Islam sebagai ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
berdasarkan ayat tersebut di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa Islam
sebgai ajaran yang berisikan pedoman, aturan dan sanksi bagi
keberlangsungan kehidupan seluruh umat manusia. Agama islam menjadi
suatupetunjuk untuk bermasyrakat dan bersoialisasi ( dalam Hal ini
berhubungan dengan ibadah sesama manusia). Berangkat dari hal tersebut
pada penulisan makalah ini, penulis mencoba menjelaskan secara gamblang
pandangan islam terhadap kehidupan umat manusia yang terjadi selama ini.
Pola interaksi kehidupan manusia dalam penulisan ini diwakili dalam tindakan
sosial, Politik serta Budaya.
Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa islam menyeru kepada
umatnya untuk saling mengenal antar suku bangsa yang dengan kata lain
untuk melakukan tindakan sosial (berinteraksi).
Namun, tindakan sosial yang seperti apa juga telah diatur oleh islam
sebagai bentuk pedoman serta larangan dalam melakukan sosialisasi yang
akan penulis bahas pada sub-bab berikutnya.
Sosialisasi yang baik dalam pandangan islam ialah tindakan yang saling
bekerja sama dalam hal kebaikan. Dan tidak diperbolehkan melakukan
tindakan sosial dalam kejahatan walaupun sianjurakan untuk
berinteraksi.
- Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan
aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan
kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah. Untukmu agamamu,dan untukkulah,agamaku. (QS al-
Kaafiruun [109]:1-66)
- Islam pada dasarnya adalah Siyasatullah fil Ardh. Maksudnya, dengan Islam
inilah Allah mengatur semesta alam, yang didelegasikan kepada manusia.
Islam itu secara substantif bersifat politis. Konteks pemberian amanah
kepada manusia yang dimaksud di atas adalah Istikhlaf sebagai konsep
politik. Istikhlaf berarti "menjadikan khalifah untuk mewakili dan
melaksanakan tugas yang diwakilkan kepadanya."
Allah SWT berfirman, "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang
beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, ..." (QS. An Nur: 55)
1. Pendekatan secara kultural. Tersirat dalam firman Allah SWT pada Surat Al
Jumuah ayat 2, "Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada
mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As
Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata."
Kedua pendekatan di atas tidak dapat dipilah-pilahkan satu sama lain. Tidak
ada dikotomi antara kedua-duanya. Kedua hal di atas hanyalah terkait pada
tahapan perubahan saja. Jadi, sebenarnya tidak ada istilah Islam kultural,
dan Islam Politik. Islam itu adalah menyeluruh.
Dalam sejarah, Usman Bin Affan pernah berkata kurang lebih, "Apabila ada
suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan Al Qur’an, maka
(selesaikan) dengan pedang." Bisa kita ambil ibrohnya, yaitu apabila sulit
diselesaikan secara kultural, maka gunakanlah struktural.
Yang perlu kita jadikan pegangan di sini adalah bahwa eksistensi Islam
sebagai sebuah kekuatan akan timbul ketika Islam tampil secara politis.
Karena kitalah ummat terbaik, sebagaimana yang Allah firmankan dalam
ayat,
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah..." (QS. Ali Imran: 110).
Kedua, syara telah mewajibkan kaum Muslim untuk hirau terhadap urusan
umat sehingga keberlangsungan hukum syara bisa terjamin. karenanya
dalam Islam ada kewajiban untuk mengoreksi penguasa (muhasabah li al-
hukkam). Kewajiban ini didasarkan kepada Firman Allah SWT yang
artinya:
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung” (TQS. Ali Imran
[03]: 104).
Aspek seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu ; visual arts
dan performing arts, yang mencakup ; seni rupa ( melukis), seni
pertunjukan ( tari, musik, ) Seni Teater ( wayang ) Seni Arsitektur
( rumah,bangunan , perahu ). Aspek ilmu pengetahuan meliputi scince
( ilmu-ilmu eksakta) dan humanities ( sastra, filsafat kebudayaan dan
sejarah ).