Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN ACITES DAN OEDEMA,

PEMBERIAN CAIRAN INFUS, & PERHITUNGAN


KESEIMBANGAN CAIRAN (INTAKE & OUTPUT)

Kelompok 4
Yusuf Budi A
Dian Maulya M
Faizah Septiyana
Nofita Setyowati
Syeila Dewi C

Dhimas Hidayat
Aisyah Septi P
Apip Dwi P
Lia Ari Eviyanti
Diyah Ismastuti

PEMERIKSAAN ACITES DAN


OEDEMA
A. Pemeriksaan Acites
1. Pengertian Acites
Asiates adalah edema yang terletak pada
perut karena meningkatanya jumlah cairan
intra peritoneal.
Penyebab : adanya gangguan hati kronis dan
penyakit lain.

Langkah-langkah Pemeriksaan Acites


1.Ucapkan salam, perkenalan dan beritahukan tujuan ke pasien.
2. Pasien diminta untuk melepas bajunya bagian atas , lalu pasien
diminta untuk berbaring dan rileks.
3. Inspeksi bagian perut pasien,dilihat bagaimana bentuk perutnya,
apakah datar, cembung atau cekung,apakah ada tanda
peradangan atau inflamasi atau kemerahan pada perut.
Pelaporan : bentuk dari perut pasien nampak cembung dan
mengkilat
4. Palpasi bagian perut ,pasien diminta untuk meletakkan
tangannya di bagian umbilicus, lalu tangan kita ada disebelah
kanan dan kiri sisi perut pasien, lalu pukul dengan menggunakan
lima jari sisi perut bagian kiri. Rasakan apakah ada rasa semacam
hentaman cairan pada tangan sebelah kanan. Pemeriksaan ini
dinamakan pemeriksaan undulisi.
Pelaporan : undulasi positif

5. Selanjutnya adalah perkusi. Perkusi dimulai dari


bagian umbilicus pasien,ke arah bawah. Suara yang
terdengar pada orang yang menderita asites adalah
awalnya timpani, tetapi semakin ke bawah, yang
dirasakan adalah semakin redup dan akhirnya redup.
Pada tahap ini tentukan batas perubahan suara antara
redup dan timpani.
6. Setelah batas ditemukan, maka pasien diminta untuk
memiringkan badan ke arah kita, yaitu ke arah kiri, lalu
kita perkusi lagi, formatnya dari perbatasan tadi ke
atas. Suara yang terdengar adalah redup, redup, redup
sampai akhirnya timpani. Perlu diketahui, pada
pemeriksaan ini batas redup akan bergeser ke atas, hal
ini disebabkan karena cairan yang berada disebelah kiri
pasien berpindah ke sebelah kanan.

B. Pemeriksaan Oedema
1. Pengertian Oedema
Oedema (bengkak) adalah pembengkakan
karena penumpukan cairan pada exstremitas
maupun pada organ dalam tubuh.
Oedema dapat bersifat setempat (lokal) dan
umum (general). Oedema yang bersifat lokal
seperti terjadi hanya di dalam rongga perut
(ascites), rongga dada (hydrothorax) (Wheda,
2010).

Pemeriksaan Oedema
1. Ucapkan salam
Perkenalkan diri & mintalah ijin ke pasien
tentang apa yang akan kita lakukan
2. Tahap pemeriksaan inspeksi. Pada
inspeksi lihat bagian wajah apa ada edema,
bagaimana kesimetrisannya, apa ada tanda
peradangan/kemerahan,tetapi juga pada
perut & kaki
3. Lakukan palpasi pitting dan non pitting
4. Apabila edema diseluruh bagian/sistemik,pemeriksaan edema
yang kita lakukan adlh mepalpasi bagian tibia anterior .lalu kita
tekan dgn ibu jari kita, amati yg terjadi, apa bagian yg kita tekan
tadi kembali pada waktu relatif sangat singkat atau membutuhkan
waktu yang cukup lama.
5. Pemeriksaan selesai, salam pada pasien

Lanjutan....
Penilaian...

Derajat I :
kedalamannya 1- 3
mm dengan waktu
kembali 3 detik

Derajat IV :
kedalamannya 7
mm dengan
waktu kembali 7
detik

Derajat I I :
kedalamannya 3-5
mm dengan waktu
kembali 5 detik

Derajat III :
kedalamannya 5-7
mm dengan waktu
kembali 7 detik

Pemberian Cairan Infus


Memasukkan cairan atau obat langsung ke
dalam vena dalam jumlah dan waktu tertentu
dengan menggunakan infus set.
Tujuan :
Rehidrasi
Tindakan sebelum transfusi darah
Tindakan pra dan pasca bedah
Memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pasien yang
mengalami gangguan

Indikasi

ASERING

Indikasi: Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada


kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue
(DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
KA-EN 1B
Indikasi:

Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien


belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi
karena asupan oral tidak memadai, demam)

< 24 jam pasca operasi

Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian


secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa)
dan 50-100 ml/jam pada anak-anak

Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak


diberikan lebih dari 100 ml/jam

KA-EN 3A & KA-EN 3B

Indikasi:
o Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian

air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk


mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
o Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
o Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
o Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

KA-EN MG3

Indikasi :
o Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian

air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk


mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
o Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
o Mensuplai kalium 20 mEq/L
o Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400
kcal/L

Persiapan Alat
IV Catheter

(abocath) sesuai
dengan ukuran yang
dibutuhkan
infus set
cairan infus sesuai
kebutuhan
tali pembendung
(Torniquet)
Kapas alkohol
betadin

kasa steril
handskun steril
plaster
nierbekken
gunting verband
pengalas

Prosedur
Pasien berbaring di atas tempat tidur berikan

penjelasan tentang tindakan yang akan dilaksanakan


serta beritahu posisi dan sikap saat tindakan.
Mencuci tangan menjelaskan tindakan kepada pasien
dan meminta persetujuan
menjaga privasi pasien,memakai hadscound
membuka infus set, menggeser klem 10 cm dari
ruang tetesan dan klem selang infus
Menghubungkan infus set dengan botol cairan infus
dan gantung
isi ruang tetesan hingga setengah dan alirkan cairan
ke selang infus agar udara keluar dari selang.
pilih vena yang akan ditusuk, pasang pengalas
siapkan plaster

bendung vena dengan tourniquet


disinfeksi dareah penusukan dengan kapas aklohol
tusukkan abocath ke dalam vena dengan lubang jarum

mengahdap ke atas hinnga 1/4 bagian jarum. jika darah


keluar pada indukator, teruskan tusukan seluruh bagian
catheter sambil melepaskan jarum dan sambungkan selang
infus
buka tourniquet dan klem infus dan lihat kelancaran tetesan.
Bila tetesan lancar, fiksasi dengan plaster.
letakkan kasa yang sudah diolesi betadin pada vena yang
ditusuk dan plaster
amankan selang infus dengan plaster
atur tetesan infus sesuai kebutuhan
ambil pengalas
kembalikan posisi pasien yang nyaman
rapikan alat dan buka handscount
evaluasi tindakan
cuci tangan

PERHITUNGAN KESEIMBANGAN CAIRAN(INTAKE,OUTPUT)

Intake

Pengukuran intake merupakan suatu tindakan mengukur


jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh. kebutuhan intake
cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan.
Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme
haus. Pusat haus dikendalikan berada di otak. Intake/asupan
cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah
No
Umur
BB
Kebutuhan
kurang
lebih 2500 cc perhari.
cairan(mL/24
jam

1
2
3
4
5
6
7

hari
1 tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
18 tahun(adult)

3,0
9,5
11,8
20,0
28,7
. 45,0
54,0

250-300
1150-1300
1350-1500
1800-2000
2000-2500
2200-2700
2200-2700

Output

Pengukuran Output merupakan suatu tindakan


mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh.
Jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari
ekskresi ginjal (berupa urien), sebanyak kurang lebih
1500 cc perhari pada orang dewasa.
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses)
yaitu
Urine
Keringat
IWL
Feces

Alhamdullilah....
Terima kasih Semoga bermanfaat
Wassalam...

Anda mungkin juga menyukai