OLEH :
NOVA DWI HARIYANTO
NIM : 06. 06. 018
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA
OLEH :
NOVA DWI HARIYANTO
NIM 06. 06. 018
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan tentang kasus ANEMIA pada Tn. A di ruang
KEPERAWATAN RSUD. RA. BASOENI, GEDEG - MOJOKERTO, telah
diteliti dan mendapat persetujuan dan pengesahan oleh team yang
membimbing kami pada :
Hari
Tanggal
:
:
Mahasiswa
Mengetahui
Kepala Ruang Perawatan
SUPRIYADI_____
NIP. 140. 343. 279
DAVID ENDRAYANA
Pembimbing Akademik
ANEMIA
I. DEFINISI
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit dan kadar Hb dalam setiap
milliliter kubik
(diklat unimas. 2007)
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb atau hitung eritrosit lebih
rendah dari nilai normal dan dikatakan sebagai anemia bila kadar Hb < 14
gr/dl dan Hb < 41 % pada pria atau Hb < 12 gr/dl dan Hb < 37 % pada
wanita
(diklat unimas. 2007)
Anemia adalah penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai
dibawa rentang nilai yang berlaku bagi orang sehat.
(diklat unimas. 2007)
II. ETIOLOGI
Anemia ini umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik paling banyak
disebabkan oleh infeksi cacing tambang. Infeksi cacing tambang pada
seorang dengan makanan yang baik tidak akan menimbulkan anemia. Bila
disertai dengan mal nutrisi baru akan terjadi anemia.
Penyebab lain dari anemia :
diet yang tidak mencukupi
absorsi yang menurun
kebutuhan yang meningkat pada kehamilan laktasi
perdarahan pada saluran cerna
hemoglobinusia
penyimpanan zat besi yang kurang. Contoh : hemosiderosis pasei
kehilangan darah ( perdarahan ), trauma, kecelakaan
gangguan produksi eritrosit
meningkatnya pemecahan eritrosit ( hemolisis )
kekurangan sel darah merah
PATOFISIOLOGI
Narasi
Karena jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit
oksigen yang dikirim kejaringan. Kehilangan darah yang mendadak seperti
pada perdarahan menimbulkan simtomalogi sekunder hipovelemi dan
hipoksia. Tanda dan gejala yang sering muncul adalah gelisah, taki kardi,
sesak nafas, diafosesis dan shock. Mekanisme kompensasi tubuh bekerja
melalui :
1. peningkatan curah jantung
2. peningkatan pelepasan oksigen oleh hemoglobin
3. mengimbangkan volume plasma dengan monorik cairan dari
sela sela jaringan
4. retribusi aliran darah keorgan organ salah satu dari tanda tanda
yang sering muncul dikeitkan dengan anemia adalah pucat, ini
umumnya diakibatkan oleh berkurangnya volume darah
IV. GEJALA KLINIS
Selain gejala gejala umum anemia difesiensi Fe yang berat akan
mengakibatkan perubahan kulit dan mulkosa yang progresif, seperti : lidah
yang halus, keilosis dan sebagainya. Serta didapat tanda tanda malnutrisi,
hilangnya daya ingat, ikterus, spenomegali, demam, purpura dan perdarahan.
( Arif mansyur, 1999)
V. PENATALAKSANA
Tergantung : berat ringan anemia
Etiologi anemia
Akut atau kronis anemia
Tranfusi darah bila perlu
Menghilangkan penyebab dan mengurangi gejala
Pemberian preposat Fe :
fero sulfat 3 x 325 mg secara oral dalam keadaan perut kosong,
dapat dimulai dengan dosis yang rendah dan dinaikkan bertahap.
Pada pasien yang tidak kuat dapat diberi bersama makan.
Fero glukonat 3 x 200 mg secara oral sehabis makan bila terdapat
intoleran terhadap pemberian preposat Fe oral atau gangguan
pencernaan sehingga tidak dapat diberikan oral, dapat diberikan
secara parenteral dengan dosis 25 mg Fe ( 3 mg / kg BB ) untuk
tiap 9 % penurunan kadar Hb dibawa normal
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito Lynda Juall. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Penerbit Buku
Kedokteran EGC : 1997
2. Hilman RS. Ault KA iron Deficiency Anemia. Hematology In Clinital
Practice. New york : Mc.Graw Hill. 1995 : 72 85.
3. Lanzkawsky P.Iron Deficiency Anemia. Pediatric Hematology of Infacy
and oncology. Edisi 2. New york.. cushchill Livingstone.Inc 1995
4. Nantan DG OSICI FA. Iron deficiency Anemia. Hematology of Infacy
and Childhood. Edisi I. Philadelphia Sounders 1974.
5. Recht M. Pearson HA. Iron Deficiency Anemia. Princip Les and Practice.
Edisi ke -3. Philadelphia 1999
6. Schauart E. iron. Deficiency Anemia Nelson Text Book of Pediatrics.
Edisi 16. Philadelphia 2000
: 016170
: Perawatan
: 22 januari 2008 / 12.30
: 23 januari 2008
: Anemia
I. IDENTITAS
a. Biodata pasien
Nama
Jenis kelamin
Umur
Agama
Suku / Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
b. penanggung jawab
Nama
Jenis kelamin
Umur
Agama
Suku / Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Tn A
: Laki laki
: 46 tahun
: Islam
: Indonesia
: SMP
: Tani
: Pandan kemlagi
: Ny S
: Perempuan
: 32 tahun
: Islam
: Indonesia
: SMP
: Ibu rumah tangga
: Pandan kemlagi
Gangguan
Eliminasi :
BAK
Frekuensi
Warna
Volume
Gangguan
BAB
Frekuensi
Warna
Konsistensi
Gangguan
Dirumah
3x sehari porsi sedang
Nasi, tempe, tahu
Semua suka
Tidak ada
Sedikit tapi sering
4 5 gelas sehari
Dirumah sakit
Bubur + kuah sup
Semua suka
Makanan yang
berlemak
Menurun / kurang
Pasien minum
sedikit 7 gelas
(1000cc)
Tidak ada
Tidak ada
3x sehari
Kuning jernih
600 cc
Tidak ada
3x sehari
Kuning jernih
500 cc
Tidak ada
1x sehari
Kuning
Padat
Tidak ada
1x sehari
Kuning
padat
Tidak ada
No
Pola aktifitas
3
Aktifitas fisik
Kebiasan
Dirumah
Waktu senggang
Tidur, istirahat,
nonton tv
Tidak ada
Tidur sebelum
minum obat
Mengobrol dengan
keluarga
Tidak ada
Tidur setelah
minum obat
Waktu
Tidak teratur
Perlengkapan
Gangguan
4
Istirahat fisik
Kebiasaan
Penerangan
Gangguan
5
Personal hygiene
Mandi
Bekerja
Tidak ada
2x sehari
Dirumah sakit
Tidak ada
Sehari 1x dan
Keramas
1 minggu sekali
Gosok gigi
Dalam 1 hari 2x
sehari
Dalam 1 hari 1x
sehari
Tidak ada
Ganti baju
Gangguan
I.
Ketergantungan
Kopi
Merokok
Alkohol
Ya
Ya
Tidak ada
diseka
Pasien tidak
keramas
Sehari 1x
Sehari 1x
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
DATA PSIKOLOGIS
a. Status emosi
pasien koperaktif ditiap tindakan
b. kosep diri
Body image
Pasien mengatakan dirinya memang sedang sakit dan pasien
selalu patuh pada tindakan keperawatan
Self ideal
Pasien ingin lekas sembuh
Self esteem
Pasien merasa telah mendapatkan perawatan yang layak
Role performance
Pasien sebagai ayah dan kepala rumah tangga
Self identity
Pasien adalah seorang laki laki berumur 46 tahun dan saat ini
menjadi pasien diruang perawatan Zaal umum RSUD. RA
BASOENI
II.
DATA SOSIAL
1. Pendidikan
2. Sumber penghasilan
3. Pola komunikasi
4. Pola interaksi
: SMP
:: pasien mudah diajak bicara, dalam
berbicara sehari hari menggunakan
bahasa jawa
: pasien berinteraksi dengan baik, tidak
tertutup dan pasien mampu menjawab
dengan lancar
4. kepala
Ekspresi wajah
Rambut
Mata
Telinga
: lemah
: composmenthis
: - TD : 130/90
- RR : 20
- Nadi : 88
- Suhu : 36,6
GCS : 4 5 6
Hidung
Mulut
Leher
5.Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
6. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
7. Ekstermitas
Atas
Bawah
8. Genetalia
V.
DATA PENUNJANG
Tanggal 23 01 2008
Hasil pemeriksaan darah / urine
Test fungsi hati
- SGOT
10,2
- SGPT
8,1
Test fungsi ginjal
- BUN / UREA 14,5
Kreatinin serum 0,7
Test diabetes
- gula darah 2 jam po 75,8
Hasil pemeriksaan : hematologi
Hb
: 9,2 g/dl
Lucocyt : 1000 / mm
Trombocit : 80.000 / mm
LD
: 20 mm / jam
IX. THERAPY
Infuse Pz 7 tpm
Inj. Cefo 3 x 1 gr
Inj. Norages 3 x 1 amp
Inj. Eticlof 3 x 1 amp
Lab : FL, GDA, LFR, RFR, Foto thorax
ANALISA DATA
Nama
Umur
: Tn A
: 46 tahun
No
DATA
1
DS :
Pasien mengatakan lemah
Ruang
: Keperawatan
Jenis kelamin : laki laki
ETIOLOGI
MASALAH
Kadar hemoglobin
menurun
Gangguan perfusi
DO :
k/u lemah
TD : 130 / 90
S / N : 36,6 / 88
Wajah kesakitan
Terpasang oksigen
2
DS :
Pasien mengatakan sakit
perut bagian kanan atas
Ketidak
seimbangan antara
suplai oksigen
( pengiriman ) dan
kebutuhan
Gangguan rasa
nyaman ( nyeri )
Peningkatan asam
lambung
Gangguan asupan
nutrisi
DO :
k/u lemah
perut membesar
wajah kesakitan.
TD : 130 / 90
S / N : 36,6 / 80
3
DS :
Pasien mengatakan mual
DO :
k/u : lemah
TD : 130/90 s/n : 36,6/88
- porsi makan menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn. A
Umur : 46 tahun
Ruang : Keperawatan
Jenis Kelamin : Laki Laki
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perpusi berhubungan dengan penurunan komponen seluler
yang diperlukan untuk pengiriman oksigen atau nutrien ke sel.
k/u lemah
TD : 130/90 s/n : 36,6/88
Wajah kesakitan
Terpasang oksigen
2.
3.