Green Building
Green Building
GREEN BUILDING
Pendahuluan
Kumpulan orang-orang biasa yang mampu menghasilkan hal-hal yang luar biasa
Transformasi HardysProperty melalui implementasi Visi, Misi, Strategi, Asas GCG, Nilai,
GREEN BUILDING
Pendahuluan
GREEN BUILDING
Pendahuluan
Tujuan Green Building
Efesiensi dalam penggunaan energi, air dan
sumber daya lain
Perlindungan
kesehatan
penghuni
dan
meningkatkan produktifitas pekerja
Mereduksi limbah / buangan padat, cair dan gas
Mengurangi polusi / pencemaran padat, cair dan
gas serta mereduksi kerusakan lingkungan
GREEN BUILDING
Pendahuluan
Manfaat Green building
A. Manfaat lingkungan
Meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem
Memperbaiki kualitas udara
Memperbaiki kualitas air
Mereduksi limbah
Konservasi sumber daya alam
B. Manfaat Ekonomi
Mereduksi biaya operasional
Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
Meningkatkan produktivitas penghuni
Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
C. Manfaat Sosial
Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
Meningkatkan kualitas estetika
Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal
Meningkatkan kualitas hidup keseluruhan
GREEN BUILDING
Pendahuluan
4 Aspek Green building
A. Material, material yang digunakan bisa berasal dari alam, merupakan sumber
yang terbaru yang dikelola secara berkelanjutan, daya bahan bangunan yang
dikaji layak dan teruji, bahan bangunan yang didapat secara lokal untuk
mengurangi biaya transportasi, bahan bangunan yang digunakan harus ramah
lingkungan, mudah didaur ulang dan dapat mengunakan bahan daur ulang
untuk mengurangi reduksi sampah.
B. Energi, penerapan panel surya bisa digunakan sebagai alternatif energi pada
bangunan, pada bangunan selayaknya mengunakan jendela untuk menghemat
pengunaan energi terutama listrik dan AC selain itu baik untuk sirkulasi udara
bangunan, pengunaan lampu dan peralatan listrik hemat energi.
C. Air, pengunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air
hujan yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman dan toilet dan
mengunakan alat-alat hemat listrik seperti tidak mengunakan bathtub,
mengunakan toilet flush hemat air dan mengunakan sistem pemanas air tanpa
listrik.
D. Kesehatan, mengunakan bahan-bahan furniture dan finishing gedung yang
tidak beracun untuk meningkatkan kualitas udara pada ruangan, mengurangi
resiko asma, alergi.
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Sifat-sifat Green Building
A.Sustainable ( Berkelanjutan ), yang berarti bangunan green
architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten
terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya
perubahan perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Sifat-sifat Green Building
C. High performance building, Bangunan berkonsep green architecture
mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat sifat
lainnya. Sifat ini adalahHigh performance building. Mengapa pada
bangunan green architecture harus mempunyai sifat ini? Salah satu
fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan
memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan
dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology
performance). Contohnya :
Penggunaan panel surya (Solar cell) untuk memanfaatkan energi panas
matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.
Penggunaan material material yang dapat di daur ulang, penggunaan
konstruksi konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut
yang dapat mendukung konsep green architecture.
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Kriteria Green Building
Di Negara-negara yang telah menerapkan Green Building
ada 6 kriteria yang diukur, yakni :
Pengolahan lahan sekitar.
Penggunaan air.
Penggunaan energi, material dan dari
material itu.
Kualitas di dalam ruangan, dan inovasi.
.
mana
sumber
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Ciri-ciri Green Building
Green building dapat dicirikan sebagai bangunan
yang :
Menggunakan energi yang seminimal mungkin.
Memanfaatkan ruang alam
Menggunakan energi yang dapat diperbaharui
Menggunakan bahan yang bersifat ramah lingkungan
Menggunakan bahan atau material yang bersifat
reuse, reduce, dan recycle.
Sistem gedung yang menghasilkan limbah yang dalam
batas toleransi berdasarkan aspek lingkungan hidup.
.
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Material yang digunakan Green Building
1. Sustainable site
Di sini, pengadaan lahan untuk sebuah kompleks hunian tak boleh
menciderai lingkungan. Lokasi tersebut tak boleh meraibkan
sebuah sawah ataupun ladang yang menjadi tempat parkir air.
Bagaimanapun, lokasi tersebut sebaiknya sudah punya jalan akses
dan sarana transportasi memadai. Itu agar ekologi tak terciderai
proses pembuatan jalan. Lantas, proses pembukaan lahan
tersebut perlu diperhatikan. Kalau dengan cara membabat habis
lahan lantas menanam pohon baru, berarti kriteria pertama ini
kurang diperhatikan. Efisiensi lahan juga perlu diperhatikan.
Rumah berpenghuni empat orang sudah tentu tak perlu seluas
1.000 m2.
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Material yang digunakan Green Building
2. Water efficient
Lebih baik sebuah rumah didesain hemat energi sedari awal.
Contoh:menggunakan air hujan ataupun air hujan yang diolah
kembali, serta menggunakan kloset irit air.
3. Indoor environmental quality.
Sebuah hunian lebih baik tak menggunakan bahan-bahan
bangunan yang menimbulkan polusi, antara lain cat yang
menimbulkan
polusi
udara
atau
karpet
yang
proses
pembuatannya menggunakan gas beracun.
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Material yang digunakan Green Building
4. Energy and atmosphere.
Di sini, sebuah hunian mesti dirancang hemat energi, antara lain
dirancang agar tak banyak menggunakan pendingin udara. Terkait itu, di
iklim subtropis seperti Indonesia, ventilasi yang lebar-banyak bisa
dimanfaatkan untuk menurunkan suhu ruangan
5. Material resource.
Satu ciri green building adalah menggunakan material bangunan ramah
lingkungan. Itu antara lain sedapat mungkin mengurangi bahan impor.
Sebab, bahan impor otomatis melahap banyak energi dalam pengiriman.
satu hunian lebih baik tak menggunakan material yang perlu waktu lama
untuk dibarui seperti kayu jati; sedapat mungkin, material daur ulang
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Material yang digunakan Green Building
Konsep reduce-reuse-recycle adalah cara efektif dalam
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Material yang digunakan Green Building
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Integrasi Bahan dan Teknologi yang digunakan Green
building
Bahan semen sebagai komponen utama pembanguan dimana
pabrik semen ternyata merupakan penyumbang gas CO2 yang cukup
besar, sekitar 930 juta ton/tahun , menempati urutan kedua setelah
pembangkit tenaga listrik atau dengan kata lain berkontribusi sekitar
7% dari total emisi gas CO2 yang berkisar 13.470 juta ton/tahun
( berdasarkan data dari Inter-Governmental Panel on climate
Change/IPCC), dengan inovatif antara bahan dan teknologi dapat
membuat beton yang ramah lingkungan, yaitu dengan mengurangi
kadar semen yang otomatis mengurangi gas CO2, permasalahannya
adalah pengurangan porsi semen harus digantikan dengan material
cementitious sebagai akditif yang berkualitas dengan kadar yang
sesuai, sehingga tetap diperoleh beton berkinerja tinggi, aditif
tersebut adalah abu terbang, silica fume yang diolah pada silo semen
dengan teknologi beton modern dapat memperoleh penghematan
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Integrasi Bahan dan Teknologi yang digunakan Green
building
Bahan Hebel dan b-panel sebagai komponen utama dinding
bangunan. Hebel yaitu bahan bangunan sebagai komponen
bangunan berupa blok dinding yang mempunyai keunggulan
dari segi kekuatan dan efisiensi waktu pada pelaksanaan
pemasangan dinding, dengan material kapur, semen, pasir
silica dan air melalui teknologi penggilingan dan pemintalan
dan pencampuran di cetak dan dipotong sesuai dengan ukuran
yang efisien pada dimensi dinding, sehingga mengurang waste
factor pemakaian bahan, sehingga dapat dikategorikan bahan
hemat sampah konstruks
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Integrasi Bahan dan Teknologi yang digunakan Green
building
Bahan Hebel yaitu bahan bangunan sebagai komponen
bangunan berupa blok dinding yang mempunyai keunggulan
dari segi kekuatan dan efisiensi waktu pada pelaksanaan
pemasangan dinding, dengan material kapur, semen, pasir
silica dan air melalui teknologi penggilingan dan pemintalan
dan pencampuran di cetak dan dipotong sesuai dengan ukuran
yang efisien pada dimensi dinding, sehingga mengurang waste
factor pemakaian bahan, sehingga dapat dikategorikan bahan
hemat sampah konstruks
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Integrasi Bahan dan Teknologi yang digunakan Green
building
B-panel adalah panel beton pracetak-prategang, merupakan
sistem bahan bangunan hemat energi dan ramah lingkungan
yang inovatif, karena terpadu dari panel komposit beton
reinforced expanded polystyrene ( EPS ) yang memiliki
karakteristik insulasi thermal dan akustik serta ketahanan
terhadap gempa, disebut komponen bangunan ramah
lingkungan karena 100% recyclable dapat didaur-ulang, jangka
pemakaian lama ( selama umur bangunan ), tidak beracun dan
tidak membusuk.
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Integrasi Bahan dan Teknologi yang digunakan Green
building
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Integrasi Bahan dan Teknologi yang digunakan Green
building
GREEN BUILDING
Konsep Green Building
Integrasi Bahan dan Teknologi yang digunakan Green
building
Hearst Tower terletak di New York, di 300 West 57th Street , 959 Avenue 8,
dekat Columbus
Circle di Midtown
Manhattan. Bangunan
ini
adalah
markas dari Corporation Hearst, bersama-sama dengan Cosmopolitan, Esquire,
Marie Claire, Harper's Bazaar, Good Housekeeping, Seventeen, dan San
Francisco Chronicle.
Enam lantai pertama merupakan inisiatif pemilik, William Randolph Hearst dan
dipercayakan pada arsitek Joseph Urban. Bangunan ini selesai 1928 dengan biaya
sebesar $ 2 juta dengan luas 3.700 m2. Design asli yang terdiri dari batu telah
diawetkan dalam desain baru sehingga mampu menjadi landmark kota.
Awalnya dibangun sebagai dasar untuk sebuah pencakar langit, pembangunan
menara itu ditunda karena depresi besar. Penambahan menara baru selesai
hampir delapan puluh tahun kemudian, dan 2.000 karyawan Hearst bekerja pada
tanggal 4 Mei 2006.
Menara yang dirancang oleh Norman Foster, dengan struktur yang direkayasa
oleh WSP Cantor Seinuk, dan dibangun oleh konstruksi Turner- memiliki tinggi 46
lantai, setinggi 182 m dengan ruang kantor luas 80.000 m2.
Pola pembingkaian segitiga yang jarang digunakan (juga dikenal sebagai diagrid)
memerlukan 9.500-10.480 ton struktur baja- sekitar 20% lebih sedikit dari frame
baja konvensional. Hearst Tower adalah gedung pencakar langit pertama di New
York setelah 11 September 2001. Bangunan ini menerima 2006 Emporis Award
Skyscraper, mengutip sebagai pencakar langit terbaik di dunia selesai tahun itu.
Hearst Tower adalah gedung perkantoran "hijau" pertama di New York City,
dengan sejumlah pertimbangan lingkungan. Lantai atrium ditaburi dengan kapur
panas konduktif . Pipa Polietilena yang tertanam di lantai, diisi dengan sirkulasi
air untuk pendingin di musim panas dan pemanas di musim dingin. Hujan
dikumpulkan di atap disimpan dalam tangki di ruang bawah tanah untuk
digunakan dalam sistem pendingin, untuk mengairi tanaman dan bagi patung air
di lobi utama. 85% dari baja struktur bangunan mengandung bahan daur
ulang. Secara keseluruhan, bangunan telah dirancang untuk menggunakan
kurang dari 26 % energi dari persyaratan minimum untuk kota New York, dan
memperoleh penunjukan emas dari Amerika Serikat Green Building
Council 's LEED program sertifikasi, menjadi pencakar langit pertama dengan
nilai Emas .
fitur atrium di eskalator melalui patung cerita air berjudul Icefall, adalah air terjun
yang luas dibangun dengan ribuan panel kaca, yang mendinginkan dan
melembabkan lobi.