Gigi Tiruan Porselen: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tutorial Blok IBTKG II Yang Dibina Oleh Drg. Ekiyantini W
Gigi Tiruan Porselen: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tutorial Blok IBTKG II Yang Dibina Oleh Drg. Ekiyantini W
LAPORAN TUTORIAL
diajukan untuk memenuhi tugas tutorial Blok IBTKG II
yang dibina oleh drg. Ekiyantini W
Oleh
Kelompok Tutorial 5
(11-26)
2. Maharja Jathi
(11-27)
3. Whylda Diasti
(11-38)
4. Ratih Delio R
(11-40)
5. Chusna Sekar W
(11-45)
6. Ria Anugrah P
(11-52)
7. Lita Damafitra
(11-54)
8. Asri Dinar P
(11-56)
9. Nugraheni Tri R
(11-57)
(11-58)
11.Sixtine Agustiana
(11-60)
(11-83)
Scriber Papan
: Nugraheni Tri R
Scriber Meja
: Lita Damafitra
Pembimbing
: drg. Ekiyantini W
KATA PENGANTAR
Pertama,Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala bimbingan dan
petunjuk-Nya , serta berkat rahmat, nikmat, dan karunia- Nya sehingga kami diberi
kesempatan untuk menyelesaikan Laporan tutorial yang berjudul Gigi Tiruan Porselen.
Laporan tutorial yang kami buat ini sebagai salah satu sarana untuk lebih mendalami materi
tentang bagaimana definisi , komposisi , sifat , klasifikasi , fungsi , indikasi dan
kontraindikasi , manipulasi , kekurangan dan kelebihan porselen . Kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. drg. Ekiyantini W yang telah memberi kami kesempatan dan bimbingan untuk lebih
mendalami materi dengan pembuatan laporan tutorial ini.
2. Teman-teman kelompok tutorial 5 yang telah berperan aktif dalam pembuatan laporan
tutorial ini.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini memiliki banyak kekurangan,baik dari
segi isi maupun sistematika. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan karena
kami masih dalam proses pembelajaran. Kami juga berharap laporan tutorial ini yang telah
kami buat ini dapat bermanfaat untuk pendalaman pada blok IBTKG II ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
gigi
merupakan
bahan
keramik
yang
terbuat
dari
campuran
feldspar,silica,beberapa bahan lain serta hanya sedikit bahkan tidak ada kandungan
kaolin.Bahan lain ini contohnya pigmen untuk member warna yang dikehendaki:oksidaoksida bahan upam dan bahan noda lalu gula dan starch.
Keramik gigi merupakan bahan restorasi sewarna gigi yang tahan lama.Bahan
keramik yang telah lama digunakan secara luas bagi gigi anterior adalah mahkota porselen
murni,suatu mahkota jaket porselen,yang melekat ke gigi yang di preparasi dengan bantuan
semen perekat.Mahkota porcelain murni ialah seluruh restorasi yang terbuat dari
porselen,preparasi di labial dan aksial 1,5-2mm dan mempunyai nilai estetik yang sangat
bagus.
Dalam 20 tahun terakhir ini,mahkota logam-keramik bagi gigi posterior telah banyak
digunakan karena ketahanannya terhadap fraktur lebih baik.Ditahun-tahun terakhir,lapisan
porselen yang dilekatkan pada email teretsa dengan resin komposit telah digunakan untuk
memperbaiki penampilan gigi yang telah berubah warna.
Keramik gigi ini sendiri banyak digunakan karena nilai estetika nya sangat
tinggi,warna dapat disesuaikan dengan gigi asli,biokompabilitas yang baik serta memiliki
kekuatan dan kekerasan yang baik.Kekerasan keramik yang sama dengan email sangat
diharapkan untuk meminimalkan keausan pada restorasi keramik dan mengurangi keausan
yang terjadi pada email.
Di bidang Kedokteran Gigi,porselen digunakan sebagai bahan untuk membuat gigi
tiruan,mahkota jaket,gigi tiruan jembatan,inlay,onlay dan veneers.Teknologi keramik gigi
adalah salah satu bidang yang palig cepat berkembang dari riset dan perkembangan bahanbahan gigi.
MAPING
Porselen
Komposis
Sifat
Klasifikasi
Indikasi dan
kontraindikasi
Manipulasi
Fungsi
kekurangan
dan kelebihan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Poselen
Porselen merupakan bahan yang dapat dihasilkan melalui pembakaran dan memiliki
estetis yang tinggi dengan sewarna dengan gigi . Porselen sendiri merupakan
campuran kaolin quatz dan ferdspar yang digunakan untuk gigi yang sudah rusk dan
tidak bisa ditambal lagi . Poselen merupakan komponen inorganik dengan sifat2 nonmetalik yg biasanya tterdiri atas O2 and satu atau lebih elemen metalik atau
semimetalik (aluminum, calcium, lithium, magnesium, potassium, silicon, sodium,
tin, titanium & zirconium)
(Na2O, Al2O3, 6SiO2), lime feldspar (CaO, Al2O3, 6SiO2), dan potas feldspar (K2O,
Al2O3, 6SiO2). Feldspar memberikan warna transparan pada porselen. Jika dibakar, maka
feldspar akan melelh menjadi bahan yang bening seperti gelas yang membentuk matriks
dan berfungsi sebagai fluks untuk mengikat bahan-bahan lain yang digunakan untuk
membentuk porselen.
Jika feldspar kalium dicampur dengan berbagai oksida logam lainnya dan dibakar pada
temperature tinggi maka akan terbentuk leucite dan fase kaca yang akan melunak dan
sedikit mengalir. Pelunakan fase kaca selama pembakaran memungkinkan partikelpartikel bubuk porselen saling bergabung. Feldspar juga mempunyai kecenderungan
untuk membentuk leucite mineral kristalin ketika meleleh. Leucite adalah mineral
kalium-aluminium-silikat dengan koefisien ekspansi termal yang besar disbanding
feldspar kaca. Jika feldspar dipanaskan pada temperature 1150oC dan 1530oC akan
mengalami pelelehan yang tidak semestinya untuk membentuk kristal-kristal leucite
dalam kaca cair. Pelelehan tidak semestinya adalah proses dimana suatu bahan meleleh
untuk membentuk suatu cairan ditambah dengan bahan kristal yang berbeda. Hal ini
dimanfaatkan dalam pembuatan porselen untuk bonding logam. Feldspar berfungsi
sebagai fluks untuk mengikat kaolin dengan silika .
Kaolin
Kaolin merupakan bahan seperti lempung (clay) berupa hydrous alumino silikat dan bila
ditambahkan air akan menjadi campuran plastis yang dapat diolah menjadi bentuk yang
sesuai dikehendaki. Bahan ini juga merupakan bahan pengikat untuk mempertahankan
kepadatan dan kekuatan porselen agar dapat dibentuk sebelum dibakar. Kaolin ini
Merupakan tanah liat berwarna putih. Jika dibakar tidak berubah warna. Bahan ini
memberi warna tidak bening (opaque) pada porselen. Merupakan bahan pengikat untuk
mempertahankan kepadatan dan kekuatan porselen agar dapat dibentuk sebelum dibakar.
Makin banyak kaolin maka porselen akan semakin gelap, karena kecenderungan kaolin
adalah memberi warna gelap pada porselen dan hal ini akan mempengaruhi estetik
porselen. Oleh karena itu untuk bidang kedokteran gigi, bahan ini sedikit sekali
digunakan atau bahkan tidak digunakan sama sekali. Berfungsi sebagai campuran plastik
dengan air, sehingga dapat dibentuk sesuai ukuran dan model yang dikehendaki dan
mempertahankan bentuknya selama pembakaran. Terdiri terutama dari mineral kaolinite,
sebuah hydrous aluminosilicate dari komposisi Al2O3.2SiO2.2H2O.
Bahan lain
Oksida lain dapat ditambahkan contohnya adalah oksida borat (B2O3) dan Oksida
alumina (Al2O3) yang bersifat sebagai modifier kaca yaitu menurunkan viskositasnya,
menurunkan temperature pelunakan, dan membentuk anyaman-anyaman kaca.
a. Pigmen
Bahan ini berfungsi sebagai pemberi warna pada porselen agar sesuai dengan warna gigi.
Sebagai pigmen digunakan oksida-oksida logam, misalnya indium memberi warna
kuning, chrom memberi warna merah muda, kobalt memberi warna kebiru-biruan dan
titanium
membuat
bahan
menjadi
lebih
opaque.
Bahan ini ditambahkan untuk memberi warna pada porselen supaya sesuai dengan warna
gigi. Bahan pewarna dalam porselen adalah :
Titanium untuk memberi warna kuning dan dapat digunakan untuk membuat bahan
menjadi lebih opaq.
Kobalt untuk memberi warna kebiru biruan.
Besi untuk memberi warna kecoklat coklatan
Timah dan emas untuk memberi warna merah jambu.
Emas metalik untuk memberi warna bayangan merah kecoklatan.
Platina untuk memberi warna keabu abuan
b. Flux
Penambahan ini dimaksudkan untuk menambah kelelehan atau kecairan, merendahkan
temperatur lebur, serta menyerap bahan-bahan pencemar yang tidak dikehendaki.
Sebagai flux biasanya dipakai karbonat-karbonat kalium dan natrium, borax, gelas atau
oksida timah.Fluks dicampurkan pada porselen dalam pembuatannya pada temperatur
yang rendah. Fluks yang dicampurkan pada porselen terdiri dari sodium karbonat,
kalsium karbonat, natrium karbonat dan boraks. Bahan bahan ini merupakan low fusing
material yang berguna untuk memperendah temperatur penyatuan.
Porselen
Sodium
Kalsium
Natrium
karbonat
karbonat
19
12
11
Kaolin
Feldspar
Silika
81
15
61
60
karbonat
Boraks
High
fusing
porselen
Medium
fusing
porselen
Low fusing
porselen
Sifat Porselen
a.Sifat Mekanis
Sifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan
yang diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya.Sifat ini bergantung
pada komposisi dan mikrostruktur.Berikut ini akan dibahas beberapa sifat mekanis keramik
gigi yaitu strength,shrinkage dan hardness.
Strength
Strength ialah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda itu
patah atau rusak total.Keramik gigi memiliki nilai compressive strength yang tinggi
(280MN/
Shrinkage
Penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat
kondensasi.Makin sedikit air yang tinggal sewaktu pembakaran dimulai,maka makin sedikit
terjadi shrinkage.Selama proses pembakaran keramik gigi akan terjadi penyusutan sebanyak
30%-40% dari volume awal.Oleh karena itu,mahkota keramik harus dibuat lebih besar dari
ukuran selama pembakaran.
Beberapa studi menyatakan tipe low fusing porcelain memiliki ukuran volume
shrinkage antara 32-37%,tipe high fusing porcelain memiliki ukuran volume shrinkage
sebesar 28-34%,medium fusing porcelain memiliki ukuran volume shrinkage diantara kedua
tipe diatas.
Hardness
Hardness atau kekuatan bahan keramik gigi dapat diartikan sebagai suatu karakteristik
yang dihubungkan dengan kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap penetrasi
pada permukaan yang dapat menyebabkan retak dan fraktur serta abrasi akibat aliran yang
plastis.Nilai hardness pada permukaan keramik gigi adalah 460KHN.Nilai hardness ini
biasanya berhubungan dengan resistensi
abrasi.Untuk meminimalkan terjadinya abrasi pada email yang berkontak dengan struktur
keramik gigi maka harus digunakan keramik gigi yang permukaan mikrofraktur dengan
tingkat yang sama dengan gigi asli dalam kondisi beban,struktur antagonis,sifat abrasive dari
substansi makanan,kekuatan yang diberikan dan tingkat kelarutan yang serupa.
b.Sifat Fisis
Sifat fisis keramik gigi merupakan sifat yang berhubungan dengan sifat-sifat material
yang ada di dalam keramik tersebut.
Thermal Ekspansi
Merupakan kemampuan suatu bahan untuk ekspansi atau memuai bila dipanaskan dan
akan menyusut bila didinginkan.Koefisiensi ekspansi thermal keramik gigi adalah rendah
yaitu 7x
Warna
Pada dasarnya,warna bubuk keramik gigi sebelum pencampuran adalah kuning hingga
oranye.Oleh karena warna gigi asli sangat bervariasi,maka warna keramik gigi dimodifikasi
dengan penambahan zat warna seperti biru,kuning,merah muda,oranye,coklat dan abuabu.Keramik gigi diberi zat warna dengan penambahan oksida untuk menghasilkan tingkatan
warna sesuai kebutuhan .
c.Sifat Biologis
Biokompatibilitas
Diartikan sebagai kemampuan suatu bahan dapat bertahan terhadap korosi,perubahan
selama pemakaian serta tidak menimbulkan reaksi penolakan terhadap jaringan tubuh.
2.3Klasifikasi Porselen
BERDASARKAN TEMPERATURE PEMANASAN
Low fusing porcelain 871C 1066C
Digunakan untuk pembuatan mahkota dan jembatan.
Metal-ceramics
digunakan untuk mahkota tunggal dan jembatan unit selama lebih dari 30 tahun
komposisi
kekuatan
Indikasi
kelenturan
(Mpa)
In-Ceram
Spinel
MgOAl2O3
350
inlay,onlay,veneer,crown anterior.
In-Ceram
alumina
Al2O3
500
In-Ceram
Zirconia
Al2O3ZrO2
700
Gelas keramik
Unsur dominan dari jenis ini adala silika sekitar 57-80 %. Cara pembuatannya
dengan teknik casting, setelah gigi dipreparasi dilakukan pencetakan untuk
pembuatan die. Setelah itu,dapat dilakukan pembuatan desain malam pada die.
Kemudian pola malam ini ditanam pada bonded investment. Kemudian pola malam
dilebur dengan suhu 950oC. Setelah itu gelas keramik yang telah melebur pada
temperatur 1350oC dimasukkan kedalam mould. Pada saat ini gelas masih berupa
transparan dengan translusen yang sangat besar. Untuk menguranginya,gelas
dipanaskan kembali dengan suhu 1075oC. Kemudian warna disesuaikan dengan
permukaannya dan dipanaskan kembali. Gelas diindikasikan untuk mahkota, inlay,
dan onlay.
Metal bonding porselen.
Porselen yang digunakan dengan kombinasi logam mempunyai kandungan K2O
sebesar 11%-15%, dan suhu pembakarannya antara 7000C 12000C. Meningkatkan
jumlah kandungan K2O akan menghasilkan perubahan muai panas pada porselen
yang dibutuhkan untuk berlekatan dengan logam
BERDASARKAN KEGUNAAN
Porselen Inti: biasanya utk mbuat mahkota jaket utk lapisan paling dalam. ini
merupakan bahan dasar untuk jaket crown, harus memiliki sifat-sifat mekanis yang baik.
Porselen Dentin: lebih translusen. untuk dentin atau body, lebih translusent dari yang di
atas, ini sangat menentukan bentuk dan warna restorasi.
Porselen email: translusen maks. , membentuk bagian luar mahkota, dan paling
translusent
Vakum Wire : Pembakaran pada tekanan yang dikurangi atau hampa tekanan
MACAM KERAMIK
2.4Fungsi Porselen
1. Keramik logam
2. Inlay
quartz sedikit.
Porcelain inlay biasanya dipakai pada gigi anterior karena restorasi untuk gigi
anterior harus mempertimbangkan estetis. Bila kavitas sudah cukup besar,
porcelain inlay yang digunakan sebaiknya yang mengandung silikat semen karena
dapat melindungi kontour dari mahkota gigi alami dan sedikit kemungkinan
untuk pecah atau retak dibawah tekanan serta tidak larut dalam saliva. Porcelain
inlay biasanya dipakai pada gigi anterior untuk restorasi bagian sudut dan incisal
edge serta untuk kavitas interproksimal. Inlay digunakan untuk merestorasi labial
dan bukal gingival juga sebagai jendela untuk inlay emas dan mahkota emas.
Kadang-kadang juga penting untuk alasan estetis jika pemakaiannya di
permukaan oklusal. Pada restorasi umum kavitas untuk porcelain inlay sangat
penting untuk membuang semua karies dentin dan mengisi beberapa undercut
pada kavitas dengan semen. Semua kavitas sebaiknya mempunyai kedalaman
yang cukup untuk mendapatkan retensi yang bagus pada inlay dan cukup besar
untuk memberi kekuatan pada porcelain. Adapun kerugian dari dental porcelain
inlay ditinjau dari segi estetisnya yaitu antara inlay dan gigi makin lama akan
membentuk garis hitam yang merupakan pelunturan dari garis semen.
3. Mahkota Jembatan anterior
4. Gigi Tiruan
Gigi Tiruan Lepas
Gigi yang pemakaiannya dapat dilepas dan dapat digunakan untuk menggantikan
kehilangan beberapa gigi (gigi tiruan sebagian) atau semua gigi dirahang atas dan
rahang bawah (gigi tiruan penuh).
Gigi tiruan yang direkatkan secara permanen dengan bantuan semen ke gigi asli
atau akar gigi asli. Mahkota dan jembatan (crown dan bridge) merupakan jenis
gigi tiruan cekat. Mahkota tiruan (crown) adalah restorasi yang menutupi
permukaan luar mahkota gigi. Fungsi crown adalah mengembalikan fungsi dan
melindungi jaringan gigi. Pembuatan crown dilakukan bila gigi sudah tidak
mungkin direstorasi menggunakan bahan tambal biasa akibat kerusakannya. Atau,
akibat gigi tidak lagi didukung oleh struktur gigi sehat yang kuat untuk menahan
beban kunyah.
Jembatan (bridge) adalah gigi tiruan cekat yang menggantikan satu atau lebih gigi
yang didukung beberapa gigi penyangga di sebelah gigi yang hilang. Bahan
bridge juga beragam. Ada yang seluruhnya terbuat dari porselen, ada logam
berlapis porselen, ada pula porselen dengan kekuatan tinggi
5. Veneer
Veneer adalah sebuah bahan pelapis yang sewarna dengan gigi yang diaplikasikan
pada sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalami kerusakan atau
pewarnaan intrinsik. Veneer porselen adalah suatu lapisan tipis setebal kira kira
0.5 0.7 mm yang menutupi permukaan labial gigi anterior dan permukaan bukal
beberapa gigi premolar. Veneer porselen mempunyai kelebihan antara lain
mempunyai estetik yang baik, warna yang stabil dan daya tahan terhadap abrasi
yang tinggi , tahan terhadap pengaruh biologis, kimiawi dan mekanis, warnanya
lebih mudah disesuaikan dengan warna gigi asli dan tidak mudah dilekati plak,
dapat melindungi struktur gigi karena preparasi terbatas pada email gigi.
6. Mengembalikan fungsi gigi yang tidak bisa ditambal (restorasi plastis)
KONTRAINDIKASI PORSELEN
Preparasi yang conical (mengerucut) karena tidak punya pegangan dan retensi.
Mahkota klinik yang pendek menyebabkan retensi restorasi tidak memadai.
Gigi yang tipis terutama yang disertai dengan overbite yang dalam akan menyebabkan
tidak cukupnya ruangan di permukaan palatal bagi ketebalan porselen yang
diperlukan.
Gigi atas yang kecil dan sebagian besar insisif bawah jarang sekali menyediakan
ruang cukup bagi mahkota jenis ini.
Tidak dianjurkan pada pasien yang suka mengkerot-kerotkan giginya (bruxism) dan
yang telah kehilangan sebagian besar gigi posteriornya.
Mahkota jaket porselen tidak bisa digunakan di gigi posterior karena sifatnya yang
regas
Tidak dianjurkan bila ada karies yang banyak atau tekanan oklusal yang besar.
Pada preparasi subgingival yang dalam.
2.6Manipulasi Porselen
Ada 4 tahap , yaitu
masih basah. Sewaktu air tertarik kearah bubuk yang kering, partikel yang basah
akan terdorong saling mendekat.
optimal untuk menghasilkan permukaan yang paling halus dalam waktu singkat
masih belum ada. Secara logika dianggap bahwa pemolesan yang halus dari
permukaan kasar yang dilanjutkan dengan prosedur glazing menghasilkan
permukaan yang lebih halus daripada hanya dilakukan pemolesan saja,
sandblasting diikuti glazing, atau pengasahan denagn batu intan diikuti dengan
glazing.
Pendinginan. Pendinginan yang tepat dari restorasi porselen dari temperature
pembakaran ke temperature kamar merupakan subyek yang mengundang banyak
kontroversi. Fraktur katastropik dari kaca yang berkaitan dengan perubahan
temperature yang mendadak merupakan pengalaman yang biasa ditemui sebagian
besar klinisi sehingga mereka sangat berhati-hati dalam memajankan porselen
gigi terhadap pendinginan cepat sesudah pembakaran
BAB III
KESIMPULAN
Porselen merupakan bahan keramik yang berasal dari campuran kaolin quatz dan
ferdspar yang digunakan untuk gigi yang sudah rusk dan tidak bisa ditambal lagi . Ada bahan
lain yang digunakan untuk campuran porselen yaitu pigmen dan flux .Porselen mempunyai
sifat mekanis , biologis , dan kimia diamana mempunyai kekurangan dan kelebihan dari
setiap sifatnya .
Klasifikasi poselen dibagi menjadi 7 klasifikasi berdasarkan temperature pemanasan,
metode pemrosesan, struktur pendukung, bahan dasar yang digunakan (mc cleen), kegunaan,
metode pembakaran, dan macam keramik . Fungsi dari porselen sendiri adalah Keramik
logam, Inlay, Onlay, Mahkota Jembatan anterior , Gigi Tiruan, Veneer, dan Mengembalikan
fungsi gigi yang tidak bisa ditambal (restorasi plastis) .
Tahap manipulasi porselen ada 4 ,yaitu pemadatan (kondensasi) , pembakaran (firing)
, pewarnaan (glazing) , dan pendinginan (cooling) . Pada setiap tahap harus dikerjakan secara
hati-hati agar mendapat kan hasl yang baik . Porselen initidak dikenankan oleh pasien yang
mengalami bruxism sebab akan menghambat fungsi porselen itu sendiri namun sangat
dianjurkan kepada pasien yang mengalami karies yang sudah parah dan tidak bisa ditambal
lagi .
Kekurangan dari porselen ini Mempunyai sifat yang brittle (kerapuhan tinggi) namun
kelebihannya dibandingkan dengan akrilik maka porselen lebih kuat dan lebih keras pada
ketebalan tertentu serta warna porselen nya yang stabil selama pemakaian . Maka dari itu
dalam masa modern saat ini sangat disarankan menggunakan gigi tiruan porselen yang
mempunyai banyak kelebihan dalam perawatan gigi .
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, Kenneth J; alih bahasa, Johan Arief Budiman. 2003. Philips : Buku Ajar Ilmu
Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta: EGC
Adenan,
Aprilia.
2011.
SELEKSI
KASUS
KASUS
VENEER
PORSELEN;
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/seleksi_kasus_veneer_porselen.pdf
Angkawidjaja, Jonan. Restorasi Mahkota dan Jembatan Cekat dengan Bahan Keramik
(all porcelain Crown & Bridge). www.edentistry.org
(Philips
RW.Skinners
of
Dental
Material.9th
ed.Philadelphia:W.B.Saunders
Company,1991:505-23
Manapallil JJ.Basic Dental Material.Calcuta:Jaypee Brothers Med Public,2002:331-49
Craig RM,Powers JM.Dental Materials Propertis and Manipulation.11th ed.St Louis:The
C.V Mosby Co,2001:552-71
Craig RG, Powers JM, Wataha JC. Dental Materials: Properties amd Manipulation. Ed.7.
St.Louis: Mosby Inc., 2000
Annusavice KJ.Phillips Science of Dental Material.11th ed.Florida Sanundors Co,2002:655715
Craigh, Robert G. 1997. Restorative Dental Materials. 10th edition. St. Louis Missouri:
Mosby-Year Book, Inc
World Dentistry.Ceramic:Elementary Principles of Fracture and Reinforment.World
Dentistry,Inc.2002:1-5
Ford,T.R.Pitt.Restorasi Gigi.Jakarta:EGC.1993
R,Tarigan.1989.Tambalan Inlay Edisi Revisi.Medan: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatra Utara
Grossman Ll. Handbook of dental practice. 3rd ed. Philadelphia:JB Lippincott