Pastikan Pasien Sudah Keramas Sebelum Pemeriksaan EEG
Pastikan Pasien Sudah Keramas Sebelum Pemeriksaan EEG
Pada saat perekaman, biasanya pasien dalam kondisi terentang, ganjal kepala
pasien dengan bantal, pergunakan bantal yang nyaman tapi tidak mengganggu
elektroda yang terpasang. Penulis menyarankan gunakan bantal guling kecil (bantal
bayi).
Tanyakan ke pasien apakah posisi kepalanya sudah nyaman dan tidak tegang.
Beritahukan
juga
ke
pasien
agak
tidak
terlalu
sering
berkedip
dan
bergerak.Renggangkan rahang pasien, maksudnya antara gigi atas dan gigi bawah
jangan menempel. Semua ini dimaksudkan agar mengurangi artefact yang timbul
dari pasien sendiri.
Setelah semua prosedur diatas dilakukan, lihatlah ke monitor, apakah gelombang
EEG sudah baik (tidak banyak artefact), Bila sudah lakukanlah perekaman.
Dalam awal perekaman perintahkanlah ke pasien agar membuka dan menutup
mata, lakukanlah beberapa kali. Jangan lupa memberikan marker pada saat
melakukan setiap perintah yang kita minta. Biasanya pada mesin EEG sudah
terdapat tamplate marker seperti Eye Open, Eye Close dll. Operator tinggal mengklik
saja.
Aktivitas pasien harus selalu dipantau, misalkan saat pasien bergerak atau batuk,
berikanlah marker. Ini memudahkan dokter dalam membaca hasil rekaman. Saat ini
teknologi EEG sudah berkembang, selain menggunakan marker untuk menandai
setiap aktivitas pasien ada juga EEG dengan fasilitas Video recording, jadi saat hasil
EEG dibaca, dokter pembaca dapat melihat langsung aktivitas pasien selama
perekaman bersamaan dengan gelombang EEG.
Untuk jenis mesin EEG lama, operator harus merubah montage tiap beberapa menit,
Biasanya 2 sampai 3 menit perekaman operator harus merubah montage , dari
montage I sampai VIII
Di mesin EEG terbaru operator sudah tidak perlu lagi merubah montage,
dikarenakan pada saat merekam semua montage sudah direkam oleh mesin EEG.
Penulis menyarankan pada saat rekaman gunakanlah montage Referential, contoh :
FP1-Ref, FP2-Ref, F4-Ref dst. Kenapa penulis menyarankan menggunakan montage
Referential? Karena dengan montage referential pada saat ada elektroda yang lepas
atau bed connect dapat langsung terlihat posisi elektroda mana yang bermasalah,
jadi operator dengan mudah dan cepat untuk memperbaikinya.
Waktu
2 Hz
10s
0Hz
10s
3Hz
10s
0Hz
10s
5Hz
10s
0Hz
10s
10Hz
10s
0Hz
10s
15Hz
10s
0Hz
10s
20Hz
10s
0Hz
10s
20Hz
10s
0Hz
10s
15Hz
10s
0Hz
10s
10Hz
10s
5Hz
10s
0Hz
10s
3Hz
10s
0Hz
10s
2Hz
10s
Contoh di atas adalah tidak baku, masing-masing Lab EEG akan berbeda setting
photicnya..
Setelah Provokasi photic selesai, lakukan provokasi hiperventilasi, hiperventilasi
adalah bernafas dengan cepat yang dilakukan kurang lebih 3 menit.
Berikan contoh ke pasien sebelum melakukan hiperventilasi. Dengan cara tarik nafas
dari hidung buang melalui mulut, lakukan secara cepat. Hati-hati dalam melakukan
hiperventilasi, bila pasien ada gangguan jantung konsultasikanlah dengan dokter
pembaca atau dokter pengirim.
Setelah porvokasi hiperventilasi, lakukan post hiperventilasi, bernafaslah secara
normal kurang lebih 3 menit.
Setelah semua selesai, usahakan pasien tidur, bila pasien mengantuk diawal
rekaman biarkan pasien tidur kurang lebih 15 menit, kemudian bangunkan.
Diharapakan dokter pembaca dapat melihat aktivitas otak pasien dalam keadaan
tidur.
Lama perekaman dari awal sampai akhir kurang lebih 30 sampai 45 menit (masingmasing lab EEG berbeda, tergantung kebutuhan.
Penulis sadar bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Mohon masukan, kritik
dan saran dari para pembaca, bila ada yang kurang silahkan ditambahkan. Bila ada
yang salah mohon dimaafkan. Tulisan ini berdasarkan pengalaman bekerja penulis
selama 10 tahun di EEG Engineering.