Anda di halaman 1dari 37

MODUL

ANALISIS SISTEM INFORMASI

Oleh :
Sri Hartati, S. Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AKMI BATURAJA
AnSi-Sri hartati, S.Kom
AKMI Baturaja

A. KONSEP DASAR SISTEM


Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau
komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling tergantung satu sam lain.
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendefinisikan sebuah
sistem, yaitu :
1. Tinjauan atas dasar fasilitas ( komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Tinjauan atas dasar aktivitas ( prosedur )
Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa
urutan kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai
tujuan tertentu.
Urutan kegiatan digunakan untuk mejelaskan apa (what) yang harus dikerjakan,
siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya. <3w 1h>
Suatu sistem memiliki beberapa komponen diantaranya : pekerjaan, aktivitas dan
misi.
Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau atau sasaran (objektives).
Tujuan (goal)

: meliputi ruang lingkup yang luas.

Sasaran (objektives) : meliputi ruang lingkup yang sempai, jadi lebih dikenai
pada sub-sistemnya.
Jadi perbedaan tujuan dan sasaran terletak pada ruang lingkupnya.
Model dasar sebuah sistem : Masuka, proses, keluaran. Namun sistem dapat
dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan, dan sistem juga dapat
bersifat terbuka dan tertutup.
AnSi-Sri hartati, S.Kom
AKMI Baturaja

Sistem terbuka artinya sistem tersebut dapat menerima berbagai masukan dari
lingkungan sekitarnya. Sistem terbuka, sebaliknya.

Selain sistem, ada juga yang disebut dengan sub-sistem. Mekanisme pemisahan
(pengunsuran )
Pengunsuran sistem dan sub-sistem adalah tindakan untuk menyederhanakan
perancangan sistem.
Tujuan adanya pengunsuran sistem atas sub-sistem yaitu untuk mengurangi
kerumitan koordinasi dan komunikasi.

1. SUB SISTEM
Kalau beli sepeda tanpa roda, tidak akan berfungsi artinya sepeda tidak bisa
dikatakan sebuah sistem karena salah satu sub sistem nya tidak ada.
Sebuah sistem mahal karena, sebuah sistem merupakan gabungan dari banyak sub
sistem. Misalnya punya jam analog yang ada komponennya rusak..
Jadi, sub sistem adalah bagian dari sistem.
Misalnya : sistem komputer
Sub sistem :

perangkat keras (hardware)


Perangkat lunak (software)
Sub-sub sistem hardware : alat masukan, proses,

keluaran.
Sub-sub sistem software :
Pengertian sub sistem menurut beberapa ahli :

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

a. Menurut Norman L. Enger yaitu serangkaian kegiatan yang dapat


ditentukan identitasnya yang berhubungan dalam suatu sistem.
b. Gordon B. Davis yaitu sistem terbagi atas beberapa faktor atau unsur2 ke
dalam beberapa sub-sistem.
2. KARAKTER SISTEM
Karakteristik atau Ciri-ciri SISTEM yaitu :
a. Komponen sistem (Componens)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama membentuk satu kesatuan.
b. Batasan sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya
atau sistem dengan lingkungan luarnya. Dengan batasan ini, sistem
dipandang sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan luar sistem (Environtment)
Yaitu bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat menguntungkan
dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan maka lingkungan luar
tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar tersebut
harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat
mengganggu kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung sistem (Interface)
Yaitu sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem.
Penghubung ini mwmungkinkan sumber2 daya mengalir dari suatu sub
sistem ke sub sistem lain. Keluaran sub sistem akan menjadi masukan
bagi sub sistem lainnya.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

e. Masukan sistem (Input)


Yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yg dapat berupa
pemeliharaan (maintenance input) dan signal (signal input)
Contoh : dalam unit kompute3r, program adalah maintenance input
yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah
signal input yang alan diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (Output)
Yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi bagi sub sistem yang lain.
Contoh : sebuah sistem informasi, yang menjadi keluaran adalah
informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan
untuk hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lain.
g. Pengolah sistem (Proses)
Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh :
Sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan2
yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
h. Sasaran sistem (Objektive)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau tidak maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil
jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan.

3. KLASIFIKASI SISTEM
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk setiap

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan :
1. sistem abstrak dan sistem fisik
sistem abstrak yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik,
Contohnya sistem teologia, yaitu satu sistem yang berupa pemikiran
tentanng hubungan antara manusia dengan Tuhan;
Sistem Fisik yaitu sistem yang ada secara fisik,
Contohnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem
administrasi personalia, dsb.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia,
Contohnya sistem pemutaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian
musim.
Sistem buatan manusia yaitu sistem yang melibatkan hubungan manusia
dengan mesin, yang disebut denga Human machine System.
Contohnya sistem informasi berbasis komputer, karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
Sistem deterministik yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang dapat diprediksi.
Contohnya sistem pemprograman dalam komputer, karena berdasarkan
program2 komputer yang dijalankan.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

Sistem probabilistik yaitu sistem yang kondisi masa depannya tidak


dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintahan.
4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka yaitu sistem yang berhubuingan dan dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk sub sistem lainnya.
Contohnya sistem perdagangan.
Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa ada campur tangan dari pihak luar.
Contohnya sistem robotic, sistem arloji, ATM sistem.

4. DAUR HIDUP SISTEM


Siklus hidup sistem yaitu proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan
sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup system terdiri
dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah-langkah pendekatan system,
karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara
topdown. Siklus hidup system sering disebut sebagai pendekatan air terjun
(waterfall approach) bagi pembanguna dan pengembangan system. Pembangunan
system hanyalah salah satu dari serangkaian dari daur hidup suatu system,
meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang sangat penting.
Fase/tahapan dari daur hidup suatu system :
a. Mengenali adanya kebutuhan

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema


yang harus dapat dikenali sabagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi
sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat
melebihi kapasitas dari system yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat
didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang
ada, pembangunan system akan kehilangan arah dan efektivitasnya.
b. Pembangunan system
Suatu proses atau serangkaian prosedur yang harus diikuti guna
menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun sebuah system
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
c. Pemasangan system
Setelah tahap pembangunan selesai, system kemudian akan dioperasikan.
Pemasangan system merupakan tahap yang penting dalam daur hidup
system, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap
operasional adalah pemasangan system yang merupakan langkah akhir
dari suatu pembangunan system.
d. Pengoperasian system
Program program computer dan prosedur prosedur pengoperasian yang
membentuk suatu system informasi semuanya bersifat statis, sedangkan
organisasi yang ditunjang oleh system informasi selalu mengalami
perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan
kebikjaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahanperubahan tersebut, system harus diperbaiki atau diperbaharui.
e. Sistem menjadi usang

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

Kadang kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak


dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada system yang sedang
berjalan. Tiba saat dimana secara ekonomis dan teknis, system yang ada
sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan system yang baru perlu
dibangun untuk menggantikannya.
System informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. System
dibangun untuk memenuhi kebutuhan. System beradaptasi terhadap berbagai
perubahan lingkungannya yang dinamis sehingga kemudian sampai pada kondisi
dimana system tidak dapat lagi beradaptasi. System baru kemudian dibangun
untuk menggantikannya. Tentang daur hidup system dapat ini dapat dilihat pada
gambar berikut :

Mengenali adanya
kebutuhan
1

Pembangunan sistem

System menjadi usang

Pemasangan
sistem

Pengoperasian
sistem

Gambar Daurhidup system

B. KONSEP DASAR INFORMASI


Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki
nilai tambah. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu
organisasi, sehingga informasi ini sangat penting peran dan kedudukannya di

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

dalam sebuah organisasi. Suatu system yang kekurangan informasi akan menjadi
loyo. Kerdil dan akhirnya berakhir.
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian, sebagai contoh,
informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik. Akan
mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi.
3. Data yang terorganisir untuk membantu memilih beberapa tindakan yang
akan dilakukan atau tidak dilakukan.
Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Informasi strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang,
mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan dan
sebagainya.
2. Informasi Taktis
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah,
seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyusun rencana penjualan.
3. Informasi Teknis
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti
informasi persediaan stock, return penjualan dan laporan kas harian.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

10

1. TEST KEBUTUHAN INFORMASI


Terdapat 4 test untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam
informasi :
a. Kepada siapa (pembuat keputusan) informasi di tujukan?
b. Untuk keputusan spesifik apa informasi ditujuka?
c. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan
memecahkan masalah?
d. Sejauh mana (kapan) tingkat pembuatan keputusan?
2. SIKLUS INFORMASI
Untuk memperolah informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan
dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama data dimasukkan ke dalam
model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah
dip roses akan menghasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi
penerima (level managemen). Sebagai dasar dalam membuat suatu
keputusan atau melakukan tindakan tertentu, dari keputusan yang nantinya
akan dimasukkan kedalam model (proses) begitu seterusnya. Dengan
demikian akan membentuk suatu siklus informasi atau (information cycle).
3. KUALITAS INFORMASI
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau
ditentukan 3 hal, yaitu :
a. Relevan
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

11

produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih
relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
b. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan
dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau
kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data hasil tersebut.
c. Tepat waktu
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat
(using), informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga
kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan
berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi
demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga
kecepatan

untuk

mendapatkan,

mengolah

dan

mengirimkannya

memerlukan teknologi2 terbaru.


d. Ekonomis
apa tingkat sumber daya diperlukan untuk informasi dalam
pemecahan masalah?
e. Efisien
Apakah tingkat sumber daya apa yang diperlukan untuk setiap unit
output informasi?
f. Dapat dipercaya
4. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
a. Hardware
Terdiri dari computer, peripheral (printer) dan jaringan.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

12

b. Software
Merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan
aturan tertentu untuk memrintahkan computer melaksanakan tugas
tertentu. Software dapat digolongkan menjadi system operasi (windows 95
dan NT), aplikasi (akuntasi ), utylitas (antivirus, speed disk), serta bahasa.
c. Data
Merupakan komponen dasar informasi yang akan diproses lebih
lanjut untuk menghasilkan informasi.
d. Prosedur
Dokumentasi prosedur / proses system, buku penuntun operasional
(aplikasi) dan teknis.
e. Manusia
Yang terlibat dalam komponen manusia, seperti operator, pemimpin
system, informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas
yang jelas.

C. DETEKSI MASALAH SISTEM


1. Permasalahan Sistem
Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan
seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyababkan
sistem informasi mempunyai masalah, antara lain karena :
a. Waktu (overtime).
b. Lingkungan sistem yang berubah.
c. Perubahan prosedur operasional.
Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming,
yang meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke
AnSi-Sri hartati, S.Kom
AKMI Baturaja

13

sistem. Maintenance programming mencakup 60 sampai 90 persen dari


programming budget dan menunjukkan apakah sistem informasi yang memburuk
perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil (minor).
Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :

a.

Relevansi (relevancy).

b.

Keakuratan

(accuracy),

yang

memiliki

faktor

kelengkapan

(completeness), kebenaran (correctness), dan keamanan (security).


c.

Ketepatan waktu (timeliness).

d.

Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources)


dan biaya (cost).

e.

Efisiensi (eficiency).

f.

Dapat dipercaya (reliability).

g.

Kegunaan (usability).

a. Relevansi (relevancy)

Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan
managemen ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan,
informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :

Banyak laporan yang isinya terlalu panjang Laporan tidak gunakan oleh
pihak yang menerimanya.

Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.

Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

14

Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi


dan disebarluaskan.

b. Kelengkapan (completeness)

Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap.
Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya
80% dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).

Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau


isian formulirnya tidak lengkap.

Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi
karena kesengajaan atau ketidaksengajaan.

Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan


data dari sumber-sumber dokumennya.

c. Kebenaran (correctness)

Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field


harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara
lain :

Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.

Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.

Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.

Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

15

Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat engurangi


masukan kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.

d. Keamanan (security)

Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya.


Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika
informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.

e. Ketepatan waktu (timeliness)

Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :

Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan.

Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas
kesalahan.

Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan.

Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak


langsung dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).

Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.

Waktu

yang

dibutuhkan

untuk

memperbaiki

kesalahan

program

mengalami kenaikan.

Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi


staff pemeliharaan program dan staff operasinya.

f. Ekonomi (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan


berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan
AnSi-Sri hartati, S.Kom
AKMI Baturaja

16

sebagian akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti
konsultan pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak
organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau analis selama proyek.
Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi
untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan
sistem informasi yang didapat.

g. Efisiensi (eficiency)

Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit


sumber daya dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan
mengeluarkan $500.000 untuk sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan
$100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut.
Efisiensi dari sistem tersebut adalah :
100.000
------- = 20%
500.000
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :

Keluaran / nilai uang (trougput/dollar).

Keluaran / waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours


worked).

Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).

Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).

Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of

programmers).

Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).

h. Dapat dipercaya (reliability)


AnSi-Sri hartati, S.Kom
AKMI Baturaja

17

Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan


memperhatikan masalah reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah
reliabilitas, antara lain :

Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika


komputernya bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.

Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat ratarata karyawan bekerja dengan baik keluar, dan aryawan baru ditraining.

Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat


memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki
sebuah kesalahan informasi, barangkali satu jam atau empat minggu.

Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.

Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.

Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi,


sehingga perlu menguranginya.

i. Kegunaan (usability)

Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan
kriteria.

Jika

sistem

sulit

digunakan,

berarti

adalah

masalah

dalam

sistem.Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability)


sistem, antara lain :

Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.

Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.

Naiknya keluhan-keluhan pemakai.

Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

18

2. Information systems backlog


Tumpukan pemasukan data adalah sebuah kondisi dimana transaksi yang
datang tidak langsung dimasukkan (posted) ke record pada awal hari kerja
berikutnya.Tujuan uatma dari sistem informasi bisnis adalah menyimpan sumber
daya (to keep track of resources), sehingga kegagalan memperbarui (to update)
sumber daya record adalah sebuah masalah sistem yang serius. Sebagai analis,
adalah penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadi tumpukan
(backlogs) dan masalah-masalah yang sebabkan systems backlogs.
Terdapat 5 alasan mengapa sebuah tumpukan masalah sistem informasi dapat
terjadi :
1. Volume transaksi mengalami kenaikan (transaction volume increase).
2. Penurunan kinerja (decreasing performance).
3. Pergantian karyawan yang tinggi (employee turnover).
4. System downtime.
5. Transaction variances.
Beberapa masalah backlogs menyebabkan beberapa kekacauan, antara lain :

Menumpuknya rekord-rekord (lack of record currency).

Kenaikan rata-rata kesalahan (increased error rates).

Kenaikan biaya (increased costs).

Kenaikan pergantian karyawan (increased employee turnover).

Deteksi sumber-sumber masalah sistem informasi :


a. Keluhan pemakai (user complaints).
b. Perhatian top manajemen (top management concerns)
c. Penunjuk jalan (scouting).
AnSi-Sri hartati, S.Kom
AKMI Baturaja

19

d. Pengawas pemakai (user surveys).


e. Pengawas (audits).
f. Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).

3. Laporan awal masalah


Banyaknya catatan-catatan (logs) masalah-masalah laporan dapat
digunakan oleh sistem analis untuk studi awal (preliminary study).
Studi ini memutuskan jika laporan atau deteksi masalah adalah cukup serius untuk
menjamin perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk
dilakukan. Analis menyiapkan sebuah laporan awal masalah yang mencakup 4
elemen berikut:
1. Source, dari mana sumber masalah informasi berasal.
2. Nature, sebuah deskripsi singkat tentang sumber masalah.
3. Detailed analysis, pengembangan secara teknis dari masalah (problem
nature).
4. Recommendation, sejauh mana solusi dari masalah akan dikembangkan.
Tipe recommendation, terdiri dari :
a. Masalahnya kecil dan kebutuhan pemeliharaan.
b. Masalahnya membutuhkan kemampuan sistem.
c. Masalahnya serius sehingga perlu analisis detail. Rekomendasi ini dimulai dari
system development life cycle. Detail analisis memutuskan apakah sistem saat ini
perlu diganti dengan sistem informasi yang baru.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

20

D. ANALIS SISTEM DAN PROGRAMMER


Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari
masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai
serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspekaspek bisnis dan teknologi komputer). Nama lainnya : system designer, business
analyst, system consultant, system engineer, software engineer, sistem analyst
programmer, information system engineer.
Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi
tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis(lebih memahami
teknologi komputer).
Tugas dan tanggung jawab Sistem analis :
a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program
computer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi
komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada
pemecahan masalah secara garis besar.
d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas
pada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan
manajer.
Tugas dan tanggung jawab Programmer :
a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem
komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

21

c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan


instruksi-instruksi program.
d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak
orang,terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang
mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program. Pengetahuan dan
keahlian analis system.
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian
yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan
keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi
komputer dan pemograman computer
Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian
dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat
lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer.
Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan
tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa
komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak
lainnya.
b. Pengetahuan

tentang

bisnis

secara

umum

Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak


diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini.
Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi
dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi
keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian
manajemen, pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan,

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

22

perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis


lainnya.
c. Pengetahuan tentang metode kuantitatip Dalam membangun model-model
aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif
seperti linier programming, dynamic programming, regresion, network,
decision tree, trend, simulasi.
d. Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil Analis
sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahanpermasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, emecah-mecah masalah
tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus
dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut.
e. Ahli berkomunikasi dan membina hubungan Analis sistem harus
mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan
maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi,
rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f. Memahami

metodologi

pengembangan

sistem

informasi

Manusia

merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia


satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam
membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat,
akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis
system tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem,
maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen
dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.
Team pengembangan sistem (I)

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

23

Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana,


kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai
pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang programer yang merangkap sebagai
analis sistem (pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem
yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang
dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari
besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum
dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :
1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai
tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan system
b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan
system lainnya.
c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan
dilakukan.
d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain
sistem dan penerapannya
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal
perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada
manajemen dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

24

Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis
sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan
mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior Analis sistem senior (senior systems analyst)
merupakan analis system yang sudah berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman
dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih
senior. Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem
yang masih dilatih (systems analyst trainee).
5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah
berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi
dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi
senior kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.
6. Programmer aplikasi (application programmer)
Programer

aplikasi

merupakan

programer

komputer

yang

cukup

berpengalaman dan dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara


langsung lagi.
7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)
Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum
berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram
yang lebih senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada
pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya
pembuatan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

25

disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications


programmer trainee).
Team pengembangan sistem (II)
1. Pengguna Sistem
a. User : Sebagai end-user (operator) dan user-manager yang
mengawasi pekerjaan end-user.
b. Manajemen : Memegang pernan penting dalam menyetujui rencana
pengembangan system dan penyediaan dana.
2. Perancang Sistem
a. Project Coordinator
Bertanggungjawab agar tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal
serta mengontrol agar pelaksanaannya sesuai rencana.
b. Sistem analist & design
c. System Analyst & Design
Personil yang memberikan solusi dan mendesain sistem baru.
d. Programmer Personil yang membuat program berdasarkan rencangan
dari sistem analis.
e. Network Designer Bertanggungjawab terhadap desain jaringan,
seperti LAN, MAN, WAN.
f. Technician (Hardware) Personil yang menetapkan konfigurasikonfigurasi hardware yang tepat agar dapat bekerja secara optimal.
g. Database Administrator
Personil yang bertanggjawab terhadap suatu sistem database,
mencakup pola struktur data, integritas data, memberikan hak akses

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

26

kepada user, backup, recovery dan mengoptimalkan performa


database.
h. Documenter
Personil yang membuat dokumentasi sistem, mencakup buku
operasional aplikasi, teknis dan sistem.
i. Software Tester
Personil yang menjamin bahwa program aplikasi ang dibuat
programmer sesuai spesifikasi.
j. Graphic Designer Pesonil yang memiliki keahlian dalam mendesain
untuk aplikasi berbasis GUI (Graphic Interface).

E. ANALISIS KEBUTUHAN
Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu :
a. Menjelaskan system saat ini secara lengkap
b. Menggambarkan system informasi yang ideal
c. Membawa system informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan
memperhatikan kendala sumber daya
d. Member dorongan terhadap keyakinan pemakai ke dalam team
mengembangan system
Tahap Requirement analis adalah tahap interaksi intensif antara analisis system
dengan komunitas pemakai system dimana team pengembangan system
menunjukkan keahlian nya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan
pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Merupakan pekerjaan sulit
untuk mendapatkan kesepakatan pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

27

system informasi, karena mungkin pemakai mengalami kegagalan system


informasi sebelumnya.
1. KEINGINAN PEMAKAI
Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap
keinginan pemakai dan menjelaskan system informasi yang ideal. Ideal di sini
merupakan konsep dari pada kenyataan, artinya bahwa tidak system yang ideal
(tidak ada system informasi yang senmpurna), tetapi bersifat subjektif saja. Kalau
hal ini tidak dijelaskan secara mendalam dapat menimbulkan perbedaan
pandangan atau akan mengecewakan end user.
2. METODE KEBUTUHAN ANALISIS
Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan
requirement

system.

Metode

tersebut

adalah

interview,

questionnaires,

observation, procedure analysis, dan dokumen survey. Setiap metode akan


dijelaskan secara mendalam sebagai berikut :
a. TANYA JAWAB (INTERVIEW)
1.

Bagaimana metode itu digunakan.


a. Pemilihan potential interviewes
b. Membuat perjanjian terhadap potentian interviewes
c. Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas
d. Memilih person yang di interview secara pribadi dan merekamnya

2.

Target dari metode


a. Kunci pribadi dalam proses DFD
b. Kadang kala melibatkan orang luar, seperti pelanggan atau vendors

3.

Keuntungan metode

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

28

a. Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan


menyesuaikannya sesuai dengan situasi yanag terjadi.
b. Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa
anda berfikir hal ini dapat terjadi?
c. Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi
d. Memunculkan respon yang tinggi sejak penyusunan pertemuan
4.

Kerugian metode
a. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
b. Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara
c. Sulit mkembandingkan laporan wawancara karena subjektifitas
alamiah

5.

Kapana metode tersebut baik digunakan


a. Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personal kunci
b. Test kredibilitas dari interviewers
c. Mencari interview yang unsuranes atau kontradiktions
d. Memantapkan kredibilitas team

Beberapa factor penting dalam interview yang baik yaitu objectives, audience,
format, weighting dan combining responses, and documentation.
b. QUESTIONERS
1. Bagaimana metode itu digunakan
-

Mendesain dengan menggunakan standar questioner

Questioner dikirimkan ke lingkunga kerja end user.

Struktur respon diringkas dalam statistic distribusi

2. Target dari metode

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

29

Semua end user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam


proses solusi pemecahan system

End user dihubungakan dengan proses pemakaian symbolsimbol dalam DFD

3. Keuntungan metode
-

Murah dan cepat dari pada interview

Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu


ahli yang di butuhkan untuk mendesain questioner end user
yang terpilih)

Mudah

untuk

mensistensis

hasil

sejak

pembuatan

questioner
-

Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua


end user.

4. Kerugian metode
-

Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end


user

Analis

melibatkan

kesan

sehingga

tidak

dapat

menampakkan pribadi end user


-

Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang


kuat untuk mengembalikan questioner

Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end user secara


spesifik

5. Kapan metode tersebut baik di gunakan


-

Pertanyaan nya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua

Membutuhkan wawasan yang luas dari end user.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

30

Bila memiliki sedikit waktu dan biaya

c. OBSERVASI
1. Bagaimana metode itu

digunakan

Secara

pribadi

seorang

analis

mengunjungi

lokasi

pengamatan
-

Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan,


termasuk volume dan pengolahan lembar kerja

2. Target

Dari metode
-

3. Keuntungan

Lokasi proses secara geografis di tunjukkan dalam DFD

metode
-

Mendapatkan fakta record dari pada pendapat (opinion)

Tidak membutuhkan kontruksi pertanyaan

Tidak mengganggu atau menyembunyikan sesuatu (end


user tidak mengetahui bahwa mereka sedang di amati)

4. Kerugian

Analis tidak tergantung pada penjelasan lisan dari end user

metode
-

Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end user


merasa diamati)

Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu


observasi mungkin tidak tepat (representative) dalam
kondisi harian atau mingguan.

5. Kapan

Membutuhkan pengalaman dan keahlian khusus dari analis

metode tersebut baik digunakan


-

Membutuhkan gambarana kuantitatif seperti waktu, volume


dan sebagainya

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

31

Kecurigaan bahwa end user mengatakan suatu kejadian


yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat)

Tips praktis dalam melakukan observasi :


1. Jangan

mengamati dalam jangka waktu yang lama

Terdapat 2 alasan, yaitu dengan waktu yang lama akan mengacau operasi
yang sedang diamati, dan akan membiaskan permasalahan yang
sebenarnya.
2. Buat

catatan yang ringkas

3. Sebelum

observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemaka yang terlibat

tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan
mengurangi gangguan
4. Gunakan
5. Jangan

chek list yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama

melakukan observasi tanpa rencana

d. PROSEDUR ANALISIS
1. Bagaimana metode ini

digunakan

Dengan

prosedur

operasi

dapat

mempelajari

dan

mengidentifikasikan aliran dokumen kunci melalui system


informasi, yaitu dengan DFD
-

Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi


system

Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan dari pada


mendeskripsikan kolom distribusi (tinggi, rendah, sedang)
dan apa yang selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari
dokumen aslinya

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

32

2. Target

dari metode

3. Keuntungan

Dokumen utama dan DFD

Proses dalam DFD

metode
-

Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan


(interferensis) yang minimal dan tidak mempengaruhi
operasi pemakai

Prosedur aliran dapat menjadi sebuah struktur chek list


untuk melakukan observasi

4. Kerugian

metode
-

Prosedur mungkin tiudak lengkap dan tidak up to date lagi

Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu


dan keahlian analis

5. Kapan

metode tersebut baik digunakan


-

Memutuskan apakah masalah kegagalan system dapat


membantu perancangan yang baik

Team analis tidak secara total famylian dengana liran


dokumen

Mendeskripsikan

aliran

dokumen

yang

mengganggu

kerjanya fungsi
e. PENGAMATAN DOKUMEN
1. Bagaimana metode itu

digunakan

Mengidentifikasikan

dopkumen

utama

dan

laporan

(Physical DFD)
-

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

Mengumpulkan salinan dokumen actual dan laporan

33

Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk record data


meliputi field (ukuran dan type), frekuensi penggunaan dan
struktur codingnya (codink struikture)

2. Target

dari metode
-

3. Keuntungan

Aliran data kunci ditunjukkan dalam DFD

metode
-

Minimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya

Permulaan elemen kamus data

Sering kali, dapat mempertimbangkan modifikasi major


procedural

4. Kerugian

metode
-

Membutukan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis


yang mengalami kebanjiran dokumen dan laporan)

5. Kapan

metode tersebut baik digunakan


-

Harus dikerjakan jika sebuah system akan di desain (selama


kegiatan analis, dalam memperjelas desain system yang
baru

dan

analis

dokumen

dapat

membantu

untuk

menentukan tugas perancangan selanjutnya).


3. SAMPLING
Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu
kecermatan untuk memilih sampel dari populasi, sehingga membutuhkan
keahlian statistic supaya tidak mengalami kegagalan atau ancaman.
4. KENDALA SUMBER DAYA
1.

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

Waktu

34

Sebuah penggantian system harus di utarakan dalam


kertangka kerja sejak system mengalami penurunan fungsi
dengan cepat. Kendala waktu ini dapat mempengaruhi
analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang
tidak mungkin dioperasikan dalam waktu yang singkat.
Oleh karena itu perlu membutuhkan waktu yang cukup
supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga dapat
membuat alternative yang paling baik.
2.

Uang
System informasi yang ideal akan emmbutuhkan biaya
yang mahal, sehingga membutuhkan pendanaan yang
cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi persaingan dengan
para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi
yang besar dalam system informasinya.

3.

Keahlian
Staff

system

informasi

mungkin

tidak

memiliki

pengetahuan atau pengalaman yang cukup seperti masalah


telekomunikasi, integrasi data base, dan interaktif setting.
Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah
kemampuan

mendesain.

Hal

ini

nantinya

akan

diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk


tenaga konsultan.
4.

Teknologi
Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama
dalam

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

mendukung

kerja

system,

sehingga

perlu

35

memperhatikan perkembangan teknologi terus menerus,


yang konsekwensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar
dan jangan sampai teknologi yang dipakai ketinggalan dari
pesaingnya.
5.

Factor eksternal
Banyak kendala yang dating dari luar setting desain seperti
pencegahan menggunakan teknologi eksotik (eksotic of
technologies), mencegah memelihara data local dalam
sebuah system data base pusat, dan sebagainya.

5. DOKUMEN KEBUTUHAN ANALISIS


1.

Arahan (conduct) analisis


- Sehubungan dengan pemakai akhir
- Menganalisa record, forms dan laporan
- Pengamatan proses
- Menganalisa metode yang di gunakan
- Memiliki permasalahan dalam pengumpulan data

2.

Kebutuhan pemakai
- Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya
- Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya)
- Kebutuhan pelatihan
- Pengaruh system baru

3.

Kendala system
- Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi
dan factor eksternal
- Realistis system

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

36

4.

Dokumentasi
- Instrument pengumpulan data (kebutuhan questioner,
interview)
- Consensus statistic
- Aliran data secara logical dan physic
- Elemen awal dalam kamus data

AnSi-Sri hartati, S.Kom


AKMI Baturaja

37

Anda mungkin juga menyukai