Palaquium, Campnosperma, Casuarina,
Ganoa, Mesua, Dactylocladus, Astonia, Durio, Eugenia, Calophyllum, Pandanus,
Imperata cylindrica, Crinum sp., Sonneratia, Rhizophora, Barringtonia, Nipah (Nypa
fruticans), Podocarpus, dan Scaevola. Sementara untuk tumbuhan lapisan bawah hutan
terdiri dari jenis-jenis rotan dan permudaan/anakan pohon.
Kawasan TNTP dihuni oleh sekitar 38 jenis mamalia. Tujuh di antaranya
adalah primata yang cukup dikenal dan dilindungi seperti orangutan (Pongo pygmaeus),
bekantan (Nasalis larvatus), owa-owa (Hylobates agilis), dan beruang madu (Helarctos
malayanus).
Jenis-jenis
mamalia
besar
seperti rusa
muntjak), kancil (Tragulus javanicus), dan babi hutan (Sus barbatus) dapat dijumpai di
kawasan ini. Bahkan, beberapa jenis mamalia air seperti duyung (Dugong dugong)
dan lumba-lumba dilaporkan pernah terlihat di perairan sekitar kawasan TNTP.
Beberapa jenis reptil juga dapat ditemukan di kawasan TNTP, termasuk di
antaranya buaya
porosus),
sinyong
supit (Tomistoma
schlegel), buaya
cartilagenous).
Tercatat
muara (Crocodilus
lebih
dari
200
jenis burung yang hidup di kawasan TNTP. Salah satu jenis burung yang ada di
kawasan ini, yaitu sindang lawe (Ciconia stormii) termasuk 20 jenis burung terlangka
di dunia. Tanjung Puting juga merupakan salah satu tempat untuk semua jenis koloni
jenis burung great alba seperti Egreta alba, Arhinga melanogaster, dan Ardea
purpurea.
f. Taman Nasional Meru Betiri
Taman Nasional Meru Betiri terletak di regional Jawa Timur bagian dengan luas
wilayahnya sekitar 58.000 ha dengan nama yang diambil dari nama gunung tertinggi di
kawasan ini yaitu gunung Betiri (1.223m). Secara administratif, Taman Nasional Meru
Betiri
berada
dalam
wilayah Kabupaten
Banyuwangi,
Taman
Betiri
nasional
merupakan
tumbuhan
langka
Meru
habitat
yaitu
api-api
coriacea), penyu
sisik (Eretmochelys
imbricata), penyu
moluccensis, Hieraaetus
kienerii, Otus
lempiji, Glaucidium
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa.
Kawasan Taman nasional ini juga
memasukan
Pulau
Handeuleum
Pulau
Peucang.
Taman
dan
ini
pangan.
Jenis-jenis
yang
telah
dimanfaatkan
tersebut
antara
lain bayur (Pterospemum javanicum) dan berbagai rotan (Calamus sp.) sebagai bahan
pertukangan; kayu gaharu (Aquilaria malaccensis), Kayu cempaka (Michelia campaca)
dan kayu jambe (Areca catechu) sebagai bahan obat-obatan; Anggrek (Dendrobium sp.)
sebagai tanaman hias; tangkil(Gnetum gnemon) dan salak (Salacca edulis) sebagai
bahan pangan.
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki beragam jenis satwa liar baik bersifat
endemik maupun penting untuk dilindungi. Semenanjung Ujung Kulon pada saat ini
merupakan habitat terpenting dari Badak Jawa, yang populasinya diperkirakan ada 50-
60 ekor, serta merupakan satu-satunya tempat di dunia dimana secara alami Badak
Jawa mampu berkembang biak pada dekade terakhir ini. Di taman nasional ini
diperkirakan ada sekitar 30 jenis mamalia, yang terdiri dari mamalia ungulata
seperti Badak, Banteng, Rusa, Kijang, Kancil, dan Babi Hutan, mamalia predator
seperti Macan Tutul, Anjing Hutan, Macan Dahan, Luwak dan Kucing Hutan, mamalia
kecil seperti walang kopo, tando, landak, bajing tanah, kalong ,bintarung, berangberang, tikus, trenggiling dan jelarang. Diantara Primata terdapat dua jenis endemik,
yaitu Owa dan Surili.
Sedang
jenis
Primata
lain
adalah
Lutung
(Presbytis
cristata), Kukang (Nycticebus coucang) dan Kera ekor panjang (Macaca fascicularis)
mempunyai populasi yang cukup baik dan tersebar di sebagian kawasan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia
merupakan
salah
satu
negara
kepulauan
terbesar
dengan
keanekaragaman flora dan faunanya. Dengan berbagai macam jenis flora dan fauna
yang terdapat di Indonesia tersebut, membuat negara Indonesia diakui dunia sebagai
negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Wilayah indonesia terbagi
menjadi tiga wilayah persebaran Flora dan Fauna yang meliputi Wilayah Indonesia
Bagian Barat, Wilayah Indonesia Bagian Tengah, dan Wilayah Indonesia Bagian Timur.
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu
untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya
dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan
sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan
sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini
maka dilakukan upaya-upaya seperti pembuatan Cagar Alam, Suaka Margasatwa, serta
Taman Nasional.
Di Wilayah Indonesia bagian Barat sendiri terdapat banyak upaya konservasi
terhadap Flora maupun Fauna langka yang dilindungi dan keberadaannya hampir
punah. Upaya konservasi ini terdiri dari Cagar Alam dan Suaka Margasatwa yang
tersebar dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Selain itu juga terdapat Taman
Nasional yang merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman
Nasional yang terdapat diwilayah Indonesia Bagian Barat diantaranya Taman Nasional
Bukit Barisan, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Tanjung Puting, Taman
Nasional Way Kambas, dan Taman Nasional Ujung Kulon dengan Fora maupun
Faunanya mmasing-masing disetiap Taman Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Berlian,
Wildan.
2013.
Usaha-Usaha
http://wildanberlian.
Pelestarian
Flora
dan
Fauna;
dalam
blogspot.com/2013/08/usaha-usaha-pelestarian-flora-
diindonesia.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-dan-persebaran-
dalam
http://tnrawku.wordpress.com
pengertian-taman-nasional-kriteria-zonasi-dan-pemanfaatan/,
/2012/09/21/
diakses