Anda di halaman 1dari 2

Komparasi Kode Etik Insinyur

Oleh: Fitriana Bahtiar, 1206260702


Judul

: Profesi Insinyur: Sebuah Tinjauan Komparatif

Pengarang

: Insannul Kamil, Dosen Tetap Jurusan Teknik Industri Universitas


Andalas Padang.
Andhika Dinata. Mahasiswa Riset Jurusan Teknik Industri
Universitas Andalas.

Data Publikasi : http://dunia-andhika.blogspot.com/2009/03/profesi-insinyur-sebuahtinjauan.html


Insinyur adalah sebuah profesi. Seperti halnya profesi dokter, guru, pengacara,
dan sebagainya maka insinyur bisa diklasifikasikan pula sebagai sebuah profesi.
Dalam hal ini Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET,
1993) telah mendefinisikannya sebagai : "the profession in which a knowledge of the
mathematical and natural sciences gained by study, experience and practice is
applied with judgement to develop ways to utilize, economically, the materials and
forces of nature for the benefit of mankind".a
Dengan mengacu pada pengertian dan pemahaman profession di atas, maka
tampak jelas bahwa ruang lingkup kegiatan keinsinyuran bisa disejajarkan dengan
kegiatan dalam lingkup kedokteran, keguruan, kepengacaraan dan lain-lain. Ilmu
rekayasa (engineering) sendiri secara umum dipahami sebagai ilmu terapan atau
penerapan dari prinsip-prinsip ilmiah melalui penggunaan model dan teknologi
dengan tujuan merancang sistem baru dan memperbaiki yang sudah ada demi
menunjang kebutuhan manusia. Insinyur dahulu dikenal sebagai ahli teknisi yang
mampu membuat jembatan, bangunan, dan mesin. Insinyur saat ini tidak hanya
menempatkan posisi insinyur sebagai ahli teknisi saja, tetapi juga menempatkannya
sebagai seorang pemikir dan pembangun yang moderat. Pada masa sekarang, hampir

setiap rumpun ilmu memerlukan peran seorang insinyur. Pergeseran makna


insinyur telah membawa suatu dampak logis guna memunculkannya kembali dalam
studi komparasi sederhana dengan profesi-profesi lainnya. Guru adalah sebuah
profesi yang dapat dijadikan sebagai objek pembanding. Profesi guru hingga saat ini
menjadi sebuah profesi yang apresiatif bila dihubungkan dengan aspek non materiil.
Keberadaan seorang guru mampu melahirkan ratusan sumber daya manusia yang
berkualitas di masa datang. Selain guru, juga terdapat profesi lain yang tidak kalah
penting yaitu profesi dokter. Profesi kedokteran sebenarnya telah lama menjadi
sasaran kritik sosial yang tajam. Rasa kurang puas terhadap profesi kedokteran
muncul dalam media massa. Pada dasarnya profesi dokter dan insinyur memiliki dua
kesamaan yang sangat substansial yaitu peranan dalam memegang teguh prinsip dasar
dan kode etik profesi. Kesamaan lain dari insinyur dan dokter adalah sama-sama
menuntut keahlian rasional-matematika (basic sciences) dan meramunya dengan
permasalahan praktis di lapangan. Profesi dokter dan insinyur adalah profesi yang
berhubungan langsung dengan komunitas masyarakat dan menyangkut kepentingan
publik. Seorang insinyur memiliki tanggung jawab sosial apabila pekerjaan yang
diembannya berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Seorang dokter juga
memiliki tanggung jawab moral terhadap pasiennya karena menyangkut keselamatan
hidup orang lain.
Dengan demikian, organisasi profesi bersama pemerintah dan aparat
hukum harus mencermati dan membuat perundangan yang tegas terhadap tiap
pelanggaran yang berhubungan dengan pelanggaran kode etik profesi. Pemberian
sanksi oleh asosiasi profesi saja tidak cukup tanpa adanya sanksi atau perundangan
hukum yang dapat mengikat pelaku pelanggar kode etik profesi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai