SISTEM
PEMERINTAHAN
ISLAM
Disusun oleh:
Al Ghazali
Bima Chandra W
Nurul Andiyani
Widya Ningtyas
Yuki Adrian
KEDUDUKAN NEGARA DALAM
PANDANGAN ISLAM
BAB 1
Penjajahan Barat yang menguasai berbagai
negeri Islam berhasil menanamkan dalam benak
kaum muslimin konsep Barat yang keji tentang
agama, yang mengatakan: Islam adalah agama
bukan negara. Yang dimaksud dengan agama
disini adalah sesuai dengan pemahaman Barat.
Adapun berbagai persoalan negara tidak ada
hubungannya dengan agama. Berbagai masalah
negara hanya ditata dengan akal manusia saja,
sesuai dengsn pengalaman, situasi dan
kondisinya yang selalu berkembang.
Penjajahan telah berhasil menciptakan beberapa
kelompok orang yang meyakini bahwa agama
tidak punya tempat dalam mengarahkan dan
menata negara, bahwa agama adalah sesuatu
dan politik adalah sesuatu lain, dan hal ini
berlaku terhadap Islam.
DALIL DARI BERBAGAI TEKS ISLAM
Hal ini bukanlah kreasi gerakan Islam, pendiri dan aktivisnya, tapi
merupakan teks-teks Islam yang tegas, fakta sejarah yang tidak akan
berubah, dan karakter dakwah Islam yang komprehensif.
Adapun tentang teks-teks Islam, maka cukup bagi kita menampilkan dua
ayat dari surat an-Nisa:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kpadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul
(sunnahnya). (an-Nisa: 58-59)
Firman Allah:
hai orang-orng yang beriman, jadilah kamu orangyang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allahbiarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. (an-nisa:135)
KARAKTER
DALAM ISLAM
BAB 3
NEGARA ISLAM BUKAN NEGARA KAUM AGAMAWAN
Ada perbedaan besar antara negara islam yaitu negara yang ditegakkan berdasarkan islam
dengan kaum agamawan yang pernah dikenal Barat Kristen pada abad pertengahan. Sebab,
ada perbedaan yang mencolok antara suatu yang islami dengan sesuatu yang agamis, banyak
orang yang mengira bahwa sesuatu yang islami adalah agamis. Menurut kenyataanya,
pengertian kata islam jauh lebih besarketimbangpengertiankata agama. Bahakn para ulama
ilmu ushul menjadikan agama salah satu lima atau enam hal mendasar yang syariat dating
untuk melindunginya, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, harta, dan sebagian ulama
menambahkan kehormatan.
Untuk lebih jelasnya berikut sebuah contoh. Kita menghimbau untuk menerapkan Pendidikan
agama islam yang integral, yang mencakup berbagai bentuk Pendidikan yang jumlahnya
mencapai puluhan, diantaranya Pendidikan agama, disamping Pendidikan lainnya, seperti
Pendidikan mental, jasmani, moral, militer, sosial, politik, ilmiah, sastra, kejuruan, seni, dan
seterusnya. Pendidikan agama hanya merupakan bagian dari berbagai Pendidikan islam yang
begitu banyak.
BERBAGAI KERAGU-RAGUAN KAUM SEKULER TENTANG
DAKWAAN NEGARA KAUM AGAMAWAN
Apa alasan kaum sekuler menuduh aktivis islam menghimbau untuk mendirikan negara kaum
agamawan yang ditegakkan berdasarkan hak ilahi?
Saya mencoba mengamati brbagai tulisan kaum sekuler. Dalam tulisan-tulisannya mereka itu
saya menemukan bahwa mereka berputar di sekitar beberapa syubhat (keragu-raguan).
Berikut ini saya akan mengutip hal itu sebagaimana adany, kemudian saya akan coba
menjawabnya:
1. Konsep hakimiyah (kekuasaan) yangdisebarkan oelh dua orang tokoh muslim terkenal di
zaman kita sekarang, Abul Ala al- Maududi di Pakistan dan Sayyid Quthb di Mesir,
berdasarkan pada prinsip bahwa keputusan hanya semata kepunyaan Allah, bukan berada di
tangan manusia, siapa pun dia. Alam emsta ini adalah milik Alaah yang maha suci, tidak
seorang pun yan berkuasa atau ikut berkuasa atas alam ini. Firman Allah: keputusan itu
hanya kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain dia.
(Yusuf:40)
2. Ungkapan yang dilontarkan Sayyidin Utsman ketika beliau berada di dalam kepungan, di
telan mentah-mentah oleh Dr. Faraj Faudah, kemudian dikembangkan dan dijadikannya
sebagai argumentasi yang tidak dapat di bantah dan tiang yang tidak dapat dirubuhkan.dia
mengatakan: suatu hal yang pasti, teori pemerintahan dengan hak Ilahi, mendapat dukungan
kuat dari Ungkapan Khalifah Utsman bin Affan.
3. Ada ungkapan lain yang dikatakan berasal dari Khalifah Abu Jafar al -Mashur,
Khalifah dinasti Abbasiyah. Setelah orang-oran Abbasi memegang tampuk
kekuasaan menyusul runtuhnya Bani Ummayah, Abu Jafar al-Manshur
mengatakan dalam sebuah pidatonya di mekkah: Hadirin sekalian. Saya adalah
penguasa di bumi-nya. Saya memerintah kalian dengan persetujuan, restu dan
dukungan-nya. Saya adalah penjaga atas harta dan kekayaan-nya. Saya mengelola
harta kekayaan itu sesuai kehendak dan kemauan-nya.saya belanjakan harta itu
seizin-nya. Allah menjadikan saya sebagai gembok dari harta itu. Bila dia ingin
membuka saya, dia akan membukan-nya, sehingga saya dapan membagikannya
kepada kalian. Bila dia ingin mengunci saya, madia akan menguncinya.
4. Pengalaman revolusi Iran kontemporer, di mana yang memerintah disana adalah
kaum agamawan yang dikepalai oleh agamawan teresar di kalangan mereka, yaitu
Ayatullah RohullahKhomeini, kemudian dilanjutkan oleh penggantinya. Hal ini
memberikan impresi bahwa kekuasaan Iran dikelola oleh kaum agamawan saja.
Menurut mereka berbagai pemerintahan islam lainnya akan merupakan fotokopi
dari pemerintahan Iran yang ada sekarang
KONSEP HAKIMIYAH DAN HUBUNGAN
DENGAN NEGARA KAUM AGAMAWAN