Anda di halaman 1dari 29

Topik

1. Pengembangan Rawa Monoton :


minimalisasi dampak lingkungan
2. Cara-cara Reklamasi :
polder Alabio
3. Teknologi Reklamasi Rawa:
teknologi optimalisasi lahan

Zone
i.

Zone I : perairan air payau


rawa pantai

ii. Zone II : perairan air tawar


rawa pasang surut
iii. Zone III: perairan
pedalaman rawa lebak

Zone

Istilah & Padanan

Wetland
Lowland
Peatland
Tidal swampland
Swampyland
Inland
Deepwater land

= lahan basah
= lahan bawah
= lahan gambut
= lahan rawa pasang surut
= lahan rawa lebak
= lahan dalam
= lahan genangan dalam

Istilah & Padanan

Bog
Marsh
Swamp

Submergen soil
Flooded soil
Acid sulphate soil
masam
Peat soil

= gambut
= rawa tanaman air
= rawa pasang surut
= tanah tergenang
= tanah banjir
= tanah sulfat
= tanah gambut

Karakteristik
Tanah
i. Tanah podsolik
(ultisol)
ii. Tanah alluvial sungai
(inceptisol, entisol)
iii. Tanah gambut
(histosol) :

Bergambut (< 50 cm)

Gambut dangkal (50-100 cm)

Gambut sedang (100-200 cm)

Gambut dalam (200-300 cm)

Gambut sangat dalam (> 300


cm)

Klasifikasi A
1. Rawa
a. Hutan rawa: (a) HR gambut; (b) HR non-gambut/HR air tawar
b. Rawa tanpa hutan : (a) Lebak; (b) non-lebak )
2. Hutan Bakau/Hutan payau
3. Karang
4. Rumput Laut/Ganggang Laut (Padang Lamun)
5. Danau : (a) Danau/situ/telaga, (b) Kolam, (c) Danau
bendungan /waduk
6. Muara Sungai
7. Sungai: (a) sungai, (b) kolam sungai (beje)
8. Sawah : (a) pasang surut, (b) non pasang surut : tadah hujan;
non tadah hujan
9. Tambak
10. Kolam garam

Klasifikasi
B

I. Pasang Surut :

1. Hutan Bakau/Hutan payau


2. Rawa :
(1). Hutan rawa: (a) HR gambut; (b) HR non-gambut/HR air tawar
(2). Rawa tanpa hutan : (a) Lebak; (b) non-lebak )
3. Muara Sungai
4. Rumput Laut/Ganggang Laut (Padang Lamun)
5. Terumbu Karang
6. Sawah : (a) pasang surut, (b) non pasang surut : tadah hujan;
non tadah hujan
7. Tambak
8. Kolam garam
II. Non Pasang Surut

II. Non Pasang Surut


1. Rawa :
a. Hutan rawa: (a) HR gambut; (b) HR non-gambut/HR air tawar
b. Rawa tanpa hutan : (a) Lebak; (b) non-lebak )
2. Danau : (a) Danau/situ/telaga, (b) Kolam
3. Sungai: (a) sungai, (b) kolam sungai (beje)
4. Sawah : (a) tadah hujan, (b) Non tadah hujan

Manfaat
Potensial
Fungsi Lingkungan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Penyedia air
Pengendali banjir
Pencegah intrusi air laut
Sumber produk alami
Habitat flora dan fauna
Kekhasan landscap dan kealamiah (wildernes)
Mempertahankan sistem alami ekologi, gemorfologi, geologi,
sikn karbon
8. Wakil kekhasan lahan basah
9. Obyek wisata/rekreasi
10. Kemampuan pemurnian air (water purification capacity)

Dampak
potensial

1. Adanya perubahan terhadap sistem


hidrologis
2. Adanya perubahan komposisi flora
3. Adanya perubahan substrat
4. Adanya pencemaran

Manfaat yang
Hilang
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Hilang atau berkurangnya manfaat Penyedia air


------------------------------------------------- Pengendali banjir
------------------------------------------------ Pencegah intrusi air laut
------------------------------------------------ Sumber produk alami
------------------------------------------------ Habitat flora dan fauna
------------------------------------------------ Kekhasan landscap dan
kealamiah (wildernes)
7. ------------------------------------------------ Sistem alami ekologi,
gemorfologi, geologi, sikn karbon
8. ------------------------------------------------ Wakil kekhasan lahan basah
9. ------------------------------------------------- Obyek wisata/rekreasi
10. ------------------------------------------------ Kemampuan pemurnian air
(water purification capacity)

Tipologi Rawa Lebak


Lebak Dangkal rawa
lebak yang tinggi genangan
< 50 cm dan lamanya < 3
bulan
Lebak Tengahan rawa
lebak yang tinggi genangan
50-100 cm dan lamanya 3-6
bulan
Lebak Dalam rawa lebak
yang tinggi genangan > 200
cm dan lamanya > 6 bulan
Lebak Sangat Dalam
rawa lebak yang tinggi
genangan > 200 cm dan
lamanya >> 6 bulan

S u n g a i / Ta n g g u l
Danau Sungai

P la i n

A i r Ta n a h

Tipologi Lebak

S u n g a i / Ta n g g u l
D anau Sungai

P la in

A ir T a n a h

Tinjau ulang
Pembagian tipelogi lebak di
atas secara umum hanya
berdasarkan genangan, perlu
masuk karakteristik lingkungan
lain seperti keanekaragaman,
landcape
dan
land
use
(land`utiliti).
Pembagian tipelogi lebak
khusus dititik beratkan untuk
pertanian belum memasukan
perikanan dan peternakan atau
perkebunan.

Tipologi Lahan
Lahan pasang surut adalah lahan yang kondisi airnya dipengaruhi oleh air pasang
Lahan potensial/aluvial bersulfida dalam adalah lahan pasang surut yang
lapisan piritnya berada lebih dari 50 cm dari permukaan tanah
Lahan sulfat masam adalah lahan pasang surut yang lapisan piritnya berada
kurang dari 50 cm dari permukaan tanah
Lahan Gambut adalah lahan pasang surut yang mengandung lapisan sisa-sisa
tanaman yang sudah lapuk secara alami
Lahan salin adalah lahan pasang surut yang dipengaruhi oleh inyrusi alir laut
selama lebih 3 bulan dalam setahunnya

STRATEGI PENGEMBANGAN RAWA


1. Tata Ruang Wilayah
2. Asas Prioritas
1. Tata Ruang Wilayah
Konsep telor asin
(Widjaja Adhi, 1992) :
a.
b.
c.
d.

Sempadan sungai (jalur hijau)


Wilayah gambut tebal
Wilayah pengembangan
hutan/perkebunan
Wilayah pengembangan tanam
semusim

Asas Prioritas
1. Wilayah yang sudah direklamasi & sudah
diusahakan
2. Wilayah yang sudah direklamasi & belum
dimanfaatkan
3. Wilayah yang belum direklamasi & untuk agribisnis
oleh swasta
4. Wilayah yang belum direklamasi & untuk tujuan
umum

Lebak Dangkal = Watun I

Lebak Tengahan = Watun II

Lebak Dalam = Watun III

Rancangan Polder Alabio, HSU

Rancangan Polder Mentaren, Pulang Pisau

Rancangan PLG, Kalteng

Reklamasi - Drainase Rawa Lebak

Rawa Lebak Polder Belanda

Skematik Model Polder Belanda

Skematik Model Polder dan Kincir Air

Langkah Pengembangan

Leader Focal : Pertanian

Identifikasi & Karakterisasi


Wilayah Target

Lahan dan tata air

Teknologi usahatani
Kelembagaan penunjang
Sarana & prasarana
Kemampuan petani

Belum
baik

Perbaikan tata lahan dan air


Pembenahan sarana & prasarana
Pengembangankelembagaan penunjang

baik
Pemilihan Komoditas & Teknologi Produksi
Program Pengembangannya
Sosialisasi dan peningkatan kemampuan
serta partisipasi masyarakat
Pengembangan teknologi produksi,
monitoring & pembinaan

Produksi & kesejahteraan

Agribisnis & wilayah berkembang


Pengembangan usahatani berkelanjutan
Sumberdaya pertanian lestari

Somalia
Jepang
Australia
Inggris
Indonesia

: Sedikit bicara sedikit kerja


: Sedikit bicara banyak bekerja
: Banyak bicara sedikit bekerja
: Banyak bicara banyak kerja
: ??? (Yang dikatakan, lain dengan
yang dikerjakan)

Anda mungkin juga menyukai