BAB I PENDAHULUAN
Negara Islam merupakan kekuatan politik praktis
Fungsinya untuk menerapkan dan memberlakukan hukum-hukum Islam serta
mengembang dakwah Islam keseluruh dunia sebagai sebuah risalah dengan
dakwah dan jihad.
Islam tanpa Negara tidak eksis (yang ada Islam sebagai upacara ritual serta sifat-sifat
akhlaq semata
Landasan Negara Islam AKIDAH IS
LAM (sekaligus asas)
Syahadat sebagai dasar pijakan :
1. Mencegah terjadinya tindak kedzaliman
2. Menyelesaikan persengketaan
3. Pemerintahan dan kekuasaan
Akibatnya Negara Islam tidak diperbolehkan (memiliki satu pun pemikiran, konsep
hukum ataupun standar yang tidak digali dari aqidah Islam.
Demokrasi bukan yang lahir dari Aqidah Islam
Kecuali
dengan
aqidah
Islam
Nasionalisme
Patriotisme
Struktur Negara Islam tidak dapat kementrian
Kekaisaran, Monarchie, ataupun Republik
Pengawas/Murasabah, Partai
Adanya kabupaten
Pemerintahan Sentralisasi (dengan penguasa cukup di pusat)
Menolak terjadinya separatis (contoh : GAM)
BENTUK
dan
kepentingan
Umat
Rasul
selalu
berijtihad
dan
BAB II
KEDUDUKAN KHALIFAH DALAM PEMERINTAHAN ISLAM
Imamah, Khalifah seorang yang memimpin Umat dalam Agama dan Dunia
Standard dalam kepemimpinan demi kemaslahatan dan mengatur umat serta menjaga
agama dan politik dunia.
- Mengangkat pemimpin hukumnya wajib
Alasannya :
1. Konsensus sahabat atas adanya figure seorang pemimpin
2. Menegakkan hukum dan benteng kekuasaan itu wajib
3. Setiap umat pasti membutuhkan kekuatan untuk mengatur peraturan dan mengatur
individu, karena keberadaan seseorang pemimpin merupakan kebutuhan kehidupan
sosial manusia
4.
Dakwah Lesan
benar.
B. Barangsiapa yang tidak menerima ajakan masuk Islam, tetapi ia tidak menentangnya dan
tidak pula memulai mengadakan permusuhan, orang-orang itu tidak boleh diperangi dan
jaminan keimanan (Hub nya adalah perdamaian bukan atas dasar peperangan) perang
terpaksa.
S. Mumtahanah ayat 8-9
1. Alasan tidak ada paksanaan dalam beragama S. Al baqorah 256
2. Diperangi apabila memerangi
3. Larangan mengangkat orang-orang kafir menjadi pemimpin
Kesimpulan dari 2 pendapat perang merupakan strategi pengecualiaan
Syaraiat peraturan perang dalam Islam sebagai berikut :
1. UU Internal telah menetapkan bahwa Negara yang terpaksa harus mengumumkan
perang, maka sebelumnya wajib mengumumkan lebih dahulu kepada Negara lain
tentang waktu memulainya.
Tujuannya menghendaki penghormatan dan tipu muslihat
2. Syariat Islam menggariskan bahwa : wanita, anak-anak pendeta di gereja, orang tua
lanjut usia, orang sakit dan orang yang mengasingkan diri dari ikut perang atau orang
cacat tidak boleh di bunuh.
3. Syariat Islam melarang membunuh petugas palang merah
4. Melarang penyiksaan contoh : bom-bom racun
5. Melarang meracuni sumber-sumber air
POLITIK KEUANGAN DALAM ISLAM
Politik keuangan : bagi suatu Negara adalah pengaturan sumber-sumber pemasukan dan
pendayagunaan keuangan.
Penggunaan keuangan itu bisa adil apabila memenuhi dua hal :
1. Harus diperhatikan dan di jaga prinsip keadilan dan asas persamaan dalam memperoleh
pemasukan keuangan. Artinya seorang individu tidak boleh dituntut membayar kepada
Negara yang melebihi kepada apa yang telah ditetapkan UU.
2. Tidak boleh memprioritaskan suatu masalah sementara kemaslahatan yang lain tidak
diperhatikan.
Sumber Keuangan Islam
1. Zakat
2. Pajak - tanah
- perorangan
3. Bea cukai
4. 1/5 harta rampasan, 1/5 harta karun
5. Harta pusaka harta yang tidak meninggalkan ahli waris
Klasifikasi sumber keuangan dalam Islam
1. Tetap
2. Tidak tetap
Tetap zakat, pajak, bea cukai
Tidak tetap 1/5 harta rampasan perang, 1/5 harta karun, harta warisan yang tidak
mempunyai ahli waris
Hukumnya
-
Zakat
Pajak
Upeti (jizyah)
Bea cukai
Zakat dasar hukumnya S. At Taubah, 11 & 103, S. Al. Baqaroh 43 (tunaikan zakat)
Hadist : Anas Ibn Malik
Zakat Bisa membersihkan dirimu dan menyambung kerabat, dan mengerti hak orang
miskin dan tetangga serta orang peminta.
Pajak
Tanah yang ditanami yang wajib pajak ada 2
1. Hasil tanah 1/10 / 1/5
2. Luas tanah (tanah itu sendiri) sebesar tanah wajib pajak
Dasar pembagian wajib zakat/wajib pajak
Melihat sifat keadaan tanah waktu menetapkan pertama kali
Bila tanah tersebut dikelola secara Islami zakat
Bila tanah tersebut dikelola secara non Islami pajak
Zakat dan pajak dikenakan sama 1/10 / 1/5
1/10 bila tanah disiram air hujan
1/5 bila tanah dirima dengan irigasi
Pajak bumi 1/10 hasil bumi
Hukum pajak pertama pada era Umar Ibn Khatab. Dasarnya/hk Ijtihad
Klasifikasi tanah wajib pajak
1. Tanah yang baik untuk ditanami/tanah yang tandus
2. Tanah yang dapat ditanami dan banyak hasilnya
3. Tanah yang membutuhkan irigasi
(akibat pajaknya berbeda)
Upeti (Jizyah)
Pajak yang diwajibkan atas orang-orang non Islam
Kedudukannya = zakat bagi muslim
Dasar hukum S. At Taubah 29
Prinsip pengunaannya :
- Keadilan
- Tidak menjadi beban yang memberatkan
Siapakah yang wajib membayar upeti?
Wajib bagi orang non muslim yang berakal sehat dan mampu untuk membayarnya.
Besarnya upeti berapa?
Abu Hanifah konglomerat
48 dirham
menengah
24 dirham
bawah
12 dirham
Negara Konstitusional
Negara Otoriter
HAK-HAK INDIVIDU
Diantara asas yang dijadikan system per-UUan adalah jaminan hak individu dan asas
persamaan.
Unsur umumnya :
1. Kebebasan individu
2. Persamaan antara individu dalam hak dari masyarakat dan dari politik
Kebebasan Individu : Seseorang mampu untuk mendistribusikan urusan pribadinya dan hal
yang berkaitan denga pribadinya dengan situasi yang aman dari
bahaya, baik kehormatan, harta, tempat tinggal.
Bentuknya HAM
Kebebasan jiwa, kebebasan tempat tinggal, kebebasan milik, kebebasan keyakinan, pendapat
dan belajar.
ASAS PERSAMAAN
Islam tidak membedakan antara sesamanya dalam mentaati peraturan perUUan tidak
ada orang yang lebih tinggi dari padanya.
Pemimpin dan rakyat sama kedudukannya sama dihadapan hukum. Sabda Nabi
Muhammad SAW : Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang asing kecuali taqwa.
Dasar hukum asas persamaan :
QS. Al Hujurat 10 : Seungguhnya orng-orang mukmin adalah bersaudara
Realisasinya
-
2. Jika perkaranya tidak ada nasnya maka tugas mereka adalah menganalogikan terhadap
perkara yang ada nasnya dan mengistimbatkan hukum dengan jalan ijtihad serta mencari
sebab dan menelitinya.
Jadi setiap Pemerintahan Islam pada setiap periode pasti membutuhkan segolongan ulama
ahli Ijtihad syarat dan kemampuannya sempurna.
Kelemahannya Ijtihad dari dulu tidak pernah di kodifikasikan dalam kitab hukum.
Agar hukum Islam tidak rancu dan penyimpang maka kasus tersebut mendorong 2
(dua) perkara;
1. Menghimpun hadist hukum
2. Para mujtahid menghimpun ijtihad dan dasar-dasarnya yang dijadikan pedoman dalam
istimbath yang melaksanakan Iman Al Zuhri atas perintah Khalifah Umar Al Azis. Imam
yang lainnya Abu Hanifah, malik, SyafiI, Ahmad, Dawud, Zaid bin Ali, Jafar Sadiq dll
sebagai acuannya adalah Al-Quran, Hadist dan Ijtihad.
KEKUASAAN PERADILAN
Yang paling berhak menguasai dalam lembaga peradilan Islam adalah ahli praktisi
hukum. Selain itu juga sebagai pemisah antara kekuasaan.
Peradilan dalam pemerintahan Islam ada 2 macam :
1. Pedoman acuan peradilan adalah UUD dan mereka termasuk ulama yang mempunyai
otoritas kekuasaan peradilan yaitu di bidang hukum.
2. Pedoman acuan peradilan bersumber dari Imam Mujtahid dan mereka hanya mengikuti
dari pelaksana hukum itu.
Islam menjamin kebebasan bagi praktisi hukum dalam menegakkan keadilan diantara
manusia.
KEKUASAAN LEMBAGA EKSEKUTIF
Orang yang memegang kekuasaan lembaga eksekutif adalah :
-
BAB III
STRUKTUR NEGARA ISLAM
Berdiri di atas 8 (delapan) struktur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
Qodhi (Hakim)
Mashalih Daulah (Departemen Negara)
Majelis Umat (Lembaga Wakil Rakyat)
KHALIFAH
Khalifah Orang yang mewakili umat dalam urusan pemerintahan dan kekuasaan serta
dalam menerapkan hukum-hukum syara.
Islam Pemerintahan dan kekuasaan milik umat.
Jadi Tidak ada seorang khalifahpun kecuali setelah ia dibuat oleh umat akibatnya umat
wajib mentatinya. Istilah lain Imam, Amirul Mukminin
Syarat-syarat Khalifah 7 syarat
A. Syarat Iniqad
B. Syarat Afdhaliyah
Syarat Iniqod
1. Muslim hukumnya mutlak (QS. An Nisa 59)
2. Laki-laki. Tidak boleh seorang wanita. (Hadist yang diriwayatkan oleh Abi Barkah).
Tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan kekuasaan
(pemerintahan) mereka kepada seorang wanita.
3. Baligh HR. Abu Dawud
Mampu melakukan perbuatan hukum baik phisik maupun psikhis
4. Berakal Berilmu pengetahuan
mengatur urusan pemerintahan melaksanakan perintah-perintah syara
(HR. Abu Dawud)
5. Adil orang yang konsisten dalam menjalankan agamanya, disaksikan oleh 2 orang
saksi yang adil S. At Thalaq 2.
6. Merdeka tidak ada ikatan apapun dengan jabatan apapun/karena beliau menjadi
milik umat.
7. Mampu melaksanakan amanat Khalifah bentuknya adalah dapat memberikan
pertanggung jawaban kepada Allah dan Umat.
Syarat InIqod (syarat yang menentukan sah tidak syarat wajibnya pengangkatan seorang
Khalifah).
Syarat Af Dzaliyah Syarat Sunnah.
Contoh :
- Khalifah tidak harus seorang MUJTAHID (orang yang dapat berijtihad)
- Tidak harus seorang pemberani dan politikus ulung
- Tidak harus keturunan Quraisy. Contoh diangkatnya Usamah bin Zaid, Abdullah bin
Rawahah, Zaid bin Haritsah
Sahnya pengangkatan seorang Khalifah
Akadnya harus dilakukan atas dasar : kerelaan ddan kebebasan memilih
Sebab : mengangkat seorang Khalifah berarti baiat untuk mentaati seseorang yang berhak
ditaati dalam kekuasaan (pemerintahan)
Menjadi Khalifah tidak ada unsur paksaan/tekanan. Akibatnya pengantian Khalifah tidak
dibenarakan dengan kudeta/makar.
Akad tidak akan terlaksana kecuali adanya 2 pihak yaitu :
1. Orang yang mencalonkan diri/dicalonkan
2. Kaum muslimin yang sepenuhnya rela kepada I
Yang berhak mengangkat Khalifah hak bagi seluruh kaum muslimin bukan hanya
segelintir orang/kelompok tertentu.
Baiat hukumnya WAJIB HR. Muslim, Abdullah bin umar
Bahkan orang-orang Fasik dan Munafir selama mereka masih muslim dan baligh.
(Fardlunya Kifayah bukan fardlu ain/telah diletakkan oleh sebagian orang, maka
kewajiban sebagian yang lain telah gugur).
METODE (THARIQAH) Pengangkatan Khalifah
Dasarnya al-Quran, Al Sunnah dan Ijma
Metode Baiat
Baiat pertama kepada Nabi SAW
(bukan aiat atas kenabiannya, tetapi baiat atas kepemimpinan beliau di bidang
pemerintahan; SEBAB baiat untuk melaksanakan (perintah) bukan untuk mempercayai
kenabiannya) S. Muntahanah 12 dan Al Fath (10).
Pengakuan terhadap kenabian/kerosulan adalah persoalan keimanan, bukan persoalan
baiat
Teknisnya
1. Mayoritas warga yang tinggal di wilayah pusat Khalifah mereka berkumpul untuk
mencalonkan satu atau beberapa orang kemudian di pilih dengan baiat Inqod
2. Khalifah melaksanakan musyawarah dengan kaum muslimin/para pimpinan dan
tokoh dari kalangan mereka untuk menentukan pemimpin. (sistem perwakilan)
3. Khalifah bisa menunjuk beberapa orang baik inisiatifnya/dan orang lain (tidak
boleh lebih dari 3 hari sepenggal Khalifah untuk di musyawarahkan.
4. Sepeninggal Khalifah pengangkatan dari mayoritas kaum muslimin/kelompok
yang memiliki kekuatan.
5. Dengan suara terbanyak yang telah diadposi dalam UUD/UU.
Masa Jabatan Khalifah
-
Tidak mempunyai batasan masa kerja dengan patokan waktu tertentu. (HR. Bukhori
dari Anas Bin Malik) yang membatasi adalah ketika Khalifah itu tidak lagi
memberlakukan syariat/bertentangan dengan syariat.
WEWENANG KHALIFAH
Wewenangnya adalah wewenang yang dimiliki Negara yaitu :
1. Menjadikan/hukum-hukum Syara yang dia adopsi, sampai pada UU pelaksanaannya.
2. Penanggung jawab politik dalam dan LN
Punya hak untuk mengumumkan, perang, damai, gencatan senjata adalah (dalam
bentuk perang)
3. Berhak mutlak dan menerima duta Negara lain dan mengangkat dan memberhentikan
duta-duta kaum muslim.
4. Mengangkat pembantu-pembantu dan walinya/Muawin mereka bertanggungjawab
kepada khalifah da bertanggung jawab kepada Majelis Umat.
5. Mengangkat dan mengisi struktur pemerintahan contoh : Dirjen, Panglima dsb
6. Penyusunan APBN Berdasarkan hukum
2. MUAWIN
Pembantu yang telah di angkat oleh Khalifah agar membantunya dalam ragka
mengemban tugas-tugas serta tanggung jawab kekhalifahan.
- 2 bidang Muawin
1. Muawin Tafwidh (Bidang Pemerintahan)
2. Muawin Tanfidh (Bidang Administratif)
MUAWIN TAFWID
Bersama-sama dengan Khalifah memikul tanggung jawab pemerintahan dan kekuasaan.
Akibatnya Muawin Tafwidh diberikan kekuasaan untuk mewakili, memutuskan urusanurusan Negara dengan pendapatnya dengan mempergunakan ijtihadnya, berdasarkan
hukum-hukum syara.
Muawin menteri cabinet (lowzara) dalam system demokrasi.
-
Kemiliteran
Tugas mengurusi semua masalah yang berhubungan dengan angkatan bersenjata.
Contoh : tentara, polisi, persenjataan dsb.
Hukum
Mengurusi semua urusan yang berhubungan dengan keamanan dalam Negara khsusunya.
S. Al Maidah (33)
Pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan RosulNya membuat
kerusakan di muka bumi dibunuh dan di salib/di potong tangan dan kaki/dibuang dari
Negara
Perindustrian
Yang mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan Industri, baik berat atau
ringan
4. WALI
Orang yang diangkat oleh Khalifah untuk menjadi pejabat pemerintahan di suatu daerah.
Pemda Wilayah (setingkat propinsi) pemimpinnya disebut Wali
Wilayah (setingkat Kabupaten) pemimpinnya Amil
Wali dibagi 2 dikaitkan dengan wewenangnya
- Wali dengan wewenang umum
- Wali dengan wewenang khusus
Wewenang umum bidang pemerintahan
Wewenang khusus :
1. Di luar pemerintahan
Contoh : menjaga daerah dari hal-h al yang terlarang
2. Tidak berhak memutuskan hukum
3. Tidak berhak mengumpulkan zakat.
Pengangkatan dan pemberhentian wali dan Amil
1. Wali diangkat oleh Khalifah
2. Amil diangkat oleh Khalifah/bisa juga wali
Syarat-syaratnya Muawin :
Laki-laki, muslim, merdeka, baligh, adil, berakal juga memiliki kemampuan untuk
menjalankan tugas-tugasnya.
2. Membuat aturan
Islam memandang rakyat yang diperintah oleh Negara Islam, semata-mata sebagai
manusia, terlepas dari agama, suku ras maupun jenis kelamin.
AKIBAT HUKUM
Semua rakyat memiliki hak dan kewajiban sama. Semuanya wajib dikenai pemberlakuan
HUKUM-HUKUM SYARA.
Dasar hukumnya Q.S. An Nisa 174
- Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu
(Muhammad dengan mujizatnya) dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang
-
semua.
WEWENANG MAJELIS UMAT
1. Memberikan masukan kepada Kholifah
Misal : masalah pemerintahan, pendidikan, kesehatan ekonomi, perang, industri,
pertanian (pendapatnya bersifat mengikat)
2. Kholifah boleh menyodorkan hukum-hukum dan UU yang ingin diadopsi kepada
Majelis. Anggota majelis yang muslim, mempunyai hak untuk memberikan masukan
dan menjelaskan mana yang benar dan salah. (pendapatnya tidak mengikat).
3. Mengoreksi khalifah, atas seluruh tindakan yang secara riil terjadi di Negara, baik
masalah dalam/luar negeri, finansiil, pasukan atau yang lain. (kalau suara mayoritas
majelis maka mengikat, kalau suara minoritas majelis maka tidak mengikat).
Kalau terjadi perbedaan antara kholifah dengan suara mayoritas majelis, maka
masalahnya diserahkan kepada Mahkamah Madzalim (putusannya bersifat
mengikat).
4. MU berhak untuk menampakkan ketidaksukaannya terhadap para muawin, Wali dan
Amil (bersifat mengikat). Kholifah harus memberhentikan mereka.
5. Anggota muslim berhak membatasi calon yang akan menjadi Kholifah
Hak-hak Majelis
1. Hak berbicara
2. Hak menyampaikan pendapat
(tidak ada pencekalan apapun)
BAB IV
DASAR-DASAR PEMERINTAHAN DALAM ISLAM
1. Kekuassan per UUan Ilahi
Dasar utama Al Harimiyah Kekuasaan legislative dan kedaulatan hukum
tertinggi ada di tangan Allah SWT.
2. Keadilan antar manusia
Bahwa semua rakyat mempunyai persamaan hak berhadapan UU Allah (Rakyat
pejabat). Q.S Asy Syuro15)
3. Persamaan antara kaum muslimin
Semua kaum muslimin memiliki hak-hak yang sempurna (S. Al Hujurat 10
sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara)
4. Tanggung jawab pemerintah
Pemerintah dan kekuasaannya serta kekayaan adalah amanah Allah dan kaum
muslimin yang harus dibenarkan penanganannya kepada orang-orang yang takut
kepada Allah, bersifat adil dan benar-benar beriman. (QS. An Nisa 58).
5. Permusyawaratan
Keharusan bagi para pemimpin Negara dan pejabatnya untuk bermusyawarah dengan
kaum muslimin. Hasil musyawarah dilaksanakan secara konsekuen dalam
pelaksanaan pemerintahan (Q.S Ali Imron 159).
6. Ketaatan daam hal kebajikan
Kewajiban menaati pemerintah dalam hal-hal yang baik saja, dan tidak ada hak bagi
seseorang untuk ditaati dalam perbuatan maksiat. (QS. Muntahanah 12).
7. Berusaha mencari kekuasaan untuk diri sendiri adalah terlarang
Orang yang ambisi di dalam pemerintahan, secara umum, dan didalam khilafah,
secara khusus, serta berdaya upaya untuk itu mereka sesungguhnya adalah orang yang
paling sedikit keahlian dan kelayakannya untuk itu. (QS. Al Qasshos 83).
8. Tujuan adanya Negara
Kewajiban pertama atas seorang penguasa dan pemerintahannya dalam Negara Islam,
ialah
menegakkan
system
kehidupan
Islam
dengan
sempurna
tanpa
1. Negara didirikan atas dasar kesadaran suatu bangsa yang merdeka dan bersedia bekerja
sesuai dengan hukum-hukum Allah dan RosulNya.
2. Kekuasaan dan kedaulatan hukum tertinggi di dalamnya sepenuhnya bagi Allah
3. System pemerintahan pokok-pokok demokrasi pendapat rakyat harus sesuai dengan
hukum-hukum Allah dan RosulNya
4. Negara yang berdasarkan konsep-konsep tertentu (Islam) dan di kelola oleh orang-orang
yang benar-benar beriman.
5. Negara berdiri atas dasar ideologi semata-mata dan tidak atas dasar ikatan-ikatan warna,
ras, batas/batas-batas geografis.
6. Semangat yang menjiwai Negara-negara mengikuti akhlaq bukannya mengikuti politik
serta tujuan-tujuannya serta menjalankan urusan-urusannya berdasarkan taqwa kepada
allah dan takut kepadaNya.
Memilih pemimpin Akhlaq intelegentia fisik
Tegaknya atas dasar amanat keadilan persamaan ketulusan
7. Tugas Negara tidak hanya kewajiban-kewajiban kepolisian tapi juga kewajiban
melaksanakan keadilan sosial, menjadi kemungkaran.
8. Nilai-nilai asasi Negara ialah persamaan hak, kedudukan dan kesempatan serta
pelaksanaan UU, saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, tidak dalam
dosa dan pelanggaran, kesadaran akan tanggung jawab dihadapan Allah.
9. Tidak menjadikan Negara sebagai penguasa mutlak tapi tetap melindungi HAM.
KEDUUDKAN ROSUL DALAM PEMERINTAHAN
Rosul mewakili kekuasaan tertinggi Allah dibidang Pek UUan dalam kehidupan dalam
kehidupan manusia ketaatannya ketaatan kepada Allah (S. An Nisa 64 dan kami
tidak mengutus seorang Rosul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah).
S. An Nisa 80 barang siapa menaati Rosul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah.
Jadi Hukum Allah = Hukum Rosul
Pemberhentian khalifah
Khalifah secara otomatis akan diberhentikan, apabila terjadi perubahan keadaan :
A. Langsung (dalam dirinya) otomatis
B. Tak langsung (menurut hukum) putusan MAHKAMAH MADZALIM
A. Perubahan Keadaan
Yang secara Otomatis berhenti sebagai Khalifah
1. Khalifah murtad dari Islam
(Q.S An Nisa 14 Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orng-orang
kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman).
2. Khalifah gila
3. Khalifah ditawan musuh yang tidak mungkin bisa melepaskan diri
B. Perubahan Keadaan Khalifah yang tidak secara otomatis berhenti, ada 5 hal :
1. Khalifah telah kehidupan ADALAHNYA yaitu telah melakukan kefasikan secara
terang-terangan (adalah adil)
2. Khalifah berubah bentuk kelaminnya menjadi perempuan
II. Peristiwa yang sudah ditunjuk oleh NASH, tidak boleh ditetapkan hukumnya berdasarkan
hukumnya berdasarkan pendapat logika < rayu)
III. Peristiwa-peristiwa yang tidak ada nashnya/sudah ada tetapi tidak qathi, hukumnya
ditetapkan dengan ijtihad.
IV. Keputusan dari ijtihad jamai (kolektif) harus didahulukan mengamalkannya dari pada
hasil pendapat dari ijtihad Fardi (perorangan).
V. Landasan utama adalah Qiyas atau memelihara kemaslahatan orang banyak.
Tujuan Umum Per-UUan (Maqashidut Tasyriiyah) :
-
Yaitu tindakan ada sifat yang harus dijauhi oleh akal yang sehat di pegangi oleh adat
kebiasaan yang bagus dan dihayati oleh kepribadian yang umat.
Contoh :
- Oleh hendaknya bersopan santun dalam melaksanakan dan minum, menjauhi yang
-
berlebihan.
Jual beli dengan menipu