09E00694
09E00694
TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri
Oleh
NURHAYATI MUNTHE
080423051
T E K N I K
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
PENULIS
MEDAN
Pebruari, 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ayahanda H. Abdul Yaman Munthe dan Ibunda Hj. Mahyanun Tamba yang
tercinta dan adik-adikku tersayang serta seluruh keluarga yang telah
memberikan dorongan dengan penuh cinta, karena berkat doa restu serta
dukungan material yang diberikan kepada penulis mulai menuntut ilmu
sampai terselenggaranya penyusunan tugas sarjana ini.
2. Ibu. Ir. Nazlina, MT, selaku dosen Pembimbing I atas bimbingan, pengarahan,
dan masukan yang diberikan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.
3. Bapak Ikhsan, ST. M.Eng, selaku dosen Pembimbing II atas bimbingan,
pengarahan, dan masukan yang diberikan dalam penyelesaian Tugas Sarjana
ini.
4. Ibu Rosnani Ginting MT, selaku ketua Departemen Teknik Industri yang telah
memberikan izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini dan dukungan serta perhatian
yang diberikan kepada penulis.
5. Ibu Ir. Dini Wahyuni, MT, selaku dosen Pembanding I atas bimbingan,
pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini.
6. Bapak Ir. Kores Sinaga, selaku dosen Pembanding II atas bimbingan,
pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
7. Ibu Ir. Elisabeth Ginting, M.Si, selaku dosen Pembanding III atas bimbingan,
pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini.
8. Bang Bowo, Bang Mijo, Kak Dina, dan Ibu Ani selaku staf dijurusan yang
dengan sabar membantu dalam proses birokrasi penyelenggaraan Tugas
Sarjana ini.
9. Bang Kumis dan Kak Rahma selaku staf dibagian perpustakaan yang selalu
membatu penulis dalam mengumpulkan referensi untuk kesempurnaan Tugas
Sarjana ini.
10. Seluruh pegawai, staf dan Karyawan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan
yang telah membantu penulis dalam pengambilan data di lapangan.
11. Teman-teman terbaikku Ahmad Afandi, Rusdi Lubis, Fauzi Hardiansyah,
Benny, Rudi Kencana, Kesuma Hardiabroto, M. Tazly Pramana, Sri Hartati
Rajagukguk, Siti Khadijah Parinduri, Dinameliana Pangaribuan, Meliana
Hutahaean, Dwi Lestari dan seluruh teman-teman yang selalu memberikan
semangat, canda dan tawa, serta berbagi dalam keadaan susah maupun senang.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
RINGKASAN
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
BAB
HALAMAN
LEMBAR JUDUL............
LEMBAR PENGESAHAN..
ii
iii
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
UCAPAN TERIMAKASIH.
RINGKASAN
vii
DAFTAR ISI..
viii
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR..
xxi
DAFTAR LAMPIRAN..
xxii
I. PENDAHULUAN . . . . ... . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I-1
1.1.
I-1
1.2.
Rumusan Permasalahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I-2
1.3.
I-3
1.4.
Manfaat Penelitian... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I-3
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB
1.5.
HALAMAN
Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
I-4
I-4
I-5
Sitematika Penulisan ..
I-6
II-1
1.6.
2.1.
Sejarah Perusahaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
II-1
II-1
II-2
II-3
2.2.
II-4
2.3.
Lokasi Perusahaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II-5
2.4.
Daerah Pemasaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
II-6
2.5.
Proses Produksi..
II-7
II-10
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB
HALAMAN
2.5.2. Bahan yang Digunakan
II-13
II-13
II-16
II-17
II-19
II-19
II-29
II-37
II-37
II-38
2.7.
Utilitas
II-38
2.8.
II-40
2.9.
Waste Treaiment.
II-42
2.10.
II-42
2.6.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB
HALAMAN
2.11.
II-43
2.12.
Rincian Bagian/Departemen..
II-45
2.13.
II-46
2.14.
II-52
II-52
II-53
II-55
II-55
2.15.2. Fasilitas..
II-57
2.15.
III-1
III-1
III-5
III-6
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB
HALAMAN
III-11
III-13
III-17
IV-1
IV-1
IV-2
IV-2
IV-3
IV-3
IV-4
III-5
IV-6
V-1
V-1
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB
HALAMAN
5.1.1. Kegiatan dan Kondisi Stasiun kerja Pengepakan
Bottling Product Frestea di Line I pada Pengangkatan
crate ke pallet
V-1
V-2
V-3
V-5
V-29
V-30
V-30
V-31
V-33
V-38
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB
HALAMAN
5.2.5. Penentuan Kelonggaran (allowance) Tabel
Berdasarkan Literatur
V-38
V-40
VI-1
VII-1
7.1. Kesimpulan...
VII-1
7.2. Saran.
VII-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
II-12
II-15
II-15
II-21
II-31
II-52
II-54
2.8. Rincian Jam Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan
II-54
2.9. Rincian Shift Jam Kerja PT. Cola Cola Bottling Indonesia Medan..
II-55
V-3
V-4
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
TABEL
HALAMAN
V-4
V-6
V-8
V-9
V-11
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
TABEL
HALAMAN
V-12
V-14
V-15
V-17
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
TABEL
HALAMAN
V-18
V-20
V-21
V-23
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
TABEL
HALAMAN
V-24
V-26
V-27
V-29
V-31
V-33
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
TABEL
HALAMAN
V-35
V-40
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
2.1.
HALAMAN
2.2.
2.3.
II-8
II-9
II-51
3.1.
Peta Kontrol.
III-9
3.2.
III-18
4.1.
IV-7
5.1.
V-2
5.2.
6.1.
V-38
VI-2
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
HALAMAN
L-1
L-2
L-3
L-4
5.
L-5
L-6
7. Mesin Produksi
L-7
8. Peralatan (Equipment).
L-8
L-9
L-10
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
meningkatkan
produktivitas
perusahaan
ialah
dengan
melakukan
sistem kerja terbaik sesuai dengan target. Agar target tersebut tercapai maka
dibutuhkan suatu penelitian terhadap allowance karena selalu terdapat perbedaan
antara allowance real dan allowance tabel yang selama ini digunakan terhadap
operator, Pengukuran allowance sebagai basis penentuan waktu standard di
stasiun kerja pengepakan produk Frestea, karena dalam proses pengepakan produk
Frestea tersebut masih menggunakan tenaga manusia yaitu pada pengangkatan
crate ke pallet khususnya dan adanya peralatan kerja yang tidak sesuai di daerah
pengepakan tersebut sehingga dapat mengurangi waktu kerja dan membutuhkan
waktu yang cukup lama. Ini merupakan hal yang sangat signifikan dan perlu
mendapat perhatian.
1.2.
Rumusan Permasalahan
Dalam menentukan kelonggaran (allowance) waktu ini perlu dilakukan
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
dan tabel
1.3.
1.4.
Manfaat Penelitian
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
sumber
daya
manusia
seefektif
mungkin,
serta
dihadapi.
1.5.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan yang diteliti,
perumusan pokok permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian
yang mungkin diperoleh dari hasil pemecahan masalah yang
dilakukan, ruang linkup, asumsi-asumsi serta sistematika penulisan
karya akhir.
BAB II :
BAB III :
LANDASAN TEORI
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang langkah-langkah atau tahap-tahap yang
dijadikan acuan untuk menyelesaikan permasalahan dalam
melakukan penelitian sesuai dengan teori-teori yang digunakan
dalam landasan teori.
BAB V :
BAB VI:
BAB VII :
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
pihak
perusahaan
guna
persiapan
untuk
usaha
perbaikan
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT.
Coca
Cola
Bottling
Indonesia
Unit
Medan
lahir
sebagai
pengembangan dari penemuan yang telah dilakukan oleh Dr. John Styth
Pemberton dan oleh penerusnya ingin mengembangkan penemuan yang pada
akhirnya memperoleh keuntungan atau menjadi usaha yang sifatnya international.
sebagai akuntan yang turut serta menamakan minuman ini dengan sebutan Coca
Cola. Setahun kemudian untuk pertama kalinya minuman ini mulai dijual melalui
kantor rekannya Jacobs Pharmacy. Spanduk yang bercat minyak dengan tulisan
Drink Coca Cola dipasang segera di depan perusahaan Jacobs Pharmacy. Sejak
penemuan itu Coca Cola tumbuh menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat dunia. Coca Cola melaju terus menembus batas negara dan
seiring berjalannya waktu hingga memasuki milenium ketiga dengan menyandang
predikat Brand of The Century.
Sebelum wafat ditahun 1888, Dr. John Styth Pemberton mewariskan
penemuannya kepada Assa Candler, seorang menejer ulung yang kemudian pada
tahun 1892 mendirikan perusahaan yang bernama The Coca Cola Company di
Atlanta, Georgia, Amerika Serikat yang hingga saat ini menjadi kantor pusat Coca
Cola di dunia.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Tahun 1995 Coca Cola Amatil milik Australia mengambil alih semua pabrik
pembotolan Coca Cola di Indonesia kecuali Manado.
2.2.
Cola Bottling Indonesia Medan telah memiliki 627 orang tenaga kerja dan
memproduksi 4 macam jenis minuman yakni Coca Cola, Sprite, Fanta dan Frestea
dengan berbagai ukuran dalam kemasan botol yaitu :
1. Coca Cola dengan isi
: 295 ml
: 220 ml
: 220 ml
Selain itu PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan juga mendistribusikan
produk kiriman dari PT. Coca Cola Bottling Indonesia Cibitung Jakarta yang
disebut Sisco (Sister Company). Produk yang didistribusikan antara lain kemasan
kaleng dan plastik.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
2.3.
Lokasi Perusahaan
PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan berlokasi di Jalan Medan
2.4.
Daerah Pemasaran
Pusat penjualan PT. Coca Cola Bottling Indonesia ini tersebar diseluruh
Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh. Didukung oleh beberapa pusat
penjualan yang tersebar kedua daerah tersebut, lebih dari 18.000 pengecer, produk
Coca Cola dapat diperoleh dengan mudah dimana saja dengan harga terjangkau.
Banyaknya pengecer yang terlihat dalam perindustrian produk Coca Cola ini
mengisyaratkan besarnya dukungan ekonomi yang diberikan kepada keluargakeluarga Indonesia yang mempunyai usaha disektor industri ini.
Untuk memperlancar proses pendistribusian di luar kota Medan, PT Coca
Cola Bottling Indonesia Medan mempunyai sub distributor diberbagai daerah
yaitu :
1. Medan
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
2. Kabanjahe
3. Tebing Tinggi
4. Pematang Siantar
5. Rantau Prapat
6. Kisaran
7. Padang Sidempuan
8. Langsa
9. Lhokseumawe
2.5.
Proses Produksi
Proses Produksi merupakan suatu cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menambah nilai dari suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan-bahan
dan uang sebagai modal pelaksanaanya.
Dalam berproduksi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan
mempunyai 3 (tiga) line produksi dengan masing-masing fungsi :
1. Line I : Mempunyai kapasitas produksi 300
botol/menit dengan
memproduksi Frestea.
2. Line II : Mempunyai kapasitas produksi 200 botol/menit, namun saat ini
tidak digunakan karena rendahnya permintaan pasar.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
botol/menit dengan
memproduksi Coca Cola, Sprite, Fanta Strawberry, dan Fanta Soda Water.
Berdasarkan cara pembuatannya, minuman yang diproduksi PT. Coca
Cola Bottling Indonesia Unit Medan dapat dikelompokkan atas 2 (dua) kelompok
besar yaitu minuman berkarbonat (Coca-Cola, Sprite dan Fanta) dan minuman
tidak berkarbonat (Frestea). Gambar 2.1. merupakan blok diagram proses
pembuatan minuman berkarbonat (Coca Cola, Sprite dan Fanta).
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
AIR
HEATER
AIR
P
A
R
A
M
I
X
DEAERATOR
SIMPLE SIRUP
GULA, CARBON,
FILTER AID
COOLER
FINAL SIRUP
CONCENTRATE
PART 1 & PART II
CARBONATOR
FILTER
KAPAS
FILTER
KARBON
FILTER
PERMANGANAT
CO2
BEVERAGE
WASHING MACHINE
BOTTLE
FILLER
CROWN CORK
(TUTUP BOTOL)
CROWNER
DATA CODER
PRODUK
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Gambar 2.2. merupakan blok diagram proses pembuatan minuman nonkarbonat (Frestea).
AIR
HEATER
AIR
SIMPLE SIRUP
FINAL SIRUP
BEVERAGE
WASHING MACHINE
BOTTLE
FILLER
CROWNER
CROWN CORK
DATA CODER
PRODUK
a. Air
Air dari sumur bor diperiksa setiap hari dengan prosedur uji yang
menentukan apakah semua kandungan air berada dalam batas normal.
Bila ditemukan kandungan yang tidak sesuai standar maka dilakukan
perubahan dosing pada bahan kimia yang akan diinjeksikan ke air.
Sedangkan inspeksi terhadap bahan kimia yang akan diinjeksikan ke air
pada proses water treatment dilakukan satu kali dalam seminggu
dengan dosis :
-
H2SO4 : 3,5 - 4 %
Klorin : 5 10 %
PAC
b. Gula
Pengecekan yang dilakukan terdiri atas :
-
c. CO2
Pengecekan yang dilakukan antara lain :
-
Kemurnian/purity
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Brix
10,37
14,00
12,50
12,50
12,50
9,50
9,50
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan dalam pembuatan minuman ringan ini
adalah :
1. Air
Air digunakan sebagai bahan baku untuk minuman berkarbonasi maupun
yang tidak berkarbonasi. Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200
meter untuk kemudian diolah sebelum digunakan dalam proses produksi maupun
untuk kebutuhan sehari-hari perusahaan. Adapun cara pengolahan air berbeda
menurut jenisnya yang diperoleh dari sumur bor yang dikategorikan menjadi 2
jenis :
a. Treated Water
Digunakan untuk produksi, keperluan air minum kantin dan kantor.
b. Soft Water
Digunakan untuk membersihkan tangki, botol, keperluan kamar mandi,
pencucian ruangan, perkarangan dan lain-lain.
2. Gula
Gula yang dipakai adalah gula murni dengan mutu prima yang berasal dari
luar negeri. Gula dari luar negeri lebih disukai untuk digunakan karena gula dalam
negeri kurang memenuhi syarat dalam segi warna yang kurang bersih,
mengandung kotoran dan memiliki kadar air yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan gula dari luar negeri. Gula yang digunakan haruslah memenuhi standar
yang telah ditetapkan, diantaranya adalah gula yang memiliki kadar 99,99 % dan
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
bebas dari kotoran. Gula diperoleh dari Australia, Thailand dan China. Rata-rata
kebutuhan gula yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Coca Cola
203.225
Sprite
258.081
Fanta Strawberry
292.65
Frestea
166.80
3. Concentrat
Concentrate
merupakan
formula
khusus
yang
digunakan
untuk
II
III
Keterangan
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Coca Cola
66 Bks
26 Ltr
6 Ltr
1 Bks = @ 2 kg
Sprite
25 Bks
25 Ltr
5 Ltr
I = Aroma
Fanta Strawberry
5 Bks
5 Ltr
10 Ltr
II = Warna
5 Bks
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
2. Minuman non-karbonasi
: Frestea
Yang
pembuatan
miniman
berkarbonasi dan non-karbonasi. Produk Coca Cola, Sprite dan Fanta mempunyai
proses yang sama, hanya saja concentrate sebagai bahan baku utama yang
berbeda.
5. Proses pembotolan
a. Pencucian botol
b. Pengisian minuman (beverage) kebotol
c. Penutupan botol
6. Pemberian kode produksi dan pengepakan
senyawa-senyawa
organik.
Kapur
berfungsi
untuk
Tebal
(mm)
24-40
110
12-45
130
6-12
120
Bahan
Kerikil
Diameter
(mm)
Tebal
(mm)
0,5-0,7
300
1-1,5
300
Bahan
Pasir
Sumber : Departemen Water Treatment PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Total tebal lapisan pasir ini tinggi Sand Filter. Setiap hari setelah
selesai produksi akan dilakukan backwash yang berfungsi untuk
menghilangkan partikel atau kotoran dalam Sand Filter. Untuk pencucian
pasir dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pencucian pasir dilakukan dengan
mengeluarkan pasir lalu dicuci dengan menggunakan HCL 2-5 %. Pasirpasir yang sudah dicuci dimasukkan kembali ke Sand Filter untuk
digunakan kembali.
e. Penyimpanan Air
Dari Sand Filter ini dialirkan ke Storage Tank. Sebelumnya diberikan
Ca(Ocl)2, sehingga kadar Cl-nya sebesar 6-8 ppm. Tujuannya adalah
membunuh bakteri-bakteri yang masih terdapat dalam air. Storage Tank
berfungsi
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Air dari Hydrophore Tank dialirkan ke Buffer Tank. Pada Buffer Tank
diberikan klorin 10 ppm. Tujuannya adalah untuk membunuh sisa-sisa dari
bakteri yang masih terdapat didalam air yang telah diolah.
h. Penyerapan Klorin dan Partikel
Air dari Buffer Tank dialirkan ke Carbon Filter. Fungsi dari Carbon Filter
adalah untuk menyerap klorin dan partikel-pertikel kecil, sehingga air
terbebas dari kotoran. Setelah melewati Carbon Filter kadar Cl2 pada air
menjadi 0,1 ppm.
i. Penyaringan Air
Dari Carbon Filter air melewati Bag Filter yang merupakan penyaringan
akhir dengan ukuran filter 5 . Bag Filter berfungsi untuk menyaring
partikel yang sangat halus seperti mikro organisme sehingga tidak dapat
lewat
dan
terikut
Kemudian dilakukan
pemeriksaan akhir mutu air oleh quality control untuk mengetahui air
tersebut telah dapat digunakan sebagai air hasil olahan (treated water).
ditambah air dalam 100 gram. Ditangki pelarut ditambahkan karbon aktif yang
berfungsi untuk menyerap bau gas-gas terlarut dan menghilangkan warna,
sehingga larutan gula menjadi jernih. Pelarutan gula dilakukan selama 60 menit
dan diaduk hingga homogen. Untuk memastikan apakah sirup sesuai dengan
ketentuan sirup diperiksa oleh quality control.
Proses berikutnya adalah penyaringan atau filtrasi. Sebelumnya dilakukan
precoating (pelapisan) untuk membentuk lapisan pada filter paper. Air olahan
dialirkan ketangki precoating yaitu sebuah tangki kecil yang terbuat dari stainless
steel yang dilengkapi dengan pengaduk. Kedalamnya ditambahkan filter aid
(hyplo supercell). Larutan dari tangki precoating disirkulasi melalui filter sampai
semua filter aid menempel pada filter paper dengan baik.
Larutan gula dialirkan ke filter kemudian disirkulasi sampai jenuh untuk
memastikan filter berfungsi dengan baik. Sirup yang sudah disaring dan jernih
didinginkan pada temperatur 20-250C kemudian dialirkan ketangki pencampur.
Pada tangki pencampur dimasukkan concentrate. Jenis concentrate yang
ditambahkan disesuaikan dengan produk yang dihasilkan, misalnya Coca Cola,
maka yang digunakan adalah concentrate Part I (aroma), Part II (warna) dan Part
III (rasa). Kemudian campuran diaduk selama 1 jam. Produk yang telah selesai
diproses, untuk tahap selanjutnya diuji atau diperiksa oleh bagian quality control.
zat atau gas lain sehingga mengurangi kemurnian CO2. Untuk itu CO2 perlu
dimurnikan terlebih dahulu sebelum digunakan dengan cara berikut :
a. Pada tabung-tabung CO2 bagian atasnya harus disemprotkan dengan air
terlebih dahulu, agar selang-selang penghubung tidak membeku. Bila
selang membeku CO2 tidak akan mengalir dengan lancar.
b. CO2 dialirkan kedalam tabung yang berisi KMnO4 yang berfungsi untuk
mengikat zat empurity.
c. CO2 tersebut kemudian dialirkan kedalam tabung yang berisi air.
Tujuannya untuk memurnikan CO2 agar KMnO4 tidak terbawa pada proses
selanjutnya.
d. Tahap selanjutnya adalah dengan melewatkan CO2 pada tabung yang berisi
karbon, dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak diinginkan.
e. Yang terakhir CO2 disaring pada filter sehingga kotoran yang tersisa dapat
tertahan. CO2 yang telah melalui tahapan pemurnian (telah murni) dapat
digunakan dalam proses pencampuran.
dan
crowner.
5. Proses Pembotolan
Ada beberapa tahap dalam proses pembotolan yaitu :
a. Pencucian Botol
Botol yang digunakan untuk pengisian minuman harus bersih, tidak rusak
atau pecah. Untuk memperoleh botol yang baik perlu diperiksa dan dicuci. Botol
yang berasal dari pasar maupun botol baru di penumpukan dibawa ketempat
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
c. Penutupan Botol
Tutup botol (crown cork) yang berada digudang dibawa ke tempat
penutupan botol. Botol-botol yang telah berisi minuman langsung ditutup dengan
penutup botol (crown cork), kemudian botol tersebut dengan bantuan conveyor
akan dibawa ketempat pengepakan.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
6.
produksi oleh coding machine dan diperiksa oleh inspector. Produk yang tidak
memenuhi syarat disisihkan sebagai reject product. Selanjutnya untuk produk
yang sudah memenuhi syarat dibawa ditempat pengepakan. Botol tersebut dibawa
ke mesin uncaser melalui bantuan conveyor untuk disusun didalam crate,
kemudian operator akan menyusun palletizer tersebut diatas pallet. Produk diatas
pallet kemudian dipindahkan ke gudang produk jadi (full store) dengan
menggunakan forklift.
Air merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan minuman
pada PT.Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan. Air diperoleh dari 4 sumur
bor dengan kedalaman 100-200 meter dari permukaan tanah, dengan kedalaman
ini diharapkan air sumur sudah tidak mengandung zat-zat organik atau bebas dari
pencemaran. Untuk proses air yang digunakan adalah Treated Water dengan
uraian proses pengolahan sebagai berikut :
a. Pengambilan Air
Air dari sumur bor diambil dengan menggunakan pompa raw meter yang
berkapasitas 60 m3/jam.
b. Penghilangan Gas
Air dari sumur bor dimasukkan ke Reaction Tank melalui Degasifier.
Sebelum masuk ke Degasifier kepada air diinjeksikan H2SO4 3,5 4 %
yang berfungsi untuk menurunkan alkalinitas air hingga dibawah 85 ppm.
c. Pengendapan Flok
Air dari Degasifier masuk ke Floculator atau Reaction Tank kemudian
diberikan PAC (Poly Alumunium Chlorida) 6000-7500 ppm, kapur
(CaCO3) 300-500 0D dan klorin Ca(OCl2) 5-10 %. PAC berfungsi untuk
pengendapan
senyawa-senyawa
organik.
Kapur
berfungsi
untuk
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
ke Sand Filter. Antara permukaan air dengan flok adalah 1 - 1,25 m untuk
mempertahankan kejernihan air.
d. Penyaringan Air
Air dalam Floculator Tank dialirkan ke Sand Filter untuk disaring,
terdapat 4 unit tangki Sand Filter namun yang digunakan hanya 3 unit
sedangkan 1 unit lainnya dipakai sebagai cadangan. Sebagai bahan filter
digunakan kerikil dan pasir dengan ukuran sebagai berikut pada Tabel 2.5.
dibawah ini mulai dari lapisan teratas :
Tabel 2.5. Ukuran Kerikil dan Pasir yang Digunakan sebagai Bahan
Filter pada Sand Filter
Bahan
Kerikil
Diameter
(mm)
Tebal
(mm)
24-40
110
12-45
130
6-12
120
Bahan
Pasir
Diameter
(mm)
Tebal
(mm)
0,5-0,7
300
1-1,5
300
Sumber : Departemen Water Treatment PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan
Total tebal lapisan pasir ini tinggi Sand Filter. Setiap hari setelah
selesai produksi akan dilakukan backwash yang berfungsi untuk
menghilangkan partikel atau kotoran dalam Sand Filter. Untuk pencucian
pasir dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pencucian pasir dilakukan dengan
mengeluarkan pasir lalu dicuci dengan menggunakan HCL 2-5 %. Pasirpasir yang sudah dicuci dimasukkan kembali ke Sand Filter untuk
digunakan kembali.
e. Penyimpanan Air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
partikel yang sangat halus seperti mikro organisme sehingga tidak dapat
lewat dan terikut dalam proses produksi.
2.
3.
4.
kuman), tidak rusak atau pecah. Untuk itu botol-botol sebelum digunakan harus
dicuci terlebih dahulu.
Botol-botol bekas yang datang dari pasar (setelah dikonsumsi konsumen)
atau botol baru masuk kemesin pencuci botol, terlebih dahulu disortir. Tujuannya
untuk memeriksa apakah ada botol yang terlalu kotor atau rusak. Botol yang yang
terlalu kotor akan dipisahkan untuk dicuci secara manual, sementara botol-botol
dimasukkan kedalam mesin pencucian botol yang cara kerjanya adalah sebagai
berikut :
1. Botol dibilas dengan air yang disirkulasi kembali dari air pada tahap
pembilasan akhir. Air ini umumnya mengandung sedikit sisa caustic yang
dapat membantu pembilasan awal. Air dipanaskan sampai temperatur
450C.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
5.
berikut :
a. Pembukaan filling valve (kran pengisian). Pembukaan filling valve
bertujuan untuk agar tekanan yang ada pada mesin dapat pindah kebotol.
b. Setelah tekanan sama maka minuman akan turun dengan sendirinya sesuai
dengan prinsip gravitasi dan berakhir setelah vent tube tertutup.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
c. Penutup filling valve secara otomatis sesuai volume botol yang diset
terlebih dahulu.
d. Pembuangan udara yang masih tersisa dalam ruang botol bagian atas
ditujukan untuk menghindari timbulnya buih sehingga minuman keluar
dari botol yang mengakibatkan isinya menjadi kurang. Hal ini bisa terjadi
karena adanya perbedaan tekanan udara luar.
6.
Penutupan Botol
Botol yang berisi minuman selanjutnya ditutup dengan menggunakan
7.
coding machine dan diperiksa oleh inspector. Produk yang tidak memenuhi syarat
akan disisihkan untuk dibuang. Ditempat pengepakan, botol dimasukkan oleh
operator kedalam crate dan disusun diatas pallet yang telah diisi dengan produk
ke gudang produk jadi.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
2.6.
2.7.
Utilitas
Untuk mendukung kelancaran proses produksi dibutuhkan utilitas yang
meliputi :
1. Air
Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 80-100 meter dan diolah
menjadi 2 jenis yaitu :
a. Treated Water
Treated Water digunakan untuk produksi, laboratorium, keperluan air
minum kantin dan kantor.
b. Soft Water
Soft Water digunakan untuk pencucian tangki, keperluan kamar mandi,
pencucian ruangan, dan pekarangan.
2. Listrik
Listrik PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan menggunakan
fasilitas listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dimana kapasitas
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
3. Steam
Steam merupakan tekanan uap panas yang dihasilkan oleh alat boiler. PT.
Coca Cola bottling Indonesia Unit Medan memiliki 2 buah boiler yang
menggunakan bahan bakar gas dengan kapasitas air sebanyak 4 dan 5 ton.
Cara kerja boiler adalah sebagai berikut : air soft water dialirkan dari
buffer tank ke ion exchanger yang mengandung resin untuk melunakkan
air menjadi 00D. Setelah itu air dialirkan ke degasifier yang dipanaskan
oleh steamer sehingga air didalamnya menjadi 1050C dan tekanan 0,25
kg/cm2 sehingga dapat menyingkirkan CO2. Tangki degasifier terhubung
dengan boiler pit yang bekerja secara flowswitch dimana bila permukaan
air di boiler rendah. Maka pompa akan aktif mengalirkan air ke boiler.
Boiler berupakan ketel api dengan suhu 10000C yang menghasilkan
tekanan uap 8-9 bar. Uap panas yang dihasilkan dikirim melalui pipa-pipa
kapiler dan digunakan untuk :
a. Melarutkan gula dalam proses pembuatan sirup untuk produksi
minuman baik karbonasi maupun non-karbonasi
b. Memanaskan air dalam proses produksi minuman non-karbonasi
c. Frestea yang diproduksi dalam keadaan panas yaitu 1350C (UHT)
d. Memanaskan air untuk mesin pencuci botol di line 1 dan 3
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
4. Laboratorium
Laboratorium merupakan sarana pendukung PT. Coca Cola Bottling
Indonesia Unit Medan yang juga memegang tugas sebagai quqlity control
yang menjamin kualitas produk. Laboratorium ini berfungsi untuk :
a. Quality Internal (Memastikan bahan baku/ chemical yang digunakan
baik)
b. Quality Bottling Line (Mengontrol proses mulai dari pembuatan sirup,
pembotolan hingga menjadi produk jadi)
c. Quality External (Menjamin kualitas produk di pasar)
2.8.
jiwa, harta benda dan lingkungan, sementara itu penggunaan bahan atau
komponen-komponen bangunan dan peralatan serta instalasi dalam bangunan
belum memenuhi ketentuan yang berlaku. Ditinjau dari segi disiplin dan kualitas
karyawan serta peralatan pemadam kebakaran belum memadai. Menyadari hal
tersebut diatas perlu dibuat ketentuan yang bersifat teknis dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Faktor-faktor penyebab kebakaran
adalah :
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
oleh
perusahaan
untuk
meningkatkan
kemampuan,
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
2.9.
Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan
power house, atau dapat dikatakan area yang menunjang proses produksi. Tata
letak meliputi tata letak didalam gedung maupun diluar gedung.
Ditinjau dari letak mesin dan peralatan yang ada didalam pabrik, ada dua
tipe tata letak pabrik yang digunakan yaitu :
1. Process Layout
Process layout adalah semua mesin dan peralatan yang sama ditempatkan
atau dikelompokkan dalam suatu area atau departemen yang sama. Jadi
hanya terdapat satu jenis proses disetiap bagian atau departemen.
2. Product Layout
Product layout adalah mesin-mesin dan peralatan lainnya diatur menurut
urutan proses untuk menghasilkan produk. Pada PT. Coca Cola Bottling
Indonesia Unit Medan, tata letak pabriknya mengikuti product layout.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
beberapa keuntungan, dan pola aliran yang baik akan menuju pencapaian
beberapa tujuan rancangan fasilitas yaitu :
yang
lebih
baik
dan
mengurangi waktu
menganggur
5. Mengurangi waktu proses
6. Pemanfaatan tenaga kerja lebih efisien
7. Mengurangi persediaan dalam proses
8. Mengurangi kerusakan produk
9. Mengurangi jarak jalan kaki
10. Mengurangi kemacetan lalulintas dalam gang
11. Dasar bagi tata letak yang efisien
12. Penyediaan mudah
13. Pengendalian produksi lebih sederhana
14. Kecelakaan minimal
15. Langkah balik (back tracking) minimal
16. Aliran produksi lancar
17. Proses penjadwalan lebih baik
18. Mengurangi kondisi penuh sesak
19. Kerumah tanggaan lebih baik
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
: 6,5 m x 7,2 m
2. Bottling Hall
: 59m x 89 m
3. Water Treament
: 24 m x 29,5 m
: 50 m 48,5 m
: 31 m x 28,5 m
6. Bengkel
: 56 m x 21 m
7. Kamar Mesin
: 13 m x 15 m
8. Pos Satpam
:3mx9m
9. Poliklinik
:3mx9m
10. Koperasi
: 12 m x 11,5 m
11. Laboratorium
: 10 m x 13 m
: 11,5 m x 19 m
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
: 21 m x 8,5 m
14. Kantin
: 11,5 m x 19 m
mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan yang tertentu. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa unsur-unsur dasar organisasi adalah dua orang atau lebih,
adanya maksud kerja sama, adanya pengaturan hubungan dan adanya tujuan yang
hendak dicapai.
Dalam mencapai tujuan perusahaan, perlu dilakukan penyusunan
organisasi dan manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas dan kewajiban
serta pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari atasan kepada bawahan.
Perusahaan yang terdiri dari berbagai bagian aktivitas yang berbeda-beda harus
dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran
perusahaan dengan kondisi efisien yang tinggi. Tugas individual ini dalam
pelaksanaanya selalu dihubungkan dengan sistem dan prosedur yang berlaku
dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian organisasi bukan hanya
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
sekedar kerangka pembagian tugas, melainkan seluruh perangkat beserta fungsifungsinya yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Setiap perusahaan mempunyai suatu pola dasar struktur organisasi, yang
relatif permanen sifatnya, tetapi kadang kala mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan yang dialami oleh organisasi tersebut, seperti penggantian
pemimpin, perubahan tujuan organisasi dan lain-lain. Dari sudut pandang ini
organisasi dapat dianggap sebagai suatu wadah dimana kegiatan manajeman
dilakukan. Sebagai suatu proses, organisasi akan menimbulkan 2 macam
hubungan yaitu :
1. Hubungan Formal, terlihat dari tata bubungan yang berupa suatu susunan
tata kerja lengkap dengan tugas dan kewajiban organisasi.
2. Hubungan Informal, terlihat pada tingkah laku dan tindakan masingmasing individu yang terlihat dalam organisasi tersebut. Hubungan ini
menyangkut hubungan pribadi, hubunga atasan dengan bawahan dan
hubungan lainnya. Berhasilnya organisasi kedua hubungan ini harus
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, bahkan harus diberikan
perhatian yang sama besarnya.
Adapun beberapa jenis struktur organisasi yang umum yaitu :
1. Organisasi Garis (Line Organization)
Pada organisasi jenis ini, garis bersama dari kekuasaan dan tanggung
jawab bercabang pada tiap tingkat pimpinan, dari yang teratas sampai yang
terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan dan masingmasing bawahan memberikan pertanggung-jawaban tugasnya kepada
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Biayanya rendah
Dalam
organisasi
fungsional,
seorang
karyawan
tidak
Karyawan yang telah merasa ahli dalam bidangnya sulit bekerja sama,
karena
masing-masing
merasa
bidang
spesialisasinyalah
yang
terpenting 1
Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang digunakan tergantung
pada ukuran, sifat dan kerumitan masalah yang timbul di perusahaan tersebut. PT.
Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan mempunyai struktur organisasi yang
berbentuk fungsional, Organisasi Garis dan Staf.
Pimpinan (General Manager) langsung membawahi setiap manajer
sedangkan staf bekerja dan memberikan saran-saran kepada bawahannya. Gambar
struktur organisasi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan dapat dilihat
pada Gambar 2.3. berikut ini :
1
M. Fuat, dan Christine. H, Pengantar Bisnis, Penerbit PT Gramedia, Jakarta, 2001, Hal : 92-109.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Jumlah Karyawan
General Administation
9 orang
14 orang
Human Resources
26 orang
408 orang
Production
170 orang
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Total
627 orang
Sumber : Human Resources Departement PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan
Rincian jumlah tenaga kerja diatas adalah untuk ketiga status karyawan
dibawah ini. Status karyawan pada perusahaan ini mempunyai status sebagai
berikut :
1. Karyawan bulanan (tetap) dengan gaji/upah dibayar sekali sebulan sesuai
dengan klasifikasi penggajian yang dibagi-bagi dalam golongan tertentu.
2. Karyawan harian dengan upah/gaji yang dibayar sekali dalam dua minggu
sesuai dengan standart upah yang berlaku diperusahaan dengan
berpedoman pada ketentuan upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
3. Karyawan honorer/kontrak dengan upah yang ditetapkan berdasarkan
dokumen perjanjian kontrak secara individu.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Produksi, hari kerjanya adalah hari Senin samapai hari Jumat dengan jam
kerja dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Rincian Jam Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia
Medan
NO
PUKUL
KETERANGAN
Waktu kerja
Waktu istirahat
Waktu kerja
2. Untuk Departemen Marketing jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat
adalah:
Tabel 2.8. Rincian Jam Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia
Medan
NO
PUKUL
KETERANGAN
Waktu kerja
Waktu istirahat
Waktu kerja
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Tabel 2.9. Rincian Shift Jam Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia
Medan
NO
SHIFT
KETERANGAN
Shift I
Shift II
Shift III
Untuk bagian Security terdiri dari 4 orang dengan penggantian shift setiap
2 hari sekali, sedangkan untuk bagian kamar mesin penggantian shift 5 hari sekali
dengan 1 orang tenaga kerja untuk setiap shift.
2. Untuk karyawan harian menerima gaji dua minggu sekali yaitu untuk Sales
Marketing dan Produksi dikelola oleh koperasi. Bagi setiap karyawan yang
bekerja diluar jam kerja normal, akan diberikan upah lembur dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Upah tenaga kerja tetap
Upah lembur = 1/173 x gaji pokok x jumlah jam lembur
Berdasarkan ketentuan Depnaker jam kerja sebulan adalah 173 jam.
b. Upah tenaga kerja lepas/honor
Upah lembur = 3/20 x jumlah jam lembur
Penentuan upah lembur/jam adalah sebagai berikut :
a. Untuk hari biasa :
- Jam lembur pertama dikali 1,5 x upah
- Jam lembur selebihnya dikali 2 x upah lembur
b. Untuk hari Sabtu/libur :
- Jam pertama dikali 2 x upah lembur
- Jam kedelapan dikali 3 x upah lembur
- Jam lesembilan dan seterusnya dikali 4 x upah lembur
c. Untuk karyawan yang lembur diberikan juga tambahan uang makan
lembur sebesar :
- Untuk lembur 3 jam pertama diberikan uang makan senilai 1 kali
makan.
- Untuk jam lembur berikutnya akan ditambah lagi uang makan senilai
1 kali makan (setiap 5 jam berikutnya).
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
2.15.2. Fasilitas
Selain upah resmi, perusahaan juga memberikan beberapa fasilitas kepada
setiap tenaga kerja, antara lain perusahaan menyediakan fasilitas dan tunjangan
kepada karyawan berupa :
1. Tunjangan asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK)
2. Makan disediakan
3. Uang duka/biaya pemakaman
4. Bonus/profit sharing yang besarnya tergantung keuntungan perusahaan
tiap tahun
5. Perumahan (khusus untuk kepala seksi keatas)
6. Tunjangan THR, diberikan setiap hari besar
7. Uang transport harian
8. Pergantian biaya perobatan yang diatur berdasarkan SK. Direksi termasuk
biaya perawatan, bersalin, kaca mata, dan lain-lain.
9. Pakaian dan peralatan dinas
10. Dana cuti
Cuti satu bulan bagi melaksanakan ibadah haji.
11. Bonus/profit sharing yang besarnya tergantung keuntungan perusahaan
tiap tahun.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan dengan metode
terbaik. 2
Secara garis besar teknik-teknik pengukuran waktu dibagi dalam dua
bagian yaitu :
1. Teknik Pengukuran Waktu Kerja Secara Langsung
Teknik pengukuran waktu kerja secara langsung adalah teknik pengukuran
waktu yang dilakukan langsung pada pekerjaan yang akan diukur waktu
standardnya. Ada dua cara yang termasuk kedalam teknik ini yaitu Stop Watch
Time Study (jam henti) dan Work Sampling (sampling pekerjaan).
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu.
Metoda ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
berlangsung dingkat dan berulang-ulang. Dari hasil pengukuran maka akan
diperoleh waktu baku untuk meyelesaikan suatu siklus pekerjaan. Yang mana
waktu ini akan dipergunakan sebagai standard penyelesaian pekerjaan bagi semua
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu.
Stop watch time study adalah salah satu teknik untuk mengukur waktu
yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang terampil dan terlatih dalam suatu
metode yang khusus untuk menyelesaikan suatu kegiatan dalam keadaan normal
dengan menggunakan jam henti (stop watch). Pengukuran waktu jam henti (stop
watch) merupakan cara atau teknik pengukuran kerja yang paling banyak dipakai
2
Sritomo Wigujasoebroto; Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu; Teknis Analisis untuk
Pengendalian Produktivitas Kerja; Penerbit Guna Widya; Edisi Pertama Cetakan Kedua; 2000,
Surabaya, Hal : 169-170
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
dan paling dikenal. Salah satu sebabnya adalah karena kesederhanaan aturanaturan yang dipakai. Sesuai dengan namanya maka pengukuran waktu ini
menggunakan stop watch (jam henti) sebagai alat utamanya.
Beberapa langkah umum dalam pengukuran allowance real dengan stop
watch time study adalah :
a. Menelaah dan mencatat informasi mengenai operasi dan operator dari
objek yang akan diamati.
b. Memecahkan operasi menjadi elemen-elemen kerja dan mencatat
keterangan yang lengkap mengenai metode yang digunakan.
c. Mengamati dan mencatat langsung waktu yang dibutuhkan pekerja untuk
melaksanakan pekerjaannya.
Untuk mengukur waktu dengan stop watch ada tiga metode pelaksanaanya
yaitu:
a. Metode Berulang (Stop Back Method)
Pengukuran waktu secara berulang, stop watch dijalankan, pada setiap
akhir elemen kerja stop watch dibaca pada saat itu pula jarumnya
dikembalikan ke nol, dijalankan kembali untuk yang berikutnya.
b. Metode Kontinu (Continuous Method)
Pengukuran waktu secara kontinu, stop watch dijalankan pada permulaan
pengamatan sampai elemen kerja yang terakhir selesai, sehingga dapat
dibaca dan dicatat waktu kumulatif pada setiap akhir dari masing-masing
elemen kerja. Kemudian ditentukan dengan mengurangkan waktu kerja
yang tercatat pada elemen berikutnya.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
c. Metode Kumulatif
Pengukuran secara kumulatif memungkin cara pembacaan waktu dari
masing-masing elemen dengan dua buah stop watch yang pertama
dijalankan, maka stop watch kedua otomatis berhenti dan sebaliknya.
Pengukuran kerja dengan metoda sampling kerja (work sampling) adalah
suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas
kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan metoda
sampling kerja ini seperti halnya dengan pengukuran kerja dengan stop watch
diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung, karena pelaksanaan
kegiatan pengukuran harus secara langsung ditempat kerja yang diteliti.
2. Teknik Pengukuran Waktu Kerja Secara Tidak Langsung
Teknik pengukuran waktu kerja secara tidak langsung adalah pengukuran
kerja yang dilakukan tampa harus berada ditempat dimana pekerjaan
dilaksanakan, yaitu dengan membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan
mengetahui jalannya pekerjaan, melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemenelemen gerakan. Yang termasuk dalam teknik ini adalah data waktu baku dan data
waktu gerakan. 3
Sritomo Wigujasoebroto; Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu; Teknis Analisis untuk
Pengendalian Produktivitas Kerja; Penerbit Guna Widya; Edisi Pertama Cetakan Kedua; 2000,
Surabaya. Hal ; 171-232.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
beberapa
aturan
pengukuran
yang
perlu
dijalankan
untuk
mendapatkan hasil yang baik. Aturan-aturan tersebut dijelaskan dalam langkahlangkah berikut :
1. Penetapan Tujuan Pengukuran
Dalam melakukan pengukuran waktu, hal-hal penting yang harus diketahui
dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran dugunakan karena hal
tersebut akan menentukan berapa tingkat ketelitian dan keyakinan yang
diinginkan dari hasil pengukuran.
2. Melakukan Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk memperoleh waktu yang
pantas atau wajar dan memenuhi tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
yang diinginkan yang selanjutnya menjadi dasar bagi perhitungan
berikutnya.
3. Memilih Operator
Operator yang akan diukur waktu penyelesaiannya adalah operator yang
berkemampuan normal atau rata-rata dan dapat diajak bekerja sama
dengan tujuan pengukuran.
4. Melatih Operator
Melatih operator perlu dilakukan agar operator bekerja secara konsisten.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
X=
Xi ... (III.1.)
N
( Xi x) 2
N 1
... (III.2.)
Dimana :
= Standard deviasi
N = Banyaknya jumlah pengamatan
Xi = Waktu Pengamatan
__
= Waktu Rata-rata
Untuk menghitung standard deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup
adalah :
x = / n ... (III.3.)
4. Tentukan batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) untuk
peta kontrol R dengan rumus :
_
BKA =
+ 2
............ (III.4.a)
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BKB =
- 2
............ (III.4.b)
Sebagai contoh peta kontrol untuk menguji keseragaman data dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
Batas Kontrol Atas
Garis Sentral
Variabel
Batas Kontrol Bawah
Unit Pengamatan
N = s
N Xi ( Xi)
..(III.4)
Xi
Dimana :
N = Banyak pengamatan yang dibutuhkan
K = Harga distribusi normal standar yang tergantung tingkat
kepercayaan yang ditentukan.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
N = 0.5
N Xi 2 ( Xi ) 2
Xi
40 N Xi 2 ( Xi) 2
N =
Xi
.. (III.5)
WT =
X =
N
... (III.6.)
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
3.2.
Factor
(Penyesuaian)
adalah
perbandingan
antara
kerja
Sritomo Wigujasoebroto; Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu; Teknis Analisis untuk
Pengendalian Produktivitas Kerja; Penerbit Guna Widya; Edisi Pertama Cetakan Kedua; 2000,
Surabaya. Hal : 174
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
3. Apabila operator bekerja secara normal atau wajar maka rating factor ini
diambil sama dengan satu (p = 1 atau p = 100 %). Untuk kondisi kerja
dimana operasi penuh dilaksanakan oleh mesin (operating atau machine
time) maka waktu yang diukur dianggap merupakan waktu yang normal.
Guna melaksanakan pekerjaan secara normal maka dianggap bahwa
operator tersebut cukup berpengalaman pada saat bekerja melaksanakannya tampa
usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, menguasai cara kerja yang
ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaanya.
Penilaian wajar atau tidak wajar performance seorang operator dapat
dilakukan dengan pendekatan diantaranya :
a. Cara Persentase
Merupakan cara paling sederhana dimana faktor penyesuaian (p)
ditentukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh pengukur. Harga
p yang ditetapkan pengukur kemudian dikalikan dengan jumlah siklus.
Ketelitian dari cara ini kurang baik dan sangat ditentukan subjektivitas
pengukur.
b. Cara Shumard
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Performance operator dibagi kedalam beberapa kelas, kemudian masingmasing kelas diberi patokan nilai yang menggambarkan tingkat
performance dari operator tersebut.
3.3.
Sutalaksana Aggawisastra; Teknik Tata Cara Kerja; Jurusan Teknik Industri ITB; 1979, Bandung
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
3.4.
untuk
2000,
untuk
2000,
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
DATA PENGAMATAN
Waktu Terpilih
PENYESUAIAN
Waktu Normal
KELONGGARAN
Waktu Standard
100 %
100 % % ALL
Dimana :
WN = Waktu Normal (Normal Time)
WT = Waktu Terpilih (Selected Time)
RF = Faktor Prestasi Kerja (Rating Factor) dalam %
ALL = Allowance dalam %
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1.
Jenis Penelitian
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
4.2.
4.3.
waktu kerja dengan teknik pengukuran waktu secara langsung, yaitu dengan
menggunakan metode pengukuran waktu kerja jam henti (stop watch time study).
Metoda ini diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang8
Moh . Nazir, Ph; Metodologi penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Darussalam, Hal : 63.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
4.4.
Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan
data. Kelengkapan alat sangat mendukung pada kualitas data dan hasil yang
diperoleh dari hasil penelitian dan dapat dilakukan pengolahan data. Peralatan
yang digunakan pada penelitian ini adalah jam henti (stop watch), kertas lembar
pengamatan, pena atau pensil dan papan pengamatan.
4.5.
Pengumpulan Data
Data yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian terdiri dari :
a.
b.
c.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
dilakukan dengan menggunakan metode jam henti (stop watch) serta teoriteori lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
4.6.
a.
b.
c.
d.
e.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
f.
4.7.
Pengolahan Data
Berikut ini akan dijabarkan langkah-langkah pengolahan data sesuai
dengan pengukuran waktu kerja menggunakan metode jam henti (stop watch time
study) adalah :
a. Pengelompokan penelitian waktu allowance real
b. Penentuan kelonggaran (allowance) untuk kondisi real
c. Pengujian keseragaman data
-
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Studi pendahuluan
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data
- Data Kegiatan dan Kondisi Kerja Bagian Pengepakan Produk Frestea
- Data Sketsa Tempat Kerja di Stasiun Kerja Pengepakan Produk Frestea
- Data Pemilihan Operator Normal
- Data Pengamatan dan Pengukuran Waktu Krja Operator Berdasarkan
Allowance Real
- Menetapkan Setiap Kegiatan Diluar Tugas dari Operator
- Data Pengukuran waktu Kerja Langsung dengan Stop Watch Time Study
Pengolahan Data
- Pengelompokan Waktu Aktivitas Operator Pengamatan untuk Allowance
Real
- Penentuan Kelonggaran (Allowance) untuk Kondisi Real
- Pengujian Keseragaman Data Terhadap Waktu Siklus Operator
- Pengujian Kecukupan Data
- Penentuan Kelonggaran (Allowance) Tabel Berdasarkan Literatur
- Perbandingan Kelonggaran Allowance Real dan Tabel Berdasarkan Literatur
- Penentuan Waktu Standard Allowance Real dan Allowance Tabel
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1.
Pengumpulan Data
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
6m
Keterangan :
a. Conveyor membawa botol Frestea
b. Conveyor membawa crate kosong
c. Mesin casepeaker (mesin untuk memasukkan botol produk Frestea ke crate)
d. Conveyor membawa crate yang telah berisi produk Frestea
e. Operator B mengangkat dan memindahkan crate yang telah berisi produk
Frestea ke pallet
f. Pallet berisi tumpukan crate produk Frestea
g. Pallet kosong
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
NO
WAKTU
1
15 Menit
2
15 Menit
3
15 Menit
4
15 Menit
5
15 Menit
6
15 Menit
7
15 Menit
8
15 Menit
JUMLAH
RATA-RATA
A
174
167
172
153
130
148
152
136
1232
154
OPERATOR
B
C
180
167
143
156
162
144
156
154
167
135
134
153
157
149
131
128
1217
1199
150
152
D
164
155
163
132
153
133
136
129
1165
146
Untuk jumlah pengangkatan crate ke pallet pada hari ke-2 dapat dilihat
pada Tabel 5.2.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
NO
WAKTU
1
15 Menit
2
15 Menit
3
15 Menit
4
15 Menit
5
15 Menit
6
15 Menit
7
15 Menit
8
15 Menit
JUMLAH
RATA-RATA
A
164
154
167
173
124
146
138
126
1192
149
OPERATOR
B
C
156
143
172
137
158
135
144
165
153
153
159
157
132
134
128
136
1202
1160
150
145
D
145
157
164
151
143
147
136
145
1188
149
A
1232
1192
2424
152
OPERATOR
B
C
1199
1217
1202
1160
2401
2377
150
149
D
1165
1188
2353
147
150
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
dengan menggunakan stop watch dan ditampilkan dalam bentuk tabel dengan
keterangan kategori allowance sebagai berikut :
KP
= Kebutuhan Pribadi
HT
= Hambatan Terhindarkan
HTT
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
25
HT
HT
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Berjalan
Ada bahan
KP
Berjalan
minum
mengambil
mengambil
Berkipas-kipas
kepanasan
air
air
karena
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
minum
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Ada bahan
HTT
Ada Bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
20
HT
10
HT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
mengambil
Berkipas-kipas
kepanasan
Berjalan
minum
karena
mengambil
mengambil
Berkipas-kipas
kepanasan
air
air
air
karena
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
HTT
Keterangan
Kategori Allowance
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Keterangan
Kategori Allowance
HT
15
HT
HT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
(menunggu
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Berkipas-kipas
kepanasan
karena
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Berkipas-kipas
kepanasan
karena
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
10
HT
Berjalan-jalan
produk)
HT
12
HT
Ada Bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Berkipas-kipas
kepanasan
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Berjalan
minum
(menunggu
mengambil
air
karena
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
HT
15
HT
Berjalan-jalan
produk)
HT
(menunggu
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada Bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Berjalan
minum
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Ada bahan
HT
Berkipas-kipas
kepanasan
Ada ahan
KP
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
karena
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
25
HT
HT
Ada Bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Berjalan
minum
mengambil
mengambil
Berkipas-kipas
kepanasan
air
air
karena
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Keterangan
Kategori Allowance
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
16
HT
Berjalan-jalan
produk)
HT
HT
Ada Bahan
HTT
(menunggu
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Berkipas-kipas
kepanasan
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Berjalan
minum
mengambil
air
karena
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
mengambil
mengambil
air
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
HTT
Keterangan
Kategori Allowance
HT
12
HT
HT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
(menunggu
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Berkipas-kipas
kepanasan
karena
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Ada bahan
HTT
Ada Bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
HT
Berjalan-jalan
produk)
HT
20
HT
Ada Bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Berjalan
minum
(menunggu
mengambil
air
Keterangan
Kategori Allowance
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
karena
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
mengambil
air
Keterangan
Kategori Allowance
HT
20
HT
HT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
(menunggu
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Berkipas-kipas
kepanasan
karena
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
16
HT
Berjalan-jalan
produk)
HT
HT
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Berkipas-kipas
kepanasan
Ada ahan
KP
(menunggu
mengambil
air
karena
Keterangan
Kategori Allowance
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Berjalan
minum
mengambil
air
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
mengambil
air
Mengelap keringat
Keterangan
Kategori Allowance
HT
HT
15
HT
Kekamar kecil
KP
Ada bahan
HTT
Ada Bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
(menunggu
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
HTT
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada ahan
HT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
KP
Ada bahan
Mengelap keringat
Berdiri (berhentinya mesin
casepaker
karena
kemacetan botol)
Kekamar kecil
Berkipas-kipas
kepanasan
Berjalan
minum
karena
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
HTT
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Ada bahan
HT
Ada bahan
Berjalan
minum
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
25
HT
HT
Ada Bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
mengambil
air
Kekamar kecil
Keterangan
Kategori Allowance
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Berjalan
minum
mengambil
Berkipas-kipas
kepanasan
air
karena
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Keterangan
Kategori Allowance
HT
HT
12
HT
10
Kekamar kecil
KP
Ada bahan
HTT
Ada Bahan
(menunggu
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Berjalan
minum
mengambil
air
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Ada bahan
KP
Ada bahan
KP
Ada ahan
HT
Ada bahan
HTT
Ada bahan
KP
Ada bahan
Mengelap keringat
Berdiri (berhentinya mesin
casepaker
karena
kemacetan botol)
Kekamar kecil
Berkipas-kipas
kepanasan
Berjalan
minum
karena
mengambil
air
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
HTT
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
Berjalan
minum
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
15
HT
15
HT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
mengambil
Berkipas-kipas
kepanasan
air
karena
Lama
Kegiatan
(menit)
Keterangan
Kategori Allowance
Ada Bahan
HTT
Berjalan
minum
Ada bahan
KP
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
mengambil
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Berjalan
minum
mengambil
air
Ada bahan
KP
Ada ahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Kekamar kecil
Ada bahan
KP
Ada bahan
HT
Ada bahan
HTT
Mengelap keringat
Ada bahan
KP
Ada bahan
HTT
Berkipas-kipas
kepanasan
karena
5.1.5. Data Pengukuran Waktu Kerja Langsung dengan Stop Watch Time
Study
Pengukuran waktu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan dibagian
pengepakan produk Frestea pada pengangkatan crate ke pallet dengan pengukuran
waktu kerja secara langsung untuk mengambil data sebanyak 76 pengukuran yang
nantinya akan diuji keseragaman dan kecukupan datanya. Adapun hasil
pengukuran waktu kerjanya dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Tabel 5.19. Hasil Waktu Penyelesaian Pengangkatan Crate ke Pallet
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Pengamatan
Ke
Waktu Penyelesaian
Pekerjaan (Detik)
Pengamatan
Ke
Waktu Penyelesaian
Pekerjaan (Detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
5
5
5
7
6
5
6
6
7
5
5
6
6
7
6
5
6
7
7
6
5
5
6
7
5
6
7
7
6
6
7
7
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
50
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
5
7
7
6
7
7
6
6
7
6
5
5
5
6
6
5
6
7
7
6
6
7
5
5
6
7
6
5
7
5
5
5
Waktu Penyelesaian
Pekerjaan (Detik)
Pengamatan
Ke
Waktu Penyelesaian
Pekerjaan (Detik)
33
34
35
36
37
38
7
6
6
5
6
5
71
72
73
74
75
76
6
7
7
5
6
5
5.2.
Pengolahan Data
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Hari
Pengamatan
KP (Menit)
HT (Menit)
HTT(Menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
24
28
21
16
25
28
22
22
39
41
32
38
37
37
39
31
21
16
21
20
21
18
21
23
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
9
10
11
12
13
14
15
Total Waktu
Rata-rata
17
25
21
20
22
25
31
42
37
40
37
37
35
42
18
18
20
21
16
19
16
347
23.13
564
37.60
289
19.27
% Allowance =
= 4.81 %
Allowance Real untuk kategori Hambatan Terhindarkan : 37.60 Menit.
Pengamatan dilakukan selama 480 Menit kerja. Maka persentase Allowance untuk
kategori ini adalah :
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
% Allowance =
= 7.83 %
Allowance Real untuk kategori Hambatan
= 4.01 %
Sehingga jika dilakukan perhitungan Total Allowance Real yang dilakukan
operator B di stasiun kerja pengepakan pada pengangkatan crate ke pallet tersebut
berdasarkan kategori dan waktu adalah : 80 menit. Pengamatan dilakukan selama
8 Jam kerja = 480 Menit kerja. Maka persentase Total Allowance Real ini adalah :
% Total Allowance Real (TAR) =
80
x 100 %
480
= 16.66 %
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Waktu Penyelesaian
Pekerjaan (Detik)
5
5
5
7
6
5
6
6
7
5
5
6
6
7
6
5
6
7
7
6
5
5
7
7
6
7
7
6
6
7
6
5
5
5
6
6
5
6
7
7
6
6
Xrata-rata
5
6
6
6.5
6.5
6
6
6
7
5.5
5
5.5
5.5
6.5
6
5
6
7
7
6
5.5
Waktu Penyelesaian
Pekerjaan (Detik)
5
6
7
5
6
7
7
6
7
5
5
6
7
6
5
7
Xrata-rata
6
5.5
6
5.5
6.5
6.5
6
6.5
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
30
31
32
33
34
35
36
37
38
6
7
7
7
6
6
5
6
5
5
5
5
6
7
7
5
6
5
Jumlah
Rata-rata
5.5
6
6
6.5
6.5
6.5
5
6
5
227
5.97
X=
Xi
N
Keterangan :
____
X=
=
Xi
Xi
N
227
= 5.97 detik
38
Xi
Xrat
(Xi-Xrat)2
1
2
3
4
5
5
5
5
7
6
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
0.9409
0.9409
0.9409
1.0609
0.0009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
5
6
6
7
5
5
6
6
7
6
5
6
7
7
6
5
5
6
7
5
6
7
7
6
6
7
7
7
6
6
5
6
5
5
7
7
6
7
7
6
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
0.9409
0.0009
0.0009
1.0609
0.9409
0.9409
0.0009
0.0009
1.0609
0.0009
0.9409
0.0009
1.0609
1.0609
0.0009
0.9409
0.9409
0.0009
1.0609
0.9409
0.0009
1.0609
1.0609
0.0009
0.0009
1.0609
1.0609
1.0609
0.0009
0.0009
0.9409
0.0009
0.9409
0.9409
1.0609
1.0609
0.0009
1.0609
1.0609
0.0009
Xi
Xrat
(Xi-Xrat)2
46
47
48
49
50
51
52
6
7
6
5
5
5
6
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
0.0009
1.0609
0.0009
0.9409
0.9409
0.9409
0.0009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
6
5
6
7
7
6
6
7
5
5
6
7
6
5
7
5
5
5
6
7
7
5
6
5
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
5.97
Jumlah
0.0009
0.9409
0.0009
1.0609
1.0609
0.0009
0.0009
1.0609
0.9409
0.9409
0.0009
1.0609
0.0009
0.9409
1.0609
0.9409
0.9409
0.9409
0.0009
1.0609
1.0609
0.9409
0.0009
0.9409
47.94
__
( Xi x) 2
N 1
Dimana :
= Standard deviasi
N = Banyaknya jumlah pengamatan
Xi = Waktu Pengamatan
__
= Waktu Rata-rata
__
( Xi x) 2
N 1
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
47.94
76 1
= 0.80
x= / n
= 0.80/ 2
= 0.56
4. Menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dab Batas Kontrol Bawah (BKB)
_
BKA =
+ 2
= 5.97 + 2 (0.56)
= 7.09
_
BKB =
- 2
= 5.97 - 2 (0.56)
= 4.85
Data pengamatan pengangkatan crate ke pallet dapat dilihat pada peta
kontrol dibawah ini :
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Data
Xrata-rata
BKA
BKB
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76
Jumlah Hari Pengamatan
Gambar 5.2. Peta Kontrol Data Waktu Siklus Pengangkatan Crate ke Pallet
Pada peta kontrol diatas dapat dilihat data pengangkatan crate ke pallet
semuanya dalam keadaan batas kontrol.
Xi
40 76 (5 2 + 5 2 + 5 2..... + 5 2 ) (5 + 5 + 5 + ..... + 5) 2
=
(5 + 5 + 5 + ..... + 5)
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
40 76 (2760) (206116)
=
454
= 28.19 28
Karena N < N, berarti jumlah pengamatan yang dilakukan telah melebihi
jumlah pengamatan yang dibutuhkan dan dianggap telah mencukupi.
= 2.50 %
2. Fatique :
- Basic fatique (Tenaga yang dikeluarkan)
= 19.00 %
= 2.00 %
= 3.00 %
= 2.00 %
= 2.00 %
Hambatan Terhindarkan
= 0.00 %
4.
= 0.00 %
Total Allowance Tabel
= 30.50 %
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
3.
4.
Kondisi
Kebutuhan Pribadi (KP)
Fatique :
- Basic fatique (Tenaga yang dikeluarkan)
- Sikap kerja (Berdiri diatas dua kaki)
- Gerakan Kerja (Mengangkat crate ke pallet)
- Ventilasi kurang baik
- Siklus kerja berulang-ulang antara 5-8 detik
Hambatan Terhindarkan (HT)
Hambatan Tak Terhindarkan (HTT)
Jumlah
Allowance (%)
Real
Tabel
4.81
2.50
19.00
2.00
3.00
2.00
2.00
7.83
4.01
0.00
0.00
16.66
30.50
*) Pada Tabel Allowance Real untuk kondisi kelonggaran yang diakibatkan Fatique hasil
pengukuran waktunya sudah tergabung dalam HT dan HTT.
Berdasarlan data diatas terlihat persentase allowance real lebih kecil dari
pada allowance tabel berdasarkan literatur. Namun demikian hal ini juga
tergantung kepada beberapa asumsi seperti kondisi Fatique yang diamati pada
Tabel 5.23. allowance real untuk kondisi kelonggaran yang diakibatkan Fatique
hasil pengukuran waktunya sudah tergabung dalam HT (Hambatan Terhindarkan)
dan HTT (Hambatan Tak Terhindarkan). Sementara untuk hambatan terhindarkan
dan hambatan tak terhindarkan untuk allowance tabel berdasarkan literatur
dianggap tidak ada.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
6.
harus ditentukan. Untuk menentukan waktu standard ada beberapa tahap yang
harus ditentukan, yaitu :
a. Menentukan Waktu Siklus
____
Ws =
Xi
N
227
= 5.97 detik
38
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
= 5.97 x
100 %
100 % % ALL
100 %
100 % 16.66 %
= 7.16 detik/crate
= 5.97 x
100 %
100 % % ALL
100 %
100 % 30.50 %
= 8.59 detik/crate
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB VI
ANALISA PEMECAHAN MASALAH
PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan sebagai perusahaan yang
bergerak dibidang industri minuman ringan, namun dalam proses pembuatannya
tidak memakan waktu yang cukup lama sehingga perusahaan ini dapat
memproduksi dalam skala besar dan bertaraf internasional, selalu berupaya
menjaga image produksi dimata konsumen. Oleh karena itu dalam upaya
memenuhi permintaan konsumen, perusahaan berupaya agar selalu menerapkan
sistem kerja terbaik sesuai dengan target. Agar target tersebut tercapai maka
dibutuhkan suatu pengukuran waktu Allowance Real terhadap operator
pengepakan produk Frestea sebagai basis penentuan waktu standard di perusahaan
tersebut, karena dalam proses pengepakan produk Frestea tersebut masih
menggunakan tenaga manusia yaitu pada pengangkatan crate ke pallet khususnya.
Ini merupakan hal yang sangat perlu mendapat perhatian.
Selama penelitian terlihat banyak kegiatan-kegiatan yang sebenarnya tidak
berhubungan dengan proses produksi atau lebih bersifat mengurangi waktu
pengerjaan produk, misalnya letak pallet lebih baik jika berdekatan dengan
conveyor agar waktu yang dikeluarkan oleh operator berjalan mengangkat pallet
ke dekat conveyor tersebut tidak memakan waktu yang cukup lama. Sehingga
operator tersebut dapat pengurangi waktu kerja yang berlebihan agar diperoleh
waktu standard kerja yang lebih baik dan tepat untuk meningkatkan produktivitas
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
perusahaan tersebut. Perbaikan letak pallet tersebut dapat dilihat pada Gambar
6.1.
6
5
2m
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
oleh pihak bagian produksi yang juga menangani masalah perencanaan dan
pengendalian produksi.
Dari kondisi diatas dapat dihitung waktu standard baik yang berdasarkan
allowance real maupun berdasarkan allowance tabel. Dimana waktu standard
berdasarkan allowance real 7.16 detik/crate lebih kecil dari waktu standard
berdasarkan allowance tabel 8.59 detik/crate. Hal ini terjadi karena dipengaruhi
hasil pengamatan dari allowance real dan penentuan allowance tabel serta
banyaknya kelonggaran akibat hambatan terhindarkan.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah :
melakukan
pengamatan
diperlukan
suatu
ketelitian
yang
berdasarkan pada asumsi dan batasan yang dibuat oleh penyusun sehingga
pengamatan dapat lebih fokus dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian
yang dimaksud.
3. Operator yang terpilih sebagai objek penelitian adalah operator B, karena
dari data hasil perhitungan rata-rata pengangkatan crate ke pallet selama 2
hari tersebut adalah sebesar 150 crate. Maka dari keempat operator yang
mendekati rata-rata tersebut adalah operator B.
4. Hasil Penentuan Kelonggaran Waktu Nyata (Allowance Real) adalah 16.66
% lebih kecil bila dibandingkan dengan hasil penentuan kelonggaran
berdasarkan Tabel adalah 30.50 %.
5. Dari hasil perhitungan waktu standard operator di stasiun kerja
pengepakan produk Frestea diperoleh untuk allowance real sebesar 7.16
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
detik/crate lebih kecil bila dibandingkan dengan waktu standar pada tabel
sebesar 8.59 detik/crate.
6. Tingginya
7.2.
Saran
Dari hasil kesimpulan yang diambil maka dapat diberikan saran-saran
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Apple. J.M, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga, Penerbit
ITB, Bandung.
Barnes, R.M, Motion and Time Study, Design and Measurement of Work, Edisi
Ketujuh, John Wiley and Sons, Inc, New York, AS, 1968.
Eko Nurmianto, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Pertama, ITS,
Surabaya, 1998.
J.L.Wetit, Penelitian Kerja dan Pengukuran Kerja; Penerbit Erlangga, Cetakan
Kedua, Jakarta Pusat, 1983.
Mauled Mulyono, S.E; Penerapan Produktivitas dalam Organisasi, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Moh . Nazir, Ph, Metodologi penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Darussalam,
1983.
M. Fuat dan Christine. H, Pengantar Bisnis, Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2006.
Sutalaksana Aggawisastra, Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri ITB,
Bandung, 1979.
Sritomo Wigujasoebroto, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Teknis Analisis
untuk Pengendalian Produktivitas Kerja, Penerbit Guna Widya, Edisi
Pertama Cetakan Kedua, Surabaya, 2000.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN 7
MESIN PRODUKSI
CO2 Degasifier
Produksi
Jaeger
Tipe/Desain
8 E 11
Tahun Konstruksi
1986
Jumlah
1 unit
Berat Kosong
900 Kg
Kapasitas
Tinggi
5100 mm
Fungsi
2.
Reaction Tank
Produksi
Tahun Konstruksi
1972
Kapasitas
130 m3
Tinggi
6150 mm
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Fungsi
Produksi
Degremant
Tipe/Desain
FV 2B-20
Tahun Konstruksi
1971
Jumlah
3 Unit
Kapasitas
5 m3/jam
Fungsi
Menyaring Air
Produksi
KSB
Tipe/Desain
Tahun Konstruksi
1971
Jumlah
1 Unit
Daya
3 KW
Cos
0,88
Kapasitas
50 m3/jam
Fungsi
Produksi
Tahun Konstruksi
1972
Jumlah
1 Unit
Kapasitas
40 m3/jam
Tinggi
3430 mm
3. Sand Filter
5. Hydrophore Tank
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Fungsi
6. Storage Tank
Produksi
Jumlah
1 Unit
Tinggi
3200 mm
Kapasitas
40 m3
Fungsi
Produksi
Tahun
1984
Jumlah
1 Unit
Tinggi
3660 mm
Kapasitas
40.000 liter
Fungsi
7. Storage Tank
11 & K Brazil
Tipe/Desain
Tahun Konstruksi
1992
Jumlah
2 unit
Kapasitas
20.000 botol/jam
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Fungsi
Mencuci botol
Produksi
H&K
Tipe/Desain
CM 77 30/2
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Kapasitas
6.000 botol/jam
Fungsi
Produksi
H&K
Tipe/Desain
Engasung Tank
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Kapasitas
840 liter
Fungsi
Produksi
H&K
Tipe/Desain
Karboniser Tank
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Kapasitas
840 botol
Fungsi
2. Paramix
3. Dearation Tank
4. Carbonation Tank
air
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
H&K
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Diameter
450 mm
Tinggi
400 mm
Fungsi
H&K
Tahun Konstruksi
1989
Diameter
450 mm
Tinggi
400 mm
Fungsi
Produksi
H&K
Tipe/Desain
Euracol 18 SN
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Kapasitas
7 m3/jam
Fungsi
7. Carbon Cooler
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
H&K
Tipe/Desain
VF 34/10 Euracol 18 SN
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
2 unit
Kapasitas
18.000 botol/jam
Daya
7,5 KW
Cos
0,88
Fungsi
9. Coding Machine
Produksi
Tipe/Desain
SWMT
Tahun Konstruksi
1984
Jumlah
2 unit
Kapasitas
18.000 botol/jam
Fungsi
Produksi
Indolaval
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Kapasitas
1700 botol/jam
Tinggi
4750 mm
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Fungsi
Produksi
Alva-Laval
Tipe/Desain
SME
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Kapasitas
12 liter/jam
Fungsi
Penukar panas
Produksi
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Kapasitas
10 m3/jam
Diameter
1100 mm
Tinggi
2400 mm
Fungsi
kecil
13. Water Polisher
Produksi
Cuno Merioen
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Diameter
2196 mm
Tinggi
700 mm
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Fungsi
Tahun Konstruksi
1989
Jumlah
1 unit
Diameter
2196 mm
Tinggi
400 mm
Fungsi
Kapasitas
12 m3
Jumlah
1 unit
Diameter
331 mm
Tinggi
1440 mm
Fungsi
Kapasitas
0,124 m3
Jumlah
1 unit
Diameter
331 mm
Tinggi
2144 mm
Fungsi
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
1,24 m3
Jumlah
1 unit
Diameter
331 mm
Tinggi
1440 mm
Fungsi
Jumlah
1 unit
Diameter
168 mm
Tinggi
1440 mm
Fungsi
Produksi
Tahun Konstruksi
1984
Kapasitas
6800 liter
Jumlah
1 unit
Tipe/Desain
Cilcon
Fungsi
Produksi
H&K
Tahun Konstruksi
1989
Kapasitas
4000 liter
Jumlah
1 unit
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Tipe/Desain
Gentra 500
Fungsi
Produksi
Libbercht
Tahun Konstruksi
1984
Kapasitas
1000 liter
Diameter
1000 mm
Jumlah
1 unit
Tinggi
1200 mm
Fungsi
filter paper
22. Sugar Dissolving Tank
Produksi
Tahun Konstruksi
1983
Kapasitas
6800 liter
Jumlah
1 unit
Tipe/Desain
Cilcon
Fungsi
Produksi
MGO, France
Tahun Konstruksi
1971
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Kapasitas
625 KVA/500 KW
Cos
0,8
Jumlah
1 unit
Tipe/Desain
AT 400 MB 5/4
Fungsi
Pembangkit listrik
Produksi
Catterpillar
Tahun Konstruksi
2003
Kapasitas
1500 KVA/1200 KW
Cos
0,8
Jumlah
1 unit
Tipe/Desain
Engine Model
Fungsi
Pembangkit listrik
Produksi
SACM
Tahun Konstruksi
1971
Kapasitas
4000 Kg/jam
Output
15 Bar
Jumlah
1 unit
Tipe/Desain
FIT
Bahan Bakar
Solar
Fungsi
Penghasil Uap
2. Generator II
3. Boiler I
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
4. Boiler II
Produksi
Standar Fusel
Tahun Konstruksi
1981
Kapasitas
5000 Kg/jam
Output
10 Bar
Jumlah
1 unit
Tipe/Desain
DH 500 x 10
Bahan Bakar
Natural Gas
Fungsi
Penghasil Uap
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN 8
PERALATAN (EQUIPMENT)
A/S Gearco
Tahun Konstruksi
1982
Kapasitas
12.000 Botol/jam
Jumlah
3 unit
Lebar
210 mm
Tinggi
1200 mm
Fungsi
2. Forklift
Produksi
Toyota
Tahun Konstruksi
2000
Jumlah
8 unit
Kapasitas
3 ton
Tipe/Desain
F.D.25jtn-11
Fungsi
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN 9
URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
surat-menyurat
yang
berhubungan
dengan
perusahaan
b. Mengatur hubungan dengan pihak luar atau tamu
c. Bertanggung jawab kepada General manager
3. Cold Drink Equipment Manager
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
dan
mengevaluasi
semua
program
pemasaran
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN 10
ALLOWANCE TABEL BERDASARKAN LITERATUR
Faktor
Kelonggaran (%)
A. Tenaga yang Dikeluarkan
Pria
Wanita
1. Dapat diabaikan
0,0-6,0
2. Sangat ringan
6,0-7,5
3. Ringan
12,0-19,0
4. Sedang
9,0-30,0
5. Berat
30,00-50,00
6. Sangat berat
7. Luar biasa berat
B. Sikap kerja
Ekivalen Beban
Tampa beban
0,00-2,25 kg
0,0-6,0
6,0-7,5
Menyekop, ringan
7,5-16,0
Mencangkul
1. Duduk
0,00-1,0
2. Berdiri diatas dua kaki
1,0-2,5
3. Berdiri diatas satu kaki
2,5-4,0
4. Berbaring
2,5- 4,0
5. Membungkuk
4,0-10
C. Gerakan Kerja
1. Normal
0
2. Agak terbatas
0-5
Contoh Pekerjaan
9,00-18,00
19,00-27,00
27,00-50,00
Memanggul beban
Memanggul karung berat
diatas 50 kg
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
Faktor
Kelonggaran (%)
C. Gerakan Kerja
3. Sulit
Membawa beban berat dengan satu tangan
0-5
4. Pada anggota-anggota
Badan terbatas
Bekerja dengan tangan diatas kepala
5-10
5. Seluruh anggota badan
Terbatas
Bekerja dilorong pertambangan yang sempit
10-15
E. Keadaan Temperatur tempat kerja **)
Temperatur
Kelemahan Normal
Berlebihan
1. Beku
Diatas 10
2. Rendah
10-0
3. Sedang
5-0
4. Normal
0-5
5. Tinggi
5-40
6. Sanagat tinggi
Diatas 40
F. Keadaan Atmosfer***)
1. Baik
Dibawah 0
Diatas 12
0-13
12-5
13-22
8-0
22-28
0-8
28-38
8-100
Diatas-38
Diatas 100
0
2. Cukup
0-5
3. Kurang Baik
beracun
5-10
Faktor
Kelonggaran (%)
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009
4. Buruk
yang
alat
Pernafasan
10-20
G. Keadaan Lingkungan yang baik
1. Bersih, sehat, carah dengan kebisingan rendah
0
2. Siklus kerja yang berulang-ulang antara 5-10 detik
0-2
3. Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5 detik
1-3
4. Sangat Bising
0-5
5. jika faktor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas
0-5
6. Terasi adanya getaran lantai
5-10
7. Keadaan-keadaan yang diluar biasa
5-15
*) Kontras antara warna hendaknya diperhatikan
**) Tegantung juga pada keadaan ventilasi
***) Dipengaruhi juga oleh ketingga;an tempat kerja dari permukaan laut dan
keadaan iklim
Catatan pelengkap : kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi : Pria
=0
{2,5 %}
Wanita = 2-5,0 %
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai
Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository 2009